Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
KELOMPOK
Dosen Pengampu
ERLINA DEWI S.Pd
PENDAHULUAN
membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, namun, tidak semua
pernikahan akan selamanya harmonis suatu saat bisa saja terjadi percekcokan yang
Dewasa ini penulis dikejutkan dengan banyaknya suami istri yang memilih
ada yang sudah tidak cocok lagi, faktor ekonomi, anak atapun adanya orang ketiga.
menghimpun semua yang terserak dari dua manusia lalu mengumpulkannya dengan
sinergis untuk kemaslahatan umat, dan ketika ada perceraian pastilah ada
ketimpangan.
Apabila sudah ada batas antara keduanya, sebelum befikir tentang perpisaha,
dudulah berdua, lakukan pembicaraan saling terbuka (open talk) dan saling intropeksi
dirilah, barang kali, siapa tahu, besok pagi kita dapat duduk berdua lagi, mungkin
tidak dengan cinta yang membara lagi, tapi lebih sebagai sahabat dengan hati dan
akhirat
2
berarti melemahnya ikatan keluarga dan ikatan komitmen antara suami istri yang
Dalam penulisan Makalah ini penulis memberi batasan tentang topic yang
diuraikan yakni : “ hukum Islam tentang talaq (perceraian) agar lebih jelas dan
yang sangat panjang dan tidak mungkin uraian itu dianggap suatu perbandingan
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan karta tulis ini adalah
3
1.5. Metode Penelitian
1). Metode Library Reaseth : yaitu dengan mempelajari dan mengumpulkan buku-
buku bacaanyang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan di dibawa dalam
makalah ini.
2). Metode Induktif : yaitu pembahasan yang berpola dari masalah yang bersifat
3). Metode Deduktif : Yaitu pembahasan yang bersifat umum kepada yang khusus
4
BAB II
TALAQ
Tali ikatan perkawinan itu berasa di tangan suami/ laki-laki, maka yang berhak
menjatuhkan talak itu adalah sang suami, seorang wanita minta cerai kepada suaminya
tanpa ada alasan yang jelas, maka wanita tersebut diharamkan untuk mencium bau surga
diakhirat kelak.
Mengapa yang berhak untuk menjatuhkan talak itu suami / laki-laki karena
Dari firman Allah diatsa, jelaslah bahwa laki-laki / suami yang berhak untuk
menjatuhkn talak kepada istri, karena rupanya laki-laklah yang sebenarnya lebih
menginginkan langgengnya rumah tangga jika dibandingkan dengan wanita pada saat
5
Perkawinan pada hakikatnya merupakan anugrah tuhan yang patut kita syukuri,
dan dengan bercerai berarti tidak menyusukuri dan dengan bercerai berarti tidak
mensukuri anugrah tersebut.1 Namun talak sendiri termasuk perkara yang halal, tapi
Hukum Talak
Talak yang diharamkanyaitu talak yang tidak diperlukan, talak ini dihukumi
haram kaerna akan merugikan suami dan istri dan tidak ada manfaatnya.2
Talak yang menjadi wajib hukumnya jika terjadi perselisihan ataupun percekcokn
antara suami dan istri yang sudah sangat berat, dan pihak hakim menilai bahwa jalan
berpisah dalam kehidupan bersuami istri, apabila sudah tidak ada lagi harapan untuk
rukun.
1
Drs, Toto Abrurrrahman, Fiqih, Jakarta Direktorat Depag, 2002, hal 69
2
H.SA. Alhamdani Risalah nikah, Bandung Pustaka Amani, 1989, hal 176
3
Drs. Toto Abdurrahman, Loc, cit, hal. 69
6
Bagi suami yang hendak mentalak istrinya ia harus orang yang berakal, baliqh
Talaq itu diucapkan dengan kata-kata yang jelas “Engkau saya talaq” meskipun
kecuali dengan keterangan yang jelas, jadi kalau ada orang mengucapkan talak
shorih (Jelas), tetapi dia tidak bermaksud menceraikan sedang yang dimaksud
aalah arti lain : perngakuan itu tidak bisa diterima dan talak pun benar-benar jatuh
Pintu darurat terkadang memang harus dilewati, sebab kalu tidak akan
mendatangkan bahaya yang lebih besar, sama halnya dengan talak, kalau suami istri tidak
bisa hidup rukun lagi maka demi kebaikan semua pihak termasuk anak-anaknya maka
talak inilah yang memberikan jalan keluar, mengenai siapa yang bertanggung jawab
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
(perceraian), ada beberapa keterangan baik ayat Al Quran dan Hadits nabi
Muhammad SAW, sudah membuka tabir pikiran dan wawasan yang selama ini
masih ada hijab yang menutupinya karena kurang meresapi dan menghayati ajaran
2. Talaq merupakan perbuatan halal yang sangat dibenci oleh Allah dan hukumnya
makruh atau telarang, hukumk talaq dapat berubah menjadi sunnah, wajib dan
3.2. Saran
saran berikut
terjalin hubungan yang harmonis untuk menghindari diri dan keluarga dari
perceraian.
8
3. Menyarankan betapa pentingnya kehidupan bersama itu agar bisa bebagi
pengalaman hidup dengan orang lain karena mulai dari keluarglah kita bisa
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Toto Drs. 2002, Fiqih, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam DEPAG RI
Ahnan, Ust, Mahtuf. 2003, Risalah Fiqih Wanita, Surabaya : Terbit terang
Dian, Fajri, Yasmina. 2002, Suami Romantis, Bandung : PT. Syamil cipta Media
Rahman, H Abdul, Drs. 1988, Fiqih, Bandung : CV. Armico
______________.2004, Menjaga Kesucian Cinta, Jakarta : PT Kimus Bia Tadzkia
10
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat kepada
Kami hingga mampu menyelesaikan makalah ini yang merupakan tugas mata Kuliah
Bahasa Indonesia.
Tak lupa pula shalawat kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa ktia dari Alam yang gelap gulita ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
namun penulis juga banyak mendapat dorongan dari berbagai pihak, untuk pihak yang
Makalah ini banyak sekali terdapat kekurangan hal ini bukan suatu kesengajaan
melainkan keterbatasan Ilmu pengetahuan dan kemapuan yang dimiliki penulis, semoga
makalah ini dapat dijadikan manfaat dan juga dapat menambah ilmu Serta wawasan kita
semua (Amin).
Penulis
i
11
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II TALAQ
3.1. Kesimpulan............................................................................................. 7
3.2. Saran-saran.............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 8
12
ii