You are on page 1of 7

MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

MANAJEMEN RASULULLAH
(Dalam Berdakwah)

Mukaddimah

Segala puji bagi Allah. Hanya kepada-Nya kita memuji dan meminta pertolongan. Kita
memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan jiwa kita dan juga dari keburukan amal
perbuatan buruk kita. Barang siapa telah diberi hidayah oleh Allah maka kita tidak aka nada yang
bias menyesatkannya, dan barang siapa telah disesatkan oleh Allah maka tidak aka nada yang
bias memberi petujuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Dialah orang yang telah
menyampaikan risalah dan menunaikan amanat. Semoga Allah Ta’ala membalas beliau dan
keluarganya melalui Islam dengan sebaik-baik balasan. Wa ba’du:
Sesungguhnya perkataan yang paling jujur adalah kitab Allah Ta’alaa. Sebaik-baik
petujuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesuatu yang paling
buruk adalah hal yang baru diadakan. Segala sesuatu yang baru diadakan tergolong bid’ah.
Setiap Bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya adalah di dalam neraka.
Allah ta’aala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam. “ (QS. Ali “Imraan (3): 102).
Allah Ta’aala berfirman, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu salaing meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silatur-rahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.” (Qs. An-Nisaa’ (4):1)
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki Allah
memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang
siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar. “(Qs. Al Ahzaab (33): 70-71)
Diantara nikmat paling sempurna yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’aala
kepada umat ini adalah dengan mengutus rasul kita Al Mushthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliaulah sayyidnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang akan dating serta
pemimpin para penyeru amar ma’ruf nahi munkar. Tidak ada seorangpun yang bias menyamai
beliau dalam hal tersebut. Beliau juga telah menyampaikan risalah Islam dengan sangat baik dan
sempurna.

1
MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

Ketika pada tahun pertama, saya mendapat tugas dari Al Ma’hadul ‘Aali Lid-Da’wah
untuk menulis sebuah risalah tentang masalkah kemungkaran dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya. Maka sayapun menelaah beberapa kitab tentang hisbah (aktifitas dakwah yang
dikerjakan dengan penuh perencanaan matang dan tulus ikhlas). Namun ternyata saya tidak
menjumpai satu kitab pun yang membahas khusus tentang aktifitas hisbah Rasulullah Al
Mushthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karena itulah saya tertarik untuk menekuni secara serius studi tentang hisbah yang
telah dipraktekkan oleh Rasulullah shallallahu ‘laihi wa sallam dalam kehidupan kesehariannya.
Dengan demikian saya bisa memahami dengan baik sirah (sejarah) kehidupan rasul sangat mulia.
Itulah motivasi awal saya menyusun risalah ini. Sedangkan motivasi yang kedua adalah
ketika saya seringkali menyaksikan para da’i yang tidak menukil secara utuh contoh dakwah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dalam menanggapi sebuah kasus. Sebab cara dakwah
Rasulullah dalam merespon sebuah kemungkaran adakalanya dilakukan dengan cara yang
lembut. Karena proses penukilan yang tidak sempurna itulah kamu kan menyaksikan sebagian
para da’I hanya menggunakan cara tegas dan cenderung kasar ketika mengingkari praktek
kemungkaran yang berada didepan mata. Mereka tidak lagi menoleh sisi hikmah dan lemah
lembut dalam menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar. Kamu juga akan menyaksikan pada
sebagian lain yang senantioasa bersikap lemah dan terlalu sabar dalam upayanya merubah
kemungkaran. Mereka sama sekali melupakan unsure ketegasan sewaktu-waktu memang perlu
diambil.
Berbeda dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa berlaku moderat dan
berimbang ketika beramar ma’ruf nahi munkar. Beliau selalu mengkalkulasi dengan jitu akibat
yang bakal terjadi setelah peringatan yang beliau sampaikan. Jika Rasulullah mamandang masih
bisa disampaikan dengan cara lemah lembut dan simpatik, maka beliau akan menempuk cara
tersebut. Akan tetapi jika setelah diperhitungkan kondisinya membutuhkan ketegasan, maka
beliau akan menempuhnya. Bahkan, beliau juga pernah menunjukkan roman muka marah karena
marah untuk menekan pelaku kemungkaran supaya kembali ke jalan yang benar.
Pembahasan seperti inilah yang insya Allah akan diulas di dalam risalah ini. Saya
berusaha sekuat mungkin untuk menghimpun aktifitas dakwah Rasulullah dalam merespon setiap
kasus yang sudah terekam dalam sirah nabawiyyah. Saya akan menggambarkan bagaimana
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beramar ma’ruf nahi munkar kepada para pelaku
penyimpangan.
Sistematika pembahasan yang akan saya tempuh dalam menyusun risalah ini adalah
sebagai berikut:
Pertama-tama akan saya suguhkan mukaddimah untuk studi risalah ini. Setelah itu, aku
paparkan pembahasan pendahuluan yang menerangkan masalah uswatul hasanah (preseden
positif) dari sirah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berikutnya saya membagi pembahasan risalah ini menjadi empat pasal, dan setiap pasal
akan terdiri dari dua pembahasan.

2
MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

Didalam pasal Pertama misalnya, saya menyebutkan hibah (aktivitas amar ma’ruf nahi
munkar yang dikerjakan dengan tulus iklas) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
merespon berbagai perkara akidah dan ibadah. Pasal ini terdiri dari dua macam pembahasan.
Pertama, membahas tentak aktivitas dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap
kasus kasuk akidah. Sedangkan pembahasan yang kedua membicarakan tentang aktifitas dakwah
Rasulullah terhadap berbagai perkara.
Pada pasal kedua, saya terangkan tentang aktifitas Dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam dalam kaitannyadengan kehidupan sosial-keasyarakatan. Dalam pasal ini terkandung
dua pembahasan. Pertama membahas masalah dakwah Rasulullah terhadap kasus-kasus yang
terjadidi dalam kehidupan internal sebuah rumah tangga. Sedangkan pembahasan yang kedua
membicangkan masalah aktivitas dakwah Rasulullah terhadap peristiwa yang terjadi di luar
institusi rumah tangga.
Pasal ketiga menerangkan masalah Aktivitas Dakwah Rasulullah dalam sector
perekonomian. Sebagaimana pada pasal-pasal terdahulu, pasal ketiga ini juga terdiri dari dua
pembahasan. Pertama menerangkan masalah Aktivitas Dakwah Rasilullah dalam bidang
pekerjaan. Sedangkan pembahasan yang kedua membicarakan masalah Aktivitas Dakwah
Rasilullah dalam hal distribusi hasil.
Pada Pasal keempat, akan saya bahasmasalah Aktivitas Dakwah Rasilullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam bidang politik dan administrasi. Pasal ini juga mengandung dua
pembahasan. Pertama membicangkan masalah kepemimpinan yang keduamembincangkan
masalah dakwah Rasulullah terhadap orang-orang yang melakukan jihad.
Akhirnya, pada penghujung ridsalah saya bubuhkan sebuah penutup yang mengandung
beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap perlu.
Hendaknya para pembaca tidak heran kalau ditengah-tengah pembahasannantinya akan
ditemukan beberapa rujukan referensi yang sama pada bagian catatan kaki. Hal itu tidak lain
karena keterbahasan saya dalam melacak keterbahasan referensi yang ada. Sehingga terpaksa
saya harusberulangkali merujuk kepada sumberyang sama. Walaupun demikian, saya berusaha
menghimpun buku-buku yang sama dari berbagai cetakanpenerbit yang berbeda, dan hal itu akan
saya jelaskan pada bagian catatan kaki.
Disamping itu hendaklah pemabacajuga tidak terkejut apabila sesekali menjumpai sebuah
hadist diulang dalam beberapa tempat. Hal ini disebabkan karena terkadang sebuah hadits bias
dijadikan sebagai dalil untuk beberapa peristiwa yang berbeda. Inilah keutamaan yang telah
diberikan oleh Allah kepada kita. Sehingga umat ini bias menggalisatu hadist untukbebrapa
faedah yang berharga.
Sekalipun sebuah hadits disebabkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
merespon sebuah peristiwa, namun Imam Asy-Syafi’i mampu menggalai dari sati nashitu sekitar
tiga puluh faidah hanya dalam waktu semalam. Hal ini juga seperti yang telah diterapkan oleh
pemimpin ulama datits, Al Bukhari di dalam ktab Ash-Shahiid. Beliau telah mampu
menyebutkan sebuah hadits dalam beberapa pembahasanyang berbeda. Oleh karena itu,
janfanlah kamu merasa bosan ataupun jenuh ketika menemui satu hadits diulang beberapa kali.

3
MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

Dalam kesempatan ini, tidak lupa saya inginsampaikan ucapan terima kasihkepada para
guru saya di Flkultas dan Al Ma’hadul’Aali. Begitu juga kepada bapak dosen pembimbing, DR.
Syaikh Husain Qasim Muhammad, yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan saya
dalam proses menyusunrisalah dan memberikan koreksi-koreksi yang sangat berhargatanpa
bosan, beliau berulang kali menelaar risalah yang saya susun. Semoga Allah membalas beliau
dengan sebaik-baik ganjaran.
Begitu juga saya persembahkan ungkapan terima kasih yang sangat besar kepada saudara
saya, Musa’id bin Sulaiman Ar-Rasyid. Dialah yang bersedia membukaan pintuperpustakaan dan
menyediakan berbagai fasilitas untuk memudahkan proses penyusunan risalah ini.
Akhirnya, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ma’hadul ‘Aali Lid-Da’Watil
Islaamiyyah yang telah memberikan ke3sempatan bagi saya untuk merauih gelar magister dalam
bisang dakwah.
Oleh karena itusaya mohon kepada Allah Yang Maha Tonggi lagi Maha Kuasa untuk
menajdikan jerihpayah inisebagai amalan yang murni dihadapan-Nya. Selain itu mudah
mudahanjerihpayah ini juga menjadi berkah dan manfaat bagi islam dan kaum muslimin. Karena
sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Menolong untuk merealisasikanhal tersebut dan Maha
kuasa, dan akhir doa yang sama panjatkan tidak lain adalah Al Hamdulillaahi Rabbil ‘Alamiin.

4
MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

DAFTAR ISI

Daftar isi 7
Mukaddimah 11
Pendahuluan 18
Uswah hasanah dalam Sirah Rasulullah 18

Pasal Pertama
Aktivitas Dakwah Rasullullah Dalam Bidang Akidah Dan Ibadah
Pembahasan Pertama : Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Bidang Akidah
Pembahasan Kedua: Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Bidang Ibadah

Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Bidang Akidah 28


Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Bidang Ibadah 59
a. Larangan Rasullullah agar Tidak Berlaku Ekstrim Dalam Ibadah 60
b. Aktivitas Dakwah Rasulullah Ketika Melihat Kesalahan Wudhu 65
c. Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap Kesalahan Praktek Shalat 68
d. Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap Kesalahan yang diperbuat

Dalam Tempat Ibadah 81


e. Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap Keterledoran Menunaikan Zakat 83
f. Aktivitas Dakwah Rasulullah Mengenai Masalah haji 86
g. Aktivitas Dakwah Rasulullah Mengenai Masalah Puasa 91
h. Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Masalah Doa 92

Pasal Kedua
Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Kehidupan Sosial-Kemasyarakatan

5
MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

Pembahasan pertama: Aktivitas Dakwah Rasulullah SAW, terhadap kesalahan yang terjadi di
dalam rumah
Pembahasan Kedua : Aktivitas Dakwah Rasulullah SWA terhadap kesalahan yang terjadi diluar
rumah

Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap Kondisi Dalam rumah 96


Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap kesalahan di luar rumah 118
a. Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Masalah busana dan Perhiasan 120
b. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Penyimpangan Sikap Pria dan Wanita 128
c. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Tatakrama memohon Izin 132
d. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Beberapa Majelis 137
e. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Perbuatan hura-hura 142
f. Aktivitas Dakwah RasulullahTentang Peziarah Kubur 144
g. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Pelaku Maksiat 146

Pasal Ketiga
Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Sektor Kehidupan
Pembahasan pertama: Aktivitas Dakwah Rasulullah SAW, di dalam bidang pekerjaan
Pembahasan Kedua: Aktivitas Dakwah Rasulullah SAW, dalam bidang Infaq hasil

Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam Bidang Pekerjaan 152


a. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Masalah Riba 155
b. Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap Penyimpangan Dalam Pekerjaan 160
Aktifitas Dakwah Rasulullah Dalam Hal Menginfaqkan Harta 167

Pasal Keempat
Aktivitas Dakwah Rasulullah Dalam bidang Politik dan Administrasi
Pembahasan pertama: Aktivitas Dakwah Rasulullah SAW, tentang para penguasa

6
MANAJEMEN RASULULLAH (Dalam Berdakwah)

Pembahasan Kedua: Aktivitas Dakwah Rasulullah SAW, tentang para mujahidin

Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Para Penguasa 178


a. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Kasus Suap Aparatur Pemerintah 179
b. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Orang yang Mencari-cari Jabatan 182
c. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Penyimpangan Syariat Para
Pemimpin dan Pegawai Pemerintah 185
d. Aktivitas Dakwah Rasulullah kepada orang yang menjadi Imam Shalat 187
e. Aktivitas Dakwah Rasulullah Terhadap orang yang Melalaikan kepatuhan 190
Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Masalah Orang-orang yang Berjihad 193
a. Aktivitas Dakwah Rasulullah tentang Ketaatan para Mujahid Kepada Amir 195
b. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Kesalahan Akidah Para Mujahid 198
c. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Cara Ibadah Para Tentara Perang 199
d. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Etika Umum Para Mujahid 202
e. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Waktu senggang Mujahid
yang tidak bermanfaat 205
f. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Mujahid yang
menakut-nakuti sesamaTemannya 208
g. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Tentara Yang baru

Tiba Di Sebuah Tempat 209


h. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Tentang Sikap Ekstrim Tentara

yang Menyusahkan Diri Mereka Sendiri 212


i. Aktivitas Dakwah Rasulullah Tentang Keteledoran Dan Ketidak Adilan
Dalam mkembagi Harta Rampasan Perang 216
Penutup 223

You might also like