Professional Documents
Culture Documents
1.Pengertian Morfologi
Menurut Ramlan pengertian morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang
mempelajari seluk beluk bentuk kata serta perubahan bentuk kata serta perubahan
bentuk kata terhadap arti dan golongan kata. Bentuk kata yaitu ;
•Kata dasar, contohnya sepeda
•Kata berimbuhan, contoh berepeda
•Kata majemuk, contohnya sapu tangan
•Kata ulang, contohnya berbondong2
Pembagaian bentuk kata menurut C.A. Mees yang berkebangsaan Belanda terdiri
dari:
•Kata benda
•Kata kerja
•Kata sifat
•Kata ganti
•Kata bilangan
•Kata depan
•Kata sandang
•Kata Sambung
•Kata seru
•Kata keterangan.
Perbedaan golongan arti kata – kata tidak lain disebabkan oleh perubahan bentuk
kata. Karena itu, maka morfologi, disamping bidangnya yang utama menyelidiki
seluk beluk bentuk kata, juga menyelidiki kemungkinan adanya perubahan
golongan arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata. Arti kata ini
misalnya, bersepeda dan sepeda, yang berarti sepeda, artinya benda yang mmilki
roda dua yang dijalankan dengan cara dikayuh. serta bersepeda, artinya kegiatan
menggunakan sepeda. Jadi arti kata hanya mengartikan kata tesebut. juga bisa
dilihat dari sepeda dan bersepeda dengan diberi imbuhan maka kata sepeda dan
bersepeda pun menjadi beda. Jos Daniel Perera meberi batasan morfologis (proses),
yaitu Morfemis adalah proses perubahan dari golongan kata yang satu lalu berubah
menjadi golongan kata yang lain akan tetapi dengan kata dasar yang sama.
misalnya sepeda menjadi bersepeda arti (sanksekerta) hanya untuk kata dasar
(sepeda), makna (arab), untuk menunjukan arti – arti imbuhan gramatikal,
contohnya bersepeda dll.
1.1 Hubungan Morfologi Dengan Leksikologi
Leksikologi mempelajari seluk beluk kata, ialah mempelajari perbendaharaan kata
dalam suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta artinya seperti dipakai oleh
masyarakat pemakai bahasa. Pendek kata Leksikologi adalah ilmu yang
mempelajari arti kata. misalnya kata masak. kata ini mempunyai berbagai arti
dalam pemakaiannya.
Terdapat persamaan dan perbedaan antara morfologi dengan leksikologi, yaitu ;
Persamaannya yaitu sama - sama mempelajari arti kata. Perbedaannya adalah
morfologi mempelajari arti dari imbuhan atau disebut peristiwa gramatik (granatical
learning) contoh bersepeda?. sedangkan Leksikologi mempelajari arti kata dasar
atau kata dasar (Lecical Meaning), contoh kursi?
Kata adalah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, satuan yang
mengandung arti penuh. contohnya, rumah karena rumah ini merupakan satuan –
satuan bebas.Jika kata masihbisa ditambah dengan imbuhan lain bisa dikatakan
bentuk dasar karena bisa membentuk dasar yang lainnya, jika kata sudah tidak bisa
ditambahkan lagi maka kata tersebut tidak bisa menjadi bentuk dasar lagi.
Pengenalan Morfem
Berikut adalah cara – cara untuk mengenali morfem ;
1.Sama, arti sama, Contoh saya memakai baju
2.Berbeda, dapat satu morfem makna arti serta bisa dijelaskan secara fonologik.
3.Struktur fonologi yangberbeda (tidak bisa dijelaskan secara fonologi), contoh
belajar. belajar termasuk distribusi komplementer serta kata dasar ajar selalu saja
dengan bel-
4.Penjelasan
5.Jika struktur fonologi sama, arti sama maka satu morfem, jika struktur fonologi
sama arti beda maka dua morfem,
a.Suatu satuan yang mempunyai strek fonologi yang sama distribusi berbeda, arti
berhubungan merupakan satu morfem. contoh,
Ia sedang duduk(satu morfem)
Duduk orang itu sopan
b.Struktur sama dan distribusi sama, arti tidak berhubungan merupakan morfem
berbeda, contoh ;
Mulut orang itu lebar(dua morfem)
Mulut gua itu lebar
6.Setiap satuan yang masih bisa dipenggal – penggal.
Kesimpulannya cara yang paling mudah untuk mengenali morfem yaitu adalah no
4.
Deretan Morfologik
Yang dimaksud dengan deretan morfologik adalah suatu deretan atau suatu daftar
yang memuat kata – kata yang berhubungan dalam bentuk dan artinya. Misalnya
kita dapati kata terlantar, untuk mengetahui apakah kata itu terdiri dari satu
morfem atau beberapa morfem, haruslah kata itu diperbandingkan dengan kata –
kata lain dalam deretan morfologik. Deretan morfologiknya sebagai berikut ;
terlantar
menterlantarkan
diterlantarkan
keterlantaran
terlantar
terlantar
Hirarki Bahasa
Pada contoh berperikemanusiaan hirarki pembentukannya lebih banyak lagi
dibandingkan dibandingkan dengan pada berpakaian. Satuan berperikemanusiaan
terbentuk dari unsur ber- dan perikemanusiaan. Satuan perikemanusiaan terbentuk
dari unsur peri dan kemanusiaan. selanjutnya kemanusiaan terbentuk dari unsur
ke-an dan manusia. Jadi proses α kemanusiaanα terbentuknya satuan
berperikemanusiaan demikain : manusia berperikemanusiaan. Diagramnya sebagai
berikut :α perikemanusiaan
Proses Morfologik
Apakah Proses Morfologik itu?
Proses morfologik ialah proses pembentukan kata – kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Dalam Bahasa Indonesia terdapat tiga proses
morfologik, ialah proses pembubuhan afiks (afiksasi), proses pengulangan
(reduplikasi), dan proses pemajemukan (pemajemukan).
Disamping tiga proses morfologik tersebut di atas, dalam bahasa Indonesia
sebenarnya masih ada satu proses lagi yang disini disebut zero. Proses ini hanya
meliputi sejumlah kata tertentu, ialah kata – kata makan, minum, minta, dan
mohon, yang semuanya teramsuk golongan kata verbal yang transitif.
Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Proses pembubuhan afiks ialah pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik satuan
itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata.
Misalnya pembubuhan afiks ber- pada jalan menjadi berjalan, pada sepeda menjadi
bersepeda, pada susah payah menjadi bersusah payah, pada gerilya menjadi
bergerilya; pertumbuhan afiks meN- pada tulis menjadi menulis, pada kenai
menjadi mengenai, pada baca menjadi membaca. Pada an- misalnya sasaran, pada
kata gigi, menjadi gerigi Ada juga afiks yang tidak membentuk kata, melainkan
membentuk pokok kata, ialah afiks per-, kan-, dan –I, misalnya perbesar, perkecil,
perluas, perindah, perkarya, perdua, perempat, ambilkan, bacakan, bangunkan,
duduki, tanami, pukuli.
Penggabungan kata dengan bentuk kata. berikut ini contoh Morfem bergabung
dengan morfem.
Pasukan + tempur Pasukan tempurα
Mata + Kaki Mataα Kaki
Rumah + sakit Rumah sakitα
Pemajemukan
Pokok kata (tidak bisa diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian
mempunyai arti sendiri disebut pemajemukan.
4.Morfofonemik
Proses morfofonemik
Morfofonemik adalah ilmu yang mempelajarai perubahan fonem. Mengapa ada
perubahan fonem karena ada dua morfem yang bertemu. Bila ada dua morfem
bertemu dan berubah maka hal ini tersebut disebut proses morfofonemik. Misalnya,
terdiri dari tiga fonem, ialah /b,ə,r/. Akibat pertemua morfem itu dengan morfem
ajar, fonem /r/ berubah menjadi /l/,, hingga pertemuan morfem ber- dengan morfem
ajar menghasilkan kata belajar. Demikianlah disini terjadi proses morfofonemik.
Dalam bahasa Indonesia sedikit – dikitnya ada tiga proses morfofonemik, ialah :
a.Proses perubahan fonem.
Contoh :
meN- +cabut mencabutα
meN- + yakin (kan) meyakinkanα
meN- +waris (i) mewarisiα
Dari contoh diatas, diketahui ada perubahan/pengurangan fonem yaitu, Nasal pada
meN-.
b. Proses penambahan fonem.
Contoh :
tik mengetikα
las mengelasα
cat mengecatα
bom mengebomα
bor mengeborα
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa ada penambahan fonem yaitu, /e/.
c.Proses hilangya fonem.
Contoh :
meN- +lerai meleraiα
meN- + lupakan melupakanα
meN- + lestari melestarikanα