You are on page 1of 9

DATA PRIBADI SISWA

(Diisi dengan huruf cetak)

I. SISWA

I.1. Nama Lengkap : ..............................................................

I.2. Nama Panggilan : ..............................................................

I.3. Alamat Lengkap : ..............................................................

I.4. Telp / HP : ..............................................................

I.5. Tanda Tangan : ..............................................................

II. ORANG TUA / WALI

II.1. Nama Ayah : ..............................................................

II.2. Alamat Lengkap : ..............................................................

II.3. Telp / HP : ..............................................................

II.4. Nama Ibu : ..............................................................

II.5. Alamat Lengkap : ..............................................................

II.6. Telp / HP : ..............................................................

II.7. Nama Wali : ..............................................................

II.8. Alamat Lengkap : ..............................................................

II.9. Telp / HP : ..............................................................


PERATURAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KRISTEN YAHYA

TENTANG

TATA TERTIB SISWA


Menimbang :

Bahwa dalam rangka melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif dalam rangka
mencapai visi pendidikan pada Yayasan Pendidikan Kristen Yahya, maka dipandang perlu
untuk mengeluarkan suatu aturan khusus yang akan memngatur mengenai perlilaku siswa di
dalam lingkungan sekolahan maupun pada saat siswa mengenakan identitas yang berkaitan
dengan sekolah.

Mengingat :

1. Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak;

2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Naisonal;

3. Visi dan Misi Pendidikan Yayasan Pendidikan Kristen Yahya;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH KRISTEN YAHYA TENTANG TATA TERTIB SISWA

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Sekolah adalah Sekolah Menengah Pertama Kristen Yahya;

2. Siswa adalah peserta didik yang mendaftar dan bersekolah di Sekolah Menengah
Pertama Kristen Yahya;

3. Guru adalah tenaga pengajar pada lingkungan Sekolah Menengah Pertama Kristen
Yahya;

4. Civitas Akademika adalah semua komponen yang terlibat dalam proses belajar
mengajar di lingkungan Sekolah Menengah Pertama Kristen Yahya ;

5. Orang Tua Siswa / Wali adalah mereka yang bertanggung jawab sebagai
wali/pengampu dan bertindak secara hukum untuk dan atas nama siswa di Sekolah
Menengah Pertama Kristen Yahya;

6. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah interaksi dua arah yang dilakukan oleh guru
dan siswa dalam suatu kurun waktu tertentu secara bertatap muka atau cara-cara lain
yang ditentukan oleh pihak Sekolah Menengah Pertama Kristen Yahya ;

7. Terlambat/Keterlambatan adalah menghadiri/memulai KBM dan atau kegiatan sekolah


lainnya, tidak tepat pada waktu yang telah ditetapkan ;

8. Tidak Hadir adalah siswa tidak berada di ruangan kelas atau tempat yang ditentukan
sebagai tempat KBM, dalam kurun waktu awal hingga akhir keseluruhan jam pelajaran
maupun sebagian;

9. Bolos/Alpa adalah ketidakhadiran siswa dalam KBM baik dalam kurun waktu awal
hingga akhir keseluruhan jam pelajaran maupun sebagian, tanpa adanya alasan yang
jelas;

10. Pakaian Seragam/seragam adalah pakaian yang dikenakan oleh siswa dalam kegiatan
belajar mengajar yang memiliki kesamaan dalam bentuk , warna, ukuran , pengenaan
atribut, dan hal-hal lain yang diatur oleh Sekolah Menengah Pertama Kristen Yahya, dan
dikenakan oleh semua siswa ;

11. Perbuatan Curang adalah perbuatan yang dilakukan oleh siswa secara tidak jujur dan
tidak sesuai dengan cara-cara yang telah ditetapkan oleh pihak Sekolah Menengah
Pertama Kristen Yahya, yang dilakukan baik dalam pengerjaan ujian-ujian (exam)
maupun pengerjaan tugas-tugas sekolah;

12. Pelanggaran adalah melakukan hal-hal yang dilarang dalam peraturan ini, yang memiliki
sanksi tersendiri;

13. Pelanggaran berat adalah melakukan hal-hal tertentu yang dilarang dalam peraturan ini /
akumulasi dari pelanggaran, yang memiliki sanksi tersendiri;
14. Pembinaan adalah sanksi yang diberikan sekolah kepada siswa yang melakukan
pelanggaran, berupa kerja sosial yang akan menimbulkan nilai-nilai etos kerja, disiplin
maupun nilai-nilai positif lainnya, dan dilakukan tanpa melanggar peraturan yang ada;

15. Skorsing adalah pengenaan sanksi atas pelanggaran, berupa dihentikannya untuk
sementara hak-hak siswa untuk mengikuti KBM;

16. Dikeluarkan, adalah tindakan sekolah yang dilakukan apabila siswa melakukan
pelanggaran berat dan ditujukan agar siswa tersebut dikembalikan kepada orang
tuanya;

17. Buku Siswa adalah buku catatan laporan tentang pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa terhadap peraturan ini beserta sanksi yang telah dikenakan
terhadap pelanggaran tersebut;

BAB II

Kegiatan Belajar Mengajar

Pasal 2

1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dari pukul 06.45 WIB hingga pukul 13.30
WIB.

2. Kegiatan PKO berlangsung setelah KBM atau hari sabtu sesuai jadwal.

3. Waktu istirahat dari KBM bagi siswa adalah pukul 08.50-09.10 dan pukul 11.10-11.30 WIB

4. KBM selalu diawali dengan renungan Firman Tuhan dan diakhiri dengan doa

5. Dalam kegiatan KBM ini, siswa berada dalam ruangan kelas, kecuali untuk olahraga atau
kegiatan lain yang ditentukan kemudian

Pasal 3

1. Ijin bagi siswa untuk meninggalkan kelas dapat diberikan untuk hal-hal berikut ini :

a. bila siswa merasa perlu untuk pergi ke kamar kecil (WC);

b. bila ada surat panggilan/panggilan untuk siswa tertentu dari wali kelas, Bimbingan dan
Konseling, Kesiswaan, Kurikulum, Kepala Sekolah, atau melalui guru piket;

c. sakit pada saat KBM berlangsung;

d. siswa memiliki keperluan keluarga;

2. untuk alasan-alasan pada butir a, b, dan c, diperlukan ijin dari guru yang sedang mengajar
3. untuk alasan d, diperlukan surat permohonan ijin dari orang tua kepada guru piket/kepala
sekolah paling lambat 1 (satu) hari sebelumnya.

BAB III

Keterlambatan dan Ketidakhadiran

Pasal 4

1. Siswa yang terlambat mengikuti awal KBM tanpa alasan yang jelas,
harus meminta ijin masuk dari guru piket dan diperhitungkan sebagai pelanggaran;

2. Siswa yang terlambat mengikuti ulangan/ulangan umum, pra ujian/ujian


praktek, tidak akan diberikan perpanjangan waktu ;

3. Dalam hal siswa mengalami keterlambatan lebih dari satu kali dalam
selang waktu 30 hari, maka orang tua siswa diharuskan untuk memberikan penjelasan
dengan cara menghadap kepada kesiswaan dan atau Kepala Sekolah ;

Pasal 5

1. Siswa yang tidak hadir dalam KBM dikarenakan alasan sakit, diharuskan memberitahukan
melalui telepon atau membawa Surat Keterangan Sakit dari dokter atau JPKM, paling
lambat 2 (dua) hari setelah siswa yang bersangkutan tidak hadir karena alasan tersebut,
kepada guru piket;

2. Bila ketentuan dalam ayat (1) tersebut diatas tidak dipenuhi, maka siswa yang bersangkutan
akan dianggap bolos;

3. Siswa yang tidak hadir pada jam pelajaran tertentu, namun hadir dalam jam pelajaran
lainnya, baik sebagain maupun seluruh nya, akan diperhitungkan sebagai pelanggaran ;

BAB IV

SERAGAM DAN ETIKA BERPENAMPILAN

Pasal 6

1. Pakaian Seragam siswa yaitu :

a. pada bagian atas kemeja berwarna putih;

b. pada bagian bawah adalah celana pendek bagi pria dan rok bagi wanita, berwarna biru;

c. ikat pinggang berwarna hitam;

d. sepatu hitam polos dengan tali sepatu berwarna hitam;

e. kaus kaki SMP Kristen Yahya;


f. badge sekolah dan atribut lain yang ditetapkan oleh sekolah ;

g. kaos dan celana olahraga;

h. topi seragam;

2. selama berada dalam lingkungan sekolah, atau mengerjakan pekerjaan / hal-hal yang
berkaitan dengan sekolah , siswa diwajibkan untuk memakai pakaian seragam dengan
lengkap dan rapi, yaitu kemeja dimasukkan kedalam rok/celana pendek, ikat pinggang
terlihat , dan semua atribut dikenakan;

3. kaus dan celana olahraga hanya dipakai pada saat pelajaran olah
raga dan tidak diperkenankan untuk dipakai pada waktu-waktu lain di lingkungan
sekolah;

4. aturan dalam ayat (2) tersebut tidak berlaku untuk kegiatan


olahraga/ekstra kurikuler, kecuali ditentukan untuk memakai pakaian seragam tersebut;

5. panjang pipa celana untuk siswa pria berukuran 5 cm di atas lutut


sedangkan rok untuk siswa putri berukuran setengah lutut;

Pasal 7

1. Siswa diwajibkan untuk memelihara potongan rambut yang rapi, serasi, tidak diwarnai,
dengan model rambut sesuai dengan model rambut seorang pelajar, serta memelihara
penampilan yang sewajarnya dalam berpakaian;

2. Ketentuan tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. bagi siswa putra :

- rambut tidak menutupi telinga, krah baju dan alis mata

- tidak diperkenankan memakai anting-anting, kalung, gelang atau cincin

b. bagi siswa putri :

- tidak diperkenankan memakai make up yang berlebihan;

- tidak diperkenankan memakai perhiasan yang berlebihan ;

- Poni rambut tidak melewati alis mata;

4. Jika siswa didapati memiliki ukuran rambut atau potongan rambut yang tidak sesuai dengan
aturan, maka kepada siswa tersebut diberikan waktu 1x 24 jam untuk menyesuaikan
dengan aturan;
5. Jika dalam kurun waktu 1x24 jam tersebut ternyata siswa yang bersangkutan tidak
menyesuaikan dengan aturan, maka sekolah akan menindak dengan cara tertentu dalam
rangka penegakan aturan;

6. Siswa tidak diperkenankan memakai jaket/mantel selama di kelas, kecuali dengan seijin
guru piket, dengan membawa surat keterangan/permohonan ijin dari orang tua;

7. Siswa tidak diijinkan mengenakan topi dilingkungan sekolah, diluar waktu upacara;

BAB V

Larangan-Larangan dan Sanksi bagi siswa

Pasal 8

Siswa tidak diperkenankan melakukan hal-hal berikut ini :

1. Melakukan perbuatan curang ;

2. Mengendarai sepeda motor/mobil ke sekolah;

3. Membawa handphone ke dalam ruangan kelas, atau jika membawa, wajib untuk dimatikan
selama KBM berlangsung;

4. Menerima tamu/telepon disekolah tanpa ijin guru piket;

5. Merokok, minum minuman keras atau membawa rokok atau minuman keras ke dalam
lingkungan sekolah atau kegiatan yang berhubungan dengan sekolah;

6. Membawa atau menggunakan narkoba dan sejenisnya maupun turunannya;

7. Membawa, menyimpan atau melihat dan membaca hal-hal yang berbau pornografi

8. Melakukan tindakan asusila;

9. Melakukan pencurian;

10. Melakukan perkelahian;

11. tidak menghormati guru, membangkang atau melecehkan guru serta karyawan di
lingkungan sekolah;

12. Terlibat dalam kelompok-kelompok kenakalan remaja, baik itu geng maupun kelompok-
kelompok serupa itu;

13. Membawa dan atau menyimpan senjata tajam maupun senjata api serta sejenisnya;
14. Terlibat perkara kriminal yang dapat mencemarkan nama sekolah;

Pasal 9

1. Pelanggaran Pasal 8 ayat (1) dikenakan sanksi berupa diberikan nilai 0 (nol) pada nilai
ulangannya serta dicatat dalam buku siswa sebagai pelanggaran;

2. Pelanggaran Pasal 4,5,6,7, dan Pasal 8 ayat (10), akan diberikan sanksi dengan dicatat
dalam buku siswa dan akan dikenakan sanksi berupa pembinaan;

3. Pelanggaran Pasal 8 ayat (3), akan dikenakan sanksi yaitu handphone milik siswa
bersangkutan akan ditahan oleh pihak sekolah selama-lamanya 1 (satu) minggu beserta
chip sebagai penanda nomor panggilan handphone terseb serta dicatat dalam buku siswa ;

4. Pelanggaran Pasal 8 ayat (3), akan dikenakan sanksi yaitu berupa teguran terhadap siswa
yang bersangkutan serta pencatatan dalam buku sisiwa;

5. Pelanggaran sebagaimana tercantum dalam ayat 1, 2, 3 dan 4 jika dilakukan sebanyak 6


kali dalam kurun waktu satu semester, baik pelanggaran yang sama, maupun akumulasi
dari berbagai macam pelanggaran sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan (2) diatas,
dikenakan sanksi diskors selama 1 (satu) hari dan diberikan pembinaan;

6. Siswa yang mendapatkan 3 kali skorsing dalam kurun waktu 1 (satu) semester, dapat
dikeluarkan dari sekolah;

7. Siswa yang menjalani skorsing tidak diperkenankan mengikuti kegiatan belajar mengajar

Pasal 10

Aturan Tambahan

1. Selama siswa masih memakai seragam sekolah, maka seluruh peraturan ini tetap berlaku;

2. Segala sesuatu hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian,
disampaikan baik secara lisan maupun tertulis, dan secara otomatis memiliki kekuatan yang
sama dengan peraturan ini.

3. Segala kegiatan ekstra ( PKO ) yang diikuti siswa dianggap sama dengan kegiatan KBM
dan oleh karenanya aturan inipun berlaku dalam kegiatan PKO tersebut

You might also like