You are on page 1of 13

PERKIRAAN, PENCEGAHAN

DAN PENGOBATAN
DEKUBITUS
Kelompok 9 :
Kelas : I B Semester II (Dua)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADITAH BANJARMASIN
S1 Keperawatan STIKES Muhamamamdiyah
Banjarmasin
2007-2008
PERKIRAAN DEKUBITUS
 Dekubitus atau luka tekan (pressure uler) merupakan
suatu masalah yang serius yang terjadi pada pasien
yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien
stroke, injuri tulang belakang atau penyakit
degeneratif.
 Luka tekan tidak hanya berkembang pada pasien yang
berbaring, tetapi juga dapat terjadi pada pasien yang
menggunakan kursi roda atau protesi.
Fisiologi Dekubitus

 Luka tekan adalah kerusakan jaringan yang


terlokalisir yang disebabkan karena adanya
kompresi jaringan yang lunak diatas tulang yang
menonjol (bony prominence) dan adanya tekanan
dari luar dalam jangka waktu yang lama.
 Kompresi jaringan akan menyebabkan gangguan
pada suplai darah pada daerah yang tertekan.
 Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat
menyebabkan insufisensi aliran darah, anoksia
atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat
mengakibatkan kematian sel.
Lanjutan

 Daerah-daerah yang sering terjadi luka tekan


tergantung kepada area yang sering mengalami
tekanan, yaitu :
a. Pada posisi terlentang yaitu daerah belakang kepala,
sakrum dan tumit.
b. Pada posisi duduk yaitu daerah ischium, atau koksik.
c. Posisi lateral yaitu p.
d. Ada daerah trochanter.
Lanjutan

 Braden dan Bergstrom menggambarkan faktor-


faktor untuk terjadinya luka tekan :
1. Mobilitas
2. Aktivitas
3. Persepsi sensori
4. Faktor ekstrinsik
5. Faktor intrinsik
Lanjutan

 Faktor ekstrinsik dibagi menjadi 3 macam, yaitu :


1. Kelembapan
2. Gesekan
3. Tenaga yang merobek

 Faktor intrinsik dibagi menjadi 3 macam, yaitu :


1. Nutrisi
2. Umur
3. Tekanan arteriolar
Lanjutan
 Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen
keseluruh lapisannya. Jika aliran darah terputus lebih
dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang di mulai pada
lapisan kulit paling atas (epidermis).
 Penyebab dari berkurangnya aliran darah ke kulit adalah
tekanan.
 Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus ditemukan
pada :
a. Orang tidak dapat bergerak.
b. Orang-orang yang tidak mampu merasakan nyeri.
c. Orang-orang yang mengalami kekurangan gizi (malnutrisi).
d. Gesekan dan kerusakan lainnya pada lapisan kulit paling
luar bisa menyebabkan terbentuknya ulkus.
Lanjutan

 Menurut NPUAP (National Pressure Ulcer Advisory


Panel), luka tekan dibagi menjadi 4 stadium, yaitu :
1. Stadium 1: Adanya perubahan dari kulit yang dapat
diobservasi.
2. Stadium 2 : Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu
epidermis atau dermis.
3. Stadium 3 : Hilangnya lapisan kulit secara lengkap,
meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringan
subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada
fascia.
4. Stadium 4 : Hilangnya lapisan kulit secara lengkap
dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan,
kerusakan pada otot, tulang atau tendon.
PENCEGAHAN DEKUBITUS
 Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama
karena pengobatan ulkus dekubitus membutuhkan
waktu dan biaya yang besar. Tindakan pencegahan
dapat dibagi atas :
1. Pencegahan Umum
 Pendidikan kesehatan tentang ulkus dekubitus bagi
staf medis, penderita da keluarganya.
 Pemeliharan keadaan umum dan keadaan hygiene
penderita.
2. Pencegahan Khusus
 Mengurangi/menghindari tekanan luar yang
berlebihan pada daerah tubuh tertentu.
 Pemeriksaan dan perawatan kulit dilakukan dua kali
sehari pagi dan sore, tetapi dapat sering pada
daerah yang potensial terjadi pada ulkus dekubitus.
Lanjutan

 Dan ada pula pencegahan dan intervensi awal pasien


dengan luka tekan :
1. Mengkaji resiko individu terhadap kejadian luka
tekan.
2. Pengkajian resiko luka tekan seharusnya dilakukan
pada pasien memasuki RS dan diulang dengan pola
yang teratur atau ketika ada perubahan yang
signifikan pada pasien, seperti pembedahan atau
penurunan status kesehatan.
3. Identifikasi kelompok-kelompok yang lebih tinggi
terhadap kejadian luka tekan.
4. Kaji keadaan kulit secara teratur.
5. Kaji status mobilitas.
6. Minimalkan terjadinya tekanan.
7. Kaji dan minimalkan terhadap pergesekan (friction)
tenaga yang merobek (shear).
Lanjutan

8. Kajilah inkontinensia.
9. Kaji status nutrisi.
10. Kaji dan monitor luka tekan pada setiap pergantian
balutan luka.
11. Kajilah faktor-faktor yang menunda status
penyembuhan.
12. Evaluasi penyembuhan luka.
13. Kajilah komplikasi yang potensial terjadi karena luka
tekan seperti abses, osteomieltis, bekterimia, fisula.
14. Berilak pasien edukasi berupa penyebab dan faktor
resiko untuk luka tekan dan cara-cara untuk
meminimalkan luka tekan.
PENGOBATAN DEKUBITUS

 Pengobatan ulkus dekubitus dengan memberikan bahan


topical, sistemik ataupun dengan tindakan bedah dilakukan
sedini mungkin agar reaksi penyembuhan terjadi lebih cepat.
 Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
a. Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus.
b. Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya.
c. Mengangkat jaringan nekrotik
d. Menurunkan dan mengatasi infeksi.
e. Meransang dan membantu pembentukan jaringan granulose
dan epitelisasi.
Lanjutan

f. Tindakan bedah selain untuk pembersihan ulkus juga


diperlukan untuk mempercepat penyembuhan dan
penutupan ulkus, ulkus dekubitus stadium III & IV dan
karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun
myocutaneous flap.

You might also like