Professional Documents
Culture Documents
Dayak atau Daya adalah suku-suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi
adalah yang memiliki budaya terestrial (daratan, bukan budaya maritim). Sebutan ini adalah
sebutan umum karena orang Daya terdiri dari beragam budaya dan bahasa.
4. Bahasa
Di Dayak menggunakan bahasa Indonesia , bahasa Maanyan , dan bahasa
Ngaju sebagai bahasa yang digunakan dalam kesehariannya.
5. Kesenian
Dayak mempunyai tarian yang disebut Tari Ajat Temuai Datai. "Ajat Temuai
Datai" diangkat dari bahasa Dayak, yang tidak dapat diartikan secara langsung,
karna terdapat kejanggalan jika di diartikan kata per kata. Tetapi maksudnya adalah
Tari menyambut tamu, bertujuan untuk penyambutan tamu yang datang atau tamu
agung (diagungkan).
6. Sistem Pengetahuan
Suku Dayak mempunyai kode yang umum dimengerti oleh suku bangsa Dayak,
kode ini dikenal dengan sebutan “Totok Bakakak”. Macam – macam Totok Bakakak:
Mengirim tombak yang telah di ikat rotan merah (telah dijernang) berarti
menyatakan perang, dalam bahasa Dayak Ngaju "Asang".
Mengirim sirih dan pinang berarti si pengirim hendak melamar salah seorang
gadis yang ada dalam rumah yang dikirimi sirih dan pinang.
Mengirim seligi (salugi) berarti mohon bantuan, kampung dalam bahaya.
Mengirim tombak bunu (tombak yang mata tombaknya diberi kapur) berarti
mohon bantuan sebesar mungkin karena bila tidak, seluruh suku akan
mendapat bahaya.
Mengirim Abu, berarti ada rumah terbakar.
Mengirim air dalam seruas bambu berarti ada keluarga yang telah mati
tenggelam, harap lekas datang. Bila ada sanak keluarga yang meninggal karena
tenggelam, pada saat mengabarkan berita duka kepada sanak keluarga, nama
korban tidak disebutkan.
Mengirim cawat yang dibakar ujungnya berarti salah seorang anggota
keluarga yang telah tua meninggal dunia.
Mengirim telor ayam, artinya ada orang datang dari jauh untuk menjual
belanga, tempayan tajau.
Daun sawang/jenjuang yang digaris (Cacak Burung) dan digantung di depan
rumah, hal ini menunjukan bahwa dilarang naik/memasuki rumah tersebut
karena adanya pantangan adat.
Bila ditemukan pohon buah-buahan seperti misalnya langsat, rambutan, dsb,
didekat batangnya ditemukan seligi dan digaris dengan kapur, berarti dilarang
mengambil atau memetik buah yang ada dipohon itu.
7. Sistem Religi
Agama yang mereka anut sangat variatif. Dayak yang beragama Islam di
Kalimantan Tengah, tetap mempertahankan ethnisnya Dayak, demikian juga bagi
Dayak yang masuk agama Kristen. Agama asli suku Dayak di Kalimantan Tengah
adalah Kaharingan, yang merupakan agama asli yang lahir dari budaya setempat
sebelum bangsa Indonesia mengenal agama pertama yakni Hindu. Karena Hindu telah
meyebar luas di dunia terutama Indonesia dan lebih dikenal luas, jika dibandingkan
dengan agama suku Dayak, maka Agama Kaharingan dikategorikan ke cabang agama
Hindu.