You are on page 1of 18

TEORI AKUNTANSI

EMPAT RIBU TAHUN SEJARAH AKUNTANSI

1. Latar Belakang

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai

informasi yang akan membantu manager dan pengambil keputusan lainnya untuk

mengambil keputusan alokasi sumber daya. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari

akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas,

diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Audit, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap

terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa

laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat/opini - yang masuk

akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki

gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Di Indonesia, akuntan yang bersertifikat disebut

BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik.

Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar

dapat dimanfaatkan oleh para manager, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan

lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat

dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Jantung akuntansi keuangan modern

ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak

dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait
pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan

kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui

pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang

berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak jaman Yunani kuno.

Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah dari dulu.

Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk

mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi.

Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang

diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.

2. Sejarah dan Perkembangan Akuntansi

Sejarah awal akuntansi

Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu dari

lahirnya sistem pencatatan berpasangan yang telah menghasilkan berbagai skenario.

Kebanyakan skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu bentuk pelaksanaan

pencatatan di sebagian besar kebudayaan sejak sekitar 3.000 tahun sebelum masehi.

A. C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang

sistematis :

Seni Penulisan ( The Art of Writing), karena pembukuan pada intinya adalah sebuah

catatan; Aritmetika (Arithmetic), karna aspek mekanis dari pembukuan mengandung

adanya serangkaian perhitungan sederhana; Milik Pribadi ( Private Property), karena

pembukuan hanya berkepentingan dengan pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan

hak miliknya; Uang (Money) yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada

dorongan untuk membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran dilakukan di tempat saat
itu juga; Perdagangan ( Commerce), karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan

menciptakan cukup tekanan (volume bisnis) untuk merangsang manusia

mengkoordinasikan berbagai pemikiran ke dalam suatu sistem; Modal (Capital), karena

tanpa modal perdagangan tidak akan berarti dan pemberian kredit menjadi sesuatu yang

tidak mungkin bisa dibayangkan.

Masing-masing kebudayaan kuno yang disebutkan diatas telah mencakup prasyarat-

prasyarat tersebut, sekaligus menjelaskan mengapa telah terdapat semacam pembukuan

didalamnya. Jika kita ingin melacak ilmu yang penting ini (akuntansi) kembali ke asal

usulnya, kita secara alamiah akan menganggap pertemuan pertamanya akan berasal dari

para pedagang yang pertama; dan tidak ada seorang pun yang layak mengklaim hal itu

tersebut pada masa itu selain orang-orang Arab. Orang-orang Mesir, yang selama beberapa

masa menunjukkan kejayaannya di dunia perdagangan, memperoleh pemikiran melakukan

perdagangan tersebut melalui interaksinya dengan bangsa tersebut; dan, sebagai

konsekuensinya, dari merekalah orang-orang Mesir harus melakukan suatu bentuk pertama

dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan yang umum, dikomunikasikan ke seluruh

kota-kota di Timur Tengah. Bisnis perdagangan, yang untuk setiap kota-kota perdagangan

di Eropa dihubungkan oleh orang-orang Lombardia, ikut pula memperkenalkan metode

mereka dalam pencatatan rekening, melalui penggunaan pencatatan berpasangan; yang kini

dikenal dengan sebutan pembukuan Italia.

Pembukuan Italia ini berkembang, seiring dengan perkembangan perdagangan dari

republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di abad ke-14.

Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah pembukuan Massari dari

Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340.


Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik -sekarang

dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping)- sudah dipahami di

Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai

Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice

Buku berbahasa Inggris pertama yang diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge

atau Gough pada tahun 1543.

Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun

1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and

reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected,

published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by

his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane."

John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang

merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of

Venice".

Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan

selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah

memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji

sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and

Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London.

Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah

memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

Lama sebelum dokumen-shredding menjadi berita utama, akuntan ditemukan

sendiri di bawah tekanan untuk berubah. Selama dua dekade, inovasi dalam teknologi
komputer yang diberikan banyak kolot auditor dari fungsi usang, prodding akuntan untuk

mencari cara lain untuk menghasilkan pendapatan.

Perusahaan untuk memproduksi hasil rosier-lamanya untuk selama-besar dan

savvier shareholding memaksa akuntan publik untuk mencari cara untuk memberikan yang

terbaik mungkin spin pada klien laporan keuangan.

Kemudian ada kerakusan sederhana. Industri yang telah ditunjukkan itu rentan.

Pada awal tahun 1970-an, seorang akuntan menonjol adalah terkait dengan skandal

Watergate. Dekade berikutnya, maka tabungan dan kredit krisis membangkitkan pertanyaan

tentang bagaimana akuntan dapat membiarkan hal itu bisa jadi buruk.

Dalam beberapa tahun terakhir, mitra membayar, sebagian besar ditentukan oleh

penagihan tarif per jam, jatuh di belakang dengan cara akuntan ''saudara-saudara-bank

investasi, kaya dengan kebangkitan stok-pasar budaya dari''80s dan''90s. Mempekerjakan

konsultan dan orang yang menjual jasa kepada klien audit adalah salah satu cara untuk

mempersempit kesenjangan.

Dan akhirnya kuno profesi dikorbankan publik keyakinan bahwa underpinned nya

reputasi. Industri dibentuk sebagai wadah kepercayaan, yang berasal lebih dari 10.000

tahun yang lalu dengan batu counters di Yerikho. Sumeria kuno di kota-kota di tanah yang

sekarang Irak, bookkeepers kekayaan didokumentasikan dengan menekan sticks berakhir

menjadi uap dari tanah liat tablet yang keras tetap menjadi catatan.

Formal akuntansi telah invented by a Franciscan rahib bernama Luca Pacioli di

1494 dalam karya "Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita"

( "Segala Tentang Arithmetic, Geometry dan Proporsi"). Yang mendalam dijelaskan

double-entry pembukuan - untuk setiap kredit yang dimasukkan ke dalam buku besar yang
harus ada debet, sebuah konsep yang dibuat oleh pedagang Florentine dan hailed oleh

Goethe sebagai "salah satu yang paling indah Discoveries dari roh manusia."

Bersama oleh tiga traits pedagang sukses, Bapak Pacioli menulis, adalah akses ke

uang tunai, yang terus diperbarui sistem akuntansi yang baik dan pemegang buku.

Christopher Columbus his kontemporer ternyata tahu bahwa: Pada Nya pelayaran ke New

World, ia mengambil sebuah kerajaan akuntan untuk melacak his "perdayaan lembar ketika

ia mulai angka biaya emas dan rempah-rempah ia akan menumpuk," menurut Alistair

Cooke dari 1973 buku " Amerika. "

Kerajinan yang sedikit berubah sampai revolusi industri, ketika akuntansi lanjutan

dari recordkeeping murni untuk sarana untuk hidup. Josiah Wedgwood, kakek dari Charles

Darwin, ia tetap hidup pabrik tembikar Inggris selama depresi dari 1772 melalui inovasi

biaya akuntansi - menghitung biaya bahan dan tenaga kerja untuk setiap langkah dari

proses manufaktur, dan kemudian menetapkan harga untuk memastikan margin yang cukup

untuk tetap bersemangat.

Pada pertengahan abad ke-19, "accompants," yang dikenal sebagai akuntan, yang

subur di Inggris. Cooper yang saudara-saudara, yang namanya hidup di Pricewaterhouse

Coopers, yang berlari Dickensian pengoperasian screeching supervisor lording atas clerks

toiling panjang jam untuk membayar sedikit. Industri diikuti Eropa investasi ke New

World, dan pada tahun 1887, 31 akuntan pendahulu untuk membentuk American Institute

of Certified Public Accountants. J dekade kemudian, mereka membuat standar tes,

bestowing pada seorang laki-laki bernama Frank Broaker kehormatan menjadi yang

pertama BPA.
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan. Pada awalnya,

pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu,

kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih

tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama

juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis

dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah

dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu

itu.

Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem

pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang

merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem

pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang

pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli

matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica,

Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam

buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha.

Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio.

Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan

oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya

berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem

Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem

Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2.
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad

pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat,

terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu

pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat.

Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika

Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di

negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan

data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih

baik dan efisien.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia

menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-

sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya

teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai

diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari

sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

Kontribusi Luca Pacioli

Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada umumnya

diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama

kalinya. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria,

Proportioni et Proportionalita yang didalamnya terdapat dua buah bab-de Computis et

Scripturis-yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa

tujuan pembukuan adalah “untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para

pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit
(credito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia

berkata, “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika Anda membuat seorang

kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor”. Tiga buku digunakan disini : sebuah

memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada waktu yang bersamaan,

mengingat umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan

perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku. Dibawah ini adalah saran yang

diberikan:

Merupakan suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika

Anda memiliki kerja sama kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya melakukan

pencatatan akuntansi akan memperpanjang persahabatan.

2.2 Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan

Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :

1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.

Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan

berbagai jenis transaksi yang berbeda.

2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.

Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari

seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan

kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.

3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi

yang lain.

4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang

terpisah untuk jenis barang yang berbeda.


5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan

perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi

mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan

akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai

kelangsungan, periodisitas, dan akrual.

6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.

7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan

pada barang dagangan yang tidak terjual.

8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.

9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik

akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk

memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.

10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.

11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu

kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,

akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting

dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).

Perkembangan Prinsip-Prinsip Akuntansi di Amerika Serikat

Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)

Pengaruh manajemen di dalam formulasi prinsip-prinsip akuntansi muncul dari

meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomi dominan yang dimainkan

oleh perusahaan-perusahaan industri setelah tahun 1900. Pemain utama pada masa itu

adalah asosiasi akuntan profesional, American Institute of Accountans (AIA).


Posisi dari AIA atas permintaan dari Komisi Dagang Federal (Fedeal Trade

Commission-FTC) adalah bahwa “tidak ada biaya penjualan, beban bunga atau beban

administrasi di dalam biaya overhead pabrik”. Penentang atas posisi dari Institut ini

menghadapi pernyataan di dalam laporan yang mengatakan “diperhitungkannya bunga di

dalam biaya produksi adalah teori yang tidak berdasar dan salah, dan dapat dikatakan

mustahil (absurad) di dalam praktiknya”. Pihak yang menentang pun mengalami kekalahan.

Kejadian penting yang lain dimasa itu adalah meningkatnya dampak dari teori akuntansi

terhadap perpajakan atas laba usaha. Meskipun Undang-Undang pendapatan tahun 1913

telah memberikan dasar kalkulasi laba kena pajak dengan dasar penerimaan dan

pengeluaran kas, Undang-Undang tahun 1918 adalah yang pertama mengakui peranan dari

prosedur akuntansi di dalam penentuan laba kena pajak.

Tahap kontribusi institusi (1933-1959)

1. Pada tahun 1934, Kongres menciptakan SEC dengan tugas untuk mengelola

beragam hukum-hukum investasi federal, termasuk Undang-Undang Sekuritas pada tahun

1933 yang mengatur penerbitan sekuritas di pasar-pasar antarnegara bagian dan Undang-

undang Sekuritas tahun 1934 yang mengatur perdagangan sekuritas.

2. Setelah publikasi yang dilakukan oleh Ripley di dalam satu artikel yang

mengkritik teknik-teknik pelaporan sebagai sesuatu yang memperdayakan, George O. May,

kebangsaan Inggris, mengusulkan agar Institut Akuntan Publik Bersertifikat Amerika

(American Institute of Certified Public Accountant-AICPA) memulai sebuah usaha kerja

sama dengan bursa efek. Sebagai akibatnya, Komite Khusus dari AICPA melalui kerja

sama dengan Bursa Efek menyarankan solusi umum berikut ini :


Alternatif yang lebih pratikal adalah membiarkan setiap perusahaan untuk bebas

memilih metode-metode akuntansinya sendiri di dalam …batasan yang sangat luas…

namun mengharuskan adanya pengungkapan dari metode yang dipergunakan dan

konsistensi pengaplikasiannya dari tahun ke tahun..

Sebagai tambahan, Komite mengusulkan percobaan resminya yang pertama untuk

mengembangkan teknik-teknik akuntansi yang berlaku umum. Dikenal sebagai “prinsip-

prinsip umum” (board principles).

3. Setelah diterbitkannya ASR No. 4 oleh SEC, yang menantang profesi akuntan

untuk memberikan “dukungan substansial dari yang berwenang” bagi prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku, dan meningkatnya kecaman dari Asosiasi Akuntansi Amerika

(American Accounting Association) dan para anggotanya yang baru saja dibentuk, Institut

selanjutnya di tahun 1938 memutuskan memberikan kuasa kepada Komite Prosedur

Akuntansi (Committee Accounting Procedure-CAP) untuk mengumumkan keputusannya.

Tahap politisasi (1973-sekarang)

Keterbatasan yang dimiliki oleh baik asosiasi profesional maupun manajemen di

dalam memformulasikan suatu teori akuntansi telah mengarah kepada pengadopsian suatu

pendekatan yang lebih deduktif sekaligus melakukan politisasi atas proses penetapan

standarnya-sebuah situasi yang diciptakan oleh pandangan yang berlaku umum bahwa

angka-angka akuntansi memengaruhi prilaku berekonomi dan, sebagai konsekuensinya,

aturan-aturan akuntansi hendaknya dibuat di dalam arena politik.

Sejak awal, FASB telah menerapkan sebuah pendekatan deduktif dan quasi politik

dalam formulasi dari prisnip-prinsip akuntansi. Hal yang dilakukan oleh FASB

mendapatkan nilai yang lebih baik, pertama, dengan adanya usaha untuk mengembangkan
suatu kerangka kerja teoretis atau kesepakatan dalam akuntansi, dan kedua, dengan lahirnya

berbagai kelompok yang berkepentingan, yang kontribusinya diperlukan bagi penerimaan

“umum” atas standar baru. Oleh sebab itu, proses penetapan standar memiliki aspek politis

di dalamnya.

Proses dari penetapan standar dapat digambarkan sebagai demokratis karena, seperti

semua badan pembuat peraturan, hak Dewan untuk membuat peraturan pada akhirnya akan

sangat bergantung kepada persetujuan dari pihak yang diatur. Tetapi karena penetapan

standar membutuhkan beberapa perspektif, maka tidaklah tepat jika suatu standar

ditetapkan dengan hanya didasarkan pada penggambaran dari para pemilihnya. Hal yang

serupa pula, proses tersebut dapat diuraikan sebagai legislatif karena penetapan standar

harus dimusyawarahkan dan karena seluruh pandangan harus didengarkan. Tetapi para

penyusun standar diharapkan untuk dapat mewakili seluruh pemilih sebagai satu kesatuan

dan tidak menjadi perwakilan dari sekelompok pemilih tertentu. Proses ini dapat diuraikan

sebagai bersifat politis karena terdapat satu usaha pembelajaran yang terkait dengan usaha

untuk mendapatkan penerimaan satu standar baru.

AKUNTANSI DAN KAPITALISME

Akuntansi dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi

dengan adanya klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah suatu hal

yang vital di dalam perkembangan dan evolusi dari kapitalisme. Max Weber menekankan

argumentasi sebagai berikut :

“Organisasi modern yang rasional dari perusahaan kapitalistis tidak akan mungkin

terjadi tanpa adanya dua faktor penting didalam perkembangannya : pemisahan bisnis dari

rumah tangga dan berkaitan erat dengannya, pembukuan yang rasional”.


Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme ini selanjutnya dikenal sebagai tesis

atau argumen Sombart. Ia mengemukakan bahwa transformasi aktiva menjadi nilai-nilai

abstrak dan ekspresi kuantitatif dari aktivitas bisnis, dan akuntansi yang sistematis dalam

bentuk pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan untuk seorang

wirausahawan yang kapitalis untuk merencanakan, melakukan, dan mengukur dampak dari

aktivitas yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri,

sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan. Empat alasan berikut ini

umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari pencatatan berpasangan di dalam

ekspansi ekonomi :

1. Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru

atas kehidupan ekonomi.

2. Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya

perbaikan dari perhitungan-perhitungan ekonomis.

3. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang

sistematis.

4. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas

kepemilikan dan manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan

besar dengan saham gabungan.

Yamey mengindikasikan bahwa para usahawan di abad ke-16 sampai dengan abad

ke-18 tidak pernah menggunakan pembukuan dengan pencatatan berpasangan untuk

melacak laba dan modalnya, namun hanya menggunakannya untuk mencatat suatu

transaksi. Ia mengatakan :
“sistem pencatatan berpasangan hanyalah menambahkan sedikit dari pemberian

kerangka kerja di mana data akuntansi dapat ditempatkan dan sementara datanya dapat

diatur, dikelompokkan, dan dikelompokkan ulang kembali. Sistem tidak dengan sendirinya

menentukan rentang dari data yang harus dimasukan kedalam satu aturan tertentu, maupun

memaksakan adanya pola tertentu dalam pengurutan internal dan pengurutan ulang data”.

Kualifikasi dan regulasi di bidang akuntansi

Persyaratan untuk dapat masuk dalam profesi akuntansi berbeda di setiap negara.

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktek disebut Certified Public Accountant

(CPA), Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA).

Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun

mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak

pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah

pengawasan seorang akuntan bersertifikat.

Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan

berupa ijin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor

akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi

keuangan lainnya. Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara

bagian, namun ujian Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara

bagian. Ujian ini dibuat dan diperiksa oleh American Institute of Certified Public

Accountants.

Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang diberikan

kepada kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan
jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik.

Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management Accountants (IMA), yang

diberikan kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian dan memenuhi

pengalaman praktek tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan

jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan

jasanya kepada publik, namun dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.

Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga

Kerja Amerika Serikat (United States Department of Labor) memperkirakan ada sekitar

satu juta (1) orang yang bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat.

Persemakmuran Inggris

Di Inggris, Kanada, Australia beberapa negara Persemakmuran Inggris, ekuivalen

Certified Public Accountant (CPA) diantaranya Chartered Accountant (CA - di Inggris,

Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris lainnya), Chartered

Certified Accountant (ACCA - Inggris), International Accountant (AIA - Inggris), Certified

Public Accountant (CPA - Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA -

Kanada), dan Certified Practising Accountant (CPA - Australia).

Kanada

Di Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of

Chartered Accountants (CA), the Certified General Accountants Association of Canada

(CGA), dan the Society of Management Accountants of Canada (CMA). CA dan CGA

dibentuk berdasarkan Undang-undang Parlemen berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913

sedangkan CMA didirikan dalam tahun 1920.


Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat harus memiliki

pengalaman auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan kebebasan

bagi kandidatnya untuk memilih karir di bidanga keuangan; program CMA memfokuskan

diri pada akuntansi manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap kandidat untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan dan pengalaman praktek sebelum memperoleh sertifikasi.

Kantor akuntan the Big Four

Kantor akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di

dunia yang terdiri dari:

1. PricewaterhouseCoopers

2.Deloitte

3. Ernst & Young

4.KPMG

Kalau ditelusuri, sejarah keempat kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari

Eropa, yang sampai saat ini terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha.

PricewaterhouseCoopers dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh

seorang akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar

dari Belgia dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang sangat

dominan, kantor-kantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika Serikat selalu

berhasil memperoleh penghasilan yang lebih besar dibanding dengan gabungan kantor-

kantor cabangnya seluruh dunia.

Sebelum terjadinya skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi lainnya, ada lima

kantor akuntan terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi

Arthur Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan KPMG sedangkan
di luar Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur Andersen keluar dari

kelompok itu. Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan terbesar ini juga dikenal

sebagai the Big Six dan the Big Eight.

You might also like