Professional Documents
Culture Documents
INDONESIA
Dosen pengampu : Endang Mulyani, M.Si
Disusun oleh :
Dhiki Bagus Rianda
Akuntansi A
09412141040
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tela memberikan
setetes dari keluasan lautan ilmu-Nya, sehingga dapat terselesaikannya makalah yang
berjudul “ Perkembangan UKM Bagi Perekonomian Indonesia ”.
Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Ekonomi Kerakyatan.
Tak lupa penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dengan
segal kerendahan hati penyusun menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Indonesia menjadi negara dengan UKM paling optimistis ketiga di Asia, setelah
India dan Vietnam, untuk menambah modal usaha pada semester 11/2009. Di
Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Jumlah
tersebut bukan merupakan angka yang kecil bagi kita. Hal itu menunjukkan
bahwa minat usaha dari masyarakat kecil di Indonesia sangatlah besar.
Namun masih banyak juga masyarakat yang enggan untuk berwirausaha. Hal
tersebut disebabkan karena alasan minimnya modal. Indonesia memang
memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Masih banyak masyarakat
Indonesia yang masih jauh dari kemakmuran. Memilki penghasilan yang minim,
pekerjaan yang tidak tetap atau kerja serabutan, bahkan tidak sedikit pula
penduduk Indonesia yang malah tidak memiliki pekerjaan sama sekali atau
pengangguran menjadikan masyarakat Indonesia jauh dari kemakmuran. Hal
tersebut disebabkan karena minimnya pendidikan serta keahlian yang dimiliki.
Banyaknya masyarakat Indonesia yang belum mampu mengenyam bangku
sekolahan menjadi salah satu faktor penyebab dari banyaknya angka
pengangguran di Indonesia, apalagi saat ini jenjang pendidikan sangat
diperhatikan dalam dunia kerja.
UKM-UKM yang telah banyak berdiri di Indonesia telah sangat membantu untuk
mengatasi masalah tersebut, Survei HSBC berjudul Emerging Markets Small
Business Confidence Monitor menunjukkan UKM di Indonesia memperlihatkan
peningkatan paling signifikan, di mana 13% di antara mereka akan meningkatkan
modal. Hal tersebut menjadi berita gembira bagi masyarakat Indonesia. Steve
Miller, Head of Business Banking HSBC Indonesia, mengatakan saat Ini UKM di
Indonesia lebih siap untuk bertindak, berbeda dengan hasil survei pada Januari
2009, yang mana dalam menghadapi krisis, mereka lebih bersikap menunggu
dan melihat perkembangan.oleh karena itu, pemerintah seharusnya lebih
memperhatikan UKM-UKM yang ada di Indonesia.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang disebut dengan UKM?
2. Apa manfaat dari UKM?
3. Hambatan apa yang dihadapi dalam perkembangan UKM khususnya di
Indonesia?
4. Apa solusi yang dapat dipilih oleh masyarakat ataupun pemerintah untuk
mengatasi masalah atau hambatan yang ada?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM merupakan sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang
berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar
Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum,
atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Ada beberapa jenis usaha yang dapat didirikan. Di sini ada 3 jenis usaha, ketiga
jenis usaha tersebut adalah :
1. Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada
konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan
pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah,
souvenir dan sebagainya.
2. Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat
jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko
kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.
3. Usaha Jasa (Service Business)
Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang
untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung
internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar
mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya
B. Manfaat UKM.
Pertumbuhan UKM di Indonesia membawa dampak baik bagi perkembangan
ekonomi. Satu hal yang patut menjadi perhatian adalah rasio kredit bermasalah
alias non performing loan (NPL). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), NPL gross
perbankan semester pertama 2009 sempat menyentuh angka 4,5% dan akhlr-nya
turun menjadi 3,8% di akhir 2009.Associate Director FitchRatings Julita Wikana
mengungkapkan, berdasarkan diskusi dengan perbankan, penyumbang NPL
terbesar adalah sektor small medium enterprise (SME) alias usaha kecil menengah
(UKM), lalu sektor kredit korporasi. Sedangkan NPL di sektor kredit konsumen
tergolong stabil.
Selain itu, UKM juga memiliki pengaruh besar terhadap jumlah pendapatan
Negara. Beberapa jenis UKM menjadi sumber devisa Negara, dengan kata lain
UKM telah menjadi investasi bagi Negara. Terutama UKM dibidang pertanian dan
kerajinan. Sektor pertanian di Indonesia telah menjadi salah satu komoditas yang
besar bagi kebutuhan dalam negeri atau bahkan sabagai komoditas ekspor bagi
Indonesia. Tidak lain halnya dengan produksi kerajinan Indonesia, produksi
kerajinan beberapa daerah di Indonesia tidak hanya laku di pasaran domestik saja,
namun telah mampu merambah di pasar dunia khususnya Negara di Asia.
Selain bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, tanpa disadari UKM
juga mampu mengurangi angka pengangguran di masyarakat, sekaligus juga
meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebab banyaknya UKM yang
berdiri telah mampu memperkerjakan jutaan tenaga kerja yang tadinya menjadi
pengangguran. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat akan meningkat serta
labih terjamin.
Sementara efek domino krisis keuangan Amerika Serikat telah sampai ke pelosok
desa kita dan menghancurkan patron ekonomi desa. Seperti harga TBS (tandan
buah segar) dan CPO merosot tajam sampai nilai Rp.150/kg yang sebelumnya rata-
rata diatas Rp.2000an/kg. dilain pihak harga downstream product-nya seperti
minyak goreng, margarine dan produk turunan lainnya yang dikuasai pemodal
besar relatif stabil dan bahkan cenderung naik.
Namun juga tidak semua bidang usaha masih menggunakan cara atau peralatan
tradisional. Beberapa bidang usaha telah mulai menggunakan teknologi modern
untuk menjalankan usahanya, seperti produksi makanan. Sosialisasi yang
dilakukan juga cukup berhasil, meskipun belum besar pengaruhnya. Apalagi akhir-
akhir ini juga telah bermunculan mesin-mesin produksi hasil karya anak bangsa
alias produk dalam negeri. Selain harganya yang lebih terjangkau oleh kalangan
menengah kebawah, mesin-mesin tersebut juga memiliki kualitas yang tidak kalah
dngan produk luar negeri. Hal tersebut mendorong beberapa petani serta produsen
untuk mulai menggunakan teknologi modern untuk proses pertanian serta
produksinya. Sehingga produksi tani serta pangan juga mulai mengalami
peningkatan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya.
UMKM kita memang telah jauh tertinggal dibandingkan dengan sektor usaha
lainnya di Indonesia. Karena itu mereka perlu diberi semacam insentif penurunan
suku bunga serta kemudahkan akses. Meskipun UMKM kita jauh tertinggal
dibandingkan dengan sektor usaha lainnya, namun UMKM tetap menjadi
penggerak pertumbuhan. Oleh karena itu perbankan memandang sektor ini secara
positif dengan tetap menjalankan kebijakan ekspansi, apalagi Indonesia telah ikut
serta dalam perdagangan bebas atau ACFTA. Untuk menghadapi hal tersebut,
pemerintah juga mengadakan beberapa program untuk menunjang kebutuhan para
pemilik UMKM. Hal tersebut bertujuan agar produksi dalam negeri mampu bersaing
dengan produksi dari luar negeri. Program yang dilakukan pemerintah antara lain
dengan memberikan pembekalan, penyuluhan, serta memberikan kredit seperti
yang telah disebutkan di depan. Kementerian Koperasi dan UKM meminta
perbankan penyalur kredit usaha rakyat (KUR) merespons hingga tuntas setiap
proses pengajuan permodalan yang disampaikan pelaku usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM). Secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa meminta keberpihakan atau political will dari
pemerintah untuk mempermudah proses akses permodalan bagi pengusaha
UMKM. Keberpihakan tersebut terutama pada penurunan suku bunga KUR serta
skema kredit lain yang dimiliki perbankan. Penurunan suku bunga kredit dinilainya
akan menggairahkan pelaku sektor riil untuk lebih berkembang .
Selain itu penerapan teknologi dan informasi dinilainya juga sangat penting
dimasukkan dalam aktivitas KUMKM. Penerapan ilmu pengetahun dan teknologi
(Iptek) bagi pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil menengah (KUMKM) juga perlu
digenjot guna mendorong peningkatan daya saing dalam menghadapi perdagangan
bebas Asean dengan China (ACFTA). Sebab, selama ini pelakunya mengambil
keputusan peningkatan produksi tanpa menggunakan database. Melalui penerapan
teknologi informasi, perkembangan dan peningkatan itu bisa dimonitoring
perkembangan untuk mencapai tepat sasaran. Meski bantuan atas penerapan
teknologi bagi sektor riil belum memadai, peningkatan tersebut bisa dilaksanakan
secara bertahap. Apalagi dilakukan secara terintegrasi oleh beberapa kementerian
terkait dengan KUMKM, maka optimalisasi pemakaian teknologi bisa lebih cepat
direalisasi.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membawa isu
peningkatan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai isu global
dalam Entrepreneurship Summit yang diprakarsai Presiden AS Barack Obama.
"Forum ini penting untuk memperkuat jaringan global memberdayakan UMKM agar
bisa naik kelas menjadi pengusaha besar," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang
UMKM dan Koperasi, Sandiaga S Uno.
Kadin, ujar Sandiaga, akan mengambil posisi sentral dan berpihak agar usaha
mikro terberdayakan dan UKM dapat menjadi bagian utama dalam strategi
Indonesia Incorporated. Pemerintah akan memperjuangkan peningkatan kapasitas
UKM dan akses kepada pembiayaan kredit mikro.
Menurut dia, dengan menjadikan program pemberdayaan UMKM sebagai gerakan
global, maka kekuatan pemberdayaan UMKM akan semakin besar. Selain itu, kerja
sama antarnegara dan korporasi global juga menjadi semakin erat. Banyak negara
yang berhasil memberdayakan UMKM. Kita bisa belajar kepada negara yang
sukses itu dan menjalin kerja sama. Tujuan lain dari gerakan tersebut adalah
mendorong lahirnya pengusaha besar yang semula memulai usaha dari kecil dan
menengah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM merupakan sebuah istilah yang mengacu
ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah:
“Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.”