Professional Documents
Culture Documents
UMROH
1
DAFTAR ISI
Haji ................................................................................................................................. 3
Umroh ............................................................................................................................. 8
2
HAJI DAN UMROH
HAJI
A. Pengertian Haji
B. Keutamaan Haji
1. Ibadah Haji merupakan salah satu perintah Allah yang harus dikerjakan, bagi yang
mampu.
2. Ibadah Haji merupakan Jihad fi Sabilillah.
3.Ibadah Haji dapat menghapuskan dosa, bagi yang menjalankannya sesuai dengan
perintah Allah SWT.
4. Haji dan Umroh merupakan kifarat/penebus dosa. Ada dosa yang yang hanya dapat
ditebus
dengan wukuf di Arafah saat Ibadah Haji.
5. Surga adalah balasan bagi Haji yang mabrur.
6. Biaya yang dikeluarkan untuk Ibadah Haji merupakan infaq fi sabilillah.
C. Hukum Haji
Haji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur hidup.
D. Dalil Haji
Dari Alquran:
وهلل على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال ومن كفر فإن هللا غني عن العالمين .
Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban
haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam."
Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada tahun ke sembilan Hijrah. Nabi
saw. melakukan haji hanya sekali, yaitu haji wada.
Dari hadis:
3
" Tidak ada balasan haji mabrur kecuali surga. "
" Barangsiapa melaksanakan haji tanpa melakukan kejahatan seksual dan tidak
melakukan tindakan kefasikan, maka ia kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya. "
"Wahai manusia! Sesungguhnya telah difardukan kepadamu haji, oleh sebab itu
berhajilah."
E. Jenis-Jenis Haji
1. Haji Tamattu
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian Ibadah Haji,
dan
diselingi Tahallul.
2. Haji Ifrad
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh,
dan diselingi Tahallul.
4
Urutan Haji Ifrad :
3. Haji Qiran
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu
bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
5
F. Syarat-syarat Haji
1. Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah.
2. Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.
3. Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan antara
yang baik dan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian setelah dewasa yang
bersangkutan belum bebas dari fardu haji.
4. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.
5. Sehat jasmani.
6. Memiliki bekal dan sarana perjalanan.
7. Perjalanan aman.
G. Rukun Haji
Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji. Jika tidak
dikerjakan maka Hajinya tidak syah
Rukun Haji : Artinya :
Ihram Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan
memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat
Wukuf di Arafah Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah
Tawaf Ifadah Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah
melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah
Sa'i Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah
sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah
Tahallul Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i
Tertib Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang
tertinggal
H. Wajib Haji
Wajib Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan padaIbadah Haji, jika tidak dikerjakan
harus membayar dam (denda)
6
Niat Ihram Dilakukan setelah berpakaian Ihram
Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tgl 9
Dalam perjalanan dari Arafah ke Mina
Zulhijah
Melempar jumroh Aqabah Pada tanggal 10 Zulhijah
Mabit di Mina Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)
Melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)
Tawaf Wada Melakukan tawaf perpisahan sebelum
meninggalkan kota Makkah
Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat
---
Ihram
I. Sunah Haji:
7
10. Pria tidak boleh : memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak
boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki
11. Wanita tidak boleh : menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga
menutup telapak tangan
UMROH
A. Pengertian Umroh
B. Keterangan:
» Umroh disunatkan bagi setiap muslim yang mampu. Pelaksanaan dapat dilakukan
kapan saja (kecuali hari Arafah tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tgl 11,12,13
Zulhijah).
» Umroh saat bulan Ramadhan sama dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)
C. Urutan Umroh
8
9. Ibadah Umroh selesai
D. Rukun Umroh
E. Wajib Umroh
Miqat : sebuah tempat yang telah ditentukan dalam syariat, untuk memulai niat ihram haji
dan umrah
Macam-macam miqat :
1. Zul Hulaifah - satu tempat yang sekarang disebut dengan Bir Ali, yaitu dekat dengan
Madinah dan jauh dari Makkah sekitar sepuluh kaki. Bir Ali adalah miqat terjauh dari
Makkah. Miqat ini adalah untuk penduduk Madinah dan bagi penduduk non Madinah
yang melewati kota itu.
2. Al-Juhfah - miqat penduduk Saudi Arabia bagian utara dan negara-negara Afrika
Utara dan Barat, serta penduduk negeri Syam (Lebanon, Yordania, Syiria, dan
Palestina). Jaraknya dengan kota Makkah kurang lebih 208 km. Namun tempat ini
telah ditelan banjir, dan sebagai gantinya adalah daerah Rabigh yang berjarak kurang
lebih 186 km dari kota Makkah.
9
5. Dzatu Irq - (sekarang dinamakan Adh-Dharibah), yang berjarak kurang lebih 100 km
dari kota Makkah. Ini adalah miqat penduduk negeri Irak (Kufah dan Bashrah) dan
penduduk negara-negara yang melewatinya. Awal mulai direalisasikannya
Dzatu‘Irqin sebagai miqat adalah di masa khalifah ‘Umar bin Al- Khaththab. Yaitu
ketika penduduk Kufah dan Bashrah merasa kesulitan untuk pergi ke miqat Qarnul
Manazil, dan mengeluhkannya kepada khalifah. Mereka pun diperintah untuk
mencari tempat yang sejajar dengannya. Dan akhirnya dijadikanlah Dzatu ‘Irqin
sebagai miqat mereka dengan kesepakatan dari khalifah Umar bin Al-Khaththab
radhiyallahu ‘anhu, yang ternyata mencocoki sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, sebagaimana dalam Shahih Muslim dari hadits Jabir bin Abdillah
radhiyallahu ‘anhuma
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu
umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya
dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR Bukhari dan
Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]
10
karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti
hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]
“Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari
segenap penjuru yang jauh”[Al-Hajj : 27]
11
masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdo’a dan merendah
diri kepda-Nya.
Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar oleh orang yang
dekat ataupun yang jauh, dan yang lain bisa mempelajarinya agar mengetahui
maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan amalan mereka.
Dan bahwa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-mata untuk Allah dan
beriman bahwa Dia adalah ‘ilah mereka yang haq, Pencipta mereka, Pemberi
rizki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan lainnya.
Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan
saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala
penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di
Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang
lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat,
maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan,
pengarahan dan dakwah ke jala Allah.
Mereka bisa mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat bagi mereka yang
di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang lurus, jalan
kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju ketaatan yang
diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengetahui kemaksiatan untuk
dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka bisa
saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa.
Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari
agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid
Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa
yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan
lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.
Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, yaitu ilmu tauhid dan agama. Kemudian
(berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari seluruh
negeri-negeri Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada ilmu dan ahli ilmu. Namun
semua asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua.
Maka wajib bagi para ulama dan da’i, dimana saja mereka berada, terlebih
lagi di lingkungan rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, untuk mengajari
manusia, orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli dan
pendatang serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka.
12
Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) ia,
dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah yang tua,
urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.
Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana saja, jika engkau
dapati seorang alim ahli syari’at Allah, maka pergunakanlah kesempatan.
Janganlah engkau takabur dan malas. Karena ilmu itu tidak bisa diraih oleh
orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu membutuhkan
kesigapan dan kemauan yang tinggi.
Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan
malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan
kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut.
7. Menyebarkan Ilmu
8. Memperbanyak Ketaatan
13
Maka disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah untuk
memperbanyak thawaf semampunya dan memperbanyak shalat di tanah haram. Oleh
karena itu perbanyaklah shalat, qira’atul qur’an, tasbih, tahlil, dzikir.
Juga perbanyaklah amar ma’ruf nahi mungkar dan da’wah kepada jalan Allah
Subhanahu wa Ta’ala di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa,
Amerika, Asia dan lainnya. Maka wajib bagi mereka untuk mempergunakan
kesempatan ini sebaik-baiknya.
9. Menunaikan Nadzar
Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf
ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah
haram ini.
Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang
miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini.
Seseorang dapat mengobati orang sakit, menjenguknya, menunjukkan ke rumah
sakit dan menolongnya dengan harta serta obat.
Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik
dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan
Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha
ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa
laa quwata illa billah).
14
“Artinya : Dari Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan
yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. [HR
Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434]
Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib
tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
15