You are on page 1of 12

MAKALAH

GLOBALISASI DIBIDANG TEKNOLOGI


INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK

1. Sinta Marlina 6. Leni Marlina


2. Novalia 7. Masdarillah
3. Heldawati 8. M. Alfis
4. Jumratul Hasanah 9. Arman Wajaya
5. Melawati

LOKAL A (AL BUKHORI )

Dosen Pengampu
ERLINA DEWI S.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2009/2010
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap orang yang melakukan perkawinan pastilah bertujuan

membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, namun, tidak semua

pernikahan akan selamanya harmonis suatu saat bisa saja terjadi percekcokan yang

mengakibatkan terjadinya talaq (Perceraian)

Dewasa ini penulis dikejutkan dengan banyaknya suami istri yang memilih

untuk tidak melanjutkan kehidupan rumah tangga mereka, alasannya macam-macam

ada yang sudah tidak cocok lagi, faktor ekonomi, anak atapun adanya orang ketiga.

Dapat penulis defenisikan bahwa salah satu maksud pernikahan adalah

menghimpun semua yang terserak dari dua manusia lalu mengumpulkannya dengan

sinergis untuk kemaslahatan umat, dan ketika ada perceraian pastilah ada

ketimpangan.

Apabila sudah ada batas antara keduanya, sebelum befikir tentang perpisaha,

dudulah berdua, lakukan pembicaraan saling terbuka (open talk) dan saling intropeksi

dirilah, barang kali, siapa tahu, besok pagi kita dapat duduk berdua lagi, mungkin

tidak dengan cinta yang membara lagi, tapi lebih sebagai sahabat dengan hati dan

jiwa yang sama-sama punya kepentingan menyatukan langkah untuk kebaikandunia

akhirat

Dalam perenungan penulis, timbul pertanyaan apakah sudah sedemikian

mudahnya orang menyertakan perceraian dalam pertimbangan mereka, maka itu

2
berarti melemahnya ikatan keluarga dan ikatan komitmen antara suami istri yang

mereka ucapkan sudah tidak sakral ketika ijab kabul terucap.

Oleh karena itu penulis tertarik mengangkat permasalahan “HUKUM ISLAM

TENTANG TALAQ (PERCERAIAN) “ dalam karya tulis ini

1.2. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan Makalah ini penulis memberi batasan tentang topic yang

diuraikan yakni : “ hukum Islam tentang talaq (perceraian) agar lebih jelas dan

terarahnya pembahasan didalam makalah ini.

Sebab talak secara Islam dengan segenap aspeknya mempunyai pembatasan

yang sangat panjang dan tidak mungkin uraian itu dianggap suatu perbandingan

1.3. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan karta tulis ini adalah

1. Apakah pengertian Talaq ?

2. Bagaimana hukum Islam tentang talaq ?

1.4. Tujuan Penulisan

1. Memaparkan pemasalahan talaq dimana akhir-akhir ini banyak terjadinya

perceraian rumah tangga sebagai landasaan ilmu yang penulis miliki

2. Memaparkan bahan bacaan perpustakaan sekolah

3
1.5. Metode Penelitian

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode sebagai berikut

1). Metode Library Reaseth : yaitu dengan mempelajari dan mengumpulkan buku-

buku bacaanyang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan di dibawa dalam

makalah ini.

2). Metode Induktif : yaitu pembahasan yang berpola dari masalah yang bersifat

khusus kepada masalah yang besifat umum

3). Metode Deduktif : Yaitu pembahasan yang bersifat umum kepada yang khusus

4
BAB II

TALAQ

2.1. Pengertian Talaq dan hukumnya


Pengertian Talaq
Talaq berasal dari kata “itiaq” menurut bahasa artinya melepaskan atau

meninggalkan sedangkan menurut istilah syara’ talaq berarti melepaskan atau

membatalkan ikatan tali pekawinan yang sah.

Tali ikatan perkawinan itu berasa di tangan suami/ laki-laki, maka yang berhak

menjatuhkan talak itu adalah sang suami, seorang wanita minta cerai kepada suaminya

tanpa ada alasan yang jelas, maka wanita tersebut diharamkan untuk mencium bau surga

diakhirat kelak.

Mengapa yang berhak untuk menjatuhkan talak itu suami / laki-laki karena

dasarkan firman Allah SWT :

ّ ِ‫ن ل َعَد ّت ِه‬


‫ن‬ َ َ‫ي ا ِذ َ الط َل َْقُتم الّنسآَء ف‬
ّ ُ‫طلب َُقوا ه‬ ّ ِ ‫َياايها َ الن ّب‬
Artinya : Hai Nabi, apabila kami menceriakan istri-istrimu, maka ceraikanlah
mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)
Maksudnya ceraikanlah mereka diwaktu suci sebelum cidampuri (QS, Ats
Thalqa : 1)

Dari firman Allah diatsa, jelaslah bahwa laki-laki / suami yang berhak untuk

menjatuhkn talak kepada istri, karena rupanya laki-laklah yang sebenarnya lebih

menginginkan langgengnya rumah tangga jika dibandingkan dengan wanita pada saat

terjadinya kemelut keluarga.

5
Perkawinan pada hakikatnya merupakan anugrah tuhan yang patut kita syukuri,

dan dengan bercerai berarti tidak menyusukuri dan dengan bercerai berarti tidak

mensukuri anugrah tersebut.1 Namun talak sendiri termasuk perkara yang halal, tapi

sangat dibenci oleh Allah.

Hukum Talak
Talak yang diharamkanyaitu talak yang tidak diperlukan, talak ini dihukumi

haram kaerna akan merugikan suami dan istri dan tidak ada manfaatnya.2

Talak menjadi sunnah hukumnya apabila istri mengabaikan kewajibannya

terhadap Allah, misalnya meninggalkan sholat fardhu atau semacamnya, sedangkan

suami sudah sering memperingatkan.

Talak yang menjadi wajib hukumnya jika terjadi perselisihan ataupun percekcokn

antara suami dan istri yang sudah sangat berat, dan pihak hakim menilai bahwa jalan

terbaik untuk menghentikan perselisihan adalah dengan cara talak.3

2.2. Syarat-Syarat Talaq


Talaq itu mempunyai persyaratan dan talaq itu sendiri adalah jalan terakhir untuk

berpisah dalam kehidupan bersuami istri, apabila sudah tidak ada lagi harapan untuk

rukun.

Dahulu melakukan perceraian itu dibtuhkan 2 syarat yaitu

a. Yang berkaitan dengan pihak pentalak (suami)

b. Yang berkaitan dengan pihak di talak (istri)

1
Drs, Toto Abrurrrahman, Fiqih, Jakarta Direktorat Depag, 2002, hal 69
2
H.SA. Alhamdani Risalah nikah, Bandung Pustaka Amani, 1989, hal 176
3
Drs. Toto Abdurrahman, Loc, cit, hal. 69

6
Bagi suami yang hendak mentalak istrinya ia harus orang yang berakal, baliqh

dan bukan karena dipaksa oleh pihak lain

2.3. Cara menjatuhkan talaq

1. Dengan kata-kata yang jelas (Sharih)

Talaq itu diucapkan dengan kata-kata yang jelas “Engkau saya talaq” meskipun

tidak disertai niat, maka jatuhlah talaq dan perceraianpun terjadi

2. Dengan kata-kata yang sama (Kinayah)

Dalam pengucapan sindiran (Kinayah), tidak mengakibatkan jatuhnya talaq

kecuali dengan keterangan yang jelas, jadi kalau ada orang mengucapkan talak

shorih (Jelas), tetapi dia tidak bermaksud menceraikan sedang yang dimaksud

aalah arti lain : perngakuan itu tidak bisa diterima dan talak pun benar-benar jatuh

2.4. Hikmah talak

Pintu darurat terkadang memang harus dilewati, sebab kalu tidak akan

mendatangkan bahaya yang lebih besar, sama halnya dengan talak, kalau suami istri tidak

bisa hidup rukun lagi maka demi kebaikan semua pihak termasuk anak-anaknya maka

talak inilah yang memberikan jalan keluar, mengenai siapa yang bertanggung jawab

terhadap anak-anak diatur dalam hukum tersendiri.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan sekilas lalu tentang permasalahan talaq

(perceraian), ada beberapa keterangan baik ayat Al Quran dan Hadits nabi

Muhammad SAW, sudah membuka tabir pikiran dan wawasan yang selama ini

masih ada hijab yang menutupinya karena kurang meresapi dan menghayati ajaran

tentang permasalahan perceraian, diantara beberapa keterangan singkat tersebut

diatas penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Talaq ialah melepaskan atau membatalkan ikatan perkawinan.

2. Talaq merupakan perbuatan halal yang sangat dibenci oleh Allah dan hukumnya

makruh atau telarang, hukumk talaq dapat berubah menjadi sunnah, wajib dan

haram tergantung kondisi dan penyebabnya.

3.2. Saran

Beberapa kesimpulan dan uraian diatas, maka penulis mengemukakan beberapa

saran berikut

1. Menyarankan agar dapat memahami dan mengerti betapa baiknya mempelajari

tentang permasalahan talaq (perceraian) dalamhidup ini, sebab barangakali

disuatu saat kita berada dalam permasalahan tersebut.

2. Menyarankan agar saling membina dan membimbing antar keluarga agar

terjalin hubungan yang harmonis untuk menghindari diri dan keluarga dari

perceraian.

8
3. Menyarankan betapa pentingnya kehidupan bersama itu agar bisa bebagi

pengalaman hidup dengan orang lain karena mulai dari keluarglah kita bisa

menyadari akan persamaan dan perbedaan kita dengan orang lain.

Demikian saran-saran yang dapat penulis sampaikan, akhirnya penuis


mengucapkan banyak terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Toto Drs. 2002, Fiqih, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam DEPAG RI

Ahnan, Ust, Mahtuf. 2003, Risalah Fiqih Wanita, Surabaya : Terbit terang

Alhamdani, H.S.A. 1989, Risalah Nikah, Bandung : Pustaka Amani

Dian, Fajri, Yasmina. 2002, Suami Romantis, Bandung : PT. Syamil cipta Media
Rahman, H Abdul, Drs. 1988, Fiqih, Bandung : CV. Armico
______________.2004, Menjaga Kesucian Cinta, Jakarta : PT Kimus Bia Tadzkia

10
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat kepada

Kami hingga mampu menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas mata Kuliah

Bahasa Indonesia.

Tak lupa pula shalawat kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang

telah membawa ktia dari Alam yang gelap gulita ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesesaian makalah ini penulis banyak menemukan berbagai kesulitan

namun penulis juga banyak mendapat dorongan dari berbagai pihak, untuk pihak yang

membantu dalam penyelesaian makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Makalah ini banyak sekali terdapat kekurangan hal ini bukan suatu kesengajaan

melainkan keterbatasan Ilmu pengetahuan dan kemapuan yang dimiliki penulis, semoga

makalah ini dapat dijadikan manfaat dan juga dapat menambah ilmu Serta wawasan kita

semua (Amin).

Tembilahan, Oktober 2009

Penulis

i
11
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

1.2. Pembatasan Masalah............................................................................... 1

1.3. Rumusan Masalah................................................................................... 1

1.4. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1

1.5. Metode Penulisan.................................................................................... 2

BAB II TALAQ

1.1. Pengertian Talaq dan hukumnya............................................................. 1

1.2. Syarat Talaq............................................................................................ 5


.................................................................................................................

1.3. Cara menjatuhkan talaq........................................................................... 6

1.4. Hikmat Talaq.......................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................................. 7

3.2. Saran-saran.............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 8

12
ii

You might also like