You are on page 1of 6

Konsep Teknik Analisa Demografi

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)


disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Demografi

oleh
Kelompok 7
Aditya Yayang S. 072310101013
Susilo Eko Putra 082310101019
Mifta Dwi I. 082310101040
Yuyun Ernawati 082310101058
Moch. Faisol A. 082310101076

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2010
Konsep Dasar
Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat di negara-negara sedang
berkembang menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah
tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar. Akibatnya angka beban
tanggungan (dependency ratio), yaitu perbandingan antara orang-orang yang
belum/tidak sanggup bekerja dengan orang-orang yang ada dalam batas usia produktif.
Atau dapat juga dikatakan, perbandingan beban tanggungan adalah perbandingan
penduduk yang berumur 0 – 14 tahun dan di atas 65 tahun dengan penduduk yang
berumur 15 – 64 tahun.
Besarnya golongan umur anak-anak yang disebabkan oleh tingginya angka
kelahiran merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pembangunan
ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh yang sebenarnya harus
ditabung untuk kemudian diinvestasikan bagi pembangunan ekonomi, terpaksa harus
dikeluarkan untuk keperluan konsumsi.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000, penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang termasuk angkatan kerja adalah 264.802 orang (BPS, 2005) atau 64,48
% dari jumlah penduduk sebesar 410.682 jiwa. Dilihat dari lokasi, sebagian besar
tinggal di desa yaitu 211.681 jiwa, sedangkan di kota sebanyak 53.121 jiwa. Dari
jumlah angkatan kerja tersebut yang bekerja adalah sebesar 89,01%, sedangkan
sisanya 10,99% tidak bekerja atau menganggur. Dilihat aspek gender, sebagian
besar yang menganggur adalah wanita (17,42%), sedangkan yang laki-laki sekitar
5,32%.
Angka beban tanggungan (dependency ratio) sangat berkaitan dengan
ketenagakerjaan. Melihat data yang telah disebutkan diatas, semakin banyak
penduduk produktif yang tidak bekerja atau menganggur, maka juga akan
meningkatkan angka beban tanggungan.
Selain banyaknya tingkat pengangguran, jumlah penduduk yang
kebanyakan berumur muda akan menjadi tantangan berat bagi pembangunan.
Menurut SP 1980, jumlah penduduk Indonesia yang berumur muda kurang lebih
berjumlah 100 juta. Tolok ukur yang biasa dipergunakan untuk menentukan umur
muda ialah 30 tahun ke bawah. Dari jumlah itu, duapertiganya berusia di bawah
15 tahun. Sedangkan jumlah anak yang berusia di bawah lima tahun (balita)
sekitar 22 juta orang.
Menurut SP 2000 struktur umur penduduk dikelompokkan ke dalam 3
kelompok besar:
a. Kelompok umur muda: 0 – 14 tahun: 36,6 %
b. Kelompok umur produktif: 15 – 64 tahun: 59,6 %
c. Kelompok umur tua: 65 tahun atau lebih: 3,8 %
Struktur kependudukan yang dominan berusia muda merupakan tantangan
berat bagi perkembangan bangsa. Ada tiga faktor penting sebagai dampak dari
struktur usia muda ini. Ketiga faktor itu adalah sebagai berikut:
1. Pertama
untuk penduduk yang berusia muda, jumlah berbagai kebutuhan
yang harus dipenuhi relatif lebih besar, terutama sandang, pangan,
pendidikan dan kesejahteraan lain. Bagi negara berkembang seperti
Indonesia, di mana struktur penduduknya lebih banyak didominasi
golongan usia muda, hal ini merupakan beban nasional.
2. Kedua
Golongan usia muda merupakan golongan penduduk yang belum
produktif, terutama bagi penduduk berusia 15 tahun ke bawah.
3. Ketiga
Golongan usia muda akan meningkatkan jumlah angkatan kerja.
Padahal, untuk jumlah ini belum tentu pula tersedia lapangan kerja,
karena yang berusia di atas itu pun juga banyak yang belum
mendapat pekerjaan.
Bila melihat data di atas, maka tampak bahwa jumlah penduduk yang kita
tanggung cukup besar, yakni penduduk berusia muda dan berusia lanjut (lansia).
Struktur penduduk yang berusia muda ditambah dengan jumlah penduduk yang
berusia lanjut (lansia) berakibat kepada besarnya beban ketergantungan atau
dependency burden ratio. Di Indonesia, jumlah beban tanggungan adalah 59.
Artinya setiap 100 penduduk berusia produktif harus menanggung 59 orang selain
dirinya. Dibandingkan dengan negara maju, angka beban tanggungan relative
sangat kecil. Seperti halnya Jepang, dengan angka beban tanggungan 27 dan
Amerika Serikat 33.

Tabel Komposisi Penduduk dan Angka Beban Tanggungan, 1971-2010

Sumber: Sensus Penduduk, SUPAS 2005 dan Proyeksi Penduduk, BPS

Dengan beban tanggungan yang kecil akan lebih mudah memobilisasi


dana masyarakat dan anggaran pemerintah untuk investasi yang lebih produktif.
Dengan struktur demikian terjadi proses penghematan konsumsi bahan makanan
dan bahan baku lainnya sekaligus terjadi proses kualitatif kebutuhan kehidupan
warga. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan angka harapan hidup (life
expectancy) dan semakin banyak penduduk usia lanjut (lansia).

Definisi
Angka beban tanggungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas dengan jumlah
penduduk usia (15 – 64) tahun di suatu daerah pada waktu tertentu.

Kegunaan
Angka beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dari
suatu negara, apakah tergolong negara maju atau bukan.
Rumus

Penduduk Umur ( 0−14 tahun ) + Penduduk umur (65 tahun dan lebih)
DR= ×100
Penduduk umur (15−64 tahun)
REFERENSI

Anonim. 2008. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio).


http://creasoft.wordpress.com/2008/07/29/angka-beban-tanggungan-
dependency-ratio/. [27 Juli 2010].
Anonim. 2009. Ukuran-ukuran Demografi. http://www.wahana-
statistika.com/statistika-terapan/demografi/95-ukuran-ukuran-
demografi.html. [27 Juli 2010].
BPS. 2009. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia.
http://www.bps.go.id/download_file/booklet_leaflet/booklet_okt2009.pdf
. [27 Juli 2010].
Mantra, Ida Bagoes. 2009. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

You might also like