You are on page 1of 32

PENGANTAR ILMU

METALURGI

“Preparing mineral resources for daily use”


Foto pile (tiang
pancang) yang
rusak karena
bajanya
terkorosi

Foto pile dalam


keadaan bagus
karena bajanya
di proteksi dari
korosi
PERMASALAHAN APA YANG
AKAN DIHADAPI ?
• Lihat life cycle mineral dan logam berikut:
Return to the
environment
Mining and Quarrying
CONSUMPTION /
USE A Ore
RE-USE
Processing
Product E B
Assembl RECYCLE
y

Other C
materials D
Semi-Fabricated
Fabricated Parts Parts
and Simple
Products
Pertanyaan:
• Mengapa logam dapat terkorosi?
• Mengapa dalam lingkungan atmosfir
baja terkorosi tetapi logam-logam
yang lebih aktif seperti aluminium dan
titanium tidak terkorosi?
Perhatikan
potential reduksi
standard (½ sel)
logam-logam
berikut yang
menunjukkan
tingkat kemuliaan
logam
Mekanisme korosi besi
i
• Perhatikan reaksi Fe++ + 2e Fe
i

• Ada tiga kemungkinan:

• Kemungkinan yang mana yang


menyebabkan Fe terkorosi?
• Batas sebelum Fe terkorosi dapat diukur dengan
potential ½ sel kesetimbangannya (Ekes)

Fe++
EFe++/Fe (kes) Ekes = ………………..

Fe Pada potensial antarmuka > Ekes ; Fe2+ stabil


Pada potensial antarmuka ≤ Ekes ; logam Fe stabil

Korosi berlangsung bila potensial antarmuka


logam dengan elektrolit tidak berada dalam
kestabilan logam Fe
• Proses korosi tersebut berlangsung
secara kimia atau elektrokimia?
Permukaan pada mana Fe
H+ dlm. Larutan aqueous teroksidasi disebut ANODA
E
E2H+/H2 (kes) Fe++ + 2e ← Fe
H2 Permukaan pada mana reaksi
reduksi berlangsung disebut
Ekorosi KATODA
2H+ + 2e → H2
Fe++
EFe++/Fe (kes) Elektron yang dilepas oleh
reaksi oksidasi akan mengalir
Fe lewat konduktor elektronik
(logamnya sendiri) ke katoda
(elektroda)
Besi

H+
Cathodic
site
H+ 2H+ + 2e → H2(gas)
2e
H+ Korosi besi dalam larutan
HCl encer yang
2e dideaerasi (tanpa O2)
Fe++
Anodic Fe → Fe++ + 2e
site Fe++

Reaksi anodik dan katodik berlangsung pada tempat yang


berbeda pada besi (berlangsung pada banyak tempat sehingga
besi terkorosi secara merata)
Korosi besi dalam larutan HCl encer yang
dideaerasi (tanpa O2)

Larutan asam klorida


yang dideaerasi
I (H+ dan Cl-)

2e + 2H+ → H2

Korosi
Katoda
korosi I

Fe → 2e + Fe2+
Fe → 2e + Fe2+

e e
Anoda Katoda
Anoda
• Kestabilan ion besi ternyata juga merupakan
fungsi pH dari lingkungannya,
• Fe++ dapat terpresipitasi menjadi oksida atau
hidroksidanya.
• Bila potensial antarmuka Fe berada dalam
daerah kestabilan oksida atau hidroksidanya,
seluruh permukaan Fe akan segera teroksidasi
menjadi Fe oksida atau hidroksida yang
menghalangi kontak Fe dengan larutan
(menghalangi proses korosi lebih lanjut) dan
logam dikatakan menjadi pasif.
• Kondisi pada mana logam stabil, pasif
atau aktif terkorosi ditunjukkan oleh
diagram potensial-pH logam.
• Setiap logam mempunyai diagram pot.-
pH yang berbeda yang menunjukkan
ketahanan korosi logam tersebut
Aluminium akan
pasif dalam
lingkung yang
mempunyai
4<pH<8,4. Oleh
karena itu Al tidak
terkorosi di atmosfir
tetapi besi/baja
terkorosi diatmosfir.
Aluminium tidak
disarankan untuk
digunakan dalam
lingkungan asam
dan basa.
• Ternyata korosi tidak sedemikian
sederhana. Korosi dapat menyebabkan :
– Logam terperforasi
– Terjadi perambatan retakan
– Terjadi korosi crevice (dalam celah)
– Terjadi korosi erosi
– Terjadi pelarutan secara selektif
Kesimpulan
• Logam yang digunakan dapat dibagi
menjadi:
¾ Logam immun
¾ Logam pasif
¾ Logam aktif terkorosi tetapi diproteksi
• Ketahanan korosi logam tidak saja bergantung
pada deret kemuliaan logam tetapi bergantung
juga pada kemungkinannya untuk menjadi pasif
• Ketahanan korosi logam bergantung dari
lingkungan. Dengan adanya ion agresif
(misalnya ion klorida) logam pasif dapat
terkorosi secara setempat (pitting, cracking,
crevice dsb)
• Masalah korosi terdapat dalam segala sektor
(industri, pertambangan, perminyakan, struktur
bangunan, automotif dsb) dan dapat berakibat
fatal
• Kemampuan untuk menanggulangi masalah
korosi merupakan kebutuhan utama.

You might also like