Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku (Abdul Halim, 2003:
197).
B. Ruang Lingkup Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah struktur pengendalian intern bagian kredit yang diterapkan di bank
telah dilaksanakan dengan efektif?
2. Bagaimana struktur pengendalian intern bagian kredit pada PD BPR BKK
Tasikmadu?
C. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan
likuiditas bank terhadap kredit macet dan bagaimana cara mengantisipasinya.
2. Untuk menilai struktur pengendalian intern terhadap kebijaksanaan
pemberian dan pengembalian kredit yang dilakukan PD BPR BKK
Tasikmadu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi PD BPR BKK Tasikmadu
Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha penilaian perbankan dalam
pemberian kredit dan penilaian debitur dalam pengembalian kredit yang lebih
baik guna menentukan kebijakan-kebijakan bank selanjutnya.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk
mempraktekkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan untuk
menambah wawasan mengenai masalah-masalah yang dihadapi perbankan.
3. Bagi Pembaca
Sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan menambah pengetahuan
pembaca.
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian Audit
Pengertian struktur pengendalian intern menurut SPAP (Standar
Profesional Akuntan Publik) pada SA 319 Par 06 Struktur Pengendalian
intern adalah sebagai berikut:
“Struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang
dijalankan entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai
kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan
utama menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas, menjaga
efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan serta menjaga
kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.”
(Abdul Halim, 2003: 197).
4
2. Pengendalian Akuntansi
Pengendalian akuntansi meliputi rencana organisasi serta prosedur
juga catatan-catatan yang berhubungan dengan pengaman harta kekayaan
perusahaan dan dipercayainya catatan-catatan.
Sehingga dalam pengendalian ini dilakukan penyusunan sedemikian rupa
untuk meyakinkan bahwa:
a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau
wewenang pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus.
b. Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan
dibuatnya ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi.
c. Penguasaan aktiva perusahaan diberikan hanya dengan persetujuan
dan wewenang pimpinan.
d. Jumlah aktiva/ harta perusahaan seperti yang tercantum dalam catatan
perusahaan dicocokkan dengan aktiva/ harta yang ada pada waktu
yang tepat.
b. Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
antara lain: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi
operasi dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
(Abdul Halim, 2003: 197).
5
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
6
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu.
Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat
waktu dan pengembalian tindakan koreksi.
7
C. Perumusan Hipotesis
Menurut Kuncoro (2003: 100) hipotesis adalah suatu penjelasan sementara
tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan
terjadi.
Adapun hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah:
Bahwa dengan menggunakan analisis struktur pengendalian intern maka dapat
diketahui tingkat kepuasan para kreditor maupun debitor dalam meminjam uang
atau menyimpan uangnya di bank.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul:
“Analisis Struktur Pengendalian Intern Perbankan Terhadap Kebijaksanaan
Pemberian dan Pengambilan Kredit Pada PD. BPR BKK Tasikmadu Colomadu”
8
BAB III
PENUTUP
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian dengan judul “Analisis Struktur Pengendalian Intern
Perbankan Terhadap Kebijaksanaan Pemberian dan Pengembalian Kredit
Pada PD. BPR BKK Tasikmadu Colomadu” termasuk jenis penelitian studi
kasus dan lapangan yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang
berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti
serta interaksinya dengan lingkungan.
9
intern pemberian kredit dan bagaimana pengendalian intern
pengembalian kredit.
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian adalah
pelaksanaan prosedur pengendalian intern dalam pemberian dan
pengembalian kredit sebagai pengukuran keefektifan pelaksanaan
pengendalian intern tersebut.
10
b. Teknik Pengumpulan Data
1) Penelitian lapangan
a. Observasi
Metode observasi dapat diartikan sebagai metode
pengamatan atau pencatatan dengan sistematis terhadap
fenomena yang diselidiki. Dengan pengertian di atas kiranya
dapat diambil suatu pengertian bahwa observasi adalah untuk
pengambilan data yang dilakukan untuk mempelajari sistem kerja
yang telah ada sehingga lebih memahami dan dapat mempelajari
permasalahan dengan baik.
b. Wawancara
Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan
melakukan tanya jawab secara langsung kepada:
- Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui sejarah perusahaan, struktur organisasi,
serta pengamanan dan pengawasan yang dilakukan terhadap
perusahaan.
- Bagian kredit
Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit dan prosedur
penagihan kredit. Pembayaran kredit dan keterlambatan serta
cara menghadapi nasabah yang terlambat membayar kredit.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah benda-benda yang dapat memberikan
berbagai macam keterangan tertentu. Dokumentasi ini dapat
berupa: surat-surat, undang-undang, buku-buku dan sebagainya.
2) Studi pustaka
Suatu usaha untuk memperoleh data dari buku ataupun dari
perpustakaan lain yang ada dan data-data diperoleh yang digunakan
sebagai landasan teori dalam pembahasan dan penyusunan skripsi.
11
4. Definisi Variabel
a. Definisi konseptual
Dalam definisi konseptual dikemukakan pengertian dari efektivitas
struktur pengendalian intern, struktur pengendalian intern pada sistem
pemberian kredit, efektivitas struktur pengendalian intern pada sistem
pengembalian kredit.
Adapun secara konseptual bahwa:
a. Efektivitas merupakan suatu tingkat keberhasilan (tolok ukur) dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Jadi orientasi dan
efektivitas adalah tercapainya tujuan.
b. Sistem pengendalian intern yaitu suatu alat bantu bagi manajemen
dalam melaksanakan pengawasan, baik pengawasan langsung
maupun tidak langsung. Sistem pengendalian intern terbentuk dari
kebijakan dan prosedur sistem pengendalian intern yang dirancang
untuk memberikan manajemen suatu keyakinan yang memadai
bahwa tujuan dan sasaran yang penting bagi suatu usaha dapat
dicapai.
c. Efektivitas struktur pengendalian intern pada sistem pengendalian
kredit yaitu sistem penagihan yang terdiri dari 2 sistem yaitu nasabah
datang ke bank dan bank mendatangi nasabah.
b. Definisi operasional
Berdasarkan definisi konseptual di atas, maka dalam penelitian ini
efektivitas merupakan kemampuan suatu unit usaha mencapai tujuan
tertentu.
Sistem pengendalian intern berkaitan dengan lingkungan
pengendalian, prosedur pengendalian guna untuk mencapai peningkatan
efisiensi operasional yang mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan
yang sudah disepakati oleh manajemen.
12
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk data-data
yang dimiliki oleh Bank Perkreditan Rakyat yang sudah terdokumen.
Bagian pertama yaitu tentang efektivitas sistem pengendalian intern
perkreditan. Tujuan dari pengendalian intern perkreditan adalah untuk
melakukan tindakan atas pemberian kredit sedini mungkin sebelum
pengikatan perjanjian kredit dilakukan sampai pelunasan kredit.
Bagian kedua yaitu melakukan penagihan dengan cara nasabah datang
ke bank atau pihak bank mendatangi nasabah.
Keterangan:
A : Persiapan dan penentuan obyek
13
B : Penentuan lokasi dan penyusunan proposal
C : Pengumpulan dan pengolahan data
D : Penyusunan laporan penelitian
2. Uraian Kegiatan
a. Persiapan dan Penentuan Obyek Penelitian
Minggu I sampai dengan ke IV bulan Februari tahun 2008 peneliti
melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi untuk
menentukan obyek penelitian beserta pengajuan judul skripsi.
2) Mencari obyek instansi/ lembaga atau perusahaan yang akan diteliti.
b. Orientasi Lokasi dan Penyusunan Proposal
Minggu I bulan Maret sampai dengan minggu I bulan April tahun 2008,
peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Setelah menentukan obyek penelitian, penulis menyampaikan surat
permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada lembaga yang akan
dijadikan obyek penelitian.
2) Setelah memperoleh izin dari lembaga, peneliti berkonsultasi dengan
dosen pembimbing untuk penyusunan proposal penelitian.
c. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Minggu ke II bulan April sampai dengan minggu ke I bulan Mei tahun
2008, penulis melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
penelitian.
d. Penyusunan Laporan Penelitian
Minggu ke III bulan April sampai dengan minggu ke IV bulan Mei tahun
2008, penulis melakukan penyusunan laporan penelitian.
3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
14
- Abdul Halim, 2003, Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Edisi
Ketiga, Yogyakarta: AMP YKPN.
15