Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alah Swt. Yang telah melimpahkan taufq, hidayah dan
rahmat -Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Fluida Statis” ini dalam
waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan buat rasulullah SAW yang telah
mengubah zaman sehingga kita bisa menentukan yang haq dan yang bathil.
Disaming itu penulis menyadari bahwa munkin terdapat banyak kesalahan baik
dari penulisan ataupun dalam penyusunannya yang tidak penulis ketahui.
Penulis
FLUIDA STATIs
PENDAHULUAN
Karena itu, fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita
dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika
partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk
mengalir. Jika kita mengamati fluida statik, misalnya air di tempayan.
Sistem ini tidak mengalami gaya geser tetapi mempunyai tekanan pada
dinding tempayan.
FLUIDA STATIKA
Pada kegiatan pertama ini dibahas mengenai fluida statik. Pada
kehidupan sehari-hari, sering digunakan air sebagai contoh. Marilah kita
perhatikan air tenang yang berada di tempayan.
W=mg=ρVg (1)
di mana ρ adalah kerapatan zat cair dan V adalah volume kolom. Jika V
= h ∆A, kita dapatkan:
W = ρ h ∆A g (2)
Jika berat itu ditopang oleh luasan ∆A, yang sebanding dengan luas ∆A,
akibatnya gaya ini tersebar rata di permukaan dasar bejana.
gaya ρ h ∆A g
p = = = ρ g
h (3)
luas ∆A
W=mg=ρVg (1)
di mana ρ adalah kerapatan zat cair dan V adalah volume kolom. Jika V
= h ∆A, kita dapatkan:
W = ρ h ∆A g (2)
Jika berat itu ditopang oleh luasan ∆A, yang sebanding dengan luas ∆A,
akibatnya gaya ini tersebar rata di permukaan dasar bejana.
gaya ρ h ∆A g
p = = = ρ g
h (3)
luas ∆A
Sehingga :
ρ1 g 2 1 = ρ2 g (d + 2 1)
atau
ρ2 2 ρ1 d+21
Fb = mf g = ρ1 Vg (5)
W = mo g = ρo V g
Fb = ρ1 V g (6)
2. Balok kayu yang kerapatannya 0,6 cm-3 berupa kubus dengan rusuk
10 cm terapung di dalam air seperti dilukiskan pada gambar 6. Akan
kita tentukan bagian kayu yang tidak tercelup dalam air.
Gambar 6.
Gambar 6.
Wk = ρ k Vk g di mana = 0,6 x ρa
Gaya ke atas
Fb = Wa = (f Vk) g
ρ k Vk g = ρa (f Vk) g atau
ρ k = ρa f sehingga
0,6 ρa
f = ρ k/ρa = = 0,6
ρa
Jadi 0,6 bagian kubus kayu tercelup di dalam air, sedang yang tidak
tercelup 0,4 bagian atau setinggi h = 4 cm.
Rangkuman
TEKANAN HIDROSTATIS
Tekanan hidrostatis ( Ph) adalah tekanan yang dilakukan zat cair pada bidang
dasar tempatnya. Dengan rumus :
F
P= A
PARADOKS HIDROSTATIS
Gaya yang bekerja pada dasar sebuah bejana tidak tergantung pada bentuk
bejana dan jumlah zat cair dalam bejana, tetapi tergantung pada luas dasar
bejana ( A ), tinggi ( h ) dan massa jenis zat cair ( ρ )
dalam bejana.
HUKUM PASCAL
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah
sama. Contoh hk. Pascal dalam peralatan adalah hidrolik.
F1 F
= 2
P1 = P2 → F1/A1 = F2/A2 atau
A1 A2
Contoh Soal :
Sebuah pengankat hidrolik bekerja berdasarkan tekanan air. Dari gambar tentukan besar gaya F yang dibutuhkan
−2 2
untuk mengangkatsebuah mobol yang masanya 1.200 kg, grafitasi 10 ms , A 1 : 20 cm Dan A 2 : 400 cm
2
. Jika masa masa pengisap dan masa alas tempat mobil diabaikan.
2 2 −2
Jawab : Dik : A 1 : 20 cm A 2 : 400 cm m :1.200 kg g : 10 ms
F mg
=
A1 A2
Dengan persamaan :
Prinsip Pascal
Pengantar
HUKUM ARCHIMEDES
Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar
berat zat cair yang dipindahkan.
Rumus : F A =pC VC g
Gaya keatas yang dialami sebuah benda akan berbeda-beda jika dicelupkan
pada beberapa jenis fluida. Hak ini disebabkan oleh massa jenis fluida berbeda-
beda.
Contoh soal :
Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 200N. Ketika beda ditimbang didalam
air, berat benda menjadi 100N. Akan tetapi dalam caira lain beratnya menjadi
120N. Jika massa jenis air 1 gcm −3 dan percepatan gravitasi bumi 10 ms −2 .
Tentukan massa jenis cairan tersebut ?
Jawab : Dik : W diudara =200N W diair =100N W didalamcai ran =120N p air =1
gcm −3 =10kgm −3 =10 ms −2
Ketika ditimbang didalam air, gaya keatas yang dialami oleh benda adalah
F A = W diudara - W diair
F A =200N-100N=100N
Sehingga didapatkan
F A = p air V b g
F A =200N-120N = 80N
Sehingga didapatkan
80 −3 −3
p cair = 0,1 = 800 kgm = 0,8 gcm
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan ( γ ) adalah besar gaya ( F ) yang dialami pada
permukaan zat cair persatuan panjang(l).
F
Dengan rumus: γ =
L
Ket : γ = Tegangan permukaan (Nm −1 ) F= Gaya (N) L= Panjang garis pada permukaan
(m)
KAPILARITAS
Kapilaritas ialah gejala naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam tabung
kapiler yang dimasukkan sebagian ke dalam zat cair karena pengarah
adhesi dan kohesi. Dengan rumus:
2℘cos o
h=
p c gR
Contoh soal:
Sebuah pipa kapiler yang diameternya 4mm dan kaedua ujung pipa simaska
scara tegak lurus kedalam embr yange berisi air., jika koefisien tegangannya
permukaan air adalah7,27 ×10 −2 Nm −1 , sudut kontak permukaan cair sebesar
37 °c massa jenis air 2 gcm dan gravitasi bumi 10ms −2 . Tentukan tigggi
kenaikan air didalam pipa?
Adapun penutup kata kami dalam makalah ini adalah kami berharap dengan
adanya makalah ini semoga dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan bisa membantu
banyak dalam proses belajar mengajar disekolah.
Wassalam...