You are on page 1of 14

Teknik Pantai

Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.


Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

PASANG SURUT

I. PENDAHULUAN

Apabila seseorang berdiri di pantai dalam waktu yang cukup lama, maka orang
tersebut akan merasakan bahwa kedalaman air di mana ia berpijak selalu berubah
sepanjang waktu. Pada mulanya muka air rendah, beberapa waktu kemudian menjadi
lebih tinggi dan akhirnya mencapai maksimum.

Setelah itu muka air turun kembali sampai elevasi terendah dan kemudian naik
kembali. Perbahan elevasi muka air laut sebagai fungsi waktu tersebut disebabkan oleh
adanya pasang surut.

Pengetahuan tentang pasang surut adalah


penting di dalam perencanaan bangunan pantai dan
pelabuhan. Eevasi muka air tertinggi (pasang) dan
terendah (surut) sangat penting untuk
merencanakan bangunan-bangunan tersebut.
Sebagai contoh, elevasi muka air pasang, sementara
kedalaman alur pelayaran/pelabuhan ditentukan
oleh muka air surut.

1
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Gambar 1 Kondisi Teluk Fundy pada saat surut dan


pasang(http://id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut)

II. DEFINISI

Di bawah ini akan diberikan beberapa pengertian mengenai pasut oleh berbagai
sumber antara lain:

Pasang surut (ocean tide) adalah fenomena naik dan turunnya permukaan air
laut secara periodic yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi benda-benda langit
terutama bulan dan matahari. Pengaruh gravitasi benda-benda langit terhadap bumi
tidak hanya menyebabkan pasut, tetapi juga mengakibatkan perubahan bentuk bumi
(bodily tides) dan atmosfer (atmospheric tides). Istilah ‘pasut laut’ dinyatakan dengan
‘pasut’ yang merupakan gerak naik dan turun muka laut dengan periode rata-rata
sekitar 12,4 jam atau 24,8 jam. Fenomena lain yang berhubungan dengan pasut adalah
arus pasut, yaitu gerak badan air menuju dan meninggalkan pantai saat air pasang dan
surut.(Sumber:Poerbondono, Survei Hidrografi)

Pasang surut adalah naik turunnya air laut yang disebabkan oleh matahari dan
bulan. Gaya tarik bulan berpengaruh lebih besar dari gaya tarik matahari, menghasilkan
interval antara tiap pasang pada umumnya adalah 12 jam 25 menit.(Sumber:Catatan
kuliah Dhani A.R.-Teknik Pantai,dosen:Dr.Perwira Mulia)

Pasang surut laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi
antara bumi, matahari dan bulan. Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah
gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang
rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu
antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya.

2
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
(Sumber:http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/pasang-surut-laut.html)

Permukaan air laut dipakai sebagai tinggi nol. Kedalaman suatu titik di dasar
perairan atau ketinggian titik di pantai mengacu pada permukaan laut yang dianggap
sebagai bidang referensi (atau datum) vertikal. Karena posisi muka laut selalu berubah,
maka penentuantinggi nol harus dilakukan dengan merata-ratakan data tinggi muka air
yang diamati pada rentang waktu tertentu. Data tinggi muka air pada rentang waktu
tertentu juga berguna untuk keperluan peramalan pasut. Analisis data pengamatan
tinggi muka air juga akan berguna utntuk mengenali karakter pasut dan fenomena lain
yang mempengaruhi tinggi muka air laut.

Gravitasi bulan merupakan pembangkit utama pasut. Walaupun massa matahari


jauh lebih besar dibanding massa bulan, namun karena jarak bulan yang jauh lebih
dekat ke bumi dibanding matahari, matahari hanya memberikan pengaruh yang lebih
kecil terhadap pembangkitan pasut di bumi. Rasio massa bulan: bumi adalah sekitar
1:85, sedangkan rasio massa bulan: matahari adalah sekitar 1: 3,18x10 5. Jarak rata-rata
pusat massa bumi dengan pusat massa matahari adalah sekitar 98.830.000 mil,
sedangkan jarak rata-rata pusat massa bumi dengan pusat massa bulan adalah sekitar
238.862 mil. Akibatnya perbandingan gravitasi bulan dan matahari (masing-masing
terhadap bumi)adalah sekitar 1:0,46. Gaya sentrifugal bumi dan gravitasi bulan dan
matahari pada bumi adalah gaya-gaya utama yang berpengaruh pada pasang surt air
laut. Karena periode terjadinya yang begitu lama, pasang surut air laut adalah
gelombang panjang yang merambat seperti gelombang air dangkal (Shallow Water
wave), meskipun pasang surut terjadi pada laut yang paling dalam. Dalam
perambatannya, gelombang pasang surut dipengaruhi oleh hidrografi lepas pantai,
gesekan, percepatan corriolis dan efek resonansi.

3
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

G. M 1 M 2
Fg = R2

G = 6,672 X 10-4Nm2kg-2

Gambar 2 Konfigurasi Bumi Bulan

Kedua benda langit tersebut bergerak dengan pusat putar yang terletak sekitar
2900 mil dari pusat bumi dengan gaya grtavitasi bulan Fg dan gaya sentrifugal Fc yang
seimbang dan terletak pada masing-masing pusat massanya. Untuk air yang terletak
pada sisi terjauh dari bulan memiliki Fc>Fg dan menghasilkan gaya keluar. Sebaliknya,
pada bagian bumi yang dekat bulan, Fg>Fc, yang juga akan menyebabkan terjadinya
gaya keluar. Akibatnya adalah dalam satu putaran bumi akan dihasilkan dua kali pasang
naik dan dua kali pasang surut. Sebenarnya, bukan perbedaan gaya gravitasi Fg dan
gaya sentrifugal Fc yang menyebabkan terjadinya perbedaan tinggi muka air laut atau
pasang-surut, namun pasang surut disebabkan oleh gaya-gaya yang sejajar dengan
permukaan bumi,yaitu salah satu komponen penguraian Fc dan Fg, karena komponen
Fc dan Fg yang tegak lurus jari-jari bumi nilainya sangat kecil dibandingkan dengan g.

III. JENIS PASANG SURUT

Dalam pasang surut ada istilah shallow water waves/long waves yang berarti
karena periode terjadinya yang begitu lama, pasang surut air laut adalah gelombang
panjang (long waves) yang merambat seperti gelombang air dangkal (Shallow Water
wave), meskipun pasang surut terjadi pada laut yang paling dalam.

1. Spring Tides (Pasang Surut Purnama) adalah pasang tertinggi terjadi ketika
bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan

4
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat
rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan
purnama.
2. Neap Tides (Pasang Surut Perbani) adalah pasang terendah terjadi ketika bumi,
bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus, dimana gaya-gaya tariknya
saling mengurangi. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan
pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4
dan 3/4.

Gambar 3 (a) Pasang Surut Purnama; (b) Pasang Surut Perbani

IV TIPE PASANG SURUT

Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal
ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit
pasang surut.

a) Semi Diurnal Tides adalah jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam
sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda dalam kurun waktu 12 jam
25 menit.

5
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Gambar 4 Sketsa Semi Diurnal Tides (Sumber:Abd.Malik,ST,M.Si)

b) Diurnal Tides Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut
dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal
dalam kurun waktu 24 jam 50 menit.

Gambar 5 Sketsa Diurnal Tides (Sumber:Abd.Malik,ST,M.Si)

c) Mixed Diurnal Tides adalah peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut
dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua
bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda (mixed tide prevailing diurnal)dan
tipe campuran dominasi tunggal (dominant diurnal tides).
 Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing
diurnal), dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi
kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda.

6
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Gambar 6 Sketsa mixed tide prevailing diurnal (Sumber:Abd.Malik,ST,M.Si)

 Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing


semidiurnal), pada tipe ini dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua
kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.

Gambar 6 Sketsa mixed tide prevailing semidiurnal (Sumber:Abd.Malik,ST,M.Si)

Tipe pasang surut dapat diketahui dengan pasti dengan cara


mendapatkan bilangan/ konstanta pasut (Tidal Constant/Form-zahl) yang
dihitung dengan menggunakan metode Admiralti yang merupakan perbandingan
jumlah amplitudo komponen diurnal terhadap amplitudo komponen
semidiurnal, yang dinyatakan dengan :

Amplitud ( K 1 ) + Amplitud(O 1)
F = Amplitud ( M 2 )+ Ampli tud (S 2)

7
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Hasil dari nilai F dapat menjadi dasar evaluasi untuk menentukan tipe pasut,
rentang nilai F dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

NILAI BENTUK JENIS PASUT FENOMENA

O < F <0.25 Harian ganda 2x pasang sehari dengan


tinggi relatif sama

0.25 < F <1.5 Campuran ganda 2x pasang sehari dengan


perbedaan tinggi dan
interval yang berbeda

1.5 < Ff<3 Campuran tunggal 1 x atau 2 x pasang sehari


dengan interval yang
berbeda

F>3 Tunggal 1 x pasang sehari, saat


spring bisa terjadi 2x
pasang sehari

 KOMPONEN PASUT
Komponen pasut dapat dianalisa dengan metode harmonik, dengan dasar
bahwa pasang surut yang terjadi adalah superposisi atau penjumlahan dari
berbagai komponen pasut.
Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan. Untuk
meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fase dari masing-
masing komponen pembangkit pasang surut.
Komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah
harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk
(morfologi) pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut komponen
utama, akan terbentuklah komponen-komponen pasang surut yang baru.
Pada buku peramalan pasang surut yang dikeluarkan oleh Dishidros-TNI
AL(Dinas Hidro-Oseanografi) dan National Ocean Service tertulis nilai komponen
pasut tersebut baik amplitudo maupun fase pada beberapa lokasi di perairan
Indonesia. Dengan mengetahui amplitudo komponen tersebut, maka dapat
dihitung nilai bilangan Formzalnya dan kemudian tipe pasutnya dapat
ditentukan.

Beberapa Komponen Pasut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

JENIS NAMA PERIODA (jam) FENOMENA

8
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

KOMPONEN

Semidiurnal M2 (PRINCIPAL 12.24 Gravitasi bulan dengan orbit


LUNAR) lingkaran dan sejajr ekuator bumi

S2 (PRINCIPAL SOLAR) 12.00 Gravitasi matahari dengan orbit


lingkaran dan sejajr ekuator bumi

N2 (LARGER LUNAR 12.66 Perubahan jarak bulan ke bumi


ELLUPTIC) akibat lintasan yang berbentuk elips

K2 (LUNI-SLOAR 11.97 Perubahan jarak bulan ke bumi


SEMI-DIURNAL) akibat lintasan yang berbentuk elips
Diurnal K1 (LUNI-SOLAR 23.93 Deklinasi sistem bulan dan matahari
DIURNAL)

O1 (PRINCIPAL 25.82 Deklinasi bulan


LUNAR DIURNAL)

P1 (PRINCIPAL SOLAR 24.07 Deklinasi matahari


DIURNAL)

Perioda Mf (LUNAR 327.86 Variasi setengah bulanan


panjang
FORNIGHTLY)

Mm (LUNAR 661.30 Variasi bulanan


MONTHLY)

Ssa 2191.43 Variasi semi tahunan


Perairan 2SM2 11.61 Interaksi bulan dan matahari
dangkal
MNS2 13.13 Interaksi bulan dan matahari dgn
perubahan jarak matahari akibat
lintasan berbentuk elips

MK3 8.18 Interaksi bulan dan matahari dgn


perubahan jarak bulani akibat
lintasan berbentuk elips

M4 6.21 2 x kecepatan sudut M2

MS4 2.20 Interaksi M2 dan S2

 TIDAL RANGE (RENTANG PASUT)


9
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Adalah perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut
rentang pasang surut. Tidal range di setiap lokasi dapat berbeda karena:
 Secondary tidal waves;
 Efek Shoaling (kedalaman);
 Konfigurasi dari garis pantai;
 Efek Meteorologi;
Di Bay of Fundy rentang pasut dapat mencapai 30 meter. Pada perairan pantai
laut Mediterania dan laut Baltik rentang pasut bisa kurang dari 0,3 meter.

V. DATA PASUT BULAN MEI 2010 UNTUK PELABUHAN ACEH DAN SUMUT
Perhitungan ramalan pasang surut dilakukan berdasarkan metoda admiralty
dengan menggunakan data tetapan harmonis yang diperoleh dari buku kepanduan
bahari dan hasil survey Hidro-Oseanografi. Informasi pasang surut diperlukan dalam
navigasi untuk keselamatan pelayaran sebagaimana ditetapkan dalam UU RI nomor
21 tahun 1992 tentang pelayaran.
Ramalan pasang surut untuk setiap tempat dari 96 stasion dalam buku ini
menunjukkan kedudukan air setiap jam dalam satu hari selama satu tahun.
A. SABANG
Posisi : Lintang (Lat) : 05o.9 U(N)
(Position) : Bujur (Long) : 95o.3 T (E)

Waktu : GMT + 07.00


(Time)

Gerakan pasang surut diramalkan terhadap suatu Muka Surutan yang


letaknya 9 dm di bawah DT.(Prediction are reffered to Chart Datum 9 dms
below MSL).

Tetapan yang M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 MS4 Z0


digunakan
(Tidal
Constants)
Amplitudo 44 26 7 8 8 5 - - -
dalam cm
(Amplitude in
cm)
360o-g 85 38 72 74 45 78 - - -
Tabel Koreksi Bulanan dalam cm (Sumber Dishidro 2010)

10
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Tabel Pasang surut pelabuhan Sabang untuk Mei 2010


Analisis:
 Terjadi Spring tides pada tanggal :
- 1 pada pukul 05.00 dan 17.00 untuk pasang terendah 0,3
meter;pukul 11.00 untuk pasang tertinggi 1,6 meter.
- 15 pada pukul 10.00 untuk pasang tertinggi 1,7 meter; pukul 17.00
untuk pasang terendah 0,2 meter.
 Terjadi Neap tides pada tanggal :
- 8 pukul 24.00 untuk pasang terendah 0,6 meter; 18.00 untuk
pasang tertinggi 1,1 meter.
- 23 pukul 24.00 untuk pasang terendah 0,5 meter; 18.00 untuk
pasang tertinggi 1,2 meter
 Tercatat rata-rata dalam 1 bulan 31 hari pasang surut cenderung ke
jenis Mixed Semi Diurnal di mana laut memiliki 2x pasang tertinggi
yang berbeda dan 2x pasang terendah yang berbeda
 Untuk tidal range diambil berdasarkan pasang tertinggi dan pasang
terendah yaitu:

11
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

B. BELAWAN DELI
Posisi : Lintang (Lat) : 03o.8 U(N)
(Position) : Bujur (Long) : 95o.7 T (E)

Waktu : GMT + 07.00


(Time)

Gerakan pasang surut diramalkan terhadap suatu Muka Surutan yang


letaknya 15 dm di bawah DT.(Prediction are reffered to Chrt Datum 15 dms
below MSL).

Tetapan yang M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 MS4 Z0


digunakan
(Tidal
Constants)
Amplitudo 61 32 12 9 20 5 7 - -
dalam cm
(Amplitude in
cm)
360o-g 329 290 336 278 13 81 7 - -
Tabel Koreksi Bulanan dalam cm (Sumber Dishidro 2010)

12
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

Tabel Pasang Surut pelabuhan Belawan untuk Mei 2010

Analisis:
 Terjadi Spring tides pada tanggal :
- 1 pada pukul 21.00 untuk pasang terendah 0,5 meter;pukul 15.00
untuk pasang tertinggi 2,5 meter.
- 15 pada pukul 14.00 untuk pasang tertinggi 2,7 meter; pukul 21.00
untuk pasang terendah 0,4 meter.
 Terjadi Neap tides pada tanggal :
- 8 pukul 03.00 untuk pasang terendah 1,1 meter; 12.00 untuk
pasang tertinggi 1,9 meter.
- 23 pukul 03.00 untuk pasang terendah 0,8 meter; 10.00 untuk
pasang tertinggi 2,2 meter
 Tercatat rata-rata dalam 1 bulan 31 hari pasang surut cenderung ke
jenis Mixed Semi Diurnal di mana laut memiliki 2x pasang tertinggi
yang berbeda dan 2x pasang terendah yang berbeda
 Untuk tidal range diambil berdasarkan pasang tertinggi dan pasang
terendah yaitu:

13
Teknik Pantai
Dosen: Dr.Ir.Ahmad Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
Mahasiswa: Dhani Aprisal R. (07 0404 091)

DAFTAR PUSTAKA

 Catatan dan bahan kuliah teknik pantai Dhani A.R. dengan dosen Dr.Ir.Ahmad
Perwira Mulia Tarigan,M.Sc.
 http://surbakti77.wordpress.com/2007/09/03/pasang-surut/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut
 http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/pasang-surut-laut.html
 Daftar Pasang Surut (Tide Tables).2010.Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL.
 Dhunasjah, Eka;Poerbondono. 2005. Survei Hidrografi. Bandung: PT Efika
Aditama.
 Malik,Abdul,ST,M.Si Presentasi Pasang Surut.
 Praktiko, Widi Agus dkk. 1997. Perencanaan Fasilitas Pantai dan Laut.
Yogyakarta:BPFE.
 Triatmodjo,Bambang. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta:Beta Offset.

14

You might also like