You are on page 1of 25

Page |1

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

VITAMIN
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester II

Mata Kuliah Biokimia

Disusun oleh:

FRANSISCO CHRISTIAN POLANDOS

NIM: 09061048

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2010
Page |2

VITAMIN

1. SEJARAH VITAMIN

Vitamin atau ekstra senyawa sebutan pada masa itu yang diambil dari
hati, dikenal pertama kalinya sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi oleh
para ahli pengobatan bangsa Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia,
dan Arab untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari.
Penyakit ini diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Walau pada
masa tersebut senyawa ekstrak hati tersebut banyak digunakan, namun para
ahli pengobatan belum dapat mengidentifikasi senyawa yang dapat
menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini
dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman).

Perkembangan besar mengenai vitamin baru kembali muncul pada


tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan
Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada
hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis
besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka terfokus pada pengamatan
penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa tahun berselang,
ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis
penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh
kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor). Pada tahun
1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk
berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah
peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya Dr. Casimir juga berhasil
mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki
aktivitas anti beri-beri pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk
pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya
tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines
pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini
Page |3

memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan
diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada
tahun 1920.

2. Pengertian Vitamin

Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh


peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan
bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan,
berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut
diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era
penting. Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap
senyawa vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil


yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme. Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan
amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan


untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh
tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus
vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik.
Page |4

Vitamin juga dapat didefinisikan suatu zat senyawa kompleks yang


sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu
pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan
makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan
kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena
penyakit pada tubuh kita. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam
fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan
syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.

Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin.


Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua,
orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah
yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-har

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat


bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain
vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat,
biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang
sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh
memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi
dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula


memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah
avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita
akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
Page |5

boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada


tubuh.

3. Jenis – Jenis Vitamin

Berdasarkan sifat kelarutannya vitamin dapat dibedakan menjadi dua


jenis yaitu; vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam
lemak. Vitamin yang larut dalam air ialah vitamin B dan vitamin C. Vitamin
yang larut dalam lemak ialah vitamin A, D, E, dan K atau disingkat vitamin
ADEK.

Vitamin dibedakan menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam lemak
(A,D,E dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B dan C). Jika konsumsi
vitamin yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan
dalam tubuh manusia, sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan
dikeluarkan (ekskresi).

Hal inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam lemak
kadang-kadang dapat menyebabkan gejala keracunan yang jarang terjadi
pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi
(kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena
vitamin ini tidak dapat disimpan di dalam jaringan tubuh.

Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit


kepala, masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai
penyakit–penyakit yang serius misalnya beri – beri yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin C dalam jangka waktu yang panjang. Bagaimanapun defisiensi yang
serius ditemukan di negara-negara berkembang. Namun demikian, konsumsi
vitamin yang hampir sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa
bagian grup populasi.
Page |6

3.1 Vitamin Yang Larut Dalam Air

Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin


ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada
saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung
percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu
vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B
berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-
sel baru.

Thiamin (Vitamin B1)


Kebutuhan: RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari.
Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000
kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan
yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang
berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka
mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori
makanan. Sumber Utama: Daging babi merupakan sumber yang
sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari,
sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal
dan tepung terigu. Fungsi: Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu
koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf
dan otot tergantung pada thiamin. Gejala Kekurangan : Beri-beri
dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan
beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri
dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan
yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan. Keracunan:
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem
Page |7

syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh


pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem
darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.

Riboflavin (Vitamin B2)


Kebutuhan: RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari.
Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan
wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini
penting untuk pertumbuhan. Sumber-sumber utama: Susu dan produk-
produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk
riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari
sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian
mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber
yang baik. Fungsi: Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi
sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan
energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan
pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut. Gejala
kekurangan: Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan
kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan
gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan
sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis). Keracunan: Belum diketahui
gejala keracunan akibat riboflavin. Sinar dan iradiasi dapat merusak
riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas
transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga
pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan
sebagai food additive, E101.

Niacin (vitamin B3)


Kebutuhan: RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/
1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang
Page |8

diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat


dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat
menghasilkan 1 mg niacin. Sumber utama: Daging, unggas (ayam, itik
dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan
sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran
hijau merupakan sumber yang paling baik. Fungsi: Dua koenzim yang
dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa
aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan
alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh
dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu
kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan. Gejala
kekurangan: Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan
gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian
selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah
kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental.
Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral,
khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Keracunan: Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun
pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala
seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih
lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.

Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)


Kebutuhan: Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam
metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus
sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam
amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata
konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
Sumber utama: Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan
sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa
sayuran hijau dan buah berwarna ungu. Fungsi: Vitamin B6 berperan
Page |9

dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6


membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain
itu juga berperan dalam produksi sel darah merah. Gejala
kekurangan: Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah,
menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur.
Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik
dan sawan. Keracunan: Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang
lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat
diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya,
perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati
rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan
dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini
berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.

Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)


Kebutuhan: RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan.
Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan
untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat
direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel.
Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi
yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau
kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang
mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan
yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada
kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti
kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles ,
meningkatkan kebutuhan akan folat. Sumber utama: Sumber terbaik
untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau.
Hati juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk
susu mengandung sedikit folat. Fungsi: Folat merupakan bagian dari
dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Gejala
kekurangan: Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah.
P a g e | 10

Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang
menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak
hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12.
Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung
(heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada
sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan
depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan. Keracunan:
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah.
Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12,
karena kedua vitamin ini berhubungan.

Kobalamin (Vitamin B12)


Kebutuhan: RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram
perhari. Sumber utama: Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam
daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan
sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal
ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu
harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk
dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai
atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan
vitamin B12. Fungsi: Vitamin B12 berperan penting pada saat
pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga
memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam
aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan
untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-
sel darah merah. Gejala kekurangan: Kekurangan vitamin B12 dapat
menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya
disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak
dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala
kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
P a g e | 11

(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat.


Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf,
berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan.
Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Keracunan: Tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan
vitamin B12.

Asam pantotenat
Kebutuhan: Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan
konsumsi yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama: Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar
makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan
sayuran merupakan sumber utama. Fungsi: Asam pantotenat berperan
dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini
berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa,
asam lemak dan metabolisme energi. Gejala kekurangan: Gejala
kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur
dan kelelahan. Keracunan: Gejala keracunan kadang-kadang
menyebabkan diare dan perut kembung.

Biotin (Vitamin B8)


Kebutuhan: Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi
tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat
dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram
perhari. Sumber-sumber utama: Biotin ditemukan dalam sejumlah
besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang
yang mengkonsumsi berbagai makanan. Fungsi: Dibandingkan
dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui
tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin
memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein. Gejala kekurangan: Kekurangan biotin jarang terjadi,
tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus.
P a g e | 12

Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan,


mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin
diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi. Keracunan:
Keracunan biotin tidak biasa terjadi.

Vitamin C
Kebutuhan: RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini
bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi,
keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan
tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh
akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100
mg/hari. Sumber-sumber utama: Jeruk merupakan sumber utama
vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan
strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi. Fungsi: Vitamin C
mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik
enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai
antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C
pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu.
Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur
protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan
juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh
menyerap zat besi. Gejala kekurangan: Gejala awal kekurangan
vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh
darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages .
Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan
ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti
juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya
adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam
menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar
vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh
menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan
P a g e | 13

kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian


secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini,
sehingga menyebabkan penyakit kudisan. Keracunan: Gejala
keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala,
kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis,
atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk
batu ginjal.

3.2 Vitamin Yang Larut Dalam Lemak

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.


Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam
air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari
makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut
dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap
vitamin jenis ini.

Vitamin A
Kebutuhan: Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A.
Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di
dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani,
tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada
dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol
untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A
yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah
vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE
perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita. Sumber-sumber
utama: Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin
A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A
adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang
berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan
P a g e | 14

vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu,
keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A. Fungsi: Vitamin
A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan.
Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan
gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan
pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap
kanker. Gejala kekurangan: Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai
kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan
didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala
kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari
vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang
lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan
berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika
kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan
fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini
juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan
perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi
dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia
merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini
mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan. Keracunan: Keracunan vitamin A terjadi pada saat
protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang
bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi
jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat
terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya
adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat
badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan
gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah,
susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
P a g e | 15

Vitamin D
Kebutuhan: Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang
membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh
sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh
dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu
tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-
gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat
sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri
tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama: Sumber-sumber makanan dari vitamin D
adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang
diperkaya dengan vitamin D. Fungsi: Vitamin D bekerja pada
mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan
fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah
meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang
dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal. Gejala
kekurangan: Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala
kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara
biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok
akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan
kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung,
torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak
sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan: Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan
konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu
ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat
menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi
arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala
tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan,
sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah
dan lesu.
P a g e | 16

Vitamin E
Kebutuhan: RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria
dan 8 mg perhari untuk wanita. Sumber-sumber utama: Vitamin E
banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat
ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening.
Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi
vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung
dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber
tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak
hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E.
Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan
lebih baik memperolehnya dari makanan segar. Fungsi: Seperti halnya
vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E
membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan
melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan,
vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah
merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Gejala
kekurangan: Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel
darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan
dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat
berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan,
kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan: Keracunan
dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi
seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah,
lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.

Vitamin K
Kebutuhan: Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah
hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin
K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang
berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Sumber-sumber
utama: Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang
P a g e | 17

dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan


didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari
makanan. Fungsi: Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk
sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin
K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Gejala Kekurangan:
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat
membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik.
Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang
mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi
yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat
mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil
vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan: Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang
menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah
hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.

Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan


adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan
dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin
hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis
vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut
dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan
segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna
oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan
segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-


sayuran, sereal (biji-bijian), daging, ikan dan produk-produk susu. Kadar
P a g e | 18

vitamin termasuk penyimpanan dan pengolahannya tergantung dari jenis


makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang lama akan
mengurangi kadar vitamin di dalam makanan.

4. Jenis – Jenis Minuman Mengandung Vitamin

Jenis Jumlah Jumlah


Jenis Minuman
Vitamin (%) (mg)
A
D
B1
Chevo Milk Drink
B2
B6
B12
A
Ultra Milk
D3
You C 1000 Orange Water C - 1000 mg
A 25% 468 IU
Frisian Flag Rasa
D3 30% 118 IU
Stawberry
B1 30% 0.3 mg
A 20% 330 IU
D3 25% 101 IU
B1 30% 0,3 mg
Frisian Flag Rasa vanilla
B2 20% 0,2 mg
B6 20% 0,2 mg
B12 20% 0,4 mg
A 25% 475 IU
D3 30% 1,9 IU
Frisian Flang Rasa Coklat
B1 30% 0,3 mg
B6 25% 0,3 mg
A 10% -
B1 20% -
B2 15% -
B3 20% -
B5 15% -
Indomilk Rasa Melon
B6 30% -
B12 10% -
D 100% -
E 10% -
K1 10% -
Mizone Lechee lemon B1 15% -
B3 10% -
B6 10% -
P a g e | 19

B12 10% -
E 10% -
Minute Maid Purply
C 130% 118 mg
Orange
A 20% -
C 8% -
D3 20% -
E 8% -
K 6% -
Susu Sehat
B1 20% -
B2 20% -
B3 10% -
B5 8% -
B6 15% -

5. Jenis – Jenis Sayuran Mengandung Vitamin

Jenis Sayuran Kandungan Vitamin


A
Kacang hijau B1
C
A
Kacang kedelai
B1
A
Selada B1
C
A
Bayam putih B1
C
A
Bayam merah B1
C
A
B1
Mentimun
B2
C
A
Kacang
B
panjang
C
A
B1
Seledri
B2
C
P a g e | 20

A
B1
Terung
B2
C
B1
Andewi
C

6. Jenis – Jenis Buah Mengandung Vitamin

Jenis Buah Kandungan Vitamin


A
Pepaya
C
A
Nangka B1
C
Lengkeng C
Rambutan C
A
Semangka
C
A
Nanas
B
A
B1
Strobery
B2
C
A
Duku B1
C
B1
Salak
C
A
Jeruk B1
C

7. Jenis – Jenis Lauk Pauk Mengandung Vitamin

Jenis Lauk Pauk Kandungan Vitamin


A
Belut B1
C
P a g e | 21

A
Ikan gabus
D
A
D
E
Kerang B1
B2
B6
B12
Telur ayam A
B1
Angsa
C
A
Daging babi B1
C
A
Ayam B1
C
A
Ikan Gabus
D
Telur puyuh A
A
Telur Ayam
C
kampung
K

8. Jenis – Jenis Obat Mengandung Vitamin

Jenis Obat Kandungan Vitamin Jumlah Kandungan (mg)


Redoxon C 1000 mg
B1 2 mg
B Complex ipi B2 2 mg
B6 2 mg
B12 20 mg
B6 15 mg
Asifit
B2 2,5 mg
B1 10 mg
Fitkom Gummy A
C
E
B1
B2
B6
B12
P a g e | 22

B3
B1 100 mg
Neurodex B6 200 mg
B12 200 mg
Vicce C
Vitacimin C
A 500 iu
D 400 iu
B1 1 mg
San B Plex
B2 1,2 mg
B6 1 mg
C 50 mg
Exevit E 40 mg
Hemaviton
B1 50 mg
action
Redoxon C 1000 mg
B1 2 mg
B Complex ipi B2 2 mg
B6 2 mg
B12 20 mg
B6 15 mg
Asifit
B2 2,5 mg
B1 10 mg
Fitkom Gummy A
P a g e | 23

KESIMPULAN

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang berbobot molekul kecil


tanpa kalori yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme.
Vitamin tidak diproduksi secara langsung oleh tubuh manusia. Vitamin terbentuk
dalam tubuh manusia dibantu oleh enzim.

Dalam kehidupan setiap hari, tanpa disadari banyak kita jumpai senyawa –
senyawa yang mengandung vitamin pada makanan dan minuman yang kita
konsumsi sehari – hari. Dan kita juga tidak mengetahui kandungan apa saja yang
terdapat dalam makanan dan minuman tersebut. Apa akibat bila kebutuhan
vitamin tersebut tidak terpenuhi serta penyakit yang ditimbulkannya.

Dengan adanya tulisan ini memberikan pengetahuan serta perhatian bahwa


pentingnya vitamin bagi setiap organisme terlebih khusus bagi kebutuhan tubuh
manusia yang sering kita jumpai dalam makanan dan minuman serta obat – obatan
yang dikonsumsi sehari – hari.
P a g e | 24

DAFTAR PUSTAKA

 Astawa, Made. 2009. Ensliklopeia Gizi Pangan: Dian rakyat. Jakarta


 Rukmana, Rahmat.1995. Bayam bertanam dan pengolahan pasca panen:
Kanikus. Jakarta
 http://www.organisasi.org/perpustakaanonlineindonesia/pengertian dan
definisi vitamin fungsi guna sumber akibat kekurangan macam dan jenis
vitamin. Sun, 14/05/2006 - 10:45pm. Akses: Rabu, 19 Mei 2010

 http://www.food-info.net/ Komponen Makanan:Vitamin. Diakses: Rabu,


19 Mei 2010.
 www.google.com/jenis-jenis vitamin.com. Diakses: Rabu, 19 Mei 2010.
 www.wikipedia.com/vitamin.com. Diakses: Rabu, 19 Mei 2010.
P a g e | 25

You might also like