Professional Documents
Culture Documents
1.Diamendo
2.Endo-access bur
1 2
1
3. Atur rubber stop (22mm)
4. Masukkan instrumen dalam saluran akar, rubber stop pada titik referensi,
jika ada rasa sakit kurangi ½ - 1 mm
5. Ambil radiograf lagi
6. Ukur panjang instrumen. Apabila pada radiograf tampak over
instrumen/under instrumen, dikurangi/ditambah panjang kerjanya.
7. Sesuaikan letak rubber stop
8. Apabila salura akar melengkung, pada akhir preparasi kemungkinan
panjang kerja berkurang , karena akar menjadi lurus.
2
Diawali dengan instrumen Diawali dengan instrumen
terkecil terbesar
Preparasi dimulai pada daerah Preparasi dimulai pada daerah
1/3 apikal 1/3 koronal
Menggunakan hand instrument Menggunakan rotary instrument
3
Meenggunakan sedikit peralatan/instrument
Waktu perawatan lebih cepat
Tidak menggunakan jari sehingga kelelahan berkurang
reparasi bentuk taper lebih lebar sehingga :
Bentuk saluran lebih baik
Obturasi lebih mudah
Keberhasilan perawatan lebih mudah dicapai
2. ProTaper File For Hand Use
FUNGSI IRIGASI
1. Membersihkan saluran akar
2. Pelumas
3. Membunuh kuman
4. Melarutkan jaringan
5. Bila ditambah larutan khelasi dapat menghilangkan smeared layer
SALINE ISOTONIK
Dalam kemasan larutan infus sebagai saline steril
Kelebihan:
1. Tidak mengiritasi jaringan pulpa
2. Tidak menyababkan inflamasi
3. Dapat membersihkan debris dari saluran akar
4. Bersifat sebagai pelumas
Kekurangan:
1. Dapat terkontaminasi
2. Tidak dapat melarutkan debris
3. Tidak dapat membunuh kuman
4. Tidak dapat membersihkan saluran akar secara tuntas
NATRIUM HIPOKLORIT
4
Karakteristik:
1. Membersihkan saluran akar
2. Pelumas memenuhi empat
3. Membunuh kuman fungsi utama seebagai
larutan irigasi
4. Melarutkan jaringan
KLORHEKSIDIN GLUKONAT
Tersedia dalam bentuk obat kumur konsentrasi 0,2%
Tidak dapat melarutkan jaringan orgganik
Konsentrasi yang efektif 0,2% - 2%
5
EDTA
Tersedia dalam bentuk :
1. Vicous / gel digunakan saat preparasi sebagai pelunak dentin
2. Aques / solution digunakan untuk membuang smear layer
TEKNIK IRIGASI
Alat yang digunakan Alat semprit (syringe) dengan berbagai bentuk jarum
Cara:
Jarum dibengkokkan dan diberi stopper
Jarum tidak boleh pas dalam saluran akar
Harus ada ruang untuk larutan keluar ke arah korona
Jarum harus tumpul
6
Sisa mikroorganisme dan bakteri anaerob
kompleks
GOLONGAN PHENOL
Tidak digunakan lagi karena sangat toksik DIGUNAKAN DERIVATNYA
Digunakan sebagai :
Bahan fiksasi
Antimikroba
Sangat toksik pada jaringan periapikal
Bersifat mutagenik dan karsinogenik
7
GOLONGAN HALOGEN
KLORIN
Larutan irrigasi
Antiseptik intrakanal
IODINE
Uapnya efektif sebagai antimikroba kuat
Toksisitas terhadap jaringan cukup rendah
KALSIUM HIDROKSIDA
Bukan antiseptik konvensional
Dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Bekerja lambat
Harus berkontak langsung
Dapat digunakan sebagai antiseptik antar kunjungan (terutama pada gigi
nekrotik)
Pemakaian:
Ca(OH)2 + *gliserin
*antiseptik Pasta homogen
*air
8
Dengan lentulo, file, ultrasonik, Ditaruh dalam saluran akar
messing gun, paper point sampai panjang kerja
9
GUTTA PERCHA
Bentuk kristalin/lunak
Bentuk : alfa dan beta
BETA ALFA
dipanaskan suhu 420 C – 490 C
didinginkan penyusutan
SEALER
Penggunaan sealer penting untuk keberhasilan perawatan
FUNGSI SEALER
Pengisi ketidak beraturan
Pengisi celah
Dapat mengisi saluran akar aksesoris
Mengontrol pertumbuhan bakteri
Pelumas
Menambah daya lekat
TIPE SEALER
Golongan Zinc Oxide Eugenol
Golongan Resin
Golongan Calsium Hidroxide
10
Golongan Ionomer Kaca
GOLONGAN RESIN
Bahan dasar : epoxy resin + activator
Mempunyai sifat *adhesif yang baik
*antibakteri
Reaksi peradangan yang hebat
Reaksi alergi
Mutagenik
Melepas senyawa formaldehide
11
o Toksisitas rendah
KEBERHASILAN OBTURASI
Kualitas pembersihan dan pembentukan saluran akar
Kemampuan operator
Bahan obturasi & Interpretasi radiografik
Penutupan koronal
TEKNIK OBTURASI
Ada bermacam-macam teknik dan modifikasinya
Tanpa pelunakan / pemanasan gutta percha (Cold compaction)
o Kondensasi Lateral
Dengan Pelunakan Gutta Percha
o Modifikasi kondensasi lateral
o Kondensasi vertical
o Kompaksi termis
o Injeksi gutta percha lunak
o Penggunaan larutan kimia
12
Penempatan gutta percha tambahan/assesories
Penyelesaian obturasi
Pemilihan spreader
Spreader harus dapat masuk sepanjang panjang kerja tanpa terasa
hambatan pada saluran akar yang kosong
Untuk saluran akar bengkok bengkokkan spreader atau gunakan NITi
spreader
Penempatan sealer
Sealer dapat dialplikasikan dengan:
Master point
File
Lentulo
Ultrasonic
Diulasi tipis pada seluruh dinding saluran akar
13
Penempatan master point
Master point diulasi tipis sealer
Dimasukkan perlahan sampai reference point
Tahan di tempat 20-30 dettik
Penyelesaian obturasi
Saluran akar diisi dengan gutta percha sampai spreader hanya masuk 2-3
mm dari oriface
Potong gutta percha dengan instrumen panas khusus
Panas akan melunakkan gutta percha bagian koronal
Kompaksi vertical dengan plugger
Bersihkan kamar pulpa
Beri tumpatan sementara
o Tumpatan tetap
14
o Preparasi post
Try in sesuai PK
Insersi M.A.C
Catatan:
Preparasi harus lebih membuka kearah orifis dibandingkan preparasi
untuk kompaksi lateral
Plugger dicoba tiap interval 5 mm, yang paling kecil kira kira 5 mm dari
apical
Pemilihan Master Point, syaratnya :
Gutta percha point non standart
Bentuk menyerupai saluran akar
Masuk 1-2 mm < dari panjang kerja
Rapat pada bagian apikal
Pemilihan Kompaktor
PLUGGER
Sangat penting
Dicoba dahulu dalam saluran akar
Minimal 3 ukuran untuk bagian koronal
16
2/3 koronal
1/3 apikal
Tidak boleh menyentuh dinding saluran akar
HEAT TRANSFER INSTRUMENT
Penempatan Sealer
Biasanya siler hanya diulasi pada daerah apikal
17
Sisa saluran akar diisi dengan potongan gutta percha lunak sepanjang 2-4
mm dengan besar yang sesuai dengan ukuran plugger yang telah
disiapkan
Alat yang digunakan adalah alat pemanas khusus
Kemudian dikompaksi dengan plugger yg sudah disiapkan
Proses ini diulang sampai saluran akar penuh
18
Ujung instrumen dapat digunakan sebagai alat melunakkan guttappercha tapi
dapat berfungsi juga sebagai plugger sehingga pelunakan dan kompaksi dapat
dilakukan secara bergantian
“ continuos wave
technique”
Injection technique
OBTURA
High heat suhu 1600C – 2000C
Saat gutta percha keluar suhunya 620C –650C, akan tetap lunak 3 menit
Ukuran jarum aplikator 18,20, 22 dan 25 gauge
Bentuk guttapercha – pellet
19
Aplikator dicoba begitu juga plugger
Aplikator masuk sampai batas bagian tengah dan 1/3 apikal tanpa
hambatan
Sealer ditempatkan hanya pada daerah 2/3 saluran akar
Gutta percha diinjeksikan perlahan lahan secara pasif
Setelah 2-5 detik akan terasa gutta percha yang lunak mendorong aplikator
ke arah orifis
Bila perlu dikompaksi dengan plugger dan saluran akar yang kosong diisi
kembali
Kompaksi plugger tidak dengan tekanan tetapi dengan gerakkan melipat
ULTRAFIL
Low heat 700C
Tersedia dalam cannules : regular set – putih
endoset – hijau
firm set – biru
Berbeda dalam hal kecepatan mengeras dan penyusutan
firm set mengeras lebih cepat dan
regular set penyusutannya paling kecil
Jarum aplikator berukuran ± # 70 file/GGD no2
20
Dengan dihilangkannya smeared layer maka akan terjadi adaptasi gutta
percha pada tubuli dentin
Ada 2 tipe gutap yang dapat digunakan :
o Regular flow gp dengan sifat flow yang superior dan homogen
o Easy flow gp dengan flow yang halus pada suhu yang lebih rendah
dan waktu kerja yang lebih panjang
THERMAFIL
Core tersedia dalam standar ISO
Core plastik tanpa gutta percha dapat dicoba pada sal akar
Sealer diulasi pada seluruh dinding saluran akar bagian tengah dan
koronal
Setelah gutta percha dilunakkan pada oven maka dapat dimasukkan dalam
sal akar TANPA DIGERAKKAN
Ujung core bagian koronal dipotong dengan bur inverted 1-2 mm diatas
orifis
Gutta percha akan mengeras setelah 2-4 menit
21
Tes perkusi
o Ada atau tidak rasa nyeri
Tes palpasi
o Ada atau tidak rasa nyeri
o Kegoyahan
o Kesehatan gingival
o Ada atau tidak fistula
RADIOGRAFIS
Satu minggu pasca root canal treatment
Skor periapikal index untuk melihat hermetical seal
o Skor 1 : obturasi sempurna dan tidak ada area radiolusen
o Skor 2 : area radiolusen di periapikal 1 mm (sama sebelum
perawatan)
22
23