Professional Documents
Culture Documents
6
2.2. Tinjauan Terhadap Pasar Tradisional
2.2.1. Sejarah pasar dan perkembangan pasar
Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan
komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah, dimana
didalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistim barter yaitu suatu sistim yang di
terapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yang
lainnya dan akhirnya sistim barter ini berkembang secara luas. Proses penukaran barang
tersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak
dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin memudahkan memindahkan
barang-barang sehingga terbentuk sebuah pertukaran barang-barang yang tidak jauh dari
lingkungan kediaman mereka.
Tempat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Dan setelah manusia mengenal
mata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses
pertukaran barang maka proses tersebut disebut dengan proses jual beli. Dengan
meningkatnya perkembangan penduduk, kehidupan sosial, ekonomi dan juga kemajuan
teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah sekelompok individu baru yang
bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempat
yang lebih permanen untuk berdagang. (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar)
7
Menurut peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern memutuskan bahwa :
Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tenda
yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi
dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui
tawar menawar
8
• Pasar induk, pasar yang merupakan pusat pengumpulan, pelelangan,
penyimpanan bahan – bahan pangan untuk disalurkan kepada grosir dan pusat
pembelian.
b. Pasar menurut lokasi dan kemampuan pelayanan
• Pasar lingkungan
• Pasar wilayah
• Pasar kota
c. Pasar menurut waktu kegiatan digolongkan kedalam :
• Pasar siang hari
• Pasar malam hari
• Pasar siang malam
d. Pasar menurut jenis barang dagangan digolongkan atas :
• Pasar umum, mencakup berbagai jenis barang dagangan.
• Pasar khusus, mencakup satu jenis barang dagangan tertentu.
(Sumber : Wijaya Rosli, 1999,)
Produsen
9
b. Penyaluran dengan jasa perantara
Produsen
Perantara
Produsen
Pedagang Eceran
Produsen
Perantara Konsumen
Diagram 2.5. Penyaluran melalui pedagang besar dengan menggunakan perantara Konsumen
(Sumber : Wijaya Rosli, 1999)
Keterangan
• Hubungan Langsung
Hubungan Tidak Langsung
10
2.2.7. Bentuk dan pola pasar
a. Pola pasar yang homogen
(Homogeneous freferences)
Menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen
yang dapat dikatakan mempunyai pola yang sama
( baik mengenai harga maupun kwalitasnya). Para
konsumen mempunyai kesukaan yang
sama terhadap merk yang ada.
11
2.2.8. Unsur – unsur penunjang pasar
Unsur – unsur penunjang pasar yaitu pihak – pihak yang berwenang dan berperan
dalam berjalannya aktifitas dan kegiatan perdagangan pada suatu pasar. Unsur – unsur pasar
ini meliputi :
1. Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah wajib menjaga dan mengatur kestabilan perekonomian serta
kelanjutan ekonomi pembangunan, salah satunya adalah dengan menguasai sektor perpasaran
dengan mengelola, menentukan klasifikasi pasar, membuat pajak pasar pada lingkup wilayah
pengawasannya. Pembangunan bentuk fisik pasar biasanya dilakukan dengan menggunakan
Anggaran Daerah atau Inpres.
Pemerintah
Pengelola Pasar
Dinas pasar
2. Bank
Dalam hal ini bank berperan untuk membantu dalam pembiayaan bangunan dan
memberikan modal untuk para pedagang, contohnya palaksanaan pembangunan pasar inpres,
yang dibiayai melalui bank pemerintah, memberikan pinjaman kredit bagi para pedagang
kecil yang disalurkan melalui bank pemerintah seperti BNI, BRI dan lain – lain.
12
3. Swasta
Dalam hal ini swasta adalah merupakan para pedagang itu sendiri atau pelaksana
(kontraktor) yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas
pasar dibiayai oleh dana dari masyarakat dan akan dikembalikan kepada masyarakat kedalam
bentuk lain.
13
2.3. Uraian Jenis dan Fungsi Ruang dalam Pasar Tradisional
Ruang – ruang yang dibutuhkan untuk melakukan atau melangsungkan kegiatan
pada perencanaan pasar tradisional Pancur Batu, antara lain :
1. Kios dan Lods : Untuk melakukan kegiatan perdagangan, antara lain
memerlukan kios, lods. Kios dan lods dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
untuk perbelanjaan basah, semi basah dan perbelanjaan kering. Berfungsi
sebagai tempat kegiatan memajang dan menggelar barang dagangan bagii
para pedagang dan sebagai tempat terjadinya transaksi antara padagang dan
pengunjung atau pembeli.
2. Kantor Pasar atau Ruang Pengelola : Untuk melakukan kegiatan
pengelolaan pasar, memerlukan ruangan untuk para pegawai pengelola
pasar. Berfungsi sebagai ruang atau wadah bagi pengelola pasar untuk
menampung atau mendukung kinerja pengelola pasar.
3. Fasilitas Umum : Untuk mendukung kegiatan pasar, penyediaan fasilitas
pendukung antara lain disediakan, area parkir, pos satpam, klinik, toilet,
bongkar muat, gudang, depot es, terminal angkutan kota. Berfungsi untuk
mendukung atau membantu pengelola, pedagang dan pembeli dalam
melakukan kegiatan didalam pasar.
14
2.3.2. Tujuan penataan kembali pasar tradisional Pancur Batu
1. Menciptakan kembali atau memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
masyarakat Kecamatan Pancur Batu dalam memperoleh kebutuhan sehari -
hari dalam bentuk sandang dan pangan dalam sebuah pasar yang tertata
dengan baik.
2. Menata atau merapikan kembali stuktur fisik bangunan pasar tradisional
Pancur Batu agar kelancaran dalam bidang perdagangan pada pasar dapat
berjalan dengan baik dan nyaman.
Setelah mengadakan survey atau pengumpulan data baik di lapangan maupun dari
Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Pengelola Pasar tradisional Pancur Batu maka
didapat data ruang pada pasar tradisional Pancur Batu sebagai berikut :
15
6 Kios Swadaya 14 2x2m 11 3
Tabel 2.1. Data – data jumlah sarana kios/loods tahun 2009 sampai sekarang di pasar Pancur Batu
Sumber : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Pancur Batu
1 - APBD 2 - 2
2 SWADAYA - 5 26- 31
3 LAYANG - 16 - 16
4 INPRES - - - -
5 LAYANG APBD - 56 95 151
6 - INPRES 2 - 2
7 APBD Th 2006 - 1 Mingguan 1
Tabel 2.2. Data – data jumlah Pedagang tahun 2009 sampai sekarang di pasar Pancur Batu
Sumber : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Pancur Batu
III. Pengintensifan
Mengimbau para pedagang agar mematuhi kewajibannya untuk membayar restribusi
pasar maupun restribusi sampah dan menpati sarana yang ada.
IV. Penertiban Pedagang
16
Menghimbau para pedagang agar tidak berjualan di pinggir jalan dan menempati
kios, loods yang ada dilokasi dan memenuhi kewajiban pasar dan restribusi sampah serta
tidak dibenarkan merubah bangunan tanpa seizin dari Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang.
V. Kebersihan Pasar
Menghimbau agar para pedagang membuang sampah pada tempat yang telah
disediakan dan ikut menjaga kebersihan pasar dan wajib membayar restribusi sampah sesuai
dengan Perda No. 5 Tahun 2003. (Sumber : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Pancur
Batu)
Data berupa beberapa foto pasar tradisional dan terminal angkutan kota Pancur Batu
pada saat ini. Dari data foto yang diambil atau yang didapat pada lokasi pasar tradisional dan
terminal angkutan kota pada saat ini dapat kita simpulkan bahwa pasar tradisional sudah
sangat layak untuk ditata kembali. (sumber : hasil survey 2010)
Mahkota bangunan atau stuktur atap telah mengalami kerusakan yang sangat serius, maka penataan kembali
sangat diharapkan, karena atap merupakan bagian dari bangunan yang sangat penting atau vital.
Pintu kios masih terbuat dari bahan yang sederhana Loosd telah mengalami kerusakan yang sangat butuh
dan telah mengalami kerusakan yang dapat penataan kembali, dan sudah tidak nyaman digunakan
merugikan bagi pedagang dalam hal keamanan untuk menggelar dagangan sehari – harinya.
17
Sirkulasi pejalan kaki yang tidak
memadai pada pasar saat ini,
membuat pedagang dan pembeli
merasa kurang nyaman, karena
sempitnya ruang yang disediakan.
Sanitasi pada pasar tidak berfungsi dengan baik, lahan parkir yang kurang tertata sebagai mana mestinya membuat
pasar semakin semrawut dan sangat kurang nyaman. Pada lahan parkir yang ada saat ini, parkir kendaraan roda
dua disatukan dengan parkir kendaraan roda tiga (becak)
Pada terminal angkutan kota, kesembrawutan juga sangat tinggi, dimana lahan untuk terminal dijadikan
sebagai lahan untuk berdagang para pedagang kaki lima, padahal peringatan untuk hal itu telah dibuat, namun
tidak berlaku bagi pedagang. Lahan terminal semakin hari – semakin berkurang, karena jumlah pedagang kaki
lima semakin hari semakin bertambah.
gambar 2.4. data berupa foto –foto keadaan pasar dan terminal angkutan kota Pancur Batu pada saat ini.
(sumber 2.3.5. Faktor - faktor yang mempengaruhi penataan
: hasil survey)
18
Faktor kenyamanan
1. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhinya adalah :
• Radiasi matahari
• Kesilauan
• Temperatur dan perubahan temperatur
• Repisitasi (curah hujan)
• Kelembaban udara
• Orientasi angin
• Pencemaran udara
• Kebisingan dan Debu Jalan
2. Syarat – syarat kenyamanan :
• Kesesuaian kelembaban udara
• Kelembaban udara yang sesuai
• Keselarasan temperatur radiasi rata-rata dari dinding dan atap
• Kecepatan gerak udara
• Tingkat pencahayaan dan distribusi cahaya pada dinding pandangan
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007, tentang
pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional. Maka dalam penataan pasar
tradisional mempunyai persyaratan – persyaratan yang harus diterapkan dalam pembangunan
atau perencanaan , adapun persyaratannya antara lain :
2.4. Peraturan Pemerintah tentang pasar tradisional
• Keamanan
Bangunan adalah wadah tempat penggunanya melakukan aktivitas. Desain
bangunan dikatakan berhasil apabila bangunan tersebut benar-benar dapat mewadahi aktivitas
dari fungsi-fungsi yang sesuai dengan yang direncanakan.
• Kesehatan
a.Kamar mandi dan WC beserta saluran pembuangan dan pengelolaannya
sebagai sarana melakukan aktivitas buang air kecil, mandi, buang air besar.
b. Saluran pembuangan air hujan sebagai sarana penyaluran pembuangan
air hujan. Dapat menghindari terjadinya genangan air hujan disekitar bangunan
yang memancing pengembang biakan nyamuk.
c. Tempat penimbunan atau penampungan sampah sementara.
• Kenyamanan
Kenyamanan thermal adalah kenyamanan yang terkait dengan suhu udara. Setiap
daerah mempunyai iklim dan suhu udara yang berbeda-beda. Begitu pula dengan kemampuan
adaptasi dari masyarakatnya.
19
• Keindahan
Aspek ini terkait dengan perwujudan Pasar Tradisional Pancur Batu untuk
memenuhi kebutuhan akan penghargaan, pengakuan akan eksistensi diri, serta kebutuhan
untuk dapat menikmati keindahan.
• Persyaratan Teknis Ruangan
Semua ruang yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari harus mempunyai
hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan pencahayaan dalam jumlah
yang cukup. Apabila hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan
pencahayaan langsung maupun tidak langsung dengan pencahayaan alami tidak dapat
dipenuhi maka harus diusahakan adanya pertukaran udara dan cahaya buatan yang dapat
bekerja terus menerus selama ruangan tersebut digunakan.
• Persyaratan Elemen Bangunan
Atap
Atap adalah bagian bangunan yang merupakan “mahkota” yang mempunyai fungsi
untuk menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan dari panas dan hujan. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi untuk perencanaan pekerjaan atap :
Rangka Bangunan
Rangka bangunan harus dibuat dengan beberapa syarat yang antara lain
sebagai berikut :
- Mempunyai kekuatan dan kestabilan yang sempurna untuk memberikan
bentuk yang permanent dan mampu mendukung konstruksi atapnya.
- Dapat memberikan keindahan yang agung dan artistik.
- Dibuat dengan bentuk sedemikian sehingga dapat memberikan kenyamanan
tinggal bagi penghuninya.
- Sedapat mungkin menggunakan bahan yang banyak terdapat dilokasi
pekerjaan agar harga bangunan menjadi murah.
20
Plafond
Plafond adalah lapisan yang membatasi antara rangka bangunan dan atap.
Adapun beberapa syarat harus dipenuhi antara lain adalah :
21
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 112 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBANGUNAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Menimbang:
a. Bahwa dengan semakin berkembangnya usaha perdagangan eceran dalam skala kecil
dan menengah, usaha perdagangan eceran modern dalam skala besar, maka pasar tradisional
perlu diberdayakan agar dapat tumbuh dan berkembang serasi, saling memerlukan, saling
memperkuat serta saling menguntungkan.
b. Bahwa untuk membina pengembangan industri dan perdagangan barang dalam negeri
serta kelancaran distribusi barang, perlu memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern, serta norma-norma keadilan, saling
menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang dengan toko
modern serta pengembangan kemitraan dengan usaha kecil, sehingga tercipta tertib
persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, took modern dan konsumen.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang Penataan dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBANGUNAN PENATAAN
DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL
Memutuskan :
22
2.5. Studi Banding
Dalam penataan kembali pasar tradisional Pancur Batu, maka membuat suatu
perbandingan terhadap pasar tradisional yang telah ada sangat perlu dilakukan. Hal ini sangat
berguna untuk menjadi contoh atau cermin dalam menata pasar tradisional pancur batu
nantinya. Untuk menentukan studi banding terpilih maka perlu dilakukan analisa terhadap
masing – masing studi banding, agar dapat memilih atau menentukan studi banding terpilih
nantinya.Adapun studi banding untuk penataan pasar tradisional pancur batu adalah :
23
Kelebihan Pasar Tradisional Bumi Serpong Damai
: Menggunakan lantai keramik
: Keamanan 24 jam
: mempunyai jalur sirkulasi yang baik ( 3 – 3.5 meter)
: Mempunyai tata tertip yang harus dipatuhi para pedagang yaitu :
“para pedagang dilarang meletakkan barang dagangan dilorong atau dijalur sirkulasi.
Apabila melanggar, barang dagangan diambil atau dibawa ke kantor pengelola. Jika dua kali
melakukan pelanggaran, akan dapat sanksi pemutusan perjanjian sewa secara sepihak,"Aturan
lain” pedagang tidak diperbolehkan membiarkan sampah berceceran. Sampah harus
dimasukkan ke dalam kantong plastik dan meletakkan di areal yang ditentutan, sampai
petugas kebersihan mengambilnya pada jam tertentu. "Para pedagang juga harus menata dan
mengatur dagangannya hingga terlihat menarik.”
24
Hingga saat ini tempat pembuangan sampah sementara pada pasar sangat sulit di
dapati pada pasar. Pasar tradisional simpang limun belum mempunyai area bongkar muat
yang tetap dan terencana dengan baik. Jalur sirkulasi tidak memadai untuk sebuah paxsar
tradisional.
Sirkulasi pada Pasar Tradisional Simpang Limun tidak memadai, baik pada sirkulasii
pedagang kering maupun semi basah, sehingga membuat pedagang maupun pembeli kurang
nyaman dalam melakukan aktifitas di dalam pasar.
Gambar 2.9 : Keadaan area pedagang basah dan parkir roda empat
pada pasar tradisional Simpang Limun Medan (Sumber : hasil survey)
Keadaan area pedagang basah yang terlihat jorok, becek dan sama sekali tidak
menggunaklan lantai sehingga membuat pasar semakin kotor dan kumuh, dan apabila hujan
turun membuat kenyamanan pada pasar menjadi semakin meningkat. Parkir kendaraan roda
empat belum terencana dengan maksimal, dimana parkir kendaraan roda empat berada tepat
disekitar loods maupun kios pedagang.
25
2.5.3. Studi banding terpiih
Setelah melakukan analisa atau mengetahui keadaan pasar terhadap studi banding
pasar tradisional yang diangkat, maka studi banding terpilih adalah pasar tradisional Bumi
Serpong di Tangerang. Pilihan ini sangat tepat melihat dari fasilitas dan kelebihan yang
dimiliki oleh pasar tradisional Bumi Serpong. Perbandingan antara pasar tradisional Bumi
Serpong terhadap pasar tradisional Simpang Limun yaitu ± 30 : 70.
Berdasarkan beberapa literatur, yang dimaksud dengan terminal adalah sebagai berikut :
Terminal angkutan kota juga berfungsi sebagai tempat penyediaan fasilitas masuk
dan keluar dari objek – objek yang akan diangkut. Terminal angkutan kota juga berfungsi
sebagai tempat penyediaan fasilitas masuk dan keluar dari objek – objek yang kan diangkut.
Pada objek terminal angkutan kota ini secara umum fungsinya terbagi beberapa fungsi ,
yaitu :
26
a. Tempat pemusatan lalu lintas (Traffic Concentration), yaitu tempat
orang/penumpang dan calon penumpang, barang dan model
transportasi bertemu.
b. Tempat pemprosesan (processing), yaitu tempat pemprosesan orang
atau barang yang datang diterminal sampai di berangkatkan atau
disimpan.
c. Penggolongan dan tujuan (Classification adan Sorting), penumpang
dan barang yang datang atau berangkat dapat digolongkan dalam
beberapa kelompok sesuai dengan tujuan pengirimannya dan jenis
barang.
d. Bongkar muat (Loading and Unloading), terminal merupakan tempat
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang.
e. Penyimpanan (Storage), fasilitas yang tersedia di terminal
memungkinkan untuk penyimpanan jangka pendek seperti ruang
tunggu penumpang dan gudang sementara.
f. Pergantian lalu lintas (Traffic Interchange), penumpang dan barang
yang datang di terminal biasanya mempunyai tujuan dan tempat lain
dan atau pergantian dengan model transportasi lainnya untuk
menyelesaikan perjalanannya.
g. Perawatan dan perbaikan (Service Availability), terminal juga
berfungsi sebagai penghubung antara penumpang dan barang dengan
model transportasi lainnya untuk menyelesaikan perjalanan.
h. Perawatan dan perbaikan (Maintenance and Servicing), terminal juga
berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar, pembersihan model
tansportasi, pemeriksaan kendaraan dan perbaikan. (Sumber : wikipedia
indonesia, dalam, Ahmad Yani Nasution 2009)
27
2.6.3. Tujuan penataan kembali terminal angkutan umum Pancur Batu
Adapun tujuan dari penataan kembali terminal angkutan kota Pancur Batu adalah
sebagai berikut :
Tarif angkutan
Kelayakan jalan kendaraan yang dioperasikan
Kapasitas muatan yang diizinkan
Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan
Pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan
peruntukannya
28
2.6.5. Pengguna
Dari beberapa tipe terminal diatas, maka tipe terminal yang akan ditata kembali
pada terminal di Kecamatan Pancur Batu adalah terminal dengan tipe terminal penumpang
tipe B.
29
2.6.8. Fasilitas Terminal
a. Fasilitas Utama
b. Fasilitas penunjang
kamar kecil/toilet.
musholla.
kios/kantin.
ruang pengobatan.
ruang informasi dan pengaduan.
wartel.
tempat penitipan barang.
taman.
30
31