You are on page 1of 6

SINOPSIS

BIMBINGAN ORANG TUA MENDIDIK ANAKNYA DALAM ISLAM


MELALUI KEBIASAAN SHOLAT WAJIB
DI RT01 RW 02 DESA TANJUNG LAJAU
KEC. KUINDRA

SHOHIFATUL WANDAH
NIMKO : 1209.06.04248

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2009
BIMBINGAN ORANG TUA MENDIDIK ANAKNYA DALAM ISLAM
MELALUI KEBIASAAN SHOLAT WAJIB DI RT 01/RW 02
DESA TANJUNG LAJAU KEC. KUINDRA

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, sangat banyak kebiasaan yang berlangsung
seperti membiasakan anak di dalam melakukan sholat, kebiasaan baik itu telah di lakukan
secara turun temurun dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya.
Berbagai kebiasaan harus dibentuk pada anak (subjek) didik oleh para pendidik terutama
orang tua, sejak kecil anak harus di biasakan dengan hal-hal yang baik seperti
membiasakan anak untuk melaksanakan sholat wajib.1
Pendidikan dengan membentuk kebiasaan harus dilakukan secara berulang-ulang
artinya dilatih dengan tidak jemu-jemunya, pendidikan dengan kebiasaan inipun harus
dilakukan dengan menghilangkan kebiasan buruk, untuk itu setiap pendidik terutama
orang tua harus mampu memilih kebiasaan yang baik sifatnya dan berlaku di masyarakat
untuk dilatih sejak dini pada anak-anaknya, pemilihan itu harus didasarkan pada sikap
dan tingkah laku yang diridhoi Allah.2
Ada dua jenis kebiasaan yang perlu diteruskan melalui proses pendidikan kedua
jenis kebiasaan itu adalah :
a. Kebiasaan yang bersifat otomatis yang dilakukan seperti kebiasaan bangun pagi,
dan segra sholat subuh, membaca masmalah setiap memulai pekerjaan dan
mengakhirinya dengan ucapan Alhamdulillah dan lain-lain, meskipun kebiasan-
kebiasaan ini tidak di mengerti oleh anak makna / tujuannya.
b. Kebiasaan yang dilakukan atas dasar pengertian dan kesadaran akan manfaat/
tujuannya, misalnya kebiasaan menunaikan sholat lima waktu secara khusu’ dan
tertib karena sungguh merugi orang yang lalai dan tidak khusu’ di dalam sholat.
Kebiasaan yang besifat otomatis terutama sekali perlu dipupuk dan dibina oleh
pendidik khususnya orang tua, sejak anak berusia dini, sedangkan kebiasaan dengan
pengertian dengan pemupukan dan pembinaannya harus dilakukan setelah anak-anak
mampu memahami penjelasan terutama pada masa remaja sampai memasuki usia
1
Hadari Nawawi, pendidikan dalam Islam, (surabaya : Al Ikhlas, 1993) hal. 216
2
Thomas Gordon, menjadi orang tua efektif (Jakrata : Gramedia 1983) hal 42
dewasa. Para pendidik harus mampu memberikan pengertian bahwa hidup dengan
kebiasaan baik harus bersifat rutin, dan kita harus mampu menghindari kebosanan,
keengganan didalam melaksanakannya. Sholat wajib lima waktu, tanpa pengertian
tentang manfaat dan tujuannya karena tidak beriman akan menimbulkan kebosanan dan
keengganan. Karena setan selalu akan menghalang dan selalu merayu manusia agar
terjerumus kedalam dosa di pihak lain harus diupayakan agar kebiasaan yang baik itu
dirasakan sebagai hal yang menyenangkan dalam melaksanakannya.3
Sangat wajib dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak di tangan orang
tua dan tidak bisa di pikulkan kepada orang orang lain karena ia adalah darah dagingnya,
kecuali berbagai keterbatasan kedua orang tua ini.
Tanggung jawab pendidikan yang perlu di sadarkan dan dibina oleh kedua orang
tua terhadap anak antara lain :
1. Memelihara dan membesarkannya
2. Melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara jasmaniah maupun rohaniah
dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan dirinya
3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan, keterampilan yang berguna bagi
kehidupan kelak, hingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan
membantu orang lain.4
4. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan membina pendidikan
agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT sebagai tujuan akhir hidup Muslim.5

Adanya keasadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina seaca kontinue
perlu di kembangkan kepada setiap orang tua tugas utama keluarga /orang tua bagi
pendidkan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidik ahklak dan pandangan hidup
keagamaan sifat dan tabiat anak sebagian besar di ambil dan dicontoh dari kebiasaan
kedua orang tuanya.6

3
Harun Salman, Sistem Pendidikan Islam (Bandung : Al Maarif. 1998) Hal : 33
4
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo Persada, 2008) Hal : 87, 88
5
Arifin dan Aminudddin Rasyid, Dasar-dasar kependidikan (Jakarta : Dirjen Bimbingan dan
Universitas terbuka, 1991) Hal 61
6
Opcit, hal 89
Dengan demikian sebagai orang tua haruslah mendidik anaknya melalui
kebiasaan-kebiasaan yang baik terhadap anak-anaknya sejak dini agar anak tidak
canggung terbiasa melakukan hal-hal yang baik hingga ia menginjak usia remaja hingga
dewasa, namun sebelum membiasakan anak akan hal-hal yang baik dan yang disyariatkan
Allah SWT. Orang tua haruslah terlebih dahulu memberikan contoh kebiasaan yang baik
kepada anak agar anak menirunya, karna sifat anak suka mencontoh apa yang dilihatnya,
dan setelah anak menginjak usia remaja hingga dewasa Orang tua hendaklah memberi
penjelasan dan pengertian, manfaat serta tujuan dari kebiasaan perilaku terpuji tersebut
seperti tujuan, manfaat dan kewajiban dalam melaksanakan sholat wajib.
Berpijak dari kondisi diatas, maka penulis tertarik untuk menulisnya dalam
sebuah skripsi yang berjudul “BIMBINGAN ORANG TUA MENDIDIK ANAKNYA
DALAM Islam MELALUI KEBIASAAN SHALAT WAJIB DI RT 01 RW 02 DESA
TANJUNG LAJAU KECAMATAN KUINDRA”

B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang diatas, disusunlah suatu rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
- Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi anak agar terbiasa melakukan sholat
wajib
- Apa yang harus dilakukan orang tua agar anak terbiasa dalam melaksanakan
sholat wajib sejak usia dini

C. METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RT 01 RW 02 Desa Tanjung Lajau kecamatan
Kuindra
2. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua anak yang berjumlah 20 orang,
sedangkan sampelnya tidak ada, sebab populasinya kurang dari 100 orang
3. Subjek dan Objek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang tua anak sedangkan
objeknya adalah bimbingan borang tua mendidik anaknya dalam Islam melalui
kebiasaan sholat wajib di RT 01 RW 02 Desa Tanjung Lajau Kecamatan Kuindra
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
1. Teknik Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.7
2. Teknik Wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden.8

7
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Pendidikan, (Jakarta. Bumi Aksara, 2005) hal 70
8
P. Joko Subgayo, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta, Rhineka Cipta. 2004)
hal 39
DAFTAR PUSTAKA

1. Nawawi, Hadari, Pendidikan Dalam Islam, (surabaya : Al Ikhlas, 1993)


2. Gordon, Thomas, Menjadi Orang Tua Efektif, terjemah Tim Psiklogi Klinis
Koordinator Farida Lestara Subardjo (Jakrata : Gramedia 1983)

3. Salman, Harun, Sistem pendidikan Islam (Bandung : Al Maarif. 1998)


4. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo Persada, 2008)
5. Arifin dan Rasyid, Aminudddin, Dasar-dasar Kependidikan (Jakarta : Dirjen
Bimbingan dan Universitas Terbuka, 1991)

6. Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu Metodologi Pendidikan, (Jakarta. Bumi Aksara,
2005)

7. Subgayo, P. Joko, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta, Rhineka
Cipta. 2004)

You might also like