Professional Documents
Culture Documents
EKONOMI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3
D. Kegunaan Penelitian ......................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Gambar
1. Struktur Organisasi Perusahaan Meubel “Putri Bangkit”
Maduran Lamongan ..................................................................... 52
2. Proses Produksi Perusahaan Meubel
“Putri Bangkit” Lamongan ............................................................. 61
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
1. Summarize
2. Analisis Regresi
ABSTRAKSI
PENDAHULUAN
oleh konsumen, semakin bertambah banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya.
kebutuhan konsumen dengan cara menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
cara yang paling tepat dalam upaya meningkatkan penjualan, caranya ialah dengan
menetapkan harga, promosi serta saluran distribusi, terhadap barang dan jasa yang
harga dalam hal ini adalah pemberian potongan harga merupakan bagian yang
menambah serta mempengaruhi konsumen terhadap nilai pada barang atau jasa
konsumen untuk membeli, sehingga penjualan akan meningkat sesuai tujuan yang
diharapkan, selain itu pula pemberian potongan harga kepada pelanggan maupun
pada saat pembelian dalam skala yang lebih besar sedikit banyak akan dapat
Dengan adanya promosi dan kebijakan harga dalam hal ini adalah potongan
perencanaan yang baik dengan memperhatikan segala faktor yang berkaitan dengan
promosi dan kebijakan harga sehingga apa yang dilaksanakan dapat berhasil dengan
baik. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan maksud dari periklanan yang dapat
menarik konsumen yang nantinya membuat minat konsumen untuk membeli produk
Maduran Lamongan ini kebijaksanaan promosi dan potongan harga yang diberikan
kurang mendapat perhatian, pelaksanaan kedua hal tersebut di rasa kurang efektif.
Keadaan ini dapat memicu ini selain itu kurang dikenalnya produk-produk yang
dihasilkan oleh Meubel “Putri Bangkit” Maduran Lamongan ini oleh masyarakat juga
Kedua hal ini dapat menyebabkan konsumen beralih kepada produk lain yang
sejenis. Bila keadaan ini tidak segera mendapat perhatian akan dapat membawa
kegiatan pemasaran secara intensif menjadi faktor penting yang harus diketahui
perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik mengambil topik dalam
penelitian ini adalah “Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Penjualan
B. Perumusan Masalah
1. Apakah Variabel bauran pemasaran yang terdiri dari promosi dan potongan
2. Dari Variabel bauran pemasaran (yang terdiri dari promosi dan potongan harga)
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
pihak-pihak berikut:
1. Bagi penulis
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi maupun sebagai acuan
BAB II
LANDASAN TEORI
dengan masalah. Tujuannya adalah sebagai titik tolak untuk mencari kebenaran atau
sebagai berikut :
1. Pengertian pemasaran
pihak lain”.
Apabila kedua definisi di atas dibandingkan maka dapat kita tarik sebuah
ahli yang menegaskan hal tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan
dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi yang dapat digunakan oleh
a. Pengertian promosi
barang dan jasa. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat
b. Variabel-variabel promosi
adalah:
arus barang dan jasa dari produsen sampai pada akhirnya”. Lupiyoadi
(2001:32).
pembelian, pemberian insentif, dan kupon. Ada tiga manfaat pokok yang
4) Public Relation
dikarenakan:
a) Membangun citra (image)
berupa:
a) Kredibilitas tinggi
5) Publisitas
penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal,
untuk itu.”
6) Direct marketing
(2002:178).
karena penjualan yang agresif, timbulnya citra buruk bagi industri bila
privasi orang lain, dan kadangkala terjadi pula ada beberapa direct
media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.
Tjiptono (2002:181).
1) Media cetak
sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam
putih. Media cetak terdiri atas surat kabar, majalah, tabloid, brosur,
2) Media elektronik
Yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila
televisi, radio.
3) Media luar ruang
tempat khusus lainnya seperti di dalam bis kota, gedung, pagar tembok,
produk. Umumnya ada 4 macam media yang digunakan dalam media lini
bawah, yakni:
suatu dasar yang tepat serta sesuai dengan tujuan perusahaan. Namun
2) Sifat pasar
3) Jenis produk
tersebut.
Jumlah dana atau uang yang tersedia merupakan faktor penting yang
2) Sifat pasar
meliputi:
b) Konsentrasi pasar
secara nasional.
c) Macam pembeli
3) Jenis produk
industri seperti instalasi atau barang industri yang berharga cukup tinggi
yaitu:
a) Tahap Awal, pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah
yang dijual umumnya barang baru, karena masih berada pada tahap
b) Tahap pertumbuhan
d) Tahap kemunduran
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
penjual maupun pembeli. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dikemukakan
Menurut Kotler (2001:114) mengatakan bahwa: “Harga yaitu jumlah uang yang
harga adalah merupakan alat tukar untuk mengukur suatu nilai uang yang
terkandung dalam suatu barang atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat
dimana dalam pelaksanaannya akan diikuti oleh kebijakan harga tertentu yang
dengan langkah guna mendukung dan mengarahkan harga agar tercipta suatu
jangka tertentu”.
itu perusahaan harus mengikuti perkembangan harga dan situasi pasar. Unsur
harga tersebut dalam waktu tertentu dirubah atau tidak. Apabila selama batas
sebagai berikut:
berikut:
investasi atau laba penjualan bersih. Sasaran seperti ini menjadi kacau
b) Memaksimalkan laba
perusahaan. Dalam teori ekonomi atau praktek bisnis, tidak ada yang
salah dengan sasaran seperti ini. Secara teoritis apabila laba menjadi
penjualan mungkin bisa atau tidak bisa taat dengan konsep pemasaran
dalam pasar.
pangsa pasar. Satu sektor yang membuat sasaran ini tercapai adalah
investasi artinya, sasaran penetapan harganya yang lebih baik. Hal ini
bisa terjadi terutama pada waktu pasar total sedang berkembang dan
a) Menstabilkan harga
b) Menangkal persaingan
adalah:
2) Memaksimalkan laba
3) Meningkatkan penjualan
5) Mentabilkan harga
6) Menangkal persaingan.
strategi yang lain, meskipun biasanya penentuan strategi apa yang akan
kepada penjual tingkat eceran, grosir atau pabrik. Pembeli yang kurang
pandai menawar tidak perlu kuatir akan tertipu. Kebijakan harga variabel juga
harga eceran yang sampai sekarang tetap didayagunakan secara luas oleh
penetapan harga tipe ini bisa diadaptasikan ke berbagai tipe toko dan produk
mempraktekkan strategi ini diimbangi oleh manfaat yang dapat dipetik dari
masyarakat.
pakaian jadi. Pada intinya strategi ini menyeleksi harga yang terbatas
jumlahnya yang akan dicapai untuk setiap lini barang dagangan, misalnya
sebuah toko sepatu menjual lini produk yang terdiri dari beberapa model
sepatu seharga Rp. 15.000,- sepasang, lini model lain seharga Rp. 20.000,-
dan lini termahal dengan harga Rp. 30.000,- sepasang. Bagi konsumen,
keputusan beli. Dari sudut pengecer strategi ini juga menguntungkan karena
dihadapi oleh strategi lini, perubahan lini harga yang harus selalu dilakukan
setiap kali biaya naik sehingga pengecer akan bingung. Keseringan merubah
lini harga akan merusak citra toko. Apabila situasi harga tetap, margin laba
ditekan serendah mungkin, pengecer bisa selalu mencari harga produk yang
tidak terlalu tinggi. Pihak produsen juga bisa menolong para pengecer
produknya, ada juga yang secara tegas mencantumkan harga eceran tinggi,
potongan harga. Kebijakan yang kedua harga bisa jalan untuk produk yang
laku.
dengan harga pelopor dan kemudian tertarik untuk membeli produk lain
dengan harga biasa. Hasil diharapkan bisa berupa laba total dan volume
penjualan total. Tujuan umum dari undang-undang ini baik, yaitu mencegah
promosi dan strategi harga. Lagi pula tujuan daripada bisnis adalah
menghasilkan laba dari operasi total tidak perlu dari setiap penjualan masing-
masing produk.
8) Penetapan harga psikologis
adalah memberi harga dengan gasal seperti misalnya permen coklat seharga
Rp. 5.995,- dan buku seharga Rp. 6.000,-. Beberapa studi lapangan kurang
eksekutif.
dunia selama beberapa tahun ini belum terlihat tanda-tanda akan mereda.
inovatif.
yang ditawarkan juga menjadi berkurang. Dahulu rangkaian toko dan pusat-
pusat penjualan dengan potongan harga selalu bersaing dengan cara seperti
melalui:
a) Perubahan harga
persaingan non harga, dasar pandangan seperti ini bisa terjadi karena posisi
banting harga. Juga kesetiaan pembeli terhadap produk akan tetap terjaga,
karena harga bukan satu-satunya ciri pembeda perusahaan. Dengan strategi
adalah kartu dagang atau kartu yang dapat ditukarkan dengan uang atau
hadiah-hadiah lain.
5. Jenis-Jenis Potongan
Untuk memperoleh gambaran secara lebih jelas mengenai teori di atas maka
sesuai dengan pemecahan masalah yang ada, dibawah ini akan diuraikan tentang
sebagai berikut:
dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya. Potongan berdasarkan pada
jumlah pembelian dalam rupiah atau dalam unit. Potongan kuantitas dapat
2) Potongan kumulatif
pembeli karena membayar kontan atau membayar dalam jadwal pelunasan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Potongan dihitung dari nilai sisa setelah dikurangi
1) Potongan prosentase
sejumlah payung hujan di musim panas akan menerima potongan sebesar 5%,
10% dan 15%. Pesanan-pesanan yang tiba diluar musim (off season) membantu
daripada grosir dan pengecer selama musim salju. Tetapi tagihan akan diberikan
tanggal 1 April tahun depan, kondisinya 2/10 dan n/30. Pesanan yang diberikan
penjual sebagai imbalan promosi yang dilakukan oleh pembeli. Misalnya pabrik
alat-alat besar bangunan membeli beberapa jenis barang gratis untuk para
penyalur sebagai imbalan pemeragaan produk eceran teratur. Atau pabrik akan
digunakan sesuai dengan jenis perusahaan dalam memilih jenis potongan harga.
6. Tujuan Penetapan Harga
perusahaan dapat tercapai. Hal ini penting karena tujuan perusahaan merupakan
termasuk kebijakan penetapan harga. Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri
yang selalu berusaha menetapkan harga barang dan jasa setepat mungkin.
a. Keadaan perekonomian
b. Penawaran dan permintaan
c. Elastisitas permintaan
d. Persaingan
e. Biaya
f. Tujuan perusahaan
g. Pengawasan pemerintah
8. Konsep Penjualan
biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup. Karena itu
organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.” (Kotler,
2002:16).
melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong. Juga diasumsikan bahwa
perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi yang efektif untuk
berjalan lancar. Dalam hal ini adalah mengetahui dan memahami para pelanggan
dengan baik sehingga produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan cocok
dengan mereka dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya, pemasaran harus
diabaikan biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup.
Karena itu organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promisi yang
perusahaan karena penjualan tanpa adanya bauran pemasaran tidak akan terjadi
suatu penjualan.
B. Hipotesis
tersebut, maka suatu hipotesis yang dikemukakan nantinya bukanlah suatu jawaban
yang benar secara mutlak, tetapi dipakai sebagai jalan untuk mengatasi
Lamongan.
METODE PENELITIAN
1. Identifikasi variabel
(X1) = Promosi
(Y) = Penjualan
a. (X1) Promosi
allowance), adalah hasil pengurangan dari harga dasar atau harga tercatat
1. Promosi (X1)
kegiatan promosi selama 5 tahun terakhir mulai tahun 2001 – 2005 dihitung
ditetapkan oleh perusahaan dengan standart yang ada selama 5 tahun terakhir
mulai tahun 2001 – 2005 dihitung dengan satuan rupiah dihitung dalam rupiah.
3. Penjualan (Y)
Penjualan adalah besarnya jumlah penjualan yang dicapai oleh perusahaan pada
waktu atau periode tertentu dan diukur dengan jumlah penjualan barang produksi
Adapun ruang lingkup yang dilakukan oleh penulis adalah terbatas pada
D. Lokasi Penelitian
E. Jenis Data
Data yang diperoleh dari melalui dua sumber data. Dilihat dari macamnya
1. Data primer
2. Data sekunder
1. Observasi
2. Interview
dikumpulkan.
3. Dokumentasi
n. x1 y x1 y
r2 =
2
(n. y 2 ( y ) 2 ).(n. x 2 ( x2 ) 2 )
n. x1 x 2 ( x1 )( x 2 )
r12 =
2 2
(n. x1 ( x1 ) 2 ).(n. x 2 ( x2 ) 2
Dimana:
r = Koefisien korelasi
x1 = Promosi
x2 = Potongan Harga
y = Jumlah Penjualan
y = a + b1x1 + b2x2 + e
Dimana :
Y = Penjualan
X1 = Biaya Promosi
a = Bilangan konstanta
e = Variabel pengganggu
3. Uji F (F-test)
Untuk uji berganda signifikan atau tidak, maka digunakan F test yaitu
R 2 /k
F =
( 1 R 2 ) /( n k 1 )
Dimana :
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
Pengujian hipotesis
Bila nilai signifikan F < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
terikatnya.
Bila nilai signifikan F > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti
variabel terikatnya.
4. Uji t (t – test)
bi
t hitung
Sbi
Dimana :
Dalam hal ini regresi diuji dengan taraf signifikan 95% ( = 0,05)
Pengujian hipotesis
Bila nilai signifikan t < 0,05 maka secara parsial H0 ditolak dan Ha diterima,
berarti ada hubungan dan pengaruh antara variabel bebas yang diukur
Bila nilai signifikan t > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada
hubungan dan pengaruh antara variabel bebas yang diukur dengan variabel
terikatnya