You are on page 1of 13

SMA NEGERI 5 MAKASSAR

2008
Daftar Pustaka 1

DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................................................................................1

Kata Pengantar...............................................................................................................................................................2

A. Pengertian Hukum....................................................................................................................................................3

A. Nilai hukum........................................................................................................................................................3

B. Norma.................................................................................................................................................................3

C. Hukum................................................................................................................................................................4

D. Unsur-Unsur Hukum..........................................................................................................................................5

E. Sumber-Sumber Hukum.....................................................................................................................................5

F. Tujuan Hukum....................................................................................................................................................5

G. Fungsi Hukum....................................................................................................................................................6

H. Sifat Hukum........................................................................................................................................................6

I. Tugas Hukum.....................................................................................................................................................7

B. Penggolongan Hukum..............................................................................................................................................7

A. Menurut Sumber.................................................................................................................................................7

B. Menurut Bentuk..................................................................................................................................................7

C. Menurut Tempat.................................................................................................................................................7

D. Menurut Waktu...................................................................................................................................................8

E. Menurut Cara berlaku.........................................................................................................................................8

F. Menurut Sifat......................................................................................................................................................9

G. Menurut Wujud...................................................................................................................................................9

H. Menurut Isi.........................................................................................................................................................9

Daftar Pustaka..............................................................................................................................................................11
Daftar Pustaka 2

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan

tugas yang berjudul “SISTEM HUKUM” untuk mata pelajaran Kewarganegaraan ini

dengan sebaik-baiknya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para

guru, teman-teman dan pihak-pihak lain yang turut mendukung sehingga tugas ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, Oktober 2008

Penulis
Daftar Pustaka 3

SISTEM HUKUM

A. PENGERTIAN HUKUM

A. NILAI HUKUM

Hukum adalah kumpulan peraturan hidup di dalam masyarakat yang memaksa


orang supaya menaati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang
tegas (hukuman) terhadap siapa saja yang tidak patuh menaatinya. Hukum
mempunyai dua nilai, yaitu nilai objektif dan nilai subjek subjektif.

 Nilai Objektif
Dasar bagi pembentukan peraturan-peraturan hukum.
 Nilai Subjektif
Prinsip yang menyatakan kedudukan subjek berhubungan dengan hukum.

B. NORMA

 Norma Agama
Norma yang mengatur kehidupan manusia yang berasal dari peraturan kitab
suci melalui wahyu yang diturunkan nabi berdasarkan atas agama atau
kepercayaannya masing-masing. Contoh: menjauhi larangan agama.
 Norma Kesusilaan
Norma yang berisi peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang
menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang
dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Contoh: tidak meludah di
sembarang tempat.
 Norma Kesopanan
Norma yang mengatur tata pergaulan sesama manusia di dalam masyarakat.
Contoh: berbicara dengan bahasa yang sopan kepada semua orang.
 Norma Hukum
Norma yang mengatur kehidupan sosial kemasyarakatan yang berasal dari
kitab undang-undang hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Daftar Pustaka 4

Indonesia untuk menciptakan kondisi negara yang damai, aman, sejahtera,


makmur dan sebagainya. Contoh: taat membayar pajak.

C. HUKUM

Sistem Hukum

Sistem hukum merupakan suatu perangkat aturan yang tersusun secara teratur dan
berasal dari berbagai pandangan, asas dan teori para pakar yang memiliki
perhatian terhadap jalannya kehidupan bermasyarakat. Sementara itu, peradilan
merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara hukum. Sistem hukum
dan peradilan saling berkaitan, keduanya membentuk suatu totalitas kerja di
bidang hukum secara menyeluruh di suatu negara.

Menurut ahli

1) Prof. Mr.E.M. Meyers


Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan dan
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat serta menjadi
pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam menjalankan tugasnya.
2) Leon Duguit
Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat yang harus ditaati
oleh masyarakat sebagai jaminan kepentingan bersama dan jika dilanggar
akan menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan
pelanggaran itu.
3) J.C.T. Simorangkir, S.H.
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan menentukan
tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat badan-badan
resmi yang berwajib atau pelanggaran terhadap peraturan tersebut berakibat
diambilnya tindakan hukum tertentu.
4) Prof. Dr. E. Utrecht
Hukum adalah kumpulan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh
anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu, pelanggaran terhadap
petunjuk hidup tersebut dapat diambil tindakan dari pihak yang berwajib.
5) Prof. Dr. Mochtar
Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur
pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan memelihara ketertiban serta
Daftar Pustaka 5

meliputi lembaga-lemabaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah


sebagai kenyataan dalam masyarakat.
6) S. M. Amin, S.H.
Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi.
Tujuan hukum adalah mengadakan tata ketatatertiban dalam pergaulan
manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.

D. UNSUR-UNSUR HUKUM

Dari rumusan definisi hukum di atas, dapat dilihat bahwa hukum mempunyai
beberapa unsur, yaitu:
1) Peraturan mengenai tingkah laku manusia dan pergaulan hidup masyarakat.
2) Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3) Peraturan itu bersifat memaksa.
4) Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
5)

E. SUMBER-SUMBER HUKUM

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang


mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang jika
dilanggar maka akan mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
Sumber-sumber hukum formal antara lain:
1) Undang-Undang (Statuta)
2) Kebiasaan (Custom)
3) Keputusan hakim (Yurisprudensi)
4) Traktat (Treaty)
5) Pendapat sarjana hukum (Doktrin)

F. TUJUAN HUKUM

Secara umum, tujuan hukum yaitu sebagai berikut:


1) Mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.
2) Untuk mencapai keadilan dan ketertiban.
3) Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
4) Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat.
5) Menjamin kebahagiaan pada orang sebanyak-banyaknya.
Daftar Pustaka 6

Pendapat para ahli mengenai tujuan hukum:

1) Prof. Dr. Soebakti, S.H.


Tujuan hukum adalah mengabdi pada tujuan negara, yaitu mendatangkan
kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.

2) Prof. Mr. Dr. L. J. Van Apeldoorn


Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup secara damai atau hukum
menghendaki perdamaian. Jadi, hukum menghendaki perdamaian dalam
masyarakat. Keadaan damai dalam masyarakat dapat terwujud apabila
keseimbangan kepentingan masing-masing anggota masyarakat benar-benar
dijamin oleh hukum.
3) Prof.Mr.J.Van Kan
Hukum bertujuan untuk menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya
kepentingan-kepentingan itu tidak dapat diganggu.
4) Geny
Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan yang mempunyai
daya guna dan kemanfaatan.
5) Dr. Soegjono Dirdjosisworo, S.H.
Tujuan hukum adalah melindungi hubungan-hubungan dalam masyarakat
sehingga dapat diwujudkan keadaan aman, tertib dan adil.

G. FUNGSI HUKUM

Fungsi hukum yaitu:


1) Sebagai perlindungan, artinya hukum mempunyai fungsi untuk melindungi
ketertiban hukum masyarakat dari ancaman bahaya dan tindakan yang datang
dari sesamanya dan kelompok masyarakat, termasuk yang dilakukan oleh
pemegang kekuasaan dan yang datang dari luar, yang ditujukan terhadap fisik,
jiwa, kesehatan, nilai-nilai, dan hak asasi manusia, misalnya pengakuan hak
milik pribadi.
2) Sebagai keadilan bagi manusia, artinya hukum harus sesuai dengan nilai-nilai
dan hak-hak yang kita percayai, harus dijaga dan dilindungi oleh semua pihak.
3) Hukum sebagai pembangunan, artinya hukum dijadikan sebagai acuan
penentu arah, tujuan dan dan pelaksanaan pembangunan serta sebagai upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala aspek kehidupan.
Daftar Pustaka 7

H. SIFAT HUKUM

Sifat hukum yaitu:


1) Mengatur, artinya hukum sebagai pedoman dalam pergaulan hidup agar
tercipta ketertiban dalam masyarakat.
2) Memaksa, artinya memaksa orang untuk menaati aturan-aturan dalam
masyarakat dengan memberikan sanksi bagi pelanggarnya.
3)

I. TUGAS HUKUM

Hukum mempunyai tugas sebagai berikut:


1) Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang dalam masyarakat.
2) Mejamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran,
kebahagian dan kebenaran dalam masyarakat.
3) Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.

B. PENGGOLONGAN HUKUM

A. MENURUT SUMBER

Menurut sumbernya, hukum terbagi atas 4 (empat), yaitu:


1) Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundangan.
2) Hukum kebiasaan (adat), yaitu hukum yang ada dalam peraturan-peraturan
kebiasaan (adat).
3) Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan negara-negara di dalam surat
perjanjian antarnegara.
4) Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.

B. MENURUT BENTUK

Menurut bentuknya, hukum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


1) Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan
dicantumkan dalam berbagai peraturan negara. Contohnya, UUD 1945.
Daftar Pustaka 8

2) Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam
keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat/kebiasaan). Dalam praktik
kenegaraan, hukum tidak tertulis disebut konvensi. Contohnya, pidato
kenegaraan presiden setiap tanggal 16 Agustus.

C. MENURUT TEMPAT

Menurut tempat berlakunyanya, hukum terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:


1) Hukum nasional, artinya hukum yang berlaku dalam suatu negara. Contohnya,
Hukum Nasional Indonesia, Malaysia dan AS.
2) Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum
antarnegara atau lebih dalam dunia internasional. Contohnya, hukum perang
dan hukum perdata internasional.
3) Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di suatu daerah tertentu.
Contohnya, Hukum Adat Batak, Jawa, Dayak dan Minangkabau.
4) Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku dalam negara lain.

D. MENURUT WAKTU

Menurut waktu berlakunya, hukum terbagi menjadi 4 (empat), yaitu:


1) Ius Constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Hukum positif biasa
disebut juga dengan tata hukum.
2) Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku di masa yang akan
datang. Contohnya, rancangan undang-undang yang sedang diproses oleh
DPR bersama pemerintah.
3) Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku di mana-mana dalam
segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tidak mengenal
batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya terhadap siapa pun juga
di seluruh tempat.
4) Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa yang
menyangkut hukum yang berlaku saat ini dan hukum yang berlaku pada masa
lalu.

E. MENURUT CARA BERLAKU

Menurut cara berlakunya, hukum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


Daftar Pustaka 9

1) Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur


kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah dan larangan.
Contoh:
 Hukum pidana
 Hukum perdata
 Hukum dagang.
2) Hukum formal, yaitu hukum yang berisi tentang tata cara melaksanakan
hukum (cara mengajukan suatu perkara ke pengadilan dan cara hakim
memberikan keputusan) dan tata cara mempertahankan hukum material.
Contoh:
 Hukum acara pidana
 Hukum acara perdata

F. MENURUT SIFAT

Menurut sifatnya, hukum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


1) Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga
harus dan mempunyai paksaan mutlak.
2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap), yaitu hukum yang dapat
dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.

G. MENURUT WUJUD

Menurut wujudnya, hukum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


1) Hukum objektif, yaitu hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan
tidak mengenal orang dan golongan tertentu. Contohnya, UU No. 14/92 tentan
lalu lintas.
2) Hukum subjektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku
untuk orang tertentu atau lebih. Contohnya, UU No. 1/74 tentang perkawinan.

H. MENURUT ISI

Menurut isinya, hukum terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


1) Hukum privat atau hukum sipil, yaitu hukum yang mengatur hubungan-
hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dengan menitikberatkan
pada kepentingan perseorangan.
Daftar Pustaka 10

Hukum privat atau hukum sipil dalam arti luas meliputi:


 Hukum perdata
 Hukum dagang
Dalam arti sempit, hukum privat atau hukum sipil sama dengan hukum
perdata. Hukum perdata mencakup:
a) Hukum perseorangan, yaitu hukum yang memuat peraturan tentang
manusia sebagai subjek hukum dan tentang kecakapannya untuk memiliki
hak-hak dan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya itu.
b) Hukum keluarga, yaitu hukum yang memuat tentang perkawinan beserta
hubungan dalam harta kekayaan antara suami-istri, tentang hubungan orang
tua-anak, perwalian dan pengampunan.
c) Hukum harta kekayaan, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum
yang dapat dinilai dengan uang. Hukum kekayaan yang mengatur tentang
benda dan hak-hak yang dapat dimiliki atas benda. Benda yang dimaksud
adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Hukum ini
meliputi hak mutlak (Hak yang berlaku terhadap setiap orang) dan hak
perorangan (hak-hak yang hanya berlaku terhadap seseorang atau suatu
pihak tertentu).
d) Hukum waris, yaitu hukum yang mengatur tentang kedudukan hukum harta
kekayaan seseorang setelah ia meninggal, terutama berpindahnya harta
kekayaan itu kepada orang lain. Dalam hukum waris, diatur mengenai
pembagian harta peninggalan, ahli waris, urutan penerimaan waris, dan
hibah serta wasiat.
e) Hukum dagang, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara produsen
dan konsumen dalam jual beli barang dan jasa.

2) Hukum publik atau hukum negara, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara negara dan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan
perseorangan (warga negara).
Hukum publik meliputi:
a) Hukum tata negara, yaitu serangkaian peraturan-peraturan hukum yang
mengatur tentang bentuk negara, susunan, dan tugas-tugas serta hubungan
antara alat-alat negara.
b) Hukum administrasi negara (hukum tata usaha negara atau hukum tata
pemerintahan), yaitu seperangkat aturan yang mengatur cara bekerja alat-
alat perlengkapan negara, termasuk cara melaksanakan kekuasaan dan
wewenang yang dimiliki oleh setiap organ negara dalam menjalankan
tugasnya. Hukum administrasi negara lebih menitikberatkan pada hal-hal
Daftar Pustaka 11

yang bersifat teknis, yang dibuat berdasarkan wewenang yang diberikan


oleh hukum tata negara.
c) Hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur tentang pelanggaran-
pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum dan
perbuatan yang diancam dengan sanksi pidana.
d) Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum
antarnegara atau lebih dalam dunia internasional.
Daftar Pustaka 12

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Hasim. M. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Drs. Joko Budi Santoso. Modul Kewarganegaraan, Penerbit dan Percetakan Hayati, Solo.

http://id.wikipedia.org/

http://www.google.com/

You might also like