You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadurat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya atas
terselesaikannya penulisan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari
Terhadap Pertumbuhan Kecambah Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)” penulian karya ilmiah ini
merupakan tugas akhir semester 1.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari semua pihak penulisan karya ilmiah ini tidak
akan berjalan dengan baik Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ir. Dadik Hariyadi selaku kepala sekolah SMKN 1 PURWOSARI.
2. B. Hety selaku guru pembimbing kami.
3. Teman-teman SMKN ! PURWOSARI, atas dukungan dan solidaritasnya.
4. Semua pihak yang turut serta mendukung terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Penulis berusaha sekuat tenaga untuk menyeleaikan karya tulis ilmiah ini semaksimal mungkin, akan
tetapi kami juga tidak mengelak bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak
senantiasa kami harapkan untuk menyempurnakan karya ilmiah ini dimasa mendatang.
Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridha-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pasuruan, 8 Desember 2009

Penulis

RINGKASAN

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN


KECAMBAH BIJI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus).

Latar belakang dari penelitian ini adalah pertumbuhan dan perkembangan merupakan 2 aktifitas
kehidupan yang tidak dapat dipisahkan,karena prosesnya berjalan bersamaan.Pertumbuhan
diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran / volume serta jumlah sel secara
irreversible,atau tidak dapat kembali ke bentuk semula .Perkembangan adalah peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk ( metamorfosis ) dan tingkat kedewasaan.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan
ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji . Perubahan embrio saat perkecambahan
umumnya adalah radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar,selanjutnya plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang dan daun.
Penelitian ini didukung beberapa teori yang mendukung terhadap pengaruih gelan dan terang bagi
pertumbuhan tanaman. Dengan metode penelitian observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang dilakukan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tempat gelap tumbuhan
dapat berkembang dengan baik yang ditandai dengan panjang kecambah yang cenderung lebih
panjang daripada pertumbuhan di tempat yang terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh zat
auksin yang akan bekerja maksimal pada tempat yang gelap atau tidak terkena cahaya matahari
berlebih.

Kata kunci: kacang hijau, pertumbuhan, zat auksin

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan 2 aktifitas kehidupan yang tidak dapat


dipisahkan,karena prosesnya berjalan bersamaan.Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran / volume serta jumlah sel secara irreversible,atau tidak dapat kembali ke
bentuk semula .Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk ( metamorfosis ) dan tingkat
kedewasaan.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio.Hasil perkecambahan
ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji . Perubahan embrio saat perkecambahan
umumnya adalah radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar,selanjutnya plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang dan daun.
Pada setiap tahap dalam kehidupan suatu tumbuhan, sensitivitas terhadap lingkungan dan
koordinasi respons sangat jelas terlihat. Tumbuhan dapat mengindera gravitasi dan arah cahaya dan
menanggapi stimulus-stimulus ini dengan cara yang kelihatannya sangat wajar bagi kita. Seleksi alam
lebih menyukai mekanisme respons tumbuhan yang meningkatkan keberhasilan reproduktif, namun
ini mengimplikasikan tidka adanya perencanaan yang disengaja pada bagian dari tumbuhan
tersebut (Campbell, 2002).
Perkembangan memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, dan persediaan oksigen
yang cukup. Periode dormansi juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan banyak biji sebagai
contoh, biji buah apel hanya dapat berkecambah setelah masa dingin yang lama. Ada bukti bahwa
perkecambahan kimia terbentuk di dalam bijinya ketika terbentuk. Pencegahan ini lambat laun akan
dipecah pada suhu rendah sampai tidak lagi memadai untuk menghalangi perkecambahan ketika
kondisi lainnya membaik (Latunra, dkk., 2009).

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun
dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji
karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak (Latunra, dkk., 2009).
Percobaan ini diadakan agar kita dapat melihat bahwa cahaya secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi perkembangan perkecambahan itusendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Periode pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya.Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu factor dari lingkungan dan factor dari dalam tubuh organisme.
Dalam percobaan kali ini kita akan membahas pengaruh sinar matahari/intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman yang dalam hal ini adalah kacang hijau.
Berapa perbedaan pertumbuhan tinggi kecambah kacang hijau dengan kapasitas cahaya matahari
yang cukup dengan yang tidak mendapat cahaya sama sekali ?

1.3 Hipotesis
Kapasitas cahaya matahari yang cukup akan membuat pertumbuhan kecambah lebih cepat
dibanding tidak mendapatkan cahaya sama sekali.
Variabel

Variabel control : # Jumlah Kapas


# Jumlah Biji Kacang Hijau
Variabel Terkait : Pertumbuhan kecambah yang dapat diukur dari tinggi tanaman termasuk dalam
variable terikat.
Variabel Bebas : Cahaya Matahari

1.4 Tujuan dan Kegunaan


1.4.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa sinar matahari berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau , dan untuk membahas hal – hal yang terkait dalam
pengamatan pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan kecambah.

1.4.2 Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap
tumbuhan , baik efek positif maupun negative.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 CAHAYA MATAHARI


Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer
(93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh
manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari
mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil,
sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata
Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan
tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan
korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat
helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton
massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41
berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali
sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat
Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan
bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini
terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu
satuan astronomi (Astronomical Unit = AU) adalah 93 juta mil = 148 juta km. Dibandingkan dengan
bumi, diameter matahari kira-kira 112 kali diameter Bumi. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya
tarik bumi. Cahaya matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke Bumi dan cahaya matahari
yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun yang memandang terus kepada matahari menjadi
buta.

2.1.1 Suhu
Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga
yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di
Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang
diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya
15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar
13.889.000 °C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan
kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas
itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal
dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.

2.1.2 Perputaran Matahari


Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma, menyebabkan rotasinya
lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25
hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi
Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta
kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi
seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak
terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah,
sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula
melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang
muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan
matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain
dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi
menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana
matahari.

2.1.3 Prominensa
Lidah api yang ada di matahari atau juga disebut Prominensa merupakan bagian matahari yang
sangat besar, terang, yang mencuat keluar dari permukaan matahari, seringkali berbentuk loop
(putaran). Tanggal 26-27 September 2009 lalu, wahana ruang angkasa (Stereo A dan Stereo B) yang
khusus memantau matahari merekam fenomena selama 30 jam ini.
Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar menuju korona
matahari. Jika korona merupakan gas-gas yang telah diionisasikan menjadi sangat panas, dinamakan
plasma, yang tidak begitu memperlihatkan cahayanya, prominensa berisikan plasma yang lebih
dingin.
Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang pernah diobservasi
terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar 350.000 kilometer - sekitar 28 kali diameter bumi.
Massa di dalam prominensa berisikan material dengan berat hingga 100 miliar ton.

2.1.4 Gerakan Matahari


Matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut :
• Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan rotasi dapat
dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang kadang-kadang berada di sebelah
kanan dan kira-kira 2 minggu berada di sebelah kiri.
• Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak diantara gugusan
bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu mengelilingi pusat galaksi.

2.1.5 Sinar Matahari


Sinar matahari atau cahaya matahari adalah sinar yang berasal dari matahari. Tanaman
menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya
matahari, takkan ada kehidupan di Bumi.
Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubuh
manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajan sinar matahari bisa menyebabkan
kulit terbakar.

Gambar 1. Cahaya matahari

Tanaman memerlukan cahaya matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman
akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat
disentuh, daunnya teraba amat basah.
Manfat Sinar Matahari
• Sinar Matahari Mengurangi Kolesterol Darah
Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D, tubuh Anda akan memberikan
peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit
sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.
• Sinar Matahari Mengurangi Gula Darah
Cahaya matahari mampu berperan sebagai insulin yang memberikan kemudahan penyerapan
glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa)
menjadi gula yang tersimpan (glikogen) yang tersimpan di hati dan otot, sehingga menurunkan gula
darah.
• Sinar Matahari Adalah Penawar Infeksi dan Pembunuh Bakteri
Matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan
tuberkulosis (TBC), erisipelas, keracunan darah, peritonitis, pnemonia, mumps, asma saluran
pernafasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi
jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Beberapa jenis bakteri di udara
dibinasakan dalam 10 menit oleh sinar ultraviolet.
Seorang ilmuwan menutup setengah dari piring batu yang dipenuhi dengan bakteri - setengah
lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian piring yang tertutup tetap dipenuhi bakteri, tetapi
tidak ada yang tumbuh di setengah piring yang terbakar sinar matahari. Semua bakteri telah
terbunuh. Jika Anda membuka lebar tirai dan jendela rumah agar sinar matahari masuk ke ruangan,
maka setelah satu jangka waktu sinar matahari ini akan membunuh bakteri yang berada di debu
jendela dan lantai, sehingga membuat rumah Anda menjadi tempat yang lebih sehat untuk didiami.
• Sinar Matahari Meningkatkan Kebugaran dan Kualitas Pernafasan
Sinar matahari bisa meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke
jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot sewaktu Anda
berolahraga. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan volume nafas ialah bahwa glikogen
bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.
• Sinar Matahari Membantu Membentuk dan Memperbaiki Tulang
Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh Anda karena paparan sinar matahari,
kemampuan penyerapan kalsium akan meningkat. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang
dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak normal).
• Sinar Matahari Meningkatkan Beberapa Jenis Kekebalan
Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang
penyakit. Antibodi (gamma globulins) Anda akan bertambah. Sepuluh menit di.bawah sinar
ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu mengurangi potensi terserang flu antara 30 sampai 40
persen.
Disamping banyak manfaatnya, terlalu lama berada di bawah sinar matahari, terutama setelah
melewati pagi hari, bisa menyebabkan hal-hal berikut :
• Sinar Matahari Membuat Kulit Anda Terbakar
Hari berawan bukan jaminan kulit Anda aman dari serangan sinar matahari. Awan bisa menyaring
banyak berkas cahaya yang kelihatan dan inframerah, namun 80% radiasi ultraviolet mampu
menembus pertahanan awan.
• Sinar Matahari Bisa Meningkatkan Resiko Kanker Kulit
Angin sepoi-sepoi juga bisa menambah bahaya itu. Kebanyakan sinar matahari dengan tingginya
trigliserid darah adalah faktor yang paling besar penyebab terjadinya kanker kulit.
• Sinar Matahari Mempercepat Proses Penuaan
Z.R. Kime dalam bukunya Sunlight Could Save Your Life, menyatakan bahwa bertambahnya
penggunaan minyak sayur olahan (poliunsaturated), menyebabkan bertambahnya kehadiran radikal
bebas pada kulit. Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul (yang terpecah-pecah) dengan
kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar, penyebab utama penuaan
dini - keriput kulit.
Anda mendapatkan manfaat terbaik disinari cahaya matahari sebelum pukul 09.00 pagi dan setelah
pukul 16.00 sore. Pada saat-saat itu kulit Anda tidak mendapatkan sinar gelombang pendek (sinar-
gelombang pendek: ultraviolet, sinar-x, sinar gamma, sinar cosmos), sebaliknya Anda lebih banyak
mendapatkan sinar gelombang - panjang atau inframerah.

2.2 Pertumbuhan
Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat
irreversible.Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif
Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer

Gambar 2. Auksonometer

2.2.1 Jenis pertumbuhan dan perkembangan


2.2.1.1 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang.

~ diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal


~ meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah
differensiasi

~ teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika
korpus

a. Teori Tunika Korpus


Teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang
terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus.
Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus
adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.

eori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt

b. Teori Histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom
(bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar
yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).

teori ini dikemukakan oleh Hanstein

2.2.1.2 Pertumbuhan Sekunder


Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan
adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral.
Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang
menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar
membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga
felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga
epidermis lebih kedap terhadap air).

2.3 Perkembangan
Merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau
kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi,
histogenesis, organogenesis dan gametogenesis)
Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.

2.3.1 Struktur biji


Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta
cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin
(jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari)

2.4 Perkecambahan
Perkecambahan (germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan
muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
2.4.1 Proses perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran
biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada
tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang
mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan
LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang
mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1),
GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang
normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs)
diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis,
seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji
terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang
biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

2.4.2 Tipe perkecambahan


Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan
epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini
terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi
pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk
memperkirakan kedalaman tanam.Perkecambahan adalah proses pertumbuhan biji menjadi
makhluk hidup baru.
Jenis perkecambahan:
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya
terjadi pada tanaman dikotil
2. Perkecambahan tipe hipogaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya
terjadi pada tanaman monokotil.
Urutan proses perkecambahan:
Imbibisi: Masuknya air kedalam biji
Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dalam kotiledon
/ endosperm
Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
Embrio tumbuh dann berkembang

2.5 Kacang Hijau


Kacang hijau yang bernama latin Phaseolus radiatus L merupakan salah satu tanaman dikotil yang
memiliki tipe perkecambahan epigeal. Biji kacang hijau mengalami perkecambahan selama kurang
lebih satu minggu dan selama masa perkecambahan ini kecambah kacang hijau mengalami masa
yang memerlukan perlakuan yang intensif. Biji akan tumbuh menjadi kecambah setelah timbulnya
titik tumbuh yang kemudian akan tumbuh menjadi radikula dan plumula. Radikula dan plumula
inilah yang sangat rentan terhadap serangan bakteri, jamur dan virus. Untuk mencapai kondisi
optimum dalam perkecambahan perlu diperhatikan beberapa hal antara lain oksigen suhu dan
cahaya. Salah satu komponen penting yang harus diperhatikan dalam perkecambahan ialah faktor
kisaran suhunya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa suhu optimum perkecambahan kacang
hijau ialah pada suhu 28° C. Pada suhu ini enzim pada kacang hijau beraktivitas pada keadaan
maksimum, sehingga segal a zat yang diperlukan dalam perkecambahan terpenuhi dengan optimal.
Dalam suhu yang lebih rendah, yaitu pada suhu 0° C, biji tidak mengalami perkecambahan. Hal ini
disebabkan pada suhu ini enzim belum aktif sehingga pengadaan zat hara tidak dapat dipenuhi.
Begitupula saat suhu mencapai 45° C, enzim mengalami kerusakan sehingga biji dapat terlihat
terbakar. Enzim yang dibutuhkan dalam perkecambahan kacang hijau salah satunya ialah enzim
amilase. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis
oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Zat-zat inilah yang
kemudian diperlukan dalam perkecambahan kacang hijau. Perolehan zat inilah yang memerlukan
suhu optimum untuk berkecambah.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan
kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde,
bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan
Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan
pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur.
Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan
kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal
sebagai soun.

2.5.1 Manfaat Kacang Hijau untuk Kesehatan


Kacang Hijau banyak tumbuh hampir disemua tempat di Indonesia. Berbagai jenis makanan (olahan)
asal kacang hijau seperti bubur, minuman, bakpia, gandastu ri dan lain-lain.
Kandungan yang ada pada Kacang Hijau per 100 gram antara lain :
- Protein (g) 24,0
- Lemak (g) 1,3
- Karbohidrat (g) 56,7
- Kalsium (mg) 124
- Fosfor (mg) 326
- Vitamin B1 (mg) 0,47
- Vitamin B2 (mg) 0,39
Kekurangan energi dan protein yang menyebabkan gizi kurang dapat menghambat pertumbuhan
badan.
Vitamin B1 bermanfaat untuk pertumbuhan dan anti beri-beri. Kekurangan Vitamin B1 dapat
mengganggu proses pencernaan makanan dan menghambat pertumbuhan. Vitamin B1 dapat
meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan. Vitamin B1 adalah bagian dari
koenzim yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa
adanya Vitamin B1 tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat. Vitamin B1 dapat
menambah kegiatan syaraf sehingga menjadi bersemangat. Kekurangannya dalam jangka panjang
menyebabkan mudah capai, kurang nafsu makan, berat badan turun, sulit buang air besar dan nyeri
syaraf. Kebutuhan Vitamin B1 terutama untuk mereka yang bekerja lebih banyak menggunakan
tenaga (energi) antara lain : olahragawan, anak-anak dalam masa pertumbuhan. Juga ibu hamil dan
menyusui sangat membutuhkan Kacang Hijau karena kandungan Vitamin B1 dalam ASI sangat
bergantung pada ada tidaknya Vitamin B1 dalam makanan yang dikonsumsi ibu. Kandungan Vitamin
B2 sangat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat membantu penyerapan protein dalam tubuh.
Selain itu juga berfungsi untuk membantu pertumbuhan badan sebagaimana Vitamin B1.
BAB. III METODE PENELITIAN

3.1 Jadwal Penelitian


Penelitian Biji kacang hijau dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 5-9 Desember 2009.Penelitian
ini dilaksanakan di Laboratorium IPA SMK Negeri I Purwosari.

3.1 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah wadah (gelas plastik), kapas, dan penggaris untuk
mengukur pertumbuhan biji kacang hijau.

3.2.2 Bahan
Bahan yang di gunakan dalam percobaan ini adalah 15 biji kcang hijau dan air secukupnya.

3.3 Cara Kerja

1. Merendam beberapa biji kacang hijau ke dalam air selama beberapa menit
2. Memilih 15 biji kacang hijau yang mengapung dalam air karena hal itu menandakan biji kcang
hijau yang memiliki kualitas yang baik.
3. Menyiapkan wadah atau gelas plastik yang sudah diberi lubang udara.
4. Memasukkan kapas ke dalam masing-masing gelas platik.
5. Meneteskan sedikit air pada kapas di dalam gelas plastik.
6. Biji kacang hijau siap di atur sedemikan rupa pada masing-masing gelas plastik.
7. Meletakkan masing-masing gelas pada tempat yang telah ditentukan, yaitu pada kolong tempat
tidur, teras rumas, dan ruang kamar.
8. Melakukan pengamatan pengamatan selama 5 hari dan mencatat hasil perkembangannya dalam
sebuah tabel.
9. Memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, terdapat perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau
yang di letakkan pada tempat yang terang dan tempat yang gelap. Hal ini dapat dilihat pada table
lampiran tentang pertumbuhan kacang hijau pada masing-masing tempat selama beberapa hari.
Tempat Jumlah biji Hari ke- (cm) Rata-rata
12345
Teras Rumah 1 belum 0.25 2.50 4.00 4.60 2.8375
2 belum 1.00 4.20 4.80 4.90 3.725
3 belum 0.75 3.10 3.50 3.60 2.7375
4 belum 0.50 1.00 1.30 1.80 1.15
5 belum 0.50 0.50 1.10 1.90 1
Rata-rata 0.600 2.260 2.940 3.360 2.290
Kamar 1 belum 1.40 1.00 2.20 3.00 1.9
2 belum 1.20 0.90 1.50 2.30 1.475
3 belum 1.50 1.20 1.80 2.90 1.85
4 belum 0.50 0.40 2.00 3.10 1.5
5 belum 0.75 0.60 1.70 2.00 1.2625
Rata-rata 1.07 0.82 1.84 2.66 1.60
Kolong 1 belum 0.50 1.90 2.70 4.50 2.4
2 belum 0.50 2.00 4.50 7.00 3.5
3 belum 0.75 2.60 5.20 7.80 4.0875
4 belum 1.50 2.10 3.00 3.70 2.575
5 belum 1.00 1.80 2.50 3.60 2.225
Rata-rata 0.850 2.080 3.580 5.320 2.958
Tabel 1. Perkembangan biji kacang hijau pada beberapa tempat

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perkecambahan pada tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan
(perkembangan) kacang hijau.
Berdasarkan table 1 tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa perkembangan paling
cepat adalah perkembangan kacang hijau pada kolong. Pada hari pertama pengamatan, dimasing-
masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum menunjukkan perkembangan sama
sekali. Perbedaan perkembangan kacang hijau mulai tampak pada hari ke dua sampai hari ke lima.
Perkembangan biji kacang hijau di teras rumah menujukkan perbedaan antara biji 1,2,3,4 dan 5.
Perkembangan biji pada teras rumah yang paling baik adalah biji 2 dengan rata-rata perkembangan
3,725 cm / hari. Sedangkan untuk perkembangan biji 1 memiliki rata-rata perkembangan 2,8375 /
hari. Untuk biji kacang hijau yang ke 3 memiliki rata-rata perkembangan 2,735 cm/hari. Untuk biji
kacang hijau ke-4 memiliki rata-rata perkembangan 1,5 cm/hari. Sedangkan untuk biji yang ke 5
memiliki perkembangan yang agak lambat, karena hanya memiliki rata-rata perkembangan 1
cm/hari.
Untuk biji kacang hijau yang diletakkan di dalam kamar juga menunjukkan perbedaan perkembangan
pada setiap biji kacang hijau. Kondisi tempat di dalam ruang kamar adalah terang dengan intensitas
cahaya dari lampu. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan bagi setiap biji kacang hijau yang di
amati, yaitu biji kacang hijau 1, 2, 3,4, dan 5. Pada hari pertama, masing-masing biji kacang hijau
belum menunjukkan perkembangan, artinya biji kacang hijau belum ada yang berkecambah.
Sedangkan pada hari ke dua rata-rata perkecambahan biji kacang hijau adalah 0,6 cm. Selanjutnya
pada hari ke tiga mengalami peningkatan perkembangan dengan rata-rata 2,26 cm begitu juga pada
hari ke empat dan ke lima biji kacang hijau terus mengalami peningkatan dengan rata-rata 2,940 cm
pada hari ke empat dan rata-rata 3,360 pada hari ke lima.
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilihat, pada kamar perkembangan masing-masing biji
memiliki perbedaan perkecambahan. Pada biji yang ke satu, memiliki rata-rata perkembangan 1,9
cm/hari. Untuk biji yang ke dua memiliki rata-rata perkembangan sebesar 1,475 cm/hari. Sedangkan
untuk biji ke tiga memiliki rata-rata perkeambangan 1,85 cm/hari. Untuk biji ke empat memiliki rata-
rata perkembangan 1,5 cm/hari. Dan untuk biji ke lima memiliki rata-rata perkembangan 1,2625
cm/hari. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa biji kacang hijau yang memiliki perkembangan
cukup baik pada kondisi kamar adalah biji yang pertama dengan rata-rata perkembangan 1,9
cm/hari, sedangkan biji kacang hijau yang memiliki perkembangan kurang baik pada kondisi kamar
adalah biji yang ke lima karena hanya memiliki rata-rata perkembangan sebesar 1,2625 cm/hari.
Dari ketiga tempat yang dijadikan variabel dalam penelitian, ternyata berdasarkan tabel hasil
pengamatan menunjukkan bahwa pada kolong biji kacang hijau mengalami perkembangan yang
paling baik. Hal ini disebabkan karena pengaruh cahaya pada perkembangan biji kacang hijau.
Ditempat kolong pada hari pertama biji kacang hijau belum mengalami perkecambahan. Pada hari
kedua rata-rata perkembangan biji kacang hijau adalah 0,85 cm. Pada hari ketiga mengalami
peningkatan, dengan rata-rata perkembangan sebesar 2,080 cm. Sedangkan pada hari ke empat dan
kelima biji kacang hijau juga terus mengalami peningkatan perkembangan dengan rata-rata 3,580
pada hari ke empat dan 5,320 pada hari kelima.
Masih berdasarkan tabel pengamatan, jika ditinjau dari perkembangan masing-masing biji kacang
hijau juga menunjukkan adanya perbedaan dalam perkembangannya. Pada biji yang ke satu rata-
rata perkembangannya adalah 2,4 cm/hari. Untuk biji kacang hijau yang kedua memiliki rata-rata
perkembangan sebesar 3,5 cm/hari. Biji kacang hijau yang memiliki perkembangan yang paling
bagus adalah pada biji yang ke tiga dengan rata-rata perkembangan 4,0875 cm/hari. Untuk biji
kacang hijau yang ke empat memiliki rata-rata perkembangan 2, 575 cm/hari, dan untuk biji yang
kelima memiliki rata-rata perkembangan sebesar 2,225 cm/hari.
Dari ketiga tempat yang dijadikan tempat untuk percobaan dapat dilihat bahwa biji kacang hijau
yang diletakkan pada kolong memiliki perkembangan yang paling baik daripada di teras rumah atau
kamar. Hal ini disebabkan karena pada kolong memiliki kondisi tempat yang paling gelap dari pada
kedua tempat yang lain. Pada tempat yang terang kecambah cenderung lebih pendek darpada di
tempat yang gelap hal ini disebabkan karena pada tempat terang kondisinya sudah cukup untuk
melakukan fotosintesis, sedangkan pada tempat gelan dia berusaha untuk mencari cahaya untuk
melakukan fotosintesis, sehingga kecambahnya lebih panjang.
Selain itu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada tumbuhan sangat mempengaruhi
perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada tumbuhan befungsi untuk pertumbuhan bagi
tanaman, zat auksin pada tanaman dapat menghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya
matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman ditempat gelap lebih panjang
daripada ditempat yang terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau
dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak akan bekerja maksimal jika terkena sinar matahari, dan
sebaliknya zat auksin akan bekerja maksimal jika berada pada tempat yang cenderung gelap.
Kecambah yangg ditumbuhkan di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang di
tempat terang. Hal ini disebabkan pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur
pemanjangan sel di meristem ujung) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya
matahari.
Pada tempat terang auksinnya lebih sedikit sehingga tumbuhnya lebih lambat, sedang pada tempat
gelap auksinnya banyak sehingga tumbuhnya lebih cepat.
Namun tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning pucat, kurus, daunnya tidak berkembang,
dan lama2 akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya juga merangsang
pembentukan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak
bisa membuat makanan sendiri (fotosintesis).

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada tempat gelap perkembangan
(perkecambahan) biji kacang hijau lebih panjang daripada perkembangan (perkecambahan) biji
kacang hijau ditempat yang terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh zat auksin pada tumbuhan
tidak akan bekerja maksimal pada tempat yang terang atau jika terkena cahaya matahari yang
berlebih.

5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil percobaan yang baik pada penelitian perkecambahan biji kacang hijau
terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya
perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan
ditanam. Sehingga pelaksanaan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan, dan meminimalkan
kesalahan dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Kacang Hijau. Wikipedia, diakses pada tanggal 29 November 2009.

Anonim. 2008. Artikel Sinar Matahari. Wikipedia, diakses pada tanggal 29 November 2009.

Anonim. 2008. Kecambah Kacang Hijau (GIZI). Wkipedia, diakses pada tanggal 30 November 2009.

Anonim. 2008. Manfaat Kacang Hijau Untuk Kesehatan. Wkipedia, diakses pada tanggal 30
November 2009.

Anonim. 2008. Manfaat Sinar Matahari. Wikipedia, diakses pada tanggal 30 November 2009.

Anonim. 2008. Matahari. Wikipedia, diakses pada tanggal 30 November 2009.

Anonim. 2008. Perkecambahan. Wikipedia, diakses pada tanggal 30 November 2009.

Anonim. 2008. Kacang Hijau.Wikipedia, diakses pada tanggal 30 November 2009.

Latunra, A.I., Eddyman, W,F., Tambaru, E., 2007. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan II.
Universitas Hasanuddin, Makassar.

You might also like