You are on page 1of 168

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Pasal 11 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


menyebutkan bahwa “penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria
eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar
susunan pemerintahan”. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang
menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur
dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi,
melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
Penyelenggaraan desentralisasi sebagai salah satu asas mendasar dalam sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara
pemerintah dengan pemerintahan daerah. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota telah ditentukan urusan
pemerintahan mana yang menjadi kewenangan mutlak Pemerintah dan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi serta pemerintahan daerah
kabupaten/kota.
Urusan pemerintahan terdiri dari urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintah dan urusan pemerintahan yang dikelola secara bersama antar
tingkatan dan susunan pemerintahan atau konkuren. Urusan pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan pemerintah adalah urusan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, moneter dan fiskal nasional, yustisi, dan agama. Urusan pemerintahan yang dapat
dikelola secara bersama antar tingkatan dan susunan pemerintahan atau konkuren adalah
urusan-urusan pemerintahan selain urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi urusan
Pemerintah, sehingga dalam setiap bidang urusan pemerintahan yang bersifat konkuren
senantiasa terdapat bagian urusan yang menjadi kewenangan pemerintah, pemerintahan
daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib terdiri dari 26 urusan pemerintahan daerah dan urusan pilihan berjumlah 8
urusan pemerintahan daerah. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic
services) bagi masyarakat, seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup,
perhubungan, kependudukan dan sebagainya. Penyelenggaraan urusan wajib harus

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 72


berpedoman kepada standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan Pemerintah dan
dilaksanakan secara bertahap.
Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan
oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya pengembangan
potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhususan daerah.
Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah. Ada 26 urusan pemerintahan wajib dan 8 urusan pilihan di Kabupaten
Gunungkidul. Urusan pemerintahan daerah tersebut harus diwadahi dalam kelembagaan
perangkat daerah.
Urusan pemerintahan wajib dan pilihan menjadi dasar penyusunan susunan organisasi
dan tata kerja perangkat daerah. Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan
pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Dasar utama penyusunan
perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah. Untuk itu pembentukan kelembagaan perangkat daerah di
Kabupaten Gunungkidul harus mampu menjamin terselenggaranya pelayanan dasar (urusan
wajib) dan pengembangan potensi unggulan (urusan pilihan) sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan daerah.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Pemerintah Daerah, maka Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi. Konsekuensinya,
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul harus menindaklanjuti dengan menata kembali
kelembagaan perangkat daerah yang sudah terbentuk dan pada tahun 2008 telah ditetapkan
beberapa Peraturan Daerah tentang Kelembagaan Perangkat Daerah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007. Namun baru pada bulan Januari 2009 kelembagaan
perangkat daerah yang baru tersebut berlaku secara efektif yang ditandai dengan penataan dan
pengisian jabatan struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Kewenangan daerah yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan yang
menjadi urusan pemerintahan daerah Kabupaten Gunungkidul dan organisasi perangkat
daerah di Kabupaten Gunungkidul sebagai pelaksananya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 4.1.
Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Gunungkidul
Sebagai Pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah
URUSAN SKPD PELAKSANA SKPD PELAKSANA
NO
PEMERINTAHAN TAHUN 2009 S/D SEKARANG SEBELUM TAHUN 2009
Wajib (W) Bidang :
1 Pendidikan Dinas Pendidikan, Pemuda, Dinas Pendidikan
dan Olahraga

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 73


URUSAN SKPD PELAKSANA SKPD PELAKSANA
NO
PEMERINTAHAN TAHUN 2009 S/D SEKARANG SEBELUM TAHUN 2009
2 Kepemudaan & OR
3 Kesehatan Dinas Kesehatan, RSUD 2000 : Dinas Kesehatan;
RSUD
2006 : Dinas Kesehatan dan
KB; RSUD
4 Lingkungan Hidup Kantor Pengendalian Kantor Pengendalian Dampak
Dampak Lingkungan Lingkungan
5 Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
6 Perumahan
7 Perencanaan Pemb. Badan Perencanaan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah
8 Penataan Ruang
9 Statistik
10 Penanaman Modal Bagian Administrasi 2006 : Bagian Kerja Sama
Perekonomian Setda dan Investasi Setda
11 Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, 2000 : Dinas Perekonomian
Perdagangan, Koperasi, dan 2006 : Dinas Perekonomian,
Pertambangan Perindustrian,
Perdagangan, dan
Koperasi
12 Kependudukan dan Dinas Kependudukan dan 2000 : Kantor Kependudukan
Catatan Sipil Pencatatan Sipil dan Catatan Sipil
13 Ketenagakerjaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan
dan Transmigrasi Transmigrasi
14 Sosial
15 Ketahanan Pangan Badan Pelaksana 2006 : Kantor Penyuluhan
Penyuluhan dan Ketahanan Pertanian Daerah
Pangan
16 Pemberdayaan Badan Pemberdayaan Masy, Dinas Sosial dan
Perempuan dan Perlindungan Perempuan, Pemberdayaan Masyarakat
Perlindungan Anak dan KB
17 KB dan KS 2005 : Kantor Kependudukan
dan Catatan Sipil
2006 : Dinas Kesehatan dan
KB
18 Pemberdayaan
Masy. dan Desa
19 Perhubungan Dinas Perhubungan, Dinas Perhubungan
Komunikasi, dan Informatika
20 Komunikasi dan Kantor Informasi dan
Informatika Komunikasi
21 Pertanahan Bagian Kerjasama dan Bagian Pemerintahan Umum
Pengendalian Pertanahan Setda
Setda
22 Kesatuan Bangsa Badan Kesatuan Bangsa, Kantor Kesatuan Bangsa dan
dan Politik DN Politik, Perlindungan Perlindungan Masyarakat
Masyarakat, dan
Penanggulangan Bencana

23 Otonomi daerah, - Sekretariat - Sekretariat Daerah


pemerintahan umum, Daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 74


URUSAN SKPD PELAKSANA SKPD PELAKSANA
NO
PEMERINTAHAN TAHUN 2009 S/D SEKARANG SEBELUM TAHUN 2009
administrasi
keuangan daerah,
perangkat daerah,
kepegawaian, dan
persandian
- Sekretariat DPRD - Sekretariat DPRD
- Inspektorat - Badan Pengawasan Daerah
Daerah
- Badan - Badan
Kepegawaian Kepegawaian
Daerah Daerah
- Dinas - Badan Pengelolaan
Pendapatan, Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan
Keuangan, dan Aset Daerah
Aset Daerah
- Kantor Pelayanan - Kantor
Terpadu Penyelenggara
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
- Satpol Pamong - Satpol Pamong
Praja Praja
- Kecamatan - Kecamatan
24 Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata dan
Pariwisata Kebudayaan
25 Kearsipan Kantor Perpustakaan dan Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Arsip Daerah

26 Perpustakaan
Pilihan (P) Bidang :
1 Kelautan dan Dinas Kelautan dan 2000 : Dinas Pertanian
Perikanan Perikanan Tanaman Pangan
dan Perikanan
2 Pertanian - Dinas Tanaman - Dinas Pertanian
Pangan dan Tanaman Pangan
Hortikultura dan Hortikultura
- Dinas Peternakan - Dinas Peternakan
3 Kehutanan Dinas Kehutanan dan Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Perkebunan
4 Energi dan Sumber Dinas Perindustrian, 2006 : Kantor Pertambangan
Daya Mineral Perdagangan, Koperasi, dan dan Energi
Pertambangan
5 Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata dan
Pariwisata Kebudayaan
6 Industri Dinas Perindustrian, 2000 : Dinas Perekonomian
Perdagangan, Koperasi, dan 2006 : Dinas Perekonomian,
Pertambangan Perindustrian,
Perdagangan, dan
Koperasi
7 Perdagangan - Dinas Perindustrian, 2005 : Dinas Perekonomian
Perdagangan, Koperasi, 2006 : Dinas Perekonomian,
dan Pertambangan Perindustrian,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 75


URUSAN SKPD PELAKSANA SKPD PELAKSANA
NO
PEMERINTAHAN TAHUN 2009 S/D SEKARANG SEBELUM TAHUN 2009
- Kantor Pengelolaan Pasar Perdagangan, dan
Koperasi
8 Ketransmigrasian Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan
dan Transmigrasi Transmigrasi

Dari tabel di atas terlihat bahwa kelembagaan perangkat daerah Kabupaten


Gunungkidul sebagai pelaksana urusan pemerintahan wajib dan pilihan terdiri atas :
Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Gunungkidul, 13 dinas daerah, lembaga
teknis daerah berbentuk 1 Inspektorat Daerah, 5 badan, 4 kantor, dan Satuan Polisi Pamong
Praja serta RSUD Wonosari.
Alokasi anggaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2009 dan telah diadakan perubahan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2009 tentang Perubahan APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2009.
Ada 5 (lima) program pendukung yang terdapat di setiap SKPD yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
5. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Walaupun tetap dihitung dalam alokasi APBD untuk setiap urusan pemerintahan daerah,
namun uraian program dan kegiatan yang berkaitan dengan kelima program pendukung
tersebut di atas tidak dimasukkan dalam penjelasan realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan tahun 2009.
Adapun pelaksanaan urusan pemerintahan daerah Kabupaten Gunungkidul tahun 2009
berikut uraian program dan kegiatan, realisasi pelaksanaan program dan kegiatan serta
permasalahan dan solusi selengkapnya adalah sebagai berikut :

A. URUSAN WAJIB
1. BIDANG PENDIDIKAN
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang pendidikan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Selain urusan wajib
bidang pendidikan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga juga melaksanakan
urusan wajib bidang kepemudaan dan olahraga. Dengan demikian Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga menjadi SKPD yang melaksanakan 2 (dua)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 76


urusan wajib.
Urusan pemerintahan wajib bidang pendidikan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan dukungan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di 18
kecamatan, 59 UPT Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP), 11 UPT Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMA) dan 13 UPT Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMK), UPT Sanggar Kegiatan Belajar, dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Penyelenggaraan pendidikan di era otonomi daerah menjadi urusan wajib
yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Pembangunan bidang pendidikan ditempuh baik melalui jenjang pendidikan
formal maupun non formal. Tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul di bidang pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Mewujudkan masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang
berpendidikan sehingga mampu berkompetisi dalam tatanan
kehidupan bangsa yang maju.
2) Mewujudkan pemerataan pendidikan di berbagai jenis dan
jenjang pendidikan, khususnya pelaksanaan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar (Wajar) Dikdas melalui peningkatan mutu
layanan pendidikan.
3) Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan.
4) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional bagi tenaga
kependidikan.
5) Meningkatkan mutu pendidikan baik pada pendidikan sekolah
maupun luar sekolah.
6) Mewujudkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan,
menguasai ilmu pengetahuan/teknologi dan siap meneruskan
estafet pembangunan.
Sedangkan sasaran bidang pendidikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
adalah :
1) Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia
Kabupaten Gunungkidul melalui pendidikan sekolah/luar
sekolah.
2) Terwujudnya angka partisipasi yang lebih tinggi di semua
jenjang dan jenis pendidikan.
3) Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai.
4) Terwujudnya generasi muda yang berkualitas.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 77


5) Terwujudnya peran aktif pemuda sebagai subyek
pembangunan daerah.
Untuk tercapainya tujuan dan sasaran di atas, ditempuh melalui berbagai
kebijakan bidang pendidikan di Kabupaten Gunungkidul dengan :
1) Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua
anggota masyarakat.
2) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme serta
jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan.
3) Menyempurnakan sistem pendidikan.
4) Memberdayakan tenaga pendidik.
5) Pemantapan pengelolaan manajemen sekolah.
6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidikan.
7) Pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Guna mendukung kebijakan bidang pendidikan di Kabupaten
Gunungkidul, program dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul secara umum
diarahkan kepada tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
melalui pembangunan gedung sekolah, pembangunan laboratorium dan ruang
praktikum, rehabilitasi gedung sekolah, pemeliharaan rutin, pengadaan buku-
buku dan alat tulis siswa, pengadaan alat praktik dan peraga siswa, pengadaan
mebelair sekolah, pengadaan perlengkapan sekolah serta mempertahankan angka
partisipasi yang lebih tinggi disemua jenjang dan jenis sekolah.

Adapun program dan kegiatan di bidang pendidikan terdiri dari 6 program


dan 76 kegiatan yaitu :

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan-kegiatan :


1) Pembangunan gedung sekolah.
2) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa.
3) Pengadaan alat praktik dan peraga siswa.
4) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair sekolah.
5) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
6) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
7) Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini.
b. Program Wajib Belajar pendidikan dasar 9 Tahun, meliputi kegiatan-
kegiatan :
1) Pembangunan gedung sekolah.
2) Pembangunan sarana dan prasarana olahraga.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 78


3) Pembangunan perpustakaan sekolah.
4) Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya.
5) Pembangunan sarana air bersih dan sanitasy.
6) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa.
7) Pengadaan alat praktik dan peraga siswa.
8) Pengadaan mebelair sekolah.
9) Pengadaan perlengkapan sekolah.
10) Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah.
11) Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas sekolah.
12) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga.
13) Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir.
14) Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah.
15) Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah.
16) Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah.
17) Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa.
18) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair sekolah.
19) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah.
20) Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir.
21) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
22) Pelatihan kompetensi siswa berprestasi.
23) Pelatihan penyusunan kurikulum.
24) Penyediaan buku pelajaran SD/MI/SDLB dan SMP/MTs.
25) Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI, SMP/MTs.
26) Penyelenggaraan Paket A setara SD
27) Penyelenggaraan Paket B setara SMP
28) Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan
manajemen.
29) Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa.
30) Pengembangan Comprehensive Teaching And Learning (CTL).
31) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar.
32) Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar.
33) Penyediaan dana pembangunan untuk SD/MI.
c. Program Pendidikan Menengah, meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pembangunan gedung sekolah.
2) Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
3) Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 79


4) Pembangunan sarana air bersih dan sanitasy.
5) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa.
6) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa.
7) Pengadaan mebelair sekolah.
8) Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah.
9) Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir.
10) Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah.
11) Pemeliharaan rutin/berkala alat praktek dan peraga siswa.
12) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair sekolah.
13) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
14) Pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah.
15) Penyelenggaraan paket C setara SMU.
16) Peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri
17) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah.
18) Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah.
d. Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pemberdayaan tenaga pendidik non formal.
2) Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal.
3) Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan.
4) Pengembangan pendidikan keaksaraan.
5) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup.
6) Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal.
7) Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran
pendidikan non formal.
8) Publikasi dan Sosialisasi pendidikan non formal.
e. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pelaksanaan sertifikasi pendidik.
2) Pembinaan kelompok kerja guru (KKG)
3) Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan.
4) Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi
pendidik.
f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja pendidikan.
2) Pelaksanaan kerja sama secara kelembagaan di bidang pendidikan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 80


3) Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang
pendidikan.
4) Pembinaan Dewan Pendidikan.
5) Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan.
6) Penyelenggaraan pelatihan, seminar, lokakarya, dan diskusi ilmiah.
7) Peningkatan kapasitas SDM.

b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul pada Tahun
Anggaran 2009 mendapatkan alokasi dana APBD sebesar Rp. 400.377.875.809,83
yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 321.918.500.959,83 dan belanja
langsung sebesar Rp. 78.459.374.850 , terdiri dari belanja pendukung untuk program
yang seragam sebesar Rp. 17.849.562.145,- dan belanja program dan kegiatan bidang
pendidikan sebesar Rp. 59.338.495.205,-.
Dari alokasi dana APBD untuk belanja langsung bidang pendidikan sebesar
Rp.59.338.495.205,- tercapai realisasi keuangan sebesar Rp. 58.255.364.995
(98,17%), sehingga ada efisiensi anggaran Rp 1.083.130.210.,- atau 1,83%. Efisiensi
anggaran dapat dilakukan karena :
1) Anggaran makan minum rapat ada yang tidak dilaksanakan.
2) Anggaran SPPD sebagian tidak dilaksanakan
3) Terjadi duplikasi anggaran dari stimulan.
4) Anggaran RSBI SD Wonosari I tidak dilaksanakan karena masuk Anggaran
Perubahan sehingga tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan
5) Sisa Lelang.
6) Kuota dana pendampingan dari propinsi tidak sama dengan anggaran pendidikan.
Secara umum, nilai capaian akhir dari program dalam bidang pendidikan
adalah sebesar 95,99 %. Meskipun demikian masih banyak yang harus dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatan capaian akhir program
sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul pada Tahun Anggaran 2009 menetapkan 6
program di bidang pendidikan yang dijabarkan dalam 76 kegiatan, yaitu :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini,
dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pembangunan gedung sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 170.350.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 160.720.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94,35%. Output kegiatan berupa terbangunnya 2 gedung sekolah TK. Realisasi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 81


fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 12.334.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 10.250.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
83,10%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan KBM sesuai rencana.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
3) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 28.511.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 15.100.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
52,96%. Output kegiatan berupa alat peraga siswa untuk 1 sekolah. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 99,10%.
4) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 1.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 1.500.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa peralatan memadai dan terawat. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
5) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 47.505.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 38.786.250,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
81,65%. Output kegiatan berupa terlatihnya kompetensi 180 tenaga pendidik
PAUD. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
6) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 16.475.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 15.095.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
91,62%. Output kegiatan berupa meningkatnya pembinaan PAUD, menambah
sarana alat Edukatif, Meningkatnya layanan PAUD. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.
7) Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 36.090.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 31.800.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
88,11%. Output kegiatan berupa terlayaninya kebutuhan pendidikan bagi anak
Hasil dari kegiatan ini kemajuan lembaga PAUD di 20 desa. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.

b. Program Wajib Belajar pendidikan dasar 9


Tahun, meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pembangunan gedung sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 404.750.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 271.043.890,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
66,97%. Output kegiatan berupa terbangunnya gedung dan pintu masuk

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 82


halaman sekolah. Hasil dari kegiatan berupa meningkatnya kegiatan belajar
mengajar. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 99,10%.
2) Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 8.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 8.500.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa jasa yang dipakai, Hasil dari kegiatan berupa lapangan
volly yang memadai . Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Pembangunan perpustakaan sekolah
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 744.850.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 704.060.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94,52%. Output kegiatan berupa terbangunnya ruang perpustakaan SD, Hasil
dari kegiatan berupa terpenuhinya ruang perpustakaan SD untuk
pendampingan rintisan SD Standar Nasional. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
4) Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 5.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.500.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 90,00%.
Output kegiatan berupa tercukupinya sarana kegiatan di sekolah untuk
memperlancar proses belajar mengajar. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
5) Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 16.560.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 16.549.00,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,93%. Output kegiatan berupa tercukupinya sarana kegiatan di sekolah untuk
memperlancar proses belajar mengajar. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
6) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 717.238.205,- dan terealisasi
sebesar Rp. 694.391.005,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
96,81%. Output kegiatan berupa pembelian alat tulis dan buku pendukung
untuk keg. KBM. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
7) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 282.628.650,- dan terealisasi
sebesar Rp. 267.434.750,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94,62%. Output kegiatan berupa terpenuhinya peralatan praktek dan peraga
siswa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
8) Pengadaan mebelair sekolah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 83


Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 135.675.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 133.114.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98,11%. Output kegiatan berupa terpenuhinya mebelair untuk 4 SMP.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
9) Pengadaan perlengkapan sekolah
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 11.275.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 11.270.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,96%. Output kegiatan berupa tersedianya perlengkapan sekolah. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
10) Pemeilharaan rutin / berkala bangunan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 138.400.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 137.307.043,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,21%. Output kegiatan berupa terciptanya suasana belajar yang kondusif.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
11) Pemeliharaan rutin / berkala ruang kelas sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 19.050.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 16.017.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
84,08%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan belajar mengajar.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
12) Pemeliharaan rutin / berkala sarana prasarana olahraga.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 3.800.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 3.800.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa tersedianya pemeliharaan lapangan bulutangkis dan
lapangan volly. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
13) Pemeliharaan rutin/berkala taman,lapangan upacara dan parkir.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 14.550.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 14.550.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100%. Output kegiatan berupa tersedianya bangunan tempat parkir dan taman.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100 %.
14) Pemeliharaan rutin/berkala ruang unit kesehatan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 5.190.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.690.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 90,37%.
Output kegiatan berupa terpeliharanya ruang unit kesehatan sekolah untuk
mendukung proses belajar mengajar. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
15) Pemeliharaan rutin/berkala ruang ibadah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 84


Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 4.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.000.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa terpeliharanya ruang ibadah untuk memperlancar
pendidikan bidang keagamaan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
16) Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 11.710.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 11.710.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100%. Output kegiatan berupa terpeliharanya perpustakaan sekolah untuk
mendukung proses belajar mengajar. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
17) Pemeliharaan rutin/berkala alat praktek dan peraga siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 15.750.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 12.750.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
80,95%. Output kegiatan berupa terpeliharanya alat praktek dan peraga untuk
memperlancar praktikum siswa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
18) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 31.850.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 28.348.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
89%. Output kegiatan berupa terpeliharanya mebelair sekolah untuk
mendukung belajar mengajar siswa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
19) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 498.350.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 489.272.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98,18%. Output kegiatan berupa direhabnya bangunan sekolah yang rusak
untuk meningkatkan kenyamanan belajar mengajar. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
20) Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 5.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.000.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa direhabnya fasilitas pendukung sekolah untuk
peningkatan suasana belajar. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 85


21) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 216.655.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 197.862.300,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
91,33%. Output kegiatan berupa tercapainya tenaga pendidik yang terlatih.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
22) Pelatihan kompetensi siswa berprestasi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 23.150.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 19.950.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
86,18%. Output kegiatan berupa terpilihnya peserta Olimpiade Sains dan
MIPA mewakili Kabupaten. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
23) Pelatihan Penyusunan Kurikulum..
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 19.675.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 14.659.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
74,51%. Output kegiatan kurikulum dipahami oleh guru untuk penyusunan
kurikulum secara mandiri. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
24) Penyediaan buku pelajaran SD/MI/SDLB dan SMP/MTs.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 15.500.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 15.500.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100%. Output kegiatan terpenuhinya buku pelajaran SD/MI/SDLB dan
SMP/MTs untuk meningkatkan mutu pendidikan. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
25) Penyediaan dana Pengembangan sekolah SD/MI, SMP/MTs.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 50.650.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 26.750.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
52,83%. Output kegiatan berupa terlaksananya program BOS untuk SD/MI,
SMP/MTs. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
26) Penyelenggaraan paket A setara SD.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 58.350.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 58.275.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,87%. Output kegiatan berupa Terlaksanya pendidikan kesetaraan di
masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
27) Penyelenggaraan paket B setara SMP.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 510.090.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 498.814.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 86


97,79%. Output kegiatan berupa terlaksananya pendidikan kesetaraan di
masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
28) Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan
manajemen berbasis sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 33.697.500,- dan terealisasi
sebesar Rp. 28.736.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
85,28%. Output kegiatan berupa kinerja MGMP dan kinerja kepala sekolah
berjalan baik. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
29) Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 78.485.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 59.645.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
76%. Output kegiatan berupa terselenggaranya pembinaan lomba-lomba TK,
SD dan SMP untuk mewakili kabupaten yang pada akhirnya akan
meningkatkan mutu pendidikan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
30) Pengembangan Comprehensive Teaching and Learning (CTL).
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 10.125.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 10.125.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100%. Output kegiatan berupa pembelajaran menggunakan metode CTL
berjalan lancar. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
31) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 182.440.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 170.150.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
93,26%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya sosialisasi pendidikan, dan
tersusunnya kalender pendidikan, raport dan buku induk siswa. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
32) Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 29.180.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 28.920.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,11%. Output kegiatan berupa terakreditasinya sekolah untuk menentukan
peringkat sekolah dan manajemen pengelolaan sekolah. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
33) Penyediaan dana pembangunan untuk SD/MI.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 46.753.130.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 46.739.200.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 87


99,97%. Output kegiatan berupa terbangunnya gedung SD/MI. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.

c. Program Pendidikan Menengah, meliputi kegiatan-kegiatan :


1) Pembangunan gedung sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 495.650.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 358.054.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
72,24%. Output kegiatan berupa tersedianya sarana dan prasarana pendidikan.
Hasil kegiatan berupa peningkatan sarana sekolah. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 99,25%.
2) Pembangunan taman, lapangan upacara, dan fasilitas parkir.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 20.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 19.513.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97,57%. Output kegiatan berupa tersedianya taman, lapangan upacara, dan
tempat parkir kendaraan. Hasil dari kegiatan berupa meningkatkan
kenyamanan dan kerapian sekolah. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
3) Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan
perlengkapannya.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 10.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 9.950.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,50%. Output kegiatan berupa terlaksananya belajar mengajar dengan
tingkat penerangan yang baik. Hasil dari kegiatan berupa proses belajar
mengajar berjalan dengan baik. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
4) Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 3.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 3.000.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa terbangunnya sarana air bersih dan sanitasi yang
memadai. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 392.487.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 384.149.800,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97,88%. Output kegiatan berupa tercukupinya kebutuhan buku dan alat tulis
siswa. Hasil dari kegiatan berupa siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar
dengan baik. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
6) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 88


Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 1.453.437.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 1.430.634.700,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98,43%. Output kegiatan berupa terpenuhinya peralatan praktek siswa.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
7) Pengadaan mebelair sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 97.150.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 95.470.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98,27%. Output kegiatan berupa terpenuhinya mebelair untuk 4 SMP.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
8) Pemeilharaan rutin / berkala bangunan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 66.152.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 58.873.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
89%. Output kegiatan berupa terciptanya bangunan sekolah yang memadai.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
9) Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara, dan
parkir.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 9.995.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 7.239.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 72,43%.
Output kegiatan berupa terpeliharanya taman, lapangan upacara, dan bangunan
tempat parkir. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
10) Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 2.000.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa perpustakaan sekolah yang memenuhi standar.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
11) Pemeliharaan rutin/berkala alat praktek dan peraga siswa.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 27.800.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 26.293.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94,58%. Output kegiatan berupa terpeliharanya alat praktek dan peraga siswa.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
12) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 3.300.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 3.300.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa terpeliharanya mebelair sekolah untuk mendukung
belajar mengajar siswa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 89


13) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 62.350.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 52.817.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
84,71%. Output kegiatan berupa Kegiatan pelatihan tenaga pendidik yang
terlatih. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
14) Pengembangan alternatif pelayanan pendidikan menengah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 12.100.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 9.500.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
78,51%. Output kegiatan berupa terlaksanya pendidikan murah untuk
SMU/SMK/MA. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
15) Penyelenggaraan paket C setara SMU
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 521.240.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 509.205.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97,69%. Output kegiatan berupa terselenggaranya pendidikan kesetaraan
tingkat SMU. Hasil dari kegiatan berupa meningkatkan mutu SDM bagi
masyarakat yang putus sekolah. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
16) Peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 8.175.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 8.175.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Output kegiatan berupa kerja sama antara sekolah dengan DUDI terjalin
dengan baik. Hasil dari kegiatan berupa meningkatkan kerja sama secara
menyeluruh. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
17) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan
menengah
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 148.480.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 142.848.800,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
96,21%. Output kegiatan berupa terselenggaranya berbagai macam lomba
pendidikan menengah di tingkat Kabupaten. Hasil dari kegiatan berupa
menghasilkan kontingen terbaik tingkat Kabupaten sebagai wakil ditingkat
propinsi, sosialisasi KTSP dan PPDB. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
18) Penyelenggaraan akreditasi sekolah menengah
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 24.255.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 23.655.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97,53%. Output kegiatan berupa terlaksananya program SSN, verifikasi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 90


program keahlian baru dan lanjutan, pendirian sekolah baru, verifikasi uji
kompetensi. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100 %.

d. Program Pendidikan Non Formal, meliputi kegiatan-kegiatan :


1) Pemberdayaan tenaga pendidik non formal
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 18.850.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 17.450.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
92,57%. Output kegiatan berupa terlatihnya tenaga pendidikan PNF/ tutor.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 31.200.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 27.600.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
88,46%. Output kegiatan berupa terselenggaranya kegiatan pendidikan non
formal di masyarakat di lembaga PKBM. Hasil kegiatan berupa meningkatnya
taraf hidup masyarakat. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
3) Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 64.555.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 64.400.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,76%.
Output kegiatan berupa terlaksananya berbagai macam kegiatan masyarakat
berupa tambahan ketrampilan/kursus. Hasil kegiatan berupa meningkatkan
SDM yang berkualitas. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
4) Pengembangan pendidikan keaksaraan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 726.505.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 690.405.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 95,03%.
Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan pendidikan keaksaraan
fungsional di masyarakat. Hasil kegiatan berupa meningkatkan pengetahuan
dan taraf hidup masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
5) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 117.875.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 101.927.775,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 86,47%.
Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan belajar di UPT SKB. Hasil
kegiatan berupa meningkatkan ketrampilan masyarakat. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
6) Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 91


Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 13.220.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.937.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 44,91%.
Output kegiatan berupa sebagai pusat data kususnya pendidikan non formal.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
7) Pengembangan kurikulum bahan ajar dan modul pembelajaran non formal
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 7.690.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.990.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 64,89%.
Output kegiatan berupa terpenuhinya bahan belajar untuk kelompok belajar.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
8) Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 36.080.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 35.950.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,64%.
Output kegiatan berupa terpenuhinya penyelenggaraan publikasi dan
sosialisasi PNF di masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,


meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pelaksanaan sertifikasi pendidik
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 23.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 23.000.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan sertifikasi tenaga
pendidik. Hasil kegiatan berupa tenaga pendidik dapat mengikuti sertifikasi
profesi dan meningkatkan mutu pendidik. Realisasi fisik kegiatan mencapai
100%.
2) Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 39.125.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 38.525.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98,47%.
Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan pembinaan Kelompok Kerja
Guru (KKG) Guru TK dan SD. Hasil kegiatan berupa meningkatnya
kompetensi guru TK SD. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
3) Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 7.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 7.000.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 92


Output kegiatan berupa terlaksananya pengembangan mutu dan kualitas
pendidik dan tenaga pendidik. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
4) Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi
pendidik.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 47.230.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 46.480.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98,41%.
Output kegiatan berupa penghargaan kepada tenaga pendidik sesuai dengan
pengabdiannya. Hasil kegiatan berupa meningkatnya kinerja tenaga pendidik.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, meliputi kegiatan-kegiatan:


1) Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja pendidikan
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 3.029.821.850,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.666.479.932,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
88,01%. Output kegiatan berupa terlaksananya ulangan umum dan ujian
dengan lancar. Hasil kegiatan berupa evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan mencapai 100%.
2) Pelaksanaan kerja sama secara kelembagaan di bidang
pendidikan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 70.675.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 67.124.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 94,98%.
Output kegiatan berupa guru dapat menyusun KTSP dengan benar. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di
bidang pendidikan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 40.550.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 26.910.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 66,36%.
Output kegiatan berupa sekolah dapat melaksanakan pembelajaran model
Seqip. Hasil kegiatan berupa meningkatnya mutu pendidikan khususnya bidang
studi IPA/sains. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan mencapai 100%.
4) Pembinaan Dewan Pendidikan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 17.400.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 16.040.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 92,18%.
Output kegiatan berupa terlaksananya pembinaan komite sekolah oleh Dewan
Pendidikan Kabupaten. Hasil kegiatan berupa diperolehnya masukan terhadap

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 93


kebijakan di bidang pendidikan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
mencapai 100%.
5) Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 174.720.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 156.815.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 89,75%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya pendataan Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga dan tersusunnya profil pendidikan kabupaten Gunungkidul. Hasil
kegiatan berupa memudahkan melihat gambaran pendidikan kabupaten
Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan mencapai 100%.
6) Penyelenggaraan pelatihan, seminar, dan lokakarya serta
diskusi ilmiah tentang berbagai isu pendiddik
Anggaran yang tersedia sebesar Rp.66.458.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 62.458.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 93,98%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya kegiatan pengawas dan penilik
dengan baik. Hasil kegiatan berupa meningkatkan pengetahuan ilmiah.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan mencapai 100%.
7) Peningkatan Kapasitas SDM
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 80.950.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 71.039.750,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 87,76%.
Output kegiatan berupa terdidiknya tenaga administrasi pengelolaan keuangan.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan mencapai 100%.

c. Permasalahan dan Solusi


Secara geografis wilayah Kabupaten Gunungkidul memiliki keadaan yang
sangat berbeda di banding dengan daerah lain di Provinsi DIY. Wilayah Kabupaten
Gunungkidul pada umumnya terdiri atas daerah perbukitan dan jarak antara desa satu
dengan lainnya berjauhan dengan kondisi jalan yang sulit.
Di samping kondisi jalan yang belum memadai, di beberapa wilayah perdesaan
belum tersedia sarana transportasi umum. Adapun permasalahan di bidang pendidikan
antara lain :
1) Cakupan pelayanan yang dibutuhkan semakin luas, di samping juga harus
mempertimbangkan sebaran jumlah penduduk usia sekolah.
2) Kualitas manajemen penyelenggaraan pendidikan yang beragam.
3) Kualifikasi tenaga pendidik yang memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik
belum mencukupi.
4) Terbatasnya dunia usaha dan dunia industri untuk praktek lapangan.
5) Lulusan belum siap memasuki dan bersaing di pasar kerja.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 94


Dengan kondisi yang demikian, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
berusaha mengatasi kekurangan yang ada di bidang pendidikan dengan:
1) Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu:
a) Di jenjang Taman Kanak-kanak/Sekolah dasar :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang
beruntung (cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga
yang tidak mampu.
- Memberikan Bantuan Operasional Sekolah bagi jenjang SD.
b) Di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang
beruntung (cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga
yang kurang mampu.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
- Memberikan Bantuan Operasional Sekolah
c) Di jenjang Sekolah Menengah :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu dengan mempertimbangkan siswa perempuan secara
proporsional.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
- Memberikan bantuan subsidi pendidikan murah

2) Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan pendidikan :


a) TK/SD :
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat menuju kemandirian sekolah.
- Melaksanakan penggabungan/Regrouping Sekolah Dasar untuk mewujudkan
organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata pada sekolah negeri
maupun swasta.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 95


- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan Demokratisasi Pendidikan dan Desentralisasi Pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
- Efektifitas dan efisiensi organisasi/ lembaga Sekolah diwujudkan dan
dilengkapi dengan Struktur, Jabatan, Fungsional dan Tupoksi.
- Sistem alternatif dikembangkan untuk mendorong kompetisi antar lembaga
dan personil secara dekat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
- Untuk peningkatan kinerja diberdayakan lembaga dan personil pendidikan
melalui diklat.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (Sarana, Prasarana, Buku, Alat,
Media Pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
b) SLTP :
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong komptisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
c) Sekolah Menengah (SM) :
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 96


kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong kompetisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra pemerintah
yang serasi dalam pembinaan pendidikan.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
3) Perluasan dan Pemerataan Kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru dan
Kepala Sekolah.
TK/SD :
- Melaksanakan penyetaraan guru SD lulusan SPG ke D II, S1.
- Melaksanakan penataran guru bidang studi.
- Melaksanakan penataran manajemen KS.

4) Meningkatkan kualitas dan relevansi pandidikan :


a) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum untuk memenuhi tuntutan.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMP sesuai
dengan potensi setempat.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu sekolah,
penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta pengembangan
sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih efektif untuk
meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kempuan profesional guru/ tenaga kependidikan lainnya melalui
MGMP, MKKS, Workshop, seminar, lokakarya, diklat, melalui akreditasi,
sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru untuk peningkatan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 97


karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olahraga, dll
dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga kependidikan
serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan potensi SDM saat
ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat, media
pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga memenuhi
SPM.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 98


b) Sekolah Menengah :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada SMK untuk memenuhi
tuntutan dan persyaratan DU/DI.
- Mengadakan kerjasama dengan DU/DI untuk mengembangkan materi, proses
dan evaluasi hasil belajar.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMU sesuai
dengan potensi setempat atau tuntutan dunia kerja.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu sekolah,
penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta pengembangan
sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih efektif untuk
meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru untuk
peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olah raga, dll
dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga kependidikan
serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan potensi SDM saat
ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat, media
pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga memenuhi
SPM.
5) Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan siswa.
- Mengadakan lomba pendidikan keagamaan bagi Sekolah Umum.
- Pesantren Kilat.
6) Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang
beruntung mengikuti pendidikan sekolah.
Pemantapan Program PLS :
- KPA Fungsional
- Paket B Setara SMP
- Rintisan Kejar Paket C
7) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pengetahuan dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 99


bekal ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan warga belajar.
- Kejar Belajar Usaha (KBU)
- Beasiswa Kursus dan Kursus Masuk Desa
- Mengembangkan PKBM dan mitra kerja.
- Pengembangan dan pemantapan JBM
- Pengembangan dan pemantapan Perpustakaan Desa.
a) TK/SD :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu.
- Memberikan beasiswa pada siswa dari keluarga tidak mampu.
b) Sekolah Menengah Pertama (SMP) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
kurang mampu.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
c) Sekolah Menengah (SM) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu dengan mempertimbangkan siswa perempuan secara
proporsional.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 100


2. BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang kepemudaan dan olah raga di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan
dukungan Sekolah Dasar (SD) di 18 kecamatan, 59 UPT Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMP), 11 UPT Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) dan 13 UPT Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMK), UPT Sanggar Kegiatan Belajar, dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
Penyelenggaraan kepemudaan dan olah raga di era otonomi daerah menjadi
urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Pembangunan bidang kepemudaan dan olah raga ditempuh baik melalui jalur formal
(lembaga pendidikan) maupun non formal. Tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul di bidang kepemudaan dan olah raga adalah sebagai berikut :
1) Mewujudkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan, sehat
jasmani dan rohani dan siap meneruskan estafet pembangunan.
2) Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dengan tekad
memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakt.
Sedangkan sasaran bidang kepemudaan dan olah raga Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul adalah :
1) Terwujudnya generasi muda yang berkualitas.
2) Terwujudnya peran aktif pemuda sebagai subyek pembangunan
daerah.
3) Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
4) Terwujudnya pengembangan prestasi atlet olah raga.
Untuk tercapainya tujuan dan sasaran di atas, ditempuhlah kebijakan bidang
kepemudaan dan olah raga di Kabupaten Gunungkidul dengan :
1) Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan generasi muda.
2) Meningkatkan budaya berolahraga di masyarakat.
3) Meningkatkan jalinan kemitraan antara lembaga/organisasi cabang
olah raga dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk
pengembangan prestasi atlet olah raga.
Guna mendukung kebijakan bidang kepemudaan dan olah raga di Kabupaten
Gunungkidul, program dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul secara umum diarahkan kepada
penanaman sikap positif generasi muda, pemberdayaan pemuda, membudayakan olah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 101


raga guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat khususnya generasi
muda, meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olah raga prestasi, serta
peningkatan kualitas SDM yang membidangi olah raga prestasi.
Adapun program dan kegiatan di bidang kepemudaan dan olah raga adalah 4
program yang terdiri dari 12 kegiatan dengan rincian :
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda, dengan
kegiatan :
1) Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan.
b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, meliputi kegiatan-
kegiatan :
1) Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan.
2) Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda.
3) Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan
generasi muda.
4) Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan.
5) Pembentukan paskibraka.
c. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan, meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda.
2) Pelatihan ketrampilan bagi pemuda.
d. Program Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga,
meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat.
2) Pembinaan cabang olah raga prrestasi di tingkat daerah.
3) Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi.
4) Penyelenggaraan kompetisi olah raga.
5) Pengembangan olah raga rekreasi.
6) Peningkatan jumlah dan kualitas serta kompetensi pelatih ,
peneliti praktis.

b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Bidang kepemudaan dan olah raga di Kabupaten Gunungkidul mendapat
alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp.1.271.317.500,- dan dapat terealisasi
Rp. 1.030.262.750,- (81,04%), sehingga ada efisiensi anggaran Rp 241.054.750,- atau
18,96%. Efisiensi anggaran dapat dilakukan karena dalam merealisasikan dana
terdapat

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 102


1) Sisa lelang.
2) Anggaran makan minum ada yang tidak dilaksanakan.
3) Anggaran untuk pengadaan alat-alat olahraga tidak dilaksanakan karena harus
melalui APBD Perubahan, sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul pada Tahun Anggaran 2009 menetapkan 4
(empat) program di bidang kepemudaan dan olah raga yang dijabarkan dalam
beberapa kegiatan, yaitu :
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebiajakan Pemuda, dengan kegiatan :
1) Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 119.130.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 118.880.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,79%. Output terlaksananya lomba keimanan dan ketaqwaan dan terpilihnya
kontingen untuk mewakili kabupaten ke tingkat propinsi. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 22.250.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 17.550.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
78,88%. Output kegiatan berupa terpilihnya pemuda untuk peserta pertukaran
pemuda antar propinsi . Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 26.325.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 18.690.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
71%. Output kegiatan berupa terbangunnya terselenggaranya sarasehan,
seminar dan dialog pemuda untuk meningkatkan rasa kebangsaan dan
nasionalisme. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
3) Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 91.990.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 61.295.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
66,63%. Output kegiatan berupa meningkatnya kesadaran generasi muda akan
bahaya narkoba serta terpilihnya sekolah untuk maju lomba kesehatan sekolah
tingkat propinsi. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
4) Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 103


Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 40.005.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 25.455.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
63,63%. Output kegiatan berupa meningkatnya pengetahuan pemuda pelopor
keamanan lingkungan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
5) Pembentukan PASKIBRAKA.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 147.070.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 138.674.100,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94,29%. Output kegiatan berupa terbentuknya paskibraka tingkat kabupaten
dan meningkatkan nasionalisme generasi muda. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.
c. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, meliputi kegiatan-
kegiatan:
1) Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 88.925.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 86.465.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97,23%. Output kegiatan berupa masyarakat mengetahui kegiatan olah raga
prestasi. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Pembinaan cabang olah raga prrestasi di tingkat daerah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 342.737.500,- dan terealisasi
sebesar Rp. 249.490.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
72,79%. Output kegiatan berupa pembinaan lomba olah raga dalam rangka
Hardiknas dan HUT RI. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
3) Penyelenggaraan kompetisi olah raga.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 240.385.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 194.393.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
80,87%. Output kegiatan berupa terlaksananya pekan olah raga pelajar dan
pengiriman kontingen ke propinsi dan Nasional. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.
4) Pengembangan olah raga rekreasi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 56.210.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 51.533.650,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
91,68%. Output kegiatan berupa senam masal pagi berjalan dengan rutin dan
baik. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
5) Peningkatan jumlah dan kualitas serta kompetensi pelatih , peneliti praktisi dan
teknisi olahraga.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 55.290.000,- dan terealisasi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 104


sebesar Rp. 48.211.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
87,20%. Output kegiatan yaitu pelatihan olahraga untuk guru olahraga dan
pelatih olahraga. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 41.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 19.626.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
47,87%. Output kegiatan yaitu terpeliharanya stadion handayani. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 99,30%.

Secara umum, nilai capaian akhir dari program dalam bidang kepemudaan dan
olah raga adalah sebesar 95,99%. Meskipun demikian masih banyak yang harus
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatan capaian akhir
program sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

c. Permasalahan dan Solusi


Meskipun secara umum kinerja sasaran menunjukkan keberhasilan namun
masih dijumpai permasalahan dilapangan yang berkisar pada :
1) Kualitas maupun kuantitas SDM yang belum mencukupi.
2) Kenakalan remaja dan ancaman narkoba di kalangan pemuda.
3) Minimnya pencapaian prestasi olahraga.
Dengan kondisi yang demikian, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
berusaha mengatasi kekurangan yang ada di bidang kepemudaan dan olahraga
dengan:
1) Meningkatkan penanaman sikap positif generasi muda.
- Penyuluhan bahaya narkoba bagi generasi muda di sekolah dan masyarakat.
- Operasi/razia pelajar pada jam-jam pelajaran.
- Pendidikan politik bagi generasi muda di sekolah dan masyarakat.
- Seleksi Paskibraka bagi siswa sekolah menengah.
- Lomba PBB bagi Siswa SMP, SMA, dan SMK
- Pembinaan upacara bendera di Sekolah.
- Pembinaan pengurus OSIS SMP dan Sekolah Menengah
2) Pemberdayaan pemuda sebagai aset pembangunan
- Mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda.
- Memberi bantuan dana/peralatan bagi kelompok usaha pemuda/karang taruna.
3) Membudayakan olahraga guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran
masyarakat, khususnya generasi muda/pelajar.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 105


- Mengadakan kegiatan olahraga yang bersifat massal, misalnya senam massal,
gerak jalan, jalan santai.
- Melaksanakan tes kebugaran secara berkala/periodik untuk menentukan
tingkat kebugaran pelajar.
- Di sekolah-sekolah diberikan ekstra kurikuler bidang olahraga baik olahraga
yang bersifat rekreatif maupun bersifat prestasi.
4) Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi termasuk
organisasi olahraga penyandang cacat.
- Mengadakan pembibitan atlit berbakat pada usia dini.
- Melaksanakan seleksi bibit unggul daerah untuk olahraga prestasi (misal :
sepakbola, bola voli, bola basket, bulu tangkis, atletik dan senam)
- Mengadakan pembinaan secara kontinyu dan berkelanjutan sesuai kaidah-
kaidah pelatih pelatihan untuk menindaklanjuti pembibitan usia dini.
- Mengembangkan pola pembinaan dan latihan olahraga prestasi dan olahraga
bagi penyandang cacat.
- Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi melalui pengembangan pembinaan
kemitraan dengan PT maupun partisipasi masyarakat.
- Memantapkan program pembinaan olahraga bibit unggul daerah bagi pelajar
SMP, SMA, dan SMK.
- Menyelenggarakan kompetisi olahraga prestasi secara terencana dan kontinyu.
- Menyelenggarakan even-even pertandingan yang bersifat insidental (turnamen)
namun di kelola secara profesional.
- Mengadakan pertandingan uji coba untuk mengukur/mengevaluasi sementara
hasil latihan.
- Mengadakan kompetisi olahraga prestasi bagi pelajar.
- Mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah maupun nasional (misal :
PORDA, POPNAS, PON).
- Penyediaan sarana dan prasarana olahraga prestasi.
5) Meningkatkan kualitas SDM yang menangani/membidangi olahraga prestasi.
- Mengadakan sendiri atau mengirimkan calon pelatih/pelatih untuk mengikuti
kursus kepelatihan sesuai jenjang masing-masing.
- Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan/skill dan
penguasaan iptek bagi pelatih maupun guru yang menangani olahraga prestasi
(misal : melalui loka karya, seminar, diklat, kursus/penataran).
- Mengadakan penyegaran fisik maupun mental pelatih/guru olahraga.

2. BIDANG KESEHATAN

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 106


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang kesehatan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan dukungan 29 Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), 1 UPT Farmasi, 1 UPT
Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Gunungkidul mempunyai tugas
melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di
bidang kesehatan.
Selain Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari juga
menjadi pelaksana urusan wajib bidang kesehatan di Kabupaten Gunungkidul. Dengan
demikian pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh 2(dua) SKPD yaitu Dinas Kesehatan dan RSUD Wonosari
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
Kondisi sehat bukan saja merupakan sesuatu yang sangat mahal, akan tetapi juga
merupakan modal penting dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang.
Pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul pada tahun 2009 memiliki beberapa tujuan yaitu :
1. Terwujudnya pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
4. Meningkatnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
5. Terwujudnya pengelolaan sumber daya yang baik.
6. Terwujudnya manajemen dan informasi kesehatan yang efektif.
Program dan kegiatan pembangunan bidang kesehatan selama tahun anggaran
2009 dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sebanyak 10 program 42 kegiatan dan yang
dilaksanakan oleh RSUD Wonosari sebanyak 6 program 16 kegiatan terdiri dari :
a. Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu, dan Jaringannya, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas.
2) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana Puskesmas.
b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.
c. Program Pengawasan Obat dan Makanan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan
makanan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 107


2) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.
3) Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan.
d. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pertolongan pertama pada kegawatdaruratan.
2) Sertifikasi Puskesmas ISO.
3) Pelayanan laboratorium kesehatan.
4) Penjaringan/pemetaan ibu hamil.
5) Audit maternal perinatal.
6) Pengembangan kegiatan gerakan saying ibu (GSI).
7) Deteksi tumbuh kembang balita (DTKB).
8) Lomba Balita Sehat.
9) Penyelenggaraan kesehatan lanjut usia.
10) Bimtek perawatan kesehatan lanjut usia.
e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.
2) Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan klinik sehat.
3) Pemberdayaan usaha kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
4) Pengembangan Desa Siaga.
5) Pengembangan posyandu
f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pencegahan, penanggulangan kekurangan vitamin dan pemberian tambahan
makanan dan vitamin..
2) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan.
3) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
4) Sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG).
g. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, terdiri atas :
1) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat.
2) Pengawasan dan pengembangan kesehatan lingkungan.
3) Peningkatan fasilitasi perawatan kesehatan bagi penderita dampak asap rokok.
h. Program Pencegahan dan Penularan Penyakit Menular, meliputi kegiatan :
1) Penyemprotan/foging sarang nyamuk.
2) Peningkatan immunisasi.
3) Peningkatan surveilans epidemologi dan penanggulangan wabah.
4) Penanggulangan TBC.
5) Pengendalian penyakit malaria.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 108


6) Pengendalian penyakit kusta.
7) Pengendalian penyakit demam berdarah.
8) Pencegahan HIV/AIDS.
9) Peningkatan surveilans AFP
10) Pencegahan dan pengendalian flu burung.
11) Penanggulangan penyakit kecacingan.
12) Penanggulangan penyakit diare.
13) Penanggulangan penyakit ISPA.
i. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengawasan dan pembinaan pelayanan kesehatan swasta.
2) Verifikasi dan bantuan pelayanan pengobatanbagi keluarga miskin.
j. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan :
1) Kemitraan alih teknologi kedokteran dan kesehatan.

Selain upaya–upaya dalam rangka pembangunan bidang kesehatan sebagaimana


telah diprogramkan tersebut diatas, dalam rangka pelayanan kesehatan khususnya upaya
penyembuhan (kuratif), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari mempunyai peran
yang cukup vital.
RSUD Wonosari merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan di Kabupaten
Gunungkidul. RSUD Wonosari mempunyai misi melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan .
Untuk mendukung terwujudnya misi sebagaimana dimaksud, RSUD Wonosari
mempunyai tujuan :
1) Mencapai kemandirian pengelolaan keuangan rumah sakit
melalui Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
2) Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
3) Meningkatan pertumbuhan pendapatan Rumah Sakit.
4) Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional dan
berkomitmen.
5) Mengurangi kecenderungan sosial ekonomi masyarakat
menengah keatas berobat ke rumah sakit luar Kabupaten
Gunungkidul.
Untuk mencapai tujuan di atas ditetapkanlah sasaran sebagai berikut :
1) Menjadi rumah sakit yang mandiri dengan pola pengelolaan keuangan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 109


BLU.
2) Terwujudnya kelancaran pengadaan obat dan alat kesehatan.
3) Tersedianya tambahan 3 (tiga) pelayanan Spesialis purna waktu (Spesialis
Anesthesi, Spesialis Patologi klinik dan sub Spesisialis Orthopedi ).
4) Meningkatnya sarana dan peralatan pelayanan.
5) Meningkatnya jenis dan proses layanan kepada pelanggan.
6) Peningkatan pendapatan rumah sakit.
7) Kelancaran pengelolaan dan tercukupinya kebutuhan biaya operasional
rumah sakit.
8) Meningkatnya kapabilitas personil.
9) Meningkatnya kepercayaan pelanggan.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran RSUD Wonosari, serangkaian
program dan kegiatan RSUD Wonosari pada tahun 2009 sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan.
1) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
2) Koordinasi Jaminan Pemeliharaan Keehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan
Jamkesos.
b. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1) Pengawasan kualitas air
c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1) Penyusunan standar pelayanan kesehatan
d. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana/Prasaran Rumah Sakit
1) Pembangunan ruang poliklinik Rumah Sakit.
2) Penambahan ruang rawat inap RS (VVIP, VIP, kelas I, II dan III).
3) Pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit
4) Pengadaan obat-obatan Rumah Sakit
5) Pengadaan perlengkapan rumah tangga Rumah Sakit
6) Pengadaan bahan-bahan logistik Rumah Sakit.
7) Peningkatan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita dampak asap rokok
e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
1) Pemeliharaan rutin/ berkala RS.
2) Pemeliharaan rutin/ berkala instalasi pengolah limbah RS.
3) Pemeliharaan rutin/ berkala alat kesehatan RS.
4) Pemeliharaan rutin/ berkala mobil ambulan/jenazah.

b. Realisasi Program dan Kegiatan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 110


Secara keseluruhan jumlah alokasi pembiayaan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Gunungkidul sebesar Rp. 50.084.274.127,- dan terealisasi Rp. 49.192.479.912,- (98,22%).
Dari anggaran tersebut telah dialokasikan untuk belanja tidak langsung sebesar
Rp. 32.167.978.631,- terealisasi Rp. 32.877.889.674,- (102,21%) dan untuk kegiatan
belanja langsung sebesar Rp. 17.916.295.496,- terealisasi Rp 16.314.590.238,- (91,06%).
Ditinjau dari pendapatan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2009 mencapai
Rp. 3.494.265.773,- (132%) dari target Rp. 2.652.766.550,- dan ini mengalami kenaikan
dibanding tahun 2008 yaitu sebesar 140% dari Rp. 1.458.497.560,- Tahun 2008 menjadi
Rp. 3.494.265.773,- di Tahun 2009.
Sedangkan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari memperoleh alokasi belanja
tidak langsung dari APBD sebesar Rp. 24.210.251.893,45 dapat terealisasi sebesar
Rp. 23.116.697.701,- atau 97,82%. Alokasi APBD RSUD untuk belanja langsung sebesar
Rp. 11.524.957.000,- terealisasi Rp. 10.843.071.957,- (94,08%).
Sebagai institusi pemberi jasa pelayanan, RSUD Wonosari juga mempunyai target
pendapatan yang harus dicapai sebanding dengan sumber daya yang dikeluarkan dan
retribusi yang diperoleh sebagai akibat diberlakukannya tarif pelayanan yang tentunya
masuk dalam komponen pencatatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Pada tahun 2009 target pendapatan yang harus dicapai ditetapkan sebesar
Rp.11.927.850.000,- dan sampai dengan akhir Desember 2009 telah terealisasi pendapatan
sebesar Rp12.669.616.279,- atau terealisasi 106,22% dari target. Pencapaian tersebut di
dalamnya klaim pelayanan pasien Jamkesmas dan Askes PNS serta Bapel Jamkessos
Angka target dan realisasi pendapatan tersebut di didasarkan pada Tarif retribusi
yang masih berlaku sampai dengan tahun 2009 yaitu Perda Nomor 13 tahun 2000 sampai
dengan periode Juni 2008 dengan menggunakan Perda Retribusi No 6 tahun 2007 dari Juli
samapi 2008. Realisasi pendapatan tahun 2009 dibandingkan tahun 2008 mengalami
kenaikan sebesar Rp. 2.881.011.025,- atau naik sebesar 29,43%.
Dari pelaksanaan program dan kegiatan, beberapa keberhasilan yang telah dicapai
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul diantaranya adalah :
a. Sebagai Kabupaten Sehat
b. Penghargaan Kabupaten Sehat Tingkat Nasional katagori Swasti Saba Padapa
(Tingkat Pemantapan).
c. 5 Puskesmas dengan sertifikat Internasional (ISO) yaitu . Puskesmas Ponjong 1,
Puskesmas Wonosari 1, Puskesmas Patuk 1, Puskesmas Panggang 2, dan Puskesmas
Nglipar 1.
d. Semua Puskesmas dengan SIMPUS (Sistim Informasi Manajemen Puskesmas).
e. Menurunnya angka kematian bayi dari 11,2% (99 kasus) tahun 2008 menjadi 8,59%

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 111


(76 kasus) tahun 2009.
f. Menurunnya angka kematian ibu bersalin dari 7 kasus tahun 2008 menjadi 6 kasus
tahun 2009.
g. Menurunnya angka gizi buruk dari 0,81% tahun 2008 menjadi 0,74% tahun 2009.
h. Sebagai kabupaten percontohan National Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.
i. Terselenggaranya Petisi Keluarga sehat untuk Indonesia Sehat Kabupaten
Gunungkidul.
j. Meningkatnya persalinan oleh tenaga kesehatan dari 84,8% tahun 2008 menjadi
89,6% tahun 2009.
k. Tercakupnya seluruh desa di Gunungkidul menjadi desa siaga di tahun 2008.
l. Implementasi paradigma sehat melalui klinik sehat di Puskesmas.
m. Terlampauinya desa UCI (Universal Child Imunization) dari target 80% menjadi
99,31% (143 desa).
n. Terpenuhinya jumlah website dan sistem informasi/Program data (100%).
o. Meningkatnya jumlah beberapa pelayanan kesehatan swasta berijin, seperti rumah
sakit swasta, balai pengobatan, apotek, dan bidan praktek.
p. Tercakupnya sasaran keluarga miskin menjadi peserta Jamkesmas, Jamkesos maupun
bantuan bagi keluarga miskin.
Adapun pelaksanaan masing–masing program dan kegiatan bidang kesehatan
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu, dan Jaringannya, dengan kegiatan-kegiatan :
1. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.671.850.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 2.432.234.750,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 91,03 %.
Output kegiatan berupa tersedianya kebutuhan alat kesehatan puskesmas. Hasil
kegiatan ini berupa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan puskesmas .
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 265.121.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 183.061.973,- atau 69,05 %. Output kegiatan berupa tersedianya biaya untuk
pemeliharaan komputer, alat kantor, jaringan listrik, dan tambah daya, instalasi air
bersih dan air limbah, alat rumah tangga rawat inap dan alat kesehatan/kedokteran
Hasil kegiatan ini berupa prasarana pelayanan kesehatan yang terpelihara untuk
patient safety. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan-kegiatan :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 112


1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 1.920.800.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 1.918.492.630,- atau 99,88 %. Output kegiatan berupa tersedianya
obat pelayanan kesehatan dasar dan perbekalan kesehatan. Hasil dari kegiatan ini
berupa tercukupi obat bagi pasien. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
c. Program Pengawasan Obat dan Makanan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan pemberdayaan konsumen di bidang obat dan makanan..
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 21.550.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 21.375.000,- atau 99,19%. Output kegiatan berupa penyebaran info
obat/kosmetik, dan makanan. Hasil kegiatan ini berupa meningkatnya kesadaran
tentang misuse dan abuse obat, kosmetik, dan makanan di masyarakat. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 22.875.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 22.675.000,- atau 99,13%. Output kegiatan berupa pelatihan sertifikasi
produksi pangan rumah tangga (PIRT). Hasil kegiatan ini berupa keamanan
pangan di masyarakat. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
3) Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 14.950.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 13.355.000,- atau 89,33%. Output kegiatan berupa terlaksananya
pemantauan dan pemeriksaan produk pangan di Kab. Gunungkidul. Hasil
kegiatan ini berupa terlindunginya masyarakat dari bahaya kesalahgunaan bahan
berbahaya pangan.. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
d. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pertolongan pertama pada kegawatdaruratan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 29.480.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 29.410.000,- atau 99,76 %. Output kegiatan berupa tertanganinya kasus
kegawatdaruratan dalam event khusus. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Sertifikasi Puskesmas ISO.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 229.150.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 190.750.000,- atau 83,24%. Output kegiatan berupa terselenggaranya system
manajemen mutu ISO. Hasil kegiatan ini berupa tersertifikasi 4 puskesmas.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
3) Pelayanan laboratorium kesehatan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 3.800.000,- dan terealisasi sebesar

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 113


Rp. 3.800.000,- atau 100,00%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
pemeriksaan laboratorium kesehatan. Hasil kegiatan ini berupa lancarnya
pelayanan pemeriksaan laboratorium bagi pasien. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
4) Penjaringan/pemetaan ibu hamil.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 4.730.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.730.000,- atau 100%. Output kegiatan berupa terjaringnya ibu hamil resiko
tinggi. Hasil kegiatan ini berupa diketahuinya cakupan deteksi ibu hamil resiko
tinggi oleh tenaga kesehatan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
5) Audit maternal perinatal.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 5.900.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.900.000,- atau 100,00 %. Output kegiatan berupa terlaksananya AMP
tingkat Kabupaten. Hasil kegiatan ini berupa setiap kasus kematian maternal
parinatal dilakukan AMP. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
6) Pengembangan kegiatan gerakan sayang ibu (GSI).
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 73.260.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 67.490.000,- atau 92,12 %. Output kegiatan berupa terlaksananya pembinaan
dan kemitraan dengan masyarakat. Hasil kegiatan ini berupa cakupan pelayan
KIA di desa siaga meningkat. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
7) Deteksi tumbuh kembang balita (DTKB).
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 31.575.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 31.525.000,- atau 99,84 %. Output kegiatan berupa terlaksananya pengadaan
kartu DTKB untuk 29 puskesmas. Hasil kegiatan ini berupa terpenuhinya kartu
DTKB di puskesmas dan meningkatnya cakupan DTKB bayi dan balita.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
8) Lomba Balita Sehat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 44.740.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 42.440.000,- atau 94,86%. Output kegiatan berupa terlaksananya lomba
balita sehat. Hasil kegiatan ini berupa evaluasi keadaan balita sehat di kabupaten
gunungkidul. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
9) Penyelenggaraan kesehatan lanjut usia.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 11.150.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 8.700.000,- atau 78,03%. Output kegiatan berupa pembinaan Pos Yandu
USILA. Hasil kegiatan ini berupa meninggkatnya jumlah lansia sehat. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 114


10) Bimtek perawatan kesehatan lanjut usia.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 6.025.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.000.000,- atau 82,99%. Output kegiatan berupa terselenggaranya Bimtek
perawatan kesehatan lansia. Hasil kegiatan ini berupa petugas Usila terbina
Kader senam lansia terbina meningkatnya jumlah lansia sehat. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 27.065.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 17.785.000,- atau 65,71 %. Output kegiatan berupa tersedianya media
promosi dan informasi sadar hidup sehat. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan
penyebarluasan informasi perilaku masyarakat akan sadar hidup sehat. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan klinik sehat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 184.425.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 169.225.000,- atau %. Output kegiatan berupa tersedianya sarana dan
instrument PHBS. Hasil kegiatan ini berupa tersedianya data PHBS di semua
tatanan pelayanan klinik sehat di semua puskesmas. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
3) Pemberdayaan usaha kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 141.775.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 132.725.000,- atau 93,62 %. Output kegiatan berupa terselenggaranya desa
siaga dan pemberdayaan kesehatan berbasis UKBM. Hasil kegiatan ini berupa
peningkatan kemandirian kesehatan masyarakat dan peningkatan partisipasi
masyarakat dan lembaga dalam pengembangan kesehatan. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
4) Pengembangan Desa Siaga.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 14.900.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 14.900.000,- atau 100,00 %. Output kegiatan berupa terbentuknya desa
siaga. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
5) Pengembangan Pos Pelayanan Terpadu.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 424.765.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 421.670.150,- atau 99,27%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
pemberdayaan pos yandu. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 115


f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pencegahan, penanggulangan kekurangan vitamin dan pemberian tambahan
makanan dan vitamin..
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 10.060.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 10.060.000,- atau 100%. Output kegiatan berupa terlaksananya
penanggulangan KVA. Hasil kegiatan ini berupa meningkatnya pemberian
vitamin A untuk bayi dan balita serta ibu nifas.. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
2) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat
kurang yodium
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 321.565.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 318.209.209,- atau 98,96%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan
penanggulangan KEP, anemia gizi besi , GAKY dan KEK. Hasil kegiatan ini
berupa menurunnya jumlah balita gizi buruk, gizi kurang, TGR, Anemia WUS,
Anemia Balita dan Anemia Ibu Hamil. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
3) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 31.545.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 27.685.000,- atau 98,76%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
kegiatan pencapaian KADARSI. Hasil kegiatan ini berupa tersedianya data peta
KADARSI dan peningkatan keluarga sadar gizi. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
4) Sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG).
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 11.900.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 11.360.000,- atau 95,46%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
kegiatan SKPG dan tersedianya system informasi pangan dan gizi/SIPG. Hasil
kegiatan ini berupa terpetakannya kecamatan rawan pangan dan gizi. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.
g. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, terdiri atas :
1) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 50.450.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 50.450.000,- atau 100,00 %. Output kegiatan berupa terlaksananya
penyuluhan lingkungan sehat sebanyak 4 kali. Hasil kegiatan ini berupa
meningkatnya cakupan lingkungan pemukiman sehat dan rumah sehat. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Pengawasan dan pengembangan kesehatan lingkungan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 80.525.000,- dan terealisasi sebesar

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 116


Rp. 78.598.000,- atau 97,61 %. Output kegiatan berupa teranalisanya data
kualitas lingkungan untuk desimiliasi informasi (desinfo) LS/LP. Hasil kegiatan
ini berupa meningkatnya air memenuhi syarat kesehatan dan bebas jentik.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
3) Peningkatan fasilitasi perawatan kesehatan bagi penderita dampak asap rokok.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 172.411.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 142.547.500,- atau 82,68%. Output kegiatan berupa teranalisanya data
kualitas lingkungan untuk desimiliasi informasi (desinfo) LS/LP. Hasil kegiatan
ini berupa meningkatnya air memenuhi syarat kesehatan dan bebas jentik.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
h. Program Pencegahan dan Penularan Penyakit Menular, meliputi kegiatan :
1) Penyemprotan/foging sarang nyamuk.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.180.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 540.000,- atau 24,77%. Output kegiatan berupa terlaksananya foging
chikungunya. Hasil kegiatan ini berupa pemberantasan nyamuk aedes aegypti.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Peningkatan imunisasi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 37.850.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 36.820.000,- atau 97,28 %. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan
imunisasi. Hasil kegiatan ini berupa terkendalinya penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (P3DI) yaitu difteri, pertusis, tetanus neonaturum, camapak,
polio dan hepatitis B. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
3) Peningkatan surveilans epidemologi dan penanggulangan wabah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 42.150.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 17.880.000,- atau 42,42 %. Output kegiatan terselenggaranya pemeriksaan
kesehatan haji. Hasil kegiatan ini berupa penanganan wabah penyakit menular
dan desa KLB di bawah 24 jam. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
4) Penanggulangan TBC.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 69.125.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 49.418.000,- atau 71,49%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
kegiatan penanggulangan TBC. Hasil kegiatan ini berupa meningkatnya
kesembuhan TBC dan Jejaring TBC. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
5) Pengendalian penyakit malaria.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 5.920.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 2.400.000,- atau 40,54%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
pengendalian penyakit malaria. Hasil kegiatan ini berupa penurunan jumlah
penyakit malaria dan kasus malaria dilakukan penyelidikan epidemilogi/PE
(slide suspect). Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 117


6) Pengendalian penyakit kusta.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 11.545.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.400.000,- atau 38,11%. Output kegiatan berupa terlaksananya
pengendalian penyakit kusta dan screening dilokasi rawan kusta. Hasil kegiatan
ini berupa meningkatnya persentase kesembuhan penyakit kusta, penurunan DO
pengobatan kusta serta terdeteksinya penderita kusta. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
7) Pengendalian penyakit demam berdarah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 233.892.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 165.687.000,- atau 70,84%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan
foging dan pembinaan pokjanal DBD. Hasil kegiatan ini berupa meningkatnya
kasus DBD di PE, PSN, Foging yang tertangani. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
8) Pencegahan HIV/AIDS.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 21.875.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 11.025.000,- atau 50,40 %. Output kegiatan berupa terbentuknya KPAD,
terlaksananya kegiatan pencegahan HIV/AIDS, dan terlaksananya penyuluhan
HIV/AIDS Zero Survey. Hasil kegiatan ini berupa dokumen kesepakatan dan
pelaporan hasil kegiatan dan jumlah kematian akibat HIV/AIDS. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
9) Peningkatan surveilans AFP.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.175.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 2.175.000,- atau 100%. Output kegiatan berupa case finding AFP,
pertemuan koordinasi, dan pelacakan kasus tersangka. Hasil kegiatan ini berupa
pemetaan penyakit AFP Kab. Gunungkidul dan kesepakatan program. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.
10) Pencegahan dan pengendalian flu burung.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 4.150.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 3.950.000,- atau 95,18 %. Output kegiatan berupa terselenggaranya
pengendalian penyakit flu burung. Hasil kegiatan ini berupa tersedianya
informasi hasil pemeriksaan sample suspect flu burung untuk pengambilan
tindakan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
11) Penanggulangan penyakit kecacingan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 9.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 8.700.000,- atau 91,58 %. Output kegiatan berupa terselenggaranya
penanggulangan kecacingan. Hasil kegiatan ini berupa tersedianya reagen

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 118


penanggulangan kecacingan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
12) Penanggulangan penyakit diare.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 8.200.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 8.000.000,- atau 97,56 %. Output kegiatan berupa terselenggaranya
penanggulangan diare. Hasil kegiatan ini berupa penurunan daerah rawan diare
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
13) Penanggulangan penyakit ISPA.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 1.475.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 1.475.000,- atau 100,00 %. Output kegiatan berupa terselenggaranya
kegiatan penanggulangan ISPA. Hasil kegiatan ini berupa meningkatnya angka
cakupan penderita yang terobati dan meningkatnya kesembuhan ISPA serta
ISPA pada balita (pneumonia). Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
i. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengawasan dan pembinaan pelayanan kesehatan swasta..
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 17.130.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 17.020.000,- atau 99,36 %. Output kegiatan berupa terlaksananya
mekanisme akuntabilitas dan yankes swasta berijin beroperasi Hasil kegiatan ini
berupa pembinaan ijin praktek swasta Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Verifikasi dan bantuan pelayanan pengobatan bagi keluarga miskin.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 8.550.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 8.050.000,- atau 94,15%. Output kegiatan berupa terlaksananya monev
Gakin di Puskesmas. Hasil kegiatan ini berupa efektivitas bantuan/ketepatan
sasaran. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
j. Program Kemitraan, Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan :
1) Kemitraan alih teknologi kedokteran dan kesehatan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 4.850.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 4.850.000,- atau 100,00%. Output kegiatan berupa terselenggaranya Bimtek
Mutu Yankes dengan hasil berupa penurunan keluhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.

Sedangkan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan RSUD Wonosari sebagai


berikut :
a. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan, dengan
kegiatan :
1) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 4.954.497.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 4.928.826.000,- atau 99,48%. Output kegiatan berupa jasa medik

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 119


/jasa pelayanan RS dengan hasil berupa terpenuhinya indikator cakupan rawat
inap dan rawat jalan.. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Koordinasi Jaminan Pemeliharaan Keehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan
Jamkesos.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 185.375.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 182.391.000,- atau 98,39%. Output kegiatan berupa klaim optik dan PMI
serta transport pasien miskin dengan hasil berupa tersedianya klaim pelayanan
optik dan PMI serta transport pasien Jamkesmas dan Jamkesos. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
b. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1) Pengawasan kualitas air.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 17.450.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 15.197.500,- atau 87,09%. Output kegiatan berupa pengujian air bersih,
pemeliharaan jaringan air bersih, dan pemeliharaan jaringan air limbah dengan
hasil berupa tersedianya air bersih berkualitas yang layak dikonsumsi. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %.
c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penyusunan standar pelayanan kesehatan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 28.735.000,-terealisasi
Rp. 20.455.625,-atau (71,19%). Output kegiatan berupa pendampingan pola
pengelolaan BLUD RSUD dengan hasil kegiatan berupa terlaksananya BLUD
RSUD Wonosari dan tersusunnya DPPL. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
Kegiatan penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan melanjutkan kegiatan yang
telah dilaksanakan sejak APBD Perubahan Tahun 2009. Kegiatan ini difokuskan
pada penyempurnaan Draf Pola Pengelolaan Keuangan BLUD RSUD Wonosari.
Penyusunan Draft Pola Pengelolaan Keuangan BLUD melibatkan personil dari
dinas/instansi lintas sektor yang berkaitan dengan penyusunan kebijakan draft
PPK BLUD. Di samping itu di tingkat internal RS juga telah dibentuk Kelompok
Kerja (Pokja) yang berkaitan dengan penyusunan persyaratan administrasi
seperti yang disyaratkan dalam PP Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Bada Layanan Umum Daerah. Pokja yang telah dibentuk
antara lain : Pokja keuangan, Pokja Rencana Bisnis Anggaran, Pokja Tata Kelola
dan Pokja Remunerasi.
Draf hasil finalisasi tersebut telah disampaikan kepada Pemerintah Daerah pada
akhir tahun 2009 untuk dapat dinilai oleh Tim Penilai dan diharapkan pada tahun

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 120


2010 dapat ditetapkan.
d. Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pembangunan ruang poliklinik Rumah Sakit.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 958.370.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 919.689.000,- atau 95,96%. Output kegiatan berupa poliklinik terpadu
Tahap II dengan hasil berupa poliklinik terpadu siap pakai. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
2) Penambahan ruang rawat inap RS (VIP, VVIP kelas I, II dan III).
Alokasi anggaran sebesar Rp. 293.080.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 219.310.000,- atau 74,83%. Output kegiatan berupa gedung Perawatan
Kelas III dengan hasil berupa pasien Kelas III/keluarga miskin terlayani
sepenuhnya. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
3) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 591.650.000,- terealisasi
Rp. 564.111.050,-atau (95,35%). Output kegiatan berupa peralatan internis/ICU,
peralatan kedokteran kebidanan, peralatan kedokteran bedah, dan peralatan
perawatan pasien. Hasil kegiatan berupa tercukupinya alat kedokteran dan
perawatan pasien. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100%.
Untuk pengadaan peralatan kedokteran bedah, linen, dan alat perawatan serta
peralatan kebidanan dilakukan dengan proses penunjukan langsung sedangkan
untuk pengadaan alat kedokteran penyakit dalam dengan lelang umum.
4) Pengadaan obat-obatan rumah sakit.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 2.885.925.000,-terealisasi
Rp. 2.876.545.262,- atau (99,67 %). Output kegiatan berupa bahan obat pasien
bahan kimia dan gas medis o2, no2. Hasil kegiatan berupa bahan obat dan bahan
kimia tersedia sepenuhnya.. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100%.
Kegiatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan dan ketersediaan obat RS sehingga
memudahkan pelayanan obat kepada pasien, baik pasien umum maupun pasien
Jamkesmas. Obat merupakan bahan medis paling vital yang harus selalu tersedia
stok apapun resikonya karena menyangkut penunjang perawatan medis paling
vital. Dalam kegiatan ini juga melaksanakan pengadaan bahan bahan untuk
kebutuhan instalasi radiologi terutama untuk penyediaan bahan film radiology.
Penyediaan biaya visum et repertum juga berada pada kegiatan ini, yang
dilatarbelakangi permintaan dari Pihak Kepolisian untuk menyediakan biaya
Visum di RS apabila pihak kepolisian membutuhkan bukti visum dalam

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 121


penyidikan kasus yang sedang ditangani.
5) Pengadaan perlengkapan rumah tangga Rumah Sakit.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 307.350.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 53.855.500,- atau 17,52%. Output kegiatan berupa tersedianya mesin cuci
sterilisator, tabung gas O2, dan linen trolley berupa dengan hasil berupa
terpenuhinya sarana penunjang perawatan pasien RS.. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
6) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 705.200.000,- terealisasi
Rp. 510.192.220,- atau (72,35%). Output kegiatan berupa bahan makan pasien
bahan bakar gas. Hasil kegiatan adalah tercukupinya kebutuhan logistik gizi dan
bahan bakar/gas. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
Kegiatan pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit mencakup 2 paket
pengadaan yaitu pembelian bahan makan pasien dan pengisian gas LPG Instalasi
Gizi. Kegiatan pengadaan bahan makan pasien sebagian dilakukan dengan
pembelian langsung oleh pelaksana kegiatan dan sebagian dengan proses
pelelangan umum olah panitia pengadaan barang. Dua model tersebut
menyangku perebedaan bahan makanan yang akan dibeli. Pembelian langsung
dilakukan terhadap bahan makanan basah seperti sayur, telur, cabe dll. Untuk
bahan makanan kering (beras, bumbu, minyak dll) dilaksanakan dengan sistem
lelang umum mengingat sifat bahan yang berbeda dan tahan lama.
7) Peningkatan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita dampak asap rokok
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 419.350.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 395.257.100,- atau 94,25%. Output kegiatan berupa alat kedokteran dan
perawatan penyakit dalam dengan hasil berupa penanganan pasien akibat
gangguan asap rokok paripurna. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
e. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 2.825.000,- terealisasi
Rp. 2.000.000,- atau (70,80%). Output kegiatan berupa terpeliharanya gedung
dan bangunan serta perlengkapan Taman RS. Hasil kegiatan berupa terpeliharanya
gedung dan perlengkapan serta area hijau RS. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
Kegiatan ini untuk memelihara bangunan dan perlengkapannya termasuk
pemenuhan tanaman hias dan perindang sehingga dapat meningkatkan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 122


kenyamanan melalui peningkatan area hijau untuk mengurangi dampak
polusi/debu dan meningkatkan sirkulasi udara di lingkungan RS dan sekitarnya.
Area hijau dan taman RS sangat dibutuhkan keberadaannya menyangkut fungis
dan estetika, sehingga beberapa titik penting yang memerlukan keberadaan
taman dan jugat aman yang memerlukan pembaharuan di cover dari kegiatan ini.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dibawah koordinasi Instalasi Pemeliharaan
Sarana RS bersama dengan urusan rumah tangga RS.
2) Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolah limbah rumah sakit.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 29.650.000,- terealisasi atau
Rp. 29.210.000,-(98,52%). Output kegiatan berupa terlaksananya pemeliharaan
drainase air hujan dan septic.tank.. Hasil kegiatan berupa terpeliharanya IPAL RS.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitasi RS pada
Instalasi Pemeliharaan Sarana RS, yang meliputi sub kegiatan pemeriksaan
sampel air bersih dan sub kegiatan pemeliharaan jaringan dan sarana pengolahan
air limbah. Pemeriksaan air limbah secara rutin dilaksanakan setiap bulan
dengan parameter sesuai dengan peraturan yang ada/intruksi dari Kapedal
maupun Bapedalda Provinsi DIY. Sedangkan pemeliharaan jaringan dan sarana
pengelolaan air limbah dilakukan terhadap saluran pengumpul, pre treatmen
(perangkap lemak), Jaringan Screening, mesin blower untuk aerasi dan alat
chlorinasi untuk desinfeksi air limbah sesuai dengan kebutuhannya.. Dalam
pengembangan kedepan sesuai dengan DED bahwa area bagian/wilayah timur
sudah akan difungsikan sebagai area kerja /pelayanan pada tahun 2010, sehingga
akan memerlukan sarana untuk mengolah air limbah yang dihasilkan dari area
tersebut. Oleh karena itu perlu dikaji untuk pengadaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) untuk wilayah timur RS, mengingat IPAL yang tersedia
sekarang kapasitasnya tidak akan mencukupi lagi apabila dibebani area wilayah
timur karena kontur tanah RS yang tidak rata dan lebih rendah dari sisi depan,
sehingga penataannya akan sulit untuk bisa tersentral pada satu titik.
3) Pemeliharan rutin/berkala alat kesehatan rumah sakit
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 38.750.000,- terealisasi
Rp. 30.938.400,- atau (79,84%). Output kegiatan berupa alat kedokteran, alat
kesehatan yang siap operasional. Hasil kegiatan berupa terpeliharanya alat-alat
kesehatan dan kedokteran RS. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 123


100%.
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas elektromedik pada instalasi pemeliharaan
sarana RS yang bertujuan agar alat kesehatan, kedokteran dan laboratorium
selalu siap untuk digunakan sehingga memudahkan dalam pemeriksaan pasien.
Pemeliharaan dilakukan dengan pengecekan fungsi alat/pembersihan alat secara
kunjungan berkala ke unit-unit pelayanan dengan memprioritaskan laporan
kerusakan menurut tingkat urgenitasnya.
4) Pemeliharan rutin/berkala mobil ambulan/jenazah.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 106.750.000,-terealisasi
Rp95.093.300. ,- atau (89,08%). Output kegiatan berupa terlaksananya
pemeliharaan mobil ambulance dan mobil jenasah. Hasil kegiatan berupa mobil
ambulance dan jenasah terpelihara dengan baik dan siap pakai. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
Secara umum nilai rata-rata capaian akhir dari program dalam bidang kesehatan
yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Wonosari adalah sebesar
93,10%. Dengan demikian masih banyak yang harus dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatan capaian akhir program sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

c. Permasalahan dan Solusi


Secara umum, program dan kegiatan bidang kesehatan sebagaimana tersebut di
atas telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dengan pencapaian target fisik rata–rata
dengan kategori berhasil. Namun selama pelaksanaan pekerjaan, dijumpai pula
beberapa hambatan antara lain :
1) Adanya kebijakan baru tentang Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Puskesmas
dengan SDM baru yang belum terlatih, sehingga mempengaruhi dalam proses
pelaksanaan anggaran.
2) Letak Puskesmas yang berjauhan dan tersebar sehingga menyebabkan pembinaan
dan pemantauan memerlukan waktu yang relatif lebih lama.
3) Sarana gedung Puskesmas/Pustu/Rumah Dinas Dokter/Rumah Dinas Paramedis
yang cukup banyak, sehingga kegiatan rehabilitasi gedung kurang maksimal.
4) Biaya untuk konsultan pendampingan, sertifikasi dan audit Puskesmas ISO mahal.
5) Kejadian kasus KLB tidak dapat diprediksi dan kesiapan biaya yang belum
optimal serta kesiapan jejaring dan SDM yang belum memadai.
6) Masih sulitnya pemantauan terhadap terjadinya kasus malaria, karena adanya
tambak udang di wilayah pantai, adanya nelayan yang keluar masuk antar pulau

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 124


dan adanya migrasi penduduk antau pulau.
7) Pembayaran retribusi pelayanan kesehatan swasta belum tertib.
8) Belum adanya Peraturan Daerah tentang pengawasan obat dan makanan, dan
laboratorium kesehatan sehingga dalam melakukan kegiatan tersebut masih belum
maksimal, karena belum adanya payung hukum.
9) Produsen obat (BUMN) belum mampu menyediakan seluruh jenis obat DOEN
untuk PKD pada saat proses pengadaan dilaksanakan.
10) Masih terbatasnya jumlah sampel pangan yang diperiksa, karena terbatasnya
sumber dana.
Upaya-upaya yang telah ditempuh dalam mengatasi permasalahan tersebut
adalah :
1) Dengan pembinaan tehnis bendahara pengeluaran tentang andministrasi keuangan.
2) Mengintensifkan sarana komunikasi dan meningkatkan koordinasi secara rutin
dalam bentuk rapat koordinasi Dinas setiap tanggal 5 sehingga Dinas dapat
menyebarluaskan informasi sedangkan Puskesmas dapat memberikan
masukan/usulan.
3) - Pemantauan dan pengendalian kegiatan rehabilitasi dimaksimalkan
dengan melibatkan kepala Puskesmas ikut melakukan pengawasan.
- Memonitor kinerja konsultan pengawas agar bekerja sesuai dengan
ketentuan.
- Memberikan laporan secara berkala.
- Mengadakan pertemuan secara periodik antara panitia pemeriksa dan tim
monitoring Dinas membahas kegiatan rehabilitasi fisik.
4) Pembinaan teknis internal dan merencanakan pembentukan tim mutu Dinas
Kesehatan.
5) Mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Kabupaten disamping
pemantapan jejaring dan pelatihan SDM serta usulan biaya yang siap pakai.
6) Selalu melaksanakan kewaspadaan dini dari daerah-daerah yang potensial
terjadinya kasus malaria
7) Pembinaan pelayanan kesehatan swasta lintas Dinas dan organisasi profesi.
8) Dengan merencanakan penyusunan RAPERDA tentang pengawasan obat dan
makanan dan mengusulkan RAPERDA laboratorium kesehatan sebagai payung
hukum.
9) Dilakukan alternatif pengganti yang fungsinya sejenis (jenis lain).
10) Melakukan pembinaan secara berkesinambungan terutama pada pihak produsen
untuk meminimalkan terjadinya keracunan baik pada obat maupun pangan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 125


Berkaitan dengan pelaksanaan program dan kegiatan di RSUD, terdapat
beberapa kendala yang dihadapi antara lain :
1) Keterbatasan sumber daya manusia yang ada baik tenaga medis maupun non
medis terutama adalah tenaga tetap dokter spesialis anestesi.
2) Terbatasnya sarana prasarana medis serta alokasi anggaran yang dapat menunjang
peningkatkan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD Wonosari.
3) Belum terlaksananya tata ruang berdasarkan Detail Engeneering Design (DED)
yang telah disusun dan disepakati bersama dikarenakan keterbatasan pembiayaan
dan investasi pembangunan.
4) Belum maksimalnya komitmen seluruh civitas hospitalia terhadap sistem
informasi manajemen yang telah mulai dibangun.
Upaya dalam memfokuskan hambatan-hambatan tersebut diatas dalam rangka
untuk mempercepat peningkatan pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah
Wonosari sebagai berikut :
1) Perlu adanya penambahan tenaga baik tenaga medis maupun non medis sesuai
dengan standar pelayanan Rumah Sakit Tipe C dan memberdayakan sumber daya
manusia yang ada dengan mengikutsertakan pada pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan pengelolaan menejemen Rumah Sakit.
2) Pemenuhan sarana prasarana medis dan penunjang medis secara bertahap dan
pelaksanaan alokasi anggaran yang berbasis kinerja guna mendukung peningkatan
pelayanan.
3) Advokasi dan audiensi program dan kegiatan ke berbagai elemen stakeholder
maupun pihak-pihak yang berkompeten, sehingga arah pembiayaan dan
pembebanan anggaran untuk operasional dan investasi dapat terpenuhi.
4) Komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran rumah sakit dari level manajer sampai
tingkat pelaksana teknis untuk selalu mengedepankan sistem informasi manajemen
berbasis komputer.

4. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang lingkungan hidup di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal).
Lingkungan hidup merupakan kekayaan alam yang harus dijaga dan dilestarikan.
Pemanfaatan untuk kepentingan pembangunan dan pengembangan perekonomian
daerah tidak boleh menganggu keseimbangan alam dan pelestariannya (environmental
sustainable).
Adapun program dan kegiatan bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 126


selama tahun 2009 terdiri dari 6 program 12 kegiatan yaitu :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyusunan data sumber daya alam dan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH).
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan
dalam kegiatan :
1) Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air.
2) Pelestarian kawasan pantai dan laut lestari.
3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA.
c. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup dijabarkan dalam kegiatan :
1) Koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura.
2) Pemantauan kualitas lingkungan.
3) Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.
4) Koordinasi penyusunan AMDAL
5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup.
d. Program Peningkatan Pengendalian Polusi,
dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyuluhan dan pengendalian akibat asap rokok.
e. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyusunan kebijakan manajeman pengelolaan persampahan.
f. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
SDA, dijabarkan dalam kegiatan:
1) Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemutihan
cadangan SDA.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib bidang lingkungan hidup
memperoleh dukungan dana dari APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2009
sebesar Rp. 2.129.053.520,85 dengan alokasi : anggaran belanja tidak langsung
Rp. 691.593.520,85 dan anggaran belanja langsung sebesar Rp. 1.437.460.000,00,-
Realisasi belanja tidak langsung dari anggaran sebesar Rp. Rp. 691.593.520,85,-
terealisasi Rp. 686.647.181,- (99,28%) sedangkan alokasi untuk belanja langsung
tersebut di atas sebesar Rp. 1.437.460.000,- terealisasi Rp1.385.085.288,- atau sebesar
96,36%. Sehingga dari keseluruhan alokasi APBD untuk bidang Lingkungan Hidup

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 127


sebesar Rp. 2.129.053.520,85 terealisasi Rp. 2.071.732.469,00 (97,31%).
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang lingkungan hidup selama tahun 2009
adalah sebagai berikut :
a. Program
Peningkata
n Kualitas
dan Akses
Informasi
Sumber
Daya
Alam,
dijabarkan
dalam
kegiatan :
1) Pe
ny
us
un
an
da
ta
su
m
be
r
da
ya
al
a
m
da
n
N
er
ac
a

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 128


S
u
m
be
r
D
ay
a
H
ut
an
(
N
S
D
H
).
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 13.970.000,- terealisasi
sebesar Rp. 13.549.000,- atau (96,99%). Output kegiatan berupa tersusunnya
buku Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah dan terselenggaranya Workshop
NSDH. Hasil kegiatan berupa terdokumentasinya wilayah-wilayah rawan
kerusakan lingkungan dan terprogramnya rencana kegiatan penanganan kasus
lingkungan Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program
Perlindung
an dan
Konservasi
Sumber
Daya Alam
dan
Lingkunga
n Hidup,
dijabarkan
dalam
kegiatan :
1) Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 129


sumber-sumber air.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 813.800.000,- terealisasi
sebesar Rp. 785.204.500,- atau (96,49%). Output kegiatan berupa tersedianya
sumur resapan, pengadaan bibit untuk penyelamatan sumber air, terbangunnya
IPAL Komunal, tersedianya pengolah sampah plastik, rehab Biogas, tersedianya
gerobak sampah, tong sampah, almari untuk laboratorium, AC untuk
Laboratorium, meja kerja laboratorium, kursi kerja lab, peralatan laboratorium.
Hasil kegiatan adalah meningkatnya perlindungan dan pengendalian kerusakan
sumber-sumber air. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Pelestarian kawasan pantai dan laut lestari.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 31.475.000,- terealisasi
sebesar Rp. 30.595.000,- atau (97,20%). Output kegiatan berupa terlaksananya
penyuluhan pantai dan laut lestari terlaksananya Lomba Pantai bersih pengadaan
bibit untuk reklamasi pesisir. Hasil kegiatan berupa tertingkatnya kualitas
ekosistem pantai dan laut. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan
konservasi SDA.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 21.350.000,- terealisasi
sebesar Rp. 21.350.000,- atau (100%). Output kegiatan berupa terlaksananya
lomba lingkungan hidup, terlaksananya sarasehan lingkungan hidup, dan
pembinaan peserta lomba tingkat kabupaten dan propinsi. Hasil kegiatan berupa
meningkatnya peran masyarakat dalam perlindungan dan konservasi sumber daya
alam. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
c. Program
Pengendali
an
Pencemara
n dan
Perusakan
Lingkunga
n Hidup
dijabarkan
dalam
kegiatan :
1) Koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 60.150.000,- terealisasi
sebesar Rp. 58.542.950,- atau (97,33%). Output kegiatan berupa terkoordinasi dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 130


tersosialisasikannya Program Adipura, terlaksananya monitoring Jum'at Bersih,
terlaksananya evaluasi kebersihan di wilayah perkotaan Wonosari, dan
terselenggaranya siaran diskusi interaktif di radio. Hasil kegiatan berupa
meningkatnya kesadaran masyarakat dalam upaya pengendalian dan pencemaran
lingkungan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%
2) Pemantauan kualitas lingkungan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 60.800.000,- terealisasi
sebesar Rp. 59.938.800,- atau (98,58%). Bentuk kegiatan berupa hasil uji kualitas
air (sungai, sumber air, laut dan limbah), hasil uji kualitas udara, hasil uji kualitas
tanah, ekspos hasil uji kualitas lingkungan, dan buku Laporan hasil Uji dengan
hasil berupa tersedianya data kualitas lingkungan. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
3) Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 19.750.000,- terealisasi
sebesar Rp. 18.472.500,- atau (93,53%). Bentuk kegiatan berupa terlaksananya
koordinasi penanganan kasus LH, terlaksananya pengawasan terhadap
kegiatan/usaha, dan sosialisasi Penegakan Hukum Lingkungan. Hasil kegiatan
berupa meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya pengelolaan
lingkungan hidup Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
4) Koordinasi penyusunan AMDAL.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 15.220.000,- terealisasi
sebesar Rp. 14.755.000,- atau (96,94%). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
tersosialisasikannya peraturan bagi para pengusaha yang wajib AMDAL, UKL-
UPL, DPPL dan SPPL, tersusunnya dokumen pengelolaan lingkungan yang
representatif, dan rakernas AMDAL/Lingkungan Hidup dengan hasil berupa
terkoordinasikannya kegiatan yang berwawasan lingkungan. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian
lingkungan hidup.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 55.415.000,- terealisasi
sebesar Rp. 54.805.500,- atau (98,90%). Bentuk kegiatan berupa terlaksananya
evaluasi SBLH dan Adiwiyata, pendampingan Lomba SBLH Tk. Provinsi, dan
Adiwiyata Tingkat Nasional. Hasil kegiatan berupa terwujudnya sekolah yang
berwawasan lingkungan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
d. Program
Peningkata
n
Pengendali

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 131


an Polusi,
dijabarkan
dalam
kegiatan :
1) Penyuluhan dan pengendalian akibat asap rokok.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 103.025.000,- terealisasi
sebesar Rp. 100.444.500 ,- atau (97,50%). Output kegiatan berupa tersusunnya
peraturan tentang kawasan bebas asap rokok, tersedianya papan informasi,
tersedianya sarana/ tempat khusus merokok, dan terselenggaranya sosialisasi.
Hasil kegiatan berupa menurunnya tingkat polusi akibat asap rokok. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
e. Program
Pengemba
ngan
Kinerja
Pengelolaa
n
Persampah
an,
dijabarkan
dalam
kegiatan :
1) Penyusunan kebijakan manajeman pengelolaan persampahan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 22.895.000,- terealisasi
sebesar Rp. 18.462.000,- atau (80,64%). Output kegiatan berupa tersusunnya
Raperda tentang Pengelolaan Persampahan tersusunnya Raperda tentang
Pembuangan Air Limbah. Hasil kegiatan berupa meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
f. Program
Rehabilitas
i dan
Pemulihan
Cadangan
SDA,
dijabarkan
dalam

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 132


kegiatan:
1) Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan
pemutihan cadangan SDA.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 96.200.000,- terealisasi
sebesar Rp. 95.220.000.,- atau (98,98%). Output kegiatan berupa tersusunnya
Program Menuju Indonesia Hijau (MIH), tersosialisasikannya Program Kampung
Hijau, dan Rehabilitasi Kawasan Karst. Hasil kegiatan tersebut berupa.
meningkatnya peran masyarakat dalam rehabilitasi sumber daya alam dan
lingkungan Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Secara umum, seluruh program dan kegiatan dalam bidang lingkungan hidup
sebagaimana telah diuraikan di atas telah dapat berjalan dengan baik dengan kategori
nilai capaian sangat berhasil/berhasil dengan tingkat capaian 85%-100%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa hal yang masih menjadi permasalahan dan terus diupayakan
pemecahannya dalam pelaksanaan program dan kegiatan bidang lingkungan hidup
antara lain sebagai berikut :
1) Fungsi sebagai koordinator upaya pengendalian dampak
lingkungan perlu ditingkatkan.
2) Keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan
dan alat uji kualitas lingkungan beserta analisisnya.
3) Belum terbitnya peraturan tentang pengelolaan lingkungan
hidup di Kabupaten Gunungkidul yang bisa dijadikan dasar
untuk melaksanakan penegakan dan penindakan hukum
lingkungan.
4) Belum adanya tenaga fungsional di bidang lingkungan hidup.
5) Kesadaran dan tanggungjawab masyarakat akan lingkungan
bersih dan sehat masih dirasa kurang.
Untuk mengatasi kendala tersebut upaya yang telah dilakukan pemerintah
Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/lembaga yang terkait di
bidang lingkungan hidup.
2) Pengadaan laboratorium lingkungan dan perlengkapannya, serta penambahan
sarana prasarana terkait dengan kegiatan penunjang operasional kegiatan secara
bertahap.
3) Menyusun draf peraturan tentang pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten
Gunungkidul yang bisa dijadikan dasar untuk melaksanakan penegakan dan
penindakan hukum lingkungan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 133


4) Mengupayakan penambahan personil khususnya tenaga fungsional bidang
lingkungan hidup, disamping itu juga mengirimkan personil–personil untuk
meningkatkan wawasan dengan mengikuti pelatihan–pelatihan teknis/ fungsional
khususnya diklat yang berkaitan dengan lingkungan.
5) Mengaktifkan kegiatan penyuluhan, sosialisasi, pembinaan, dan pendampingan
terkait kebijakan bidang lingkungan hidup bagi masyarakat dan pengusaha.
6) Meningkatkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang pengelolaan
lingkungan hidup.

5. BIDANG PEKERJAAN UMUM


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang pekerjaan umum di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Gunungkidul selain melaksanakan urusan wajib bidang pekerjaan
umum juga melaksanakan urusan wajib bidang perumahan. Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Gunungkidul adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dan pelaksana
tugas-tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum yang didukung oleh Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium dan Peralatan Berat serta UPT Kebersihan dan
Pertamanan.
Tujuan pembangunan bidang pekerjaan umum yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul antara lain :
1) Terpenuhinya kebutuhan akan bahan bangunan di bidang
kebinamargaan dan pengairan beserta sarana prasarananya dengan
peruntukannya.
2) Terwujudnya bangunan sebagai bagian dari wujud struktural
pemanfaatan yang fungsional, aman, nyaman, sehat dan seimbang,
serasi serta selaras dengan lingkungan.
Sedangkan sasarannya adalah :
1) Melaksanakan kegiatan perencanan teknis, kebinamargaan dan pengairan.
2) Melaksanakan pengendalian teknis tentang pelaksanaan pembangunan
kebinamargaan dan pengairan.
3) Peningkatan kualitas prasarana transportasi.
4) Pembukaan daerah terisolir dengan mewujudkan prasarana transportasi yang
memadai.
5) Peningkatan pelayanan masyarakat secara cepat, tepat dan hemat.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, telah dilaksanakan berbagai
program dan kegiatan yyang disusun berdasarkan skala prioritas, kemampuan daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 134


dan berbagai pertimbangan teknis lainnya. Sebagian besar program dan kegiatan pada
tahun 2009 merupakan kelanjutan dari program dan kegiatan tahun 2008, khususnya
terkait dengan jalan dan jembatan.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2009 sebanyak
10 program 17 kegiatan yaitu :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dijabarkan dalam kegiatan-
kegiatan:
1) Perencanaan pembangunan jembatan.
2) Pembangunan jembatan.
b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan.
2) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan.
c. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan :
1) Rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat.
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, dijabarkan dalam
kegiatan :
1) Rehab/pemeliharaan alat-alat berat.
e. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya, dengan kegiatan- kegiatan:
1) Perencanaan pembangunan jaringan irigasi.
2) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.
3) Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun.
4) Pemberdayaan petani pemakai air.
5) Perkuatan irigasi partisipatif.
f. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, dengan kegiatan :
1) Peningkatan partisipatif masyarakat dalam mengelola air.
g. Program Pengendalian Banjir, dengan kegiatan :
1) Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali.
h. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan
kegiatan :
1) Pembangunan/peningkatan infrastruktur.
i. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan kegiatan :
1) Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan.
j. Program Pelayanan Perijinan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Fasilitasi pelayanan IMB dan ijin reklame.
2) Fasilitasi pelayanan IUJK.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 135


b. Realisasi Program dan Kegiatan
Total anggaran pembangunan bidang pekerjaan umum pada tahun 2009 sebesar
Rp. 53.602.447.889,41 terdiri atas belanja tidak langsung sebesar Rp. 6.437.746.875,60,-
dan belanja langsung sebesar Rp. 23.323.261.255,- dengan realisasi untuk belanja tidak
langsung sebesar Rp. 6.525.496.794,- (101,36%) dan belanja langsung sebesar
Rp. 21.852.000.912,- (93,69%). Dari pagu anggaran belanja langsung tersebut
dialokasikan untuk belanja langsung bidang pekerjaan umum sebesar
Rp. 19.842.522.255,- dan terealisasi Rp. 18.713.558.722,- (94,31%) serta sisanya untuk
bidang perumahan.
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 331.340.000,- dapat terealisasi
sebesar Rp. 323.561.250,- atau persentase capaian target sebesar 97,65%. Target ini
diperoleh dari beberapa sumber pendapatan antara lain dari retribusi kebersihan, retribusi
pemakaian kekayaan milik daerah berupa sewa stoom wals dan jasa laboratorium, Ijin
Mendirikan bangunan (IMB) dan Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). Jenis kegiatan
pendapatan yang tidak bisa memenuhi target yaitu sewa Wals. Hal ini disebabkan
paket pekerjaan yang menggunakan stoom wals berkurang. Untuk
pembangunan/rehabilitasi jalan sebagian besar produk akhir Hot mix, sehingga tidak
menggunakan alat berat milik DPU. Pendapatan dari retribusi IMB juga tidak mencapai
target karena tidak adanya pembangunan tower seluler.
Adapun realisasi masing–masing program dan kegiatan bidang pekerjaan umum
Kabupaten Gunungkidul tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dijabarkan dalam kegiatan:
1) Perencanaan pembangunan jalan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 54.400.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 53.406.400,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98,17%.
Output kegiatan berupa tersusunnya dokumen perencanaan teknis pembangunan
jembatan. Hasil dari kegiatan ini berupa tersedianya RAB, RKS, dan gambar
teknis. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Pembangunan jembatan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 76.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 71.032.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 93,46%.
Output kegiatan berupa terbangunnya jembatan.. Hasil dari kegiatan ini berupa
meningkatnya kelancaran prasarana transportasi dan pengembangan wilayah.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan-
kegiatan:

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 136


1) Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 155.600.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 153.766.725,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98,82%.
Output kegiatan berupa tersusunnya dokumen perencanaan teknis rehabilitasi
jalan. Hasil dari kegiatan ini berupa tersedianya RAB, RKS dan gambar teknik.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 9.429.375.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 8.980.200.442,- (98,94%). Output kegiatan berupa rehabilitasi
kerusakan pada jalan kabupaten Hasil dari kegiatan ini berupa jalan di kabupaten
Gunungkidul terpelihara dengan baik dan berfungsi optimal. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
c. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan :
1) Rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 1.024.100.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 992.640.125,- (96,93%). Output kegiatan berupa terehabilitasinya
jalan yang perlu segera mendapatkan penanganan. Hasil dari kegiatan ini berupa
jalan dapat berfungsi optimal untuk kelancaran lalu lintas. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, dijabarkan dalam
kegiatan :
1) Rehab/pemeliharaan alat-alat berat.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 90.170.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 61.041.850,- (67,70%). Output kegiatan berupa terpeliharanya alat-alat berat
dan tersedianya suku cadang alat-alat berat. Hasil dari kegiatan peralatan berat
yang siap pakai untuk mendukung pekerjaan. Realisasi fisik kegiatan mencapai
100 %.
e. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya, dengan kegiatan- kegiatan:
1) Perencanaan pembangunan jaringan irigasi.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 19.775.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 14.355.000,- (72,59%). Output kegiatan berupa tersedianya dokumen
perncanaan untuk pembangunan irigasi. Hasil dari kegiatan ini berupa
tersedianya RAB, RKS dan Gambar Teknis untuk kelancaran pekerjaan.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.
- Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.599.275.000,- dan terealisasi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 137


sebesar Rp. 2.519.450.450,- (96,93%). Output kegiatan berupa terjaganya
fungsi saluran irigasi dengan hasil berupa saluran air berfungsi, terpelihara
dengan baik dan berfungsi optimal serta perluasan jaringannya. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100 %.
3) Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 100.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 97.765.000,- (97,77%). Output kegiatan berupa tersedianya suku cadang dan
logistik untuk peralatan pendukung irigasi dan pemeliharaan saluran irigasi.
Hasil dari kegiatan ini berupa saluran irigasi dan mesin-mesin pompa irigasi
berfungsi optimal. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
4) Pemberdayaan petani pemakai air.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 18.920.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 15.792.600,- (43,56%). Output kegiatan berupa pemberdayaan perkumpulan
petani pengguna air. Hasil dari kegiatan ini berupa meningkatnya pemahaman
fungsi aset irigasi air permukaan dan sumur pompa. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100 %.
5) Perkuatan irigasi partisipatif.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 300.010.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 300.010.000,- (100%). Output kegiatan berupa peningkatan lembaga
pengelola irigasi (LPI) dan perkuatan O & P partisipatif. Hasil dari kegiatan ini
berupa kemudahan dalam pengelolaan O & P. Realisasi fisik kegiatan mencapai
100 %.
f. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku, dengan kegiatan :
1) Peningkatan partisipatif masyarakat dalam mengelola air.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.798.807.255,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.732.480.880,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97,63%.
Output kegiatan berupa meningkatnya jumlah/luas jaringan pelayanan air bersih
SIPAS dengan hasil berupa bertambahnya debit/suplai air yang dapat dinikmati
masyarakat pengguna SIPAS. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
g. Program Pengendalian Banjir, dengan kegiatan :
1) Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 307.650.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 220.062.350,- (71,53%). Output kegiatan berupa bertambah panjangnya
tebing sungai dengan bangunan pengaman dan dasar sungai dari sampah dan
rumput liar dengan hasil berupa meningkatnya rasa aman dan nyaman
masyarakat sekitar sungai dalam kota. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 138


h. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan kegiatan :
1) Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.859.700.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.552.983.900,- (89,27%). Output kegiatan berupa bertambahnya
panjang jalan perdesaan berkonstruksi aspal dengan hasil berupa peningkatan
jalan perdesaan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
i. Program Pelayanan Perijinan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Fasilitasi pelayanan IMB dan ijin reklame.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 5.850.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 5.843.000,- (99,88%). Output kegiatan berupa terlaksananya verifikasi
pemohon ijin IMB dan reklame dengan hasil berupa sertifikat IMB dan reklame.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
2) Fasilitasi pelayanan IUJK.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 15.890.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 13.760.000,- (86,60%). Output kegiatan berupa terlaksananya verifikasi
pemohon Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan hasil berupa sertifikat IUJK.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
Berdasarkan penilaian terhadap berbagai capaian kinerja program dan kegiatan,
maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan bidang pekerjaan umum
pada tahun 2009 secara umum berjalan lancar dengan kategori sangat berhasil dengan
nilai capaian kinerja 87,68%.

c. Permasalahan dan Solusi


Sekalipun pelaksanaan program dan kegiatan bidang pekerjaan umum di tahun
2009 dapat berjalan lancar, namun tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kendala
yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1) Keterlambatan penetapan DPA sebagai dasar pelaksanaan program
dan kegiatan, sehingga pekerjaan fisik yang prosesnya melalui
pengadaan penyedia jasa turut terhambat.
2) Bidang Bina Marga
Penerapan Keppres 80/2003 beserta seluruh perubahannya yang tidak membatasi
standar penawaran terendah (wajar responsif) sehingga mengakibatkan rekanan
menawar dengan tidak mempertimbangkan rasio tentang kualitas pekerjaan.
Akibatnya pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan pengawasan yang ketat. Ini
menjadikan beban pengawasan untuk mempertahankan kualitas pekerjaan menjadi
sulit.
Adapun pemecahan untuk mengatasi hambatan tersebut diatas adalah dengan lebih

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 139


mengoptimalkan staf yang ada untuk menjaga kualitas pekerjaan fisik.
3) Bidang Pengairan
Pelaksanaan kegiatan pada bidang pengairan dapat berjalan lancar hanya pada
kegiatan pemberdayaan petani pemakai air tidak terpenuhi targetnya karena program
pemberdayaan P3A tidak terlaksanan sesuai rencana sasaran yang diusulkan yaitu 6
wilayah P3A sehingga anggaranstimulan digunakan untuk kegiatan pengembangan
jaringan irigasi 2 unit P3A dan perkuatan irigasi partisipatif. Realisai keuangan tidak
terpenuhi karena terjadinya pengurangan beban pajak untuk dana pendamping
WISMP tidak terserap seluruhnya namun realisasi capai target sasaran terpenuhi.
4) UPT Kebersihan, Pertamanan dan PBK
a) Kurangnya sarana prasarana untuk pengelolaan persampahan baik kendaraan
dump truck, personil atau tenaga operasionalnya berkurang karena beberapa orang
telah diangkat menjadi PNS. Keterbatasan sarana, prasarana, dan personil harus
diatasi mengingat semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat
terutama di perkotaan dan semakin luasnya tuntutan jangkauan pelayanan
kebersihan sampai di kota kecamatan dan pasar di seluruh Gunungkidul.
b) Semakin banyaknya volume sampah yang dibuang di TPA, maka lahan yang
dipergunakan untuk menimbun sampah sudah semakin penuh dan membutuhkan
lahan baru atau perluasan lahan yang ada.
c) Buldozer yang ada di TPA sudah tua, sehingga tingkat kerusakan semakin sering
dan berakibat tidak dapat dioperasikan secara optimal.
Upaya pemecahannya sabagai berikut :
a) Dengan sarana, prasarana dan tenaga yang ada dimanfaatkan semaksimal
mungkin, dan pengambilan sampah di pasar-pasar terpaksa dilaksanakan setelah
selesai pembuangan sampah di dalam kota.
b) Untuk kebersihan di lokasi pasar Argosari dibuat shift (baik untuk siang maupun
malam)
c) Optimalisasi sarana, prasarana, tenaga serta lahan untuk TPA guna mengatasi
kebersihan persampahan di Gunungkidul.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 140


6. BIDANG PERUMAHAN
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang perumahan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Gunungkidul adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dan pelaksana tugas-tugas
pembantuan di bidang pekerjaan umum.
Tujuan pembangunan perumahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul antara lain :
1) Terpenuhinya kebutuhan akan bahan bangunan di bidang
keciptakaryaan beserta sarana prasarananya dengan peruntukan.
2) Terwujudnya bangunan sebagai bagian dari wujud struktural
pemanfaatan yang fungsional, aman, nyaman, sehat dan seimbang,
serasi serta selaras dengan lingkungan.
3) Terselenggaranya tertib penyelenggaraan bangunan.
Sedangkan sasarannya adalah :
1) Melaksanakan kegiatan perencanan teknis, keciptakaryaan.
2) Melaksanakan pengendalian teknis tentang pelaksanaan pembangunan
keciptakaryaan.
Adapun program dan kegiatan bdang perumahan yang dilaksanakan pada
tahun 2009 terdiri dari 4 program 4 kegiatan yaitu :
a. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan :
1) Pembangunan dan peningkatan infrastruktur.
b. Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan :
1) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat
miskin.
c. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan :
1) Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang..
d. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan :
1) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Total realisasi anggaran pembangunan bidang perumahan pada tahun 2009 sebesar
Rp. 1.886.261.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.775.060.900,- atau (94,10%). Adapun
realisasi masing–masing program dan kegiatan bidang perumahan Kabupaten
Gunungkidul tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan-
kegiatan :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 141


1) Pembangunan dan peningkatan infrastruktur.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 213.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 205.869.250,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 96,45%.
Output kegiatan berupa bertambahnya panjang jalan lingkungan berkonstruksi
aspal dengan hasil kegiatan berupa kelancaran mobilitas warga komplek
permukiman dan kerapian wilayah. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %.
b. Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan :
1) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 717.870.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 711.068.050,- (99,05%). Output kegiatan berupa tersedianya sarana air
bersih dan sanitasi dasar bagi masyarakat miskin dengan hasil dari kegiatan
berupa tersedianya sarana dan prasarana air bersih perdesaan dan sanitasi dasar
masyarakat. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
c. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan :
1) Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 84.450.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 81.577.000,- (96,60%). Output kegiatan berupa tersusunnya dokumen detail
Rencana tata ruang bangunan dan lingkungan kota wonosari dengan hasil
kegiatan berupa buku dokumen dasar rencana tata ruang. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.
d. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan :
1) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 870.941.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 776.546.600,- (89,16%). Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan
pengelolaan persampahan tersedianya dengan hasil kegiatan berupa terciptanya
lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman. Realisasi fisik kegiatan mencapai
100%.
Berdasarkan penilaian terhadap berbagai capaian kinerja program dan
kegiatan, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan bidang
pekerjaan umum pada tahun 2009 secara umum berjalan lancar dengan kategori sangat
berhasil dengan nilai capaian kinerja 87,68%.

c. Permasalahan dan Solusi


Sekalipun pelaksanaan program dan kegiatan bidang perumahan di tahun 2009
dapat berjalan lancar, namun tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kendala yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1) Keterlambatan penetapan DPA sebagai dasar pelaksanaan program dan kegiatan,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 142


sehingga pekerjaan fisik yang prosesnya melalui pengadaan penyedia jasa turut
terhambat.
2) Bidang Cipta Karya
Keterbatasan alat dan tenaga yang tersedia terutama dalam pelaksanaan pembangunan
dan pemeliharaan jalan lingkungan perdesaan maupun perkotaan.
Upaya mengatasi :
a) Mengoptimalkan personil yang ada.
b) Mengoptimalkan peralatan yang tersedia dalam pelaksanaan pembangunan dan
pemeliharaan jalan, termasuk penggunaan stom wals dari luar Kabupaten
Gunungkidul apabila volume perkerjaan meningkat dan harus segera diselesaikan.
c) Monitoring lapangan secara intensif.

7. BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang perencanaan pembangunan di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Selain urusan wajib bidang perencanaan pembangunan, Bappeda juga melaksanakan
urusan wajib bidang penataan ruang dan bidang statistik. Dengan demikian Bappeda
menjadi SKPD yang melaksanakan 3 (tiga) urusan wajib sekaligus.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan unsur
pendukung tugas kepala daerah dan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah
tangga pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang perencanaan
pembangunan. Adapun yang menjadi kewenangan Bappeda adalah urusan
pemerintahan wajib bidang perencanaan pembangunan, bidang penataan ruang, dan
bidang statistik di Kabupaten Gunungkidul.
Program dan kegiatan pembangunan bidang perencanaan pembangunan di
tahun 2009 terdiri dari 6 program 14 kegiatan yaitu :
a. Program Kerjasama Pembangunan, dijabarkan dalam kegiatan-
kegiatan:
1) Koordinasi dan perencanaan percepatan pembangunan wilayah
tertinggal.
2) Koordinasi bidang prasarana dan pengembangan wilayah.
b. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan percepatan pembangunan
kawasan produksi daerah tertinggal (P2KP DT).

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 143


2) Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan
agropolitan.
c. Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar, dengan
kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan air minum, drainase, dan sanitasi
perkotaan.
d. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan
program dan kebijakan layanan publik.
2) Penyusunan rancangan RKPD.
3) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD.
4) Monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan daerah.
5) Koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan Non APBD.
6) Koordinasi sistem pendukung perencanaan program kegiatan
pembangunan.
e. Program Perencanaan Sosial dan Budaya, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya.
2) Koordinasi dan pendampingan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM).
f. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam,
dengan kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan pengairan.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul pada
Tahun Anggaran 2009 mendapatkan alokasi dana APBD sebesar
Rp. 3.528.000.937,33 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar
Rp. 1.888.580.937,33 dan belanja langsung sebesar Rp. 1.639.420.000,-. Dari belanja
langsung untuk bidang perencanaan pembangunan sebesar Rp. 915.680.000,- sisanya
sebesar Rp. 972.900.937,- untuk bidang penataan ruang dan bidang statistik. Dari
pagu anggaran belanja langsung untuk bidang perencanaan pembangunan sebesar
Rp. 915.680.000,- terealisasi sebesar Rp. 794.478.700,- (86,76%).

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 144


Realisasi program dan kegiatan pembangunan bidang perencanaan
pembangunan di tahun 2009 sebagai berikut :
a. Program Kerjasama Pembangunan, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Koordinasi dan perencanaan percepatan pembangunan wilayah tertinggal.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 43.195.000,- terealisasi sebesar
Rp. 37.607.800,- atau (87,07%). Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi
dan penyusunan usulan rencana program dan anggaran program PDT dan
pendampingan P2SE-DT di 5 kecamatan tertinggal. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Koordinasi bidang prasarana dan pengembangan wilayah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 37.900.000,- terealisasi sebesar
Rp. 35.765.500,- atau (94,37%). Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi
koordinasi perencanaan bidang fisik dan prasaran sebanyak 24 ( dua puluh empat )
kali. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

b. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,


dengan kegiatan-kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan percepatan pembangunan kawasan
produksi daerah tertinggal ( P2KP-DT )
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 47.700.000,- terealisasi sebesar
Rp. 42.863.100,- atau (89,86%). Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi
dan fasilitasi kegiatan P2KP-DT di 5 (lima) Kecamatan daerah tertinggal.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 32.755.000,- terealisasi sebesar
Rp. 31.098.000,- atau (94,94%). Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi
dan fasilitasi program kegiatan di kawasan agropolitan dan hinterlandnya.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
c. Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
perkotaan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 52.160.000,- terealisasi sebesar
Rp. 46.468.000,- atau (89,09%). Output kegiatan berupa terwujudnya koordinasi
Grand AID JICA dan Pengembangan Turbin Mikrohdro Bribin guna mendukung
program dalam mengatasi air bersih di Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 145


capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
d. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan- kegiatan :
1) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan
program dan kebijakan layanan publik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 85.050.000,- terealisasi sebesar
Rp. 73.320.000,- atau (86,21%). Output kegiatan ini adalah fasilitasi
pendampingan Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan dan menghasilkan
Dokumen hasil Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan di 18 Kecamatan
di Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
2) Penyusunan rancangan RKPD
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 78.650.000,- terealisasi sebesar
Rp. 77.645.000,- atau (98,72%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul sebagai pedoman
penyusunan KUA/PPAS sebanyak 140 buku. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
3) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 113.615.000,- terealisasi sebesar
Rp. 100.166.000,- atau (88,16%). Output kegiatan ini adalah terselengaranya
Musrenbang SKPD sehingga terwujud keterpaduan pelaksanaan pembangunan
daerah di Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%
4) Monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan
pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 88.975.000,- terealisasi sebesar
Rp. 66.730.000,- atau (75,00%). Output kegiatan ini adalah terselenggaranya
kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan di Kabupaten Gunungkidul
sehingga termonitornya implementasi pelaksanaan kegiatan pembangunan di
Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan Non APBD
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 32.750.000,- terealisasi sebesar
Rp. 20.289.000,- atau (61,95%). Output kegiatan ini adalah monotoring
implementasi pelaksanaan kegiatan pembangunan DAK dan tugas pembantuan
(Non APBD), sehingga tersedia umpan balik pelaksanaaannya di Kabupaten
Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
6) Koordinasi sistem pendukung perencanaan program kegiatan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 146


pembangunan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 47.805.000,- terealisasi sebesar
Rp. 42.345.000,- atau (88,58%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya
penyelenggaraan perencanaan dan penganggaran partisipatif di Kabupaten
Gunungkidul, hal ini dilaksanakan dan bekerja sama dengan GTZ CLG Regional
Manajemen Yogyakarta, guna meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan
publik. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
e. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 46.860.000,- terealisasi sebesar
Rp. 43.267.200,- atau (92,33%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya
koordinasi perencanaan bidang perekonomian, sehingga tercapai perencanaan
yang terpadu dan sinergis lintas bidang/SKPD di Kabupaten Gunungkidul.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Koordinasi dan fasilitasi energi alternatif
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 26.850.000,- terealisasi sebesar
Rp. 24.813.000,- atau (92,41%). Output kegiatan ini adalah terfasilitasinya
pengembangan energi alternatif sehingga terkoordinir pengembangan energi
alternatif. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

f. Program Perencanaan Sosial dan Budaya, dengan kegiatan-kegiatan :


1) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 77.220.000,- terealisasi sebesar
Rp. 71.509.000,- atau (92,61%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya
koordinasi perencanaan bidang pemerintahan, sosial dan budaya sehingga
perencanaan bidang pemerintahan, sosial dan budaya yang terpadu dan sinergis
lintas bidang/SKPD di Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
2) Koordinasi dan pendampingan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ).
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 79.930.000,- terealisasi sebesar
Rp. 79.842.000,- atau (99,89%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya
koordinasi, monitoring dan evaluasi PNPM P2KP sehingga tercapainya
kemandirian melalui BKM dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
g. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam, dengan kegiatan-

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 147


kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan pengairan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 65.035.000,- terealisasi sebesar
Rp. 36.809.000,- atau (56,60%). Output kegiatan ini adalah fasilitasi dan
pelayanan koordinasi pengelolaan irigasi di Kabupaten Gunungkidul dengan hasil
berupa terjalinnya hubungan antar lembaga pengelolaan air. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap berbagai capaian program dan kegiatan,
maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan
pembangunan pada tahun 2009 secara umum berjalan lancar dengan kategori sangat
berhasil dengan nilai capaian kinerja 98,70%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan bidang perencanaan pembangunan, di Kabupaten Gunungkidul
antara lain :
1) Belum optimalnya
koordinasi antar
pemangku
kepentingan
(stakeholders)
maupun antar
instansi dalam
proses perencanaan
pembangunan.
2) Pemahaman yang
belum komprehensif
antar pemangku
kepentingan
(stakeholders)
maupun antar
instansi akan arti
penting proses
perencanaan
pembangunan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 148


3) Ketersediaan data
yang kurang akurat
bagi kepentingan
perencanaan
pembangunan.
Sedangkan upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan bidang
perencanaan pembangunan adalah :
1) Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan
(stakeholders) maupun antar instansi berkaitan dengan proses
perencanaan , sehingga akan tercapai perencanaan pembangunan
yang lebih komprehensif.
2) Membangun SIMReda (Sistem Informasi Manajemen
Perencanaan Pembangunan Daerah) di Kabupaten Gunungkidul.
3) Membangun sistem pendataan yang komprehensif sehingga akan tersusun profil
daerah yang mampu menggambarkan kondisi dan potensi riil di Kabupaten
Gunungkidul.

8. BIDANG PENATAAN RUANG


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang penataan ruang di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Selain urusan
wajib bidang penataan ruang, Bappeda juga melaksanakan urusan wajib bidang
perencanaan pembangunan dan bidang statistik. Dengan demikian Bappeda menjadi
SKPD yang melaksanakan 3 (tiga) urusan wajib sekaligus.
Program dan kegiatan bidang penataan ruang terdiri dari 1 program dengan 2
kegiatan yaitu :
a. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Penyusunan Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
2) Fasilitasi koordinasi penyelenggaraan penataan ruang daerah.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi dana APBD untuk belanja langsung pelaksanaan bidang penataan ruang
sebesar Rp. 128.345.000,-. Realisasi keuangan pelaksanaan program dan kegiatan
bidang penataan ruang sebesar Rp. 113.802.300,- (88,87%).
Realisasi program dan kegiatan pembangunan bidang penataan ruang di tahun

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 149


2009 sebagai berikut :
a. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Penyusunan kebijakan tentang penyusunan rencana
tata ruang.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 79.930.000,- terealisasi sebesar
Rp. 79.842.000,- atau (99,89%). Output kegiatan berupa terlaksananya proses
penetapan produk hukum tentang RTRW Kabupaten Gunungkidul Tahun
2009-2029.
Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat terlaksananya penataan ruang daerah
yang serasi dan sinergis di Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Fasilitasi koordinasi penyelenggaraan penataan ruang
daerah
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 51.125.000,- terealisasi sebesar
Rp. 42.292.500,- atau (82,72%). Output kegiatan berupa terlaksannya BKPRD
Kabupaten Gunungkidul, raker Pokja BKPRD, dan orientasi tata ruang dengan
hasil berupa terlaksananya penataan ruang daerah yang serasi dan sinergis di
Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.

Berdasarkan hasil penilaian terhadap berbagai capaian program dan kegiatan,


maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan bidang penataan ruang
pada tahun 2009 secara umum berjalan lancar dengan kategori sangat berhasil dengan
nilai capaian kinerja 98,70%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan bidang penataan ruang di Kabupaten Gunungkidul
antara lain :
1) Belum
optimalnya
koordinasi antar
pemangku
kepentingan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 150


(stakeholders)
maupun antar
instansi.
2) Terbatasnya
informasi tentang
tata ruang bagi
masyarakat dan
swasta.
3) Terbatasnya
perangkat
peraturan daerah
tentang
pelaksanaan,
pengawasan, dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang.
Sedangkan upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan bidang
perencanaan pembangunan, bidang penataan ruang, dan bidang statistik adalah :
1) Meningkatkan koordinasi antar SKPD yang ketugasannya
berkaitan dengan penataan ruang dengan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang ada agar penyusunan
kebijakan penataan ruang lebih komprehensif.
2) Sosialisasi kepada warga masyarakat sampai ke tingkat
kecamatan dan desa agar informasi tentang tata ruang dapat
diketahui dan ditaati oleh seluruh masyarakat dan pihak-
pihak yang berkepentingan/swasta.
3) Penyusunan perangkat peraturan daerah tentang
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pemanfaatan
ruang.

9. BIDANG STATISTIK
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang statistik di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Selain urusan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 151


wajib bidang bidang statistik, Bappeda juga melaksanakan urusan wajib bidang
perencanaan pembangunan dan penataan ruang. Dengan demikian Bappeda menjadi
SKPD yang melaksanakan 3 (tiga) urusan wajib sekaligus.
Secara keseluruhan program dan kegiatan pembangunan bidang statistik di
BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul tahun 2009 terdiri dari 2 program 4 kegiatan
yaitu :
a. Program Pengembangan Data/Informasi, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pengumpulan, updating, dan analisa data/informasi capaian target kinerja
program dan kegiatan.
2) Penyusunan profil daerah.
3) Pendataan keluarga miskin dan pengangguran.
b. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan
kegiatan :
1) Pengolahan, updating, analisa data, dan statistik daerah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 152


b. Realisasi Program dan Kegiatan
Alokasi dana APBD untuk belanja langsung pelaksanaan bidang statistik sebesar
Rp. 239.075.000,-. Realisasi keuangan pelaksanaan program dan kegiatan bidang statistik
sebesar Rp. 235.265.000,- (98,41%).
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang statistik pada tahun
2009 sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Data/Informasi, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengumpulan, updating, dan analisa data/informasi capaian
target kinerja program dan kegiatan
Alokasi anggaran dalam APBD ditetapkan sebesar Rp. 12.400.000,-terealisasi
sebesar Rp. 12.000.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
96,77%. Output kegiatan berupa terselenggaranya koordinasi perencanaan bidang
pengendalian sehingga kegiatan bidang pengendalian tahunan lebih mantap dan
sinergis. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Penyusunan profil daerah.
Anggaran yang ditetapkan dalam APBD sebesar Rp. 26.780.000,-terealisasi
sebesar Rp. 26.255.000,- atau (98,04%). Output kegiatan berupa tersusunnya data
profil daerah berbasis web, dan data profil daerah sebagai dokumen perencanaan
pembangunan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Pendataan keluarga miskin dan pengangguran.
Anggaran yang ditetapkan dalam APBD sebesar Rp. 68.920.000,-terealisasi
sebesar Rp. 68.770.000,- atau (99,78%). Output kegiatan berupa terlaksananya
kegiatan pendataan keluarga miskin dan pengangguran sehingga tersajikannya data
keluarga miskin by name dan pengangguran di Kabupaten Gunungkidul. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan kegiatan :
1) Pengolahan, updating, analisa data, dan statistik daerah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 130.975.000,- terealisasi
sebesar Rp. 128.240.000,- atau (97,91%). Output kegiatan berupa
publikasi data statistik 11 judul, booklet, informasi pembangunan tahun 2009 dan
dokumentasi tahun 2008. Sedangkan hasil kegiatan berupa tersedianya informasi,
data dan statistik pembangunan daerah. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.

Berdasarkan hasil penilaian terhadap berbagai capaian program dan kegiatan,


maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan bidang statistik pada

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 153


tahun 2009 secara umum berjalan lancar dengan kategori sangat berhasil dengan nilai
capaian kinerja 98,70%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan bidang statistik di Kabupaten Gunungkidul antara lain :
1) Belum optimalnya koordinasi antar pemangku kepentingan
(stakeholders) maupun antar instansi dalam proses pengumpulan
data bagi perencanaan pembangunan.
2) Belum optimalnya dukungan seluruh SKPD yang terkait dengan
proses pembangunan database yang valid dan akurat.
3) Ketersediaan data yang kurang akurat bagi kepentingan
perencanaan pembangunan.
Sedangkan upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan bidang bidang
statistik adalah :
1) Meningkatkan koordinasi antar SKPD yang ketugasannya
berkaitan dengan proses pengumpulan data perencanaan
pembangunan dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
2) Sosialisasi kepada warga masyarakat sampai ke tingkat
kecamatan dan desa akan pentingnya ketersediaan data yang
valid dan akurat
3) Membangun sistem pendataan yang komprehensif sehingga
akan tersusun profil daerah yang mampu menggambarkan
kondisi dan potensi riil di Kabupaten Gunungkidul.

10. BIDANG PENANAMAN MODAL


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang penanaman modal di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Bagian Admiistrasi Perekonomian Sekretariat Daerah
Kabupaten Gunungkidul. Bidang penanaman modal merupakan salah satu bidang
yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Gunungkidul dalam rangka
penciptaan kesempatan kerja. Dengan masuknya investasi diharapkan dapat
mendongkrak perekonomian daerah dan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.
Program dan kegiatan pembangunan bidang penanaman modal di tahun 2009
terdiri dari 4 program 10 kegiatan yaitu :
a. Program Peningkatan Kinerja Kelembagaan
Pemerintah Daerah, dengan kegiatan-kegiatan :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 154


1) Perumusan kebijakan di bidang usaha kecil
menengah dan koperasi.
2) Perumusan kebijakan di bidang industri,
pariwisata, pertambangan, dan energi.
b. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan dan pengembangan
penanaman modal.
c. Program Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di
bidang investasi.
2) Kajian kebijakan penanaman modal.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi anggaran dari APBD untuk pelaksanaan program dan kegiatan
bidang penanaman modal sebesar Rp. 74.605.000,- terealisasi Rp. 45.330.000,- atau
60,76%. Serangkaian program dan kegiatan Bagian Administrasi Perekonomian Setda
Kabupaten Gunungkidul lebih pada perumusan kebijakan pengembangan penanaman
modal daerah di Kabupaten Gunungkidul dalam bentuk rencana umum penanaman
modal daerah dan rencana strategis daerah sesuai dengan program pembangunan
daerah kabupaten, berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
Adapun pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan bidang penanaman
modal di tahun 2009 sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kinerja Kelembagaan Pemerintah Daerah, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Perumusan kebijakan di bidang usaha kecil
menengah dan koperasi.
Alokasi anggaran dalam APBD ditetapkan sebesar Rp. 14.425.000,-terealisasi
sebesar Rp. 8.445.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
58,54%. Output kegiatan berupa tersusunnya rumusan kebijakan di bidang
UKM dan koperasi dengan hasil berupa tersedianya kebijakan komprehensif di
bidang UKM dan koperasi. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
2) Perumusan kebijakan di bidang industri,
pariwisata, pertambangan, dan energi.
Alokasi anggaran ditetapkan sebesar Rp. 16.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 4.095.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 25,59%. Output
kegiatan berupa tersusunnya rumusan kebijakan di bidang industri dengan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 155


hasil berupa tersedianya kebijakan komprehensif di bidang industri. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Koordinasi perencanaan dan pengembangan
penanaman modal.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 6.860.000,- terealisasi Rp. 5.860.000,-
(85,42%). Output kegiatan berupa terselenggaranya rapat koordinasi
perencanaan penanaman modal dengan hasil berupa terselenggaranya rapat
koordinasi perencanaan penanaman modal. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
c. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di
bidang investasi.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 29.375.000,- terealisasi
Rp. 21.455.000,- (73,04%). Output kegiatan berupa terselenggaranya
pelayanan investasi dengan hasil berupa tingkat kepuasan atas pelayanan
investasi. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Kajian kebijakan penanaman modal.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 7.945.000,- terealisasi Rp. 5.475.000,-
(68,91%). Output kegiatan berupa tersusunnya Peraturan Bupati tentang
Prosedur Penanaman Modal dengan hasil berupa kelancaran pelayanan
penanaman modal. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja
bidang penanaman modal di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori sangat
berhasil dengan capaian kinerja kegiatan 100%.

c. Permasalahan dan Solusi


Sekalipun capaian kinerja bidang penanaman modal di Kabupaten
Gunungkidul termasuk dalam kategori sangat berhasil, namun penyelenggaraan
bidang penanaman modal di Kabupaten Gunungkidul sangat dipengaruhi
permasalahan sarana dan prasarana perhubungan, ketersediaan listrik, dan belum
adanya pelabuhan. Dengan keunggulan komparatif yang dimiliki seperti ketersediaan
tenaga kerja dengan jumlah yang memadai, ketersediaan lahan pertanian, pesona
keindahan pantai, dan cadangan sumber daya alam dan mineral masih belum mampu

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 156


menarik investor dalam skala besar untuk membuka usahanya di Kabupaten
Gunungkidul, sehingga investasi yang masuk belum mampu mendongkrak
perekonomian daerah secara signifikan.

Untuk menarik investor lebih banyak lagi, Pemerintah Kabupaten


Gunungkidul harus melakukan beberapa upaya :
a) Menyusun peta investasi daerah dan identifikasi potensi sumber daya daerah di
Kabupaten Gunungkidul yg terdiri dari sumber daya alam, kelembagaan dan
sumber daya manusia termasuk pengusaha mikro, kecil, menengah, koperasi, dan
besar.
b) Memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha di bidang penanaman modal.
c) Melaksanakan dan memfasilitasi kerjasama internasional di bidang penanaman
modal di tingkat kabupaten.
d) Melaksanakan promosi penanaman modal daerah baik di dalam negeri maupun ke
luar negeri.
e) Melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan pendelegasian atau
pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan
perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan kabupaten.

11. BIDANG KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

a. Program dan Kegiatan


Urusan pemerintahan wajib bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah di
Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, dan. Pertambangan. Bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah
merupakan salah satu bidang yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten
Gunungkidul dalam rangka menanggulangi kemiskinan.
Adapun program dan kegiatan bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah
yang dilaksanakan selama tahun 2009 terdiri dari 3 program 6 kegiatan yaitu :
a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah/UKM yang Kondusif dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil menengah.
2) Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah.
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan.
2) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD.
c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan:

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 157


1) Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi.

b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Alokasi anggaran dari APBD untuk pembangunan bidang koperasi dan usaha
kecil menengah di Kabupaten Gunungkidul tergabung menjadi satu dengan
pelaksanaan urusan pilihan yang lain yaitu bidang perindustrian dan bidang
perdagangan. Kedua urusan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan Kabupaten
Gunungkidul pada Tahun Anggaran 2009 mendapatkan alokasi dana APBD sebesar
Rp. 3.960.351.188,- yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar
Rp. 2.820.154.188,- dan belanja langsung sebesar Rp. 1.140.197.000,-. Dari pagu
anggaran belanja langsung tersebut dialokasikan untuk belanja langsung Bidang
Koperasi dan UKM sebesar Rp. 136.322.000,- sisanya untuk bidang Industri dan
bidang Perdagangan.
Alokasi dana APBD untuk belanja langsung pelaksanaan bidang koperasi dan
usaha kecil menengah sebesar Rp. 136.322.000,- terealisasi sebesar Rp. 125.172.000,-
(91,829%).
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang koperasi dan usaha
kecil dan menengah tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah/UKM yang Kondusif dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil menengah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 10.650.000,- terealisasi sebesar
Rp. 10.410.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97,75%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya pasar rakyat dalam rangka
peringatan Hari Koperasi, terselenggaranya tangkas trampil perkoperasian
tingkat SMA, dan terselenggaranya sarasehan perkoperasian.
Hasil kegiatan berupa diketahui, dikenalnya arti penting keberadaan lembaga
koperasi di Kab. Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
2) Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 11.472.000,- terealisasi sebesar
Rp. 10.172.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 88,67%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya revitalisasi kelembagaan koperasi.
Hasil kegiatan berupa terfasilitasinya pembentukan, perubahan, dan
pembubaran koperasi. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 158


b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 39.100.000,- terealisasi sebesar
Rp. 35.540.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 90,90%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya diklat kewirausahaan bagi UKM.
Hasil kegiatan berupa meningkatnya SDM UKM. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 40.400.000,- terealisasi sebesar
Rp. 36.840.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 91,19%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya diklat akuntansi. Hasil kegiatan
berupa berhasilnya 60 pengelola koperasi. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan:
1) Pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 34.700.000,- terealisasi sebesar
Rp. 32.210.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 92,82%.
Output kegiatan berupa terselenggaranya konsultasi dan pendampingan
program MAP dan sentra, terselenggaranya pembinaan klasifikasi koperasi,
terselenggaranya penilaian kesehatan koperasi, dan terselenggaranya
pendampingan RAT. Hasil kegiatan berupa terdampinginya program MAP dan
sentra, pembinaan klasifikasi koperasi penilaian kesehatan koperasi dan
pendampingan RAT. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang


koperasi dan usaha kecil menengah di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori
sangat berhasil dengan capaian kinerja 96,97%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah di
Kabupaten Gunungkidul antara lain :
b) Masih kurangnya pengetahuan
dan ketrampilan pelaku usaha
kecil dan menengah dalam
mengelola usahanya.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 159


c) Keterbatasan modal pelaku usaha
koperasi dan usaha kecil dan
menengah mengakibatkan
sulitnya pelaku usaha koperasi
dan usaha kecil dan menengah
menjalankan dan
mengembangkan usahanya.
d) Lemahnya akses pelaku usaha
koperasi dan usaha kecil dan
menengah dalam memasuki pasar.
e) Lemahnya kelembagaan koperasi
dan UKM.
f) Kurangnya kerja sama pelaku
usaha koperasi dan UKM dalam
melakukan kerja sama usaha
dengan pihak ketiga.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang, maka
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Meningkatkan pelatihan manajemen dan administrasi usaha UKM serta
pengembangan pasar bagi pengelola koperasi.
b) Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan dan pengembangan konsultasi
bisnis bagi usaha kecil dan menengah.
c) Meningkatkan anggaran dari APBD dengan memberikan bantuan modal usaha
bagi koperasi dan UKM.
d) Pembinaan secara berkelanjutan dan memfasilitasi informasi peluang dan
perluasan akses pasar serta kerja sama dengan pihak ketiga.
e) Memfasilitasi secara lebih luas bagi partisipasi dalam kegiatan promosi/pameran
lokal dan nasional.
f) Meningkatkan monitoring dan pemantauan secara lebih intensif kepada para
peminjam dana penguatan modal.

12. BIDANG KEPENDUDUKAN dan CATATAN SIPIL


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang kependudukan dan catatan sipil di
Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 160


Sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur penunjang
Pemerintah Daerah dan pelaksana tugas-tugas pembantuan di bidang kependudukan
dan catatan sipil.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan instansi pelayanan
masyarakat di bidang kependudukan dan catatan sipil yang ketugasannya meliputi
pendaftaran penduduk, pencatatan dan pengesahan kejadian vital penduduk untuk
memperoleh kepastian hukum dan tertib administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil. Cakupan pencatatan yang dilaksanakan berupa pencatatan peristiwa kelahiran,
perkawinan, perceraian dan kematian, pengakuan, pengesahan, dan pengangkatan
anak. Produk pencatatan sipil ini merupakan dokumen yang berlaku baik secara
nasional maupun internasional.
Program dan kegiatan dalam upaya pembangunan bidang kependudukan dan
catatan sipil adalah 1 program 8 kegiatan terdiri dari :
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan,
dengan kegiatan :
1) Pembangunan dan pengoperasian SIAK secara terpadu.
2) Implementasi Sistem Administrasi (membangun, updating
dan pemeliharaan).
3) Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan.
4) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan.
5) Pengembangan data base kependudukan.
6) Penyusunan kebijakan kependudukan.
7) Peningkatan kapasitas aparat kependudukan dan catatan
sipil.
8) Sosialisasi kebijakan kependudukan.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Pembangunan bidang kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2009
mendapatkan alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp. 2.594.657.580,91,- yang terdiri
atas belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.325.519.580,91,- dan belanja langsung
sejumlah Rp. 1.269.138.000,-. Sedangkan realisasi dari belanja tak langsung bidang
kependudukan dan capil sebesar Rp. 1.224.198.845,- (92,36%) dan belanja langsung
sebesar Rp. 1.205.062.730,- (94,95%).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memperoleh penerimaan dari
retribusi penggantian biaya cetak Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk
(KTP), dan akta catatan sipil dengan perincian sebagai berikut :
- KK dari target Rp. 51.000.000,- terealisasi Rp. 65.093.000,- (127,63 %);

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 161


- KTP dari target Rp. 264.000.000,- terealisasi Rp. 192.108.000,- (72,77%);
- Akta Capil dari target Rp. 110.000.000,- terealisasi Rp. 184.084.500,- (167,35%).
Secara keseluruhan penerimaan dari retribusi penggantian biaya cetak KK, KTP, dan
akta catatan sipil sebesar Rp. 441.285.500,- atau melebihi dari target Rp.
425.000.000 (103,83%).
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang kependudukan dan catatan sipil dalam
tahun 2009 sebagai berikut :
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan :
1) Pembangunan dan pengoperasian SIAK secara terpadu.
Alokasi anggaran dalam APBD ditetapkan sebesar Rp. 11.515.000,- terealisasi
sebesar Rp. 11.485.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,84%.
Output kegiatan berupa terpeliharanya sarana dan prasarna SIAK dengan hasil
berupa tertib administrasi kependudukan dengan SIAK off line. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Implementasi sistem administrasi (membangun, updating, dan
pemeliharaan).
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 178.700.000,- terealisasi sebesar
Rp. 176.403.500,- atau 98,71%. Output kegiatan berupa terlaksananya
administrasi kependudukan dengan prosedur dan formulir nasional (cetak blangko
KTP, KK dan F-01, F-28) dengan hasil berupa tertib administrasi kependudukan
dengan SIAK offline. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 16.955.000,- terealisasi sebesar
Rp. 16.755.000,- atau 98,82%. Output kegiatan berupa terlaksananya rapat
koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan dengan hasil berupa
meningkatnya kelancaran pelaksanaan kebijakan kependudukan. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
4) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 32.875.000,- terealisasi sebesar
Rp. 32.875.000,- atau 100%. Kegiatan ini meliputi pelayanan akta kelahiran yang
dilaksanakan dengan jemput bola, dan persetujuan pencatatan kelahiran bagi yang
terlambat kelahirannya. Output kegiatan berupa terprosesnya akta bagi yang
terlambat pencatatannya. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Pengembangan data base kependudukan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 94.675.000,- atau 94,68%. Output kegiatan berupa tersusunnya data penduduk
per rumah tangga di 18 kecamatan dengan hasil berupa terbangunnya database

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 162


kependudukan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
6) Penyusunan kebijakan kependudukan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 94.675.000,- atau 94,68%. Output kegiatan berupa tersusunnya raperda
retribusi pelayanan administrasi kependudukan dan peraturan bupati pelaksanaan
administrasi kependudukan dengan hasil berupa pelayanan administrasi
kependudukan di daerah yang sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2006. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
7) Peningkatan kapasitas aparat kependudukan dan catatan sipil.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 34.800.000,- terealisasi sebesar
Rp. 31.050.000,- atau 89,22%. Output kegiatan berupa tersedianya
insentif/honorarium bagi petugas P4 dengan hasil berupa meningkatnya kinerja
petugas P4. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
8) Sosialisasi kebijakan kependudukan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 53.165.000,- terealisasi sebesar
Rp. 50.114.450,- atau %. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi sosialisasi program
SIAK, penyuluhan akta catatan sipil melalui pameran. Output kegiatan berupa
tersosialisasikannya program SIAK melalui penyuluhan dan pameran. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
Secara keseluruhan program dan kegiatan dalam bidang kependudukan dan
catatan sipil sebagaimana telah diuraikan di atas telah dapat berjalan dengan baik
dengan rata-rata nilai capaian program 93,63% (predikat ”sangat berhasil”).

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan bidang kependudukan dan catatan sipil di
Kabupaten Gunungkidul antara lain :
1) Ada sebagian
masyarakat yang
sudah menikah
akan tetapi tidak
memiliki akta
nikah, atau tidak
dicatat dalam
buku register
nikah di Kantor
Urusan Agama

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 163


(KUA) yang
bersangkutan.
2) Keterbatasan
personil yang
ada perlu
ditambah.
3) Secara umum
data
kependudukan
dan pencatatan
sipil belum valid,
sehingga hal
tersebut
menghambat
pelaksanaan
entry data SIAK
yang berakibat
pelayanan
kepada
masyarakat
menjadi
bertambah lama.
4) Pelaksanaan
SIAK online
belum
sepenuhnya
sesuai dengan
yang diharapkan.
Hal ini
dikarenakan
penyediaan
jaringan internet
belum berfungsi
secara optimal.
5) Penyediaan dana,
sarana, dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 164


prasarana yang
terbatas,
berakibat kepada
terhambatnya
beberapa
kegiatan di
lapangan.
Sedangkan upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan bidang
kependudukan dan catatan sipil adalah :
1) Mengusulkan alokasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Gunungkidul, untuk sidang Isbath di Pengadilan Agama Wonosari
serta koordinasi dengan instansi terkait.
2) Mengoptimalkan personil yang ada dan menambah jumlah personil.
3) Mempercepat pengisian entry data dalam penyusunan database kependudukan dan
pencatatan sipil.
4) Mengingat penyediaan jaringan internet ada di SKPD lain, maka perlu ada
kesepahaman, kerja sama, dan koordinasi dengan Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika untuk mendukung pelaksanaan SIAK online.
5) Mengoptimalkan sarana mobilitas yang tersedia.

13. BIDANG KETENAGAKERJAAN


a. Program dan Kegiatan
Bidang ketenagakerjaan merupakan urusan pemerintahan wajib
ketenagakerjaan dan di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Sosial,
Tenaga Kerja, dan Transmigrasi. Selain melaksanakan urusan wajib bidang
ketenagakerjaan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi juga melaksanakan
urusan pilihan bidang ketransmigrasian. Sebagaimana tercantum dalam Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2009,
bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang menjadi prioritas
pembangunan di Kabupaten Gunungkidul melalui upaya penciptaan kesempatan kerja.
Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari Pembangunan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945 dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat dan harga diri tenaga kerja
serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur dan merata baik materiil
maupun spirituil.
Pembangunan ketenagakerjaan diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 165


hak–hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja/buruh serta
pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi
pengembangan dunia usaha perlu dilaksanakan.
Pelaksanaan urusan wajib bidang ketenagakerjaan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul pada Tahun 2009 dilaksanakan melalui 3 program dan 10 kegiatan yaitu:
i.Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja meliputi kegiatan-kegiatan :
1) Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari kerja.
2) Peningkatan profesionalisme tenaga pelatihan dan instruktur BLK.
3) Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja.
ii.Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Penyusunan informasi bursa tenaga kerja.
2) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja.
3) Penyiapan tenaga kerja siap pakai.
4) Pemberian fasilitas dan mendorong sistim pendanaan pelatihan berbasis
masyarakat.
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan
kegiatan-kegiatan :
Kegiatannya :
1) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
2) Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.
3) Pendataan dan pengawasan wajib lapor keteenagakerjaan di perusahaan.

b. Realisasi Progam dan Kegiatan


Pembangunan bidang ketenagakerjaan memiliki banyak dimensi dan
keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu : pemerintah, masyarakat, pengusaha,
pekerja/buruh, dan stakeholders yang bergerak di bidang ketenagakerjaan. Oleh
karena itu keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan harus dilaksanakan secara
terpadu dalam bentuk kerja sama yang saling koordinatif dan mendukung.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul pada
Tahun Anggaran 2009 mendapatkan alokasi APBD untuk belanja langsung sebesar
Rp. 4.033.682.000,- dan terealisasi Rp. 3.745.652.496 atau 97,89%, sehingga dana
yang disetor ke kas daerah sebesar Rp. 288.029.504,- atau 7,14%. Sedangkan alokasi
belanja langsung pelaksanaan bidang ketenagakerjaan sebesar Rp. 2.605.980.000,-
dan terealisasi Rp. 2.594.489.480,- (99,56%)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 166


Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang ketenagakerjaan dikategorikan
berhasil berdasarkan pengukuran kinerja dan pengukuran sasaran. Tingkat capaian
rata-ratanya untuk semua kegiatan melalui indikator output dan indikator outcomes
yaitu 89,13%. Program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, efektif dan
efisien.
Sebagai gambaran lengkap, pelaksanaan program dan kegiatan dalam bidang
ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada
Tahun 2009 sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1) Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari kerja.
Kegiatan ini bertujuan untuk penyelenggaraan penyediaan peralatan pelatihan
bagi pencari kerja di BLK. Masukan kegiatan ini berupa dana
Rp. 46.000.000,- terealisasi Rp. 45.693.000,- atau 99,33%. Persentase
Keluaran 100% dengan tersedianya peralatan pelatihan bagi pencari kerja.
Persentase Hasil 100% tentang meningkatnya ketrampilan masyarakat
khususnya bagi pencari kerja. Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi,
kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
2) Peningkatan profesionalisme tenaga pelatihan dan instruktur BLK.
Kegiatan bertujuan untuk menyusun Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi
pejabat fungsional Instruktur Latihan Kerja (ILK). Masukan kegiatan ini
berupa dana Rp. 6.975.000,- terealisasi Rp. 6.975.000,- atau 100%.
Persentase Keluaran 100% dengan terbitnya 46 SK Penetapan Angka Kredit
(PAK). Persentase Hasil 100% tentang kepuasan pejabat fungsional ILK.
Berdasarkan pengukuran evaluasi, kegiatan sangat efektif dan efisen.
3) Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi
pencari kerja. Masukan kegiatan ini yaitu dana Rp. 266.880.000,- terealisasi
Rp. 264.030.000,- atau 98,93%. Persentase Keluaran 100% dengan jumlah
pelatihan 10 paket pesertanya 160 orang. Persentase Hasil 100% tentang
peningkatan ketrampilan masyarakat. Berdasarkan pengukuran evaluasi,
kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
b. Program Pengembangan Kesempatan Kerja
1) Penyusunan informasi bursa tenaga kerja.
Kegiatan bertujuan untuk menyusun informasi bursa tenaga kerja Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul. Masukan
kegiatan ini berupa dana Rp. 30.250.000,- terealisasi Rp. 30.250.000,- atau

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 167


100%. Persentase Keluaran 100% dengan tersusunnya lembar informasi
sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Persentase Hasil sebesar 100%
tentang tersedianya data untuk perencanaan ketenagakerjaan. Berdasarkan
pengukuran evaluasi, kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
2) Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
program ketenagakerjaan. Masukan kegiatan ini adalah dana sebesar
Rp. 33.975.000,- terealisasi Rp. 31.823.000,- atau 93,67%. Persentase
Keluaran 100% dengan pengumpulan penyebarluasan infomasi lowongan
kerja dan BKOL. Persentase Hasil 100% dengan adanya pemahaman
masyarakat tentang bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi, kegiatan ini sangat efektif dan
efisien.
3) Penyiapan tenaga kerja siap pakai.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan bimbingan kerja.
Masukan kegiatan ini adalah dana Rp. 14.720.000,- terealisasi
Rp. 14.720.000,- atau 100%. Persentase Keluaran 100% dengan
terselenggaranya bimbingan kerja. Persentase Hasil 100% dengan adanya
pemahaman masyarakat terhadap dunia kerja sehingga mampu menekan
penipuan yang dilakukan para calo tenaga kerja. Berdasarkan hasil
pengukuran evaluasi, kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
4) Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbaris
masyarakat.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kerja sementara bagi masyarakat dan meningkatkan
akses perekonomian yang ada di masyarakat. Masukan kegiatan ini adalah
dana sebesar Rp. 2.158.485.000,- terealisasi Rp. 2.153.663.480,- atau
99,78%. Persentase Keluaran 100% dengan terlaksananya kegiatan padat
karya di 18 lokasi dengan pengerahan tenaga sebanyak 3600 orang.
Persentase Hasil 100% dengan adanya penanggulangan pengangguran dan
peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Berdasarkan hasil pengukuran
evaluasi, kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
1) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial
(HI)
Kegiatan ini bertujuan :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 168


- Untuk keseragaman dalam pemahaman kasus-kasus
hubungan industrial yang terjadi serta keseragaman
dalam penanganan penyelesaian kasus-kasus HI;
- Mediator HI dalam pembinaan ke perusahaan-
perusahaan dapat mewujudkan hubungan kerja yang
kondusif;
- Kerjasama organisasi pengusaha dan pekerja dapat
ditingkatkan dalam melaksanakan peran masing-
masing;
- Organisasi pengusaha dan pekerja dapat berperan aktif
dalam membina anggotanya serta sebagai tempat
konsultasi dalam memecahkan masalah-masalah
ketenagakerjaan.
Masukan kegiatan ini adalah dana Rp. 12.355.000,- terealisasi
Rp. 11.755.000,- atau 95,14%. Persentase Keluaran 100% dengan
terlaksananya kegiatan pemantapan dan koordinasi bagi 20 orang mediator dan
terlaksananya pembinaan industrial di 6 perusahaan. Persentase Hasil 100%
tentang pemahaman prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi, kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
2) Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja
Kegiatan ini bertujuan :
- Untuk mendapatkan data harga-harga barang
kebutuhan hidup pekerja melalui survey di pasar-
pasar/tempat pembelanjaan, dan hasilnya (survey)
dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Dewan
Pengupahan Propinsi DIY untuk usulan UMP;
- Pengusaha dan pekerja/buruh mengetahui pentingnya
hubungan industrial dan perusahaan dalam upaya
menciptakan hubungan kerja yang kondusif;
- Lembaga Kerja Tripartit diharapkan dapat berperan
sesuai dengan fungsi masing-masing serta ikut
memberikan saran-saran dalam pencegahan terjadinya
kasus hubungan industrial.
Masukan kegiatan ini adalah dana Rp. 20.590.000,- terealisasi
Rp. 19.890.000,- atau 96,60%. Persentase Keluaran 100% dengan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 169


terlaksananya pendayagunaan dan pemantapan lembaga ketenagakerjaan,
terlaksananya pencegahan dan penanggulangan kerawanan perusahaan.
Persentase Hasil 100 % tentang perolehan data kerawanan perusahaan,
pemahaman fungsi dan peran organisasi pekerja dan pengusaha, pemahaman
dan kesepakatan lembaga tripartit. Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi,
kegiatan ini sangat efektif dan efisien.
3) Pendataan dan pengawasan wajib lapor ketenagakerjaaan di perusahaan.
Masukan kegiatan ini adalah dana Rp. 15.750.000,- terealisasi
Rp. 15.690.000,- atau 99,62%. Persentase Keluaran 100% dengan
terlaksananya pendataan wajib lapor ketenagakerjaan. Persentase Hasil 100
% tentang ketepatan pengiriman data ketenagakerjaan.

c. Permasalahan dan Solusi


Capain target program dan kegiatan sebagaimana dipaparkan di atas
merupakan hasil kerja seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan program.
Meskipun telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan dengan kriteria sangat
berhasil, akan tetapi dalam bidang ketenagakerjaan masih terdapat beberapa
permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian bersama antara lain :
1) Ketrampilan tenaga kerja belum memadai
2) Bervariasinya jenis perusahaan yang ada.
3) Kemampuan finansial masyarakat yang rendah
4) Minimnya pegawai yang mempunyai keahlian tertentu di
bidang ketenagakerjaan..
5) Sistim informasi ketenagakerjaan yang belum memadai
6) Terbatasnya lapangan kerja disektor formal
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan upaya-upaya guna
mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :
1) Memanfaatkan sarana prasarana, sumber daya manusia dan
dana yang ada di bidang tenaga kerja secara optimal untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan, program dan
kegiatan yang ada.
2) Menjalin kerjasama yang kondusif antar instruktur dan peserta
pelatihan, sehingga akan dapat menciptakan tenaga kerja yang
berkualitas, disamping pemilihan peserta secara selektif dan
pendayagunaan instruktur dari segala kejuruan.
3) Diversifikasi kegiatan untuk meningkatkan kesempatan kerja
dan berusaha.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 170


4) Peningkatan kerjasama antar daerah dalam rangka mobilisasi
penduduk.
5) Peningkatan Jalinan kerjasama dengan BKK dan Perusahaan /
LPPS/PJTKI dalam memperoleh informasi lowongan kerja
melalui mekanisme AKL,AKAD dan AKAN
6) Peningkatan kerjasama dengan Stakeholder yang bergerak di
bidang sosial dan ketenagakerjaan untuk peningkatan kualitas
dan produktivitas tenaga kerja.
7) Koordinasi tripartit untuk menciptakan ketenagakerjaan yang
kondusif dan harmonis antara pengusaha, pekerja dan
pemerintah
8) Peningkatan metode, cara dan strategi yang cepat dan tepat
dalam peningkatan kesempatan kerja untuk mengurangi
pengangguran.

14. BIDANG SOSIAL


a. Program dan Kegiatan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul selain
melaksanakan urusan pemerintahan wajib bidang sosial, juga melaksanakan urusan wajib
nidang ketenagakerjaan dan urusan pilihan bidang ketransmigrasian. Dalam bidang
sosial, program dan kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2009 terdiri
dari 7 program 9 kegiatan yaitu :
i.Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial.
2) Fasilitas menejemen bagi keluarga miskin.
ii.Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial,
dengan kegiatan :
1) Penanganan masalah-masalah yang menyangkut tanggap cepat darurat dan
kejadian luar biasa.
iii.Program pembinaan anak terlantar, dengan kegiatan :
1) Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar.
iv.Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma,
dengan kegiatan :
1) Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 171


v.Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, dengan kegiatan :
Kegiatannya :
1) Pembangunan sarana dan prasarana Panti Asuhan/Panti Jompo.
f. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapida, PSK, Narkoba
dan Penyakit Sosial Lainnya , dengan kegiatan :
1) Pendidikan dan pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit
sosial.
g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan :
1) Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
masyarakat.
2) Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi dana APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 untuk pelaksanaan
progam dan kegiatan bidang sosial sebesar Rp. 696.787.500,- dan terealisasi sebesar
Rp520.321.500. ,- atau 74,67%. Adapun pelaksanaan dalam rangka program dan
kegiatan sebagai berikut :
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
1) Peningkatan kemampuan (capacity builing) petugas dan pendamping sosial.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pelatihan ketrampilan berusaha
bagi keluarga miskin dan bimbingan Usaha Sosial Ekonomi Produktif (USEP)
keluarga miskin serta pendampingan bagi KUBE BLPS/KUBE PKH.
Masukan berupa dana Rp. 72 262.500,-. Anggaran terealisir 65.4132.500,-
(90,52%). Realisasi fisik kegiatan mencapai 100% berupa pelatihan
ketrampilan berusaha bagi gakin dengan peserta 225 orang, dan bimbingan
USEP KM serta pendampingan bagi KUBE BLPS/KUBE PKH untuk 18
kelompok.
2) Fasilitasi manajemen bagi keluarga miskin.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pembinaan ketrampilan bagi
kelompok pemulung. Masukan dana Rp. 9.160.000,-. terealisir
Rp. 8.660.000,- (94,54%). Persentase Keluaran 100% dengan terlaksananya
pembinaan ketrampilan bagi kelompok pemulung bagi 60 orang peserta.
Persentase Hasil 100% tentang terbinanya dan terlatihnya kelompok
pemulung.
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1) Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 172


darurat dan kejadian luar biasa.
Kegiatan ini bertujuan melaksanakan droping air bersih bagi keluarga miskin,
penguburan jenazah dan pemulangan orang terlantar serta bantuan korban
bencana. Alokasi anggaran Rp. 499.525.000,-. dan terealisir Rp. 345.669.000,-
(69,20%). Adapun keluaran berupa terlaksananya droping air bersih bagi
keluarga miskin di 7 kecamatan (100%), penguburan jenazah orang terlantar 9
orang (60%), dan pemulangan orang terlantar sebanyak 32 orang (213.33%)
dari target, serta bantuan korban bencana. Persentase Hasil sebesar 100%
tentang terbantunya droping air bersih, penguburan jenazah dan pemulangan
orang terlantar serta bantuan masyarakat yang terkena bencana. Berdasarkan
pengukuran evaluasi, kegiatan sangat efetif dan efisien.
c. Program pembinaan anak terlantar
1) Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pelatihan ketrampilan dan praktek
belajar bagi anak terlantar. Masukan kegiatan berupa dana Rp.16.790.000,-.
Anggaran terealisir sebesar Rp. 14.630.000,- (87,14%). Persentase Keluaran
100% dengan terlaksananya pelatihan ketrampilan dan praktek belajar bagi
anak terlantar sebanyak 100 orang.
d. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
1) Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma.
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pemberian bantuan untuk
penyandang cacat. Masukan kegiatan berupa dana Rp. 10.650.000,- terealisasi
Rp. 10.650.000,- atau 100%. Persentase Keluaran 100% dengan terlaksananya
pemberian bantuan untuk penyandang cacat berupa 5 buah kursi roda.
Berdasarkan pengukuran evaluasi kegiatan sangat efetif dan efisien.
e. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo
1) Pembangunan sarana dan prasarana panti asuhan/panti jompo.
Kegiatan ini bertujuan untuk pembinaan dan bantuan bagi Panti Asuhan/Panti
Jompo. Masukan kegiatan ini berupa dana sebesar Rp. 5.470.000,- terealisasi
Rp. 5.470.000,- atau 100%. Persentase Keluaran 100% dengan terlaksananya
pembinaan dan bantuan bagi Panti Asuhan/Panti Jompo untuk 14
lembaga/yayasan.
f. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan
Penyakit Sosial Lainnya)
1) Pendidikan dan pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit
sosial.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 173


Kegiatan ini bertujuan untuk pembinaan dan ketrampilan bagi eks napi.
Masukan kegiatan ini berupa dana sebesar Rp. 10.500.000,- terealisasi Rp.
600.000,- atau 5,71%. Persentase Keluaran 0% dengan tidak dilaksanakan
kegiatan ini karena anggaran untuk bantuan stimulan bagi napi tidak ada.
Persentase hasil 0%. Berdasarkan pengukuran evaluasi, kegiatan ini secara
fisik tidak dilaksanakan.
g. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
1) Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan terlaksananya jenjang kerjasama bagi pelaku-pelaku
usaha kesejahteraan sosial. Masukan kegiatan ini berupa dana sebesar
Rp. 42.150.000,- terealisasi 39.150.000,- (92,88%). Persentase Keluaran 100%
dengan terlaksananya pembinaan dan kerjasama dengan PSM dan Karang
Taruna. Persentase Hasil 100% tentang terbinanya dan terkoordinasinya PSM
dan Karang Taruna. Berdasarkan pengukuran evaluasi, kegiatan sangat efetif
dan efisien.
2) Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan sosial bagi Lanjut Usia.
Masukan kegiatan ini berupa dana sebesar Rp. 30.280.000,- terealisasi
Rp. 30.080.000,- atau 99,34%. Persentase Keluaran 100% dengan terbantunya
kecukupan hidup bagi Usia Lanjut. Persentase Hasil 100% tentang
tertingkatnya kesehatan bagi usia lanjut. Berdasarkan pengukuran evaluasi,
kegiatan sangat efetif dan efisien.
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang sosial dapat dikategorikan sangat
berhasil berdasarkan pengukuran kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran. Tingkat
capaian rata-ratanya untuk semua kegiatan melalui indikator output dan indikator
outcomes yaitu 89,13%.

c. Permasalahan dan Solusi


Meskipun capaian kinerja termasuk dalam kategori sangat berhasil,
pelaksanaan program kegiatan bidang sosial tidak terlepas dari permasalahan yang
ada. Ini terlihat dari masih banyaknya warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul
yang masuk kategori sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial. Adapun
berbagai kendala/permasalahan yang dihadapi terkait dengan bidang sosial antara lain:
1) Masih tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
2) Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia terlantar.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 174


3) Jumlah penduduk miskin masih relatif tinggi.
4) Adanya urbanisasi penduduk usia produktif ke kota – kota besar.
5) Kurangnya sarana dan prasarana pembangunan kesejahteraan sosial dengan sistem
panti maupun non panti.
6) Masih terbatas dan rendahnya kualitas SDM di bidang pelayanan sosial.
7) Tidak adanya tenaga pendampingan / pekerja sosial sebagai pekerja lapangan
8) Sering terjadi bencana alam (kekeringan/kerawanan air, tanah longsor) dll.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka memecahkan permasalahan tersebut baik melalui program kegiatan
yang dibiayai APBD, maupun yang pembiayaannya diusulkan melalui APBD Propinsi
dan APBN serta meningkatkan peran serta masyarakat.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga terus berupaya untuk :
1) Penumbuhan kelompok–kelompok sosial baru.
2) Pelaksanaan monitor dan evaluasi terhadap kegiatan kelompok–
kelompok sosial yang ada.
3) Pengembangan kelompok–kelompok sosial yang aktif.
4) Pelaksanaan bimbingan dan motivasi terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5) Pelaksanaan pelatihan keterampilan pada saat penumbuhan kelompok
ekonomi produktif.
6) Pemberian bantuan modal kegiatan, stimulan UEP dan santunan jaminan
sosial.
7) Peningkatan efektivitas peran dan fungsi lembaga sosial masyarakat
dalam upaya pengembangan kearifan lokal guna pengentasan PMKS.

15. BIDANG KETAHANAN PANGAN


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan bidang ketahanan pangan merupakan salah satu urusan
wajib Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan. Sebagaimana
tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2009, bidang ketahanan pangan merupakan salah satu bidang yang
menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Gunungkidul melalui upaya revitalisasi
pertanian.
Untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Gunungkidul telah
ditetapkan lima kebijakan utama ketahanan pangan yaitu :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 175


1) Penanggulangan kemiskinan/kerawanan pangan.
2) Pemantapan ketersediaan dan cadangan pangan.
3) Pengembangan sistem distribusi pangan.
4) Peningkatan konsumsi dan mutu/keamanan pangan.
5) Pemantapan kelembagaan ketahanan pangan.
Adapun program dan kegiatan pembangunan bidang ketahanan pangan di
tahun 2009 terdiri dari 5 program 12 kegiatan yaitu :
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan–kegiatan :
1) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis.
2) Peningkatan kemampuan lembaga petani.
b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan –kegiatan :
1) Penanganan daerah rawan pangan.
2) Analisa dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan.
3) Pengembangan desa mandiri pangan.
4) Pengembangan lumbung pangan desa.
c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan –kegiatan :
1) Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan.
2) Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan
daerah.
d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan –kegiatan :
1) Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna.
2) Penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat
guna.
e. Program Peningkatan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan,
dengan kegiatan –kegiatan :
1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan.
2) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi anggaran dari APBD untuk pembangunan bidang ketahanan pangan di
Kabupaten Gunungkidul yang dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan
Ketahanan Pangan untuk belanja langsung sebesar Rp. 2.373.670.500,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 2.114.122.136,- atau 89,07% dan terdapat sisa

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 176


anggaran sebesar Rp. 259.548.364,- (10,93%) yang telah dikembalikan ke kas daerah.
Adapun realisasi program dan kegiatan pembangunan bidang ketahanan
pangan tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan kegiatan–kegiatan :
1) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis.
Alokasi anggaran dari APBD untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar
Rp. 98.700.000,- terealisasi Rp. 67.347.000,- atau 68,23%. Output kegiatan
berupa terselenggaranya kursus ketrampilan KPK, terselenggaranya magang
KPK, dan terselenggaranya penguatan kapasitas gabungan KPK dengan hasil
berupa meningkatnya kesejahteraan petani dan pelaku agribisnis. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
2) Peningkatan kemampuan lembaga petani.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 147.250.000,- terealisasi
Rp. 133.505.000,- atau 90,67%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
forum petani tingkat desa kecamatan dan kabupaten serta pendampingan
PUAP dengan hasil berupa meningkatnya kegiatan forum petani dan
pendampingan PUAP. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan –kegiatan :
1) Penanganan daerah rawan pangan.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 62.600.000,- terealisasi
Rp. 55.743.000,- atau 89,05%. Output kegiatan berupa terlaksananya
pemantauan situasi pangan dan gizi penduduk dan terlaksananya workshop
SKPG dengan hasil berupa meningkatnya penanganan daerah rawan pangan.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
2) Analisa dan penyusunan pola konsumsi dan
suplai pangan.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 15.900.000,- terealisasi
Rp. 13.465.000,- atau 84,69%. Output kegiatan berupa tersedianya dokumen
analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan serta terlaksananya
workshop mutu pangan dengan hasil berupa meningkatnya mutu dan
keamanan pangan masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
100%.
3) Pengembangan desa mandiri pangan.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 59.535.000,- terealisasi
Rp. 55.945.000,- atau 93,97%. Output kegiatan berupa terlaksananya
workshop desa mandiri pangan, terlaksananya apresiasi desa mapan, dan
terlaksananya lomba cipta menu pangan dengan hasil berupa berkembangnya
desa mandiri pangan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 177


4) Pengembangan lumbung pangan desa.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 420.645.000,- terealisasi
Rp. 409.699.000,- atau 97,40%. Output kegiatan berupa terlaksananya
pembangunan lumbung pangan desa dan terlaksananya pelatihan lumbung
pangan desa dengan hasil berupa berkembangnya lumbung pangan desa.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan –kegiatan :
1) Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil
produksi pertanian/perkebunan.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 4.225.000,- terealisasi
Rp. 4.225.000,- atau 100%. Output kegiatan berupa terlaksananya temu usaha
hasil produksi pertanian/perkebunan dengan hasil berupa meningkatnya
kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan 100%.
2) Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 30.070.000,- terealisasi
Rp. 20.910.500,- atau 69,54%. Output kegiatan berupa terlaksananya
penyebaran informasi pertanian lewat pameran dan terlaksananya penyebaran
informasi pertanian lewat siaran radio dengan hasil berupa meningkatnya
omset pemasaran hasil prodksi pert/perkebnan unggulan daerah. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, dengan
kegiatan –kegiatan :
1) Penelitian dan pengembangan teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 113.610.000,- terealisasi
Rp. 94.419.975,- atau 83,11%. Output kegiatan berupa terselenggaranya kaji
terap, terselenggaranya demplot desa, dan terselenggaranya lahan percontohan
di BPP dengan hasil berupa meningkatnya hasil kajiterap, demplot dan
percontohan yang diadopsi oleh petani. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan 100%.
2) Penyuluhan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 26.400.000,- terealisasi
Rp. 25.350.000,- atau 96,02%. Output kegiatan berupa tersedianya alat
peraga penyuluhan pertanian dengan hasil berupa meningkatnya teknologi baru

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 178


yang
diadopsi oleh petani. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
e. Program Peningkatan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan,
dengan kegiatan –kegiatan :
1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 713.478.000,- terealisasi
Rp. 608.760.800,- atau 85,32%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
pelatihan PPL, terselenggaranya pelatihan pengoperasian teknologi pertanian,
dan terselenggaranya sistem kerja laku penyelenggaraan evaluasi penyuluhan
terlaksananya rehab BPP Semin dengan hasil berupa meningkatnya penerapan
teknologi pertanian/perkebunan oleh petani meningkatnya kapasitas tenaga
penyuluh dalam melaksanakan tugas. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan 100%.
2) Penyuluhan dan pendampingan bagi
pertanian/perkebunan.
Alokasi kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 92.447.500,- terealisasi
Rp. 53.195.000,- atau 57,54%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
pendampingan FMA dan terlaksananya forum komisi penyuluhan dengan
hasil berupa meningkatnya kegiatan penyuluhan swadaya oleh petani untuk
petani. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan 100%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang
ketahanan pangan di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori sangat berhasil
dengan capaian kinerja kegiatan antara 89%.

c. Permasalahan dan Solusi


Ketahanan pangan mencakup 3 dimensi/aspek yaitu ketersediaan pangan,
distribusi pangan, dan pemanfaatan/konsumsi pangan. Secara umum
ketersediaan pangan di Kabupaten Gunungkidul mencukupi artinya antara
produksi beras dan kebutuhan pangan ada sisa surplus. Hal ini dapat dilihat dari
ketersediaan beras sebesar 205,08 kg/kapita sementara kebutuhan beras 105
kg/kapita.
Akan tetapi ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan
ketanahan pangan di Kabupaten Gunungkidul :
1) Masih relatif tingginya angka kemiskinan mengakibatkan akses pangan rendah.
2) Konsumsi pangan masyarakat telah beragam tetapi kurang memenuhi standar gizi
yang dianjurkan terutama protein hewani (daging dan telur).
3) Sebagian besar lahan pertanian tergantung air hujan dan belum tereksplorasinya
sumber air dari sungai bawah tanah secara optimal.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 179


Dari permasalahan tersebut, solusi yang diterapkan dan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1) Peningkatan produksi dan produktivitas pangan.
2) Pengembangan sarana dan prasarana distribusi pangan.
3) Pengembangan desa mandiri pangan.
4) Pengembangan lumbung padi di desa rawan pangan.
5) Peningkatan akses pangan masyarakat.
Ketersediaan pangan di Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2007-2009 sebagai
berikut :
Tabel
Produksi Komoditas Pertanian Tahun 2007 – 2009
No Komoditas Produksi (Ton)
2007 2008 2009
1 Padi Sawah 66.561,00 75.964 87.694
2 Padi Gogo 137.503,25 167.881 172.669
3 Jagung 180.902 191.007 220.275
3 Kedelai 21.306 22.764 27.890
4 Ubi Kayu 864.138 796.630 933.155
5 Ikan Konsumsi 2.329 2.169 3.293
6 Daging 2.697 2.797 2.825,43
7 Telur 1.957 1.648 1.598,40
Sumber : Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Tahun 2009.

16. BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN dan PERLINDUNGAN


ANAK
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, bidang pemberdayaan masyarakat dan desa serta bidang keluarga
berencana dan keluarga sejahtera di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB).
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah di bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, serta
bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera.

Untuk melaksanakan ketiga urusan wajib tersebut Badan Pemberdayaan


Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana mendapat alokasi anggaran APBD
sebesar Rp. 13.223.441.060, Terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 4.342.867.060,10 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 8.880.574.000,- Dari total
anggaran tersebut dapat terealisir sebesar Rp. 12.415.427.879,-

Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemberdayaan perempuan dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 180


perlindungan anak yang dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2009 terdiri dari 4
program 9 kegiatan yaitu :
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan,
dengan kegiatan :
1) Pelaksanaan sosialisasi terkait dengan kesetaraan gender pemberdayaan dan
perlindungan perempuan.
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Anak,
dengan kegiatan :
1) Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayan Perempuan
(P2TP2).
2) Pengembangan Materi dan Pelaksanaan KIE tentang Kesetaraan dan Keadilan
Gender (KKG).
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah.
2) Sosialisasi dan advokasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan.
3) Sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT.
4) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap KDRT.
d. Program Peningkatan Peran Serta Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan,
dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pembinaan Organisasi Perempuan.
2) Pameran Hasil Karya Perempuan dibidang Pembangunan..

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Untuk melaksanakan urusan wajib bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Berencana mendapat alokasi anggaran belanja langsung pelaksanaan urusan wajib
bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebesar Rp. 174.385.000,-
dan dapat direalisasi sebesar Rp. 174.010.000 ,- atau 99,78 %.
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak yang dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2009 sebagai berikut:
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan,
dengan kegiatan :
1) Pelaksanaan sosialisasi terkait dengan kesetaraan gender pemberdayaan dan
perlindungan perempuan.
Alokasi anggaran dalam APBD untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar
Rp. 40.490.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 40.390.000,- dengan tingkat
capaian kinerja keuangan sebesar 99,75%. Output kegiatan berupa
terselenggaranya koordinasi program PMT-AS 4 kali, meningkatnya kualitas

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 181


fisik siswa sebanyak 44.500 siswa, dan meningkatnya koordinasi PMTAS
sebanyak 400 orang. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Anak,
dengan kegiatan :
1) Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayan Perempuan
(P2TP2).
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 27.050.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 27.050.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100%. Output kegiatan berupa terselenggaranya sosialisasi KPA
sebanyak 100 orang, terselenggaranya pelatihan kelompok sadar HIV/AIDS
sebanyak 50 orang, dan terselenggaranya sosialisasi pencegahan traficking
sebanyak 100 orang. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pengembangan Materi dan Pelaksanaan KIE tentang Kesetaraan dan Keadilan
Gender (KKG).
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 24.405.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 24.330.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 99,70 %. Output kegiatan berupa terselenggaranya sosialisasi PUG
dan PUA, terselenggaranya pelatihan analisis gender, dan tersedianya booklet.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 3.900.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 3.700.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94,87%. Output kegiatan berupa terlaksananya terselenggaranya koordinasi
P2WKSS. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%. KDRT.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Sosialisasi dan advokasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 10.250.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 10.250.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100%. Output kegiatan berupa terlaksananya Sosialisasi dan advokasi
kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 15.980.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 15.980.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100%. Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi sistem

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 182


pencatatan dan pelaporan KDRT. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
4) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 10.180.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 10.180.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100%. Output kegiatan berupa terlaksananya Tersedianya fasilitas
perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan serta tersusunnya rencana
aksi perlindungan perdagangan anak. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
d. Program Peningkatan Peran Serta Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan,
dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pembinaan organisasi perempuan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 37.780.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 37.780.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100%. Output kegiatan berupa terselenggaranya pembinaan organisasi
perempuan, terselenggaranya peringatan hari perempuan dunia,
terselenggaranya peringatan hari kartini dan terselenggaranya peringatan hari
anti kekerasan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pembinaan Hasil Karya Perempuan Dibidang Pembangunan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 4.350.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 4.350.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100%. Output kegiatan berupa terselenggaranya pameran produk hasil karya
perempuan di Yogyakarta dan Wonosari.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja
bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Gunungkidul
termasuk dalam kategori sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan antara
97,11%.

b. Permasalahan dan Solusi


Meskipun capaian kinerja termasuk dalam kategori sangat berhasil,
pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak tidak terlepas dari permasalahan yang ada. Ini terlihat dari masih
ditemukannya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rumah tangga.
Dalam rangka perlindungan perempuan dan anak telah dibentuk Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang Kabupaten
Gunungkidul berdasarkan SK Bupati Gunungkidul Nomor 95/KPTS/2009 tentang
Pembentukan Gugus Tindak Pidana Perdagangan Orang Kabupaten Gunungkidul

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 183


yang bertugas mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan masalah tindak
pidana perdagangan orang, melaksanakan advokasi, sosialisasi, pelatihan dan
kerjasama baik kerjasama regional maupun nasional, memantau perkembangan
pelaksanaan perlindungan korban yang meliputi rehabilitasi, pemulangan dan
reintegrasi sosial serta memantau perkembangan pelaksanaan penegakan hukum. Di
samping itu dalam rangka mengantisipasi terjadinya trafficking telah dijalin kerjasama
dengan LSM Save The Children, dengan sasaran penanggulangan trafficking antara
lain dengan terbentuknya Komite Pendidikan Masyarakat Desa (KPMD) di 4 (empat)
Kecamatan dan 14 Bentukan Kelompok dan telah dikembangkan 2 (dua) desa
replikasi KPMD.
Upaya penanganan KDRT terus ditingkatkan dari tahun ke tahun melalui
pembentukan Forum Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
yang dibentuk mulai dari tingkat Kabupaten sampai ke kecamatan. Berdasarkan
laporan yang masuk ke Forum, kejadian yang dilaporkan tentang Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT). Pemerintah Kabupaten Gunungkidul secara terus-menerus
selalu memantau kejadian dan mendampingi korban KDRT agar terpenuhi kebutuhan
dasarnya.
Tindak lanjut yang diperlukan:
1) Peningkatan kondisi kehidupan perempuan di berbagai bidang;
2) Meningkatkan akses perempuan ke jabatan publik dan politik dengan
cara melakukan sosialisasi dan penyadaran perempuan di Kabupaten
Gunungkidul;
3) Perlu ditingkatkan koordinasi antar Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) di Kabupaten Gunungkidul untuk secara bersama-sama
memperbaiki kondisi sehingga kesetaraan dan keadilan gender dapat
dilaksanakan di semua bidang.

17. BIDANG KELUARGA BERENCANA dan KELUARGA SEJAHTERA


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera
(KB & KS) di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana yang mempunyai tugas
melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di
bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
Keluarga sejahtera merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
terpenuhi. Kondisi keluarga yang sehat dan sejahtera merupakan salah satu modal

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 184


penting dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Pembangunan bidang
keluarga berencana dan keluarga sejahtera yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2009 memiliki beberapa tujuan yaitu :
a) Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan
reproduksi.
b) Terwujudnya keluarga yang berkualitas.
Program dan kegiatan pembangunan bidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera selama tahun anggaran 2009 sebanyak 2 program terdiri dari 8 kegiatan
yaitu:
a. Program Keluarga Berencana, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin.
2) Pelayanan komunikasi informasi dan eduksi (KIE).
3) Pembinaan keluarga berencana.
4) Pembinaan kader kesehatan dan keluarga berencana.
5) Konsolidasi dan pembinaan usaha peningkatan pendapatan keluarga.
6) Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB.
7) Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi.
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Advokasi dan KIE tentang reproduksi remaja(KKR)

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Secara keseluruhan jumlah alokasi anggaran bidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera yang tergabung menjadi satu di Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Gunungkidul untuk kegiatan belanja
langsung sesuai dengan dokumen anggaran satuan kerja perubahan sebesar
Rp. 742.495.000,-. Realisasi keuangan pelaksanaan program dan kegiatan bidang
keluarga berencana dan keluarga sejahtera sebesar Rp. 708.860.200,- (95,47%).
Adapun pelaksanaan masing–masing program dan kegiatan bidang keluarga
berencana dan keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :
a. Program Keluarga Berencana, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 97.620.000,-terealisasi
Rp. 81.800.200,- atau 83,79%. Output kegiatan terlaksananya pengadaan alat
kontrasepsi. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pelayanan komunikasi informasi dan eduksi (KIE).
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 1.600.000,-terealisasi
Rp. 1.600.000,- atau 100%. Output kegiatan berupa terlaksananya sosialisasi
dan KIE KB melalui spanduk. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 185


3) Pembinaan keluarga berencana.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 120.410.000,-terealisasi
Rp. 118.870.000,- atau 98,72%. Output kegiatan berupa meningkatnya
pelaksanaan program KB, meningkatnya pengembangan kelembagaan dan
meningkatnya penggarapan lintas sektor. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
4) Pembinaan kader kesehatan dan keluarga berencana.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 463.585.000,-terealisasi
Rp. 452.785.000,- atau 97,67%. Output kegiatan berupa terlayaninya peserta
KB baru dan tersedianya honor bagi kader PPKBD dan Sub PPKBD. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Konsolidasi dan pembinaan usaha peningkatan pendapatan keluarga.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 1.935.000,-terealisasi
Rp. 1.935.000,- atau 100%. Output kegiatan berupa tercapainya pemenuhan
masyarakat (PPM) kelompok UPPKS. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
6) Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 17.795.000,-terealisasi
Rp. 14.445.000,- atau 81,17%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan
manunggal KB sejahtera, pemantapan kegiatan jaringan lini lapangan dan
terlaksananya pertemuan tri komponen. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
7) Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 20.800.000,-terealisasi
Rp. 19.875.000,- atau 95,55%. Output kegiatan berupa terselenggaranya
orientasi KRR dan orientasi PIK KRR. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Advokasi dan KIE tentang reproduksi remaja(KKR)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 18.750.000,-terealisasi
Rp. 17.550.000,- atau 93,60%. Output kegiatan berupa terlaksananya orientasi
KRR. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Berdasarkan hasil penilaian terhadap berbagai capaian program dan kegiatan


diatas, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan bidang
keluarga berencana dan keluarga sejahtera pada tahun 2009 secara umum berjalan
lancar dengan kategori sangat berhasil dengan nilai capaian kinerja antara 97,11%.

c. Permasalahan dan Solusi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 186


Secara umum, program dan kegiatan bidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
dengan pencapaian target fisik rata–rata dengan kategori berhasil. Namun di lapangan
dijumpai pula beberapa hambatan antara lain jumlah PLKB sangat kurang, ratio
dengan jumlah desa 74 : 144 , idealnya 1 desa 1 PLKB. Upaya untuk dalam mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk
penggarapan program Keluarga Berencana.
Mekanisme operasional program KB di tingkat lini lapangan sangat membantu
kesinambungan dan keberhasilan program KB. Peran PPKBD dalam pelaksanaan
Program KB tingkat lini lapangan sangat menonjol, melalui pembinaan para keluarga,
khususnya mereka yang masih merupakan Pasangan Usia Subur (PUS). Untuk
memperkuat peran tersebut, terutama dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan di
tingkat desa, perlu terus ditingkatkan kerjasama dengan tenaga medis dan bidan desa.
Dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terus ditingkatkan melalui
komunikasi, informasi dan edukasi dan pengembangan kesehatan reproduksi serta
peningkatan partisipasi KB.
Tindak lanjut yang diperlukan yaitu:
1) Meneguhkan kembali program KB sebagai program nasional dan
daerah;
2) Meningkatkan kapasitas sistem pelayanan KB dan meningkatkan
kualitas serta prioritas program KB;
3) Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia (pengelola dan
pelaksana) program serta institusi masyarakat di lini lapangan;
4) Meningkatkan akses pelayanan berkualitas, baik yang dikelola oleh
institusi pemerintah maupun non-pemerintah, termasuk bagi keluarga
miskin;
5) Meningkatkan pelayanan informasi bagi kelompok masyarakat yang
membutuhkan informasi secara transparan;
6) Menggerakkan sumber daya masyarakat untuk mendukung
penyelenggaraan program KB.

18. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT dan DESA.


a. Program dan Kegiatan
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Gunungkidul di samping melaksanakan urusan wajib bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta bidang Keluarga Berencana

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 187


dan Keluarga Sejahtera juga melaksanakan urusan wajib bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa. Dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan desa program dan
kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2009 terdiri dari 4 program 11
kegiatan yaitu :
a. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pendampingan pengelolaan Pasar Desa.
b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa.
2) Pemberian stimulan pembangunan desa.
3) Koordinasi dan fasilitasi bulan bhakti gotong royong.
4) Evaluasi Pembangunan Desa.
5) Koordinasi dan Fasilitasi Tentara Manunggal Membangun Desa.
6) Koordinasi dan Fasilitasi Karya Bhakti TNI
c. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu.
1) Pendampingan Program Pengembangan Kecamatan ( PPK ).
2) Pendampingan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP).
3) Koordinasi dan Evaluasi Program Penanggulangan kemiskinan.
d. Program Pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan Desa.
1) Pembinaan LPMD

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi dana APBD Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Gunungkidul untuk belanja langsung pelaksanaan
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa sebesar Rp. 7.292.365.000,- terealisasi
sebesar Rp. 6.709.320.514,- atau 92 %.
Pelaksanaan program dan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang
dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2009 terdiri dari 4 program 11 kegiatan yaitu:
a. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pendampingan pengelolaan Pasar Desa.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 13.660.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 13.580.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 99%. Output kegiatan berupa terlaksananya pendampingan dan
pengembangan Pasar Desa dengan hasil meningkatnya pengelolaan dan sarana
Pasar Desa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 188


b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 7.250.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 7.190.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99,17%. Output kegiatan berupa terlaksananya pendampingan program
pemberdayaan masyarakat desa kerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan
(Saemaul Undong) di Desa Kampung Kecamatan Ngawen, dengan hasil
terlaksananya Desa Kampung Kecamatan Ngawen sebagai Desa Percontohan
Desa Korea. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pemberian stimulan pembangunan desa
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp 6.011.229.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 5.960.606.614,- (99,16%). Output kegiatan berupa
terlaksananya pemberian stimulan pembangunan desa di 144 desa di Kab.
Gunungkidul, Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Koordinasi dan fasilitasi bulan bhakti gotong royong.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 41.210.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 39.639.000,- (96,19%). Output kegiatan berupa
terlaksananya Koordinasi dan fasilitasi bulan bhakti gotong royong, dengan
hasil terlaksananya bulan bakti masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
4) Evaluasi Pembangunan Desa.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 89.040.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 88.972.200,- (99,92%). Output kegiatan berupa
terlaksananya Evaluasi dan Pembinaan Administrasi Desa dengan hasil
meningkatnya kinerja pembangunan desa dan partisipasi masyarakat. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Koordinasi dan Fasilitasi Tentara Manunggal Membangun Desa.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 192.710.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 190.546.000,- (98,88%). Output kegiatan berupa
terlaksananya Koordinasi dan Fasilitasi Tentara Manunggal Membangun Desa
( TMMD ) di 2 desa demi terwujudnya fasilitasi pendampingan pada kelompok
pembangunan masyarakat dengan dukungan lintas sektor dalam pemberdayaan
masyarakat desa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
6) Koordinasi dan Fasilitasi Karya Bhakti TNI
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 131.300.000,- dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 189


terealisasi sebesar Rp. 129.571.000,- (98,68%). Output kegiatan berupa
terlaksananya Koordinasi dan Fasilitasi Karya Bhakti TNI di 4 Desa hingga
terwujudnya fasilitasi pendampingan pada kelompok pembangunan
masyarakat dengan dukungan lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat
desa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
d. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu.
1) Pendampingan Program Pengembangan Kecamatan ( PPK ).
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 179.655.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 171.865.000,- (95,66%). Output kegiatan berupa
terlaksananya pendampingan Program Pengembangan Kecamatan ( PPK )
guna meningkatnya sarana prasarana dan kondisi ekonomi masyarakat miskin
melalui PNPM Mandiri Perdesaan yang didanai dari Cost Sharing. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pendampingan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 40.557.500,- dan
terealisasi sebesar Rp. 38.857.500,- (95,81%). Output kegiatan berupa
terlaksananya pendampingan Program Penanggulangan Kemiskinan di
Perkotaan (P2KP) di 18 Kecamatan, hingga meningkatnya aspek sarana, SDM
dan perekonomian masyarakat ( Tri Daya ) melalui pencapaian IPM dan
MDGS, Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Koordinasi dan Evaluasi Program Penanggulangan kemiskinan.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 12.200.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 12.069.000,- (98.93%).
Output kegiatan berupa terlaksananya Koordinasi dan evaluasi Program
penanggulangan kemiskinan, hingga terjadi pengurangan jumlah penduduk
miskin sebesar 15 % dari Jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

e. Program Pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan Desa.


1) Pembinaan LPMD
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 57.807.500,- dan
terealisasi sebesar Rp. 56.424.200,- (97,61%). Output kegiatan berupa
terlaksananya Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
pada 144 Desa di Kabupaten Gunungkidul, Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 190


bidang pemberdayaan masyarakat dan desa di Kabupaten Gunungkidul termasuk
dalam kategori sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan 97,11%.

b. Permasalahan dan Solusi


Meskipun capaian kinerja termasuk dalam kategori sangat berhasil,
pelaksanaan program kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa tidak
terlepas dari permasalahan yang ada. Ini terlihat dari masih banyaknya warga
masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang masuk dalam kategori rumah tangga
miskin. Untuk itu peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan
memperkuat lembaga kemasyaraktan desa sebagai mitra kepala desa dalam
penyelenggaraan pembangunan masyarakat desa haruslah ditempuh oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul.
Beberapa permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan
kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa selama kurun waktu tahun 2009
antara lain :
1) Sebagai program nasional dalam upaya menyediakan sarana prasarana yang
menunjang perekonomian perdesaan dan pengembangan simpan pinjam bagi
usaha ekonomi produktif, Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan terlalu kamu dan kurang
memberi peluang kebutuhan lokal.
2) Belum semua usulan hasil verifikasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat
dipenuhi.
3) Keterbatasan personil yang ada.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka memecahkan permasalahan kemiskinan tersebut baik melalui program
kegiatan yang dibiayai APBD, maupun yang pembiayaannya diusulkan melalui APBD
Propinsi dan APBN serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.

19. BIDANG PERHUBUNGAN


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang perhubungan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika dengan
dukungan 1 Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor (UPT PKB).
Pembangunan bidang perhubungan di Kabupaten Gunungkidul diarahkan untuk
mewujudkan sistem transportasi yang handal, aman, nyaman, lancar, terjangkau,
efektif dan efisien. Sedangkan upaya–upaya yang dilaksanakan memiliki sasaran

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 191


sebagai berikut :
1) Meningkatkan kedisiplinan pengguna jasa transportasi.
2) Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan.
3) Meningkatkan kinerja pelayanan ruas jalan.
4) Meningkatkan kinerja pelayanan persimpangan.
5) Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum.
6) Meningkatkan administrasi pelayanan jasa transportasi.
7) Meningkatkan pengawasan dan pembinaan lalu lintas di jalan.
8) Meningkatkan keselamatan pengguna jasa transportasi.
9) Meningkatkan penanganan manejemen pelayanan umum yang berkaitan dengan
kegiatan transportasi.
Tujuan dan sasaran dimaksud, diwujudkan melalui pelaksanaan serangkaian
program dan kegiatan selama kurun waktu tahun 2009 yang terdiri dari 4 program 11
kegiatan yaitu :
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan, , yang terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat.
2) Peningkatan pengelolaan perparkiran.
b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum Barang,
yang terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan Disiplin Masyarakat menggunakan
Angkutan.
2) Uji kelayakan sarana transportasi keselamatan
penumpang.
3) Fasilitas Perijinan di bidang perhubungan.
4) Koordinasi Dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan.
c. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan,
dengan kegiatan :
1) Pembangunan gedung terminal.
d. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas.
2) Pengadaan Marka Jalan.
3) Pemeliharaan lampu penerangan jalan.
4) Pemeliharaan fasilitas jalan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 192


b. Realisasi Program dan Kegiatan
Pembangunan bidang perhubungan pada tahun 2009 mendapatkan alokasi
anggaran dari APBD sebesar Rp. 9.915.995.266,- yang terdiri atas belanja langsung
sebesar Rp. 6.847.107.000,- dan belanja tidak langsung sejumlah Rp3.068.888.266,-.
Dari alokasi belanja langsung untuk bidang perhubungan sebesar Rp. 4.310.985.000,-
terealisasi sebesar Rp. 3.533.241.800 atau 81,95%. Pelaksanaan urusan pemerintahan
bidang perhubungan dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp. 693.437.560,-
dari target yang ditetapkan Rp. 722.482.000,- atau pencapaian target PAD sebesar
95,98%. Perolehan pendapatan tersebut berasal dari pos :
1) Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Rp. 100.748.000,-
2) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Rp. 123.147.500,-
3) Retribusi Terminal Rp. 88.245.000,-
4) Retribusi Tempat Khusus Parkir Rp. 298.227.000,-
5) Retribusi Izin Trayek Rp. 60.526.000,-
6) Denda Retribusi
Pengujian Kendaraan

Rp. 22.176.000,-
Bermotor
7) Denda Retribusi Izin
Trayek

Rp.

368.060,-

Adapun realisasi masing – masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 57.200.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 57.109.900,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,84%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pelayanan jasa usaha terminal yang tertib dan
teratur. Hasil dari kegiatan berupa meningkatnya jasa usaha terminal dan
penerimaan retribusi /PAD. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
93,97%.
2) Peningkatan pengelolaan perparkiran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 10.875.000,- dan terealisasi sebesar

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 193


Rp. 10.875.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%. Output
kegiatan berupa pelayanan jasa perparkiran. Hasil dari kegiatan berupa
meningkatnya pengembangan PAD retribusi perparkiran. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100,00%.
b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yang terdiri kegiatan-kegiatan :
1) Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 73.800.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 72.942.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98,84%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pengendalian, pembinaan dan pengawasan arus lalu
lintas untuk ketertiban dan keselamatan. Hasil dari kegiatan berupa meningkatnya
disiplin berlalu lintas. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 78.534.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 55.767.700,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 71,01%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pelayanan uji kendaraan bermotor. Hasil kegiatan
berupa terwujudnya stabilitas sarana transportasi yang memenuhi persyaratan
teknis dan laik jalan, menurunnya angka kecelakaan akibat faktor kendaraan.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Fasilitas perijinan di bidang perhubungan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 11.180.000,- dan terealisasi sebesar
Rp11.177.050,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,97%. Output
kegiatan berupa terselenggaranya pelayanan izin trayek dan terkelolanya secara
baik administrasi layanan perizinan angkutan penumpang umum. Hasil kegiatan
berupa meningkatnya kepuasan layanan bagi para pengusaha dan pengguna jasa
angkutan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
4) Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 17.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 17.393.750,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,39%. Output
kegiatan berupa meningkatnya tertib pelayanan angkutan. Hasil kegiatan berupa
meningkatnya kedisiplinan pelayanan angkutan. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.

c. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, dengan


kegiatan :
1) Pembangunan gedung
terminal.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 194


Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3.476.016.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 2.736.791.900,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 78,73%.
Output kegiatan berupa terbangunnya gedung terminal tipe A Wonosari dengan
sumber dana berasal dari APBD Kabupaten Gunungkidul dan APBD Provinsi
DIY. Hasil kegiatan adalah meningkatnya fasilitas sarana pelayanan jasa angkutan
penumpang umum. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.

d. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan kegiatan-


kegiatan :
1) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 128.530.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 127.054.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98,85%.
Output kegiatan berupa terlaksananya pengadaan fasilitas jalan/prasarana rambu
rambu lalu lintas. Hasil kegiatan adalah meningkatnya jumlah dan jenis
prasarana/fasilitas jalan. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Pengadaan marka jalan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 22.100.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 21.938.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,27%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pengadaan fasilitas prasarana jalan berupa marka
jalan dan rambu-rambu lalu lintas. Hasil kegiatan adalah meningkatnya jumlah dan
jenis prasarana/ fasilitas jalan serta keselamatan berlalu-lintas. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
3) Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 321.025.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 308.834.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 96,20%.
Output kegiatan berupa terpasangnya lampu penerang jalan. Hasil kegiatan adalah
meningkatnya jumlah dan jenis prasarana/fasilitas penerangan jalan. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
4) Pemeliharaan Fasilitas Jalan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 114.225.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 113.357.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,24%.
Output kegiatan berupa terpeliharanya kondisi fasilitas jalan berupa rambu-rambu
lalu lintas, marka, traffic light, warning lamp dan halte. Hasil kegiatan adalah
terciptanya aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan. Realisasi fisik
kegiatan mencapai 100%.
Dari program dan kegiatan tersebut, berdasarkan penghitungan pada Pengukuran

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 195


Kinerja Kegiatan, capaian kinerja bidang perhubungan di Kabupaten Gunungkidul
termasuk dalam kategori sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan sebesar 88%.

c. Permasalahan dan Solusi


Keberhasilan yang dapat dicapai selama kurun waktu tahun 2009 hanyalah
merupakan keberhasilan yang dilihat dari kacamata target selama satu tahun anggaran.
Secara keseluruhan, bidang perhubungan masih memiliki berbagai permasalahan dan
hambatan yang perlu mendapatkan pemikiran bersama seluruh stakeholders. Beberapa
permasalahan tersebut antara lain :
1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kualifikasi yang
dibutuhkan.
2) Terbatasnya dana penunjang kegiatan untuk mendukung pelaksanaan
proyek yang memerlukan dana besar.
3) Terbatasnya sarana dan prasarana kerja untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas baik rutin kantor maupun operasional di lapangan
4) Belum optimal dan meratanya pembangunan di seluruh wilayah baik
menyangkut fisik maupun sistem manajemen transportasi yang
dikembangkan
5) Masih adanya simpul-simpul transportasi yang sulit dikembangkan
mengingat kondisi geografis yang tidak mendukung dan kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang akhir–akhir ini menurun.
6) Kurang tertibnya pengguna jasa transportasi (tingkat kedisiplinan
berlalu-lintas yang relatif masih rendah).
7) Prospek angkutan umum di jalan yang kurang menguntungkan dari segi
perhitungan bisnis karena pergeseran alternatif moda angkutan dan
maraknya jumlah sepeda motor yang beroperasi di jalan.

Berkaitan dengan PAD yang menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan,


Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 yang tidak memenuhi
target dikarenakan beberapa hal :
a. Adanya beban tunggakan retribusi parkir di tepi
jalan umum tahun 2003 dan 2004 sebesar Rp.
19.410.000,- yang tidak terlunasi.
b. Terdapat kesalahan pengetikan besaran target
pada sub item target PAD taman parkir
seharusnya tertulis Rp. 15.900.000,- dalam DPA
tertulis Rp. 38.760.000,- dalam hal ini tidak

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 196


dapat di revisi pada saat penyusunan anggaran,
sehingga ada selisih target Rp. 22.860.000,-
c. Retribusi izin trayek terjadi kesalahan
pengetikan(diobel penjumlahan) dalam target
yang mendasarkan pada potensi riil yaitu sebesar
Rp. 48.000.000,-
Apabila mendasarkan pada target riil yang telah ditetapkan oleh Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Gunungkidul, maka sebenarnya ada over
target yaitu 104,67.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah


sebagai berikut :
1) Menigkatkan mobilitas pelayanan transportasi secara sistematis dan
terpadu.
2) Mendorong membuka daerah yang relatif terisolir (belum lancar tingkat
aksesibilitasnya) dengan meningkatkan pelayanan transportasi yang aman
dan lancar.
3) Mengupayakan pelayanan jasa transportasi yang terjangkau (murah) oleh
masyarakat melalui peningkatan sarana dan prasarana transportasi.
4) Meningkatkan keselamatan dalam pelayanan transportasi kepada para
pengguna jasa perhubungan.
5) Meningkatkan koordinasi pelayanan jasa transportasi terhadap pengguna
jasa dan pengusaha angkutan umum serta pihak-pihak terkait.

20. BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang komunikasi dan informatika di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan
urusan rumah tangga pemerintah daerah dan tugas pembantuan di bidang informasi
dan komunikasi. Pembangunan bidang komunikasi dan informatika di Kabupaten
Gunungkidul diarahkan untuk mewujudkan informasi, komunikasi yang mudah,
aktual, transparan, dan terpercaya.
Pembangunan bidang komunikasi dan informatika yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika memiliki tujuan dan sasaran sebagai
berikut :
1) Meningkatkan pelayanan dan daya jangkau infrastruktur

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 197


komunikasi, informatika, pos dan telekomunikasi untuk
memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi
2) Meningkatkan peran stake holder baik dunia usaha, mitra
kerja bidang informasi dan komunikasi (LSM, KIM, BPD,
Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan dan komponen yang
terkait) dalam usaha mengembangkan industri telekomunikasi
dan teknologi informasi.
Tujuan dan sasaran dimaksud, diwujudkan melalui pelaksanaan serangkaian
program dan kegiatan selama kurun waktu tahun 2009 yaitu :
a. Program Pembangunan Komunikasi Informasi
dan Media Massa, yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan :
1) Perencanaan dan pengembangan kebijakan
komunikasi dan informatika.
b. Program Kerjasama Informasi dengan Mass
Media, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Penyebarluasan informasi media
elektronik.
2) Penyebarluasan informasi melalui media
cetak.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib bidang komunikasi dan informatika
memperoleh dukungan dana dari APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran 2009
melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp. 216.875.000,- yang
seluruhnya merupakan anggaran belanja langsung. Untuk anggaran belanja tidak
langsung bergabung dengan bidang perhubungan yang ada di Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informatika. Anggaran pada bidang komunikasi dan informasi
terealisasi sebesar Rp. 184.773.250,- (85,19%)
Adapun pelaksanaan serangkaian program dan kegiatan bidang komunikasi dan
informatika selama kurun waktu tahun 2009 terdiri dari 2 program dan 3 kegiatan yaitu :
a. Program Pembangunan Komunikasi Informasi dan Media Massa, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan
informasi.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 24.100.000,- dan terealisasi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 198


Rp. 22.370.250,- (92,82%). Output kegiatan berupa terdokumentasikannya potensi
daerah untuk pelayanan publik. Sedangkan hasil dari kegiatan berupa tersedianya
data dan dokumentasi tentang potensi daerah. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
b. Program Kerjasama Informasi dengan Mas Media, yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan :
1) Penyebarluasan Informasi Media Elektronik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 83.400.000,- dan terealisasi
Rp. 70.167.500,- (84,13%). Output kegiatan berupa terlaksananya publikasi
program pembangunan ke masyarakat melalui media elektronik. Sedangkan hasil
dari kegiatan berupa terserapnya program pembangunan oleh masyarakat.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Penyebarluasan Informasi Melalui Media Cetak.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 109.375000,- dan terealisasi
Rp. 92.235.500,- (84,33%). Output kegiatan berupa terserapnya informasi
program, kebijakan pembangunan ke masyarakat melalui media massa. Sedangkan
hasil dari kegiatan berupa terpublikasikannya program kegiatan pembangunan ke
masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja
bidang komunikasi dan informatika di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam
kategori sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan 88%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan
kegiatan bidang komunikasi dan informatika selama kurun waktu tahun 2009 antara
lain :
1) Belum tersedianya tenaga fungsional sehingga pelayanan informasi
belum optimal menjangkau seluruh wilayah pelosok pedesaan.
2) Kondisi geografis Kabupaten Gunungkidul yang berbukit–bukit,
sehingga terdapat wilayah blank spot ( tidak terjangkau melalui
media elektronik ) dan daya akses informasi masyarakat yang
masih cukup rendah sebagai akibat masih rendahnya kemampuan di
bidang teknologi informasi.
3) SDM yang menangani Informasi dan Komunikasi masih dirasakan
kurang dalam penguasan teknologi Informasi
4) Belum optimalnya penggunaan tersedianya jaringan informasi antar
unit kerja.
5) Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 199


tugas pokok dan fungsi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, kedepan langkah pemecahan yang
ditempuh Kantor Informasi dan Komunikasi adalah sebagai berikut :
1) Mengupayakan pengisian jabatan fungsional bidang informasi, dengan demikian
akan mampu memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat diseluruh
pelosok wilayah Gunungkidul seara optimal dan profesional.
2) Memberdayakan Kelompok Informasi Masyarakat yang ada, sehingga dapat
didayagunakan sebagai agen informasi bagi lingkungan masyarakatnya.
3) Meningkatkan kualitas SDM dalam bidang Informasi dan Komunikasi dalam
penguasaan teknolgi informasi, dengan memprogramkan pelatihan bidang
teknologi informasi.
4) Mengoptimalkan jaringan informasi yang telah dibangun.
5) Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi secara bertahap.

21. BIDANG PERTANAHAN


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang pertanahan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Bagian Kerjasama dan Pengendalian Pertanahan Sekretariat Daerah
Kabupaten Gunungkidul. Ada 9 kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang
pertanahan yaitu pemberian izin lokasi, pengadaan tanah untuk kepentingan umum,
penyelesaian sengketa tanah garapan, penyelesaian masalah ganti kerugian dan
santunan tanah untuk pembangunan, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee, penetapan tanah
ulayat, pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong, izin membuka tanah,
dan perencanaan penggunaan tanah wilayah kabupaten/kota.
Program dan kegiatan pembangunan bidang pertanahan di tahun 2009 terdiri
dari 1 program 3 kegiatan yaitu :
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan,
dengan kegiatan :
1) Penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah.
2) Pengadaan dan sertifikasi tanah untuk kepentingan publik.

b. Realisasi Program dan Kegiatan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 200


Alokasi anggaran dari APBD untuk pelaksanaan program dan kegiatan
bidang pertanahan tergabung di Bagian Kerjasama dan Pengendalian Pertanahan
Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Dari 9 sub bidang urusan pemerintahan
yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten/Kota di bidang pertanahan, ada beberapa
kewenangan yang sudah dapat dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
yaitu pemberian izin lokasi, pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum, penyelesaian sengketa tanah garapan, penyelesaian masalah ganti
kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan, dan perencanaan penggunaan tanah
wilayah kabupaten/kota.
Kewenangan di bidang pertanahan yang lain seperti penetapan subyek dan
obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah
absentee, penetapan tanah ulayat, pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah
kosong, dan izin membuka tanah masih dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Gunungkidul. Ini dikarenakan PP. 38 Tahun 2009 dalam pelaksanaannya
masih menunggu terbitnya NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) di bidang
pertanahan.
Alokasi dana APBD Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah
Kabupaten Gunungkidul untuk belanja langsung pelaksanaan bidang pertanahan
sebesar Rp. 1.975.942.000,- terealisasi Rp. 690.613.798,- atau realisasi kinerja
keuangan 34,95%.
Adapun pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan bidang pertanahan di
tahun 2009 sebagai berikut :

a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaata, dengan


kegiatan :
1) Penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.
Alokasi anggaran dalam APBD ditetapkan sebesar Rp. 16.900.000,- terealisasi
sebesar Rp. 9.206.575,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 54,48%.
Output kegiatan berupa :
a) Terlaksananya pemberian ijin lokasi bagi keperluan penanaman
modal/investasi usaha yang membutuhkan lahan lebih dari 1 ha, pada tahun
2009 terdapat 3 (tiga) permohonan izin lokasi dan kesemuanya dapat diberikan
ijin karena telah sasuai dengan RTRW maupun kaidah-kaidah lainnya.
Sedangkan izin pemanfaatan tanah di luar izin lokasi sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi
yakni luasan lahan yang dibutuhkan untuk keperluan usaha kurang dari 1 ha

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 201


jumlahnya jauh lebih banyak namun kewenangan pemberian izinnya masih
ditangani oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul;
b) Pembentukan panitia pertimbangan belum mampu terealisasi karena pada
tahun 2009 baru disusun draft peraturan daerah terkait dengan penataan
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah melalui Peraturan
Daerah tentang Izin Penggunaan Tanah yang diharapkan dapat menjadi
landasan formal bagi pembentukan tim dimaksud;
c) Penyusunan draf Raperda Izin Lokasi telah dapat dilaksanakan dengan harapan
setelah diundangkannya peraturan dimaksud, semua jenis perizinan yang
berkaitan dengan pemanfaatan tanah dilakukan oleh pemerintah kabupaten
sesuai dengan kewenangan pelaksanaan sub bidang perencanaan penggunaan
tanah wilayah kabupaten pada bidang pertanahan sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007;
d) Workshop/uji publik Draft Peraturan Daerah tentang Izin Penggunaan Tanah /
Izin Lokasi belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu terbitnya
peraturan pemerintah tentang pelaksanaan ketentuan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Dalam pelaksanaan kegiatan penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah sesuai dengan penjelasan di atas, tingkat capaian kinerja
kegiatan yang mampu direalisasikan adalah sebesar 75%.
2) Pengadaan dan sertifikasi tanah untuk kepentingan publik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 1.959.042.000,-terealisasi sebesar
Rp. 681.407.223,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 34,78%.
Output kegiatan berupa tersedianya tanah/lahan bagi pelaksanaan pembangunan
untuk kepentingan umum di Kabupaten Gunungkidul pada Tahun 2009 yakni
untuk keperluan :
a) Pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) melalui mekanisme
sharring cost dengan Pemerintah Provinsi DI. Yogyakarta, dimana pada tahun
2009 ditargetkan pembebasan lahan sepanjang 1,2 km pada pelaksanaannya
mampu direalisasikan sepanjang 1,5 km.
b) Pembangunan Water treatment di Desa Bunder Kecamatan Patuk guna
mengatasi kesulitan air bersih warga masyarakat khususnya di wilayah
Kecamatan Patuk dengan memanfaatkan air Sungai Oya melalui teknologi
pengolahan air sehingga layak untuk dikonsumsi masyarakat;
c) Pembangunan Embung Serut di Desa Serut Kecamatan Gedangsari untuk
mengatasi kesulitan air sekaligus dalam rangka konservasi lahan di daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 202


perbatasan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam
penyediaan lahannya dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak dalam
pelaksanaan pembangunan fisik Embung Serut.
d) Relokasi SMK 1 Tanjungsari di Desa Karangrejek Kecamatan Wonosari
dengan substansi hasil kegiatan yang diharapkan adalah tersedianya akses jalan
keluar bagi aset tanah milik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul di Desa
Karangrejek sehingga apabila akan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas
kepentingan umum tidak ditemui kendala mengenai akses jalan keluar;
Dari seluruh kegiatan pengadaan tanah di atas ditargetkan didapatkan lahan seluas
9.500 m2, namun dalam pelaksanaannya mampu direalisasikan seluas 10.878 m2
atau realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 114,5%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang
pertanahan di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori sangat berhasil dengan
capaian kinerja kegiatan 85%-100%.

c. Permasalahan dan Solusi


Sekalipun capaian kinerja bidang pertanahan di Kabupaten Gunungkidul
termasuk dalam kategori sangat berhasil, namun penyelenggaraan bidang pertanahan
di Kabupaten Gunungkidul tidak terlepas dari beberapa permasalahan. Berkaitan
dengan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan belum dapat berjalan secara
optimal dikarenakan :
1) Belum tersedianya ketentuan dari Pemerintah Pusat mengenai Petunjuk Teknis
tentang Pajak dan Retribusi Daerah, sehingga penyusunan draf final perda izin
lokasi belum dapat dilaksanakan.
2) Harga tanah yang diminta oleh warga masyarakat di beberapa tempat relatif tinggi
di atas plafon anggaran yang tersedia.
3) Negosiasi harga ganti rugi sangat sulit dan memakan waktu relatif lama.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
harus melakukan beberapa upaya :
1) Melakukan sosialisasi lebih intensif dalam rangka pengadaan tanah untuk
kepentingan pembangunan agar masyarakat lebih menyadari manfaat yang akan
diperoleh dengan terlaksananya pembangunan di daerah tersebut. Sehingga
kecenderungan untuk mengambil keuntungan sesaat dengan menaikkan harga
tanah yang tidak wajar dapat dikurangi.
2) Mengoptimalkan peran Camat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat dalam proses
pengadaan tanah.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 203


3) Membentuk Tim Penilai Harga Tanah.
4) Menyiapkan bahan-bahan dalam perumusan kebijakan di bidang pertanahan
sambil menunggu terbitnya NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) di
bidang pertanahan.

22. BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI


a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan wajib bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di
Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik,
Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana. Bakesbangpollinmas dan PB
mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas
pembantuan di bidang kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, dan
penanggulangan bencana.
Tujuan pembangunan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di
Kabupaten Gunungkidul adalah :
1) Terwujudnya profesionalisme aparatur Badan Kesatuan Bangsa,
Politik, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana
Kabupaten Gunungkidul.
2) Terciptanya masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3) Terwujudnya rasa aman, tertib dan tentram dalam bermasyarakat.
4) Meningkatnya peran serta kelembagaan politik dan keswadayaan
masyarakat dalam pengembangan sumber daya masyarakat.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur. Pada Tahun 2009 ini,
sasaran pokok yang ingin dicapai oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan
Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Gunungkidul adalah :
1) Meningkatnya kualitas dan kompetensi aparatur Badan Kesatuan
Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan
Bencana Kabupaten Gunungkidul.
2) Terciptanya masyarakat yang sadar akan hak dan kewajibannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3) Meningkatkan profesionalisme dalam perlindungan masyarakat dan
penanggulangan bencana dengan didukung oleh fasilitas yang
memadai dan peran serta aktif masyarakat dalam mewujudkan
kondisi ketentraman dan ketertiban masyarakat yang mantap,
dinamis dan kondusif.
4) Meningkatnya kapasitas dan akseptabilitas kelembagaan politik dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 204


keswadayaan masyarakat.
Tujuan dan sasaran dimaksud, diwujudkan melalui pelaksanaan serangkaian
program dan kegiatan selama kurun waktu tahun 2009 terdiri dari 6 program 11
kegiatan yaitu :
a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan
kenyamanan lingkungan.
2) Pengendalian keamanan lingkungan.
b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan :
1) Pembinaan
korps musik
c. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat, dengan kegiatan:
1) Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras dan narkoba.
d. Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penyuluhan kepada masyarakat.
2) Fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik.
3) Koordinasi forum-forum diskusi politik.
e. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam.
2) Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi penduduk
dari ancaman korban bencana.
3) Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari
ancaman/korban bencana alam.
f. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran, dengan
kegiatan :
1) Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib bidang kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri memperoleh dukungan dana dari APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2009 sebesar Rp. 3.276.036.321,86 dengan alokasi : anggaran belanja tidak
langsung Rp. 1.716.843.821,86,-. dan anggaran belanja langsung Rp. 1.559.192.500,-.
Anggaran belanja langsung bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri terealisir
Rp. 1.482.342.769,- atau 96,07% dari anggaran yang tersedia. Saldo anggara sebesar
Rp. 76.849.731 (4,93%) telah disetorkan ke kas daerah Kabupaten Gunungkidul.
Adapun pelaksanaan serangkaian program dan kegiatan bidang kesatuan bangsa dan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 205


perlindungan masyarakat selama kurun waktu tahun 2009 terdiri dari 6 program 11
kegiatan yaitu :
a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan
lingkungan
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 195.620.000,- dan terealisasi
Rp. 193.770,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,05%. Output
kegiatan berupa uang saku bagi anggota SAR dan terlaksananya pembinaan bagi
anggota SAR. Sedangkan hasil dari kegiatan berupa meningkatnya kinerja anggota
Linmas Kab. Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
2) Pengendalian keamanan lingkungan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 357.500.000,- dan terealisasi
Rp. 357.225.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,92%. Output
kegiatan berupa terlaksananya monitoring pengamanan perayaan hari-hari besar
nasional, monitoring pengamanan pantai, dan terlaksananya PAM Pemilu 2009
sebanyak 3 tahap. Sedangkan hasil dari kegiatan berupa terlaksananya keamanan
dan kenyamanan lingkungan pada perayaan hari-hari besar nasional, pengamanan
pantai, dan Pemilu 2009. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pembinaan korps musik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 16.420.000,- dan terealisasi
Rp. 16.420.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pembinaan bagi anggota Korsik/Gersang,
bertambahnya peralatan (alat musik) bagi KORSIK/Gersang. Sedangkan hasil dari
kegiatan berupa meningkatnya kinerja anggota KORSIK/ GERSANG Kab.
Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

c. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat, dengan


kegiatan:
1) Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras dan narkoba.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 54.595.000,- dan terealisasi
Rp. 52.576.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 96,30%. Output
kegiatan berupa banyaknya penyuluhan/ kegiatan anti narkoba yg dilaksanakan,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 206


tersedianya operasional BNK Gunungkidul, terlaksananya rakor BNK
Gunungkidul. Sedangkan hasil dari kegiatan berupa jumlah masyarakat yang tahu
dan sadar tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
d. Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan :
1) Penyuluhan kepada masyarakat.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 31.705.000,- dan terealisasi
Rp. 28.655.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 90,38%. Output
kegiatan berupa terlaksananya kegiatan penyuluhan pendidikan politik bagi
masyarakat dan terlaksananya sosialisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM). Sedangkan hasil dari kegiatan berupa meningkatnya wawasan politik
masyarakat peserta penyuluhan dan meningkatnya wawasan serta kesiapan
masyarakat tentang FKDM. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
2) Fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 130.930.000,- dan terealisasi
Rp. 120.340.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 91,91%. Output
kegiatan berupa terlaksananya kegiatan fasilitasi penyelesaian perselisihan parpol
dan terlaksananya operasional KOMINDA. Sedangkan hasil dari kegiatan berupa
terciptanya situasi dan kondisi daerah yang aman, stabilil dan kondusif. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Koordinasi forum-forum diskusi politik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 15.295.000,- dan terealisasi
Rp. 14.455.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 94,51%. Output
kegiatan berupa banyaknya peserta pada forum-forum diskusi politik yang
dilaksanakan, terlaksananya penelitian proposal/ berkas bantuan keuangan bagi 9
parpol. Sedangkan hasil dari kegiatan berupa meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap hak dan kewajiban politik yang dimilikinya. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.

e. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana


Alam.
1) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 88.730.000,- dan terealisasi
Rp. 84.898.400,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 95,68%. Output
kegiatan berupa terlaksananya kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi
potensi bencana, terlaksananya bulan Penanggulangan Bencana Kecamatan dan
bulan rawan bencana, terlaksananya pemberdayaan TRC, dan terlaksananya

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 207


penjagaan repiter. Sedangkan hasil dari kegiatan ini masyarakat semakin tahu dan
sadar tentang prosedur, tata cara pencegahan dan penanggulangan bencana.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100,00%.
2) Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi penduduk
dari ancaman/korban bencana alam.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 60.000.000,- dan terealisasi
Rp. 44.875.000,- atau 74,79%. Output kegiatan berupa terlaksananya kegiatan
tanggap darurat dalam penanggulangan bencana. Sedangkan hasil dari kegiatan ini
berupa meningkatnya peran serta dan kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya
mitigasi bencana. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100,00%.
3) Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari
ancaman/korban bencana alam.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 24.740.000,- dan terealisasi
Rp. 24.665.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99,70%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pengadaan sarpras evakuasi penduduk dari ancaman
bencana. Sedangkan hasil dari kegiatan ini berupa cakupan penduduk yang
ditangani oleh Satlak PBP dan SAR Linmas. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100,00%.

f. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran


1) Pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 395.731.500,- dan terealisasi
Rp. 382.878.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 96,75%. Output
kegiatan berupa terlaksananya kegiatan terlaksananya kesiapsiagaan pencegahan
dan pengendalian bahaya kebakaran, tersedianya pakaian kerja lapngan, dan
tersedianya sarana prasarana pendukung pemadam kebakaran.. Sedangkan hasil
dari kegiatan terciptanya kenyamanan dan rasa aman dari bahaya kebakaran.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100,00%.
Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam
kategori sangat baik dengan capaian kinerja kegiatan sebesar 94,76%.

c. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan kegiatan
bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri antara lain :
1) Adanya wilayah kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten lain di zone
utara yang rawan dengan bencana tanah longsor khususnya di musim
penghujan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 208


2) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mensikapi ancaman bahaya tanah
longsor.
3) Kurangnya sarana mobilitas penunjang kelancaran tugas-tugas operasional
khususnya berkaitan dengan penanggulangan bencana.
4) Keterbatasan jumlah pegawai.
Sedangkan upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan bidang kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri adalah :
1) Membentuk satuan tugas reaksi cepat penanggulangan bencana alam.
2) Melakukan pelatihan berkaitan dengan upaya mitigasi bencana dan
penanggulangan pasca bencana.
3) Mengoptimalkan sarana mobilitas penunjang kelancaran tugas-tugas
operasional khususnya berkaitan dengan penanggulangan bencana.
4) Mengalokasikan dana untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi terutama
pada kegiatan pelayanan publik dalam bidang kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri dan sosialisasi peraturan perundang-undangan.
5) Memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat yang tinggal di daerah
rawan bencan tanah longsor agar bersedia pindah ke tempat lain yang lebih
aman.
6) Pemerintah Kabupaten membantu menyediakan lahan dan perumahan
layak huni untuk relokasi warga daerah rawan bencana.

23. BIDANG OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI


KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN, DAN
PERSANDIAN

a. Program dan Kegiatan

Urusan pemerintahan wajib bidang otonomi daerah, pemerintahan umum,


administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian di
Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh beberapa SKPD yaitu Bagian Administrasi
Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah, Inspektorat Daerah, Satuan Polisi Pamong
Praja, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, dan Bagian Umum Sekretariat
Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Pelaksanaan serangkaian program dan kegiatan selama kurun waktu tahun


2009 sebagai berikut :
1. Sub Bidang Otonomi Daerah
- Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kab. Gunungkidul

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 209


a. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penerimaan kunjungan kerja pejabat
negara/departemen/lembaga pemerintah.
2) Rapat koordinasi unsur Muspida.
3) Rapat koordinasi pejabat pemerintah daerah.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Pendidikan dan Pelatihan Formal..
2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan
Perundang-undangan.
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan kegiatan-
kegiatan :
1) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan
Peraturan Perundang-undangan.
d. Program Pengembangan Otomi Daerah dan Desa, dengan kegiatan :
1) Fasilitasi Pemeliharaan dan Penanganan Masalah Keamanan dan
Ketertiban..
e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan :
1) Koordinasi Penyusunan Lap. Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ).
f. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dengan kegiatan:
1) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan.
g. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Peerintah Desa, dengan kegiatan :
1) Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam
Bidang Pengelolaan Keuangan Desa.
2) Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam
Bidang Manajemen Pemerintah Desa.
3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

- Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


a. Program Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah,
dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah.
2) Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat Pemda dan
Tokoh masyarakat.
3) Rapat-rapat Alat kelengkapan Dewan.
4) Reses.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 210


5) Kunjungan kerja Pimpinan dan anggota DPRD dalam
daerah.
6) Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD.
7) Sosialisasi peraturan perundang-undangan.
8) Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD keluar
daerah.

- Inspektorat Daerah
a. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD.
2) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran.
3) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
b. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian,
dengan kegiatan :
1) Pelaksanaan pengawasan internal secara
berkala.
2) Penanganan kasus pengaduan di lingkungan
pemerintah daerah.
3) Pengendalian manajemen kebijakan Kepala
Daerah.
4) Inventarisasi temuan pengawasan.
5) Tindak lanjut hasil temuan pengawasan .
6) Koordinasi pengawasan yang lebih
komprehensip.
7) Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan .
8) Review laporan keuangan daerah.
c. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan, dengan kegiatan :
1) Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan.
2) Pelatihan Teknis Pengawasan dan penilaian
akuntabilitas kinerja.

- Kantor Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu


a. Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sisdur, yang terdiri dari kegiatan:

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 211


1) Koordinasi & penelitian, Lapangan Permohonan, Perizinan
b. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, yang terdiri dari kegiatan :
1) Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi Bagi PNS Daerah
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, yang terdiri dari kegiatan:
1) Fasilitasi, Sosialisasi Perundang-undangan (Survei IKM).

2. Sub Bidang Pemerintahan Umum


- Satuan Polisi Pamong Praja
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang- Undangan

b. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan


keuangan dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penyusunan laporan capaian
kinerja dan ikhtiar realisasi
kinerja SKPD.
2) Penyusunan laporan keuangan
semesteran..
3) Penyusunan pelaporan keuangan
akhir tahun
4) Penyusunan pelaporan keuangan
bulanan/SPJ

c. Program peningkatan kualitas pelayanan publik, dengan kegiatan-kegiatan :


1) Penyusuann rencana kerja SKPD.
2) Monitoring, evaluasi dan pengendalian program kegiatan SKPD.
d. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengendalian keamanan lingkungan.
e. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal,
denga kegiatan-kegiatan :
1) Pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan Polisi Pamong
Praja.
2) Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik
pencegahan kejahatan.
3) Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja
dengan TNI/Polri dan Kejaksaan.
f. Program Penegakan Peraturan Daerah, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengawasan dan pengendalian tugas operasi PPNS

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 212


2) Operasi penegakan Perda yang mengandung sanksi
pidana
3) Operasi Yustisia Pola Terpadu

3. Sub Bidang Administrasi Keuangan Daerah


- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
a. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan:
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktisar realisasi kinerja SKPD.
2) Penyususunan Pelaporan Keuangan Semesteran.
3) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
4) Penyusunan Pelaporan euangan Bulanan/SPJ.
b. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan:
1) Penyusunan Rencana Strategis SKPD
2) Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3) Monitoring, evaluasi dan pengendalian program kegiatan SKPD
c. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Penyusunan standar satuan harga.
2) Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah.
3) Penyusunan Raperda tentang pajak dan retribusi daerah.
4) Penyusunan Raperda tentang APBD.
5) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD.
6) Penyusunan Raperda tentang Perubahan APBD.
7) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD.
8) Penyusunan Raperda tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
9) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD.
10) Penyusunan sistem informasi keuangan.
11) Penyusunan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah.
12) Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan
daerah.
13) Peningkatan manajemen aset/barang.
14) Revaluasi/appraisal aset/barang daerah.
15) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.
16) Pembuatan laporan berkala benda berharga.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 213


17) Penelitian klarifikasi dan pelaporan PPn/PPh APBD Kab. Gunungkidul.
18) Penelitian dan pengesahan perubahan DPA SKPD.
19) Pemeliharaan jaringan sistem administrasi gaji dan peremajaan data gaji.
20) Penelitian, penerbitan dan pembuatan laporan realisasi SP2D non gaji.
21) Pendataan obyek dan subyek pajak.
22) Penetapan dan penyampaian surat ketetapan pajak daerah.
23) Penyediaan karcis sarana pungutan pajak dan retribusi daerah.
24) Pengelolaan PBB.
25) Operasional dan administrasi pajak.
26) Penelitian dan pebgesahan DPA-SKPD.
27) Pengendalian dan pengelolaan APBD.
28) Penerbitan SPD dan anggaran kas.
29) Penetapan pedoman penyusunan RKA-SKPD dan penyusunan petunjuk teknis
pelaksanaan APBD.
30) Penyusunan perubahan KUA dan PPAS.
31) Penyusunan laporan triwulanan kabupaten.
32) Penyusunan laporan akhir tahun kabupaten.
33) Penyusunan perubahan KUA dan PPAS.
34) Pengelolaan BPHTB.
35) Penelitian dan Pencatatan surat pertanggungjawaban pendapatan.
36) Penelitian dan pencatatan surat pertanggungjawaban belanja
37) Penelitian dan pencatatan surat pertanggungjawaban aset dan selain kas.
38) Pengelolaan Gaji PNS.
39) Penyusunan Laporan IWP, Taperum, dan PPh gaji.
d. Program Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi, yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan :
1) Penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik

4. Sub Bidang Perangkat Daerah


- Bagian Organisasi Setda Kabupaten Gunungkidul
a. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan kegiatan :
1) Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
b. Peningkatan Kinerja Kelembagaan Pemerintah Daerah, yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1) Koordinasi
penyusunan LAKIP
Kabupaten.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 214


c. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan :
1) Pengukuran indeks kepuasan masyarakat.
2) Penyusunan penetapan
kinerja SKPD dan
Kabupaten.
3) Evaluasi standar
pelayanan minimal.
4) Evaluasi kelembagaan
pemerintah daerah.
d. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dengan kegiatan :
1) Bimbingan teknis analisis jabatan.

5. Sub Bidang Kepegawaian


- Badan Kepegawaian Daerah
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan
kegiatan :
1) Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS daerah.
2) Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS Daerah..
3) Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi PNS
daerah.
4) Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi PNS daerah.
5) Proses penanganan kasus2 pelanggaran disiplin PNS.
b. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS, yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan:
1) Pemulangan pegawai yang dipensiun.
2) Pemindahan tugas PNS.
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, yang terdiri
dari kegiatan-kegiatan :
1) Seleksi penerimaan calon PNS.
2) Penempatan PNS.
3) Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS.
4) Seleksi dan penetapan PNS untuk tugas belajar.
5) Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas.
6) Pengembangan diklat (Analisis Kebutuhan Diklat, Penyusunan
Silabi).
7) Penyusunan rencana pembinaan karir PNS.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 215


8) Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi.
9) Pembangunan/pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah.
10) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
11) Penerimaan Praja IPDN.
12) Fasilitasi penyelesaian LP2P dan LHKPN.
13) Pembinaan prestasi kerja.
14) Fasilitasi penerbitan KARIS, KARSU, dan KARPEG.

6. Sub Bidang Persandian


- Bagian Umum Setda Kabupaten
Gunungkidul
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
1) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
b. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan
kegiatan :
1) Penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib bidang otonomi daerah,
pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan
persandian memperoleh dukungan dana dari APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun
Anggaran 2009 dengan perincian :

1. Sub Bidang Otonomi Daerah


- Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
Setda Kabupaten Gunungkidul
Anggaran Rp. 1.322.287.962,88 untuk alokasi belanja tidak langsung
Rp. 633.900.462,88 dan belanja langsung Rp. 688.387.500,-

- Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah
Anggaran Rp. 10.745.498.741,15,- untuk alokasi belanja tidak langsung
Rp. 1.719.069.241,15 ,- dan belanja langsung Rp. 7.279.581.218,-

- Inspektorat Daerah
Anggaran Rp. 2.904.193.112,18,- untuk alokasi belanja tidak langsung
Rp. 1.933.663.612,18,- dan belanja langsung Rp. 970.529.500,-

- Kecamatan
Anggaran Rp. 20.620.826.742,67,- untuk alokasi belanja tidak langsung
Rp. 16.753.617.242,67,- dan belanja langsung Rp. 3.867.209.500,00,-

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 216


2. Sub Bidang Pemerintahan Umum
- Satuan Polisi Pamong Praja
Anggaran Rp. 2.401.366.548,02 untuk alokasi belanja tidak langsung
Rp. 1.699.511.548,02 dan belanja langsung Rp. 701.855.000,00,-

3. Sub Bidang Administrasi Keuangan Daerah


- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah
Alokasi APBD sebesar Rp. 20.076.725.615,15 untuk alokasi belanja tidak
langsung Rp. 12.113.828.653,- dan belanja langsung Rp. 8.130.503.000,-
Sedangkan realisasi untuk anggaran Rp. 18.779.576.825,75 (96,54%) untuk
alokasi belanja tidak langsung Rp. 11.907.982.862,00,- dan belanja langsung
Rp. 7.636.468.352,
Berkaitan dengan target dan realisasi : Target pendapatan dari PAD
Rp. 16.331.009.778,- terealisasi Rp. 19.611.413.372,32 (120,09%), target
pendapatan dari penerimaan dana perimbangan dan pendapatan lain-lain yang sah
Rp. 606.839.197.889,- terealisasi Rp. 651.702.189.709,- (107,39%) dan
pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp. 7.389.631.315,- terealisasi
Rp. 6.285.402.392 atau 87,71%.

4. Sub Bidang Perangkat Daerah


- Bagian Organisasi Setda Kabupaten
Gunungkidul
Anggaran untuk alokasi belanja langsung Rp. 178.977.000,- terealisasi
Rp. 165.384.975,-

5. Sub Bidang Kepegawaian


- Badan Kepegawaian Daerah
Anggaran Rp. 5.762.596.910,- untuk alokasi belanja tidak langsung
Rp. 10.868.310.044,88 dan belanja langsung Rp. 6.903.409.500,-

6. Sub Bidang Persandian


- Bagian Umum Setda Kabupaten
Gunungkidul
Anggaran untuk alokasi belanja langsung sebesar Rp. 80.300.000,-

Adapun pelaksanaan serangkaian program dan kegiatan bidang otonomi daerah,


pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan
persandian selama kurun waktu tahun 2009 yaitu :

1. Sub Bidang Otonomi Daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 217


- Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
a. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
dengan kegiatan-kegiatan :
1) Penerimaan kunjungan kerja pejabat negara/departemen/lembaga pemerintah.
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 4.200.000,- dan terealisasi
Rp. 1.300.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 30,95 %. Output
kegiatan berupa terfasilitasinya kunjungan pejabat negara/departemen/lembaga
pemerintah ke Kabupaten Gunungkidul. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
2) Rapat koordinasi unsur Muspida.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 185.100.000,- dan terealisasi
Rp. 183.415.000,- (99,09%). Output kegiatan berupa terselenggaranya koordinasi
unsur Muspida, Muspika, dan kesekretariatan unsur Muspida. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Rapat koordinasi pejabat pemerintah daerah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.18.240.000,- dan terealisasi Rp. 6.310.000,-
(34,59%). Output kegiatan berupa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pendidikan dan Pelatihan Formal..
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 5.000.000,- dan terealisasi Rp.0,- (0%).
Output kegiatan berupa terlaksananya pengiriman aparatur Pemda pada diklat
maupun kursus untuk meningkatkan profesionalitas aparat. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 0%, karena tidak ada undangan untuk mengikuti
diklat dan pelatihan.
2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 9.900.000,- dan terealisasi Rp.7.697.500,-
(77,75%). Output kegiatan berupa terselenggaranya Bimtek peningkatan kualitas
sumber daya aparatur Kecamatan bidang Pemerintahan. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan kegiatan- kegiatan :
1) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-
undangan Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.38.075.000,- dan
terealisasi Rp.5.945.000,- (15,61%). Output kegiatan berupa
terakomodasinya masukan-masukan terhadap penyusunan draft pra
raperda dan tersusunnya rencana kerja peraturan perundang-
undangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Realisasi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 218


tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
d. Program Pengembangan Otomi Daerah dan Desa, dengan kegiatan :
1) Fasilitasi Pemeliharaan dan Penanganan Masalah Keamanan dan Ketertiban..
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 86.850.000,- dan terealisasi
Rp. 50.106.000,- (57,69%). Output kegiatan berupa terwujudnya koordinasi yang
sinergis antara dinas/instansi dalam penanganan masalah keamanan dan ketertiban
masyarakat. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan :
1) Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ).
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 121.500.000,- dan terealisasi
Rp.100.627.300,- (82,82%). Output kegiatan berupa tersusunnya LPPD kepada
Pemerintah, LKPJ Bupati kepada DPRD dan LPPD kepada masyarakat. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
f. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dengan kegiatan :
1) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat
Perdesaan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 108.972.500,- dan terealisasi
Rp.87.980.000,- (80,74%). Output kegiatan berupa terselenggaranya rapat
koordinasi Pemerintahan Desa dan Pembinaan Desa. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
g. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, dengan kegiatan :
1) Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa
dalam Bidang Pengelolaan Keuangan
Desa.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 30.410.000,- dan terealisasi
Rp.15.130.000,- (49,75%). Output kegiatan berupa terlaksananya pelatihan
aparatur Pemerintahan Desa dalam bidang pengelolaan keuangan desa.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pelatihan Aparatur Pemerintahan
Desa dalam Bidang Manajemen
Pemerintah Desa.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 20.100.000,- dan terealisasi
Rp.0,- (0%). Output kegiatan berupa pelatihan aparatur Pemerintahan Desa
dalam bidang manajemen desa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 0%, karena Pada saat penyusunan RKPA, kegiatan ini akan didrop.
Karena cash budget ada pada triwulan 1 maka tidak dapat didrop akan tetapi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 219


masuk pada SILPA 2009.
3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 16.350.000,- dan terealisasi
Rp.6.125.000,- (37,46%). Output kegiatan berupa terlaksananya monitoring
penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.

- Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah,


dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 858.907.000,- dan terealisasi
Rp. 796.090.900,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 92,69%. Kegiatan
ini khususnya merupakan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Dewan
Perwakilan Rakyat dalam rangka penetapan produk hukum bersama Pemerintah
Daerah. Pada tahun 2009 telah ditetapkan :
- Peraturan daerah sebanyak : 6 Perda
- Keputusan DPRD sebanyak : 13 Keputusan
- Keputusan Pimpinan DPRD sebanyak : 37 Keputusan
2) Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat Pemda dan
Tokoh masyarakat
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 200.165.000,- dan terealisasi
Rp. 92.315.500,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 46,12%.
Kegiatan public hearing dilaksanakan oleh anggota DPRD dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah.
Dengan mengundang LSM, kepala desa, tokoh masyarakat khusunya dari wilayah
yang belum dijangkau penyerapan aspirasi maupun kunjungan ke kontituen.
Tempat pelaksanaannya di Gedung DPRD Kabupaten Gunungkidul dan Rumah
Makan Nilasari.
3) Rapat-rapat alat kelengkapan Dewan
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 74.750.000,- dan terealisasi
Rp. 66.267.500,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 88,65%.
Kegiatan Rapat-rapat direncanakan selama 12 bulan hal ini dari anggaran yang
tersedia, telah dapat teralisasi dibawah target anggaran, Rapat-rapat tersebut
terdiri:
- Rapat Paripurna Istimewa
- Rapat Paripurna

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 220


- Rapat Pimpinan
- Rapat Gabungan Pimpinan
- Rapat Komisi
- Rapat Kerja
- Rapat Panitia Musyawarah
- Rapat Panitia Anggaran
- Rapat Panitia Khusus
- Rapat Fraksi-fraksi
4) Reses
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 1.719.090.000,- dan terealisasi
Rp. 1.102.189.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 64,11%.
Kegiatan reses dipergunakan untuk kunjungan kerja ke desa-desa sebanyak 90
desa, dan ke konstituen, dalam hal ini dilaksanakan untuk menyerap aspirasi
masyarakat dan aspirasi konstituen, volume dan realisasi kegiatan tersebut terdiri :
- Kunjungan kerja penyerapan aspirasi ke 75 desa dibagi
2 tahap selama 1 tahun, setiap tahap dilaksanakan secara
kelompok dan jangkauan 30 desa, sehingga target 90
Desa telah dapat dijangkau/dilaksanakan.
- Kunjungan kerja ke konstituen dilaksanakan oleh
masing-masing anggota di daerah pemilihannya, selama
1 tahun melaksanakan 3 kali, setiap kali menemui 100
orang. Hal ini telah dilaksanakan sesuai target.
5) Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 365.000.000,- dan terealisasi
Rp. 102.175.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 27,99%.
Kunjungan kerja dilaksanakan dengan harapan untuk mendapatkan masukan
sekaligus memonitor pelaksanaan program pemerintah daerah baik itu
pembangunan fisik maupun sosialisasi peraturan perundangan.
Kunjungan kerja ke daerah dilaksanakan oleh komisi- komisi maupun alat
kelengkapan Dewan yang lain :
Komisi – Komisi : 5 kali
Panitia Khusus : 2 kali
Panitia Anggaran : 2 kali
Panitia Musyawarah : 1 kali
Badan Kehormatan : - kali
6) Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 221


Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 1.151.650.000,- dan terealisasi
Rp. 1.151.650.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100%.
Peningkatan kapasitas dilaksanakan dengan harapan untuk menambah wawasan
bagi anggota Dewan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal ini
dilaksanakan terkait pada saat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah, maupun
dalam rangka pengkajian Peraturan Perundang-undangan yang baru.
- Peningkatan kapasitas/ Bintek : 4 kali
- Out bond : 1 kali
7) Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 119.639.000,- dan terealisasi
Rp. 67.998.700,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 56,84%.
Sosialisasi peraturan perundang-undangan dilaksanakan dengan harapan untuk
saling shering dan memberikan masukan baik dengan Pemerintah daerah maupun
dengan Instansi Pemerintah Pusat. Hal ini diharapkan akan dapat menambah
peningkatan pendapat daerah serta mendapatkan perhatian dari pusat.
8) Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD keluar daerah.
Anggaran dari APBD yang ditetapkan sebesar Rp. 2.827.250.000,- dan terealisasi
Rp. 2.501.728.700,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 88,49%.
Kunjungan kerja dilaksanakan dengan harapan untuk mendapatkan masukan
sekaligus terjalinnya kerjasama antar daerah baik dalam bidang Pemerintahan,
Pembangunan maupun Kemasyarakatan. Dalam tahun anggaran 2009
dilaksanakan kunjungan oleh alat kelengkapan DPRD ke :
Luar Daerah Propinsi sebanyak : 10 kali
Luar Pulau Jawa sebanyak : 2 kali

- Inspektorat Daerah
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia, dengan
kegiatan :
1) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 41.750.000,- dan terealisasi
Rp. 30.326.000,- (72,63%). Output kegiatan berupa terlaksananya bimbingan
teknis pelatihan dan kursus-kursus aparatur pengawasan. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 222


SKPD.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.000.000,- dan terealisasi
Rp. 2.000.000,- (100%). Output kegiatan berupa terealisasinya Lakip instansi,
tersusunnya laporan hasil evaluasi Lakip. Hasil kegiatan berupa tersampaikannya
hasil evaluasi Lakip SKPD. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
2) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- dan terealisasi Rp. 500.000,-
(100%). Output kegiatan berupa tersusunnya laporan keuangan semesteran dan
prognosis. Hasil kegiatan berupa terkirimnya laporan keuangan semesteran
Inspektorat Daerah. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.000.000,- dan terealisasi
Rp. 2.000.000,- (100%). Output kegiatan berupa tersusunnya laporan keuangan
akhir tahun. Hasil kegiatan berupa terkirimnya laporan keuangan akhir tahun.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
4) Penyusunan Laporan Keuangan/SPJ
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 18.320.000,- dan terealisasi
Rp. 18.320.000,- (100%). Output kegiatan berupa tersusunnya laporan
bulanan/SPJ. Hasil kegiatan berupa tersusunnya laporan bulanan/SPJ. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dengan kegiatan :
1) Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- dan terealisasi
Rp. 2.490.000,- (99,6%). Output kegiatan berupa tersusunnya Renstra Inspektorat
Daerah.. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- dan terealisasi
Rp. 2.490.000,- (100%). Output kegiatan berupa tersusunnya Renja dan RKA
Inspektorat Daerah. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Monitoring, evaluasi dan pengendalian Program
Kegiatan SKPD
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 11.510.000,- dan terealisasi
Rp. 10.690.000,- (92,88%). Output kegiatan berupa Evaluasi Capaian Kinerja
Instansi Perangkat Daerah (LAKIP). Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 223


d. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, dengan kegiatan :
1) Pelaksanaan pengawasan internal secara
berkala
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 274.900.000,- dan terealisasi
Rp. 273.800.000,- (99,6%). Output kegiatan berupa terlaksananya pemeriksaan
reguler, tersusun dan terkirimnya laporan hasil pemeriksaan.. Hasil kegiatan
berupa tertindak lanjutinya hasil pemeriksaan. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
2) Penanganan kasus pengaduan di lingkungan
pemerintah daerah
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 57.387.500,- dan terealisasi
Rp. 55.050.00,- (95,93%). Output kegiatan berupa terlaksananya pemeriksaan
khusus dan kasus, tersusun dan terkirimnya hasil pemeriksaan khusus/kasus. Hasil
kegiatan berupa tertindak lanjutinya rekomendasi hasil pemeriksaan khusus dan
kasus. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
3) Pengendalian manajemen kebijakan KDH.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 32.750.000,- dan terealisasi
Rp. 32.390.000,- (98,9%). Output kegiatan berupa terlaksananya monev, kegiatan
pengadaan barang dan jasa (perencanaan, proses pengadaan, pelaksanaan dan hasil
fisik). Hasil kegiatan berupa terwujudnya pelaksanaan kegiatan pengadaan barang
dan jasa yang tepat waktu dan tepat sasaran. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
4) Inventarisasi temuan pengawasan
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 27.930.000,- dan terealisasi
Rp. 24.682.500,- (88,37%). Output kegiatan berupa tersusunnya inventarisasi hasil
temuan pengawasan sebagai bahan untuk rapat koordinasi teknis dan rapat
koordinasi pengawasan. Hasil kegiatan berupa tersajikannya data/materi hasil
pengawasan sebagai bahan rakornis dan rakorwas. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
5) Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 68.400.000,- dan terealisasi
Rp. 65.985.000,- (96,46%). Output kegiatan berupa terlaksananya evaluasi tindak
lanjut temuan hasil pemeriksaan, tersusun dan terkirimnya laporan hasil evaluasi
tindak lanjut. Hasil kegiatan berupa terselesaikannya rekomendasi temuan hasil
pengawasan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
6) Koordinasi pengawasan yang lebih

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 224


komprehensip
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 38.150.000,- dan terealisasi
Rp. 29.201.200,- (76,54%). Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi
monitoring dan evaluasi percepatan pemberantasan korupsi, tersusunnya laporan
hasil kormonev percepatan pemberantasan korupsi. Hasil kegiatan berupa terdata
dan terpantaunya hasil pelaksanaan kormonev guna percepatan pemberantasan
korupsi. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
7) Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 16.290.000,- dan terealisasi
Rp. 15.900.000,- (97,61%). Output kegiatan berupa terlaksananya pemutakhiran
data, terbit dan terkirimnya laporan pemutakhiran data temuan hasil pengawasan.
Hasil kegiatan berupa tersusunnya validasi data temuan hasil pengawasan.
Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
8) Review laporan keuangan daerah
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 31.260.000,- dan terealisasi
Rp. 30.780.000,- (98,46%). Output kegiatan berupa terlaksananya review laporan
keuangan SKPD, tersusun dan terkirimnya laporan hasil review laporan keuangan
SKPD. Hasil kegiatan berupa tercapainya pelaporan keuangan SKPD yang
akuntabel. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
e. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan, dengan kegiatan :
1) Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 25.410.000,- dan terealisasi
Rp. 19.040.000,- (74,96%). Output kegiatan berupa terlaksananya pelatihan dan
pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
Hasil kegiatan berupa tersedianya aparatur yang terlatih dalam kegiatan
pemeriksaan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pelatihan Teknis Pengawasan dan penilaian
akuntabilitas kinerja
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 17.820.000,- dan terealisasi
Rp. 14.150.000,- (79,41%). Output kegiatan berupa terlaksananya penilaian angka
kredit JFA.
Hasil kegiatan berupa ternilainya angka kredit JFA. Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
f. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan
kegiatan :

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 225


1) Penyusunan Sistem Informasi terhadap Pelayanan Publik.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 44.350.000,- dan terealisasi
Rp. 43.955..000,- (99,11%). Output kegiatan berupa tersedianya sistem informasi
manajemen hasil pengawasan.Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.

- Kantor Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu


a. Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sisdur, yang terdiri dari kegiatan:
1) Koordinasi & penelitian, Laporan permohonan, Perizinan
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 57.635.000,- dan terealisasi
Rp. 49.037.250,- (85,08%). Output kegiatan berupa terlaksananya koordinasi dan
penelitian lapangan, dengan hasil kegiatan berupa keakuratan data untuk
permohonan izin. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 85%.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, yang terdiri dari kegiatan:
1) Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi Bagi PNS Daerah
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 17.665.000,- dan terealisasi
Rp. 17.619.000,- (99,74%). Output kegiatan berupa terwujudnya pendampingan
dengan GTZ, dengan hasil kegiatan berupa rencana aksi peningkatan kapasitas
SDM. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
c. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, yang terdiri dari kegiatan:
1) Fasilitasi, Sosialisasi Perundang-undangan (Survei IKM).
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 20.695.000,- dan terealisasi
Rp. 10.635.000,- (51,39%). Output kegiatan berupa terselenggaranya survei
pengukuran IKM, dengan hasil kegiatan berupa termanfaatkannya hasil IKM
untuk perbaikan kualitas pelayanan. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.

- Kecamatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2008 tentang Kecamatan,
Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah
kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan
kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi
daerah dan menyelenggrakan tugas umum pemerintahan.
Ketentuan ini telah ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008 tentang pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Kecamatan, Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah. Disamping itu Kecamatan juga menyelenggarakan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 226


tugas umum pemerintahan yang meliputi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa.
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/
atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa.
Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut Kecamatan mempunyai struktur
organisasi sebagai berikut :
1. Unsur Pimpinan
Unsur Pimpinan : Camat
2. Unsur Pembantu Pimpinan
Sekretariat Kecamatan : 1) Sekretaris Camat
2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan
3) Subbagian Umum
3. Unsur Pelaksana
Seksi-seksi terdiri dari : 1) Seksi Tata Pemerintahan
2) Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum
3) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa
4) Seksi Kesejahteraan Sosial

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 227


a. Program dan Kegiatan
Secara administratif Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan.
Dalam pelaksanaan tugas Camat yang diwujudkan dalam bentuk program dan
kegiatan disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah kerja kecamatan dan
disesuaikan dengan potensi yang ada, sehingga program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan mendapat dukungan dari warga masyarakat.
Pada Tahun Anggaran 2009 untuk 18 Kecamatan, Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul telah menganggarkan dalam APBD sebesar Rp. 20.620.826.742,67
dengan perincian sebagai berikut :
1. Belanja Tidak Langsung : Rp. 16.753.617.242,67 (81,25%)
2. Belanja Langsung : Rp. 3.867.209.500,00 (18,75%)
Adapun rincian besarnya belanja langsung untuk masing-masing kecamatan
sebagai berikut :

NO. KECAMATAN PAGU DANA KETERANGAN


1 2 3 4
1 Wonosari 305.178.000 18 Program 43 Kegiatan
2 Nglipar 136.290.000 15 Program 40 Kegiatan
3 Playen 186.645.000 17 Program 42 Kegiatan
4 Patuk 246.411.250 14 Program 36 Kegiatan
5 Paliyan 213.551.567 17 Program 44 Kegiatan
6 Panggang 250.117.000 18 Program 37 Kegiatan
7 Tepus 212.190.000 12 Program 32 Kegiatan
8 Semanu 238.639.500 17 Program 38 Kegiatan
9 Karangmojo 156.822.000 12 Program 36 Kegiatan
10 Ponjong 224.653.000 15 Program 33 Kegiatan
11 Rongkop 223.825.000 16 Program 41 Kegiatan
12 Semin 131.013.000 11 Program 28 Kegiatan
13 Ngawen 166.724.000 18 Program 44 Kegiatan
14 Gedangsari 210.270.000 15 Program 38 Kegiatan
15 Saptosari 203.406.000 14 Program 38 Kegiatan
16 Girisubo 253.915.000 15 Program 39 Kegiatan
17 Tanjungsari 249.820.000 19 Progam 43 Kegiatan
18 Purwosari 236.405.000 18 Program 40 Kegiatan
Jumlah 3.867.209.500,00

Adapun program-program yang dilaksanakan oleh kecamatan sebagai berikut :


1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
5. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
6. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 228


7. Program Peningkatan Masyarakat Dalam Penguasaan dan Pemanfaatan Teknologi
8. Program Pengembangan Otonomi Daerah dan Desa
9. Program Pengembangan Perkotaan
10. Program Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
11. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
12. Program Pengembangan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Desa
13. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
14. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
15. Program Pembinaan Anak Terlantar
16. Program Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Sosial
17. Program Pelayanan da Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
18. Program Penataan Administrasi Kependudukan
19. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Penyakit Kejiwaan
20. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
21. Program Pengembangan Panti Asuhan/Panti Jompo
22. Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
23. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
dan Menengah
24. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
25. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
26. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
27. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
28. Program Pembinaan dan Partisipasi Pemuda
29. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
30. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
31. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
32. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaaan
33. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
34. Program Pemantapan Kerukunan Inter dan Antar Umat Beragama
35. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
36. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
37. Program Pemberdayaan Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat
38. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
39. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
40. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
41. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 229


42. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
43. Program Pemberdayaan dan Revitalisasi Kelembagaan Pertanian
44. Program Peningkatan Ketahanan Pangan ( Pertanian/Perkebunan )
45. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
46. Program Pengembangan SDM Peternakan
47. Program Pengembangan Agrobisnis
48. Program Pengembangan Budi Daya Perikanan
49. Program Pemberdayaan Kelembagaan Petani Pemakai Air
50. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
51. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
52. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa
53. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
Dari program-program tersebut masing-masing wilayah kecamatan
menyesuaikan dengan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada serta
memperhatikan potensi wilayah, sehingga dalam penjabarannya menjadi kegiatan-
kegiatan masing-masing kecamatan akan berbeda baik mengenai bentuk kegiatan,
anggaran maupun sasarannya.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Dengan telah ditetapkannya anggaran untuk belanja langsung bagi masing-
masing kecamatan, berikut disajikan secara keseluruhan program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh Kecamatan yang terperinci per kecamatan berdasarkan plafon
anggaran, realisasi keuangan dan realisasi fisiknya.
Secara lengkap capaian kinerja kecamatan sebagai berikut :

No. Kecamatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi


( Rupiah ) Fisik (%)
( Rupiah ) %
1 2 3 4 5 6
1 Wonosari 305.178.000 269.984.206 88,47 96,23
2 Nglipar 136.290.000 122,823,948 90,12 90,12
3 Playen 186.645.000 171.713.400 92,00 92,00
4 Patuk 246.411.250 244.407.312 98,8 97,9
5 Paliyan 226.499.500 213.551.567 94.20 94,20
6 Panggang 250.117.000 198.547.190 79,30 94,20
7 Tepus 212.190.000 194.074.450 91,40 91,40
8 Semanu 238.639.500 234.830.293 98,40 98,40
9 Karangmojo 156.822.000 152.548.175 97,20 97,20
10 Ponjong 224.653.000 213.241.353 94,92 94,92
11 Rongkop 223.825.000 211.160.380 94,34 94,34
12 Semin 131.013.000 122.606.634 93,58 90,00
13 Ngawen 166.724.000 162.112.402 97,23 97,23
14 Gedangsari 210.270.000 198.509.983 94,41 94,41
15 Saptosari 203.406.000 146.261.267 71,91 97,00
16 Girisubo 253.915.000 206.767.125 81,43 81,43

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 230


No. Kecamatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
( Rupiah ) Fisik (%)
( Rupiah ) %
1 2 3 4 5 6
1 Wonosari 305.178.000 269.984.206 88,47 96,23
2 Nglipar 136.290.000 122,823,948 90,12 90,12
17 Tanjungsari 249.820.000 224.998.196 90,06 90,00
18 Purwosari 236.405.000 192.878.415 81,50 81,50
JUMLAH 3.867.209.500,00 3.358.192.34 86,84 92,92
8

24. BIDANG KEBUDAYAAN

a. Program dan Kegiatan

Urusan pemerintahan bidang kebudayaan merupakan salah satu urusan wajib


yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mempunyai tugas melaksanakan urusan
rumah tangga pemerintah daerah di bidang kebudayaan dan pariwisata.
Pembangunan bidang kebudayaandan bidang pariwisata yang dilaksanakan oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul diarahkan untuk
mewujudkan visi : “Pariwisata Yang Berbudaya, Maju, Berkembang Mendukung
Terwujudnya Masyarakat Sejahtera. Visi tersebut mengandung pengertian bahwa
pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan ke arah kemajuan yang kompetitif
dalam upaya menyejahterakan masyarakat , senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai
budaya, memberdayakan potensi wisata dan seni budaya yang berkembang di
masyarakat.
Sebagai tindakan nyata Pemerintah Kabupaten dalam membangun dan
mengembangkan bidang kebudayaan, telah dilaksanakan berbagai program dan
kegiatan selama tahun 2009 yang terdiri atas :
a. Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan :
1) Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah.
b. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.
2) Fasilitasi penyelenggaraan festivalbudaya daerah.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata pada tahun 2009 mendapatkan
alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp. 3.016.090.627,59,- yang terdiri atas belanja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 231


langsung sebesar Rp. 1.133.942.000,- dan belanja tidak langsung sejumlah
Rp 1.882.148.627,59,-. Dari alokasi tersebut belanja langsung untuk bidang kebudayaan
sebesar Rp90,725,000. ,- terealisasi sebesar Rp. 83,725,000,- atau 92.28%. Alokasi
anggaran dari APBD untuk pembangunan bidang kebudayaan di Kabupaten Gunungkidul
tergabung menjadi satu dengan pelaksanaan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang lain yaitu bidang pariwisata.
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang kebudayaan selama tahun 2009 sebagai
berikut :
a. Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
Alokasi anggaran dalam APBD ditetapkan sebesar Rp. 6.570.000 ,- terealisasi
sebesar Rp. 6.315.000,- atau 96,12%. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
diampu bidang kebudayaan sebagai upaya pelestarian seni budaya yang ada di
Kabupaten Gunungkidul antara lain karawitan/uyon-uyon dan bantuan
penyelenggaraan upacara adat seperti Rasulan dan Nyadran. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 78.380.000,- terealisasi sebesar
Rp. 73.095.000,- sehingga menyisakan anggaran Rp. 5.285.000,-.atau 93,26%.
Kegiatan ini berupa penyelenggaraan pentas seni pendukung promosi wisata ke
Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Akan tetapi rencana kegiatan ke Jawa
Tengah tidak jadi dan diganti ke Bali karena ada undangan khusus dari Kabupaten
Jembrana. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Fasilitasi penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 5.775.000,- terealisasi sebesar
Rp. 4.315.000,- sehingga menyisakan anggaran Rp. 1.460.000,-.atau 74,72%.
Kegiatan ini berupa dana pendukung dari kegiatan Festival Dalang, Festival
Kesenian Gunungkidul V, parade tari, dan Festival Sendratari. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang


kebudayaan di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori sangat berhasil dengan
capaian kinerja kegiatan antara 86-100%.

c. Permasalahan dan Solusi


Bidang kebudayaan masih memiliki berbagai permasalahan dan hambatan yang
perlu mendapatkan pemikiran bersama seluruh stakeholders. Beberapa permasalahan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 232


tersebut antara lain :
1) Belum terpenuhinya formasi Pamong Budaya, sehingga
pembinaan dan pengembangan kebudayaan hanya mengandalkan
personil yang tersedia.
2) Belum tersedianya anggaran untuk program pelestarian benda
cagar budaya
Dalam hal pengembangan, pembinaan dan pelestarian seni budaya yang ada di
Kabupaten Gunungkidul diupayakan terpadu dengan pengembangan pariwisata, sehingga
even-even seni budaya maupun fasilitasi pementasan seni budaya disinergikan dalam
bentuk paket-paket wisata. Sehingga diharapkan selain sebagai upaya pelestarian seni
budaya juga merupakan upaya meningkatkan daya tarik wisata.

25. BIDANG KEARSIPAN

a. Program dan Kegiatan

Urusan pemerintahan wajib bidang kearsipan dan bidang perpustakaan di


Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah
Daerah dan pelaksana tugas-tugas pembantuan di bidang kearsipan dan perpustakaan.
Bidang kearsipan berperan dalam hal penyimpanan, pemeliharaan, dan
penyelamatan setiap dokumen/arsip pemerintah guna mendukung tertib pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan sebagai upaya
mempertanggungjawabkan setiap kegiatan maupun kebijakan yang dilaksanakan
pemerintah di kemudian hari.
Program dan kegiatan dalam pembangunan bidang kearsipan di Kabupaten
Gunungkidul adalah sebagai berikut :
a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, dengan kegiatan :
1) Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah.
b. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, dengan
kegiatan:
1) Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah.
c. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan kegiatan :
1) Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi pemerintah/swasta.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Pembangunan bidang kearsipan dan bidang perpustakaan pada tahun 2009
mendapatkan alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp. 1.188.280.703,10 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.172.380.083,- (98,66%) dengan rincian untuk belanja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 233


tidak langsung sebesar Rp. 776.179.553,10 terealisasi Rp. 797.257.136,- atau
(102,72%) atau melebihi pagu anggaran sejumlah Rp 21.077.576,90. Hal tersebut tidak
menjadi masalah karena alokasi untuk gaji pegawai sepenuhnya menjadi kewenangan
DPPKAD Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan untuk belanja langsung sebesar
Rp. 412.191.150,- terealisasi Rp. 375.122.953,- (91,03). Sedangkan belanja langsung
untuk bidang kearsipan sebesar Rp. 58.249.450,- terealisasi Rp. 47.342.025,- (81,27).

Pelaksanaan program dan kegiatan bidang kearsipan dalam tahun 2009 sebagai
berikut :
a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, dengan kegiatan :

1) Kajian sistem administrasi kearsipan.


Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 6.689.950,- terealisasi sebesar
Rp. 6.589.950,- atau 98,51%. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
terlaksananya workshop kearsipan dalam rangka penyusunan draft Peraturan
Bupati tentang pedoman teknis kearsipan dengan hasil berupa workshop
kearsipan dalam rangka penyusunan draft raperbup Realisasi tingkat capaian
kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, dengan
kegiatan:

1) Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah


Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 31.024.500,- terealisasi sebesar
Rp. 20.322.075,- atau 65,50%. Output kegiatan berupa terlaksananya
pendataan dan pentaan dokumen /arsip daerah dengan hasil berupa terdata dan
tertatanya dokumen arsip inaktif. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan
sebesar 100%.
c. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan kegiatan-kegiatan :

1) Penyusunan dan penerbitan naskah sumber arsip.


Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 7.265.700,- terealisasi sebesar
Rp. 7.006.400,- atau 96,43%. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
tersusunnya draft raperbup pedoman teknis kearsipan dengan hasil berupa draft
Perbup tentang Pedoman teknis kearsipan. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
2) Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi pemerintah/swasta.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 20.535.000,- terealisasi sebesar
Rp. 20.430.000,- atau tingkat 99,49%. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
bentuk terlaksananya sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 234


pemerintah dengan hasil meningkatnya jumlah instansi pemerintah yang
pengelolaan kearsipannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.

Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang


kearsipan di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori sangat berhasil dengan
capaian kinerja kegiatan antara 91,05%.

c. Permasalahan dan Solusi


Secara keseluruhan, bidang kearsipan masih memiliki berbagai permasalahan dan
hambatan yang perlu mendapatkan pemikiran bersama seluruh stakeholders. Beberapa
permasalahan tersebut antara lain :
1) Terbatasnya sarana dan prasarana, mengingat sampai akhir tahun
2009 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah belum memiliki
gedung tersendiri dan masih menempati Gedung Hargo Binangun
dimana gedung ini sebenarnya merupakan mess, sehingga kurang
mendukung kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
2) Terbatasnya tenaga fungsional baik pustakawan maupun arsiparis
berakibat pelayanan kepada masyarakat maupun kepada SKPD
khususnya dalam hal pembinaan menjadi kurang optimal.
3) Kurangnya pemahaman dan kesadaran aparatur akan pentingnya
pengelolaan arsip
Selama ini pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pengelolaan arsip masih
kurang. Arsip dipahami hanya sebatas proses surat menyurat dan selanjutnya
menjadi tumpukan dokumen yang tidak berarti yang harus disingkirkan. Pemahaman
yang kurang ini menjadi penyebab kurangnya kepedulian terhadap pengelolaan
arsip yang terjadi pada sebagian besar SKPD.

Disamping itu, ketidakpedulian terhadap arsip juga dicerminkan dari anggaran


SKPD yang sering luput mengalokasikan anggaran untuk sarana pendukung
pengelolaan arsip. Hal tersebut menjadi kendala bagi petugas arsip SKPD untuk bisa
mengelola arsip instansinya secara baik karena tidak memperoleh dukungan sarana
prasarana kearsipan yang memadai.

4) Belum tersedianya tempat yang memadai untuk menyimpan arsip


daerah yang setiap saat terus bertambah
5) Belum adanya sistem komputerisasi dalam pengelolaan arsip
maupun bahan pustaka, sehingga segalanya masih dilaksanakan
dengan cara manual.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 235


Dengan dikenalinya beberapa permasalahan di atas, upaya yang ditempuh untuk
mengatasi masalah antara lain :
1) Pada tahun 2010 Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah menempati gedung baru,
sehingga pelayanan dapat optimal.
2) Menambah tenaga fungsional baik di bidang perpustakaan maupun kearsipan dengan
mengangkat pegawai baru sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan atau
dengan menyelenggarakan diklat fungsional kearsipan dan perpustakaan.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan dengan penerapan teknologi informasi, sehingga
pengolahan, pelayanan, dan pelaporan perpustakaan dan kearsipan dilakukan dengan
komputerisasi.
4) Sejalan dengan meningkatnya kesadaran dari masing-masing SKPD untuk
melaksanakan serah simpan terhadap dokumen/arsip daerah, maka perlu dibuatkan
tempat penyimpanan arsip daerah (depo arsip) yang memadai sehingga dapat
menjamin arsip yang disimpan tidak rusak atau hilang.
5) Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi secara terus menerus dengan diikuti
pendampingan pengelolaan arsip untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian
aparatur akan pentingnya pengelolaan arsip.

26. BIDANG PERPUSTAKAAN

a. Program dan Kegiatan

Urusan pemerintahan wajib bidang perpustakaan di Kabupaten Gunungkidul


dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dan pelaksana tugas-
tugas pembantuan di bidang kearsipan dan perpustakaan.
Bidang perpustakaan merupakan kegiatan yang mendukung tercapainya program
mencerdaskan masyarakat sekaligus mendukung suksesnya kegiatan belajar mengajar
di sekolah, sehingga perlu adanya petugas yang profesional di bidangnya. Demikian
pula dengan bidang kearsipan dimana setiap dokumen/arsip pemerintah khususnya
membutuhkan penyimpanan dan penyelamatan guna mendukung tertib pelaksanaan
tugas pemerintahan dan sebagai upaya mempertanggungjawabkan setiap kegiatan
maupun kebijakan yang dilaksanakan pemerintah di kemudian hari.
Program dan kegiatan dalam pembangunan bidang perpustakaan di Kabupaten
Gunungkidul adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, dengan
kegiatan-kegiatan :

1) Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 236


2) Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah.

b. Realisasi Program dan Kegiatan


Pembangunan bidang bidang perpustakaan pada tahun 2009 mendapatkan
alokasi anggaran belanja langsung bidang perpustakaan sebesar Rp. 87.585.000,-
terealisasi Rp. 70.539.950,- (80,54%). Sedangkan untuk belanja tidak langsung menjadi
satu dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.

Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perpustakaan di Kabupaten


Gunungkidul dalam tahun 2009 sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, dengan
kegiatan-kegiatan :
1) Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 32.185.000,- terealisasi sebesar
Rp. 15.939.950,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 49,53%.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk terlaksananya workshop perpustakaan
bagi kepala desa dengan hasil meningkatnya pemahaman dan kesadaran
Kepala Desa tentang pentingnya keberadaan perpustakaan bagi masyarakat
desa. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 55.400.000,- terealisasi sebesar
Rp. 54.600.000,- atau 98,56%. Pelaksanaan kegiatan ini berupa terpenuhinya
kebutuhan buku koleksi umum daerah sebanyak 200 eksemplar dengan hasil
tmeningkatnya koleksi buku umum daerah. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
b. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan kegiatan-kegiatan :

3) Penyusunan dan penerbitan naskah sumber arsip.


Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 7.265.700,- terealisasi sebesar
Rp. 7.006.400,- atau 96,43%. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
tersusunnya draft raperbup pedoman teknis kearsipan dengan hasil berupa draft
Perbup tentang Pedoman teknis kearsipan. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.

Dengan menggunakan skala pengukuran kinerja ordinal, capaian kinerja bidang


kearsipan dan bidang perpustakaan di Kabupaten Gunungkidul termasuk dalam kategori
sangat berhasil dengan capaian kinerja kegiatan antara 91,05%.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 237


c. Permasalahan dan Solusi
Secara keseluruhan, bidang perpustakaan masih memiliki berbagai permasalahan
dan hambatan yang perlu mendapatkan pemikiran bersama seluruh stakeholders.
Beberapa permasalahan tersebut antara lain :
1) Terbatasnya sarana dan prasarana, mengingat sampai akhir tahun
2009 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah belum memiliki
gedung tersendiri dan masih menempati Gedung Hargo Binangun
dimana gedung ini sebenarnya merupakan mess, sehingga kurang
mendukung kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
2) Terbatasnya tenaga fungsional baik pustakawan maupun arsiparis
berakibat pelayanan kepada masyarakat maupun kepada SKPD
khususnya dalam hal pembinaan menjadi kurang optimal.
3) Pelaksanaan perpustakaan keliling yang diminati masyarakat
belum bisa menjangkau ke wilayah kecamatan se Kabupaten
Gunungkidul , mengingat baru memiliki satu unit mobil
perpustakaan keliling.
4) Belum adanya sistem komputerisasi dalam pengelolaan arsip
maupun bahan pustaka, sehingga segalanya masih dilaksanakan
dengan cara manual.
Dengan dikenalinya beberapa permasalahan di atas, upaya yang ditempuh untuk
mengatasi masalah antara lain :
1) Pada tahun 2010 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah menempati
gedung baru yang representatif, sehingga pelayanan dapat optimal.
2) Menambah tenaga fungsional baik di bidang perpustakaan maupun
kearsipan dengan mengangkat pegawai baru sesuai dengan kompetensi
jabatan yang dibutuhkan atau dengan menyelenggarakan diklat fungsional
kearsipan dan perpustakaan.
3) Menambah jumlah mobil unit perpustakaan keliling agar dapat
dipergunakan untuk pelayanan perpustakaan ke seluruh wilayah kecamatan
di Kabupaten Gunungkidul.
4) Meningkatkan kualitas pelayanan dengan penerapan teknologi informasi,
sehingga pengolahan, pelayanan, dan pelaporan perpustakaan dilakukan
dengan komputerisasi.
5) Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi secara terus menerus dengan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 238


diikuti pendampingan pengelolaan perpustakaa untuk meningkatkan
kesadaran dan kepedulian aparatur akan pentingnya keberadaan
perpustakaan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Gunungkidul Tahun 2009 239

You might also like