You are on page 1of 10

penggunaan bahan radioaktif

1. 1. Mendeteksi keretakan pipa logam bawah tanah


2. Alat pendeteksi asap (smoke detector) yg ada di gedung2
3. Terapi radiasi untuk penyakit2 tertentu misalnya kanker
4. Mendiagnosis suatu penyakit
- memeriksa fungsi ginjal
- mengukur kapasitas paru2
- menentukan tingkat hormon dan darah
- dll
5. Pengawetan makanan
6. Pembangkit listrik tenaga nuklir
penggunaan bahan radioaktif sebagai sumber tenaga
listrik untuk PLTN

2. - sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN


- untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan
biokimia
- untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah,
kebocoran pipa bawah tanah, dll
- untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll
- untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru,
sintesis bahan baru, dll
- untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll
- untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah

yang ini gak tahu apa termasuk untuk kesejahteraan manusia apa tidak
nih :
- untuk senjata bom nuklir
penggunaan radioaktif Kesehatan

3. Radioaktif ini memiliki beberapa manfaat antara lain (kalau tertarik bisa
request untuk dibahas selanjutnya) :
1. Pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan
salah satu aplikasi yang memanfaatkan radioaktif yang dipancarkan oleh
unsur yang tak stabil seperti unsur uranium.
2. Kesehatan. Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat
banyak, dan sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena
pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar – X untuk penghancur
tumor atau untuk ‘foto’ tulang.
3. Industri. Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri
pupuk, atau bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber–
sumber baru minyak bumi yang ada di perut bumi.
penggunaan radioaktif dalam bidang
kedokteran
penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk
pendeteksian jenis kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang
sangat sukar dioperasi menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga
dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu industri yang dapat
dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian yang tinggi.

Usaha dan pengembangan dari ilmu pengetahuan dasar atau murni (seperti
fisika, matematika, dan kimia) inilah yang mendorong Jepang dapat mencapai
kemajuan teknologinya yang sekarang. Jepang yang hancur akibat perang dunia
kedua dan dikalahkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1945, sekarang dapat
mengungguli lawannya dan bahkan mendominasi teknologi dunia secara
menyeluruh. Dari hasil survey yang dilakukan oleh sekelompok para ahli dan
ilmuwan Amerika Serikat, mereka mengakui Jepang memiliki kemajuan teknologi
yang tidak kalah dengan kemajuan teknologi Amerika Serikat pada saat ini. Dari
hasil survey tersebut dikatakan bahwa Jepang lebih unggul dari Amerika Serikat
dalam bidang Elektronika, Robotika, dan home-entertainment and appliances.
Penggunaan zat-zat radioaktif CT Scanner 

Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif
cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif
mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimiliki oleh unusr-unusr lain.
Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak persoalan yang
rumit yang dapat disederhanakan sehingga penyelesaiannya menjadi lebih mudah. 

Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda padat.
Sifat ini banyak digunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam
suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan
neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x. 

Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan kedokteran. Dalam
bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari
organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan
menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan
struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi
oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para
dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka
dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner (Computed
Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir seperti neutron, sinar
gamma dan sinar-x. 
Penggunaan isotop radioaktif
Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran telah dimulai pada tahun 1901
oleh Henri DANLOS yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit
tubercolusis pada kulit. Namun yang dianggap Bapak Ilmu Kedokteran Nuklir
adalah George C. de HEVESSY, dialah yang meletakkan dasar prinsip perunut
dengan menggunakan radioaktifalam Pb-212. Dengan ditemukannya
radioaktifbuatan maka radioaktifalam tidak lagi digunakan.

Radioaktifbuatan yang banyak dipakai pada masa awal perkembangan kedokteran


nuklir adalah I-131. Akan tetapi pemakaiannya kini telah terdesak oleh Tc-99m
selain karena sifatnya yang ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan citra
juga dapat diperoleh dengan mudah serta relatif murah harganya. Namun
demikian I-131 masih sangat diperlukan untuk diagnostik dan terapi, khususnya
kanker kelenjar tiroid.

Perkembangan ilmu kedokteran nuklir yang sangat pesat tersebut dimungkinkan


berkat dukungan dari perkembangan teknologi instrumentasi untuk pembuatan
citra terutama dengan digunakannya komputer untuk pengolahan data sehingga
sistem instrumentasi yang dahulu hanya menggunakan detektor radiasi biasa
dengan sistem elektronik yang sederhana, kini telah berkembang menjadi
peralatan canggih kamera gamma dan kamera positron yang dapat menampilkan
citra alat tubuh, baik dua dimensi maupun tiga dimensi serta statik maupun
dinamik.

Dewasa ini, aplikasi teknik nuklir dalam bidang kesehatan telah memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam menegakkan diagnosis maupun terapi
berbagai jenis penyakit. Berbagai disiplin ilmu kedokteran seperti ilmu penyakit
dalam, ilmu penyakit syaraf, ilmu penyakit jantung, dan sebagainya telah
mengambil manfaat dari teknik nuklir ini.

Kedokteran Nuklir

Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan


sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk
mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan
untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir,
radioaktifdapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya
direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da
sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-
vitro (dalam gelas percobaan).
Penggunaan radioaktif sebagai senjata
Radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak
stabil memancarkan partikel subatomik. biasanya bule² nyebut ini dirty bomb
karena kekuatannya ngga sebesar dan sekuat bom nuklir. Untuk menyebar,
radioaktif membutuhkan ledakan biasa, contohnya nuklir.

Penggunaan radioaktif sebagai senjata pertama kali dilakukan pada tahun 1943
yang tertluis dalam memo Manhattan Project oleh Brigadir Jendral Leslie Groves.
Amerika sengaja tidak menggunakan serangan radioaktif karena sebagai senjata
simpanan jika nuklir tidak mempan terhadap musuhnya.

ulu waktu hiroshima di nuklir, orang² yang hidup kena kontaminasi radioaktif.
waktu itu muncul banyak penyakit baru akibat radioaktif langsung pada manusia.

Hujan radioaktif

kenapa radioaktif berbahaya? radioaktif kan merupakan kumpulan² beberapa


tipe partikel subatom, biasanya disebut sinar gamma, neutron, elektron, dan
partikel alpha. radioaktif itu bersifat melaju melalui celah/rongga ruang dengan
kecepatan tinggi, yaitu sekitar 100,000 mili persekon. tentunya Radioaktif dengan
mudah bisa masuk ke tubuh dan merusak sel alami yang telah disusun tubuh. Ini
bisa menyebabkan sel kanker yang mematikan didalam tubuh kita, dan jika
mengenai bagian reproduksi, bisa merusak generasi manusia.

Unsur-unsur Radioaktif dengan


Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan syaraf tiruan (JST) dengan pelatihan yang terbimbing dapat


digunakan untuk mengenal pola suatu obyek tertentu. Untuk bisa dikenal dengan
baik obyek tersebut harus mempunyai pola mantap dan pasti. Spektrum gamma
yang dipancarkan oleh unsur radioaktif mempunyai sifat spesifik, sehingga antara
unsur yang satu dan unsur yang lain mudah dibedakan. Karena sifat itulah
jaringan syaraf tiruan dapat dilatih untuk mengenal dan mengidentifikasi unsure
radioaktif secara pasti. Unsur radioaktif dideteksi dengan detektor Hp-Ge,
kemudian di dicacah dengan menggunakan penganalisis kanal ganda (MCA).
Keluaran yang berupa spektrum dijadikan sebagai data pelatihan bagi JST dengan
pelatihan terbimbing. Unsur radioaktif yang diperkenalkan sebanyak lima belas
buah, masing-masing unsur memiliki lima buah data spektrum. Dari penelitian
telah diidentifikasi unsur-unsur radioaktif 241Am, 198Au, 133Ba, 60Co, 137Cs, 98Mo,
22Na, 45Sc, 64Zn, dan 94Zr.
Kata kunci : spektrum gamma, MCA, pengenalan pola, jaringan syaraf tiruan,
unsur radioaktif

Penggunaan Radioisotop
Dewasa ini, penggunaan radioaktifuntuk maksud-maksud damai (untuk
kesejahteraan umat manusia) berkembang dengan pesat. Pusat listrik tenaga nuklir
(PLTN) adalah salah satu contoh yang sangat populer. PLTN ini memanfaatkan
efek panas yang dihasilkan reaksi inti suatu radioaktif, misalnya U-235. Selain
untuk PLTN, radioaktifjuga telah digunakan dalam berbagai bidang misalnya
industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi, dan lain-
lain.Pada bab ini kita akan membahas dua penggunaan radioisotop, yaitu sebagai
perunut (tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioaktifsebagai perunut
didasarkan pada ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat  kimia yang sama
dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia,
yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioaktifsebagai
sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat
radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk.Radiasi dapat digunakan
untuk memberi efek fisis: efek kimia, maupun efek biologi. Oleh karena itu,
sebelum membahas pengunaan radioaktifkita akan mengupas terlebih dahulu
tentang satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap materi dan mahluk hidup.

Satuan radiasi Berbagai macam satuan digunakan untuk menyatakan intensitas


atau jumlah radiasi bergantung pada jenis yang diukur.

Curie(Ci) dan Becquerrel (Bq) Curie dan Bequerrel adalah satuan yang
dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan)
dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan dinyatakan dalam Bq. Satu
Bq sama dengan satu disintegrasi per sekon.

1Bq = 1 dps

dps = disintegrasi per sekon

Satuan lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang
setara dari 1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps. 1Ci = 3,7.1010 dps = 3,7.1010
Bq

Gray (gy) dan Rad (Rd)

Gray dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni
jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari
11 radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan
Gray (Gy). Satu Gray adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi. 1 Gy = 1 J/kg
Satu rad adalah absorbsi 10-3 joule energi/gram jaringan.

1 Rd = 10-3 J/g.

Hubungan gray dengan fad 1 Gy = 100 rd

Radioaktif
Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel menemukan garam uranium
yang dapat memancarkan sinar yang dapat merusak plat photo yang ditutup
dengan kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut dapat pula menembus lempengan
logam yang sangat tipis. Sinar tersebut diberi nama Sinar Radioaktif, sedangkan
unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur Radioaktif.

Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska dan Pierre Curie


menemukan unsur radioaktif lainnya yaitu polonium (Po) dan Radium (Ra).
Pemberian nama unsur Polonium diambil dari nama negara asal Marie Skldowska
yaitu Polandia, sedangkan nama unsur Radium diambil dari bahasa Yunani
”radiare” yang artinya bersinar. Polonium dan Radium merupakan isotop-isotop
dari unsur uranium karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil pemisahan dari
bijih uranium. Isotop-isotop yang berasal dari unsur radioaktif disebut
Radioisotop. Sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif dapat diuraikan oleh
medan magnet menjadi tiga berkas sinar.

Berkas sinar tersebut yaitu sinar alpha (α), sinar beta (β), dan sinar gamma (γ).

You might also like