Professional Documents
Culture Documents
Mina Graha
BAB I
PENDAHULUAN
1
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
1.2. Tujuan.
Adapun tujuan kegiatan magang yang penulis laksanakan adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai persyaratan program akademik yang wajib dilaksanakan
oleh setiap Mahasiswa Diploma 4 Manajemen Agroindustri VEDCA
Cianjur.
2. Untuk meningkatkan ketrampilan yang pernah diperoleh dari
Kampus PPPPTK Pertanian Cianjur.
3. Untuk meningkatkan keahlian profesi, pengalaman dan disiplin
dengan terlibat secara langsung.
4. Untuk mengetahui cara kerja alat tangkap secara langsung.
5. Mengetahui komposisi hasil tangkapan dari alat tangkap purse seine
khususnya untuk perairan Indonesia.
2
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
1.3. Sasaran
1. Memperoleh pengalaman yang nyata dalam bidang industri.
2. Dapat mengetahui cara kerja alat tangkap.
3. Dapat mengetahui segala kegiatan yang ada di atas kapal.
4. Berpengalaman dalam kegiatan produksi diindustri yang relevan.
3
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
5
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
6
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
7
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kolor
tersebut (sadhori, 1985).
Ukuran dan bentuk purse seine sangat beragam, tergantung pada jaring,
dalam dan hanging rasio, ukuran mata jaring, ikan yang menjadi tujuan
penangkapan, dan pengalaman para pada nahkodanya. Purse seine yang
terpanjang adalah yang digunakan untuk menangkap ikan tuna dan
cangkalang, panjangnya hampir 2 kilo meter dan biasanya disebut purse
seine samudara (Ardidja, 2000).
Alat tangkap purse seine biasanya di operasikan di laut dalam dan
tidak berkarang. Purse seine ada yang di operasikan dengan sebuah kapal
dan ada pula yang dioperasikan dua buah kapal. Dalam pengoperasiannya
kadang-kadang dilengkapi dengan alat bantu berupa lampu yang disertai
dengan sekoci kecil yang biasanya disebut bangkrak rumpon yang
berfungsi sebagai pengumpul ikan.
Menurut (Sadhori 1985) pada umumnya purse seine dapat
dikelompokan menjadi:
a. Berdasarkan bentuk dasar jaring utama purse seine dibagi
menjadi:
Bentuk segi empat.
Bentuk trapesium
Bentuk lekuk
b. Bendasarkan spesies ikan yang akan ditangkap purse seine
dibagi menjadi:
Purse seine sardine
Purse seine layang
Purse seine kembung dan sebagainya
c. Berdasarkan jumlah kapal yang digunakan dalam operasi
penangkapan purse seine dibagi menjadi:
Purse seine tipe satu kapal
Purse seine tipe dua kapal
8
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
9
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
10
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
1. Jaring Utama
Pada pukat cincin (Purse Seine), ukuran mata jaring pada tiap-tiap
bagian berbeda–beda dan adapula yang sama bagian purse seine yang
sama biasanya terdapat pada bagian sayap dengan ukuran mata jaring yang
besar. Dan pada kantong ukuran mata jaringnya kecil. Karena kantong
tersebut tempat berkumpulnya ikan. Biasanya ukuran berenang semakin
besar, demikian pula sebaliknya, biasanya besar mata jaring ditentukan
oleh ikan yang akan ditangkap.
2. Pelampung
Pelampung berfungsi, untuk menahan supaya bagian atas dari
jaring tetap di permukaan air, juga harus mampu ikan yang tertangkap
pada saat setting. Dalam menggunakan pelampung sebaiknnya pelampung
yang tidak berongga tetapi mempunyai lubang tempat tali, atau berbentuk
selender penuh dengan ujungnya berbentuk lengkung, agar tidak
mengangkut pada webbing dan mengurangi efek fiksi pada power block
pada saat setting.
11
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
3. Pemberat
Pemberat berfungsi untuk menenggelamkam atau memberi daya
pada alat tangkap purse seine. Pemberat ini menggunakan semua bahan
yang terpasang pada alat penangkapan ikan yang memiliki massa jenis
lebih besar dari 1,025 atau berlapis baja, kuningan, almunium.
4. Cincin / Ring
Cincin dipasang pada tali ris bawah dengan tali khusus disebut tali
cincin/bordle line. Cincin–cincin itu di lalui atau dimasuki tali kolor yang
dipergunakan untuk menutupi bagian bawah jaring. Untuk memilih ring
pilihlah bahan yang kuat dan tahan terhadap karat, serta harganya dapat
terjangkau. Bahan yang biasanya dipakai adalah kuningan, baja putih dan
besi yang digalvanisir.
5. Tali ris
Tali ris terbagi menjadi dua bagian yaitu tali ris atas dan tali ris
bawah, yang mana tali ris atas untuk palampung sedangkan tali ris bawah
untuk pemberat. Untuk tali ris sebaiknya menggunakan bahan yang
sifatnya sama dengan sifat jaring yang digunakan, terutama sifat–sifat
dalamnya air. Ris atas dan tali pelampung juga sebaiknya menggunakan
arah pintalan yang berlawanan juga ris bawah dan tali pemberat.
6. Tali Ring
Tali ring adalah tali penghubung antara cincin dengan tali ris
bawah, tali biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan tali ris atas atau
tali ris bawah.
7. Tali Kerut
Tali kerut gunanya untuk menutup bagian bawah jaring pada saat
dioperasikannya alat tangkap digunakan tali kolor untuk dilewatkan pada
cincin. Untuk membentuk sebuah kantong maka tali kerut tersebut di tarik
supaya ring dapat berkumpul.
12
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
8. Selvadge
Selvadge ini juga terdapat pada tali ris atas dan tali ris bawah.
Selvadge merupakan penguat mata jaring yang dipasang untuk melindungi
bagaian pinggir dari jaring yang dipasang untuk melindungi bagian pinggir
dari jaring utama agar jaring tidak mudah robek. Pada saat pengoperasian
alat tangkap ini ukuran mata jaring pada selvadge dua kali lebih besar
dibandingkan pada jaring utama, sedangkan ukuran mata benang tiga
sampai lima kali lebih besar dari ukuran mata jaring utama. Adapun bahan
yang digunakan untuk membuat selvadge adalah Polyethyline ( PE ) atau
Nylon ( PA ).
B. Rumpon
Alat Bantu ikan yang paling lazim digunakan dalam pengoperasian
purse seine adalah rumpon. Sususnan rumpon yang paling sederhana
adalah : rakit, rumbai-rumbai, tali pengikat dan jangkar atau pemberat.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah :
Rakit : terbuat dari rangkaian 3- 5 batang bambu, berfungsi sebagai
penggantung rumbai-rumbai.
Rumbai-rumbai : dari daun kelapa, fungsinya adalah menarik ikan
agar berkumpul
13
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Tali pengikat : dapat dipakai tali ijuk atau tali manila, panjang
keseluruhan tali pengikat ini dibuat 1,5 kali ke dalaman laut dimana
dipasang.
Jangkar : dibuat dari batu coran semen, beratnya dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu menahan rumpon agar tidak larat.
B. Lampu
14
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
15
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
16
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG
A. Identitas perusahaan
Nama Perusahaan : LAURENSIA ENNY HANDAYANI
Alamat : Jl Rajawali Utara No. 15 Jwana Pati ( Jawa
17
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Tengah)
No Telepon : 0285-421863
NP NW : 07.773.598.3-502
Nama Pemimpin : LAURENSIA ENNY HANDAYANI
Jumlah Armada : 6 Armada
C. Identitas kapal
Nama Kapal : KM Mina Graha
Tempat dan No Rek : Semarang/4109
Tempat dan Tanda Selar : Pekalongan.108 No.1042/Fp
Asal kapal : Buatan Dalam Negeri
Pembuatan kapal : Pekalongan
Tahun Pembangunan : 1996
Bentuk Badan Kapal : Round Button
Material : Kayu
Alat Tangkap : Purse seine
18
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Panjang : 24 , 11 meter
Lebar : 7 , 80 meter
Dalam ( Depth ) : 2 , 60 meter
Tonase Kotor GT : 108
Tonase Bersih NT : 52
E. Spesifikasi Mesin
Jumlah mesin induk : 1 buah
Jenis : Motor Diesel
Merk : Nissan
Kecepatan : 300 PK
Daya : 9 Knot
Jumlah mesin jenset : 2 buah
Merk : Fuso 6 Slinder
Jumlah mesin jet pum : 2 buah
Merek : Dompeng
F. Alat Komunikasi
Satu set SSB merk ICOM
G. Alat Penolong
Life Jacket
Life Buoy
H. Alat Navigasi
GPS
Fish Finder
Kompas
Peta
19
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
2. Waktu Magang.
Kegiatan magang Industri dilaksanakan mulai 19 September 2007
s/d 12 Juni 2008
No Uraian SK
S
1 Lama dan Ketahanan Berelayar 4
2 Pengoperasian Alat Tangkap di Kapal Ikan 4
20
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
3.2.2 Observasi
Sebelum melakukan kegiatan PKL terlebih dahulu
mengadakan pengamatan lansung untuk mengetahui lokasi, situasi dan
kondisi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan di industri,
sehingga pada waktu pelaksanaan PKL mahasisiwa sudah mengetahui
sebagaimana latar belakang perusahaan.
3.2.3 Adaptasi
Sebelum melaksanakan kegiatan PKL di Industri tentunya ada
pengenalan secara lansung oleh mahasisiwa dengan masyarakat atau
orang–orang yang berada di lokasi tempat tinggal. Agar kegiatan
magang dapat berjalan lancar mahasisiwa secara lansung melakukan
komunikasi, diskusi mengenai kapal dan siapa nahkoda atas kapal
tersebut setelah itu barulah mahasisiwa datang mengunjungi
perusahaan/pemilik kapal, nahkoda untuk berkonsultasi. Hal ini
dilakukan supaya pada saat turun ke kapal mahasisiwa sudah tahu
tentang jadwal keberangkatan kapal dan semua kegiatan sebelum
kapal berangkat.
Selama mengikuti praktik/magang mahasiswa mulai di
tugaskan melihat segala lingkungan yang ada di Kapal mulai dari
21
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
bertanya dengan awak kapal. Dan disamping itu kita juga sudah
mengikuti aturan-aturan yang ada di kapal sesuai dengan apa yang
diperintah nahkoda. Selama berlayar ada beberapa kegiatan yang
dilaksanakan Mahasiswa diantaranya:
1. Mengemudi kapal selama kapal tersebut berlayar menuju
daerah fishingground.
2. Melakukan persiapan surat izin yang berhubungan
dengan pemberangkatan
3. Tugas jaga kapal sesuai dengan jadwal yang ditentukan
4. Mengisi pembekalan sebelum berangkat
5. Memperbaiki alat tangkap sebelum disusun
6. Menyusun alat tangkap purse seine di atas kapal
7. Membantu memasukan daun kelapa yang akan dijadikan
rumpon sebanyak 2 tali yang telah ditentukan oleh
kepala operasional di kapal.
8. Menjurai dan kelapa yang akan dijadikan rumpon
9. Mengecat bangkrak yang sudah karat akibat operasi alat
tangkap sehingga peralatan tersebut tidak karat.
10. Mengisi perbekalan
11. Membuang rumpon yang dijadikan tempat untuk
mengumpul ikan sebanyak 2 buah rumpon
12. Mengikuti dalam penurunan alat tangkap (setting)
13. Menarik jaring (houling)
14. Menyortir ikan yang telah dinaikan di atas dek
15. Menghancurkan es secara manual
16. Memberi es pada ikan
17. Menggarami ikan
18. Memperbaiki jaring setelah selesai penarikan jaring
(houling)
19. Membalik jaring atau mengatur kembali jaring
20. Menyusun ring jaring setelah selesai pembalikan jaring
21. Membongkar ikan saat penjualan.
22
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Kegiatan ketrampilan
Kegiatan yang dilaksanakan selama magang salah satunya
adalah kegiatan ketrampilan. Kegiatan ini untuk memperdalam
ketrampilan yang pernah diperoleh di Kampus PPPPTK Pertanian
Cianjur dan menambah ketrampilan yang belum pernah diperoleh di
Kampus. Adapun kegiatan ketrampilan tersebut meliputi sebagai
berikut :
Melaksanakan kegiatan pengoperasian alat tangkap di atas
kapal pada saat setting dan hauling
Membantu memperbaiki kerusakan pada jaring
Penanganan di atas kapal
23
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
25
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
26
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
NAHKODA
KKM MUALIM
Uraian Tugas;
a) Nakhoda bertugas memimpin di atas kapal serta berkuasa dalam
kegiatan operasi penangkapan.
b) Mualim bertugas membantu nakhoda dalam kegiatan operasi
penangkapan.
c) KKM bertugas bagaian mesin
d) Misinis bertugas membantu pekerjaan KKM
e) ABK bertugas membantu semua kegiatan di atas kapal, misalnya
pengoperasian alat tangakap serta membantu KKM apabila
dibutuhkan
f) Koki bertugas mengatur makanan seluruh awak kapal.
27
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
28
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
29
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
30
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Selain alat-alat yang tertera di atas di perlukan juga alat bantu untuk
memperlancar dalam operasi penangkapan ikan. Adapun alat Bantu
tersebut meliputi:
Rumpon untuk mengumpulkan ikan
Gardan untuk memudahkan jalannya tali ris pada saat
penarikan jaring ( hauling )
Serok untuk menaikkan ikan dari jaring ke atas deck sampai ke
palkah
Lampu galaksi untuk menarik perhatian ikan hingga mendekat
dan berkumpul di sekitar kapal. Alat bantu penangkapan ikan
yang sangat diperlukan adalah :
Gambar 10 GPS
31
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
b. Fish Fider
Fish finder yang digunakan oleh KM. Mina Graha adalah
merek furuno. Wsistem kerja fish finder ini memggunakan
gema/gelombang suara ultrasonic untuk mendeteksi target
yang brada di dalam air, dan pastinya muncul di layar dalam
bentuk gambar ikan dan apabila gema mengenai target maka
dapat diterima lansung fish finder tersebut
c. Kompas
Adapun kompas pada KM.. Mina Graha yang digunakan
untuk kelancaran operasi penangkapan ikan yaitu digunakan
sebagai petunjuk arah.
32
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
d. Radio komunikasi
KM. Mina Grahapun dilengkapi dengan satu set SSB merek
ICOM yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
mempermudah demi kelancaran operasi penangkapan ikan.
e. Gardan
Garden berfungsi untuk menarik tali kolor juga menarik
tali jangkar dan berputar kearah buritan kapal dan tidak
bisa berputar berlawan arah.
33
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Gambar 11 Rumpon
b. Lampu Galaksi
Pada waktu beroperasi malam hari diperlukan lampu
galaksi sebagai alat pengumpul ikan. Gunanya untuk mengikat
perhatian ikan karena sifat ikan suku dengan adanya cahaya.
c. Lampu petromaks
Lampu petromaks berfungsi untuk membentuk kawanan
ikan menjadi satu yang tadinya berenang atau
bergerombol dengan tempat yang luas atau berenang
disekitar kapal dan akan menjadi satu gerombolan karena
34
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
2. Keadaan Kapal
Nama kapal yang di gunakan sebagai tempat pelaksanaan magang
adalah KM. Mina Graha yang menggunakan alat tangkap purse seine,
dimana kapal ini terbuat dari bahan kayu.
35
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Bagian atas
Pada bagian atas alat tangkap purse seine terdiri dari :
Pelampung
Tali ris atas
Tali extra
Bagian tengah
Pada bagian tengah alat tangkap purse seine terdiri dari :
Savage
Wing ( sayap )
Body ( badan )
Bunt ( kantong )
Bagian bawah
Pada bagian bawah alat tangkap purse seine terdiri dari :
Tali ris bawah
Tali cincin
Tali pengerut
Tali pemberat
Tali Extra
Pemberat
36
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
4. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat tangkap ini adalah melingkari gerombolan ikan
yang dikumpulkan dengan bantuan surface lamp, dengan menarik bagian
37
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
bawah jaring yakni purse line yang di tarik dengan bantuan gardan
sehingga ikan tidak dapat keluar kebawah jaring karena jaring bagian
bawah sudah tertutup.
5. Operasi Penangkapan
a) Persipan Sebelum Operasi Penangkapan
Menurunkan rumpon yang sudah di persiapkan, setelah itu di
fishing ground nahkoda sudah mengetahui ada ikan maka mulai pukul
05.00 sore lampu galaksi dinyalakan untuk menarik perhatian ikan,
hal ini dilakukan agar ikan berkumpul di dekat kapal.
38
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
c) Pursing
1. Pursing dimulai lansung setelah kedua jaring bertemu di lambung
kanan ini dimaksud agar gerombolan ikan segera terkurung
engan menggunakan winch.
2. Pursing berakhir jika seluruh cincin naik ke atas deck ini berarti
jaring telah membentuk kantong.
d). Hauling
Setelah semua cincin naik maka dilaksanakan proses hauling
dengan menarik jaring, pelampung secara bersamaan serta
penyusunan tali kerut sampai jaring tinggal bagian kantong. Secara
teknis jaring di tarik dengan tangan, tapi jika terjadi keadaan seperti
ikan yang sangat banyak dan arus yang kencang maka jaring diikat
dengan tali dan di tarik dengan menggunakan winch. Pada saat
hauling posisi jaring sering tidak sering berbentuk sempurna
(lingkaran penuh) karena kondiusi arus dan angain yang berubah-
rubah maka jaring yang kusut di tarik dengan menggunakan bangkrak.
39
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
40
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Arah gerak sinar matahari pada saat akan terbit dan terbenam
Arah gerak gerombolan ikan
6. Daerah Penangkapan
Daerah penangkapn yang digunakan oleh KM. Mina Graha adalah
Selat Makasar, Selat Karimata dan Laut Jawa berkisar antara lintang 05°
44’ 30”S/ 111° 34’ 30” T dan 06° 09’ 30” S/ 111° 57’ 30” T.
41
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
42
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
43
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
b
Gambar 23 Penjualan di TPI
44
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
45
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
A. Faktor Internal
Faktor dari dalam yaitu:
1. Faktor Kapal
KM. Mina Graha cukup stabil artinya pada saat tidak mengalami oleng
terlalu berat pada saat pengoperasian, sesrta memiliki kekuatan mesin 300
pk ( 9 knot) dan kemampuan melingkar yang cukup besar.
2. Faktor Manusia
Nahkoda dan ABK di KM. Mina Graha cukup tarampil dan
berpengalaman dalam hal pelaksanaan pengoperasian dapat di lihat dari
hanya sekali mengalami kegagalan dalam 20 setting dan mendapat hasil
yang cukup banyak.
B. Faktor Eksternal
46
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
1. Arah angin
Angin yang baik berupa di atas jaring dan di bawah kapal
2. Arah arus
Arah arus yang baik adalah di atas kapal dan di bawah jaring .
3. Arah gerombolan ikan
Terhadap arah renang gerombolan ikan kedudukan jaring menghalang
gerombolan ikan sehingga kapal berada dibelakang gerombolan ikan.
Di KM. Mina Graha pengoperasian diutamakan untuk segera
mengurung gerombolan ikan.
ton
4 Garam Rp 5.00/kg 30 ton Rp 15.000.000
5 Obat-obatan
6 Perlengkapan lain
Rp125.000.000
1 Layang panjang Rp 39 Rp
3.750.000/lelangan lelangan 146.250.000
47
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
2 Laying pendek Rp 43 RP
2.750.000/lelangan lelangan 118.250.000
3 Mata lebar Rp 22 Rp 68.200.000
3.100.000/lelangan lelangan
4 Banyar Rp 15 Rp 98.000.000
6.550.000/lelangan lelangan
5 Tongkol Rp 2 lelangan Rp 3.600.000
1.800.000/lelangan
6 Tengiri Rp 11.000/kg 775 kg Rp 8.525.000
7 Sero Rp 970.000/lelangan 2 lelangan Rp 19.400.000
Jumlah keseluruhan Rp 462.225.000
5.
4.2.3 Pembahasan
Administrasi pelabuhan
1. Tugas pokok
48
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
2. Fungsi
B. Klasifikasi
C. Fasilitas
Untuk melaksanakan segenap fungsi sebagaimana yang telah
dijelaskan diatas tadi, maka pelabuhan dilengkapi dengan berbagai
49
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
1. Fasilitas pokok
Fasilitas pokok adalah Fasilitas, karena kondisi alamnya
dipandang harus tersedia agar lalu lintas kapal perikanan serta
kegiatan bongkar muat hasil tangkapan di pelabuhan perikanan dapat
berjalan dengan lancar dan aman. Terdapat tiga fasilitas pokok, yakni:
a. Fasilitas pelindung
Fasilitas pelindung itu sendiri memiliki fungsi untuk
melindungi areal perairan pelabuhan serta berbagai fasilitas
pelabuhan lainnya dari pelabuhanburuk ombat / gelombang, hanyut,
pasir, arus sungai, arus pasang air laut ; sehingga kegiatan kapal
perikanan menjadi lancar tidak terganggu. Adapun sarana uyang
tergolong fasilitas pelindung antara lain : pemecah gelombang /
penangkap pasir, dinding penahan tanah, dinding pengrah aliran.
Untuk pemecah gelombang itu sendiri telah diketahuiuntukn
menahan gelombang yang ditemukan karena tekanan angin,
meskipun adapula yang disebabkan oleh gempa letusan gunung di
dasar laut, tsunami, gerakan kapal dan lain- lain.
Pemecah Gelombang
Semakin tinggi gelombang maka kapal akan semakin sulit
melakukan bongkar muat karena pengruh gerakan ombak yang
terbesar berada dipermukaan air. Untuk mengtasi hal ini maka
pelabuhan dibuat sustu bangunan pemecah atau penahan / pemecah
gelombang. Pemecah gelombang itu sendiri merupakan pelindung
utama bagi pelabuhan (buatan). Sehingga berfungsi memperkecil
tinggi gelombang sehingga kapal dapat berlabuh dengan tenang dan
melakukan bongkar muat.
Untuk membangun suatu pemecah gelombang perlu diketahui
terlebih dahulu tegangan tanah yang dijadikan lokasi seperti
50
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Penangkap Pasir
Pada umumnya pantai terdiri dari pasir dan pemecah batu
gunung yang terbawaaliran sungai. Jika bahan – bahan itu mencapai
pantai maka didorong oleh arus yang bergerak sejajar pantai akibat
adanya tekanan gelombang. Proses transport material menunjang
pantai ini disebut “ Littoral Drifz ” dan merupakan suatu proses yang
kontinyu. Arah tranport berubah jika arah arus / gelombang berubah.
Biasanya pantai memiliki karateristik dan sifat yang ditetapkan oleh
komposisi butiran pasir, butiran dengan ukuran besar membuat
51
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
52
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
53
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
- Pier, bila bangunan tambat labuh tidak sejajar dengan pantai atau
garis air.
- Jetty, apabia tambat labuh sama dengan konstrusi jembatan.
- Quay Wall, bila bangunan tambat labuh adalah juga sebagai
tombak penahan tanah.
- Pontoon, apabila bangunan tambat labuh adalah terapung sehingga
dapat mengikuti pasang surut air laut.
Dermaga digunakan untuk membongkar hasil tangkapan,
dermaga labuh dimaksudkan untuk kapal serta seluruh nelayan
beristirahat, melakukan perbaikan alat tangkap serta melakukan
reparasi ringanterhadap mesin maupun perlengkapan kapal. Dermaga
pembekalan dimaksudkan sebagai tempat untuk melaksakan pengisian
air tawar, bahan bakar, es, ransum, umpan, box wadah ikan serta
kebutuhan lainnya selama operasi du laut.
c. Dolphis (dolfin)
Dolphins biasanya dipasang di kiri dan kanan dermaga, ytetapi
letaknya lebih menjorok kelaut dari pada garis sempadan tambatan.
Terdapat dua macam dolpin yaitu :
Fleksibel/elastis dan
Yang dibuat kaku, pasif atau sebagai kerangka ruang.
54
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Bagi kapal dengan daya muat besar, dolfin dibuat dari beberapa
tiang baja yang terikat menjadi satu terutama pada ujung atasnya, baik
oleh suatu platform beton dan baja pengikat.
Fasilitas Fungsional
55
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
56
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
Isntalsi BBM
Instansi BBM terdiri dari :
- Tangki solar
- Pompa muat
- Pompa dan alat ukur untuk distribusi
- Jaringan pipa untuk distribusi
e) Fasilitas Telekomunikasi dimaksudkan untuk
membantukeselamatan nelayan yang sedang berlayar / menangkap
ikan dilaut, informasi harga ikan, informasi umum : disamping tugas –
tugas kedinasan pelabunhan.
Telekomunikasi pada dasarnya adalah perhubungan jarak jauh untuk
pengiriman atau pertukaran informasi dari satu pihak / peralatan
kepihak / peralatan yang lain.
57
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
3. Fasilitas Tambahan
58
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi setting maupun hauling adalah ketrampilan
seluruh awak kapal dan keadaan alam
Operasi penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine
membutuhkan SDM yang relatife banyak. Hal ini dapat dilihat dari
ukuran dan cara pengoperasian alat tangkap purse seine itu sendiri
Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu operasi penangkapan di
butuhkan alat Bantu
Ikan hasil tangkapan dari alat tangkap purse seine adalah ikan jenis
pelagis
5.2 Saran
59
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
DAFTAR PUSTAKA
60
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
,S. B., dan Shadotomo, B. Aspek OPerasional Perikanan pukat Cincin di laut
Jawa. LPPL No. 32 Tahun 1985.
Sparre, P. and S.C. Venema. 1999. Introduksi pengkajian Stok Ikan Tropis. FAO.
Jakarta. 554 Halaman.
Suwarso, et al. 1987. Perkembangan komposisi Ikan layang Dari hasil tangkapan
Pukat Cincin Menurut daerah Penangkapan di laut Jawa. JPPL No. 38
Halaman 55 – 58.
61
Francisco X.B.M Purnama
Pengoperasian Purse Seine di KM. Mina Graha
62
Francisco X.B.M Purnama