You are on page 1of 93
Meraih Kemuliaan Judul Asti : Ittih@fu Ahlil [man bi Durdisi Syahri Romadhén Penulis : Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan Penerbit : Darul Muslim, Riyadh Cetakan Il: 1417 H./1997 M. Edisi Terjemahan : Penerjemah : Mukhtish Zuhdy Editor : Effendy Abu Ahmad Desainer Sampul : Al-Farisi Layouter : Nurul Bahri Cetakan IV : Juli 2008 Diterbitkan Oleh : @ ALQowam neiiahing Jl. Pakis 38 Cemani Baru Po. Box 319 Solo, Telp./Fax (0271) 7085234, 720455 E-mail: algowam@telkom.net Website : www.alqowamgroup.com kampungsunnah.org PEDOMAN TRANSLITERASI = panjang = upanjang = i panjang = 0 panjang o> » o> *) Harokat fat-hah pada huruf-buruf ini, ditulis dengan o, seperti : khoiron, ghélib, shohwah, dhoror, qowi, thowil, dan seterusnya. Bersama publikasi ebook ini, Ikampungsunnah.org mengucapkan selamat Imenunaikan ibadah puasa tahun 1430 H, lsemoga amal ibadah kita mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah subhanahu wataala. Amiin kampungsunnah.org Daftar Isi Pedoman Transliterasi___v Daftar Isi___ vii Mukadimah___1 Kapan Diwajibkan Puasa Romadhon? ___ 3 Cara Menetapkan Masuknya Bulan Romadhon _ 8 1. Melihat Hilal 8 2. Menyempurnakan Bulan Sya’ban Menjadi 30 Hari_1i1 Keutamaan-keutamaan Bulan Romadhon dan Apa yang Seyogianya Kita Lakukan untuk Menyambutnya 15 Kesibukan di Bulan Romadhon___ 20 Permulaan Puasa dan Batas Akhirnya___ 25 Hukum Niat Berpuasa___ 30 Yang Wajib Menjalankan Puasa Romadhon __ 34 Yang Tidak Wajib Berpuasa dan Apa yang Harus Mereka Lakukan__ 38 1, Orang Sakit yang Berat Menjalankan Puasa ___ 39 2. Musafir___ 39 3. Wanita Haidh dan Nifas__ 40 4. Orang yang Sakit Menahun ____ 41 5. Orang yang Sudah Lanjut Usia____-42 6. Wanita Hamil dan Menyusui 42 Keutamaan-keutamaan Puasa___ 43 Faidah-faidah Puasa ___ 49 Adab-adab Puasa ____ 52 Hal-hal yang Dilarang dan Dimakruhkan bagi Orang yang Berpuasa 57 Hal-hal yang Dimakruhkan Bagi Orang yang Berpuasa 62 Hal-hal yang Merusak Puasa (1) 67 Jimak __ 68 Hal-hal yang Merusak Puasa (2) 71 Mengeluarkan Sperma ___ 72 Makan dan Minum dengan Sengaja__ 72 Hal-hal yang Merusak Puasa (3)__—-75, Mengeluarkan Darah dari Orang yang Berpuasa 75 Muntah 77 Hukum yang Berhubungan dengan Qodho’ Puasa (1) 80 Hukum yang Berhubungan dengan Qodho’ Puasa (2) 85 Sholat Tarawih dan Hukum-hukumnya 90 Pelajari dan Bacalah Al-Quran 95 Zakat dan Hukum-hukumnya 101 Hal-hal yang Wajib Dizakati dan Berapa Besar Nishobnya 108 kampungsunnah.org 1. Barang Tambang 108 2. Barang-barang Perdagangan 110 Hukum yang Berkenaan dengan Zakat___115, 10 Hari Terakhir Bulan Romadhon ___ 119 Masalah ’'tikaf___—-124 Keutamaan Lailatul Qodar___ 129 Apa yang Disyariatkan di Akhir Bulan (1)___—-134 Apa yang Disyariatkan di Akhir Bulan(2)__139 Penjelasan Tentang Zakat Fitrah___142 Kewajiban Setelah Bulan Romadhon ___ 147 Beberapa Peringatan Penting__154 Jumlah Rokaat Sholat Tarawih 154 Tata Cara Sholat pada 10 Hari Terakhir 155 Jawaban Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz tentang Sholat Tarawih, Qunut, dan Witir___—-166 Kewajiban Tumakninah dalam Sholat ____ 166 Sholat Tarawih Dua-dua ___ 168 Membacakan Seluruh Al-Quran Secara Berurutan dalam Sholat Tarawih 170 Disunahkannya Qunut Witir 171 Doa Khatam Al-Quran di dalam Sholat dan Diselainnya Adalah Perbuatan Salaf dan Bukan Bid’ah 172 Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Baz Tentang Doa Khatam Al-Quran ____ 175 S66 kampungsunnah. org | Of TALES Ola, Bb Ae ool £5 eal & At fie do oye faail ahd hs le ia, CaN, SLY 185 os 5) atrcols sh ey x SS egala puji bagi Alloh Ta’ala yang telah mensyariatkan puasa 2’Romadhon bagi para hamba-Nya dan yang telah menjadi- kannya sebagai salah satu rukun Islam. Sholawat dan salam semo- ga terlimpah atas Nabi kita Muhammad #% sebagai manusia paling sempurna sholat dan puasanya, atas keluarga dan para sa- habatnya yang baik dan mulia. Amma ba’du. Inilah tulisan ringkas yang memberikan penjelasan tentang keutamaan-keutamaan bulan yang penuh berkah (bulan Roma- dhon) sekaligus sebagai pendorong semangat dan kesungguhan kita dalam beramal siang dan malam. Dalam tulisan ini terdapat petun- juk tentang sebagian hukum fiqih yang berhubungan dengan puasa dan qiyamul lail. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengingatkan diri saya priba- di dan saudara-saudara muslim dengan memohon kepada Alloh Ta’ala, semoga dengan kehadiran tulisan ini. Dia memberikan man- faat kepada penulis dan kepada kaum muslimin yang mau mem- baca dan mendengarkannya. Dan semoga Alloh Ta’ala meng- ampuni kesalahan dan kekurangan saya di dalamnya. Semoga sholawat dan salam terlimpah kepada Rosululloh #8, keluarga dan para sahabatnya. shi hy gs le Jy Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan S66 — org Kapan Diwajibkan Puasa Romadhon? GON Se GN fehl (tal eye teal By 5 a ay Loh e313 ples he 1 ioe tes Cb ot Cally este dallass ple aly ws ae Bore dey gel es Sd 4 wid ¢ Alloh Ta’ala berfirman : bls us ical pein i tate Zsa hts Do sis 2515 ele oe pall “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu ber- Puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqoroh [2] : 183) Pada ayat ini dan ayat-ayat setelahnya, Alloh Ta’ala men- jelaskan bahwasanya Dia mewajibkan puasa Romadhon atas umat ini sebagaimana telah mewajibkannya atas umat-umat sebelum mereka. Kalimat kutiba bermakna furidho yang artinya diwajibkan. Jadi, puasa Romadhon hukumnya wajib atas umat ini dan umat-umat sebelumnya. Sebagian ulama menyebutkan tafsir ayat ini, bahwa ibadah puasa diwajibkan kepada para nabi dan umat-umat mereka sejak Nabi Adam sampai akhir zaman. Alloh menyebutkan hal itu, karena sesuatu yang berat apabila dilakukan bersama-sama akan menjadi mudah dan ringan dalam menjalankannya. Dengan demikian, puasa Romadhon diwajibkan terhadap semua umat walaupun cara dan waktunya berbeda. Sa’id bin dubair 2 berkata, “Dahulu puasanya orang-orang sebelum kami dimulai sejak kegelapan malam sampai malam berikutnya sebagai- mana puasa pada permulaan Islam.” Hasan 2i& berkata, “Dahulu puasa Romadhon diwajibkan atas orang-orang Yahudi, akan tetapi mereka meninggalkan dan menggantinya dengan puasa sehari dalam setahun. Mereka menyangka bahwa hari itu adalah hari tenggelamnya Fir’aun dan mereka berdusta dalam hal itu. Karena hari (mereka berpuasa itu) adalah hari Asyuro.!’ Puasa Romadhon juga diwajibkan atas orang-orang Nasrani, akan tetapi setelah sekian lama berpuasa, panas yang luar biasa menimpa mereka sehingga mereka merasa berat ketika melakukan safar dan bekerja. Lalu para ulama dan pemimpin mereka sepakat menjadikan puasa mereka dalam seta- hun itu pada suatu musim antara musim dingin dan musim pa- nas. Kemudian mereka menetapkannya pada bulan Robi’ dan mereka berusaha menetapkannya pada musim yang tidak berubah- 1. Yakni puasanya tidak bisa menggantikan puasa bulan Romadhon. kampungsunnah.org ubah. Ketika mencari waktu tersebut, mereka berkata, ‘Tambahlah 10 hari di dalamnya!’ Hal itu sebagai kafarot terhadap apa yang mereka perbuat, sehingga puasanya menjadi 40 hari.” Alloh Ta’ala berfirman, “La’allakum tattaqun” yakni agar kalian bertakwa dengan sebab —menjalankan— puasa itu. Maka, puasa bisa menyebabkan takwa karena di dalamnya ada redaman nafsu dan pengendalian syahwat. Alloh Ta’ala berfirman, “Ayyaman ma’dudat” (Hari-hari yang terhitung). Ada yang mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah hari-hari selain bulan Romadhon yang berjumlah 3 hari, dan yang lain mengatakan bahwa itu adalah hari-hari pada bulan Roma- dhon, karena pada ayat setelahnya dijelaskan syahru Romadhona. Mereka berkata bahwa pada permulaan Islam, kaum mus- limin diberi kebebasan untuk memilih antara puasa dan fidyah, berdasar firman Alloh Ta’ala : < me Bee, Be, - ae ee ERT 8 Sas pb a Ae all eS. ob Nei on Manes tel ich Wa A yeti “Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika me- reka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati me- ngerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan berpua- sa itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.” (Al-Ba- qoroh [2] : 184) Kemudian hukum itu dinasakh (dihapus) dengan kewajiban puasa bagi setiap individu, berdasar firman Alloh Ta’ala : Kapan Diwajibkan Puasa Romadfion 5 4 Bimbingan Meraif Kemuliaan Romadhon = vos 56 at Kas gh od. “...Maka barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka berpuasalah...” (Al-Baqoroh [2] : 185) Hikmah semua itu adalah untuk meletakkan syariat secara bertahap dan sebagai bentuk kasih sayang Alloh terhadap umat ini. Karena sebelum mereka terbiasa menjalankan puasa, diwajib- kannya amalan ini akan memberatkan mereka. Karena itu. pada mulanya mereka disuruh memilih antara puasa dan fidyah. Setelah keyakinan mereka kuat, jiwa mereka mantap, dan mereka telah terbiasa berpuasa, barulah puasa diwajibkan atas mereka. Ini men- jadi contoh terhadap masalah-masalah Islam yang berat, yakni menetapkan syariat secara bertahap. Akan tetapi, pendapat yang paling shohih adalah bahwa penasakhan ayat itu khusus bagi mere- ka yang mampu menjalankan puasa. Adapun bagi mereka yang tidak mampu menjalankannya karena sudah sangat tua, atau sakit yang tidak ada harapan sembuh, maka ayat itu tidaklah mansukh (dihapus). Mereka boleh tidak berpuasa dan tidak wajib meng- qodho’, tetapi harus memberi makan seorang miskin setiap hari. Adapun selain mereka wajib berpuasa. Barangsiapa yang ti- dak berpuasa karena sakit yang diharapkan kesembuhannya atau safar, maka dia wajib mengqodho’, berdasar firman Alloh Ta’ala : (hE HN gy Gl oh Sted es Sa gh on. Fl gad 3 bi “...Maka barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat lah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain...” (Al-Bagoroh [2] : 185) Puasa Romadhon diwajibkan mulai tahun ke-2 setelah hij- rah dan Rosululloh 3 berpuasa Romadhon sebanyak 9 kali. Se- hingga, puasa beliau ini menjadi suatu perintah dan salah satu rukun Islam. Barangsiapa mengingkari kewajiban puasa Roma- dhon, maka dia kafir. Dan barangsiapa membatalkan puasa tanpa udzur yang syar’i dan dia mengingkari kewajiban puasa tersebut, maka dia telah melakukan dosa besar. Dia harus didera, dihardik dan bertaubat kepada Alloh serta mengqodho’ puasanya.” S66 sey ay 2) Kalau puasanya itu batal karena jimak di siang hari bulan Romadhon, maka selain mengqodho’ ia harus melakukan kafaroh, yang akan kita jelaskan pada bab-bab di belakang, insya Alloh. tinggalnya) di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajib- kampungsunnah.org 6 Bimbingan Meraih Kemuliaan Romadhon " ied se 5 _ Kapan Diwajibhan Puasa Romadhon 7 a Menetapkan Masuknya Bulan Romadfon Bee ee dey aoe IES we Beal tall ob aaa 4 (ages 44 all Alloh Ta’ala berfirman : Lab REIT Ke gh. “...Barangsiapa di antara kalian yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka berpuasalah...” (Al-Baqoroh [2] : 185) Dalam ayat ini Alloh Ta’ala telah mewajibkan puasa Roma- dhon terhadap semua hamba-Nya dari awal hingga akhir bulan. Awal bulan bisa diketahui dengan 2 cara : 1. Melihat Hilal Berdasar hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim dan lain- nya dari Ibnu Umar «is. bahwasanya Nabi 2% bersabda : oie - re Ob aly bib oy EN Ng ash sted Sigh GS “Af N34 kampungsunnah.org Bo Bimbingan Meraifi Kemufiaan Romadhon BP oo Leos 43 1g ytd pe “Apabila kalian melihat hilal (bulan Romadhon), maka ber- puasalah, dan apabila kalian melihatnya (pada bulan Syawal) maka berbukalah, Apabila kalian tertutup awan dalam melihat hilal, maka sempurnakanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” Imam Ahmad. dan Nasai meriwayatkan dari Ibnu Umar «is dari Rosululloh 2% yang bersabda : ee a A ee we ek og & Npbi Vy Ie IF le nel “Janganlah kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal (bulan Romadhon ); dan janganiah kalian berbuka sampai kalian me- lihatnya (bulan Syawal).” Imam Thobroni meriwayatkan dari Tholq bin Ali 2: 13h bye grad o Sl 5b Bip ale ot Jame abt of igi ail 6 227, “Sesungguhnya Alloh Ta’ala menjadikan hilal ini sebagai pe- nunjuk waktu. Apabila kalian melihatnya (pada bulan Roma- dhon) maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya (pada bulan Syawal), maka berbukalah.” Hakim telah meriwayatkan dari Ibnu Umar CAs als du ay) ay oe - a Box f 4% Vyihasly 42 2555 Ler peed « Ul Cara Menctapkan Masukrya Bulan Romadion 9 ‘Allah Ta’ala menjadikan Hilal itu sebagai penunjuk waktu bagi manusia, maka berpuasalah jika kalian melihatnya (di bulan Romadhon) dan berbukalah jika kalian melihatnya (di bulan Syawal).” Pada hadits-hadits mulia di atas terdapat penjelasan bahwa kewajiban berpuasa Romadhon dikaitkan dengan melihat hilal dan dilarang menjalankannya tanpa melihat Hilal. Sesungguhnya Alloh menjadikan Hilal itu sebagai penunjuk waktu bagi manusia. Dengan Hilal itu manusia bisa mengetahui waktu-waktu ibadah dan muamalahnya. sebagaimana firman-Nya : ose Lig gp abN 4 gles “Mereka bertanya kepadamu tentang Hilal (bulan Sabit). Kata- kanlah : Bulan Sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manu- sia dan (ibadah) Haji.” (Al-Bagoroh [2] : 189) aoely tL Ini adalah rahmat dan kemurahan Allah Ta’ala terhadap ham- ba-Nya. yang mana Dia mengaitkan kewajiban menjalankan pua- sa dengan perintah yang jelas dan tanda-tanda yang gamblang yang bisa dilihat dengan mata kepala mereka. Dalam melihat Hilal tersebut tidak disyaratkan harus semua orang, tetapi apabila seba- gian mereka walaupun hanya seorang diri saja telah melihatnya. maka semua orang wajib menjalankan puasa. dabir .2, berkata : 10 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org ee: JE sit Jy) ad of aged OG 236 OE yh gas OF 2 3 Of SU: dE “Seorang Arab Badui mendatangi Nabi #%, dia berkata : ‘Sungguh saya telah melihat Hilal’, yakni Hilal Romadhon. Nabi bertanya, ‘Apakah kamu bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang haq selain Alloh?’ Ia menjawab, ‘Ya’, Nabi bertanya, Apakah kamu bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Alloh ?’ Ia menjawab, ‘Ya’. Beliau bersabda, ‘Wahai Bilal, beritahukanlah kepada manusia agar besuk mereka ber- puasa!’” (HR. Abu Dawud) Diriwayatkan pula dari Ibnu Umar <% yang berkata : 3 308 aly J HE i je) vst. Sigh th “sls le: a A, 3 dalias “Hilal telah terlihat oleh manusia, maka aku memberitahukan- nya kepada Rosululloh x, saya juga telah melihatnya, lalu Rosululloh berpuasa dan memerintahkan orang-orang agar berpuasa.” 2. Menyempurnakan Bulan Sya’ban Menjadi 30 Hari Apabila Hilal bulan Romadhon tidak terlihat, maka cara untuk me- netapkannya adalah dengan menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Rosululloh # bersabda : goes U1 wb ISG BE Op “Cara Menetapkan Masuknya Bulan Romadhon 1 “Apabila kalian tertutup dalam melihat Hilal maka sempurna- kanlah (bulan sya’ban menjadi 30 hari).” (Muttafaqun ‘alaih) Makna Ghumma ‘alaikum adalah apabila Hilal itu tertutup oleh suatu keadaan sehingga tidak bisa dilihat pada malam 30 bu- lan Sya’ban, baik itu karena mendung atau debu, maka sempurna- kanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Hal itu sebagaimana ditun- jukkan oleh sabda Rosululloh # dalam hadits lain : “Apabila kalian tertutup dalam melihat Hilal, maka sempurna- kanlah (bulan Sya’ban) menjadi 30 hari.” (Muttafaqun ‘alaih) Makna hadits ini adalah adanya larangan berpuasa pada hari yang meragukan. Amar bin Yasir 3s- berkata, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukan, maka dia telah bermaksiat kepa- da Abal Qosim #5.” Yang menjadi kewajiban setiap muslim adalah mengikuti tun- tunan yang berasal dari Alloh dan Rosul-Nya, baik dalam ibadah puasa ataupun ibadah-ibadah lainnya. Alloh dan Rosul-Nya telah membatasi cara mengetahui ma- suknya bulan Romadhon dengan dua cara di atas. Keduanya bisa diketahui oleh ahlu maksiat dan muta’allim, yakni melihat Hilal atau menyempumakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Barang- siapa menyangka ada yang bisa digunakan untuk mengetahui masuknya bulan Romadhon selain cara yang telah dijelaskan oleh Alloh dan Rosul-Nya, maka dia telah bermaksiat kepada Alloh dan 12- ‘Bimbingan Meraifi Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org Rosul-Nya.*) Seperti orang yang mengatakan wajibnya mengguna- kan Hisab untuk mengetahui masuknya bulan Romadhon. Padahal di dalam Hisab terdapat peluang terjadinya kesalahan dan perkara- nya sangat rumit yang tidak bisa diketahui oleh setiap orang.*) Cara seperti ini akan memperberat dan mempersulit umat. Alloh Ta’ala telah berfirman : Kile pe. “Dan Alloh tidak menjadikan di dalam agama ini kesulitan bagi kalian.” ( Al-Hajj [22] : 78) ce ol as 3. Dan telah menambah syariat Alloh dan Rosul-Nya. Dia telah membuat perkara-perkara baru dalam agama yang tidak ada asalnya (dan setiap bid’ah adalah sesat). 4. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Sesungguhnya saya telah melihat manusia pada bulan puasa dan lainnya, di antara mereka ada yang cenderung kepada pendapatnya sebagian orang-orang bodoh dari Ahli Hisab (yang mengatakan), ‘Hilal telah terlihat’ atau ‘Hilal belum terlihat’. Dia mengatakan itu berdasarkan sesuatu yang ada di batinnya atau dengan sesuatu yang ada di batin dan zhohirnya. Sampai saya mendengar ada salah seorang Qodhi (hakim) yang menolak persaksian sejumlah orang yang adil hanya karena ucapan seorang Ahli Hisab yang bodoh dan pendusta yang mengatakan bahwa dia telah melihat hilal atau belum melihatnya. Dengan perbuatan ini dia menjadi orang yang mendustakan al haq ketika datang kepadanya.”Sampai ucapan beliau : “Kita mengetahui dengan pasti dalam agama Islam bahwasannya melihat hilal bulan Ramadhan atau haji atau ‘iddah atau ila’ atau hukum-hukum lainnya berhubungan dengan hilal, dari seorang Abii Hisab yang (mengatakan) bahwa dia telah melihatnya atau belum melihatnya adalah tidak boleh, Dalam hal ini, nash- nash yang berasal dar sangat banyak, kaum muslimin telah sepakat untuk tidak ache. an di dalamnya, baik pada masa dahulu maupun sekat Cara Menctaphan Masuksya Bulan Romadhon 13 Karenanya, menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk men- cukupkan dirinya dengan sesuatu yang telah disyariatkan Aloh dan Rosul-Nya, sebagaimana kewajiban terhadap perkara-perkara se- lain Hilal. SA ay S66 14 _ Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org Keutamaan-keutamaan Bulan Romadhon dan Apa yang Seyogianya Kita Lakukan Untuk Menyambutnya dey Ho Ss fe SO, Ben, Cesah D5 by for of +e -o€ fae OA GST addy al Ate Ta’ala telah mengistimewakan bulan Romadhon atas Y bulan-bulan lainnya dengan keutamaan-keutamaan besar. Dia telah mengistimewakan bulan ini dengan keistimewaan yang banyak sekali. Alloh Ta’ala berfirman : ZES ae be Le oe ne FN ab Upil Gall GLa 13 Fe Sis Sg (05 SITS sits SLAG) Fah 2. legless “Bulan Romadhon yang di dalamnya diturunkan Al-Quran se- bagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan me- Keuta ut-Reutamaan Bulan Romadhon... 15 ngenai petunjuk itu dan pembeda (antara haq dan batil). Ka- rena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka) maka (wa- jib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari lain...” (Al-Bagqoroh [2] : 185) Pada ayat ini Alloh Ta’ala menyebutkan dua keistimewaan bulan Romadhon yang besar, yaitu : Pertama. diturunkannya Al-Quran pada bulan itu sebagai petunjuk bagi manusia dari kegelapan kepada cahaya. Dia mem- perlihatkan haq dari batil dengan kitab Al-Quran yang agung yang di dalamnya terkumpul semua kebaikan, keuntungan dan kebaha- giaan bagi manusia di dunia dan akhirat. Kedua, kewajiban puasa pada umat Muhammad, yang ma- na Alloh Ta’ala telah memerintahkan hal itu dalam firman-Nya (yang artinya), “Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggaln ya) di bulan itu, maka berpuasalah.” (Al-Baqgoroh [2] : 185) Puasa Romadhon merupakan salah satu rukun Islam dan yang diwajibkan Alloh yang telah maklum dalam agama serta me- rupakan ijmaknya kaum muslimin. Barangsiapa yang mengingka- rinya, maka ia kafir. Dan barangsiapa yang hadir —di negeri tem- pat tinggalnya—, sedangkan ia dalam keadaan sehat, maka ia wa- jib berpuasa pada bulan itu sebagaimana firman Alloh di atas. dadi jelas, kita tidak bisa lari dari kewajiban berpuasa pada bulan tersebut, baik pada waktunya —di bulan Romadhon— atau —di bulan lain— dengan godho’, kecuali orang yang sudah sangat 16 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org tua dan menderita sakit yang terus-menerus yang tidak mampu ber- puasa, baik pada waktunya ataupun dengan qodho’. Bagi kedua- nya ada hukum lain yang akan kita jelaskan pada bab-bab bagian belakang, insya Alloh. Di antara keutamaan-keutamaan bulan ini adalah apa yang telah dijelaskan oleh Nabi # dalam hadits-hadits shohih seperti di shahihain dari Abu Huroiroh 2, bahwasanya Nabi bersabda: eo ail cere (o) “he ce ge ie JO) Sigh Ca be y SS | OV pT RB Ole’) le 13, tb eats y “Apabila Romadhon datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu- pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” Hadits ini menunjukkan beberapa keistimewaan besar bulan ini, yaitu : Pertama, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka. Karena pada bulan tersebut, banyak amal sholih yang disyariatkan dan amalan yang bisa menyebabkan masuk surga, sebagaimana firman Alloh Ta’ala : “Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan...” (An-Nahl [16] : 32) Kedua, pintu-pintu neraka ditutup. Hal itu karena sedikitnya perbuatan maksiat yang bisa menyebabkan pelakunya masuk ne- raka. Alloh Ta’ala berfirman : Keutamaan-keutamaan Bulan Romadhon... 17 ops lt “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutama- kan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggainya.” (An-Nazi’at [79] : 37-39) Alloh Ta’ala berfirman : Leb at A gS 5 as 5G wg 59 Bi ak 3 a i “_..Dan barangsiapa yang mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal selama-lamanya di dalamnya.” (Al-Jin [72] : 23) Ketiga, setan dibelenggu pada bulan itu, sehingga mereka tidak bisa membujuk atau menghasut kaum muslimin untuk melakukan maksiat dan tidak bisa memalingkan mereka dari amal sholih seperti pada bulan lain. Menolak tipu daya setan pada bulan ini adalah dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk. Sesungguhnya itu adalah rahmat dari Alloh Ta’ala bagi kaum muslimin, yaitu untuk memberikan kesempatan kepada mereka agar melakukan kebaikan-kebaikan dan menghapus kesalahan- kesalahan. Di antara keutamaannya adalah bahwasanya kebaikan-ke- baikan pada bulan penuh berkah ini dilipatgandakan pahalanya. Pahala amalan nafilah menyamai pahala fardhu, dan yang pahala fardhu dilipatgandakan menjadi 70 kali. Barangsiapa yang mem- “18 “ Bimbingan Meraih. Kemufiaan Romadhon sae beri buka orang yang berpuasa dosanya diampuni, keluarganya dibebaskan dari neraka, dan baginya pahala seperti yang di per- oleh orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Semua kebaikan, barokah, dan karunia ini halal bagi kaum muslimin, sebagaimana halalnya bulan yang penuh berkah ini. Ma- ka, seyogianya seorang muslim menyambut bulan ini dengan baha- gia dan suka cita. Hendaknya ia memuji Alloh Ta’ala karena telah mempertemukan dengan bulan ini. Juga, meminta pertolongan-Nya agar bisa menjalankan puasa dan amal-amal sholih pada bulan tersebut. Sesungguhnya ini adalah bulan besar, musim yang mulia, dan suatu karunia yang penuh berkah bagi umat Islam. Keutamaan-Reutamaan Bulan Romadhon... 19 Kesibukan di Bulan Romadhon lat, 4 Eh Ue Pas tb tad Ge PEN CaN, ra at het JeEN ce BERS, Goofy I Je; cot Jak Ugf OF ioe os Je bie UB gah AMAR es haly ey iey » GE Cs ass at Spat uu aya wasiatkan kepada kalian dan kepada saya pribadi agar «2Jabertakwa kepada Allah Ta’ala pada bulan ini dan pada bulan- bulan lainnya. Akan tetapi, bulan ini memiliki keistimewaan yang telah dikhususkan Alloh baginya. Bulan Romadhon adalah musim- nya segala kebaikan. Sesungguhnya Nabi #¢ berdoa kepada Alloh agar bisa menjumpai bulan Romadhon. Apabila memasuki bulan Rojab, beliau berdoa : jVBby ORS So) SUSU a “Ya Alloh, berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan Romadhon.” 20 Bimbingan Meraift Kemuliaan Romadhon lstdnhie Gp Beliau memberi kabar gembira kepada para sahabatnya de- ngan kedatangan Romadhon, beliau juga menerangkan keistime- waan-keistimewaannya kepada mereka. Beliau berkata : Bye Mk 2 ton te Sib ofs hg! *Wahai manusia, kalian telah dinaungi oleh bulan besar yang penuh berkah.” Beliau mendorong mereka agar bersungguh-sungguh dalam melakukan berbagai amal sholih, baik yang fardhu maupun yang nafilah seperti; sholat, shodaqoh, loyal terhadap perbuatan yang makruf dan baik, sabar dalam menaati Alloh, menghidupkan siang- nya dengan berpuasa dan malamnya dengan giyamul lail, serta waktu-waktunya digunakan untuk membaca Al-Quran dan dzikir kepada Alloh. danganlah menyia-nyiakannya dengan kelalaian dan keber- palingan seperti keadaan orang-orang celaka yang melupakan Alloh, sehingga Alloh melupakan diri mereka sendiri. Romadhon terus berjalan sementara mereka tidak bisa mengambil faidah dari- nya dan mereka tidak mengetahui kehormatannya. Mereka tidak menganggap Romadhon sebagai bulan yang sangat berharga. Banyak orang yang tidak mengetahui bulan ini kecuali seka- dar bulan yang digunakan untuk mengkoleksi berbagai macam ma- kanan dan minuman sehingga mereka berlebih-lebihan dalam mengkonsumsinya. Mereka banyak membeli berbagai macam ke- butuhan, baik berupa makanan maupun minuman. Padahal telah maklum bahwa terlalu banyak makan dan minum akan menyebab- kan kemalasan dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh. Seha- rusnya setiap muslim sederhana dalam mengkonsumsi makanan Kesibukan di Bulan Romadfion 21 dan minuman sehingga mereka akan bersemangat dalam menja- lankan ketaatan kepada Alloh Ta’ala. Ada orang yang tidak mengetahui bulan Romadhon selain sebagai bulan yang siang harinya digunakan untuk tidur sementara malamnya digunakan mengobrolkan sesuatu yang tidak ada man- faatnya atau malah ada madhorotnya. Sebagian besar waktu malam atau —mungkin— semalam suntuk dia gunakan untuk ngobrol, kemudian siang harinya dia gunakan untuk tidur, sampai- sampai dia tidak menjalankan sholat fardhu secara jamaah dan tepat waktu. Segolongan manusia lainnya duduk mengelilingi meja makan (sibuk berbuka) dan meninggalkan sholat Maghrib berja- maah. Orang-orang semacam ini tidak mengenal betapa berharga- nya bulan Romadhon. Pada bulan tersebut mereka tidak pandai- pandai membawa diri sehingga merusak kehormatan Romadhon dengan mengobrolkan yang diharamkan, meninggalkan hal-hal yang diwajibkan, dan melakukan hal-hal yang dilarang. Pada sisi lain, ada sebagian orang yang tidak mengetahui bu- lan ini kecuali sekadar bulan yang digunakan untuk berdagang, menawarkan barang dagangan dan mencari materi keduniaan yang fana. Mereka bersemangat melakukan jual-beli. Mereka se- nantiasa berada di pasar-pasar dan meninggalkan masjid-masjid Alloh. Kalaupun pergi ke masjid, mereka akan pergi dengan ter- gesa-gesa dan dada mereka terasa sempit. Mereka tidak merasakan ketenangan di dalam masjid karena hati mereka di pasar. Sebagian lain ada yang tidak mengetahui bulan ini kecuali sebagai bulan yang digunakan untuk meminta harta orang lain, baik itu di masjid-masjid Alloh maupun di jalan-jalan. Mereka 22 ‘Bimbingan Meraifi Kemuliaan Romadhon kampungsunnah.org menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain, dari satu negara ke negara lain hanya untuk mengumpulkan harta dengan jalan meminta-minta. Dia memperli- hatkan diri sebagai manusia yang mendapat musibah padahal se- benarnya tidak demikian. Dia mengingkari nikmat yang telah di- berikan Alloh Ta’ala kepadanya, yaitu nikmat kaya dan sehat. Dia mengambil harta orang lain yang bukan haknya. Dia menyia-nyia- kan waktunya yang sangat berharga dengan sesuatu yang sangat berbahaya baginya. Orang-orang semacam ini tidak mengenal ke- istimewaan-keistimewaan bulan Romadhon. Wahai hamba Alloh, kesungguhan Nabi #g dalam beribadah kepada Alloh pada bulan ini melebihi pada bulan-bulan lain, wa- laupun setiap saat beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah. Pada bulan ini. beliau mengurangi kesibukan yang sebenarnya juga merupakan ibadah. Beliau mengurangi amal yang utama untuk melakukan yang lebih utama. Perbuatan beliau ini dicontoh oleh Salafush Sholih. Mereka mengistimewakan bulan ini dengan me- nambah kepedulian terhadapnya, meluangkan waktu untuk ber- amal sholih, menghidupkan malamnya dengan sholat tahajjud (Tarawih) dan siangnya mereka gunakan berpuasa, dzikir, serta membaca Al-Quran. Mereka memakmurkan masjid-magjid Alloh dengan amalan-amalan tersebut. Bandingkanlah keadaan mereka dengan kita, dan sejauh ma- na perasaan kita terhadap bulan ini. Perlu diketahui, sebagaimana pahala kebaikan-kebaikan pada bulan ini dilipatgandakan, maka balasan dan siksa kejelekan yang dilakukan pada bulan ini juga akan dilipatgandakan. Maka, hendaknya kita bertakwa kepada Alloh Ta’ala dan kita menghormati batasan-batasannya. Kesibukan di Bulan Romadfon 23 Alloh Ta’ala berfirman : wag ase AS 3 4 ale et Hae 635. *.-Barangsiapa yang mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Alloh, maka hal itu lebih baik baginya di sisi (Robb- nya)...” (Al-Hajj [22] : 30) Permauflaan Puasa dan Batas Akhirnya Ges ee gees Une eau ces seally Doth piel ash ans ; ° et a woo BE de aes stalls pal OY 4 ASH Z 3 3 « ) ay GF cel aoe y all Alloh Ta’ala berfirman : ee CA tly tpg 25 GS Re tas SES sak? eee BIBS cells 15 2S A SET Saal oS Bay, 3S) aT “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari di bulan puasa ber- campur dengan istri-istri kamu, mereka pakaian bagi kamu dan kamu pun pakaian bagi mereka. Alloh mengetahui bahwa- sanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Alloh kampungsunnah.org 24 Bimbi 5 aaa ; Sor : feb Prides Romadfon : Permufaan Puasa dan Batas Akhirnya = 25 mengampuni dan memaafkan kamu. Maka sekarang campuri- lah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Alloh untuk- mu, dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu Fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam...” (Al-Bagoroh [2] : 187) Pada ayat ini Alloh telah menetapkan waktu permulaan dan akhir puasa dengan batasan jelas yang bisa diketahui setiap orang. Dia menetapkan waktu permulaannya dengan terbitnya fajar kedua dan waktu akhimya dengan tenggelamnya matahari. Hal itu seba- gaimana Dia telah membatasi permulaan puasa Romadhon de- ngan batasan jelas yang bisa diketahui oleh setiap orang, yaitu de- ngan melihat Hilal atau menyempumakan bulan Sya’ban 30 hari. Demikianlah agama kita, agama yang mudah dan tidak rumit. Alloh Ta’ala berfirman : a CP tel GSE ae U3... “Dan Alloh tidak menjadikan kesulitan kepada kalian dalam agama...” (Al-Hajj [22] : 78), maka segala puji dan karunia bagi Alloh Ta’ala. Ini merupakan keringanan yang berasal dari Alloh terhadap hamba-Nya. yang mana puasa pada masa waktu sebelumnya lebih lama. Imam Bukhori telah meriwayatkan dari Baro’ «#-, ia berkata, “Dahulu para sahabat Muhammad #z, apabila salah seorang dari mereka berpuasa lalu ketika waktu berbuka tiba ia tertidur sebelum berbuka, maka ia tidak makan pada malam dan siangnya sampai sore hari lagi. kampungsunnah.org ee Adalah Qois bin Shormah Al-Anshori berpuasa. Dalam suatu uwayat, ia bekerja di kebun kurma pada siang hari sementara ia Lerpuasa. Ketika tiba waktu berbuka, ia menemui istrinya dan ber- tanya, “Apakah kamu mempunyai makanan?” Istrinya menjawab, Tidak, tapi saya akan mencarikannya untukmu.” Hari itu ia be- kerja berat sehingga kedua matanya tertidur karena capek, lalu rstrinya datang. Melihat suaminya itu, ia berkata, “Sia-sia, tidurkah kamu?” Ketika menjelang tengah hari ia jatuh pingsan, lalu peristiwa itu diberitahukan kepada nabi dan turunlah ayat (yang artinya), ‘Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan istri-istri kamu...’ (Al-Bagoroh [2] : 187). Sehingga para sahabat menjadi sangat gembira. Kemudian turun ayat (yang arti- nya), ‘...Dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih ari benang hitam, yaitu Fajar...’ (Al-Bagoroh [2] : 187).” Dalam riwayat Bukhori, dari Baro’ 2 yang berkata, “Ketika mulai puasa Romadhon, mereka —para sahabat— tidak mendekati istri mereka sebulan penuh. Sementara para laki-laki tidak mampu menahan nafsunya. Lalu Alloh menurunkan ayat {yang artinya), Alloh mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsu- mu, karena itu Alloh mengampuni dan memaafkan kamu.” (Al- Bagoroh [2] : 187) Artinya, kalian tidak mampu menahan diri untuk berjimak pada malam hari. ("Maka Alloh mengampuni kamu.”) yakni mene- rima taubatmu terhadap apa yang telah terjadi, (“Dan memaafkan kamu.”) Dia tidak menghukum kamu dan memperbolehkan wani- ta, makanan, dan minuman bagi kamu sejak tenggelamnya mata- hari sampai terbitnya fajar kedua. Pada waktu itu orang yang 5. Karena ia memasuki puasa pada heri kedua sementara dia bolune ntakan Permufaan Puasa dan Batas Akhirnya 27 berpuasa harus menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasanya sampai terbenamnya matahari. Hal ini berdasar firman- Nya, “Kemudian sempurnakaniah puasa itu sampai malam.” Dan huruf ila (sampai) bermakna puncak, apabila kalimat setelah huruf tersebut tidak sejenis dengan kalimat sebelumnya sehingga tidak semakna. Malam tidak sejenis dengan siang, sehingga waktu akhir puasa adalah pada permulaan malam yaitu dengan tenggelamnya matahari. Hal ini sebagaimana sabda Nabi #¢ : ad Fla 4a eb eh Ue yn UG SE, ot we 34 pitall Lif a Clas “Apabila malam telah menjelang dari sini, siang telah pergi dari sini, dan matahari telah tenggelam, maka orang-orang yang berpuasa boleh berbuka.” Sebagian orang ada yang menyelisihi waktu sahur dan waktu berbuka yang syar’i. Sebagian besar dari mereka mengobrol pada malam hari. Pada akhir malam ketika hendak tidur, mereka ma- kan sahur sebelum fajar, kemudian tidur dan meninggalkan sholat Fajar pada waktunya secara berjamaah. Mereka telah melakukan beberapa kesalahan, yakni : 1. Mereka berpuasa sebelum waktunya. 2. Mereka meninggalkan sholat Fajar berjamaah. 3. Mereka mengakhirkan sholat dari waktunya. Mereka tidak sholat kecuali setelah bangun tidur walaupun bangunnya pada waktu zhuhur. “28 “Bimbingan Meraiht ‘Kemufiaan Romadhon — ' kampungsunnah.ors Para ahli bid’ah suka mengakhirkan waktu berbuka, yakni ketika tenggelamnya matahari. Mereka tidak berbuka kecuali sete- lah bercampur-baurnya bintang-bintang di langit. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad 2% , dan sejelek-jelek perkara adalah bid’ah (sesuatu yang dibuat-buat) dan setiap bid’ah adalah sesat. SEM ee 4 of 40 8 Seg 8 ob om oto LED ‘ ey gy ae Sy EN jig OF at JES woe Je us See Permufaan Puasa dan Batas Akhirnya 29 Hukum Niat Berpuasa Bhs £ Si, ae sila 8 ith eects" bahwa niat berpuasa adalah suatu keharusan dan termasuk syarat sahnya puasa, sebagaimana itu juga me- rupakan syarat sahnya setiap ibadah. Berdasar hadits Rosululloh #6: “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya. Dan se- tiap orang akan memperoleh sesuai dengan apa yang diniat- kan. Dengan niat. akan jelas perbedaan antara ibadah dengan adat kebiasaan. Apabila puasa yang dikerjakan itu wajib, maka niatnya harus dilakukan pada malam hari dan ditentukan jenis puasa yang ingin dikerjakan, dasamya sabda Rosululloh # di atas. Ketika memulai puasa, hendaknya dia meyakini dirinya ingin ber- puasa Romadhon, Qodho’ Romadhon, Nadzar, atau Kafarot. 30 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon oe Waktu niat untuk semua jenis puasa wajib adalah sejak ma- lam hari, bisa pada awal malam, pertengahan ataupun akhimya. Hal ini berdasarkan riwayat dari Daruquthni dengan sanadnya da- ri Amroh dari Aisyah @ , secara marfu’, “Barangsiapa yang ti- dak berniat puasa sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasa baginya.” Daruquthni berkata, “Sanadnya semuanya tepercaya.” Dari Ibnu Umar dari Hafshoh dari Nabi #%, bahwasanya be- liau bersabda : Bele 9b Sul 5 ole “Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka ti- dak ada puasa baginya.” Pada redaksi yang lain : ote 3B phe 36 JN oy pall at oe “Barangsiapa yang tidak berkeinginan puasa semenjak malam hari, maka tidak ada puasa baginya.” Karena sepanjang siang harus berpuasa, maka apabila seba- giannya saja hilang niatnya, niscaya puasanya sehari penuh tidak sah. Karena niat tidak berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu. Setiap ibadah niatnya dalam hati. Tidak boleh melafazhkan niat dengan lisan karena tidak ada perintahnya dari nabi dan juga para sahabatnya. Mereka tidak mengucapkan, “Saya niat akan puasa.., saya niat akan sholat.. dan lain sebagainya”. Melafazhkan niat se- perti ini adalah bid’ah muhdatsah. Karena kita cukup bemiat me- ninggalkan makan dan minum dengan niat puasa. Syaikhul Islam Tbnu Taimiyyah 4% berkata, “Barangsiapa yang ingin menjalankan puasa, maka (niatnya adalah) pada saat makan malam. Sebab akan membedakan antara makan malam pada malam ‘Id dengan makan malam pada malam-malam Roma- dhon.” Beliau juga berkata, “Setiap orang yang mengetahui bahwa besok adalah Romadhon dan ingin berpuasa, maka dia telah ber- niat. Inilah yang dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin.” Adapun puasa nafilah (sunnah), maka niatnya sah jika dila- kukan mulai siang hari dengan syarat dia tidak melakukan hal- hal yang membatalkan atau menafikan puasanya, yaitu mulai ter- bitnya fajar sampai ia memulai niatnya. Hal ini berdasar ucapan Aisyah \s : Suatu hari Nabi menemui saya, beliau bertanya, “Apa kamu punya sesuatu —makanan—?” Kami jawab, “Tidak.” Lan- tas beliau bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” (Riwayat Al-Ja- maah kecuali Bukhori) Permintaan makan beliau ini menjadi dalil bahwasanya be- liau belum niat berpuasa sebelum itu. Sedangkan ucapannya, “Ka- lau begitu saya puasa”, menunjukkan permulaan niatnya pada siang hari. Hadits ini menjadi dalil atas sahnya niat puasa sunnah di siang hari. Hadits ini mengkhususkan hadits, “Barangsiapa yang tidak berniat sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.”, dan yang semisalnya. Karena hadits ini khusus bagi puasa fardhu dan bukan puasa sunnah dengan syarat sebelum niat dia tidak me- lakukan hal-hal yang membatalkan puasa, hal itu sebagai realisasi terhadap isi kandungan hadits di atas. his Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah ai berkata, “Adapun puasa sunnah, maka sudah memenuhi syarat jika niatnya dimulai pada kampungsunnah.org siang hari, sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Rosululloh 2%, ‘Ka- lau begitu saya puasa’. Ibadah tathowwu’ (sunnah) perkaranya lebih longgar daripada fardhu (wajib). Sebagaimana sholat wajib yang rukun-rukunnya harus dilakukan seperti berdiri dan menapak di atas tanah®, di mana keharusan itu tidak terdapat pada sholat sunnah. Karena berbagai macam ibadah sunnah perkaranya selalu lebih longgar daripada ibadah fardhu. Dan inilah pendapat pertengahan.” Sahnya niat puasa sunnah yang dimulai pada siang hari di- riwayatkan oleh beberapa sahabat, di antaranya Mu’adz, Ibnu Mas’ud, dan Hudzaifah. Juga oleh Tholhah, Abu Huroiroh, Ibnu Abbas dan yang lain...Wallohu a’lam. advcy aly SES Le hl Ley S66 6. Lain halnya dengan sholat sunnah, karena sholat itu sah saja dilakukan di atas kendaraan dan pada seat berjalan. Se AS 32 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon Hukum Niat Berpuasa 33 ET Yang Wajib Menjalankan Puasa Romadfon ey MG etsy Ea, Gul my ‘y re er dey UI tana shies s aJl Koen —semoga Alloh memberikan taufik kepada saya Kl oon kalian— bahwasanya puasa Romadhon termasuk ke- wajiban dalam Islam yang paling agung. Alloh Ta’ala berfirman {yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa” (Al-Bagoroh [2] : 183). Alloh Ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tem- pat tinggalnya) di bulan itu, maka berpuasalah.” (Al-Bagoroh [2]: 185) Rosululloh #g bersabda : Oly a YY LY Of dol oe OLY ASM ody aCe lily a J, 7 She CE oo NS teas py 34 _Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhoa tea ee °c ee “Islam dibangun atas lima perkara : Syahadat bahwa tidak ada ilah selain Alloh dan bahwa Muhammad Rosululloh, mendiri- kan sholat, menunaikan zakat, puasa Romadhon, dan ibadah haji bagi siapa yang mampu.” (Muttafaqun ‘alaih) Ayat di atas menjadi dalil bahwasanya puasa Romadhon merupakan kewajiban, sementara hadits di atas menunjukkan bah- wasannya ia adalah salah satu rukun Islam. Kaum muslimin telah sepakat bahwa puasa Romadhon hu- kumnya wajib. Barangsiapa mengingkari kewajibannya maka ia murtad dari Islam, ia diminta bertaubat dan kalau tidak mau harus dibunuh. Puasa Romadhon diwajibkan bagi setiap muslim. Adapun orang yang baru masuk Islam pada pertengahan bulan, ia harus berpuasa pada hari-hari sisanya. Ia tidak wajib mengqodho’ puasa pada hari-hari yang lalu”. Puasa juga diwajibkan bagi setiap orang yang sudah balig. Adapun anak kecil (mumayiz) yang sudah bisa membedakan baik dan buruk, tidak wajib menjalankan puasa te- tapi boleh menjalankannya sebagai puasa tothowwu’ (sunnah). Di- harapkan orang yang bertanggung jawab atas mereka membiasa- kan dan mendorongnya menjalankan puasa tersebut. Puasa Roma- dhon juga tidak diwajibkan bagi orang gila sampai ia sadar, berda- sar sabda Rosululloh # , “Diangkat pena terhadap tiga kelompok.” Di antaranya adalah orang gila sampai ia sadar. Jdadi, puasa Romadhon diwajibkan bagi setiap muslim, balig dan berakal. Apabila dalam keadaan sehat dan bermukim di tem- pat tinggalnya, ia harus menjalankan puasa tersebut pada waktu- nya. Namun apabila sakit, ia harus menggodho’nya. Demikian juga 7. Yakni hari-hari sebelum keislamannya. Yang Wajib Menjalankan Puasa Romadhon 35 © Scena wanita haidh dan nifas, wajib menggodho” puasanya. Jika ia sehat tetapi dalam perjalanan, ia disuruh memilih antara puasa pada waktunya dan tidak berpuasa tapi harus menggodho’. Barangsiapa yang pada pertengahan siang menjadi orang yang terbebani kewa- jiban menjalankan puasa, seperti orang kafir yang baru masuk Is- lam, anak kecil yang balig, wanita haidh dan nifas yang suci dari haidh dan nifasnya, orang sakit yang baru sembuh, musafir yang pulang ke kampung halamannya, orang gila yang baru sadar inga- tannya, atau diketahui (masuknya) bulan Romadhon pada siang hari, maka mereka harus menahan diri pada sisa waktu yang ada dan harus menggodho’. Sebab ia telah menjumpai satu hari di bu- lan Romadhon, sementara tidak bisa menjalankan puasanya de- ngan benar dan sempurna, maka ia harus mengqodho'nya. Adapun diperintahkannya ia berpuasa pada sisa waktu yang ada adalah untuk menghormati waktu (di bulan Romadhon). Ketahuilah bahwasanya setiap muslim wajib memperhatikan agamanya dan apa-apa yang shohih darinya. Apalagi rukun-rukun Islam yang merupakan penopangnya, di antaranya adalah puasa. Ibadah puasa ini berulang di kehidupan seorang muslim setahun sekali, rukun Islam yang lima, yang setiap saat harus ada dari se- orang muslim dan tidak boleh hilang, yaitu ucapan dua kalimat syahadat. Di antaranya ada yang berulang lima kali setiap hari yaitu sholat lima waktu. Ada yang berulang setahun sekali yaitu zakat dan puasa. Dan ada yang wajib sekali seumur hidup yaitu haji.) dadi, seorang muslim berhubungan erat dengan rukun-rukun Islam ini. Rukun-rukun itu berulang setiap hari atau setiap tahun 8. Apabila dia mampu menjalankannya 36 Bimbingan Meraih Kemuliaan Romadfon kampungsunnah.org sesuai dengan kepentingannya dan kemampuan dalam menjalan- kannya serta tidak menyulitkan umat. Kemudian di antara rukun- rukun ini ada yang hanya berhubungan dengan badan saja, seperti syahadatain, sholat, dan puasa; ada pula yang berhubungan de- ngan harta saja, yaitu zakat. Dan, ada yang berhubungan dengan badan dan harta seperti haji. Semua ibadah tersebut harus disertai dengan niat yang ikhlas lillahi Ta’ala, berdasar sabda Rosululloh #%, “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan segala sesuatu sesuai de- ngan apa yang diniatkan.” Juga, harus dilakukan sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Rosululloh #5 berdasar hadits : BF wat ngel dine fLee 7) = 2) 942 Ul ale GE foe ye “Barangsiapa yang beramal dengan suatu amal yang tidak ada perintahnya dari kami, maka dia tertolak.” Setiap muslim wajib memperhatikan rukun-rukun Islam ini. Hendaknya ia melaksanakannya pada waktu yang telah ditetap- kan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rosululloh #% Halle WUE GLY Ole ay ose, Sk SIE wey Zi lle gk gw Sg wa gle ae Oy oes S66 Yang Wajif Menjalankan Puasa Romadhon 37 a _ Yang Tidak Wajib Berpuasa dan Apa yang Harus Mereka Lakukan ol gS fe. prsee ebtah aoa av dey aot 5 de AN, BEAN ( go Jaiy aoeey Ku akan menjelaskan tentang orang-orang yang dibolehkan tidak berpuasa pada bulan Romadhon dan apa yang harus mereka lakukan. Alloh Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai- mana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Yaitu hari-hari yang terhitung. Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka dia wajib menggantikannya pada hari-hari yang lain. Dan orang-orang yang berat menjalankannya hendaklah membayar fidyah, yaitus memberi makan seorang miskin.” (Al-Ba- qoroh [2] : 183-184) 38 ‘Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadfon Sita ae Alloh Ta’ala juga berfirman : (e3 Ua See 5 nha 38 a! Ste sy... t ? “Barangsiapa yang menyaksikan bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain...” (Al-Bagoroh [2] : 185) Dua ayat di atas menunjukkan kewajiban puasa Romadhon bagi setiap muslim, balig, berakal, tidak ada halangan, dan men- jumpai bulan Romadhon. Ia wajib menjalankan puasa pada wak- tunya atau mengqodho’ apabila tidak bisa menjalankannya tepat pada waktunya karena ada udzur syar’i. Orang-orang yang me- miliki udzur yang diberi keringanan tidak berpuasa adalah : 1. Orang Sakit yang Berat Menjalankan Puasa Ta diberi keringanan untuk tidak berpuasa. Hal itu apabila puasa akan membahayakannya, memperlambat kesembuhannya, atau menambah rasa sakitnya. 2. Musafir Yaitu orang yang berada di dalam perjalanan pada bulan Roma- dhon, atau orang yang mengadakan safar (perjalanan) pace bulan Romadhon yang jarak perjalanannya mencapai 80 Km alau lebih Javak seperti itu kalau ditempuh dengan berjalan kaki atau naik inta akan memakan waktu dua hari. Musafir disunnahken hdak 2sa, walaupun puasa itu tidak memberatkannya. flat atu ch Yang Tidak Wajib Berpuasage 39 maksudkan untuk mengambil keringanan yang diberikan kepada- nya. Baik safarnya bersifat hanya kadangkala, atau safarnya ber- sifat terus-menerus seperti pengemudi mobil angkutan yang se- bagian besar waktunya digunakan dalam perjalanan antara suatu negara ke negara lain. Orang seperti ini tidak berpuasa pada waktu perjalanannya, tetapi berpuasa pada waktu mukimnya. Apabila ia sampai di kampung halamannya pada tengah hari, maka dia harus menahan diri dari makan dan minum pada sisa waktu yang ada dan mengqodho nya sebagaimana penjelasan yang telah lalu. Apabila seorang musafir pada waktu safarnya berniat bermu- kim selama lebih dari 4 hari, ia wajib menjalankan puasa dan sho- latnya harus disempurnakan (tidak qoshor) seperti orang-orang mukim yang lain. Hal itu karena terputusnya hak safar padanya; baik mukimnya itu untuk belajar, berdagang, atau selain itu. Jika niat mukimnya itu selama 4 hari atau kurang, atau untuk menyele- saikan kebutuhan yang tidak diketahui kapan selesainya, maka ia boleh untuk tidak berpuasa karena tidak terputusnya hak safar padanya. 3. Wanita Haidh dan Nifas Keduanya diharamkan berpuasa selama waktu haidh dan nifas- nya. Hal ini berdasar hadits di Shohihain dari ’Aisyah = yang berkata, “Kami diperintah mengqodho’ puasa.”” Diharamkannya wanita berpuasa pada waktu haidh adalah sesuai dengan ijmak. 9. Ketika seorang wanita bertanya kepadanya, “Kenapa wanita haidh meng- qodho’ puasa tetapi tidak mengqodho’ sholat?” Maka ‘Aisyah menjawab: “Kita diperintah mengqodho’ puasa, tetapi tidak diperintah untuk meng- godho sholat 40 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah s berkata, “Telah ada kete- tapan di dalam sunnah dan ijmak kaum muslimin bahwasanya haidh itu menafikan puasa. Jadi, tidak halal seorang wanita ber- puasa pada saat mengalami haidh dan nifas.!0” Barangsiapa berpuasa pada waktu haidh dan nifas, maka puasanya tidak sah dan ini sesuai dengan qiyas, karena syariat datang dengan adil di setiap perkara. Puasa yang dilakukan seorang wanita pada waktu darahnya keluar akan menyusutkan dan me- lemahkan badan, serta puasanya pun tidak akan sempurna. Mereka diperintah berpuasa pada waktu-waktu lain supaya puasanya itu bisa sempurna. Mereka berpuasa pada waktu darah tidak keluar, di mana darah merupakan sari-sari yang bisa mem- beri kekuatan bagi tubuh, Hal ini berbeda dengan wanita musta- hadhoh (seorang wanita yang darahnya keluar terus-menerus) dan orang yang kebelet muntah yang tidak mempunyai waktu untuk menahannya, maka hal itu tidak menafikan puasanya. 4. Orang yang Sakit Menahun Yaitu orang sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh. Dengan puasa akan menjadikannya lemah terus-menerus. Orang seperti ini dibolehkan tidak berpuasa. Dia harus memberi makan seorang miskin setiap hari sebanyak 1/2 sho’ (1,5 Kg) gandum atau sejenis dan tidak wajib mengqodho’. 10. Hal itu apabila akalnya masih waras. Adapun jika akal dan pikirannya telah hilang, maka perkaranya telah jelas. Yang Tidak Wajib Berpuasa.,. 41 5. Orang yang Sudah Lanjut Usia Yaitu orang yang sudah tidak mampu berpuasa. Orang seperti ini juga boleh tidak berpuasa. Dia harus memberi makan seorang mis- kin setiap hari, dan tidak wajib mengqodho’. 6. Wanita Hamil dan Menyusui Yakni apabila keduanya khawatir terhadap dirinya atau anaknya apabila ia berpuasa. Keduanya boleh tidak berpuasa dan harus mengqodho’ puasa yang telah ditinggalkan. Apabila ia tidak ber- puasa karena khawatir terhadap anaknya saja, maka selain qo- dho’, ia harus memberi makan orang miskin setiap hari. Dalil atas bolehnya orang yang sakit menahun, lanjut usia, wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa adalah firman Alloh Ta’ala (yang artinya), “Dan orang-orang yang berat menjalan- kannya maka wajib memberi fidyah yaitu memberi makan seorang miskin” (Al-Bagoroh [2] : 184). Sebagaimana tafsir dari Ibnu Abbas «is ... Wallohu a’lam. a 42 Bimnbingan Meraiht Kemufiaan Romadfhon kampungsunnah.org ’ Keutamaan-keutamaan Puasa Bp Sy EU oti C7 Gall wy i sl ot dey a ES de Ey Say ay aa 2, OLS, Sa ahai muslimin, kami akan menyebutkan keutamaan- @MYV2_ keutamaan bulan yang penuh berkah ini. Kami memohon kepada Alloh Ta’ala semoga Dia memberi taufik kepada kita agar bisa menggunakan waktu-waktu di bulan Romadhon ini dengan amal sholih, Alloh Ta’ala menerima amal kita, dan mengampuni dosa-dosa kita, sesungguhnya Dia Maha Mendengar doa hamba- Nya. Bukhori dan Muslim telah meriwayatkan dari Abu Huroiroh axe, dari Nabi 2% bersabda : ct epee ee : oY & sg0 et ye oe we 4% é ® Uy J a plea Ys fog je at SE aes ofo % Me aot OS" el So dol ys dalaby Syge 5 Keutamaan-keutamaan Puasa 43 Se LE patted gb By ly oll ie Ey oh Alloh telah berfirman, “Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” el we oe an ON 4. Kebahagiaan akan diperoleh oleh orang berpuasa, yaitu keba- - - hagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan pada waktu ber- “Setiap amal anak Adam adalah untuknya: Satu kebaikan se- P= buka dengan sesuatu yang dibolehkan Alloh dan kebahagiaan misal 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Alloh berfirman, ‘Ke- © akhirat dengan pahala besar yang telah dipersiapkan Alloh cuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan e baginya. Ini termasuk kebahagiaan yang terpuji, suatu kebaha- membalasnya. (Orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat- giaan yang dilakukan karena ketaatan kepada Alloh. Sebagai- nya, makannya, minumnya karena Aku.’ Bagi orang yang ber- we mana firman Alloh Ta’ala : asa ada dua kebahagiaan : Kebahagiaan ketika berbuka dan 63 8th ee 8 ae te ketika berjumpa dengan Robbnya. Dan sungguh patel oh Met em “ jae oe bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Alloh dari- oe “Katakanlah dengan keutamaan dan rahmat Alloh, maka de- pada Misk.” = ngan itu hendaknya mereka berbahagia.” (Yunus [10] : 58) Hadits ini menunjukkan beberapa keutamaan dan keistime- 5. Akibat baik yang ditimbulkan oleh puasa di sisi Alloh, yaitu waan puasa dibandingkan dengan amalan-amalan lain, di antara- = berubahnya bau mulut orang yang berpuasa disebabkan oleh nya adalah : DM puasanya. Perubahan itu terjadi karena ketaatan kepada Alloh 1. Berlipatgandanya pahala puasa berbeda dengan amalan lain- oD sehingga ia dicintai oleh-Nya . Rosululloh # bersabda, “Dan nya. Berlipatgandanya pahala puasa tidak terhitung, semen- sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi tara amalan-amalan lain dilipatgandakan 10 kali sampai 700 as Alloh daripada Misk.” kali lipat. = 6. Alloh mengkhususkan orang-orang yang berpuasa dengan sua 2. Keikhlasan ketika menjalankan puasa melebihi keikhlasan ke- tu pintu di surga, di mana orang lain tidak akan bisa mema tika menjalankan amalan-amalan lainnya, berdasar sabda o, sukinya. Hal itu sebagai wujud pemuliaan terhadap mereka. Rosululloh, di mana Alloh berfirman, “(Orang yang berpuasa) Sebagaimana hadits yang terdapat di Shohihain dari Sahl meninggalkan syahwatnya, makannya, minumnya karena Aku.” = bin Sa’ad a: dari Nabi #8; bersabda : 3. Alloh Ta’ala mengkhususkan amalan puasa bagi-Nya, dan eet we te ta eet ba tN oe me i Dia sendiri yang akan memberikan balasan kepada orang- 3 eR gestalt ae ew ol a JH bb eS 3s ul orang yang berpuasa, berdasar sabda Rosululloh, di mana 4 ga, of MAW « dietiasdin “a0 = 7. 2 % wd Oselell ul SU: ane Abbas GY aa Lal 2c a a en 44 Bimbingan Meraifi Kemufiaan Romadhon Keutamaan-feutamaan Puasa 43 yen oi Gt se 5 ip Gyhag on 8S de> ab cere pe “Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang bernama Ar- Royyan. Orang-orang herpuasa akan memasukinya pada hari kiamat, dan orang lain tidak akan bisa memasukinya. Dikata- kan : Di mana orang-orang berpuasa? Lalu mereka berdiri dan masuk (lewat pintu itu). Apabila mereka telah masuk, pintu tersebut ditutup sehingga tidak ada seorang pun yang bisa me- masukinya.” Puasa akan menjaga pelakunya dari berbagai macam penyakit yang bisa menjangkitinya, menjaganya dari syahwat yang membahayakan, dan dari adzab api neraka, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits yang menerangkan bahwa pua- sa merupakan tameng, yakni tameng yang menjaga pelakunya dari mara bahaya. Doa orang yang berpuasa mustajab. Ibnu Majah dan Hakim meriwayatkan hadits dari Ionu Umar «its bahwasanya Rosu- lulloh 38 bersabda : foe 8 ee s SPY Byes 0 hb De ial ol “Sesungguhnya doa orang yang berpuasa saat berbuka tidak tertolak.” Alloh Ta’ala juga telah berfirman : 131 | pulses BG 2 lw 135 46 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadfor so “Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permo- honan orang yang berdoa apabila dia rnemohon kepada-Ku...” (Al-Bagoroh [2] : 186) Hal itu untuk memberi semangat kepada orang-orang yang berpuasa agar memperbanyak doa. Puasa akan membuat semua amal perbuatan pelakunya men- jadi ibadah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud Ath-Thoyalisi dan Baihaqi dari Ionu Umar «as: as p30" soos aoe a ass a racww) oles aalis 4 a9 a F plea Cee “Diamnya orang berpuasa adalah tasbih, tidurnya ibadah, doa- nya mustajab, dan amalnya dilipat gandakan (pahalanya).”™ Puasa adalah bagian dari kesabaran. Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan bahwasanya Nabi #% bersabda : We xlos fos wall (ai elZall “Puasa adalah setengah kesabaran.”™) Alloh telah mengkabarkan bahwasanya orang-orang sabar akan diberi balasan (atas apa yang mereka lakukan) tanpa hisab. 1) iF] Dho'if jiddan. Lihat Silsilah Hadits Diho’ifah Al-Albani hadits no. 3784. —ed. Dho'if. Lihat Silsitah Hadits Dho’ifah Al-Albani hadits no. 3811.—ed. 11. Puasa akan menyehatkan jasmani, sebagaimana sabda Nabi & oes I peat yiye “Berpuasalah, maka kamu akan sehat.”") Diriwayatkan oleh Tonu Suni dan Abu Nu’aim. Faidah-faidah Puasa Hal itu karena puasa akan menjaga anggota tubuh yang zho- hir maupun batin, dan menghindarinya agar tidak terkontami- nasi makanan-makanan yang mengandung berbagai macam penyakit. Inilah beberapa keutamaan puasa, dan masih banyak lagi keutamaan lain yang tidak bisa kami sebutkan semua, tetapi kami telah menyebutkan yang paling penting. p= adalah salah satu ibadah yang paling banyak manfaat y RS nya serta paling berpengaruh dalam membersihkan jiwa dan “paltal ¢ oe. 4 Kvn sie aly 2 On ZS de ha ey mengukir akhlak. Puasa memiliki faidah-faidah yang besar, di anta- S666 ranya adalah : 1. Cara untuk menanam benih-benih ketakwaan kepada Alloh di dalam hati sekaligus menahan anggota badan dari per- buatan-perbuatan yang diharamkan. Alloh Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang- orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Bagoroh [2]: 183) Pada ayat ini Alloh menjelaskan bahwa Dia mensyariatkan puasa bagi hamba-Nya untuk menambah ketakwaan mereka. Takwa adalah suatu kalimat yang mencakup berbagai sendi kehaikan. Alloh telah menggabung kalimat takwa dengan ber- bagai macem kebaikan dan buah keberhasilan. Alloh berulang oe org 13) Dho’if. Lihat Silsilah Hadits Dho’ifah ALAlbani hadits no. 253. —ed “a8 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadfon : Taidaf-faidah Puasa 49 1 a a ae a Ee kali menyebutnya dalam Al-Quran yang menunjukkan betapa pentingnya takwa. Ahlu ‘Ilmi menafsirkan kalimat takwa de- ngan : Melakukan apa-apa yang diperintahkan Alloh dan me- ninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya dengan mengharapkan pahala-Nya dan takut akan adzab-Nya. Mengenai firman-Nya “La’allakum tattaqun”, Imam Qurthubi 4&5 berkata, “La‘alla” bermakna diharapkan pada mereka, dan “tattaqun” artinya agar kalian meninggalkan maksiat. Karena ketika makanan yang dikonsumsi tubuh sedikit, maka syahwatpun akan melemah, dan ketika itu akan berkuranglah maksiat.” Ada juga yang berkata bahwasanya makna “tatta- qun” tersebut berdasar atas keumumannya, sebagaimana sab- da Rosululloh #5 : cle 3 9 ree eal “Puasa adalah tameng dan benteng.” Dan ketakwaan itu dise- babkan matinya syahwat. Membawa manusia kepada sifat sabar dan menahan cobaan. Karena ia akan menggiring pelakunya meninggalkan sesuatu yang disenanginya dan memisahkannya dari syahwatnya berdasarkan atas ketaatan dan pilihannya. Puasa memberikan kekuatan kepada orang yang menyenangi maksiat sehingga mereka bisa meninggalkan dan menjauhinya. Puasa akan mengajamya dengan tarbiyah amaliyah (pendidik- an aplikatif) untuk sabar dalam meninggalkan maksiat dan melupakannya sampai dia bisa meninggalkannya secara keseluruhan. Pecandu rokok yang sulit meninggalkan kebiasa- annya, bisa meninggalkan kebiasaan jelek dengan mudah me- lalui puasa. Demikian juga semua perbuatan maksiat. 50 Bimbingan Meraifi Kemuliaan Romadhon kampungsunnah.org Mengalahkan nafsu yang banyak mengajak manusia kepada perbuatan jelek. Karena pada saat tidak berpuasa, nafsu bisa mengalahkan pemiliknya dan memaksanya menikmati hal- hal yang diharamkan. Ketika puasa datang, manusia bisa me- nahan nafsu dan membawa kepada al-haq. Mempermudah pelakunya melakukan ketaatan. Hal ini nam- pak betapa orang-orang yang berpuasa berlomba-lomba mela- kukan ketaatan yang mungkin saja mereka malas dan berat melakukannya pada waktu lain. Melembutkan dan mempemudah hati untuk berdzikir kepada Allah serta menghilaagkan berbagai godaan di dalamnya. Puasa adakalanya menanamkan hati seorang hamba rasa cinta kepada ketaatan dan rasa benci kepada maksiat secara terus-menerus. Hal ini akan meluruskan pemahaman dan jalan hidupnya di dunia. +5 fe ity Bite, eich OG Bay aaa: acc all S66 Faidafi-faidahi Puasa 51 Adab-adab Puasa soe ts Je Shy Bil, Galt Gb si Big abeley ah ey 0k SY WZ. etahuilah, bahwa di antara adab puasa yang penting adalah i Ehendaknya seorang muslim berpuasa secara syar’i pada waktu yang telah ditentukan. Tidak boleh mendahului atau meng- akhirkannya, tidak berpuasa sebelum jelas masuk bulan Ramadhon atau berbuka setelah Romadhon usai. Rosululloh 3% bersabda, “Apabila kalian melihat Hilal (pada bulan Romadhon), maka ber- puasalah; dan apabila melihatnya (pada bulan Syawal), maka ber- bukalah” (Muttafaqun ‘alaih). Beliau juga bersabda, “Janganlah kalian berpuasa sampai melihat Hilal (bulan Romadhon), dan jangan berbuka sampai melihatnya (bulan Syawal).” (HR. Ahmad dan Nasai) Hadits pertama merupakan perintah berpuasa ketika melihat Hilal pada permulaan Romadhon dan berbuka (Idul Fitri) ketika melihatnya pada penghabisan bulan. Artinya, waktu puasa berada antara dua Hilal tersebut saja. Sedangkan pada hadits kedua terdapat larangan berpuasa dan berbuka (Idul Fitri) sebelum melihat Hilal. Larangan itu 52 Bimbingan Meraift Kemufiaan ‘Romadhon kampungsunnah.org wi semakin tegas kalau kita mendahului puasa di bulan Romadhon dengan niat bahwa puasa tersebut adalah bagian dari puasa Ro- madhon, karena hal itu berarti menambah sesuatu yang telah di- syariatkan Alloh Ta’ala. Telah diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas «js : oles 1 sy “Janganiah kalian berpuasa sebelum Romadhon.” Abu Dawud juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas «5 : cet V9 oe plea: eR yaw y “Janganiah kalian mendahului bulan Romadhon dengan ber- puasa sehari atau dua hari sebelumnya.” Karena itulah terdapat larangan berpuasa pada hari yang me- ragukan. Amar bin Yasir a% berkata, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang meragukan, maka ia telah bermaksiat kepada Abal Qosim #8.” Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia pun mensho- hihkannya, ia berkata, “Kebanyakan Ahlul ‘IImi beramal dengan- nya. Syaikhul Islam [bnu Taimiyyah 45% berkata, “Karena pada dasarnya Hilal tidak ada, maka berpuasa pada hari itu dikategori- kan mendahului bulan Romadhon sehari, dan Nabi # telah mela- rang yang demikian itu. Pendapat ini pun lebih sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i daripada pendapat yang lain. Karena sesuatu yang diragukan kewajibannya tidak wajib dan tidak mustahab dila- kukan, bahkan disunahkan untuk meninggalkannya sebagai bentuk l-ehati-hatian. Kaidah-kaidah di dalam syariat tidak mengharam- Adab-adab Puasa 53 Le a a ee kan sikap kehati-hatian ini, dan tidak mewajibkan sesuatu yang hanya dilandasi oleh keragu-raguan.” Dari sini dapat kita ketahui kebatilan pendapat mereka yang mengajak kita bersandar kepada Hisab Falaky dalam menetapkan puasa dan hari raya. Karena pada hakikatnya mereka mengajak kita berpuasa dan berhari raya sebelum melihat Hilal, sehingga kita mendahului bulan Romadhon sehari atau dua hari, dan kita berpuasa pada hari yang meragukan dan lain sebagainya dari hal- hal yang dilarang . Di antara adab berpuasa adalah mengakhirkan waktu sahur apabila tidak dikhawatirkan terbitnya fajar kedua, berdasar ucapan Zaid bin Tsabit a : OW AS ib Cat JE ML ihe 2 2b al Cen "8: Ju Sgn “Kami sahur bersama Rosululloh # , kemudian kami bangkit untuk menjalankan sholat. Saya (Anas bin Malik) bertanya, ‘Berapa jarak keduanya?’ Ia (Zaid) berkata, ’Sekitar 50 ayat’.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan di dalam hadits Abu Dzar 2 : yk er a re ahh seta get ei be Ge AT OIE Y “Umatku akan senantiasa berada dalam kebaikan selama me- reka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” Hal itu karena akan memperkuat kita ketika berpuasa. Alloh Ta’ala berfirman : 54 Bimbingan Meraift Kemuliaan Romadhon elena BN ST ETS 8 ose Iles. Pals, oi “...Dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu Fojar...” (Al-Baqoroh [2] : 187) Yang dimaksud ayat di atas adalah gelapnya malam dan te- rangnya siang. Ada sebagian manusia pada zaman sekarang yang asyik ngobrol pada malam hari. Apabila hendak tidur, mereka makan sahur dahulu lalu tidur sehingga meninggalkan sholat subuh. Mere- ka berpuasa sebelum waktunya dan meninggalkan sholat subuh. Mereka tidak mempedulikan perintah-perintah Alloh. Perasaan apa- kah yang ada pada mereka terhadap agama, puasa, dan sholat? Mereka tidak mempedulikan hal-hal tersebut selama mereka mem- peroleh hal-hal yang bisa memuaskan nafsu. Di antara adab puasa adalah mempercepat buka apabila matahari telah tenggelam. Rosululloh #§ bersabda : ° ne) » hale Gea EG ce Ot) SIG Y a “Manusia senantiasa akan berada pada kebaikan selama mere- ka mempercepat buka.” (Muttafaqun ‘alaih) Yakni, urusan umat ini akan senantiasa diagungkan dan me- reka selalu berada dalam kebaikan selama mereka mau menjaga sunnah ini. Di antara adab puasa adalah berbuka dengan ruthob (kur- ma yang baru masak/kurma basah); apabila tidak ada, dengan Adab-adab Puasa 55 tamr (kurma yang telah lama masak/kurma kering). Karena Rosu- lulloh #% biasa berbuka dengan beberapa ruthob sebelum sholat, jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa Tamr; dan apabila tidak ada Tamr, beliau meneguk beberapa teguk air (HR. Abu Da- wud dan Tirmidzi). Oleh karena itu, jangan sampai kita berlebih- lebihan ketika berbuka dengan makan berbagai macam makanan nnah dan akan mem- Hat-hal yang Dilarang dan Dimakruftkan bagi Or dan minuman, karena hal itu menyelisihi sui ag Oo ang perberat kita dalam menjalankan sholat berjamaah. yang B erp uasa goriog ally we ES de atl ley 668 ee fe Sey i, wy ated eB al wy oe an lhe (seal oo” Age 5 all ey abe Sor ak Je Gl oh og u € etahuilah bahwasanya puasa mempunyai adab-adab yang j ‘wajib dijaga dan dilaksanakan agar ia berjalan sesuai dengan syariat, sehingga manfaat dan tujuannya bisa tercapai dan pelakunya pun tidak sekadar mendapatkan rasa capek tanpa mendatangkan faidah bagi dirinya. Sebagaimana sabda Rosululloh #, “Hampir-ham- pir orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga.” Puasa tidak sekadar meninggalkan makan dan minum saja, tetapi juga harus meninggalkan perkataan dan perbuatan yang diharamkan dan dimak- ruhkan. Sebagian ulama salaf berkata, “Seringan-ringannya puasa adalah meninggalkan makan dan minum. Karena tagorrub kita ke- kampungsunnah.org pada Alloh tidak akan sempurna hanya dengan meninggalkan SST Se Bibingan Meri Kemufian Romashon Haba yang Dilrong dan Dinara... 57 syahwat yang sifatnya mubah sebelum kita bertagorrub kepada- Nya dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang setiap saat.” Walaupun seorang muslim harus meninggalkan hal-hal yang dilarang setiap waktu, namun pada saat berpuasa larangan tersebut lebih tegas. Orang-orang yang melakukan hal-hal yang diharamkan pada saat tidak berpuasa akan mendapat dosa dan adzab; dan apabila ia melakukannya pada saat berpuasa. maka selain ber- dosa dan mendapat adzab, puasanya pun akan terpengaruh, baik berkurang —derajat puasanya— atau bahkan membatalkannya. Orang yang benar-benar berpuasa adalah yang perutnya berpuasa dari makanan dan minuman; anggota tubuhnya berpuasa dari hal- hal yang dilarang: mulutnya berpuasa dari berkata keji dan kotor; telinganya berpuasa dari mendengarkan nyanyian, alat musik, se- ruling, pergunjingan dan adu domba; dan matanya berpuasa dari pandangan-pandangan yang diharamkan. Rosululloh #2 bersabda : cB BEE a ths Lay Us aS “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan ia malah mengerjakannya, maka Alloh tidak membutuhkannya (ketika) ia meninggalkan makan dan minumnya (puasa).” (HR. Bukhori) Orang berpuasa wajib meninggalkan ghibah, adu domba dan cacian. Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Huroiroh ag» bahwa Nabi #5 bersabda : 58 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org A A ee OF (Ses Vy Cas 8 US sus oS ALL oF if ke dl ace als “fee Yn “Apabila suatu hari kalian berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan berbuat kebodohan. Dan apabila seseorang meng- hardiknya atau mengancamnya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa’. ” Di dalam Shohihain dari Abu Huroiroh a: secara marfu’ : OR Se et ote et on Fo LE Be, Fog EV ERE BASIE eye oy OI BE mie ot Jeb Soha BE fae Vy “Puasa merupakan tameng. Apabila suatu hari kalian berpua- sa, maka janganlah berkata kotor, berbuat fasik atau berbuat kebodohan. Apabila seseorang mencela kalian, maka katakan- lah ‘Saya sedang berpuasa.’ ” dunnah (tameng) adalah sesuatu yang bisa menutupi dan me- nahan pedang musuh. Jadi, puasa akan menjaga pelakunya agar tidak tercampak ke dalam perbuatan maksiat yang menyebabkan adzab dunia dan akhirat. Yang dimaksud dengan rofats adalah kata-kata keji dan kotor. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan yang lain secara marfu’ dari Nabi x yang bersabda : wiK JE GE AE Hal-fial yang Dilarang dan Dimafruhkan... 50 “Sesungguhnya puasa adalah tameng selama tameng tersebut tidak dirusaknya. Ditanyakan kepada beliau, ‘Dengan apa ta- meng itu bisa dirusaknya?’ Beliau menjawab, ‘Dengan dusta dan ghibah.’” Hadits ini menunjukkan bahwasannya ghibah bisa memba- kar puasa, yakni bisa mempengaruhinya. Jika tameng sudah terba- kar, maka tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya. Demikian juga puasa, apabila telah terbakar, maka tidak bermanfaat bagi pelaku- nya. Adapun ghibah, sebagaimana dijelaskan oleh Rosululloh 5, adalah kamu menyebut-nyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci. Terdapat sebuah hadits yang menerangkan bahwa ghi- bah bisa membatalkan puasa, sebagaimana terdapat di Musnad Imém Ahmad : Ada dua wanita yang berpuasa pada masa Rosu- lulloh #3, keduanya hampir tewas karena kehausan. Hal itu diberi- tahukan kepada Nabi, tetapi beliau berpaling dari keduanya. Ke- mudian keduanya memberitahu Nabi, lalu Nabi memanggil dan memerintahkan keduanya untuk memuntahkan sesuatu yang ada di perutnya. Kemudian keduanya pun memuntahkan nanah. darah, dan sekerat daging segar. Lantas Rosululloh #¢ bersabda, “Kedua wanita ini berpuasa dari sesuatu yang dihalalkan Alloh, namun ber- buka dengan yang diharamkan Alloh. (Yakni) Mereka berdua du- duk-duduk sambil memakan daging manusia.” Kejadian yang menimpa kedua wanita tadi di sisi Rosululloh 38 merupakan mukjizat yang diberikan Alloh kepada Rosul-Nya untuk menjelaskan kepada umatnya bahwasanya ghibah itu mem- punyai pengaruh yang sangat buruk. 60 Bimbingan Meraiht Kemufiaan | Romadhon kampungsunnah.org Alloh Ta’ala berfirman : poe Ge oi et ees BLS “...Dan janganlah sebagian dari kalian menggunjing sebagian yang lain, apakah salah seorang dari kalian senang kalau me- makan daging bangkai saudaranya?...” (Al-Hujurot [49]:12) Hadits di atas menunjukkan bahwasanya ghibah bisa mem- batalkan puasa secara maknawi, yakni batalnya pahala puasa orang yang melakukannya. Dan inilah pendapat jumhur ulama. ats sioy ally OS Es 5 (oe an Ley S66 Hal-fat yang | Difarany dan Dimakrufan..,, 61 1 ee em | Hal-fal yang Dimakruhkan bagi Orang yang Berpuasa ey Me Le Sh, tally fal Gy be sor ye Ag UF okt able y ll Ken bahwa orang berpuasa itu berada dalam ibadah { XS cesar yang tidak pantas jika kebesarannya dikotori dengan perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat, karena selama berpuasa ia beribadah kepada Alloh. Bahkan tidumya pun ibadah jika dimaksudkan untuk menjauhi hal-hal yang bisa mem- batalkan puasanya atau agar bisa menjalankan sholat lail, sehing- ga tidak layak baginya mencampuradukkan ibadahnya tersebut dengan sesuatu yang tidak sesuai. Oleh karena itu, para salafus sholih apabila berpuasa, mereka duduk di dalam masjid. Mereka berkata, “Kita menjaga puasa dan tidak mempergunjing seorang- pun.” Hal itu merupakan bentuk kehati-hatian mereka dalam men- jaga puasa. Seorang muslim yang sedang menjalankan puasa tidak harus selalu berada di dalam masjid, karena ia perlu bekerja untuk men- cukupi kebutuhan hidup. Namun, ia wajib menjaga kehormatan kampungsunnah.org puasanya di mana pun ia berada. Diharamkan pula baginya me- ngeluarkan perkataan hina seperti mencela dan menghardik. Apa- bila ada seseorang yang mencela dan menghardiknya, maka jangan dibalas tindakan tersebut. Hal ini berdasar sabda Rosululloh #8 yang dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Huroiroh a» bahwasanya beliau bersabda, “Apabila suatu hari salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata keji dan berbuat kebo- dohan. Apabila seseorang mengancam atau menghardiknya maka katakanlah ‘Saya berpuasa.’” Imam Hakim dan Baihaqi juga meriwayatkan dari Abu Huroiroh a: Soy aH Hg I Ge eta fits A ll Wille eo SPAT Op iN, “Puasa tidaklah sekadar meninggalkan makan dan minum, ka- rena sesungguhnya puasa adalah meninggalkan perbuatan yang sia-sia dan perkataan keji. Apabila kamu dicerca oleh sese- orang atau dia berbuat kebodohan terhadap kamu, maka kata- kanlah, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” Hadits-hadits ini menunjukkan kepada kita bahwasanya di antara hal-hal yang terpenting bagi orang yang berpuasa adalah memperhatikan dan menjaga puasanya. Jikalau ada orang yang memusuhinya dengan memukul atau mencela, maka ia tidak diper- bolehkan membalas perbuatan tersebut walaupun qishosh diboleh- kan —bagi orang yang teraniaya—, namun pada saat berpuasa qishosh itu terlarang. Hendaknya ia mengatakan bahwa ia sedang berpuasa. Hal-fal yang Dimakrufkan... 63 _ Apabila orang yang dimusuhi saja dilarang melakukan qishosh apalagi orang yang memusuhinya, keharaman dan dosa- nya tentu lebih besar. Karena sikap permusuhan diharamkan setiap saat sebagaimana firman Alloh Ta’ala : core ae Bs cee WRN So's Vail 215 55... «_..Dan janganlah kalian bermusuh-musuhan, sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang yang bermusuh-musuhan.” (Al- Bagoroh [2] : 190) Bermusuh-musuhan ketika puasa merupakan perbuatan keji dan dosa besar. Orang berpuasa wajib menjaga lisannya dari uca- pan-ucapan yang tidak bermanfaat seperti berdusta, adu domba, ghibah. cercaan dan setiap ucapan buruk. Dia juga harus menjaga jiwanya dari berbagai macam syahwat dan hal-hal yang diharam- kan. Hal itu berdasar keumuman sabda Rosululloh #8 : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan ia malah melakukannya, maka Alloh tidak membutuhkan ia me- ninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhori) Dan sabdanya : fee Vy C37 5B “Maka janganlah dia berkata kotor dan berbuat fasik.” 64 Bimbingan Meraiht Kemuliaan Romadfion kampungsunnah.org Rahasia dan tujuan puasa yang sebenarnya adalah untuk mengalahkan hawa nafsu dan memberi kekuatan kepada jiwa un- tuk menjaga diri dari setan dan bala tentaranya. Sebagian ulama berkata, “Hendaknya (orang yang berpuasa) menahan semua anggota tubuhnya; kemaluannya, matanya, lisan- nya dan hatinya. Jangan berbuat ghibah, mencela, memusuhi, ber- dusta atau menyia-nyiakan waktu dengan menyenandungkan sya’ir, menyebarkan isu, guyonan, pujian dan celaan yang diluar batas kebenaran. Janganlah menjulurkan tangannya kepada keba- tilan, atau melangkahkan kakinya ke tempat-tempat kemungkaran.” Para ulama berkata, “Sesungguhnya ghibah, selain terjadi pa- da lisan. juga terjadi pada anggota tubuh yang lain seperti me- ngedip-ngedipkan mata, tangan atau bibir.” Maksiat bisa mengurangi pahala puasa walaupun tidak mem- batalkannya. Kadang orang yang berpuasa tidak memperoleh pa- hala sedikitpun padahal sudah menanggung rasa capek karena me- nahan lapar dan dahaga. Hal itu disebabkan ia belum menjalan- kan puasa sesuai dengan tuntunan syariat, yaitu dengan mening- galkan hal-hal yang diharamkan. Rosululloh 5 telah memerintahkan orang yang berpuasa apa- bila dicela oleh seseorang, untuk mengatakan, “Sesungguhnya saya berpuasa.” Nampaknya hal itu diucapkan dengan lisan sebagai bentuk pemberitahuan terhadap si pencela bahwasanya ia dilarang membalas ucapannya tersebut pada saat berpuasa. Manfaat sikap ini adalah untuk memutus jalan-jalan kejelekan sekaligus meng- ingatkan dirinya dan diri si pencela akan kehormatan puasa. Dan hal itu merupakan cara untuk menolak kejahatan musuh dengan sesuatu yang lebih baik. ring ly oe 5 de i Ley eel wy sd) Hal-hal yang Merusak Puasa (1) See eek Sui a ¢ Le A's J ay cy A ofetuh G5 & iad Te V5 SLT Abt aT a cade y STy OS se L, SEN, eS K @, ctahuilah, kita wajib menjelaskan hal-hal yang bisa merusak f puasa agar bisa diketahui oleh setiap muslim sehingga me- reka menjauhi dan berhati-hati terhadapnya. Pembatal-pembatal puasa terbagi menjadi dua bagian : em Sesuatu yang menyebabkan batalnya puasa dan wajib meng- qodho’. Sesuatu yang menyebabkan pahala puasa rusak dan tidak wajib menggodho’. Hal-hal yang merusak puasa dan wajib menggodhe ada be- berapa macam : — gst pannan : org Hal-hal yang Merusak Puasa 67 Jimak Apabila orang berpuasa berjimak di siang hari bulan Romadhon, maka batallah puasanya pada saat itu dan ia harus menahan sisa waktunya di hari tersebut. la wajib bertaubat kepada Alloh Ta’ala dan beristighfar terhadap perbuatannya. la juga harus menggodho’ puasa dan melakukan kafaroh yaitu dengan membebaskan budak. Apabila ia tidak menpunyai, maka berpuasa dua bulan berturut- turut. Dan apabila tidak mampu, maka ia harus memberi makan 60 orang miskin; setiap orang miskin 1/2 sho’ (1,5 Kg) gandum atau makanan pokok lain. Orang yang tidak mampu berpuasa dua bulan berturut-turut ini adalah mereka yang tidak mampu menjalankannya karena ada penghalang yang syar’i, bukan mereka yang berat dalam menjalan- kannya. Dalil hal tersebut terdapat di Shohihain dan selainnya dari Abu Huroiroh as : Seorang Arab badui datang kepada Rosululloh, ia berkata, “Binasalah saya, binasalah saya”, Rosul #% bertanya, “Apa yang membinasakan kamu?” la menjawab, “Saya menye- tubuhi istriku di siang hari bulan Romadhon.” Rosululloh berkata, “Apakah ada sesuatu yang bisa kamu gunakan untuk membebas- kan budak?” Ia menjawab, “Tidak”. Lalu Rosululloh bertanya, “Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Ia ber- kata, “Tidak”. Rosululloh bertanya lagi, “Apakah kamu punya se- suatu yang bisa kamu gunakan untuk memberi makan 60 orang miskin?” Ia berkata, “Tidak”. Kemudian ia duduk. Lalu Nabi mem- bawa keranjang besar yang berisi kurma. Beliau bersabda, “Ber- shodagohlah dengannya!” Ia malah menjawab, “Siapakah di anta- ra penduduk Madinah yang lebih membutuhkannya daripada ka- mi?” Maka tertawalah Nabi sampai kelihatan gigi taringnya. Lalu 68 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon kampungsunnah.org beliau bersabda, “Ya sudah, pergi dan beri makan keluargamu de- ngan kurma ini.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4% menjelaskan, “Sesung- guhnya jimak yang dilakukan oleh orang berpuasa, kalau dilihat dari faktor keluarnya sesuatu, maka ia serupa dengan haidh dan hijamah (berbekam). Jika dilihat dari faktor syahwat, maka ia serupa dengan makan dan minum.” Beliau sis juga berkata, “Adapun jimak jika dilihat dari segi - penyebab keluarnya air mani, maka ia serupa dengan muntah, haidh, dan hijamah, karena semua ini mengeluarkan sesuatu. Jika dilihat dari faktor syahwat, maka jimak serupa dengan makan dan minum. Rosululloh #5 telah mengabarkan dari Robbnya bahwa- sanya Dia berkata tentang orang yang berpuasa, ‘Mereka mening- galkan makan dan minumnya karena Aku.’ Jadi, orang yang ber- puasa meninggalkan sesuatu yang bisa memberinya kepuasan ka- rena Alloh Ta’ala, sehingga perbuatannya ini merupakan bentuk ibadah yang berpahala.” dimak merupakan salah satu kenikmatan badan yang besar, kesenangan dan kepuasan jiwa. Ia bisa menggerakkan syahwat, darah dan badan melebihi apa yang ditimbulkan oleh makanan. dika setan menyusup ke dalam tubuh anak Adam melalui pembu- luh darah, sedangkan makanan yang dikonsumsi tubuh bisa mem- perbesar pembuluh darah tersebut sehingga syahwatnya pun me- muncak, maka makna yang seperti ini lebih sesuai pada jimak. Karena jimak bisa memperbesar hawa nafsu dan mengganggu iba- dah. Bahkan jimak merupakan puncak syahwat melebihi syahwat yang disebabkan oleh makanan dan minuman. Karena nya, orang yang berjimak di siang hari bulan Romadhon diwajibkan athens Sareea See, 69 melakukan kafaroh zhihar yakni dengan membebaskan budak, atau dengan sesuatu yang bisa mengganti kedudukannya sesuai dengan sunnah dan ijmak. Karena perbuatan ini kesalahannya lebih besar, dorongannya lebih kuat dan kerusakannya lebih meluas. Inilah di antara hikmah terbesar diharamkannya jimak di siang hari bulan Romadhon. Adapun keberadaannya yang bisa memperlemah badan kare- na mengeluarkan sesuatu, maka ini hikmah lain yang serupa de- ngan muntah dan haidh. Tetapi jimak lebih jelas dari keduanya, sehingga rusaknya puasa karena jimak lebih besar daripada keru- sakan yang disebabkan oleh makan dan minum. Bee sey dy ON Ue LL, See “10 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon | tie ogi Hat-hal yang Merusak Puasa (2) Bes te pie oe US ge SI, HE, Geli Gb Ci Hotty pal at heey oh Ay esl Kk etahuilah bahwasanya Alloh telah memperbolehkan orang yang berpuasa untuk bersenang-senang dengan istrinya, yaitu pada firman-Nya: Sis Sita cata p25 44 “...Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa untuk ber- senang-senang dengan istrimu...” (Al-Baqoroh [2] : 187) Kalimat rofats merupakan kinayah dari jimak. Tapi ada yang mengatakan bahwa kalimat rofats merupakan suatu ungkapan yang mencakup segala sesuatu yang diinginkan oleh seorang laki- laki terhadap istrinya. Dari semua pengertian di atas, rofats dikhu- suskan pada malam hari sehingga menunjukkan haramnya rofats bagi yang berpuasa jika dilakukan pada siang hari. Pada Hal-hal yang Merusak Puasa 71 pembahasan yang lalu telah dijelaskan tentang konsekuensi bagi orang berpuasa yang berjimak di siang hari bulan Romadhon, yak- ni melakukan kafaroh mugholazhoh. Dan ini merupakan pendo- rong bagi seorang muslim untuk menjauhi hal-hal yang dilarang dan menjaga puasanya. Mengeluarkan Sperma Yaitu keluarnya sperma karena berciumart, bersetubuh, onani, atau memandang sesuatu yang membangkitkan syahwat. Apabila sper- ma orang yang berpuasa keluar dengan sebab-sebab di atas maka puasanya rusak, ia harus menahan diri selama sisa waktu yang ada dan mengqodho’ puasanya, tetapi ia tidak wajib melakukan kafaroh. Akan tetapi ia harus bertaubat, menyesal, beristighfar, dan menjauhi hal-hal yang bisa membangkitkan syahwat ini. Karena ia dalam peribadahan agung yang dituntut untuk meninggalkan syahwat, makannya, dan minumnya karena Alloh. Adapun orang tidur, apabila bermimpi kemudian spermanya keluar, maka hal itu tidak membatalkan puasanya dan tidak melakukan kesalahan kare- na itu terjadi bukan atas keinginannya, tetapi ia harus mandi besar. Makan dan Minum dengan Sengaja Berdasarkan firman Alloh : e at + oops ips AES STALLS AST ENT BE ac LIL & “Dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu Fajar. Kemudian sempurnakan puasamu sampai malam...” (Al-Baqoroh [2] : 187) kampungsunnah.org Alloh telah membolehkan hamba-Nya makan dan minum sampai terbitnya fajar kedua, kemudian memerintahkannya agar menyempurnakan puasa sampai malam. Maknanya adalah me- ninggalkan makan dan minum dari terbitnya fajar sampai malam. Nabi #¢ telah mengabarkan dari Robbnya bahwasanya Dia berfirman tentang orang-orang yang berpuasa : al by bie, Geb ps “Ia meninggalkan makan dan minumnya karena-Ku.” Termasuk jenis makan dan minum adalah masuknya suatu makanan atau minuman ke dalam perut tanpa melalui mulut. Demikian juga masuknya segala sesuatu yang cair atau pa- dat melalui hidung, mata atau telinga seperti obat tetes mata dan obat tetes hidung. Juga mengenakan penyemprot di dalam tenggo- rokan atau hidung, karena itu mengandung unsur obat yang berpe- ran sebagai makanan bagi tenggorokan. Demikian juga halnya de- ngan jarum suntik yang bisa memberi kekuatan bagi tubuh, mene- lan obat-obatan, tranfusi darah, semua ini bisa merusak puasa. Karena ia bisa berupa sumber makanan yang mengganti keduduk- an makanan, atau berupa obat-obatan yang masuk ke dalam tu- buh melalui tengorokan dan perut yang hukumnya serupa dengan makanan dan minuman. Hal itu sebagaimana telah dijelaskan oleh beberapa ulama. Adapun jarum suntik yang cairannya bukan berupa makanan bagi tubuh, apabila disuntikkan melalui urat leher maka membatal- kan puasa. Karena obat itu mengalir bersama darah dan bermuara di perut. Dan, apabila digunakan melalui lengan, maka yang lebih selamat adalah meninggalkannya, berdasar sabda Rosululloh #: i-fal yang Merusak Puasa 73 Bese Jebel go “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan kamu kepada sesuatu yang tidak meragukan kamu.” Barangsiapa yang membutuhkan hal-hal di atas karena sakit yang mengharuskan penggunaaannya dan tidak bisa diundur sam- pai malam, maka hendaknya ia mengambilnya dan mengqodho’ puasanya di kemudian hari karena ia sedang sakit. Dan Alloh memberikan keringanan kepada orang yang sakit untuk tidak ber- puasa dan mengqodho’ puasanya tersebut pada hari yang lain. Adapun celak mata, sebagian fugoha’ memasukkannya ke dalam perkara-perkara yang bisa membatalkan puasa karena celak ini akan menuju ke dalam tenggorokan dan orang yang berpuasa akan merasakan efeknya di tenggorokan. Karena itu. tidak seyogia- nya orang berpuasa bercelak di siang hari bulan Romadhon, hal itu sebagai sikap kehati-hatian dan untuk menjauhi syubhat. Allohu a‘lam. Bee ae od eye an Ley G66 kampungsunnah.org a mm ee ee a ae = _ 74 Bimbingan Meraif: Kenuliaan Romadhon Hal-fial yang Merusak Puasa (3) A Ges Be tn Beg OE gm ng Got Be y wos @ SU OS ES le Ey EI, CL Ob Ay fom eo 2 Big ehioy Wi le a LY Mengeluarkan Darah dari Orang yang Berpuasa Baik itu dengan berbekam, atau selainnya untuk menolong orang sakit dan lain sebagainya. Dasar dari permasalahan ini adalah sabda Rosululloh #§ : a ieue 07 Alon ° it te ¢ procell y pores ail “Batallah (puasa) orang yang berbekam dan yang dibekam.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, dan banyak hadits yang semakna dengan ini) Tonu Khuzaimah 255 berkata, “Kabar tentang batalnya puasa orang yang berbekam dan yang dibekam telah tsabit dari Rosululloh a.” Hal-fal yang Merusak Puasa 75 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4&5 berkata, “Pendapat yang menyatakan bahwa berbekam membatalkan puasa adalah pendapat kebanyakan fuqoha’ Abli Hadits, termasuk Imam Ahmad, Ishaq, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnul Mundzir. Fugoha’ Ahli Hadits yang mengamalkan hal tersebut merupakan manusia pilihan dalam mengikuti Rosululloh #%. Pendapat tersebut juga sesuai dengan ilmu Ushul dan giyas.” Adapun orang yang tidak berpendapat demikian, berhujjah dengan hadits yang terdapat di Shohihul Bukhéri, “Bahwasanya Rosululloh berbekam sementara beliau sedang berpuasa dan berihrom.” Imam Ahmad dan selainnya mencela tambahan, “Se- mentara beliau berpuasa” dalam hadits di atas. Mereka berkata, “Yang tsabit adalah bahwasanya beliau berbekam sementara beliau sedang berihrom.” Imam Ahmad berkomentar, “Lafazh hadits ‘Sementara beliau berpuasa’ tidak shohih.” Sampai ucapan beliau (Syaikhul Islam), “Dan yang disebutkan oleh Imam Ahmad inilah yang disetujui oleh Bukhori dan Muslim, karena itulah Imam Muslim berpaling dari penulisan lafazh tersebut dan hanya menyebutkan berbekamnya orang yang berihrom.” Adapun keluarnya darah dari orang berpuasa tanpa dise- ngaja seperti mimisan, terluka, pendarahan pada gigi dan seba- gainya tidaklah membatalkan puasa, karena dia memiliki udzur dalam hal tersebut. !” Namun, hendaklah ia berhati-hati jangan sampai menelan darah yang keluar dari gigi, dan semisalnya. 14. kampungsunnah.org 3 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadhon Muntah Yakni mengeluarkan makanan dan minuman yang berada di da- lam lambung melalui mulut dengan sengaja. Berdasarkan sabda Rosululloh #5 : aii (Le ULL “Barangsiapa yang muntah dengan sengaja, hendaklah meng- qodho’ puasanya.” (Hadits ini dihasankan Tirmidzi dan ia berkata, “Ahlu Iimi beramal dengannya.”) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 2% berkata, “Larangan mengeluarkan sesuatu yang bisa memberi kekuatan dan kebugaran badan berupa makanan dan minuman yang dengannya tubuh bisa memperoleh makanan adalah karena perbuatan tersebut bisa me- nyusutkan dan memperlemah badan. Karena apabila perbuatan tersebut ada madhorotnya, sementara ia sedang menjalankan iba- dah sehingga (kalau hal itu dikerjakan), maka hal itu tidak adil.” Adapun jika dia tidak sengaja dan muntah tersebut tidak berda- sarkan keinginannya, maka tidak berpengaruh terhadap puasanya. Berdasar sabda Rosululloh # : a= 4 Aa 28 4 Fe celia gabe Cele (all a5 3 la “Barangsiapa yang dikuasai oleh muntah, maka tidak wajib qodho’ atasnya.” (HR. Tirmidzi) Termasuk hal-hal yang dilarang bagi orang berpuasa adalah berlebih-lebihan berkumur dan menghirup air di hidung. Rosululloh bersabda: Hal-fal yang Merusak Puasa 77 Cite o SF of GEL 3 all “Dan bersungguh-sungguhlah kamu ketika menghirup air ke dalam hidung kecuali jika kamu dalam keadaan puasa.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4% berkata, “Hal itu karena terhirupnya air ke dalam lubang hidung akan menyebabkan air ma- suk ke dalam tenggorokan dan perutnya, sehingga ia seperti orang yang minum dengan mulutnya, badannya memperoleh makanan dan dahaganya hilang dengan sebab air yang masuk tadi.” Dan diperbolehkan bagi orang yang berpuasa mendinginkan tubuhnya dengan merendam dalam air, dengan syarat harus men- jaga agar air tidak masuk ke dalam tenggorokannya. Bagi orang yang makan dan minum karena lupa, maka tidak apa-apa. Berda- sar sabda Rosululloh #8 : CHG tae pp bop fst ee os He “ ° wae Ke “ geese olan 9 ail daabel “Barangsiapa yang lupa ketika ia berpuasa sehingga ia makan atau minum, maka sempurnakanlah puasanya, karena sesung- guhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Alloh.” Dan ini termasuk kelembutan dan kemudahan yang diberikan Alloh kepada hamba-Nya. Sabda beliau, “Maka sempurnakanlah puasanya” merupakan dalil bahwa puasanya sah. Demikian juga seandainya ada debu atau lalat yang terbang ke tenggorokan, maka tidak berpengaruh terhadap puasanya, hal itu karena tidak bisa dihindari. kampungsunnah.org Ketahuilah, bahwasanya wajib bagi seorang muslim untuk menjaga puasanya dari segala sesuatu yang bisa membatalkan dan mengurangi pahalanya. Tetapi apabila hal-hal tersebut terjadi kare- na kelupaan kita, maka tidak akan mempengaruhi puasa kita, ber- dasar sabda Rosululloh 2 : ale (A SE1G, oe, tes 2 SY “Diampuni umatku karena tiga hal : Karena salah, lupa dan terpaksa.” ou fre By paw Be oe 7 wo Gee Ae fe eo, ¢ Geli Uy & edly ate wy es eb Se SSE . — _ a a a a Hal-hal yang Merusak Puasa 79 Hukum yang Berfubungan dengan Qodho’ Puasa (1) KK etahuilah, bahwasanya kalian wajib mengetahui hukum ed godho’ puasa bagi yang batal puasanya di siang hari bulan Romadhon karena suatu sebab yang syar’i. Alloh berfirman : a ced € as x “- oe oe eye ve BMA AA 3s Batata le TN eygesaler ord ~ BEST LES aa ee as Sy ed ey « Barangsiapa di antara kalian sakit atau dalam perjalanan, maka wajib menggantinya pada hari-hari yang lain, Alloh menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan, dan agar kalian bisa menyempurnakan jurnlah bila- ” (Al-Bagoroh [2] : 185) ngan puasa kalian... 80 Bimbingan 1 Meraih. Kemufiaan Romadhon | campungeunnah org a ee - Pada akhir ayat di atas, Alloh memberi keringanan kepada orang sakit dan yang dalam perjalanan untuk tidak berpuasa, tetapi keduanya wajib mengqodho'’nya. Jadi, apabila keduanya mengam- bil keringanan tersebut, tidak berpuasa, hendaknya mereka ber- puasa sejumlah hari yang ditinggalkannya pada bulan lain. Jika mereka tidak mengambil keringanan tersebut kemudian tetap ber- puasa, maka puasanya tersebut sah dan mendapat pahala. Penda- pat ini menurut kebanyakan ulama dan inilah yang benar. Alloh telah menjelaskan tentang hikmah diberikannya keri- nganan ini, yakni bahwasanya Dia menghendaki kemudahan bagi para hamba-Nya dan tidak menghendaki kesulitan dan kesukaran dengan mengharuskan mereka berpuasa ketika sedang sakit atau dalam perjalanan. Hikmah kewajiban menjalankan qodho’ adalah guna menyempumakan jumlah hari-hari puasa yang telah diwajib- kan Alloh. Jadi, di dalam keringanan ini terkandung dua hikmah, yakni mempermudah dan menyempurnakan jumlah hari yang di- wajibkan berpuasa. Kelompok ketiga yang mendapat keringanan untuk tidak ber- puasa, yaitu orang yang sudah sangat tua dan orang yang sakit menahun, apabila keduanya tidak mampu lagi berpuasa. Alloh berfirman : gS pb ite ket al es... *...Dan orang-orang yang berat dalam berpuasa, maka hendak- nya dia memberi fidyah yaitu memberi makan seorang mis- kin...” (Al-Baqoroh [2] : 184) “Hufaun yang Berfiubungan dengan Qodfio’ Puasa “81 Makna yuthiqunahu adalah apabila ia terbebani dan berat menjalankan puasa, maka ia wajib mengganti puasanya dengan memberi makan orang miskin setiap hari. Ini merupakan pendapat- nya sekelompok ulama dalam menafsirkan ayat di atas dan yang mengatakan bahwasanya ayat di atas tidak di-nasakh. Yang serupa dengan mereka adalah wanita hamil dan menyu- sui apabila mereka berdua khawatir terhadap dirinya atau anaknya jika menjalankan puasa. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas «5 bahwasanya beliau berkata kepada istrinya yang se- dang hamil atau menyusui, “Kamu serupa dengan orang-orang yang tidak mampu menjalankan puasa.” Dan dari Ibnu Umar es bahwasanya salah seorang dari putrinya mengirim surat yang isi- nya bertanya kepada beliau tentang puasa Romadhon sementara ia sedang hamil. Beliau menjawab, “Kamu boleh untuk tidak ber- puasa dan hendaknya kamu memberi makan seorang miskin setiap hari.” Mereka dibolehkan tidak berpuasa di siang hari bulan Ro- madhon mengingat udzur syar’i yang ada pada mereka. Mereka bisa dikelompokkan menjadi tiga macam: 1. Kelompok yang wajib qodho ' saja dan tidak membayar fidyah. Mereka adalah orang sakit, musafir, wanita hamil dan menyu- sui apabila mereka berdua khawatir terhadap dirinya saja. 2. Kelompok yang wajib membayar fidyah dan tidak wajib qodho’. Mereka adalah orang-orang yang lemah karena tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh. 3. Kelompok yang wajib qodho’ dan fidyah. Mereka adalah wanita hamil dan menyusui apabila keduanya khawatir terhadap anaknya saja. Dan fidyahnya adalah mem- 82 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadion kampungsunnah.org | beri makan seorang miskin setiap hari sebesar 1/5 sho’ (1,5 kg) makanan pokok. Demikianlah agama kita, agama yang mudah dan penuh tole- ransi di setiap sendi kehidupan. Agama yang tidak membebani umatnya dengan sesuatu yang tidak mampu atau sangat membe- ratkan sehingga ia tidak mampu melaksanakannya. Agama yang mensyariatkan orang yang mukim dengan hukum yang sesuai de- ngan orang mukim, mensyariatkan orang musafir dengan hukum yang sesuai dengan musafir, mensyariatkan orang sehat dengan hukum yang sesuai dengan orang sehat, dan mensyariatkan orang sakit dengan hukum yang sesuai dengannya. Makna semua ini adalah setiap muslim tidak pernah lowong dalam beribadah kepada Alloh setiap saat. Sesungguhnya berbagai macam kewejiban sama sekali tidak pernah lepas dari kehidupan- nya, akan tetapi kadang berkurang sesuai permasalahan yang ada. Alloh berfirman : “Dan sembahiah Alloh sampai datang kepadamu kematian.” (Al-Hijr [15] : 99) Isa bin Maryam berkata sebagaimana diberitakan Alloh Ta’ ala: on PELE Uh plot | oe, 315... *...Dan saya wasiatkan untuk menjalankan shalat dan zakat selama saya masih hidup.” (Maryam [19] : 31) Forfar +4 Berfeubungan dengan Qodho’ Puasa 33 Di antara manusia ada yang ingin melampaui batas dalam menyikapi ketoleransian Islam dengan sikap yang buruk, sehingga ia membolehkan dirinya menjalankan hal-hal yang diharamkan dan meninggalkan hal-hal yang diwajibkan, lalu ia berkata, “Agama kita adalah agama yang mudah.” Memang agama kita mudah, na- mun bukan berarti harus memalingkan manusia dari hukum-hukum Alloh dan menyuruhnya untuk mengikuti hawa nafsunya. Makna toleransi Islam ini adalah bahwasanya Alloh mengganti ibadah yang menyulitkan hamba-Nya dengan ibadah yang mudah yang bisa dikerjakan pada saat ada udzur. Di antara contohnya adalah keringanan yang diberikan kepada orang yang tidak bisa menjalan- kan puasa tepat pada waktunya karena ada udzur. Pada mereka terkumpul dua manfaat, yakni bisa menjalankan kewajiban dan hilangnya kesulitan serta kesukaran. —Segala puji bagi Alloh se- mata—. wot £ a ib, e666 je” Gea Ae t, 72g pt Fe - ae gat 7 & oe ° hy taper LES de py Ny eal Gy ob fay OF oh akg all Ko barangsiapa membatalkan puasanya dengan se bab yang mubah, seperti udzur-udzur syar’i yang diper- bolehkan untuk membatalkan puasa, atau dengan sebab yang diha- ramkan seperti orang yang membatalkan puasanya dengan dengan jimak atau selainnya, maka wajib atasnya melaksanakan qodho’, berdasar firman Alloh Ta’ala : A Aes yah. “...Maka wajib menggantinya pada hari-hari yang lain...” (Al- Bagoroh [2] : 185) Disunahkan untuk bersegera mengqodho puasa supya cepat hilang tanggungannya, dan hendaknya dilakukan secara berkelan- jutan, Karena godho ini sebagai pengganti dari hal yang wajib. dika qodho’ tidak dilakukan dengan segera, maka wajib berniat kampungsunnah.org Sf ee ne et A NY A se a ee a NP A ee 84 Bimbingan Meraif Kernufiaan Romadhon : Hukum yang Berfuubungan dengan Qodfo’ Puasa 85 sungguh-sungguh untuk melaksanakannya. Ia dibolehkan meng- akhirkan qodho tersebut karena waktunya yang luas. Setiap perka- ra wajib yang waktunya luas, maka boleh diakhirkan tapi harus disertai niat yang kuat untuk melaksanakannya. Hal itu sebagai- mana bolehnya ia melakukan godho’ secara terpisah-pisah, yakni puasanya dilaksanakan tidak berkelanjutan. Akan tetapi, jika bulan Sya’ban tidak tersisa kecuali sebatas waktu qodho'nya, maka menurut ijmak ia wajib melaksanakannya secara berkelanjutan karena sempitnya waktu yang ada, dan tidak boleh mengakhirkannya sampai setelah Romadhon yang lain tanpa ada udzur yang syar’i . Hal ini berdasar ucapan Aisyah a : Vy Gall Of Abe as ova, be pall Ye OS or BIL, WS “Dahulu saya mempunyai tanggungan qodho’ puasa Roma- dhon, saya tidak bisa menggodho’nya kecuali pada bulan Sya’ban karena kedudukan Rosululloh.” (Muttafaqun ‘alaih) Hadits ini menunjukkan bahwa waktu qodho’ itu sangat luas sampai tidak tersisa bulan Sya’ban kecuali sebatas hari-hari yang dimilikinya untuk melaksanakan qodho’. Wajib melaksanakan qo- dho’ sebelum masuk bulan Romadhon yang baru. Jika ia meng- akhirkan qodho’nya sehingga datang bulan Romadhon yang baru, maka ia harus berpuasa Romadhon yang baru, dan qodho nya di- laksanakan setelahnya. Kemudian apabila pengakhirannya kare- na memiliki udzur yang syar’i sehingga ia tidak bisa melaksana- kannya pada saat itu, maka ia tetap wajib melaksanakan godho . 86 Bimbingan Meraifi Kemufiaan Romadhon _ kampungsunnah. org ge ee a sm ee ae aes me Dan jika ia tidak memiliki udzur yang syari, maka selain qodho’ ia harus memberi makan seorang miskin setiap hari 1/2 sho’ (1,5 Kg) makanan pokok. ; Apabila orang yang mempunyai kewajiban qodho’ meninggal dunia sebelum datang Romadhon yang baru, maka tidak ada tang- gungan apa-apa terhadapnya. Karena pada saat itu sebenarnya ia masih mempunyai waktu untuk godho’. Apabila kematiannya terjadi setelah datang Romadhon baru dan jika pengakhirannya itu karena udzur yang syar’i seperti sakit dan safar sehingga ia men- jumpai Romadhon yang baru, maka tidak ada tanggungan juga padanya. Dan jika pengakhirannya itu karena udzur yang tidak syar'i, maka walinya wajib membayar kafaroh, yaitu dengan me- ngeluarkan fidyah baginya berupa makanan untuk seorang miskin setiap hari. Dan apabila orang yang memiliki tanggungan puasa kafaroh meninggal dunia, seperti puasa wajib sebagai kafaroh zhihar dan puasa wajib sebagai pengganti hewan sembelihan pada waktu haji, maka walinya memberi makan seorang miskin setiap hari dan puasanya tidak digantikan walinya. Hendaknya yang me- laksanakan hal itu adalah walinya. Karena puasa adalah ibadah yang tidak dapat digantikan oleh orang lain di dunia ini, demikian juga setelah kematian. Inilah pendapat kebanyakan dari para ulama. Adapun jika orang yang memiki tanggungan puasa Nadzar meninggal, maka disunahkan bagi walinya menggantikannya ber- dasar hadits di dalam Shohihain : Bahwasanya datang seorang wanita menemui Nabi, ia berkata, “Sesungguhnya ibu saya me- ninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa nadzar, apa- kah saya boleh berpuasa untuknya.” Beliau menjawab, “Ya.” Hukum yang Berfuubungan dengan Qodho' Puasa 87 Wali di sini adalah ahli waris. Ibnul Qoyyim 44% berkata, “Puasa nadzar boleh digantikan oleh walinya dan inilah pendapat Imam Ahmad dan selainnya. Terdapat juga nash dari Ibnu Abbas dan Aisyah .#:, dan pendapat ini sesuai dengan dalil dan qiyas. Karena puasa nadzar tidaklah wajib menurut Ushul Syariat, tetapi manusialah yang mewajibkannya atas dirinya sendiri sehingga se- pertinya ia mempunyai hutang. Oleh karena itu, Nabi menyerupa- kan puasa itu dengan hutang. Adapun puasa yang sejak semula diwajibkan Alloh kepada- nya merupakan salah satu rukun Islam yang tidak ada ganti-meng- ganti di dalamnya, sebagaimana halnya pada sholat dan syaha- datain. Karena maksud dari kedua rukun itu adalah ketaatan pri- badi seorang hamba dan sebagai realisasi dari hak-hak ubudiyah yang diciptakan dan diperintahkan oleh Alloh. Karenanya, ia tidak bisa dikerjakan oleh orang lain dan seseorang tidak bisa disholat- kan oleh orang lain.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 28 berkata, “Walinya mem- beri makan orang miskin setiap hari, dan ini merupakan pendapat Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya. Akan tetapi, pendapat ini ca- cat sebagaimana atsar yang ada, karena puasa nadzar itu terdapat tanggungan padanya sehingga dilakukan setelah kematian. Adapun puasa Romadhon, Alloh tidak mewajibkannya terhadap orang- orang yang lemah, bahkan Alloh memerintahkannya untuk meng- gantinya dengan fidyah berupa memberi makanan seorang miskin. Qodho’ berlaku bagi orang yang mampu melaksanakannya bukan orang yang tidak mampu. Dengan demikian, tidak dibutuhkan qo- dho’ oleh seseorang untuk menggantikan tanggungan orang lain. Adapun puasa nadzar, maka tidak diperselisihkan mengenai 88 _Bimbingan. Meraif. Kentufiaan Romadfion kampungsunnah.org bolehnya digantikan oleh orang lain karena adanya hadits-hadits yang shohih.” S66 Hukum yang Berfubungan dengan Qodhio’ Puasa 89 Se a ee ee a Sholat Tarawift dan Hukum-fukumnya CUM ott, 4b Booted 52 Celtel G, a ON 5 de SCI, SCaNy tbh plakl Je Gy LeU ~ ee ~ {." vere f - v OE Gee werd yey aboeroly al deg ol ot I) gL ds) c hemes so ses OL 78 etahuilah, semoga Alloh melimpahkan taufik-Nya kepada Ke semua, bahwasanya salah satu disyariatkan oleh Nabi Muhammad pada bulan Mubarok ini adalah sholat tarawih yang hukumnya sunnah muakkad. Dinamakan tarawih karena dahulu para sahabat beristirahat di antara 4 rokaat ketika menjalankan sholat tersebut.'®) Hal itu karena mereka memanjangkan sholatnya. 15) Yakni di setiap 2 kali salam. Karena sholat tarawih itu dua rokaat dua rokaat, demikian juga sholat tahajud. Sebagian imam masjid yang tidak mempunyai pemahaman yang benar telah melakukan kesalahan. Mereka tidak salam di setiap dua rokaat pada sholat tarawih ataupun tahajud. Hal ini menyelisihi sunnah. Para ulama telah menashkan bahwasanya barangsiapa yang berdiri pada rokaat ketiga pada sholat tarawih atau “90 Bimbingan Meraifi Kemufiaan Romadhon : kampungsunnah.org Sholat tarawih afdholnya dikerjakan di masjid secara berjamaah. Nabi pernah sholat tarawih bersama para sahabatnya di masjid selama beberapa malam. Kemudian beliau tidak mengerjakan sho- lat tersebut bersama mereka karena khawatir kalau sampai sholat itu diwajibkan atas mereka, sebagaimana telah tsabit di Shohihain dari Aisyah ys bahwasanya Nabi sholat di masjid pada suatu ma- lam, dan para sahabatnya mengikuti sholat beliau, kemudian beliau sholat pada malam berikutnya dan semakin banyak sahabat yang mengikutinya. Kemudian mereka berkumpul pada malam yang ketiga atau keempat, tetapi beliau tidak keluar menemui mereka. Ketika pagi hari beliau bersabda, “Saya mengetahui apa yang kalian lakukan —tadi malam—, tidak ada yang menghalangiku untuk ke- luar menemui kalian kecuali saya khawatir kalau sholat itu diwajib- kan atas kalian.” Peristiwa itu terjadi pada bulan Romadhon. Sholat tersebut dilakukan juga oleh para sahabat setelah beliau dan umat ini telah menerimanya. Rosululloh #% bersabda : met oye See te ee ee | a a Fo 2 Us OLB) aS 3 pals oe oY Oo old Ce “Barangsiapa yang berdiri (sholat lail) bersama imam sampai selesai, maka ditulis baginya sholat semalam suntuk.” Rosululloh # bersabda : 33 lye pA UD ge US, UY Oe) A EY tahajud seperti halnya orang yang berdiri pada rokaat ketiga pada sholat Shubuh, yakni batal. Kami akan menyebutkan jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Baz dalam membantah mereka dan menjelaskan kesalahannya di akhir bab ini. Sholat Tarawih dan Hufium-fufuunnya 91 “Barangsiapa yang berdiri (sholat lail) pada bulan Romadhon dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Alloh Ta’ala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaih) dadi, sholat tarowih merupakan sunnah yang telah tsabit dan tidak pantas seorang mustim meninggalkannya. Adapun jumlah rokaat sholat tarowih, sedikitpun tidak tsabit dari Nabi #z dan per- karanya sangat luas. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 2% berkata, “Dia boleh mengerjakannya 20 rokaat sebagaimana yang masyhur dari madzhab Imam Ahmad den Syafi’i. Boleh juga sholat 36 rokaat sebagaimana pada madzhab Imam Malik. Dan boleh 11 rokaat dan 13 rokaat. Semuanya bagus. Banyak dan sedikitnya jumlah rokaat itu tergantung pada panjang dan pendeknya sholat yang dikerjakan.” Umar bin Khoththob 2, ketika mengumpulkan para sahabat untuk bermakmum di belakang Ubay bin Ka’ab 2, ia sholat 20 rokaat. Di antara sahabat ada yang memperkecil jumlah rokaat dan ada pula yang memperbanyaknya. Jumlah batasan rokaatnya tidak ada nash yang shohih dari Syari’ (penetap syariat). Kebanyakan imam masjid ketika mengerjakan sholat tarowih tidak memperhatikan dan tidak tumakninah dalam rukuk dan su- judnya. Padahal tumakninah merupakan rukun sholat. Yang ditun- tut dalam sholat adalah menghadirkan hati di hadapan Alloh Ta’ala dan mengambil nasihat dari kalam-Nya ketika dibaca. Semua itu tidak akan tercapai apabila sholat dikerjakan dengan tergesa-gesa yang tidak baik sifatnya. Sholat 10 rokaat yang disertai dengan bacaan yang panjang dan tuma’ninah lebih utama daripada 20 rokaat yang dikerjakan kampungsunnah.org dengan ketergesa-gesaan yang jelek sifatnya. Karena inti dan ruh sholat adalah menghadapkan hati kepada Alloh Ta’ala. Sesuatu yang sedikit —apabila dikerjakan dengan benar— adalah lebih baik dari sesuatu yang banyak —apabila dikerjakan dengan sa- lah—. Demikian juga membaca Al-Quran secara tartil lebih baik da- ripada membacanya dengan cepat. Kecepatan yang dibolehkan dalam membaca Al-Quran adalah apabila tidak ada satu hurufpun yang terbuang. Apabila sebagian huruf hilang karena kecepatan tersebut, maka tidak ada pahala dan dilarang oleh syariat Islam. Adapun jika bacaan itu dibaca dengan suara jelas yang bisa mem- berikan manfaat kepada makmum, maka itu lebih baik. Alloh Ta’ala mencela orang-orang yang membaca Al-Quran tanpa memahami maknanya. Dia berfirman : Slee CSiggls Vasa res “Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui ALKitab kecuali hanya dongengan bohong belaka...” (Al- Bagoroh [2] : 78) Yakni mereka membacanya tapi tidak disertai dengan pema- haman. Karena tujuan diturunkannya Al-Quran adalah untuk dipa- hami makna-maknanya dan diamalkan. Jadi, tidak sekedar bacaan saja. Sebagian imam masjid tidak mengerjakan sholat tarowih se- suai dengan tuntunan syariat. Karena mereka mempercepat bacaan Al-Quran sehingga salah dalam membacanya. Mereka juga tidak tumakninah ketika berdiri, rukuk, dan sujud. Padahal tumakninah merupakan salah satu rukun sholat. Di samping itu, mereka meng- Sholat Tarawih dan Haise~-fakumnya 93 92 “Bimbingan Meraiht Keniuliaan Romadhon : s ene ambil jumlah rakaat yang paling sedikit. Sehingga terkumpul bebe- rapa kesalahan pada mereka, yaitu menyedikitkan rokaat, mem- percepat sholat dan salah dalam membaca Al-Quran. Ini merupa- kan sikap bermain-main dalam menjalankan ibadah.!® Mereka wajib bertakwa kepada Alloh Ta’ala dan mengerjakan sholat de- ngan baik. Janganlah menghalangi diri mereka sendiri dan orang lain untuk menjalankan sholat tarowih sesuai dengan apa yang di- syariatkan.!” % os i ey oa, cea BW eel a ay Boe toe alle oes shears theme g ally jbamns eee 16. Sebagian mereka mengeluarkan suara bacaan dengan mikrofon hingga terdengar dari \uar masjid, sehingga menganggu orang yang berada di sekitar masjid. Hal ini tidak diperbolehkan. tbnu Taimiyyah #55 berkata, “Barangsiapa yang membaca Al-Quran sementara orang lain mengerjakan sholat tathowwu’, maka ia tidak boleh mengeraskan suara yang bisa menganggu mereka. Karena Nabi pernah menemui para sahabatnya yang sedang sholat di ma: Beliau bersabda, ‘Wahai manusia, masing-masng kalian sedang berbisik-bisik (bermunajat) dengan Robbnya, maka janganlah sebagian kalian mengeraskan bacaannya kepada sebagian yang lain.” (Majmo’ Fatawa : 23, 61, 62, 63, 64)” 17. Sebagian imam masjid ada yang mempercepat bacaan Al-Quran dan memanjangkannya dengan harapan bisa mengkhatamkan Al-Quran pada 10 hari terakhir atau pada pertengahannya. Apabila telah khatam, mereka meninggalkan masjid dan pergi untuk mengerjakaan umroh dan mereka mencari pengganti kepada orang yang kadang tidak layak untuk menjadi imam. Ini merupakan kesalahan dan aib yang besar, ia telah menyia-nyia~ kan amanah yang diserahkan kepadanya untuk menjadi imam bagi orang-orang yang sholat sampai akhir bulan. Sholatnya bersama makmum merupakan suatu kewajiban baginya, sementara umroh yang dikerjakan itu bersifat sunnah, Maka, bagaimana mungkin ia meninggalkan sesuatu 94 Bimbingan Meraih Kermufiaan Romadhon kampungsunnah.org Pelajari dan Bacalah ACQuran Sed Y pis Ce palf LL Syl Sad gb I dey eS oe at Ley as Cas Ly otal hb le ed Uy th W ahai hamba Alloh, bertakwa dan bersyukurlah kepada GWYD Alloh atas apa yang telah dianugerahkan kepadamu dari nikmat iman dan mengkhususkan kamu dengan diturunkannya Al-Quran. Ia adalah Al-Quranul Azhim, Dzikrul Hakim, dan yang wajib untuk mengerjakan sesuatu yang sunnah. Seandainya ia tetap berada di masjid dan menuntaskan amalnya, maka itu lebih utama baginya daripada pergi untuk umroh. Dan sebagian imam masjid apabila mengkhatamkan Al-Quran, mereka memperingan sholat dan memper- pendek bacaan pada sisa-sisa malam di akhir bulan yang merupakan malam-malam pembebasan dari neraka. Sepertinya mereka melihat bahwa maksud dari sholat tarowih dan tahajud adalah untuk mengkhatamkan Al-Quran dan bukan untuk menghidupkan malam-malam yang penuh berkah dengan sholat lail guna mengikuti Nabi dan mencari keutamaan- keutamaannya. Ini merupakan bentuk kebodohan mereka dari bermain- main dalam beribadah kepada Alloh Ta’ala. Semoga Alloh mengembalikan ke jalan yang lurus. Pelajari dan Bacalah ACQuran 95 Shirotol Mustagim. Ia adalah kalam Alloh yang tidak ada satu ka- lam pun yang serupa dengannya, tidak ada satu kebatilan pun yang menghampirinya, baik dari depan maupun belakangnya. Ia diturun- kan dari Dzat Yang Maha Bijaksana dan Yang Maha Pembalas dasa. Alloh sendirilah yang menjaganya, sehingga tidak ada pengu- rangan maupun penambahan di dalamnya. Ia tertulis di Lauhul Mabhfuzh dan di lembaran-lembaran. Ia terjaga di dada-dada para hufadzh. Ia dibaca dengan lisan dan amat mudah dipelajari dan direnungkan. Alloh Te’ala berfirman : sth ot Yea We ANU 8 “Dan telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran.” (Al-Qomar [54]: 17) Kitab yang mudah dihafal oleh anak-anak kecil dan orang- orang ajam (nonArab). Tidak berat bagi lisan untuk membacanya, tidak bosan bagi telinga untuk mendengarkan kemanisan dan ke- indahannya, tidak akan kenyang para ulama dalam merenungi dan mengarungi makna-maknanya, serta manusia dan jin tidak akan mampu mendatangkan semisal surat terpendek darinya. Ka- rena ia adalah mukjizat dan hujjah yang kekal, Alloh telah meme- rintahkan hamba-Nya untuk membaca dan merenunginya, dan Alloh telah menjadikannya sebagai Kitab yang penuh berkah. Alloh Ta’ala berfirman : (N51 ates asthe Ha WI es ees | kampungsunnah.org “Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu pe- nuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat- nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempu- nyai pikiran.” (Shod [38] : 29) Rosululloh # bersabda : ee pe tists 2 bw YUE SS Vy oS LAS, Gis gh a get BF a3 “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Alloh, akan mendapat satu kebaikan dan satu kebaikan berlipat 10 kebaik- an. Saya tidak mengatakan, Alif Lam Mim’ satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf. ” (HR. Tirmidzi, dan ia berkomentar, “Hadits hasan shohih.”) Alloh Ta’ala telah memberi keistimewaan dan keutamaan bagi pembaca Al-Quran yang mau mengamalkannya. Rosululloh 3 ber- sabda : oLesae. Ske of, oe ah pes *“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhori) Rosululloh # bersabda: Lb ys, SIN ‘G otal fas ill yp Ie Pelajari dan Bacafah AGQuran 97 “96 Bimbingen Meraift Kemufiaan Romadhon Se EY oth oth I, LE wea oT as oth th pay GE ab Wey V goal gh oy ot Gish, UE Ge, we ati tay AS al so or “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran ba- gaikan buah limau yang harum baunya dan enak rasanya. Pe- rumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran ba- gaikan buah kurma yang tidak berbau,tapi manis rasanya. Pe- rumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran bagaikan tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan pahit rasanya. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran bagaikan buah Jabu yang tidak berbau dan pahit rasanya.” (HR. Bukhori dan Muslim) Di dalam nash-nash tersebut terdapat perintah untuk mempe- lajari A-Quran, kemudian membaca, merenungi, dan mengamal- kannya. Dengan Al-Quran, manusia terbagi menjadi beberapa go- longan. Di antara mereka ada yang membaca, memperhatikannya dengan cara mempelajarinya secara keilmuan maupun amalan. Mereka inilah orang-orang yang berbahagia yang merupakan Ahlu Quran sesungguhnya. Dan di antara mereka ada yang berpaling darinya, tidak mempelajarinya bahkan tidak menoleh sedikitpun kepadanya. Mereka ini telah disediakan adzab yang pedih oleh Alloh. ' kampungsunnah. org 98 Bimbingan 1 Meraift Kemufiaan Romadhon Alloh Ta’ala berfirman : win yt ee Bye ore AN $3 oF Heo) “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Ar-Rohman (Robb Yang Maha Pemurah), Kami adakan baginya setan yang menyesatkan, maka setan itulah yang menjadi teman yang se- lalu menyertainya.” (Az-Zukhruf [43] : 36) Alloh Te’ala berfirman : var BER aoe Ape eS ee Es 18s sh os heey GL ES “Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesung- guhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Ta berkata, ‘Ya Robbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?’ Alloh berkata, ‘Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan’.” (Thoha [20] : 124-126) Di antara manusia ada yang mempelajari Al-Quran, tetapi meremehkan bacaannya. Orang seperti ini telah menjauhi Al- {Quran dan menghalangi dirinya sendiri untuk memperoleh pahala yang besar karena membacanya. Ini merupakan penyebab ia me Pelajari dan Bacalah ALQuran 99 lupakan Al-Quran dan bisa jadi ia masuk ke dalam firman Alloh Ta’ala (yang artinya), “Dan barangsiapa yang berpaling dari peri- ngatan-Ku” (Thoha [20] : 124). Karena sikap berpaling dari mem- baca Al-Quran dan melalaikannya merupakan kerugian yang be- sar. Itu merupakan sebab berkuasanya setan pada seorang hamba dan kerasnya hati. Di antara manusia ada yang sekedar membaca Al-Quran tanpa mau merenungi dan mengambil pelajaran darinya. Orang seperti ini tidak bisa mengambil manfaat yang besar dari baca- annya. Alloh mencela orang yang hanya membaca Al-Quran tan- pa mau memahaminya. Alloh Ta’ala berfirman tentang orang- orang Yahudi : “Di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al- Kitab kecuali hanya sekedar dongengan bohong belaka dan (Al-Bagoroh [2] : 78) mereka hanya menduga-duga.” Yakni mereka hanya sekedar membacanya tanpa mau me- mahaminya. Karenanya, menjadi suatu kewajiban bagi seorang muslim ketika membaca Al-Quran harus menghadirkan hatinya un- tuk memahaminya sebatas kemampuannya. Bacaan yang cepat dan mengkhatamkannya tidaklah cukup jika tidak dipahami dan tidak membekas pada dirinya. Semoga Alloh memberikan taufik- Nya sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhoi-Nya. See 100. Bimbingan Meraih Kenuifiaan Romadhion ———e Zakat dan Hukum-fhukumnya’ ela Ge LEY Sh bbe ital G5 ven cay Bally ego tke le J Bylatil, sid aig te es S eos bahwasanya zakat merupakan rukun Islam ketiga setelah sholat. Banyak sekali ayat Al-Quran yang meng- gabung penyebutan zakat dengan sholat, yang mana Alloh telah menggabungnya di sekitar 30 ayat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya zakat dan betapa agung kedudukannya. Di dalamnya terdapat maslahat yang besar. Maslahat terbesar di antaranya ada- lah sebagai tanda syukur kepada Alloh, sebagai realisasi perintah- Nya untuk menginfakkan rezeki yang telah diterima, dan pahala 18. — Pada saat ini banyak manusia yang bisa mengeluarkan zakat harta mereka pada bulan Romadhon karena keutamaan-keutamaan bulan tersebut. Kita memohon kepada Alfoh semoga Dia berkenan menerima amalan kita dan mereka. Akan tetapi, apabila harta itu memenuhi nishobnya pada bulan Romadhon. Adapun jika nishobnya terpenuhi sebelum bulan Romadhon, maka zakatnya harus dikeluarkan pada saat itu juga dan tidak boleh meng- akhirkannya sampai bulan Romadhon. Zakat dan Hufun-fufumnya 101 yang diberikan Alloh bagi orang-orang yang berinfak. Di antara maslahat yang lain adalah sebagai tanda pertolongan dari orang- orang kaya terhadap saudara mereka yang miskin dalam memenu- hi kebutuhan-kebutuhan mereka. Di antara maslahatnya juga adalah untuk membersihkan diri dari sifat bakhil, rakus, akhlak tercela, dan menjadikan pelakunya termasuk ke dalam orang-orang yang berbuat kebajikan yang di- cintai Alloh dan disenangi manusia. Alloh Te’ala berfirman : one Le per 5 Rp “Ambillah shodaqoh dari sebagian harta-harta mereka, dengan itu kamu akan membersihkan dan mensucikan mereka...” (At- Taubah [9] : 103) Alloh Ta’ala berfirman : “Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Alloh menyukai orang- orang yang berbuak baik.” (Al-Bagoroh [2] : 195) Di antara maslahatnya lain adalah bahwa zakat bisa menye- babkan tambahnya harta dan menjadikannya barokah. Alloh Ta’ala berfirman: “Apa saja yang kamu infakkan, maka Alloh akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Saba’ [34]: 39) 102 Bimbingan Meraifi Kemufiaan Tuimadhon diane Org Di dalam hadits shohih Alloh berfirman (yang artinya) : rye 0 geo ef “7 thle Gal Gal eal cpl lb “Wahai anak Adam, berinfaklah, maka Aku akan berinfak (mengganti dengan rezeki yang lebih baik) kepadamu.” Enggan mengeluarkan zakat akan menimbulkan kemadhorot- an besar, di antaranya adalah hilangnya maslahat-maslahat di atas, serta akan merusak dan menghancurkan harta benda. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bazzar dari Aisyah ‘@s disebutkan, “Tidaklah suatu zakat bercampur dengan harta (yang sudah wajib zakat) kecuali akan menghancurkannya.” Pada hari ini kalian telah melihat dan mendengar betapa ba- nyak malapetaka yang menimpa harta benda yang hancur akibat kebakaran, banjir, perampokan, perampasan, rugi, bangkrut, dan penyakit-penyakit yang menimpa tanaman buah sehingga sampai mematikannya atau mengurangi produksinya. Ini semua merupa- kan adzab karena keengganan mengeluarkan zakat. Di antara wujud madhorot lain adalah terhalangnya turunnya hujan dari langit. Padahal dengan hujan itu manusia, binatang ter- nak, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan bisa hidup. Di dalam suatu hadits, Rosululloh #% bersabda, “Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat harta mereka kecuali akan ditahan turunnya hu- jan dari langit.” Sekarang telah kalian saksikan terhalangnya turunnya hujan di berbagai negara dan akibat yang ditimbulkannya. Ini semua me- tupakan adzab dunia. Adapun adzab akhirat, maka akan lebih pe- dib lagi. Alloh Te’ala berfirman : fen 9 GS gkat Vo att AUT Oy ally , a mee 1G Ste RS iten ih 2485 Gish gp alle lye 6 SEs “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Alloh, maka beritahukaniah kepada mereka adzab yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan pe- rak itu di dalam neraka Jahanam, lalu dahi, lambung dan Punggung mereka dibakar dengannya, lalu dikatakan kepada mereka, ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk diri- mu sendiri dan rasakaniah sekarang (akibat dari) apa yang ka- mu simpan itu’.” (At-Taubah [9] : 34-35) 4 foie eh i Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka itu meru- pakan bentuk penyimpanan yang akan menyebabkan adzab bagi pelakunya pada hari kiamat. Sebagai penjelas akan hal itu adalah hadits shohih dari Nabi # : WS GE SEV SEY Bob LG ile bb wt ane SE, al fy ow oy uls ogy tL ar aon aioe le es ‘3 em a gu kampungsunnah.org 104 Bimbingan Meraih Kermufiaan Romadhon a Slate uk OF yg Toad JY AGG ah hy es sh “Bila pemilik emas dan perak tidak menunaikan hak zakat- nya pada hari kiamat, maka ia akan dipukul dengan pemukul- pemukul dari neraka. Emas dan perak tersebut dipanaskan di neraka Jahanam, lalu dengan emas dan perak tersebut lam- bung, dahi dan punggung mereka dibakar. Ketika telah dingin dikembalikan lagi kepadanya pada hari yang lamanya setara 50.000 tahun, sampai ia dihukumi bersama para hamba yang lain, hingga bisa melihat jalannya, baik ke surga maupun ke neraka.” Alloh Ta’ala berfirman : we RE Gh lS Be Le ay NI SOS YG Vega 4s WEE Ls yy Solas eg) Do ye “Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang Alloh berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa itu lebih baik bagi mereka. Padahal kebakhilan itu bu- ruk bagi mereka, Harta yang mereka bakhilkan itu akan dika- lungkan kelak pada hari kiamat.” (Ali Imron [3] : 180) Sebagai penjelas adalah hadits shohih dari Nabi ; oo cee ee oe a4 0 ae mal Yo de 2 a5 354 AE Yu a ui ey Soyer tall oy BP ow WES Zakat dan Hukum-hukumnya 7105 secara paksa. Apabila tidak memungkinkan pengambilannya ke- cuali dengan cara memeranginya, maka ia harus diperangi. Se- bagaimana para sahabat di bawah kepemimpinan Abu Bakar 2 dalam memerangi orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat setelah kematian Rosululloh #. Sampai mereka tunduk mau me- ngeluarkan zakat dan melaksanakan hukum-Nya, Alhamdulillah. ule fete th beak ote we AGS UWL OS yi os Sy a “Barangsiapa yang diberi harta oleh Alloh, dan tidak menge- luarkan zakatnya, maka harta itu bagaikan ular yang sangat besar dan menakutkan. Mulutnya mempunyai dua bisa, ular itu akan dikalungkan kepadanya pada hari kiamat. Kemudian ular itu akan memegang tulang rahangnya dan berkata, ‘Akulah hartamu, akulah simpananmu’.” eso ecu d Ss Ue ar Sey S66 Inilah adzab bagi orang yang tidak mengeluarkan zakat pada hari kiamat, sebagaimana telah dijelaskan oleh Alloh dan Rosul- Nya, yakni harta yang tidak dizakati itu akan berubah menjadi pe- mukul yang dipanaskan di neraka Jahanam yang akan membakar dahi, lambung dan punggung mereka. Dan dijadikan pula ular besar yang melingkari lehernya, yang memegang tulang rahangnya, lantas mematuknya dan mengeluarkan racun berbisa dalam jumlah ba- nyak yang akan menyiksa jasadnya. Adzab ini tidak hanya satu jam kemudian selesai, tetapi akan berlangsung selama 50.000 ta- hun, naudzubillah... Orang yang enggan mengeluarkan zakat jika diketahui orang- nya, maka ia tidak boleh dibiarkan, tetapi wajib diingkari dan di- nasihati. Apabila ia bersikukuh tidak mau menunaikannya, maka Waliyul Amr wajib melihat keadaannya. Apabila ia tidak menu- naikan zakat karena mengingkari kewajibannya, maka ia wajib diminta bertaubat. Apabila ia bertaubat dan mau menunaikan za- katnya bagi Alloh —maka selesai perkaranya—, tetapi jika eng- gan, maka wajib dibunuh karena murtad dari Islam. Apabila ia mengakui kewajiban zakat, tetapi tidak menunai- kannya karena bakhil, maka wajib dihukum dan zakatnya diambil _ kampungsunnah.org 106 Bimbingan Meraifi Kemuliaan Romadhon Zakat dan Buktem-fufuemnya 107 a ee ee Hal-fal yang Wajib Dizakati dan Berapa Besar Nishobnya by BSL 5 fe SEN, Stay Gill Gb fap A oS Aa Seattle aT Ket. bahwasanya harta yang wajib dizakati ada 4 macam. Kita akan menjelaskan dua di antaranya: 1. Barang Tambang Yaitu emas, perak, dan apa saja yang bisa menggantikan keduduk- annya berupa berbagai macam mata uang yang digunakan manu- sia untuk bermuamalah pada zaman sekarang, baik itu bernama Dirham, Riyal, Dinar, Dolar, —juga Rupiah **? — atau yang lainya. Barangsiapa yang mempunyai emas dan perak yang telah mencapai nishobnya?), atau mempunyai uang yang telah men- capai nishob atau melebihinya, dan telah tiba waktu pengeluaran- 19) Nishob Perak adalah 56 Riyal dengan riyalnya Saudi Arabia. Nishobnya emas adalah 11 3/7 Pound (20 dinar) atau dengan mata uang setara dengan nishob tersebut. 108 Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadfion _ i campungsunnah.org si nya, maka ia wajib mengeluarkan zakatnya. Besarnya adalah 2,5% dari harta tersebut, yakni 2,5 Riyal per 100 Riyalnya. Baik harta itu disimpan untuk perdagangan, nafkah keluarga, nikah, membeli rumah, mobil, atau selainnya. Baik harta itu milik orang dewasa, anak kecil, atau orang gila. Jadi, hartanya anak-anak yatim wajib dizakati dan yang mengeluarkannya adalah walinya. Laba uang Dirham atau selainnya waktu pengeluarannya se- perti halnya waktu pengeluaran emas dan perak. Laba tersebut di- zakati bersama dengan modalnya, walaupun laba tersebut tidak ditahan kecuali sebentar saja atau mungkin malah belum ditahan sama sekali (langsung digunakan untuk penambahan modal —ed.) Bagi pegawai yang menyimpan uang gajinya setiap bulan se- cara teratur, yang lebih selamat dan mudah baginya adalah mene- tapkan suatu bulan dalam setahun, misalnya bulan Romadhon, un- tuk mengeluarkan zakatnya dari uang yang telah terkumpul pada- nya sampai dengan bulan Romadhon tahun depan, baik itu telah tiba waktu pengeluarannya atau belum. Barangsiapa yang mempunyai piutang pada seseorang, baik berupa pinjaman, atau pembayaran barang dagangan, atau beru- pa upah, apabila piutang ini ada pada orang yang mudah melu- nasinya dan bisa diperolehnya pada saat penagihan, maka piutang tersebut dizakati apabila telah tiba waktu pengeluarannya semenjak akad (penentuan waktu), baik piutang itu telah diterima atau belum seperti ketika berzakat terhadap harta yang ada padanya. Apa- bila piutang itu ada pada orang yang suka mengulur-ulur waktu pelunasannya dan ia tidak tahu apakah uangnya akan kembali atau tidak, maka ia berzakat ketika sudah menerima uangnya ter- sebut selama setahun saja, inilah pendapat yang benar. Hal-hal yang Wajib Dizakati.. 109 Apabila ada seseorang yang mempunyai hutang pada orang lain sementara ia mempunyai uang (yang sudah mencapai nishob- nya), maka menurut pendapat yang shohih dari dua pendapat ada- lah bahwasanya hutang itu tidak menghalangi kewajiban ia un- tuk menunaikan zakat terhadap harta yang dimilikinya. 2. Barang-barang Perdagangan Yaitu barang-barang yang dipromosikan untuk dijual dengan meng- harapkan laba, seperti kain, mobil, pesawat, spare parts (suku ca- dang), tanah, bangunan yang dijual, sayur-mayur, makanan ber- kaleng, obat-obatan, bahan bangunan, toko kitab dan sebagainya. Barang-barang tersebut dikeluarkan zakatnya apabila telah tiba waktunya atau apabila harganya sudah mencocoki, yakni de- ngan mengira-ngira harga yang sesuai dengan barangnya ketika telah tiba waktu pengeluarannya, baik harganya itu sesuai, kurang, atau lebih. Dan tidak dilihat barang-barang yang terjual, kemudian dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% dari harga yang ditetapkan. Pun tidak ditinggalkan sedikitpun untuk dijual, baik itu banyak maupun sedikit kecuali ditentukan harganya yaitu hanya dengan mengeluarkan semua barangnya atau yang menggantikannya untuk zakat. Tidak ada zakat bagi barang-barang yang disewakan seperti bangunan, mobil, toko, kapal terbang dan sebagainya. Tetapi zakat- nya ada pada upahnya apabila telah tiba waktu pengeluarannya semenjak waktu sewa. Dan tidak ada zakat pada barang-barang yang digunakan orang untuk bekerja seperti tempat tinggal, tempat jual-beli (kios), eet a A 110 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadfion kampungsunnah.org mobil penumpang dan lain sebagainya. Demikian juga orang yang mempunyai pabrik, bengkel besi atau bengkel mobil, percetakan atau pesawat terbang. Tidak ada zakat pada barang-barang ter- sebut, akan tetapi zakatnya pada income (pendapatan) dari ba- rang-barang tersebut. Yakni dengan mengeluarkan 2,5 % apabila telah tiba waktu pengeluarannya. Adapun saham suatu perseroan, apabila perseroan itu ber- kembang seperti Perseroan Pabrik, Perseroan Transportasi . Perse- roan Perusahaan Listrik, dan Perseroan Perusahaan Minyak, maka yang sejenis ini wajib dizakati income (pendapatannya). Apabila pemegang saham memperoleh pendapatan dari sahamnya di per- seroan tersebut, maka ia harus berzakat. Adapun sahamnya di area perdagangan, maka wajib dizakati sahamnya dengan cara menghitung harga area itu ketika tiba waktu pengeluarannya, dan zakatnya adalah 2,5 % harga. Dan ketahuilah, bahwasanya ketika membayar zakat harus disertai dengan niat, karena zakat merupakan ibadah dan ibadah tidak akan sah jika tidak disertai niat. Rosululloh 2% bersabda : Si Ges A SO, tL IuEW uA “Sesungguhnya amal itu sesuai dengan niatnya, dan segala sesuatu itu tergantung pada apa yang diniatkan.” Hendaknya ketika mengeluarkan hartanya tersebut ia meniat- kannya untuk zakat. Kalau ketika membayar beberapa Rupiah ia tidak berniat za- kat, tapi kemudian baru berniat, maka tidak sah zakatnya tersebut. Hendaknya seorang muslim menghitung harta yang wajib dizakati dengan perhitungan yang terinci agar tidak sampai tersisa harta yang belum dizakati. Kita juga boleh mewakilkan seseorang untuk menghitung har- ta kita dan mengeluarkan zakatnya. Dia terhitung sebagai penggan- tinya. Orang yang berzakat wajib mengeluarkan zakatnya dengan baik, tidak menyebut-nyebutnya, tidak mengharapkan hartanya menjadi lebih banyak, tanpa pamrih, tidak bermuka masam ketika mengeluarkannya. Alloh Ta’ala berfirman : sly Sak, Sei Tyla Yikes Jal gts “Wahai orang-orang yang beriman, janganiah menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti hati si penerima...” (Al-Bagoroh [2] : 264) Alloh Ta’ala berfirman tentang orang-orang munafik : 3 Wasa “-Mereka tidak mengerjakan sholat melainkan dengan malas, dan mereka tidak manafkahkan harta melainkan dengan rasa enggan.” (At-Taubah [9] : 54) Disunahkan berdoa ketika mengeluarkan zakat : Ue 2, HY; 2a yete 1 iN “Ya Alloh, jadikanlah zakat ini sebagai sesuatu yang mengun- tungkan dan jangan Engkau jadikan ia sebagai sesuatu yang merugikan.” ' kampungsunnah.org Dan si penerima hendaknya berdoa : Bien 7 2 ofek yee. al A CERT Oo GU abu “Semoga Alloh memberimu pahala terhadap apa yang kamu berikan, memberkahi harta yang masih tersisa dan menjadikan- nya penyuci bagimu. ” Bertakwalah kepada Alloh Ta’ala dalam urusan agamamu se- cara umum dan dalam urusan zakatmu secara khusus. Seyogianya kalian memperbanyak shodaqoh sunnah pada bulan Romadhon ini, berdasar hadits, “Nabi pernah ditanya, ‘Shodaqoh apakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Shodagoh di bulan Roma- dhon.’” (HR. Tirmidzi) Beliau juga bersabda : AN of as Vy tb OS by OAS Se mua -teae StI os GE OF. By Sali feo “Barangsiapa yang bershodagoh sebesar kurma dari pengha- silan yang baik, maka tidak akan naik kepada Alloh kecuali baik juga. Karena Alloh menerimanya dengan tangan kanan- Nya kemudian menambahkannya kepada pelakunya sampai menjadi seperti gunung.” 4 a2 Bimbingan 1 Meraift Kemufiaan Romadfon on SOE Hal-hal yang Wajib Dizakati... 113 Dan dari Anas 2% secara marfu’ : ons spell He Se eats, Oo Coed tab xa “Sesungguhnya shodagoh itu benar-benar memadamkan ke- marahan Robb dan bisa menolak kematian yang buruk.” Ayat-ayat dan hadits-hadits Rosululloh pada bab ini sangat banyak. Shodagoh pada bulan ini merupakan ittiba’ kepada Rosululloh #8. Karena kedermawanan beliau pada bulan ini berlipat-lipat dari bulan selainnya. 114 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadhon xrgend org, AIM, te gd Ge) by oe of Zt Bikey aA, bef 2 224, Lat, of £odu Sy. BEN | ai bo wsdl ately sO) ley on le Bi dey stl ip a ly ay ee oly geal (55 si by gs tabs iy el aah pty 3 etahuilah, bahwasanya zakat dan shodaqoh yang kalian keluarkan dengan niat ikhlas dan dari hasil keringat yang halal akan mendapat balasan yang baik dari Robb kalian. Kalian akan mendapatinya sebagai harta karun yang berlipat ganda jum- lahnya. Ia merupakan barang persediaan yang tidak akan pernah habis, merupakan penghematan yang bermanfaat, dan merupakan investasi yang berfaedah. Alloh Ta’ala telah mengganti hartamu di dunia ini dengan menjadikannya berkembang dan melimpahkan barokah padanya. i Hufkum yang Berkenaan Dengan Zakat 115, Tetapi, janganlah kalian melampaui target dalam membayar zakat. Karena sebagian manusia yang mempunyai uang bermilyar- milyar kadang melampaui target —yang telah ditetapkan— dalam membayar zakat. Mereka tidak melihat kemurahan yang diberikan Alloh kepada mereka yang berupa uang bermilyar-milyar itu. Se- sungguhnya Dia Maha Kuasa untuk mencabut harta tersebut dari mereka dan mengubah mereka menjadi fakir-miskin dalam sekejap saja. Atau mengambil harta tersebut dari mereka secara tidak di- sangka-sangka sehingga mereka meninggalkannya untuk orang lain. Sehingga tanggung jawab ada pada mereka sementara man- faatnya diambil orang lain. Kemudian, ketahuilah bahwasanya Alloh telah menentukan orang yang berhak menerima zakat sehingga tidak boleh, bahkan tidak sah jika zakat tersebut diberikan kepada selain mereka. Alloh Ta’ala berfirman : agi ile atts gals AA Cs Uh th FL Si hh OI eum Dae Le Bh aC pa, “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang a miskin, pengurus zakat, mualaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Alloh dan untuk orang-orang yang sedang dalam perja- lanan. Sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Alloh, dan Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah [9] : 60) née | Bimbingan Meraifht Kermufiaan Romadhon - 3 “kamapmigsanah org, Barangsiapa yang kebutuhan hidupnya dan orang yang da- lam tanggungannya telah tercukupi dalam kurun waktu setahun, atau mempunyai penghasilan (gaji) yang tetap atau selainnya yang mencukupinya, maka ia termasuk orang yang berkecukupan se- hingga tidak boleh dan tidak sah memberikan zakat kepadanya, demikian juga dia tidak boleh mengambilnya. Orang yang berzakat tidak boleh membayarkan zakatnya ke- cuali kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Terdapat se- buah hadits yang menerangkan bahwasanya zakat itu tidak halal bagi orang kaya dan orang yang mampu bekerja (HR. Abu Da- wud dan Nasai) Demikian juga, zakat tidak boleh disalurkan di jalan-jalan ke- baikan seperti untuk membangun masjid, membangun gedung se- kolah dan sebagainya. Pembangunan tempat-tempat tersebut di- ambilkan dari Baitul Mal atau shodaqoh. Zakat merupakan hak Alloh yang disyariatkan untuk orang- orang tertentu dan tidak boleh zakat kepada orang yang tidak ber- hak menerimanya. Ia tidak boleh memaksa zakat itu supaya di- berikan kepada dirinya sendiri karena untuk mengambil manfaat duniawi; tidak boleh membayar zakat untuk menimbulkan bahaya dan tidak boleh menjadikannya sebagai tameng terhadap hartanya dengan menjadikannya sebagai pengganti dari hak orang lain terha- dapnya. Ia juga tidak boleh memberikan zakatnya untuk meraih kehormatan. Pun zakat tidak boleh diberikan kepada pemiliknya, istrinya, atau anak-anaknya, atau kepada orang yang nafkahnya dalam tanggungannya. Hufum yang Berkenaan Dengan Zakat 117 Bertakwalah kepada Alloh wahai hamba Alloh, jadikanlah pengeluaran zakatmu dan semua ibadahmu sesuai dengan kitab Alloh dan sunnah Rosul-Nya. Ketahuilah, bahwasanya barangsiapa yang memberikan zakatnya kepada orang yang tidak berhak menerimanya secara syar’i yang telah ditentukan Alloh dalam Kitab-Nya, maka zakatnya tidak memenuhi syarat dan tidak terlepas tanggungannya untuk membayar zakat. Karena Allohlah yang membatasi orang-orang yang berhak menerima zakat sebagaimana pada firman-Nya dalam Surat At-Taubah [9] : 60 di atas. Kalimat pada ayat itu menunjuk- kan batasan, yakni membatasi hukum bagi orang-orang yang dise- but di dalamnya dan menafikan selainnya. Walaupun zakat itu diberikan kepada satu dari delapan ke- lompok di atas, maka sudah memenuhi syarat dan tidak perlu menyempurnakannya. Hal ini berdasarkan dalil bahwasanya Nabi #¢ bersabda kepada Mu’adz ketika beliau mengutusnya ke Yaman, “Beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Alloh telah mewajibkan shodaqah atas mereka yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang fakir.” Pada hadits ini beliau hanya menyebut satu kelompok saja yaitu orang-orang fakir. Hal itu menunjukkan boleh dan sahnya jika zakat itu hanya diberikan kepada mereka saja. Sy Sos Le Sta Bia Gate Lj as aoeoy all S66 1s “Bimbingan ‘Meraift Kemufiaan Romadhon — | kampungsunnah.org 10 Hari Terakhir Bulan Romadfon 5 de tar, scaly cGpalta 2) a dj bo N por sf ro re é Ba pad be all ey oe We kaum muslimin, sekarang kalian berada di 10 hari @ terakhir bulan Romadhon yang penuh berkah. Alloh Ta’ala telah menjadikannya sebagai musim untuk membebaskan diri dari neraka. Rosululloh #8 mengkhususkan bulan ini dengan memperba- nyak amal sholih. Sebagaimana terdapat di Shohih Muslim dari Aisyah ys bahwasanya Nabi bersungguh-sungguh dalam menja- lankan ibadah pada 10 hari terakhir bulan Romadhon yang tidak beliau Ilakukan pada waktu yang lain. Dan dalam Shohihain dari Aisyah &s yang berkata : vot cok ate oe OO ae pe Ree asl Baily A iy 050 Ab Yeah foo 13y “Bahwasanya apabila masuk 10 hari terakhir (bulan Roma- dhon), Nabi menyingsingkan lengan bajunya, menghidupkan malam-malamnya dengan ibadah, dan membangunkan ke- luarganya. ” 10 Hari Terakhir Bulan Romadhon 119 Hal ini mencakup kesungguhan beliau dalam membaca Al- Quran, sholat, dzikir, shodagoh, dan selainnya. Beliau meluangkan waktu 10 hari terakhir ini dengan amalan-amalan tersebut, maka seyogianya kalian, wahai kaum muslimin, mengikuti Nabimu de- ngan melepaskan semua kesibukan duniawi atau menguranginya agar kalian mempunyai waktu untuk melakukan ketaatan pada 10 hari terakhir yang penuh berkah ini. Di antara ciri-ciri 10 hari terakhir adalah semangat menjalan- kan qiyamul lail dan memperpanjang sholat dengan memperlama berdiri, rukuk, sujud, dan memperpanjang bacaan. Juga memba- ngunkan istri dan anak-anak ager mereka ikut seria bersama kaum muslimin menampakkan syiar agama ini serta agar mereka men- dapat bagian pahala dan terdidik dalam menjalankan ibadah kepa- da Alloh Ta’ala. Banyak manusia yang melalaikan anak-anak mereka. Mereka membiarkannya keluyuran di malam hari untuk menghabiskan malam-malam tersebut dengan permainan atau per- buatan sia-sia. Mereka tidak menghormati kemuliaan malam ini dan tidak mempunyai tempat baginya. Ini merupakan akibat dari pendidikan orang tua yang jelek. Sesungguhnya termasuk penghalang dan suatu kerugian yang nyata adalah apabila malam-malam 10 hari terakhir itu datang hingga berakhir sementara kebanyakan manusia dalam keadaan lalai dan berpaling. Mereka tidak mempedulikannya dan tidak bisa mengambil faidah darinya. Mereka menghabiskan semalam suntuk atau sebagiannya dengan perbuatan-perbuatan yang tidak berman- faat atau —mungkin— ada manfaat yang sebenarnya bisa mere- ka peroleh pada waktu-waktu lain. Mereka menghilangkan kekhu- susan-kekhususan malam ini. Apabila tiba waktu giyamul lail, me- reka tidur, sehingga lenyaplah kebaikan-kebaikan yang banyak 120 Bimbingan 1 Meraift Kemufiaan Romadhon. - kampungsunnah org, pada diri mereka. Bagaimana kalau seandainya mereka tidak men- jumpai malam-malam ini pada tahun yang akan datang sementara ia menanggung dosa diri mereka sendiri, keluarga, dan anak-anak mereka? Yakni dosa berat yang tidak mereka perkirakan akibat je- lek yang ditimbulkannya. Sebagian orang ada yang berkata, “Sesungguhnya qiyamul lail merupakan sunnah nafilah dan bagi saya cukup menjaga hal- hal yang fardhu.” Ummul Mukminin ‘Aisyah i pernah berkata ke- pada orang-orang semacam ini, “Saya telah mendengar suatu kaum yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kami telah menunaikan kewajiban dan tidak berhasrat untuk menambahnya.” Demi hidup- ku, tidaklah mereka ditanya Alloh Ta’ala kecuali terhadap apa yang diwajibkan atas mereka. Akan tetapi. kaum itu berbuat kesalahan pada malam dan siang hari. tidaklah kalian (sekarang) kecuali ber- asal dari Nabi, dan tidaklah Nabi kalian kecuali berasal dari kalian. Demi Alloh, Rosululloh #% tidak pernah meninggalkan giyamul lail.” Di antara ciri-ciri 10 hari terakhir adalah bahwa pada ma- lam-malam tersebut diharapkan kita bisa berjumpa dengan Lailatul Qodar (malam kemuliaan) yang telah dijelaskan Alloh Ta’ala ten- tangnya dalam firman-Nya : wages Aare “Lailatul Qodar lebih baik dari 1000 bulan.” (Al-Qodar [97]: 3) Di Shohihain dari Abu Huroiroh a dari Nabi #¢ yang ber- sabda : 10 Hari ‘Terakhir Bulan Romadhon 121 “Barangsiapa yang berdiri (qiyamul lail) pada malam Lailatul Qodar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Alloh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Seorang muslim tidak akan memperoleh malam yang mulia ini kecuali jika menyibukkan dirinya dengan qiyamul lail sebulan penuh, Karena Lailatul Qodar ini tidak ditetapkan pada malam tertentu, dan ini termasuk hikmah dari Alloh Ta’ala agar manusia bersungguh-sungguh dalam mencarinya dan mereka mau menjalan- kan qiyamul lail sebulan penuh agar bisa mendapatkannya. Se- hingga dengan demikian, mereka akan banyak mengerjakan amal sholih dan mendapatkan pahala yang melimpah. Bersungguh-sungguhlah kalian beramal pada 10 hari terakhir ini yang merupakan penutup dari bulan Romadhon. la merupakan malam pembebasan dari neraka. Rosululloh #% bersabda tentang bulan Romadhon : JN Go Gl oetly Hake ef 55 SY ys “Awal bulan merupakan rahmat, pertengahannya merupakan maghfioh, dan akhirnya merupakan pembebasan dari nera- ka. 20) Seorang muslim yang dilalui musim-musim rahmat, magh- firoh, dan pembebasan dari neraka pada bulan ini dan telah menge- luarkan segenap kemampuannya, ia menjaga waktu-waktunya dan melakukan apa yang diridhoi oleh Robbnya, maka diharapkan ia akan memperoleh semua kebaikan bulan ini dengan barokahnya 20) Hadits munkar. Lihat Dho‘ifut Targhib wat Tarhib karya Syaikh Al-Albani no. 589, —ed. 122 Bimbingan Meraih Kemufiaan Romadhon karnpunesumnah org dan berbahagia dengan pahala-pahalanya. Ia akan mendapatkan derajat tinggi lantaran apa-apa yang dilakukannya pada waktu- waktu yang sepi. Kita memohon taufik dan gobul kepada Alloh Ta’ala serta meminta ampun kepada-Nya dari segala kekurang- an?) by SNES de PEN BCally Colt Gy a sey al S66 Sebagian imam masjid —semoga Alloh memberi petunjuk kepada mere- ka— telah menyelisihi sunnah dan petunjuk salaf, yang mana menurut sunnah adalah menambah kesungguhan pada 10 hari terakhir ini dengan menjadikan sholat tarowih dua kali. Yaitu sholat 10 rokaat pada awal malam dan 10 rokaat sholat tahajud pada akhir malam, kemudian ditutup dengan sholat witir. Akan tetapi, sebagian imam masjid pada zaman se- karang memperpanjang sholat pada awal malam dan memperpendek sholat tahajud tersebut dengan 8 atau 10 rokaat. Dengan ini, mereka tidak- lah menambah kesungguhan sebagaimana yang dilakukan Nabi dengan menambah kesungguhannya pada 10 hari terakhir dan menghidupkan malam-malamnya dengan menambah sholat dan memperpanjangnya. Yang telah kita sebutkan tadi adalah bagi mereka yang sholat 20 rokaat sejak awal. Adapun bagi orang yang sejak awal sholat 10 rokaat, maka dia menambah 10 rokaat lagi pada akhir malamnya dengan tahajud. Syaikh Al-Allamah Abi Bathin 2% mempunyai risalah yang membantah orang-orang seperti ini. Kalau bisa, bacalah di kitab Ad-Duaru As-Saniah (1181-185), dan akan kita nukil di akhir bab ini. 21) 10 Hari Terakhir Bulan Romadfion 123 Masalah Ptikaf 6a ood ES le SEI Sealy Cea OS 4 io Lay seg at ey 0A (SY Keen bahwasanya di sana ada suatu ibadah besar yang bersamaan dengan puasa pada 10 hari terakhir, yaitu iba- dah i'tikaf. Alloh Ta’ala telah menutup ayat-ayat tentang puasa de- ngan i’tikaf, sebagaimana firman Alloh Ta’ala : “...Dan janganlah kamu campuri mereka sedang kamu ber- i’tikaf di masjid...” (Al-Baqoroh [2] : 187) I’tikaf secara bahasa berarti menempati sesuatu dan berdiam diri padanya. Menurut istilah, i’tikaf berarti menempati masjid demi ketaatan kepada Alloh. I’tikaf dinamakan juga (Go) l'tikaf me- rupakan sunnah dan cara bertagorrub kita kepada Alloh yang te- lah ditetapkan oleh Al-Quran, As-Sunnah, dan Ijmak. I’tikaf meru- 22) _ Istilah ini diambil dari perkataan Aisyah is: oxi 3 yin’ 54). Silakan lihat ALFurd’’ karya Ibu Muflih 1/140, -ed. 124 Bimbinigan Meraih Kemufiaan Romadhon | org "ee ey ee ee a Ss ee pakan syariatnya orang-orang terdahulu. Di dalamnya terdapat tagorrub kepada Alloh dengan cara menempati suatu masjid dari masjid-masjid Alloh, menahan diri guna beribadah kepada-Nya, memutuskan berbagai hubungan dengan makhluk untuk berhubu- ngan dengan Kholik, dan mengosongkan hati dari berbagai kesi- bukan duniawi untuk bertaqorrub kepada Alloh. Berkonsentrasi ke- pada Alloh dengan tafakur, dzikir, membaca Al-Quran, sholat, doa, taubat dan istighfar. I'tikaf merupakan ibadah yang disunnahkan setiap saat, akan tetapi ditekankan pada bulan Romadhon berdasarkan atas per- buatan Nabi dan terus-menerusnya dalam mengerjakannya. Dalam Shohihain dari Aisyah @s : 4 + a ° aac be cee Olas, ty Fat! Gea GSS, ME ole Ate ig PN) olay es “Bahwasanya Rosululloh #g beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Romadhon sampai Alloh mewafatkannya.” Dan istri-istri beliau beri’tikaf bersama beliau dan beri’tikaf pula setelah kewafatan beliau. Dalam Shohihain dari Aisyah = , “Kemudian istri-istri beliau beri’tikaf setelah kewafatan beliau dan mereka juga biasa (semasa hidup beliau —ed.) beri’tikaf bersama beliau. Mereka menutupi diri dengan tabir. ” I'tikaf paling afdhol pada bulan Romadhon adalah i’ tikaf yang dilakukan pada 10 hari terakhir. Karena beliau terus-menerus me- ngerjakannya sampai waefat. Hal ini berdasar ucapan Aisyah pada hadits di atas. Karena pada 10 hari terakhir ini diharapkan mem- peroleh malam Lailatul Qodar. Masalah Ptikaf 125 I’tikaf merupakan amal ibadah yang tidak sah jika tidak me- menuhi beberapa syarat : 1. Niat, berdasar sabda Nabi, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.” 2. Dilakukan di dalam masjid, berdasar firman Alloh Ta’ala : = oe - = 90 Babe he nT Gg GAS ST... “_Sedang kalian beri’tikaf di dalam masjid...” (Al-Baqoroh [2]: 187) Alloh mensifati orang yang beri’tikaf bahwa mereka melaku- kannya di dalam masjid. Seandainya i’tikaf sah dilakukan di tem- pat lain, maka tidak akan diharamkan pengkhususan jimak pada- nya. Karena jimak diharamkan secara mutlak ketika i’tikaf. Karena beliau beri’tikaf di dalam masjid, maka perbuatan beliau ini meru- pakan penjelas terhadap sesuatu yang disyariatkan. Masjid yang digunakan untuk i’tikaf hendaknya masjid yang di dalamnya ditunaikan sholat berjamaah. Berdasarkan hadits ri- wayat Abu Dawud dari Aisyah s : DS tele BY KEY, “Tidak ada i’tikaf kecuali di masjid jamaah.” Karena i’tikaf yang dilakukan selain di masjid yang ditunaikan sholat jamaah akan menyebabkan orang yang beri’tikaf sering ke- luar dari masjid yang bisa mambatalkan i’tikaf, padahal hal itu bisa dihindari. 126. Bimbingan Meraift Kemufiaan Romadfon kampungsunnah.org Seorang yang beri’ tikaf tidak boleh keluar dari tempat i’tikaf- nya kecuali karena ada suatu hal yang harus dia lakukan. ‘Aisyah ys berkata, “Sunnah bagi orang yang ber’tikaf adalah hendaknya ia tidak keluar dari tempat i’tikafnya kecuali jika ada hal yang harus ia lakukan. Nabi tidak masuk ke dalam rumahnya kecuali untuk memenvhi kebutuhan layaknya manusia. Beliau tidak menjenguk orang sakit dan tidak menyaksikan jenazah kecuali jika beliau telah mensyaratkannya pada permulaan i’tikaf.” Orang yang beri’tikaf diharamkan melakukan jimak dengan istrinya, berdasar firman Alloh Ta’ala : 4 Tg Gy 5TG 2 ay W.. ~...Dan janganiah kamu campuri mereka sedang kamu beri'tikaf di masjid...” (Al-Baqoroh [2] : 187) Artinya, selama kamu beri’ tikaf tidak boleh melakukan jimak. Disunahkan baginya untuk menyibukkan diri dengan meng- ingat Alloh, baik dengan sholat, membaca Al-Quran, dan dzikir. Hendaknya ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna, berdasar sabda Nabi : = ’ oe als ae YG ASS call PY ad Uy “Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan se- suatu yang tidak berguna baginya.” Ia boleh berbincang-bincang dengan orang yang menemui- nya selama tidak berlebihan. Boleh juga ia membersihkan diri dan berhias, serta diperbolehkan keluar untuk suatu keperluan yang harus dilakukan, Karena Nabi tidak masuk ke dalam rumahnya Masalah Ptikaf 127 kecuali untuk memenuhi keperluan manusia layaknya (Muttafa- qun “alaih). Ia boleh keluar untuk buang hajat, thoharoh yang wajib, makan dan minum apabila tidak ada yang membawakan makanan dan minuman baginya. Inilah i’tikaf yang disyariatkan EN dan ini adalah sebagian dari hukum-hukum ?’tikaf. Suef K t L il t CQo fi ir CS ele AaB oa AN ey LS ott SL ° 2 sate, oe alge oe we collet a SN set LS 8 ah Sal foal te - “gy ° ee Dem PEE a So ae et othe ol fe te vk "TW Bae a ioane a - ALL Cay etl Ge one de Olean, eo fad ab VS soe y ally tw 3 Mel ee te dle | at leet lee ee Lee : q ES de Sty aay 2S all Ey SS Ge ll al ae q By ab af slo = Alloh Ta’ala berfirman : aie feat M JS Sas & “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam La yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi pe- ringatan. Pada malam itu dijelaskan segala sesuatu yang penuh oo, hikmah.” (Ad-Dukhon [44] : 3-4) E Alloh Ta’ala berfirman : oo ee nn nt 128 Bimbingan Meraif Kemufiaan Romadhon Keutamaan Laifatul Qodar 129 ae fee B ¥ 7 me wi P PB glen Ge pale BAYS oF ot) “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pa- da malam kemuliaan (Lailatu! Qodar). Dan tahukah kamu apa- kah Lailatul Qodar itu? Malam itu lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam itu malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril turun dengan izin Robbnya untuk mengatur segala sesuatu. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbitnya fajar.” (Al-Qodar [97] : 1-5) Malam itu terjadinya pada bulan Romadhon Mubarok, ber- dasar firman Alloh Ta’ala : - Zee vedas es lists testa SUT gL 4h Orbe eis isl “Bulan Romadhon yang di dalamnya diturunkan Al-Quran se- bagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan me- ngenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil...” (Al-Baqoroh [2] : 185) Diharapkan terjadinya malam itu pada 10 hari terakhir bulan Romadhon, berdasar sabda Nabi : ola, be eth fal 3 sal aloe “Carilah malam lailatul qodar itu pada 10 hari terakhir bulan Romadhon.” (Muttafaqun ‘alaih) Oleh karena itu, hendaknya kita meningkatkan ibadah setiap malam pada 10 malam terakhir itu untuk mencari Lailatul Qodar tersebut. Rosululloh sts bersabda : 130 Bimbingan Meraih Kervuliaan Romadhon ata age a3 ye (AG Dk UN, UY al al) pL “Barangsiapa yang melaksanakan qiyamul Iail pada Lailatul Qodar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Alloh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah Ialu.” Alloh Ta’ala telah mengabarkan bahwasanya malam itu lebih baik dari 1000 bulan. Malam itu dinamakan Lailatul Qodar karena pada malam itu ditentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada tahun itu. Hal ini berdasar firman Alloh Ta’ala (yang artinya), “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad- Dukhon [44] : 4) Ini merupakan taqdir sanawi (takdir tahunan) yang merupa- kan takdir yang bersifat khusus. Adapun takdir yang bersifat umum adalah pada waktu penciptaan langit dan bumi selama 50.000 ta- hun sebagaimana telah shohih hadits-hadits mengenai hal itu. Na- mun, ada juga yang mengatakan bahwasanya dinamakan Lailatul Qodar karena keagungan dan kemuliaannya. Makna firman Alloh Ta’ala (yang artinya), “Lebih baik dari 1000 bulan”, yakni giyamul lail dan amalan-amalan yang dilakukan pada malam itu lebih baik dari amal yang dilakukan selama 1000 bulan pada selainnya. Mencari Lailatul Qodar pada malam-malam ganjil adalah lebih besar peluang untuk mendapatkannya, berdasar sabda Nabi 2g : 22, ote Peo oie 3 Gale gee cf ene eS fs aig WiLL cr Keutamaan Laifatul Qodar 131 “Carilah malam itu pada 10 hari terakhir, yaitu pada waktu tinggal 3 hari, 7 hari, atau 9 hari.” Malam ke-27 adalah malam yang diharapkan terjadinya Lailatul Qodar tersebut. Hal ini berdasar ucapan para sahabat yang menyatakan bahwasanya malam itu terjadi pada malam ke- 27. Di antara mereka adalah Ibnu Abbas, Ubay bin Ka’ab, dan lainnya. Hikmah terselubungnya malam ini adalah agar kaum musli- min bersungguh-sungguh melakukan ibadah setiap malam pada 10 hari terakhir. Hal ini seperti terselubungnya waktu doa yang mustajab pada hari Jumat, yakni agar seorang muslim bersung- guh-sungguh pada hari itu. Disunahkan bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa, karena doa yang dilakukan pada malam itu mustajab. Hendaknya dia berdoa dengan doa yang telah diberita- kan dari Aisyah «2s, “Kalau saya menjumpainya, maka dengan apa saya berdoa?” Nabi bersabda, “Ucapkan: % eo 8 Bee og ost SE a) Cod ue HH el ‘Ya Alloh, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau suka memberi ampunan, maka ampunilah aku’.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah ) Wahai kaum muslimin, bersungguh-sungguhlah dalam ber- amal pada malam-malam yang penuh berkah ini dengan melaku- kan sholat, doa, istighfar, dan amalan-amalan sholih. Karena ma- lam itu kesempatan emas dalam hidup kita dan kesempatan itu tidak selalu datang. Dan Alloh Ta’ala mengabarkan bahwasanya malam itu lebih baik dari 1000 bulan. 1000 bulan itu nilainya lebih kampungsunnah.org dari 80 tahun, Itu merupakan umur yang panjang kalau seandainya digunakan untuk ketaatan kepada Alloh, sementara satu malam (Lailatul Qodar) lebih baik dari semua itu. Ini merupakan keuta- maan yang besar. Malam itu terjadi pada bulan Romadhon dan pada 10 hari terakhir lebih besar peluang terjadinya malam terse- but. Apabila seorang muslim sungguh-sungguh beribadah setiap malam pada bulan Romadhon, maka ia sungguh akan menjumpai malam ini dan diharapkan mendapatkan keutamaannya. Keutamaan manakah yang lebih besar dari yang diberikan kepada orang yang diberi taufik oleh Alloh Ta’ala. Berusahalah ka- lian dalam mencarinya dan bersungguh-sungguhlah dalam beramal sholih agar kalian memperoleh pahalanya. Karena seorang mus- lim yang diharamkan darinya adalah yang diharamkan pahala ba- ginya. Orang-orang yang melalui musim-musim maghfiroh ini se- mentara ia masih memikul berbagai macam dosa yang disebabkan kelalaiannya, keberpalingannya, dan ketidakpeduliannya, maka orang tersebut diharamkan memperolehnya (pahala malam itu). Wahai orang yang berbuat maksiat, bertaubatlah kepada Alloh, mintalah ampun kepada-Nya karena pintu taubat masih terbuka untuk kalian. Dia menyerumu untuk memasukinya dan memberi- kan kamu musim-musim kebaikan yang dilipatgandakan kebaikan- kebaikannya dan dihapus kejelekan-kejelekannya. Ambillah jalan yang bisa menyelamatkan dirimu. Keutamaan Lailatul Qodar 133

You might also like