Professional Documents
Culture Documents
Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Jalan Raya Kendalpayak, Kotak Pos 66, Malang 65101
ABSTRAK
Kebutuhan kedelai rata-rata Indonesia sekitar 2,20 t/tahun. Dari jumlah tersebut, produksi kedelai dalam negeri
hanya mampu mencukupi 35−40%, sedangkan 60−65% selebihnya dipenuhi dari impor. Oleh karena itu, melalui
berbagai program pemerintah berupaya keras meningkatkan produksi kedelai nasional menuju swasembada pada
tahun 2010−2012. Salah satu gangguan dalam peningkatan produksi kedelai adalah serangan hama ulat grayak
(Spodoptera litura). Kehilangan hasil akibat serangan ulat grayak dapat mencapai 80%, dan serangan berat
menyebabkan puso (gagal panen). Pengendalian ulat grayak pada tanaman kedelai di tingkat petani umumnya
masih mengandalkan insektisida, namun kurang efektif. Untuk mengantisipasi ancaman serangan ulat grayak,
perlu diketahui biologi, tingkat kerusakan, kehilangan hasil, dan cara pengendaliannya di tingkat petani untuk
menyusun strategi pengendalian yang tepat. Pengendalian ulat grayak dapat dilakukan dengan menerapkan
Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yakni dengan menggunakan komponen PHT yang kompatibel berlandaskan
azas ekologi dan ekonomi.
Kata kunci: Glycine max, Spodoptera litura, pengendalian hama
ABSTRACT
Strategy and technology for controlling armyworm (Spodoptera litura) in soybean
Indonesia needs approximately 2.20 tons of soybean per year. The domestic production only meets 35−40% of
the demand and the remaining 60−65% are imported from foreign countries. Therefore, through various programs,
the government put strong efforts to increase soybean production toward self-sufficiency in 2010−2012. The
armyworm (Spodoptera litura), the leaf feeder pest of soybean, is a constraint in soybean production in Indonesia.
In severe damage, the armyworm cause significantly yield loss up to 80−100%. Most of the farmers apply a
synthetic insecticide to control soybean armyworm. On the other hand, their frequent application more often
could not control the insect effectively. To anticipate the soybean armyworm attack and to develop an effective
control measures, the biological aspects, damage, yield loss and farmer control practice have to be understood.
Implementation of Integrated Pest Management (lPM) on soybean armyworm control would support the
compatibility of all IPM components or methods that match to ecological and economics principles.
Keywords: Glycine max, Spodoptera litura, pest control