Professional Documents
Culture Documents
Pengolahan bijih logam menjadi logam murni dinamakan proses metalurgi. Proses ini biasanya meliputi
tiga tahap utama, yaitu pemekatan bijih, proses reduksi, dan proses pemurnian. Pemurnian umumnya dilakukan
melalui elektrolisis.
C. GAS MULIA
Gas mulia adalah unsur – unsur yang terdapat pada golongan VIIIA system periodic, yaitu Helium(He),
Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon(Xe), dan Radon(Rn). Disebut gas mulia karena sifatnya yang sangat sukar
untuk bereaksi.
Unsur-unsur gas mulia semuanya terdapat di alam, kecuali radon yang hanya terdapat sebagai isotop
radioaktif berumur pendek.
Kelimpahan di udara:
Simbol Nama Unsur Kelimpahan (ppm-volume)
He Helium 5,24
Ne Neon 18,20
Ar Argon 9,340
Kr Kripton 1,14
Xe Xenon 0,087
Rn Radon -
Di udara gas mulia yang paling banyak jumlahnya adalah Argon(Ar) sedangkan di alam yang paling banyak
jumlahnya adalah Helium(He).
a. Sifat fisis
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik
cairnya. Jari-jari atom, titik leleh, serta titik didih gas mulia bertambah seiring bertambahnya no atom, sedangkan
energy pengionannya berkurang.
b. Sifat kimia
kereaktifan gas mulia sangat rendah akibat dari konfigurasi elektronnya dengan 8 elektron pada kulit
terluar (2 untuk He), merupakan konfigurasi electron yang paling stabil.Dengan bertambahnya jari-jari atom, maka
kereaktifan gas mulia semakin bertambah.
a. Senyawa Xenon
Senyawa dari krypton dan Radon hanya sedikit yang hanya sedikit yang dikenal. Kripton hanya
membentuk senyawa dari Radon sukar dipelajari karena bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek.
a. Kegunaan He
Untuk pengisi lampu pejar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram.
c. Kegunaan Kr
d. Kegunaan Xe
D. Halogen
a. Sifat fisis
1) Struktur halogen
Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomic(X2). Kesetabilan molekul X2
berkurang dari F2 ke I2 sesuai dengan pertambahan jari-jari atom, sehingga energy ikatan dari F2 ke I2 berkurang.
Pada pemanasan, molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya.
2) Wujud Halogen
Pada suhu kamar:F dan Cl berupa gas, Br berupa cair yang mudah menguap, I berupa zat padat yang
mudah menyublim.
F berwarna kuning muda, Cl berwarna hijau muda, Br berwarna merah tua, I padat berwarna hitam,
sedang Uap I berwarna ungu, Semua halogen berbau merangsang dan menusuk.
4) Kelarutan
Kelarutannya dalam air berkurang dari f ke I. Halogen lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, seperti
CCl4 atau CHCl3.
b. Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida, dan oksilhalida.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
Titik didih dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul :
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
c. Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 )
untuk Cl,Br,I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
Unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan air, hidrogen, logam, non-logam, metalloid, basa, dan antar halogen.
Flourin bereaksi dengan air akan membentuk larutan asam dan oksigen.
Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida dan asam oksilhalida.
I2 + KI → KI3
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hydrogen halida (HX) serta bereaksi menurun dari F2 ke I-
2. Contoh :
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam.
2Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
Halida logam yang terbentuk bersifat ionic jika energi ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah.
Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan
oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3.
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida ( X- ) dan hipohalida ( XO- ), sedangkan reaksi
halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida ( X- ) dan halat ( XO3- ). Contoh :
F2 + Cl2 → 2FCl
Cl2 + 3I2 → 2ClI3
e. Kegunaan Halogen
Fluorin
2. Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 ) digunakan untuk bahan campuran pasta gigi.
6. Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC.
Klorin
1. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut.
5. Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai pengelontang ( breaching agent ) untuk kain dan kertas.
6. CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor.
7. Kalsium hipoklorit ([Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
8. Kalium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api.
Bromin
Iodin
E. Logam alkali
Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut. Khususnya
Na (natrium), di kerak bumi termasuk logam terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion
natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari larutan air
garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807) bisa
diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19. Kemudian Li (litium)
ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu mengisolasinya dari Li 2O dengan metode
elektrolisis. Setelah itu pada tahun 1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru dengan
teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan
alaminya sangat rendah karena memiliki waktu paro 21 menit. Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor dan
mempunyai warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api.
Sifat Kimia
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah
dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi ionisasi dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-jari
atom. Jari-jari atom pada golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan pertambahan
jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari
atom, maka daya tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun semakin
kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif agar stabil
dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya.
Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam alkali
membentuk ion positif. Ion positif mempunyai jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya.
Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi
lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke arah inti.
Reaksi-reaksi
Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan logam hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan
sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar, sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs)
menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebaga berikut:
2M + 2H2O → 2MOH + H2
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Li, Na, K biasanya disimpan dalam minyak untuk
menghindari adanya kontak dengan oksigen. Oksida yang terbentuk dari logam alkali bermacam-macam. Li
membentuk oksida normal Li2O. Na membentuk peroksida Na2O2. Bila jumlah oksigen berkurang atau dengan
tekanan rendah dapat membentuk oksida normal Na2O. K, Rb, dan Cs membentuk super oksida MO2.
Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan basa kuat. Reaksi ini berlangsung sangat
eksotermis yang berarti ia akan menimbulkan panas ketika bereaksi dengan air. Litium (Li) sedikit bereaksi dan
sangat lambat, natrium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs)
menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebagai berikut:
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs
pelepasan OH- akan semakin mudah (berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang terbentuk
akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk basa kuat.
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida ( bilangan oksigen = -2), peroksida (bilangan
oksigen = -1), atau superoksida (bilangan oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk
menghasilkan senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat logamnya semakin reaktif. Untuk
menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah
180oC).
4L + O2 → 2L2O
Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga harus disertai pemanasan. Jika
oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.
Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung
atom hidrogen dengan bilangan oksidasi
negatif.
Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai medium pemindah panas
pada suatu reaktor nuklir. Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana
logam alkali menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar reaktor
untuk menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan generator listrik.
Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air atau oksigen, logam-logam alkali sering dipakai sebagai
pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada proses pembuatan tabung-tabung vakum peralatan elektronika.
Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium. Berlimpahnya senyawa natrium dialam menyebabkan logam
ini relatif murah dibandingkan dengan logam-logam alkali yang lain.
Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium memiliki beberapa kegunaan lain sebagai
berikut.
a. Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan uap natrium dipakai sebagai lampu
penerangan dijalan-jalan raya atau pada kendaraan.sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan untuk
menembus kabut.
b. Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam titanium dari senyawanya.
c. Logam natrium digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini ketukan yang ditambahkan pada bensin.
Pb +4Na +4C2H5Cl® Pb(C2H5)4 = 4NaCl
Senyawa-senyawa alkali lebih banyak kenggunaanya jika dibandingkan dengan logam-logam murninya, sebab
jumlahnya cukup berlimpah di alam, terutama garam-garam natrium dan kalium. Dibawah ini tercantum beberapa
contoh senyawa alkali beserta keguanaannya.
NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3, logam Na, dan gas klorin.
NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil; pemurnian bauksit; ekstrasi
senyawa-senyawa aromatic dari batubara.
Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan rumah tangga; industri
gelas.
NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage) agar menghasilkan CO2;
bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue.
Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat pengering untuk senyawa organik.
KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A
yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut
logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika
direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok
unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron
pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau
(Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling
luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini
mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
Reaksi-reaksi
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi
dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan
air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut,
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium
yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa
peroksida (BaO2)
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium
Nitrida (Mg3N2)
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian
Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida, kecuali Berilium.
Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen.
Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
Berilium (Be)
1. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan
ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
4. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai
komponen televisi.
Magnesium (Mg)
1. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu Blitz.
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencagah
terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada
alat alat rumah tangga.
Kalsium (Ca)
1. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah.
3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok.Selain itu
digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga mengeringkan gas
dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif murah
6. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang
digunakan untuk pengelasan.
7. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
Stronsium (Sr)
1. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api.
2. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.
3. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG
(Radiisotop Thermoelectric Generator).
Barium (Ba)
1. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
2. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.
G. Unsur-Unsur Perioda Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas 11Na, 12Mg, 13Al, 14Si, 15P, 16S, 17Cl dan 18Ar. Terdiri dari golongan IA sampai
VIIIA yang mempunyai keperiodikan sifat secara teratur.
Sifat atom
Pada periode 3 dalam tabel periodik, orbital 3s dan 3p terisi oleh elektron. hanya sekerar meningkatkan, berikut
versi singkat konfigurasi elektron untuk delapan unsur periode 3 adalah:
11Na [Ne] 3s1
Dalam tiap kasus, [Ne] menunjukkan struktur elektronik yang lengkap dari atom neon.
EnErgi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terkait paling lemah
dari satu mol atom dalam keadaan gas menjdi satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan +1.
Dari kiri kekanan umumnya energi ionisasi cenderung meningkat hal ini disebabkan karena jumlah kulit yang terisi
pada unsur unsur periode tiga tetap sedangkan jumlah electron valensi yang mengisi kulit terluar semakin banyak
sehingga gaya tarik inti semakin kuat.jika gaya tarik semakin kuat energi yang dibutuhkan untuk melepas satu
electron semakin besar. Pada unsur Al dan S terjadi penyimpangan energi ionisasi yang disebabkan karena
konfigurasi electron Al dan S kurang stabil sehingga mudah untuk melepas satu elektron.
Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan.
Na < Mg < Al < Si < P < S < Cl < Ar
Jari jari adalah jarak dari inti atom sampai kulit atom terluar.Dari Na sampai Cl jari jari atom semakin berkurang
dikarenakan jumlah kulit tetap, tapi jumlah elektron semakin bertambah sehingga gaya tarik inti semakin kuat
akibatnya jari-jari semakin mengecil.
Afinitas electron adalah energi yang dibebaskan oleh suatu atom saat menerima satu electron. Energi
afinitas dari kiri kekanan semakin besar karena dipengaruhi oleh kestabilan unsur-unsur tersebut.
Na Mg Al Si P S Cl Ar
-52.8 0 -42.5 -134 -72 -200 -349 0
Nilai afinitas electron dari unsur Mg sama dengan nol karena pada kulit terahirnya sudah terisi penuh(stabil) begitu
pula unsur Ar.
Na, Mg, Al (unsur logam), Si( unsur semilogam), P,S, Cl (unsur-unsur nonlogam), Ar (gas mulia dan merupakan gas
radioaktif). Sifat logam unsur-unsur periode 3 dari kiri ke kanan semakin berkurang karena harga
keelektronegatifannya semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negatif.
Unsur periode 3 dari kiri ke kanan sifat reduktornya semakin berkurang karena energi ionisasinya semakin besar
sehingga sukar melepas elektron.
Mg mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada Na yang merupakan reduktor terkuat, dapat
bereaksi dengan air panas.
Al mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada Mg, tidak dapat bereaksi dengan air.
P memiliki sifat oksidator yang lemah. Tidak dapat bereaksi dengan air tetapi dapat bereaksi dengan
oksidator kuat dan logam.
S memiliki sifat reduktor yang lemah dari fosfor, dapat bereaksi dengan air dan logam.
Cl merupakan oksidator terkuat, dapat bereaksi dengan air, logam, dan nonlogam.
Jika energi ionisasinya kecil, maka mudah untuk melepas elektron sehingga larutan tersebut bersifat
basa.
Sifat hidroksida unsur perioda 3 bergantung pada energi ionisasi unsur tersebut. Jika energi ionisasinya rendah,
maka ikatan M-OH bersifat ionik dan hidroksida bersifat basa, dalam air melepas ion OH-. Sebaliknya, jika energi
ionisasinya relatif besar, maka ikatan M-OH akan bersifat kovalen dan tidak dapat melepas ion OH -. Karena ikatan
O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat mengalami hidrolisis sehingga melepas ion H+ dan larutannya bersifat
asam.
Hidroksida unsur perioda 3 terdiri atas NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7. P(OH)5,
S(OH)6, dan Cl(OH)7 tidak stabil. Hidroksida-hidroksida itu melepas satu, dua, atau tiga molekul air.
UNSUR Na
11 12Mg 13 Al 14Si 15 P 16 S 17 Cl
Konduktor/isolator Konduktor Isolator
Oksida (utama) Na2O MgO Al2O3 SiO2 P2O5 SO3 Cl2O7
Ikatan Ion Kovalen
Sifat oksida Basa Amfoter Asam
Hidroksida NaOH Mg(OH)2 Al(OH)3 H2SiO3 H3PO4 H2SO4 HClO4
Basa Asam Asam
Kekuatan basa/asam Basa lemah Basa lemah Asam lemah Asam kuat
kuat lemah kuat
Klorida NaCl MgCl2 AlCl3 SiCl4 PCl5 SCl2 Cl2
Ikatan Ion Kovalen
Senyawa dengan
NaH MgH2 AlH3 SiH4 PH3 H2S HCl
hidrogen
Ikatan Ion Kovalen
Asam
Reaksi dengan air Menghasilkan bau dan gas H2 Tidak bersifat asam Asam kuat
lemah