You are on page 1of 4

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.

Sudah dijelaskan di atas bahwa Ideologi dalam bahasa sehari-hari yaitu ilmu tentang cita-
cita, gagasan atau buah pikiran. Ideologi adalah pandangan hidup atau filsafat yang berisi
serangkaian nilai-nilai (norma) atau nilai-nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan
mendalam yang dimiliki suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan
hidup mereka. Lazimnya suatu ideologi mengandung dinamika internal, sehingga selalu
relevan dengan tuntutan zaman, tanpa mengingkari jati diri bangsa itu sendiri, yang pada
akhirnya ideologi dengan masyarakat menjadi semakin mantap, mapan dan semakin
kokoh.

Ideologi dalam masyarakat atau bangsa akan menjadi mantap, mapan dan tangguh
apabila didukung hal-hal sebagai :

• Ideologi berisikan nilai-nilai yang esensial, fundamental dan berkualitas.


• Kesadaran tinggi masyarakat yang memiliki persepsi, sikap dan perilaku yang
memadai serta mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang relevan.
• Adanya good will governance dalam memperlakukan sebuah ideologi yang
terbuka.
• Sikap bangsa itu sendiri menjadikan ideologi tersebut sebagai kerangka berpikir,
berpijak, dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari, apalagi didukung dengan
poin no dua diatas.

Keempat faktor di atas apabila tumbuh dengan sinergis dan harmonis maka kebesaran
kejayaan bangsa tinggal menunggu waktu.

Sejarah membuktikan bahwa Pancasila merupakan realita konsep yang mengandung


gagasan brilian, karena memuat tentang cita-cita luhur, sejumlah doktrin mendasar
tentang eksistensi manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan di mana dia hidup.
Pancasila sangant memenuhi syarat sebagai suatu ideologi yang berisi gagasan, cita-cita,
nilai dasar yang utuh bulat sebagai kemauan bersama bangsa, sekaligus memberikan
dinamika, gerak maju pembangunan bangsa ke depan yang lebih baik . Tinggal
permasalahannya “apakah Pancasila sebagai ideologi terbuka atau ideologi tertutup”?

Yang dimaksud dengan Ideolgi Tertutup adalah ideologi yang dipaksakan dari atas untuk
harus diterima, bila perlu dengan tangan besi dan todongan senjata agar diterima sebagai
cara hidup dan kehidupan suatu kelompok masyarakat bangsa. Pada akhirnhya dalam
kehidupan nyata beda pendapat, pemikiran, dan aspirasi dianggap melawan system,
melawan kemapanan, oleh karena itu, harus dilibas dan dilenyapkan. Perbedaan
pendapat, keyakinan, cara hidup tidak diberi tempat di dalam ideologi tertutup.

Adapun yang dimaksud dengan Ideologi Terbuka merupakan cerminan masyarakat


bangsa itu sendiri yang inharnt, identik, congruent dengan kepribadian, jati diri
masyarakat. Ideologi terbuka merupakan refleksi dari aspirasi, tuntunan hidup, cara hidup
dan kehidupan masyarakatnya, sehingga menjadikannya perekat persatuan dan kesatuan
anak bangsa, bahkan sebagai acuan hidup, cara hidup dan pandangan hidup kemudian
menjadi perilaku nyata dalam mengarungi hidup dan kehidupan, yang pada gilirannya
mampu memecahkan dan menanggulangi persoalan-persoalan bangsa dan Negara.
Disebut terbuka sebab ideologi Pancasila bersumber pada kondisi obyektif, konsep,
prinsip dan nilai-nilai orisinil masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itu, antara lain :

Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah merupakan suatu system pemikiran yang terbuka.

Cirri-cirinya adalah :

• Ideologi yang berisikan nilai-nilai dasar dan cita-cita masyarakat bangsa, bukan
keinginan kelompok tertentu.
• Sifatnya tidak dipaksakan karena tumbuh dari nilai-nilai dan cita-cita masyarakat
bangsa itu sendiri.
• Ideologi bukan diciptakan oleh Negara namun tumbuh dan berkembang jiwa dan
kepribadian masyarakat bangsa itu sendiri.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila memiliki dua hal yang harus dimiliki oleh ideologi yang terbuka yaitu cita –
cita yang ( nilai ) bersumber dari kehidupan budaya masyarakat itu sendiri. Pancasila
berasal dari bangsa Indonesia sendiri bukan bangsa lain. Pancasila merupakan wadah /
sarana yang dapat mempersatukan bangsa itu sendiri karena memiliki falsafah dan
kepribadian yang mengandung nilai – nilai luhur dan hukum. Pancasila juga memiliki
cita – cita moral dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai ideologi
terbuka, Pancasila juga memiliki fleksibel dan kelenturan kepekaan kepada
perkembangan jaman. Sehingga nilai – nilai Pancasila tidak akan berubah dari zaman ke
zaman. Dan Pancasila harus memiliki kesinambungan atau saling interaksi dengan
masyarakat nya. Maka, apa yang menjadi tujuan negara dapat tercapai tanpa ada nya
pertentangan. Semua orang tanpa terkecuali harus mengerti dan paham betul tentang
tujuan yang ada dalam Pancasila tersebut. Dengan demikian secara ideal konseptual,
Pancasila adalah ideologi, kuat, tangguh, bermutu tinggi dan tentunya menjadi acuan
untuk semangat bangsa Indonesia.

2. Bukti Pancasila adalah ideologi terbuka :


-Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita – cita masyarakat Indonesia
-Tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai tujuan
nasional
-Pengalaman sejarah bangsa Indonesia
-Terjadi atas dasar keinginan bangsa ( masyarakat ) Indonesia sendiri tanpa campur
tangan atau paksaan dari sekelompok orang
- Isinya tidak operasional
- Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai dengan nilai –
nilai Pancasila
- Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki
latar belakang dan budaya yang berbeda.

FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA


Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah
sebagai berikut :
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara cepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku
dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat
abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai
tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk
pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga
tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana
mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa
pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam
norma – norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD
1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak
boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus bangsa yang
disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm).
Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap
mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang
memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi
Fleksibilitas.

You might also like