Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
pemecahan soal. Algoritma adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menentukan jumlah langkah yang tepat atau jumlah iterasi yang dibutuhkan,
Tahap ini akan mengubah algoritma menjadi sebuah diagram alir yang
pengujian.
Dalam hal ini kita cukup menyelesaikan soalnya dua- satu kali dalam
presisi tunggal dan satu kali dalam presisi rangkap. Dari selisih hasil dapat
pembualatan yang sama akan terjadi pada soal-soal yang sama yang akan
minimum yang mungkin terdapat dalam soal tersebut. Nilai yang sebenarnya
6
yang harus didapat harus terkandung dalam ruang lingkup yang ditentukan
Silisih dua bilangan yang seperti halnya pada metode presisi rangkap
dua maka akan terdapat beberapa angka hilang. Pada metode ini akan dicari
Metode Numerik adalah salah satu cabang ilmu matematika, cabang ilmu ini
Metode berarti cara atau jalan untuk mencari pemecahan dari suatu problem
agar lebih mudah untuk diselesaikan. Sedangkan numerik berasal dari kata
numeris yang berarti hasil atau nilai angka. Jadi metode numerik dapat diartikan
error itu kecil maka bisa dianggap sebagai hasil yang tepat, tetapi jika error itu
besar maka hasil yang didapat bukan merupakan hasil yang diinginkan.
7
telah kita lakukan, nilai dapat berarti sebuah harga atau value, sedangkan
pendekatan adalah keadaan dimana membuat objek itu seolah-olah seperti objek
yang sebenarnya.
Maka nilai pendekatan adalah nilai dari sebuah hasil perhitungan yang
mendekati hasil sebenarnya, sebenarnya nilai ini tidak tepat sama seperti nilai
dari fungsi tertentu yang dibatasi titik variabel tertentu, dengan bentuk persaman
secara umum:
b
I = ∫ f ( x ) dx (2-1)
a
Dengan f(x) sebagai fungsi terhadap variabel x yang dihitung batas x=a
yang merupakan batas paling kiri sampai dengan batas x=b yang merupakan batas
paling kanan.
dikatakan luas dibawah kurva y=f(x), dari a ke b. Beberapa metode numerik untuk
Nilai hampiran integral dari suatu fungsi f(x) didasarkan pada polinomial.
f n ( x ) = a 0 +a1 x +a 2 x 2 +..... +a n −1 x n −1 +a n x n
(2-3)
Fungsi f(x) bisa fungsi linier dan bisa juga fungsi kuadrat.
Persamaan 2-1 diatas dipakai untuk menghitung luas dibawah kurva dengan
batas x=a sampai x=b. Metode luas trapesium didasarkan pada ide nilai
sedemikian sehingga bentuk area pada sumbu sub interval berupa trapesium.
kesalahan yang lebih kecil dan semakin teliti hasil hampiran integral tersebut.
h n =1
I=
2
f ( a ) + f (b ) + 2 ∑
i −1
f ( xi )
(2.4)
trepesium. Bila proses diulang pada interval (a,b) menjadi 2n subinterval yang
h 2h n =1 4h n
f ( x) =
3
f ( a ) + f (b ) + ∑
3 k =1
f ( x 2k ) + ∑
3 k =1
f ( x 2 k −1 )
(2.5)
h=(b-a)/n
10
4. Jumlah awal=0
5. Hitung luas trapesium setiap subinterval dari k=1 sampai n-1 dengan
Selama k<n-1:
- x=a+h*k
- Jumlah=Jumlah+fungsi(x);
Jumlah=h*fungsi(a)+fungsi(b)+2*Jumlah)/2
h=(b-a)/2n
4. JumlahGenap=0
Selama k<n-1:
- x=a+h*2*k
- JumlahGenap=JumlahGenap+fungsi(x);
7. JumalahGanjil=0
Selama k<n:
- x=a+h*(2*k-1));
- JumlahGanjil=JumlahGanjil+Fungsi(x);
11
Jumlah=h*fungsi(a)+fungsi(b)+2*JumlahGenap+4*JumlahGanjil/3