You are on page 1of 8

Resume Chapter 15 Teori Modern

NAMA :GORIS SUHENDRA

KELAS :2M

NO :13/08360015098

TEORI H-O

Menurut teori Heckscher – Ohlin ,perbedaan opportunity cost suatu produk


antara satu negara dengan negara lain dapat terjadi karena adanya perbedaan
jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing masing negara.Perbedaan
itulah yang menimbulkan adanya perdagangan internasional.Semakin banyak atau
murah faktor produksi yang dimiliki,maka negara tersebut akan melakukan
spesialisasi terhadap barang tersebut serta akan mengekspor barangnya.Berlaku
pula sebaliknya.

ISOCOST DAN ISOQUANT

Dalam analisisnya teori H-O menggunakan dua kurva yaitu

1.kurva isocost : kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama.

2.kurva isoquant: kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama.

Titik singgung antar isocost dan isoquant merupakan posisi optimal.Dimana pada
titik tersebut dapat diproduksi sejumlah barang tertentu dangan biaya yang paling
optimal.Sesuai dengan konsep titik singgung ini maka masing masing
negaracenderung memproduksi barang barang tertertentu dengan kombinasi yang
paling optimal sesuai struktur faktor produksi yang dimilkinya.Selanjutnya teori H-O
menggunakan asumsi 2 x 2 x 2 berikut :

1.Perdagangan internasional terjadi antara dua negara

2.Masing masing negara memproduksi dua macam barang yang sama

3.Masing masing negera menggunakan dua faktor produksi yang sama,misal


tenaga kerja dan mesin

Page 1
Dari asumsi tersebut dapat diambil kesimpulan

1.Harga / biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
proporsi faktor produksi yang dimiliki masing masing negara.

2.keunggulan komparatif yang dimiliki masing masing negara dari suatu jenis
produk akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang
dimiliki.

3.Masing masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi


dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor
produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya

4.sebaliknya,masing masing negara akan mengimpor barang tertentu karena


bnegara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan ahal ntuk
memproduksinya.

Selain itu teori H-O mempunyai kelemahan antara lain

1.perbedaan harga ddapat terjadi karena adanya perbedaan proporsi faktor


produksi yang dimiliki negara,dengan demikian apabila jumlah /proporsi sama
maka tidak akan terjadi perdaganagan internasional padahal kenyataanya
tidak demikian.

PARADOX LEONTIF

Wassily leontief pada tahun 1953 menemukan fakta mengenai perdagangan


AS yang bertentangan dengan teori Heckscher –Ohlin.

Secaara umum AS adalah negara yang memiliki banyak modal dan sedikit
tenaga kerja jika dibandingkan negara lain.Seharusnya sesuai teori H-O maka
barang expor AS akan terdiri dari barang barang padat modal dan impor AS akan
terdiri dari barang barang padat karya.Namun ternyata barang barang ekspor AS
terdiri dari barang barang padat karya dan impornya terdiri dari barang padat modal.

Berdasarkan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh beberapa ahli


ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena
empat sebab utama yaitu :

1.intensitas faktor produksi yang berbalikan

2.tariff and non-tariff barrier

3.perbedaan dalam skill dan human capital

4.perbedaan dalam sumber daya alam

Page 2
Penemuan leontief tidakliah seluruhnya bertentangan denganteori H-O,sebagaimana
diketahui, AS lebih banyak tenaga kerja terdidik (skilled labor) dibandingkan negara
lain.Dalam batasan tertentu penemuan leontief justru sesuai dan mendukung teori
H-O.

TEORI OPPORTUNITY COST G. HARBERLER

Opportunity cost digambarkan sebagai production possibillity curve (PPC)


yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output dengan faktor produksi secara
full employment.Bentuk PPC akan tergantung pada asumsi tentang opportunity cost
yanag digunakan ,yaitu PPC Constant Cost dan PPC Increasing Cost.

1.Indifference curve dan PPC Constant Cost

Produksi MRT
N T
40 0 8N/1T
32 1 8N/1T
24 2 8N/1T
16 3 8N/1T
8 4 8N/1T
0 5 8N/1T

Page 3
MRT:marginal rate of transformation

Negara X memiliki PPC Constant Cost dengan kombinasi produksi 40N = 1T

Kesimpulan:

Karena titik B berada pada IC’ dan titik A berada pada IC,sedangkan IC’ lebih
tinggi daripada IC maka tentu tingkat kepuasan konsumen di negara X pada
titik B akan lebih tinggi daripada di titik A,dengan demikian negara X
memperoleh keuntungan dari perdagangan.

2.Indifference curve dan PPC Increasing Cost

Page 4
Produksi MRT
N T
40 0 4N/1T
36 1 6N/1T
30 2 8N/1T
22 3 10N/1T
12 4 12N/1T
0 5 14N/1T

Kesimpulan
:

1.Impor barang N negara 1 akan sama dengan ekspor barang N negara 2

2.Ekspor barang T negara 1 akan sama dengan Impor barang T negara 2

Masing masing negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan


internasional yang mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

OFFER CURVE/RECIPROCAL DEMAND (OC/RD)

Teori Offer curve diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshal dan
Edgeworth yang menggambarkannya sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan
suatu negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya
pada berbagai kemungkinan harga.untuk menjelaskan teori ini,diasumsikan dua
negara yaitu negara A (Indonesia) dengan spesialisasi produk barang N (kain) dan
negara B (Jepang) dengan spesialisasi produk barang T (radio)

Page 5
ISOCOST DAN ISOQUANT

1.Spesialisasi produk T adalah radio

1.Spesialisasi produk N adalah kain 2.total output T1

2.total output N1 3.Tk. konsumsi pada titik Eb1 adalah


titik singgung antara garis harga Pb1
3.Tk. konsumsi pada titik Ea1 adalah
dengan Icb1
titik singgung antara garis harga Pa1
dengan Ica1 4.Kombinasi konsumsi pada Eb1
adalah nb1 dan Tb1
4.Kombinasi konsumsi pada Ea1
adalah na1 dan Ta1 5.Ekspor radio oleh jepang (T1-Tb1) >
permintaan indonesia (Ob-nb1)
5.Ekspor kain oleh indonesia (N1-na1)
< permintaan jepang (Ob-nb1) 6.karena ekspor radio (T) oleh jepang
> permintaan indonesia,maka harga
6.karena ekspor kain (N) oleh
radio turun dari Pb1 ke Pb2
indonesia < permintaan jepang,maka
harga kain naik dari Pa1 ke Pa2 7.Setlah penurunan harga,tk.
Konsumsi pada Eb2 ada di titik
7.Setlah kenaikan harga,tk. Konsumsi
singgung antara garis harga Pb2 dan
pada Ea2 ada di titik singgung antara
Icb2
garis harga Pa2 dan Ica2
8.Jika titik Eb1 dihubungkan dengan
8.Jika titik Ea1 dihubungkan dengan
Eb2 ,maka akan terbentuk offer curve
Ea2 ,maka akan terbentuk offer curve
B
A

Page 6
Kesimpulan

1.Penawaarn kain Indonesia lebih kecil daripada permintaan jepang,sehingga


harga kain naik

2.Penawaran ekspor radio jepang lebih besar daripada permintaan Indonesia


sehingga harga radio turun

MATRIKS KOMPARATIF ADVANTAGE

Xfaktor produk primer produk industri


komparatf mineral pertani fase I fas fase
advantage an e II III/I
V
1.SDA + + - - +
2.SDM       +
a.kuantitas - + - - +
b.kualitas + + + + +
3.Teknologi + + + + +
4.skala + - - - +
Ekonomi
5.Diferensiasi - - + + +

Keterangan :

Berdasarkan teori Product Life Cycle dari R.Vernon,siklus kehidupan produk


dibagi menjadi empat fase yaitu

1.fase I : tahap perkenalan produk

2.fase II : tahap pertumbuhan produk

3.fase III: tahap kedewasaan produk

4.fase IV: tahap penurunan produk

Catatan

Tanda + = diperlukan

Tanda - = tidak diperlukan

Dari matriks diatas dicatat bahwa ada beberapa faktor keunggulan komparatif
yang diperlukan.Faktor yang paling berperan dan hampir selalu diperlukan
adalahfaktor “SDM yang berteknologi tinggi dan berkualitas”.Denagn demikian

Page 7
,dapat dikatakan bahwa pada dasarnya negara maju mendasarkan keunggulan
komparatifnya pada “SDM yang berteknologi tinggi dan berkualitas”.

ANALISIS KOMBINASI KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN POLA


PERDAGANGAN

Kombinasi antara faktor produksi yang dimiliki dan selera konsumen di suatu
negara akan menentukan produk final.Permintaan produk final ini akan menurunkan
permintaan dari faktor produksi yang diperlukan untuk memproduksi produk final
tersebut.

Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga


faktor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga
suatu produk.Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan
comparatuve advantage dan pola perdagangan suatu negara.

Pengembangan lebih lanjut akan menunjukkan bahwa supply of factors dan


teknologi akan mempengaruhi harga produk yang akan ditentukan oleh “Kualitas
SDM”. Hal yang terakhir ini sesuai dengan “matriks comparative advantage” yang
telah dikemukakan sebelumnya.Ternyata “kualitas SDM” dan “teknologi”adalh dua
faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional.

Page 8

You might also like