Professional Documents
Culture Documents
URUSAN PILIHAN
2) Pemeliharaan
rutin/berkala tempat
pelelangan ikan.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 101.250.000,-, terealisasi Rp. 100.350.000,-
5) Revitalisasi pelabuhan
perikanan dan pangkalan
pendaratan.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 88.950.000,-, terealisasi Rp. 88.950.000,-
(100%) dengan realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%. Output
kegiatan berupa meningkatnya dukungan terhadap PAD dengan hasil berupa
terlaksananya intensifikasi PAD.
c. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, dengan
kegiatan :
1) Pengembangan sistem rantai dingin..
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 84.600.000,-, terealisasi Rp. 81.370.000,-
(96,18%) dengan realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%. Output
kegiatan berupa terlaksananya pelatihan CCS, pengadaan kendaraan roda dua
sarana pemasaran ikan dengan hasil berupa meningkatnya mutu produk hasil
perikanan dan rantai pemasaran produk perikanan.
5) Faktor permodalan
Modal usaha sangat dibutuhkan masyarakat pelaku perikanan dan kelautan dalam
mengembangkan usahanya yang selama ini sering menjadi kendala untuk usaha
a. BIDANG PERTANIAN
Alokasi APBD untuk belanja langsung bidang pertanian sub bidang tanaman
pangan dan hortikultura tahun 2009 sebesar Rp. 4.755.872.250,- terealisasi
Rp. 4.592.874.856,- (96,57%). Selain pendanaan yang bersumber dari APBD, terdapat
program dan kegiatan yang bersumber dari APBN dengan total anggaran
Rp. 7.851.130.000,- dan terealisasi Rp. 7.703.561.381,- (94,44%). Untuk pendapatan,
tahun 2009 ditarget sebesar Rp. 13.000.000,- yang berasal dari Kebun Dinas Siraman dan
Karangmojo. Dari target tersebut terealisasi sebesar Rp. 13.173.650,- atau 101,34% .
Akan tetapi jika dibandingkan dengan capaian realisasi PAD tahun 2008 yang
sebesar Rp. 439.695.200,-, maka terjadi penurunan realisasi PAD di tahun 2009.
Beberapa penerimaan yang melebihi target berasal dari retribusi pemeriksaan kesehatan
hewan dan jasa rumah potong hewan. Sedangkan penerimaan dari retribusi penjualan
produksi usaha daerah belum sesuai target karena peternak penggemukan sapi potong
belum melunasi pinjamannya walaupun sudah dilakukan penagihan secara intensif.
sebesar 100%.
Meskipun capaian kinerja berada pada kategori sangat berhasil, dalam sub bidang
peternakan masih terdapat berbagai hambatan/permasalahan yang perlu mendapatkan
pemecahan bersama. Beberapa hal yang menjadi kendala antara lain sebagai berikut :
1) Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengadaan dan droping bibit rumput
adalah tidak serentak dengan datangnya musim penghujan di tiap wilayah serta adanya
pedatan hujan. Untuk mengatasi pedatan hujan dilakukan penundaan droping rumput
dan setelah hujan turun terus-menerus baru diberikan.
2) Isu wabah penyakit utamanya AI diantisipasi dengan pengawasan kesehatan ternak
ayam secara lebih sungguh-sungguh.
3) Permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan vaksinasi hewan/ternak, antara lain
terbatasnya petugas dan minimnya informasi masyarakat mengenai macam-macam
penyakit hewan menular. Untuk mengatasinya dilakukan, penyediaan brosur tentang
penyakit hewan, bimbingan dan pelatihan vaksinasi bagi masyarakat umum terutama
peternak yang tergabung dalam kelompok.
4) Permasalahan penggemukan sapi belum bisa maksimal dalam jangka waktu 10 bulan,
dikarenakan dana pinjaman baru dapat direalisasikan pada bulan Maret padahal bulan
Desember harus sudah dikembalikan dan awal pemeliharaan di musim kemarau
sehingga kondisi ketersediaan pakan kurang. Untuk mengatasi ini dilakukan
pembinaan kepada peternak untuk efisiensi pemberian pakan dserta melakukan
pengolahan limbah pertanian dijadikan pakan ternak bergizi
5) Tenaga medik veteriner dan dokter hewan Poskeswan/Laboratorium Kesehatan
Hewan belum semua terisi.
6) Keterbatasan keberadaan sapronak karena tergantung pabrik luar daerah.
7) Masuknya produk asal ternak dan ternak hidup dari luar negeri.
8) Tingginya prosentase pemotongan ternak betina produktif.
9) Lemahnya posisi peternak unggas terhadap penyediaan sapronak dan pemasaran hasil
produksi.
10) Permintaan ternak hidup ke luar daerah meningkat dan jika tidak diimbangi tingkat
kelahiran yang tinggi akan menyebabkan penurunan populasi.
3. BIDANG KEHUTANAN
Akibat peraturan ini maka jenis-jenis tersebut, untuk pengangkutannya sebagian tidak
lagi melalui proses pengukuran dan pengujian oleh petugas Dinas Kehutanan.
a. Adanya Peraturan Menteri Kehutanan nomor P 55/Menhut-II/2006
BAB IV Bagian kesatu tentang Jenis-jenis dokumen angkut pada
Pasal 13 ayat (1) d. Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO). Dari
peraturan ini maka untuk kayu olahan pengusaha penggergajian
kayu bisa melakukan pengiriman sendiri tanpa melalui pengukuran
dan pengujian oleh petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
b. Terdapat Kebijakan dari Departemen Kehutanan tentang
pembatasan dan pengendalian pendistribusian Dokumen SKSKB,
dalam rangka pengendalian laju eksploitasi Sumber Daya Hutan,
sebagai salah satu pendekatan Pelestarian Sumber Daya Alam.
c. Berkembangnya Industri Pengolahan Kayu di wilayah Kabupaten
Gunungkidul, sehingga sebagian pruduksi Hutan Rakyat terserap
sebagai bahan baku industri tersebut. Pengangkutan Kayu di
dalam wilayah Kabupaten tidak menggunakan SKSKB ( Surat
Keterangan Sahnya Kayu Bulat ), tetapi hanya menggunakan Surat
Ijin tebang dari Desa.
Pemenuhan target Pendapatan Asli Daerah melalui pelayanan pengujian kayu
rakyat tidak disebabkan karena tidak terkontrolnya pengendalian peredaran kayu
rakyat, namun lebih dikarenakan oleh banyaknya permintaan rakyat untuk menjual
Dari hasil perhitungan pengukuran kinerja di atas diperoleh nilai capaian rata-rata
program sebesar antara 80 % sampai dengan 100 % sehingga termasuk kategori sangat
Urusan pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral merupakan salah
satu urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten
Gunungkidul dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan
Pertambangan. Sebagai bagian dari unit kerja, urusan bidang energi dan sumber daya
Sedangkan untuk pendapatan, bidang energi dan sumber daya mineral berhasil
menyumbang PAD sebesar Rp. 360.000,- dan tidak mencapai target yang ditetapkan
sebesar Rp. 850.000,- (42,35%). Penghasilan ini bersumber dari Retribusi Iuran Tetap
Pertambangan dari target Rp. 550.000,- terealisasi Rp. 360.000,- sedangkan Retribusi Ijin
Usaha Pertambangan Bahan Galian dan Retribusi Kuasa Pertambangan tidak
mendapatkan pemasukan karena tidak ada yang mengajukan ijin.
Dari pengukuran kinerja program yang dilaksanakan bidang energi dan sumber
daya mineral diperoleh hasil nilai capaian rata-rata sebagai berikut :
a. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak
Lingkungan, dengan kegiatan–kegiatan :
1) Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat.
Anggaran yang tersedia sebesar Rp. 16.895.000,- terealisasi sebesar
Rp. 16.462.500,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97,44%. Output
kegiatan berupa terlaksananya penertiban kegiatan penambangan tanpa izin dan
terlaksananya koordinasi tentang penertiban penambangan tanpa izin dengan hasil
berkurangnya kegiatan penambangan tanpa izin. Realisasi tingkat capaian kinerja
kegiatan sebesar 100%.
5. BIDANG PARIWISATA
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan bidang pariwisata merupakan salah satu urusan pilihan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Gunungkidul mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga pemerintah
daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan.
Pembangunan pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul diarahkan untuk mewujudkan Pariwisata yang Berbudaya, Maju,
Berkembang Mendukung Terwujudnya Masyarakat Sejahtera.
Dalam rencana pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan ditetapkan
beberapa sasaran sebagai berikut:
1) Mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana obyek wisata umum dan kepuasan
wisatawan dengan ditandai meningkatnya kunjungan wisatawan.
2) Mengupayakan pelaku wisata dan pengelola pelayanan yang lebih baik, serta
terjadinya koordinasi stakeholder kepariwisataan.
3) Ketepatan dalam memilih sasaran promosi kepariwisataan
4) Terbinanya kelompok seni budaya
5) Terdatanya dan terpeliharanya benda-benda cagar budaya
6) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pada kawasan obyek dan
jalur wisata.
Pelaksanaan program dan kegiatan bidang pariwisata selama tahun 2009 sebagai
berikut :
a. Program Pengembangan dan Pemasaran
Promosi Wisata, dengan kegiatan-kegiatan:
1) Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran
pariwisata.
Alokasi anggaran dalam APBD ditetapkan sebesar Rp. 112.130.000,- terealisasi
sebesar Rp. 90.530.000,- atau tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 80,74%.
Kegiatan ini berupa upaya lebih memperkenalkan potensi obyek dan daya tarik
wisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul dengan berbagai media promosi
seperti media cetak, elektronik serta pembuatan dokumentasi dan VCD seni
budaya. Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
2) Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 97.590.000,- terealisasi sebesar
Rp. 83.450.000,- atau 85,51%. Kegiatan ini berupa terlaksananya promosi potensi
wisata Kabupaten Gunungkidul dengan mengikuti Java Promo, travel dialog, dan
pelayanan Familirization . Realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan sebesar
100%.
3) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri.
Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 77.290.500,- terealisasi sebesar
Rp. 72.870.000,- atau 94,28%. Kegiatan ini berupa pameran yang diikuti Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul antara lain di Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Bali. Realisasi tingkat
capaian kinerja kegiatan sebesar 100%.
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata,
6. BIDANG INDUSTRI
Urusan pemerintahan bidang industri merupakan salah satu urusan pilihan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan. Bidang industri
merupakan salah satu bidang yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten
Gunungkidul karena berkaitan erat dengan upaya penciptaan kesempatan kerja melalui
pengembangan industri kecil dan menengah, peningkatan kemampuan teknologi industri,
dan pengembangan sentra industri potensial.
Penyelenggara urusan pilihan bidang industri yang dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan dengan program dan kegiatan
sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Fasilitasi bagi industri kecil mikro dalam pemanfaatan sumber daya.
2) Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster
7. BIDANG PERDAGANGAN
1. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan bidang perdagangan merupakan salah satu urusan pilihan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten Gunungkidul dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertambangan dan Kantor
Pengelolaan Pasar. Bidang perdagangan merupakan salah satu bidang yang menjadi
prioritas pembangunan di Kabupaten Gunungkidul karena berkaitan erat dengan upaya
peningkatan pertumbuhan dan pengembangan dunia usaha dengan mengoptimalkan
sumber daya yang ada, dan peningkatan akses pemasaran produk baik di dalam
maupun ke luar negeri melalui pengembangan ekspor.
Dengan menggali segenap potensi perekonomian yang ada, penyelenggaraan
program dan kegiatan bidang perdagangan bertujuan untuk :
1) Meningkatkan kualitas manajeman dan penyelenggaraan pelayanan
publik. Dengan sasaran meningkatkan kinerja aparatur, penyediaan
data potensi daerah, dan pelaksanaan program kerja secara terpadu
dalam rangka pelayanan pada masyarakat.
2) Meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan dunia usaha dengan
mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dengan sasaran :
a. Terpantaunya peredaran dan harga barang kebutuhan pokok.
b. Tercapainya pertumbuhan ekspor.
c. Tercapainya peningkatan PAD.
d. Tercapainya peningkatan pemasaran lokal dan distribusi
barang/produk daerah.
8. BIDANG KETRANSMIGRASIAN
a. Program dan Kegiatan
Urusan pemerintahan bidang ketransmigrasian merupakan salah satu urusan
pilihan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan di Kabupaten Gunungkidul
dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi. Sebagaimana
tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2009, bidang ketransmigrasian merupakan salah satu bidang yang
menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Gunungkidul karena melalui program
transmigrasi lokal dan transmigrasi regional mampu memberikan kesempatan kerja
kepada warga masyarakat. .
Dari
No Tanggal Daerah Tujuan Jenis Trans
Kecamatan
TU TSM
K Jiw K Jiw
K a K a
1 2-11-2009 UPT. Serat Ayon, - Gedangsari 5 18 - -
Sambas, kalimantan
barat
- Ponjong 1 4 - -