You are on page 1of 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi
mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Program Studi
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diaplikasikan dalam bentuk praktik
mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah.
Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2005 tentang guru dan
dosen, bahwa guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian
pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti
profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai
kompetensi yang dapat diandalkan.
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan
salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang
dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi
riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan
bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan
lainnya.
Di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim , PPL tidak hanya
kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga
menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau
mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi
tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra
seperti pembuatan atau pengembangan wawasan keagamaan di sekolah,
penyuluh agama, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya.
Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang
mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk
membatasi kegiatan PPL, tetapi sebagai pedoman agar tujuan PPL benar-
benar dapat dicapai dan tepat sasaran.

1.2 TUJUAN
Tujuan pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan wahana aplikasi kelimuan bagi mahasiswa
2. Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon
guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang
siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.
3. Menjalin kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai
mitra dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

1.3 TAHAP PELAKSANAAN


Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap
yaitu;
1. Tahap Program Micro teaching yang terintegrasi dalam mata
kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar yang lebih dikenal dengan PPL
I,
2. Tahap Program Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Mengajar)
dilaksanakan di sekolah latihan dengan matakuliah PPL II.

1.4 PANITIA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


1. Kedudukan
Panitia Praktik Pengalaman Lapangan (PPPL) Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Muara Enim adalah panitia pelaksana teknis praktik
kependidikan yang bertangung jawab kepada Pembantu Ketua I
Bidang Akademik, untuk menyelenggarakan dan mengelola
pelaksanaan Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Muara Enim. Panitia Program Pengalaman Lapangan
dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh tenaga edukatif yang
dapat merangkap menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL).

2. Tugas Panitia PPL


Panitia PPL bertugas merencanakan dan mongkordinasikan
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dengan sekolah tujuan praktik.

3. Fungsi Panitia PPL


a. Merencakan dan mengatur pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan
b. Mengevaluasi pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan,
c. Mengembangkan mutu pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan.
BAB II
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 / MICRO TEACHING

2.1 Persyaratan PPL 1 / Microteaching


Sebelum melakukan Praktik Mengajar di sekolah, mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim harus melalui pelatihan belajar
mengajar. Kegiatan latihan atau Microteaching tersebut dilakukan saat
mahasiswa menempuh mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan I.
Berikut beberapa pedoman yang berkaitan dengan pelaksaan Micro
Teaching:
1. Micro Teaching dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah
Praktik Pengalaman Lapangan 1.
2. Selama Menempuh mata kuliah PPL 1 atau Micro Teaching, setiap
mahasiswa harus melakukan kegiatan mengajar lebih dari 4
(empat) kali.
3. Kegiatan Micro Teaching dibimbing oleh dosen mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan 1atau Microteaching dibantu tim PPL.
4. Kegiatan Micro Teaching dilakukan dengan pemanfaatan multi
media (komputer, LCD, dan media lain yang berhubungan dengan
materi pembelajaran)
5. Evaluasi Micro Teaching dilakukan berdasarkan kompetensi
mengajar masing-masing mahasiswa.

2.2 Tahap PPL 1 / Micro teaching


Kegiatan evaluasi Micro Teaching dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut;
a. Mengamati kemampuan mahasiswa dalam proses Micro Teaching.
Pembimbing mengamati kemampuan masing-masing mahasiswa
sehingga menemukan aspek-aspek dan materi pelatihan yang sesuai.
Dalam pengamatan juga dilakukan diskusi antara dosen dan
mahasiswa.
b. Pembimbing dan Tim memberikan model pengajaran yang ideal.
Pembimbing memberikan contoh model-model pengajaran yang
dibutuhkan mahasiswa dan sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum
Berbasis Kompetensi.
c. Menilai proses latihan Micro Teaching yang dilakukan oleh
mahasiswa.
Memberikan penilaian terhadap hasil latihan micro teaching
mahasiswa sesuai dengan format penilaian yang ditentukan dan/atau
berdasarkan hasil kesepakatan dengan mahasiswa.
d. Memberikan umpan balik terhadap kekurangan mahasiswa dan
memberikan bimbingan dan solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi mahasiswa.
e. Mendiskusikan hasil Micro Teaching dengan sesama mahasiswa
dengan arahan pembimbing.

2.3 . Aspek-aspek yang dilatih dalam micro teaching


1. Ketrampilan membuka pelajaran, dengan komponen-komponen:
a. menarik perhatian siswa
(1) Letak posisi guru
(2) Penggunaan media pembelajaran
(3) Menerangkan dengan cara yang komunikatif.
b. Merangsang motivasi siswa,
(1) Menimbulkan kehangatan dan keantusiasan
(2) Memancing rasa ingin tahu
(3) Memperhatikan minat siswa.
c. Memberi acuan
(1) Mengemukakan tujuan pembelajaran
(2) Menjelaskan batas-batas tugas
(3) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan
dilakukan
(4) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
(5) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
d. Membuat kaitan
(1) Membuat kaitan antarmateri yang relevan
(2) Membandingkan pengetahuan baru dan tekah diketahui siswa
(3) Menjelaskan konsep sebelum memberikan uraian

2. Ketrampilan menutup pelajaran dengan komponen-komponen;


a. Meninjau kembali
(1) Merangkum kembali bahan pelajaran
(2) Siswa ditugas meringkas materi sajian
b. Mengevaluasi dengan bentuk-bentuk antara lain;
(1) Mengaplikasikan ide baru
(2) Mengevaluasi pendapat siswa
(3) Memberi soal-soal
c. Tindak lanjut dengan bentuk:
(1) Mengerjakan LKS
(2) Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah
d. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:
(1) Mengerjakan LKS
(2) Pemberian tugas

3. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:


a. Kemampuan menganalisis dan merencanakan
(1) Yang berhubungan dengan isi pesan
- menganalisis masalah secara keseluruhan
- Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur
yang dikaitkan
- Menggunakan hukum, rumus, generalisasi yangs sesuai
dengan hubungan yang telah ditentukan
- Pola penjelasan deduktif-induktif.
(2) Yang berhubungan dengan penerimaan pesan;
- Penjelasan cukup relevan dengan pertanyaan siswa
- Penjelasan memadai (mudah diserap siswa).
b. Kemampuan menyajikan suatu penjelasan, antara lain;
(1) Kejelasan
(2) Penggunaan contoh dan ilustrasi
(3) Pemberian tekanan
(4) Penjelasan yang sistematis
(5) Kemampuan mengadakan penggalan-penggalan penjelasan
(6) Balikan
4. Ketrampilan bertanya, dengan komponen;
a. Komponen ketrampilan bertanya
- jelas dan singkat
- Pemberian acuan
- Pemusatan
- Pindah gilir
- Penyebaran
- Pemberian waktu berpikir
- Pemberian tunjungan
b. Tingkat Pertanyaan
- Pengetahuan (C1)
- Pemahaman(C2)
- Penerapan(C3)
- Analisis(C4)
- Sintesis(C5)
- Evaluasi(C6)
5. Ketrampilan variasi stimuli dengan komponen;
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
- Penggunaan variasi suara
- Pemusatan perhatian
- Kesenyapan
- Mengadakan kontak dengan pandangan
- Gerakan badan dan mimik
- Pergantian posisi guru dalam kelas
b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran
- Relevan dalam tujuan pembelajaran
- Penggunaan multi media
- Penggunaan multi indera
- Ketrampilan mengoperasikan media
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa: pola interaksi (Guru-
kelompok; guru-murid; murid-murid)
6. Ketrampilan penguatan, dengan komponen:
a. Penguatan verbal (kata-kata maupun kalimat)
b. Penguatan noverbal (mimik, pantomimic, sentuhan, dan gesture)
c. Cara penguatan (pemberian penguatan dengan segera, variasi
penguatan, dan ketepatan penguatan).
d. Prinsip penggunaan penguatan (kehangatan, kebermaknaan,
keantusiasan).
7. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok dengan komponen:
a. Memusatkan perhatian
- Merumuskan tujuan
- Merumuskan masalah dan merumuskan kembali
- Menandai hal-hal yang tidak relevan
- Membuat rangkuman bertahap
b. Memperjelas masalah atau urun pendapat;
- Memparafrase
- Merangkum
- Menggali
- Menguraikan secara rinci
c. Mengalisis pandangan siswa
- Merekam ketidaksetujuan dan persetujuan
- Meneliti alasan
d. Meningkatkan peran serta siswa;
- menimbulkan perencanaan
- menggunakan contoh
- menggunakan hal-hal yang actual dan factual
- menunggu
- memberi dukungan
e. menyebarkan kesempatan berpartisipasi;
- meneliti pandangan
- mencegah pembicaraan yang berlebihan
- menghentikan (melarang) monopoli.
f. Menutup diskusi
- Merangkum
- Memberi gambaran yang akan dating
- Menilai
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II)

3. 1. Tahap Persiapan
Tahap persipan adalah suatu tahap dimana mahasiswa mempersiapkan
diri sebelum melaksanakan praktik mengajar si di sekolah yang ditunjuk.
Tahap persiapan tersebut adalah:
1. Mahasiswa sudah memprogram dan lulus mata kuliah Praktik
Pengalaman Lapangan 1/Microteching dengan nilai minimal C.
2. Mahasiswa mengorganisasikan diri membentuk kelompok terdiri dari
3-10 orang. Selanjutnya kelompok mahasiswa tersebut melakukan
observasi mandiri terhadap sekolah yang akan ditempati kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan observasi tidak hanya
berupa pengamatan sepintas tentang sekolah yang akan ditempati,
tetapi juga melakukan negosiasi dan pembicaraan lain yang
mengantarkan terlaksananya kegiatan PPL. Kegiatan observasi harus
dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa agar mahasiswa belajar
bersosialisasi dengan lembaga profesi yang akan digeluti. Sekolah
yang dijadikan media PPL diutamakan SMP/MTs dan SLTA/MA
(misalnya SMA,SMK,MA dan lain-lain).
3. Mahasiswa melaporkan hasil observasi (negosiasi mandiri) yang telah
dilakukan kepada pihak Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.
Selanjutnya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim akan
mengirim surat secara resmi kepada pihak sekolah tempat PPL dan
menugaskan dosen pembimbing PPL.
4. Setiap mahasiswa menyiapkan alat peraga,media, kliping, dan media
lain yang diperlukan dalam praktik.
3.2. tahap Pembekalan
1. Pengarahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
- Materi pengarahan berisi relevansi tuntutan sekolah dan materi
umum tentang perkembangan teoritis dan praktis.
- Masalah administrasi di sekolah
- Tata tertib dan masalah profesi keguruan
2. Pelepasan oleh pimpinan STI Tarbiyah
Dalam rangka peresmian pemberangkatan mahasiswa, diadakan
pelepasan oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara
Enim.

3.3. Thap Pelaksanaan PPL


Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STI.Tar) Muara Enim di bagi dua tahap yaitu :
tahab observasi/pengenalan lingkunagn dan tahab praktik mengajar
pendidikan.

3.2.1. Tahab Observasi/ Pengenalan Lingkungan


Tahab ini dilaksanakan selama 1 (satu) minggu sebelum mahasiswa
melaksanakan latihan pengajaran/latihan kependidikan lainnya.
Observasi bertujuan agar mahasiswa calon guru memperoleh
pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai keadaan
sekolah/madrasah tempat melakukan praktik.
Aspek-aspek yang diobservasikan adalah :
1. Situasi dan kondisi sekolah/madrasah tempat berpraktik pada
umumnya, meliputi :
a. Personalia pengelolaan sekolah/madrasah.
b. Denah gedung dan fasilitas sekolah/madrasah
c. Prosedur penggunaan dan pemeliharaan.
2. Situasi pengelolaan kelas yang meliputi :
a. Pengetahuan tempat duduk
b. Susunan perabot kelas
3. Pelaksanaan tugas guru/pendidik pada umumnya dan guru
pamong pada khususnya.
4. Keadaan siswa pada umumnya.
5. Pekarangan/halaman sekolah/madrasah
6. Warung sekolah /kantin (kalau ada)
7. Perpustakaan sekolah.

3.2.2. Tahab Praktik Mengajar dan Kependidikan


Praktik mengajar dan latihan kependidikan dilakukan di
sekolah/madrasah tempat praktik selama 10 hari kerja (minimal 18 jam
pelajaran), latihan ini dilakukan langsung sesudah melakukan observasi.
Tahab ini merupakan hal yang penting dalam penempatan profesi
keguruan dengan menerapkan perpaduan antara teori dan metode serta
struktur organisasi bidang studi.
1. Bidang Belajar :
a. Membuat persiapan tertulis dan persiapan diri setiap kali akan
mengajar.
b. Mencatat kehadiran siswa
c. Menggunakan metode dan dan prosedur mengajar yang sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan prosedur belajar mengajar
d. Mengikuti pertemuan-pertemuan guru yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar
e. Membuat dan menggunakan alat peraga
f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar
g. Mengikuti pertemuan-pertemuan guru yang berhubungan
denan proses belajar mengajar
h. Frekuensi pertemuan praktik mengajar sebanyak 10 (sepuluh
kali) tatap muka. Adapun mata pelajaran yang diajarkan untuk
umum (SMP/SMA/SMK) adalah bidang studi Pendidikan
Agama Islam. Sedangkan untuk MTs dan MA boleh memilih
bidang studi : Qur’an hadist, fiqh, SKI, Aqidah Akhlak.
i. Mengikuti upacara yang diselenggarakan disekolah tempat
praktik.
j. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.
2. Belajar mengenal siswa
Yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang berpraktik dalam
mengenal siswa adalah :
a. Mempelajari/mengingat nama-nama siswa dikelas tempat
praktik.
b. Memperhatikan dan mengenal siswa yang menonjol didalam
kelas mengenai ; prestasi belajar (baik atau buruk, fisik dan
interaksi sosial).
3. Mengadakan wawancara dengan siswa tentang :
a. Kegemaran-kegemarannya
b. Tugas-tugas rumah
c. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dirumah
d. Kesulitan-kesulitan disekolah
e. Perhatian sekolah dan orang tua terhadap kesulitanyang
dialami siswa
f. Bersama denan petugas BK (Bimbingan Konseling) membantu
memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
masalah-masalah tertentu.
4. Belajar mengenal pengelolaan kelas.
Dengan izin kepala sekolah/madrasah. Mahasiswa calon guru
mencari informasi mengenai penyelengaraan dan pengelolaan
sekolah yang mengangkat tenaga edukatif pelaksanaan
administrasi serta tenaga personalia dari kepala sekolah atau
petugas yang ditunjuk untuk menginformasikan hal-hal yang harus
dikenal mahasiswa meliputi :
a. Kurikulum
1). Mencatat dan mempelajari isi dan tujuan kurikulum sesuai
dengan bidang studi msing-masing
2). Mencatat dan mempelajari organisasi dan penyelenggaraan
kegiatan ekstra kurikuler
b. Pegawai / personalia
1). Mencatat nama kepala sekolah/madrasah, guru pendidikan
lain dan tata usaha, disertai pendidikan, masa kerja dan
tugas-tugasnya.
2). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan,
prosedur pengangkatan dan kenaikan pangkatpegawai,
perpindahan/mutasi guru.
3). Mencatat dan mempelajari usaha-usaha dan pengaturan
kesejahteraan sosial pegawai.

c. Kesiswaan
1). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penerimaan siswa
2). Mencatat dan mempelajari organisasi dan
penyelenggaraanbimbingan dan penyuluhan
3). Mencatat dan mempelajari syarat-syarat penilaian ujian dan
kenaikan kelas
4). Mempelajari pengaturan program ko-kurikuler
5). Mempelajari pengaturan keaktifan organisasi siswa intera
sekolah (OSIS).
d. Peralatan pelajaran
1). Mempelajari pengaturan buku-buku pelajaran siswa
2). Mempelajari pengaturan perpustakaan sekolah
3). Mempelajari pengaturan alat-alat peraga untuk bidang studi
dan alat-alat laboraturium
4). Mempelajari pengaturan peralatan pelajaran Agama islam,
ketrampilan, olah raga dan lain-lain.

e. Pengaturan dan pemeliharaan gedung serta perlengkapan sekolah


1). Mengenal denah gedung dan fasilitas sekolah
2). Mempelajari pemeliharaan kebersihan gedung, lapangan olah
raga dan halaman sekolah
3). Mempelajari pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan
sekolah (kursi, meja, almari dan papan tulis).
4). Mempelajari inventaris tanah, gedung, dan perlengkapan
sekolah

f. Kantor Sekolah dan tata Usaha


1). Mencatat dan mempelajari struktur organisasi kantor sekolah
2). Mencatat dan mempelajari tugas dan peranan dari tiap
komponen kantor.

3.2.3. Tahap-tahapan PPL

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim dapat


mengikuti kegiatan PPL dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Mahasiswa diserahkan kepada pihak sekolah oleh Dosen
Pendamping Lapangan.
2. Mahasiswa melakukan kordinasi dengan guru pamong tentang
kegiatan PPL.
3. Mahasiswa melakukan Praktik mengajar secara
terbimbing/mandiri di sekolah tempat PPL.
4. Mahasiswa diharapkan hadir di sekolah setiap hari jam pertama
sampai jam terakhir.
5. Mahasiswa harus berpartisipasi dalam pengaturan piket sekolah.
6. Selama PPL mahasiswa tidak hanya melaksanakan tugas mengajar,
tetapi juga harus terlibat (dengan ijin pihak sekolah) dalam
kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang keilmuan Agama Islam
seperti Peringatah Hari Besar Islam (PHBI), pengelolaan
perpustakaan, majalah sekolah, kegiatan mengaji, kelompok
diskusi, dan lain-lain.
7. Praktik Mengajar dilakukan 8-10 kali pertemuan dan minimal 8
minggu efektif. Selama 8 minggu tersebut mahasiswa harus selalu
hadir walaupun tidak mendapatkan jadwal mengajar (sesuai
peraturan sekolah).
8. Apabila mahasiswa sudah dianggap lulus oleh guru pamong, maka
praktik dapat diakhiri. Namun mahasiswa harus tetap aktif dalam
kegiatan yang lain di sekolah.
9. Bagi mahasiswa yang dianggap belum lulus oleh guru pamong,
dapat diberi latihan tambahan dengan ketentuan tidak melewati
batas waktu PPL.
10. Selama pelaksanaan PPL mahasiswa harus berperilaku seperti guru
dan menaati tata-tertib yang berlaku di sekolah tempat PPL

3.3. Orientasi Masalah Administrasi Pendidikan


Orientasi administrasi pendidikan meliputi hal-hal sebagi berikut:
1. keadaan fisik (letak, denah, ruang kelas, runag BK, ruang TU,
musholla, dan lain-lain).
2. Fasilitas belajar
3. struktur organisasi sekolah (structural, OSIS, BK, dan lain-lain).
4. personalia sekolah dan personalia bimbingan dan konseling.
5. kurikulum sekolah
6. kalender pendidikan
7. tata tertib sekolah, tata tertib keperpustakaan, dan tata tertib
laboratorium.
8. keadaan siswa (statistik siswa)
9. prestasi sekolah yang pernah dicapai

3.4. DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


3.4.1. Persyaratan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Persyaratan Dosen yang menjadi membimbing PPL dan Micro
Teaching adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang keahlian yang memadai atau
2. Memiliki kemampuan atau
3. Mempunyai keahlian membimbing PPL, dan ditugaskan oleh
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim atas usul Panitia PPL.

3.4.2. Tugas Dosen Pembimbing lapangan


1. Membimbing pembuatan rencana pembelajaran
2. Membimbing metode-metode dan tehnik pembelajaran
3. Meninjau pelaksanaan PPL di sekolah
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPL (memberikan penilaian
kepada mahasiswa)
3.4.3. Peninjauan PPL
Peninjauan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan oleh
Dosen Pembimbing Lapangan yang ditunjuk berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan pada point sebelumnya. Berikut beberapa pedoman
tetang pelaksanaan peninjauan PPL;
1. Peninjauan dilakukan minimal 3 kali oleh dosen pembimbing yang
telah ditentukan (penyerahan dan penjemputan mahasiswa serta
monitoring selama praktik.)
2. Setiap pembimbing PPL membimbing tidak lebih dari 3 sekolah
latihan.
3. Peninjau PPL harus mengisi lembar observasi dan mendiskusikan
tentang permasalahan mahasiswa dengan guru pamong.

3.5. Evaluasi Praktik Pengalaman lapangan


Agar penilaian praktik Pengalaman Mengajar dapat terarah diperlukan
rambu-rambu evaluasi. Berikut kriteria evaluasi PPL Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Muara Enim:
1. Aspek-aspek yang dievaluasi dalam pelaksanaan PPL antara lain;
a. Proses persiapan mengajar; kesesuaian SAP dengan prinsip
kurikulum yang berlaku dan teori-teori mutakhir.
b. Kemampuan membuka pelajaran
c. Kemampuan mengelola kelas dan kegiatan lain yang berkaitan
dengan Proses Belajar Mengajar (lembar penilaian terlampir)
d. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik lain dan
ekstra kurikuler.
e. Laporan mahasiswa tentang pelaksanaan PPL.
2. Alat Evaluasi PPL
a. lembar observasi praktik (terlampir)
b. Pedoman tentang penulisan laporan PPL
c. Porto folio atau catatan khusus yang dibuat oleh guru pamong
tentang kognisi, afeksi, dan psikomotor setiap mahasiswa yang
melakukan praktik.
3. Pihak yang melakukan evaluasi (penilaian) dalam pelaksaaan
Praktik Pengalaman Lapangan adalah:
a. Guru pamong yang ditentukan oleh pihak sekolah
b. Dosen Pembimbing yang ditentukan oleh panitia PPL

3.6. .Guru Pamong


3.6.1 Hak Guru pamong
Guru pamong ditentukan oleh sekolah masing-masing. Guru pamong
memiliki hak penuh terhadap mahasiswa yang melakukan PPL. Berikut
beberapa pedoman tentang hak guru pamong;
1. Guru pamong berhak menegur, memberikan peringatan atau
memberikan sanksi kepada mahasiswa yang dinilai tidak
mematuhi aturan PPL.
2. Guru pamong berhak memberikan nilai seobjektif atas kelulusan
mahasiswa yang melakukan PPL.
3. Guru pamong berhak mendapat sertifikat sebagai guru Pamong
PPL dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim yang dapat
dipakai sebagai bahan kepangkatan dan keperluan lainnya.

3.6.2. Tugas Guru Pamong


1. Membimbing pembuatan rencana pembelajaran
2. Membimbing mengatur jadual pelaksanaan pembelajaran oleh
mahasiswa (praktik mengajar)
3. Mengatur pembagian tugas mahasiswa dalam kegiatan akademik
dan ektra kurikuler
4. Melakukan evaluasi terhadap mahasiswa (memberi penilaian)
BAB IV
TATA TERTIB PELAKSANAAN PPL (PRAKTIK MENGAJAR)

4.1. UMUM
1. kelompok mahasiswa yang ditempatkan di suatu sekolah/madrasah
latihan disebut mahasiswa praktik pengalaman lapangan (PPL).
2. Praktik mengajar di sekolah latihan dikoordinir oleh seorang ketua
Unit dan dibantu oleh sekerataris.
3. kelompok mahasiswa dipimpin oleh seorang Dosen Pendamping
Lapangan (DPL) pertama kali hadir di sekolah menyerahkan secara
formal sesuai jadwal yang ditentukan.
4. mahasiswa harus selalu mendiskusikan permasalahan yang timbul
dalam pelaksanaan PPL.
5. mahasiswa diharapkan mengajar sesuai dengan jurusan.
6. penampilan mahasiswa di kelas dilengkapi dengan perangkat dan
media mengajar sesuai dengan intruksi guru pamong.
7. mahasiswa harus mempersiapkan Silabus dan rencana Pembelajaran
(RPP).
8. sebelum mengajar Silabus dan RPP harus diketahui dan
ditandatangani guru pamong.
9. perpindahan sekolah latihan harus seizin Kepala Sekolah dan Dosem
pembimbing Lapangan.
10. mahasiswa harus mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan sekolah
dan panitia PPL Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muara Enim.
11. pelanggaran tata tertib akan diberi sanksi berupa: 1) peringatan, (2)
penangguhan izin praktik mengajar, (3) pencabutan izin praktik
mengajar.
12. mahasiswa wajib berpenampilan sopan dan rapi, termasuk pakaian
dan rambut (pria: tidak boleh gondrong) dan bersepatu.
4.2. KHUSUS
1. mahasiswa akan dibimbing oleh guru pamong yang ditentukan oleh
Kepala Sekolah sesuai dengan jurusan dan bidang yang diampu.
2. mahasiswa harus mempersiapkan Silabus dan RPP.
3. kehadiran mahasiswa di sekolah diatur oleh Kepala Sekolah.
4. mahasiswa yang berhalangan hadir karena suatu hal harus yang dapat
dipertanggujawabkan harus seizin Kepala Sekolah/Guru Pamong.
Pemberitahuan dilakukan sekurang-kurangnya dua hari sebelumnya.

4.3. SIKAP
Sikap merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang calon guru,
karena dalam pembentukan professional tenaga pendidikan, unsur sikap
sangat menentukan. Berikut klasifikasi sikap peserta PPL :
1. Sikap yang bersifat umum
a. Menggunakan pakaian yang rapi, sopan, tidak memakai baju kaos,
baju teluk belango, baju batik dan ber celana jeans.
b. Mengatur rambut dan menghias diri sesuai tata tertip sekolah
c. Membiasakan member hormat/salam kepada kepala sekolah, guru
pamong, dosen pembimbing serta dalam melaksanakan kegiatan
PPL.
d. Berusaha mengintegrasikan diri dengan guru-guru tempat PPL.
e. Memperhatikan tata tertib sekolah, mempelajari dan melaksanakan
nya.
f. Sebelum memulai pelajaran apakah papan tulis sudah bersih, alat
pelajaran yang diperlukan sudah tersedia.
g. Dalam kegiatan proses pembelajaran peserta PPL hendaknya tidak
berbicara membelakangi murid, berbicara sambil menulis dipapan
tulis, tidak terus menerus duduk dalam menjelaskan pelajaran, tidak
terlalu banyak pindah tempat, memasukan tangan kedalam saku
celana/rok, mempermainkan benda-benda seperti penghapus, kapur
dan sebagainya.
h. Dalam kegiatan pelaksanaan PPL hendaknya calon guru/pendidik:
tidak mengajar pada saat kelas masih gaduh, bersifat humor tetapi
dalam batas kewajaran, tidak menghukum murid/siswa bila perlu
sebaiknya menghubungi guru pamong, tidak merokok selama
kegiatan PPL.
2. Sikap antara sesama mahasiswa PPL
a. Memanggil Bapak/Ibu kepada teman sesame mahasiswa PPL
b. Saling mengingatkan bila melihat kesalahan teman
c. Saling membantu agar antar sesama peserta PPL
d. Bersikap opan santun terhadap sesame peserta PPL
e. Tidak sombong (merasa bisa), arogan selama kegiatan PPL
3. Sikap terhadap kepala sekolah
a. Menghubungi kepala sekolah pada awal kegiatan PPL
(melapor)
b. Memperhatikan penjelasan kepala sekolah, mempelajari serta
melaksanakan sebaik mungkin
c. Bersikap hormat kepada kepala sekolah
d. Pamit kepada kepala sekolah setelah kegiatan PPL berakhir
4. Sikap terhadap guru pamong
a. Bersikap hormat kepada guru pamong
b. Melaksanakan tugas yang diberikan guru pamong
c. Berkonsultasi terhadap guru pamong jika ada kasus
d. Jangan meninggalkan kelas mendahului guru pamong
5. Sikap terhadap dosen pembimbing
a. Harus memberitahukan kegiatan PPL kepada dosen
pembimbing
b. Hormat dan patuh pada dosen pembimbing
c. Melaksanakan tugas yang diberikan dosen pembimbing
6. Sikap peserta PPL terhadap siswa
a. Pergaulan dengan murid/siswa berada pada batas-batas
kewajaran, sopan santun
b. Tidak mengadakan hubungan yang bersifat pribadi dengan
peserta didik.
c. Peserta PPL hendaknya menjaga jarak dalam hubungan dengan
peserta didik.
7. Sikap peserta PPL terhadap tugas
a. Berusaha kenalan dengan staf sekolah tempat PPL
b. Berada di sekolah 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai
c. Berada di sekolah praktik 18 jam/perminggu untuk tugs PPL
maupun tugas lainnya.
d. Mengisi daftar hadir yang disediakan sekolah
e. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam rangka
pelaksanaan PPL.
BAB V
PENILAIAN KEGIATAN PENGALAMAN LAPANGAN
A.penelitian
Yang berhak memberikan penelitian dalam kegiatan PPL ini, adalah:
1. Kepala sekolah
2. Guru pamong
3. Dosen pembimbing
B. sifat penelitiian.
1. Menyuruh, yaitu meliputi aspek pengetahuan ,sikap dan keterampilan
mahasiswa peserta
2. Kontinyu, yaitu dari permulaan sampai dengan berakhirnya kegiatan
PPL
3. Objektif, yaitu menilai apa adanya.
4. membimbing, yaitu agar mahasiswa peserta PPL dapat memperbaiki
kekurangan dan menetapkan aspek-aspek yang sudah baik
C. Sasaran penilaian
Sasaran penilaian diorientasikan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan hasil observasi PPL yang meliputi:
a. Isi laporan
b. Bentuk laporan
c. Penggunaan bahasa
d. Kerapian/kebersihan
2. Komponen profesional yang meliputi
a. Persiapan tertulis yang meliputi:
1) Perumusan tujuan pengajaran (dalam bentuk stuan
pelajaran)
2) Perencanaan kegiatan belajar mengajar (RP)
3) Perencanaan menggunakan alat bantu.
4) Pemilihan materi pengajaran.
5) Pemilihan metode pengajaran.
6) Penyusunan alat evaluasi.
7) Keterampilan menulis dalam buku persiapan
b. Pelaksanaan mengajar yang meliputi:
1) Penguasaan materi pelajaran
2) Keterampilan berkomunikasi.
3) Penerapan segi didaktik/metodik yang meliputi:
Membuka dan menutup pelajaran
Gaya dan antusias belajar
Penggunaan ilustrasi dan contoh-contoh
Memberikan motivasi
Cara mengajukan pertanyaan
Perhatian pada setiap individu
Kualitas penjelasan-penjelasan yang diberikan.
Cara menjawab pertanyaan
Pemberian tugas
Disiplin kelas
Pandangan mata
Kualitas interaksi belajar mengajar
Penggunaan alat praga
Keterampilan menulis dipapan tulis
4) Pencapai tujuan pelajaran
3. Penilaian terhadap komponen personal adalah:
a. Disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh kepala
sekolah.
b. Disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh guru
pamong.
c. Disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing.
d. Kepemimpinan dalam menanggapi tugas dan memecahkan
masalah yang dihadapi.
e. Kejujuran dalam melaksanakan tugas.
f. Tanggung jawab terhadap tugas.
g. Ketetapan hadir dimuka kelas.
h. Cara berpakaian.
4. Komponen sosial
Penilaian terhadap komponen ini meliputi:
a. Kualitas hubungan denga siswa
b. Kualitas hubungan dengan guru pamong
c. Kualitas hubungan dengan dewan guru disekolah tempat PPL
d. Kerjasama antara peserta PPL
D. kreteria penilaian
Kreteria penilaian disesuaikan debgan table

Huruf Angka Bobot Nilai Predikat


A 4 80 – 100 Sangat baik
B 3 70 – 79 Baik
C 2 60 – 69 Cukup
D 1 56 – 59 Kurang
E 0 0 - 55 Sangat kurang

Mahasiswa peserta PPL dapat dinyatakan lulus apabila nilai akhir C.


Catatan:
1. Sekolah tempat PPL dapat menggunakan skala angka 0-100.
2. Transfer nilai kedalaman huruf atau skala 0-4 dilaksanakan oleh
ketua pelaksanaan PPL pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
Muara Enim
5. Komponen nilai dan pembobotannya
Komponen nilai dinyatakandengan huruf NL perinciannya adalah
sebagai berikut:
a. Komponen nilai hasil observasi (bobot 1)
1) Isi laporan , dengan nilai N1
2) Bentuk laporan, dengan nilai N2
3) Penggunaan bahasa, dengan nilai N3
4) Kerapian/kebersihan, dengan nilai N4
Nilai akhir laporan:
NO= N1+N2+N3+N4
4
Catatan :
Laporan hasil observasi dinilai oleh kepala sekolah dan dosen pembimbing

b. Nilai Komponen Profesional (bobot 5)


1. Persiapan tertulis mendapat nilai N 1 dengan bobot K1 = 2
2. Pelaksanaan mengajar mendapat nilai N2 dengan bobot K2 = 3
NP = 2N1 + 3N2
5
c. Nilai komponen personal
Komponen-komponen: kehadiran, disiplin, kepemimpinan,
kejujuran dengan bobot yang sama nilai akhir NP dengan bobot 2.
d. Nilai komponen
Komponen yaitu pergaulan di sekolah dan kerja sama
menghasilkan NS dengan bobot 2.
6. Rumusan penelitian
Rumusan untuk memperoleh nilai akhir atau nilai kumpulan dari
pelaksanaan program pengalaman lapangan nilai akhir NK adalah
sebagai berikut :
NK = 1NO + 5 NF + 2 NP + 2 NS
10
Keterangan :
NK = Nilai Kesimpulan
NO = Nilai Observasi
NF = Nilai Profesional
NP = Nilai Personal
NS = Nilai Sosial
Contoh :
Seorang peserta PPL melaksanakan kegiatan mengajar sebanyak 6 kali
untuk nilai observasi adalah :
1. Nilai Observasi laporan : (NO) = 7
2. Untuk persiapan tertulis dan pelaksanaan mengajar nilai sebagai
berikut :
Praktik Nilai Persiapan N1 Nilai Pelaksanaan N2
1 6 6
2 6 6
3 7 6
4 6 6
5 7 7
6 7 7
Nilai rata-rata N1 = 6,5 Nilai rata-rata N1 = 6,3
PENILAIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM

NAMA MAHASISWA :
NIM/JURUSAN :
SEKOLAH TEMPAT PPL :
PENAMPILAN KE :
HARI / TANGGAL :

You might also like