Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Uji Elisa untuk mendeteksi antibodi Jembrana pada sapi yang terinfeksi Jembrana Disease (JD) telah
dikembangkan sejak tahun 1993. Sampai tahun 2001, uji ini masih menggunakan antigen sucrose (N 90)
yang dibuat dari whole Jembrana virus, yang dalam produksinya selalu membutuhkan hewan donor (sapi
Bali) dan ultracentrifuge. Sebagai alternatif dari proses produksi antigen N90 yang mahal tersebut,
diupayakan pembuatan antigen dengan teknik rekombinan protein. Sejak tahun 2003, teknik pembuatan
antigen J Gag 6 telah berhasil dilakukan di Laboratorium Bioteknologi, BPPV, Regional VI, Denpasar
dan digunakan untuk antigen Elisa. Produksi rekombinan protein ini bertujuan untuk mendapatkan
antigen baru sebagai pengganti dari sucrose antigen untuk menghasilkan diagnose yang cepat dan akurat.
Dalam proses produksi antigen J Gag 6, potongan gen virus Jembrana dimasukkan ke dalam plasmid,
kemudian rekombinan plasmid ditransfeksikan ke dalam E. coli dan selanjutnya dilakukan produksi
protein yang diperbanyak dalam media 2 YT. Hasil perbanyakan tersebut kemudian disonikasi dan
dilisiskan untuk mengeluarkan kembali potongan virus yang sebelumnya dimasukkan, selanjutnya
dilakukan purifikasi dengan menggunakan soflink avidin resin untuk mendapatkan antigen yang murni.
Sebelum digunakan sebagai antigen Elisa dan Western Blotting, dilakukan kuantifikasi untuk
mendapatkan volume pengenceran yang harus dilakukan.
ABSTRACT
The Elisa to detecs Jembrana disease antibodies in infected cattle has been developed since 1993. Until
2001 the sucrose antigen still be used for the Elisa test. It was produced from the whole Jembrana virus.
The production of the antigen requires Bali cattle and ultracentrifugation technique. Since 2003 new
recombinant capsid protein (J Gag 6) has been succsessfully produced by the Biotechnology Laboratory
of BPPV (DIC) and now being used as an Elisa antigen in DIC Denpasar. The aim of the antigen
production is to get a new that can replace the sucrose antigen, hopely it will give a quicker and more
accurate diagnose. The production of J Gag 6 antigen have been done by inserting JDV genes into
plasmid. The recombinant plasmid was then transfected into E. coli and protein produced in E. coli. using
was multiplied 2 YT media. Biotinylated protein was purified using a soflink avidin resin. The successfull
production of the antigen can be identified by using streptavidin conjugated to alkaline phosphatase.
Successfully of the production the antigen showed by was found the same molecular weigh protein with J
Gag 6 control. Before used as an antigen, the protein must be quantified in order to know the antigen
dilution for Elisa and Western Blotting.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keterangan :
1. J Gag 6 glycerol stok
2.Crude protein
3.Hasil sonikasi
4.Washing elution 1
5.Washing elution 2
6.Washing elution 3
7. Kontrol J Gag 6
8. J Gag 6 hasil produksi
9. Washing resin solution 1
10.Washing resin solution 2
11. Marker protein
KESIMPULAN Endang Tri Margawati, 2003. Protein
Rekombinan Capsid Dan Sistem
Produksinya. Materi Pelatihan Produksi
Munculnya satu band protein dengan Protein Rekombinan Dari Virus Penyakit
berat molekul yang sama dengan kontrol Jembrana (JDV). Pusat Penelitian
J Gag 6 (39,5 kDa) pada uji SDS-PAGE Bioteknologi – LIPI Cibinong.
/WB menunjukkan bahwa protein JGag
6 dari glycerol stok (construct) sudah Hartaningsih N., Wilcox G.E., Kertayadnya G.,
and Astawa N. 1994. Antibody response
berhasil diproduksi dan antigen yang to Jembrana Disease Virus in Bali cattle.
dihasilkan sudah murni. Veterinary Microbiology, 39 : 15-23.