You are on page 1of 4

DEFINISI SENI

Leo Tolstoy – pujangga Rusia yang ditulis pada th 1897. Sampai saat ini tidak ada
seorang pun yang bisa menjawabnya dengan pasti. Seni itu tidak ada
batasan maupun ukurannya, bagaimana kita bisa menilai hasil karya
seni ataukah bukan.

Sigmund Freud mbahnya psikoanalis, seni itu adalah kegiatan manusia lainnya untuk
mendapatkan kepuasan disamping libido - sek.

Leo Tolstoy – pujangga Rusia yang ditulis pada th 1897. Sampai saat ini tidak ada
seorang pun yang bisa menjawabnya dengan pasti. Seni itu tidak ada
batasan maupun ukurannya, bagaimana kita bisa menilai hasil karya
seni ataukah bukan ? Apakah komik bisa dinilai sebagai karya seni ?
Walaupun kenyataannya Comic Superman edisi Juni th 1938 telah laku
terjual dengan seharga AS$ 195 ribu = Rp. 1,755 milyar. filsuf Jerman
Friderich W. Nietzsche, seni itu adalah agama.

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu., seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit
dinilai,

seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk
penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa
yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan
dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda.kata seni berasal dari kata
"SANI" yang artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa".namun
ilimuan di eropa mengatakan seni artinya kurang lebih adalah barang/
atau karya dari sebuah kegiatan. .

Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal
dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa".
Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan
membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan "ART"
(artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita
memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana
kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.
Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000
tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan.
Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan
menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti
ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita
lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni
manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya.
Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah
semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure
yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia
moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk
kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya "mungkin". Dengan
kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru
dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman
dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian awal
kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada
kesadaran terhadap keberadaan alam

Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya


seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan
identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti
bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di
Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya
penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa". Ini pun
hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu
pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak
beraspek individulistis.

Sejak kapan fungsi individulistis dari seni mulai tampak ?, katanya para sejarawan
lagi, beliau-beliau mengatakan sejak seni memasuki jaman moderen. Kenapa ini bisa
terjadi ? (ini kata saya sedikit mengutip kata-kata para ahli yang terdahulu). Karena
mengikuti pola berfikir manusia yang maunya mencari kebaruan dan membuat
perubahan (entah baik atau buruk).

Begini ceritanya :Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau
bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam
akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya
mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu
sendiri. Dengan kata lain fungsi seni menjadi media ekspresi, dan setiap kegiatan
bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap karya seni merupakan
bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal
akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis.

Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau


pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi
seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri
nama Theodor Adorno di beri nama "Seni Tinggi" untuk Seni Murni dan "Seni
Rendah" untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni tinggi
seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan
pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni ekspresi,
sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan
benda lain (barang); ia harus mempunyai "sesuatu". Sesuatu itu tidak sekedar menjadi
sebuah komoditas. Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan
menghancurkan semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas
adalah pola yang ditentukan dari atas oleh seorang produsen.

Terakhir kita menuju pada jaman Post-moderen/Kontemporer. Di jaman Kontemporer


ini bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian
estetiknya, yang lebih dahsyat lagi landasan logikanya. Mungkin disini saya akan
memberi sedikit ilustrasi :

Di era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang
dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya. Yang
dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika
agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa jadi
hanya sebagai aturan usang. Radikal,.ya..???. itu hanya kelihatannya ????.

Kondisi ini terjadi karena seniman sudah pada titik jenuh dan marah "mungkin".
Marah atau jenuh pada siapa :

1. Pada lingkungannya atau pada sesutau yang telah ada

2. Atau para seniman marah dan muak pada perlakuan pasar kapitalismeyang
menurutnya terlalu radikal terhadap karya seni. Yang sedikit-sedikit karya seni itu
dinilai dengan nominal. Padahal karya seni itu sebelum dinilai adalah "nol".
Selebihnya adalah makna, ide, representasi, rekreasi, acuan etik, dokumentasi
"politik" dan "sejarah", perlawanan, luka, kekecawaan, paradigma, atau sekedar main-
main belaka, dll (ini katanya Adi Wicaksono yang sepertinya seorang kritikus seni
yang dari Jogya itu..Lho..!!!!).

3. Atau para seniman marah pada kritikus yang dalam kritiknya memberikan
pemaknaan yang terlalu sembrono sehingga esensi pesan dari karyanya menjadi tidak-
karuan.

Di era kontemporer ini juga banyak lahir bentuk seni yang baru semisal:

1. Klik Art : yang dalam pembuatannya seseorang tidak harus membuatnya dengan
Hand Made (melukisnya sendiri). Dalam Klik Art ini siapa saja bisa membuat lukisan
dengan memanfaatkan gambar yang ada atau lukisan orang lain yang mungkin di
rubah atau ditambahi bahkan dikurangi. Tapi perlu di ingat dalam klik art ini kamu
harus bisa mengoperasikan komputer dan progaram- progaramnya yang di gunakan
dalam kegiatan ini, misalnya: Corel Draw, Photosop, atau yang lainnya, begitu.

2. Net Art : adalah bentuk seni yang mana dalam pamerannya dilakukan diruang maya
(Internet), di net art ini kamu bisa mengubah gambarnya juga lho, atau mengurangi
dan menambahi, atau mungkin kamu mangganti ini sial pembuatnya dengan namamu
itu sah-sah saja tidak ada yang melarang kok. Namun perlu di ingat walaupun kamu
merubah atau mengganti inisial pencipta pada karya net art ini sipembuat akan
semakain bangga karena ia merasa menang dan puas karena karyanya ternyata
interaktif dan lebih parah lagi kamu sudah masuk perangkap permainan sang
pembuat. Satu lagi yang terkenal bukan kamu namun si pemilik situs dimana karya itu
di muat,...tahu nggak ////// kapok kon salah' e dewe. Tapi asik kok coba saja.

3. Vidio Art/vidio instalasi : vidio art ini tidak beda dengan seni instalasi yang mana
dalam aktulisasinya si seniman memanfatkan teknologi telvisi yang terkoneksi dengan
vidio, atau komputer, jadi pesan yang ingin di sampaikan si kreator itu di serahkan
pada seonggok mesin, tapi kadang si kreator juga menyertakan tubuhnya atau tubuh
orang lain, yang sepertinya kita melihat itu mirip seni pertunjukan, namun ini bukan
seni pertunjukan lho, karena masih ada unsure rupa-nya, namun juga bukan seni rupa
lho karana dalam vidio art ini unsure gerak, bunyi, dan sastra juga di pakai. Dan
banyak bentuk seni-seni yang lain saja sedikit lupa dan sudah capek menyebutkan
satu-persatu, tapi mungkin dari kalian sudah ada yang tahu bahkan lebih tahu dari
say,...he.he..he..e..ee..eeeh.ehhhh.. ehhhk..grokhg. !!!!!!!. huwek cuihhhhhhh. ( Sori
ya sedikit agak kopros soale aku wis bosen ngetik)

Yang jelas pada jaman kontemporer ini sekat antara cabang-cabang seni berusaha
dihilangkan atau bahkan sudah hancur, maksudnya sekat antara cabang seni itu
adalah:...., yang dulunya ada seni rupa sendiri, lantas seni tari, seni musik, atau
mungkin seni-seni yang bau itu Lho !! Yang ada adalah hanya kata dan bentuk
kesenian yang mempunyai hasil atau artefak yang bisa dinikmati, diapresiasi,
diinterprestasi, diperjual belikan atau kalau menurut kamu jelek bisa di caci
maki..bebaslah yang penting tidak sampai menyinggung perasaan yang membuat,
karena apa nanti kamu bisa-bisa di caci maki ganti, atau lebih parah kamu bisa di-
kaplok.

Sumber : http://endonesa.net/ email : Sawir@endonesa.net

You might also like