Professional Documents
Culture Documents
PERANGKAT
PEMOGRAMMAN PLC
3.1. TUJUAN
Menguraikan prosedur pemakaian perangkat pemogramman PLC.
Memilih dan mempergunakan perangkat pemogramman yang pantas.
Memahami pengambaran diagram tangga yang benar dan yang salah.
Memperkirakan dan merencanakan diagram tangga untuk merancang dan
menjalankan PLC
Menguraikan tindakan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam
kesalahan operasional dari sistem PLC
Software
Program
PLC
P
RS232
inventer
L PERANGKAT
LUAR
C INPUT dan
OUTPUT
c. mengakhiri program selalu ditutup degan END. Gambar 3.3b Program yang
ditulis menggunakan ladder diagram.
d. Klik option, program check, akan muncul menu program check, seperti
gambar 3.3c. pilih syntax error chek, execute untuk mengecek program
apabila terdapat kesalahan.
(a) (b)
Catatan : PLC harus dalam keadaan terhubung ke komputer dan posisi saklar pilih
PLC pada posisi STOP.
Rung/ Network
Rel Ground
Branch
Ladder = Tangga
Rel = Penyangga pijakan
Rung = Pijakan
Branch = Percabangan
C
D E
Y
A B
D C C E
D E
( c) Kontak Matrix
IN001 CR007
IN002
(d) Salah
IN003 IN004
IN001 CR007
IN002
(e) Benar
IN003 IN004
IN 3 IN 4
Tidak Legal
IN 5
(f) Salah
IN 1 IN 2 CR11
IN 5 IN 3 IN 3 IN 4
IN 5
(g) Benar
IN 1 IN 6 CR12
IN 2 IN 4 IN 7
IN 3 IN 5 IN 8
SALAH
(h) Salah
IN 1 IN 4 IN 6 CR12
IN 2 IN 5 IN 7
IN 3 IN 8 BENAR
(i) Benar
PROGRAM SCAN
PEMOGRAMMAN
I/O ON-OFF PLC
4.1. TUJUAN
Menjelaskan fungsi kontak (input) dari PLC.
Menjelaskan fungsi coil (output) dari PLC.
Menjelaskan prosedur menginstalasi program ON-OFF PLC.
Membandingkan masalah kontrol industri dengan program ON-OFF PLC.
Mengetahui kemampuan dari PLC.
Menunjukan kemampuan dari PLC terhadap relay logika didalam pengawatan.
Mengembangkan diagram ladder untuk permasalahan industri.
NO NC NO dan NC
NO NC NO NC NO NC NO NC
Motor DC Coil
V A
M M
Langkah kedua, sketsa diagram logika relay untuk menunjukan kerja rangkaian
diatas, ditunjukan dalam gambar 4.5.
SAKLAR 1 SAKLAR 2 LIMIT RELAY
SWITCH COIL
Hasil diagram akan terlihat seperti pada gambar 4.7. Diagram ladder,
ketika saklar PLC diatur untuk bekerja, rangkaian akan bekerja sesuai dengan
yang diharapkan. Langkah edit program ladder dapat berbeda beda tergantung dari
type PLC dan software yang dipergunakan, untuk bentuk lain dapat dipergunakan
buku petunjuk operasi.
Input Output
IN001 CR01
7 COM
COM
1 17
2 P 18
3 L 19
SW 1
4 C 20
5 21
M
6 22
7 23
8 24
Contoh 2. adalah rangkaian start stop pengunci, ketika tombol start di tekan, coil
akan menyala. Dan ketika tombol start dilepas, coil tetap menyala. Karena ditahan
oleh sebuah kontak pengunci yang berhubungan parallel dengan tombol start. Dan
kontak pengunci menutup ketika coil menyala, Jika tombol stop ditekan coil
berhenti dan mati, keuntungan model ini dibandingkan model contoh 1, adalah
ketika power kontrol terputus kemudian terhubung kembali, tombol start harus
ditekan untuk memberi kembali pada tegangan coil sedangkan untuk model
contoh 1 coil akan segera menstart ulang, tidak memberikan tanda bahaya bagi
operator atau teknisi yang memperbaikinya. Diagram logic relay dan diagram
logic PLC untuk model ini ditunjukan pada gambar 4.9.
DIAGRAM DASAR LOGIC RELAY DIAGRAM PENGAWATAN
L1 Stop Start M L2
3 4 3 L1 L2 L3
Start
Aux T1 T2 T3
Aux Stop M
Input Output
IN002 IN001 CR017
CO CO
Stop M M
1 17
CR017 2 18
Start 2 18 M
4 20
5 21
IN1 608
L
On
IN2 608
U
Off LATCH / UNLATCH LOGIC PLC
608 OUT 7L
M
LOGIC RELAY
DIAGRAM DASAR DIAGRAM PENGAWATAN
F– 1 F-2
Stop
F-1
Ref F-2 R
For
5 F L2
R-1
Rev
R-2
R-1
7 R L2
LOGIC PLC
BENTUK DI LAYAR DIAGRAM PENGAWATAN
R
REV R
STOP F
2 18
IN003 IN004 IN002 CR017 CR018 Start F
R
3 19
R
Stop R 4 20
CR018
5 21
CR017 CR019 Stop R
Red
CR018 CR020
Green
(a). Jogging dengan Start Push button (b). Jogging dengan Control Relay 3 push button
switch Pemilih JOG
Jog Run CR M
A2 M
JOG M
A1
CR
Pada contoh ini sambungan terminal PLC ke perangkat output yang berupa
alarm sangat sederhana, jika menggunakan rangkaian relay maka sambungan akan
lebih rumit.
IN 004 0022
RUN CR - FS
L Latch
IN 004 0022
STOP
U CR - FS
UnLat
0022 ch
LIGHTS
2 Output
HOT VALVES
OUTPUT
MODUL COILS
ATAU
STATER
Output
ATAU
CR002
IN004 IN005 CR - FS
SAKLAR 1
CR - FS
VR - FS
SAKLAR 2 INPUT
MODUL
PROYEKSI
KE FRAM E
MOTOR
LSDD
PELINDUNG
PENGAMAN
BENDA
LSSP KERJA
LSSD
SISTEM
MASTER START
KONTROL
STOP
KIRI KANAN
B
Gambar 4.15. Layout Operasional Mesin Bor
Posisi awal putaran mesin dan mata bor berada diatas, bagian yang akan
dibor ditempatkan dibawah. Kemudian turun pelindung keamanan setelah kedua
tombol start ditekan, dua saklar pushbutton direkomendasikan untuk meyakinkan
kedua tangan keluar dari jalur. Bor berputar dan kebawah, kekuatan putaran
dilengkapi oleh silinder udara yang mendorong dan menarik. Sistem pneumatic
menggunakan elektrik solenoid.
Ketika pemboran telah selesai, sensor yang diletakkan dibawah akan
merespon dan bor sepenuhnya akan kembali keatas, dan sistem akan berhenti. Jika
tidak ada bagian yang akan dibor maka solenoid tidak akan bekerja.
Untuk menambah keamanan juga perlu diperhatikan. Lebih aman lagi
sebelum mesin dijalankan ketika tombol stop ditekan setiap saat bor dan
pelindung kembali lagi.
Catatan, bahwa menekan stop kapan saja dapat menghentikan langkah langkah
kerja dan mereset kembali seperti awal.
Gambar
3 4.16. Pengawatan Perangkat I/O Ke PLC
CR017
IN008 CR018
CR019 CR020
Langkah ke enam, memeriksa urutan kerja ladder. Urutan kerja diagram ladder
adalah sebagai berikut:
A. Tekan tombol start, IN001. CR017 aktif
B. CR017 terkunci
C. Menepatkan benda kerja pada tempatnya, IN003 menutup, posisis IN009 NC.
Tekan kanan dan kiri tombol start IN004 dan IN005, CR018 aktif, pelindung
turun.
D. Ketika pelindung akan turun mengaktifkan LSDD IN008.
E. CR018 dan IN008 tertutup, CR019 aktif motor bor berputar
F. CR019 tertutup, mengaktifkan CR020 bor turun.
G. Pengeboran selesai, LSSD IN009 aktif NO, CR018, CR019 dan CR020 semua
off, Motor berhenti berputar dan pelindung keamanan kembali keatas.