Professional Documents
Culture Documents
MATA KULIAH
HUKUM DAN ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN.
PRODI S2 MP (ROMBEL C1 DAN C2).
SOAL :
Lakukan analisis perbedaan/perubahan secara komprehensif antara Renstra
Depdiknas 2005-2009 dan Renstra 2010-2014. Analisis perubahan tersebut
seyogyanya dilakukan pada tiap-tiap pilar kebijakan, dan diarahkan pada
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Filosofi yang mendasari perubahan/perbedaan tersebut;
2. Latar belakang perubahan;
3. Prioritas kebijakan dan program yang menjadi sasaran pencapaian:
4. Kemungkinan keterlaksanaan kebijakan dan program 2010-2014;
5. Hambatan yang mungkin timbul pada implementasi Renstra 2010-
2014, serta rumuskan alternatif pemecahannya.
PENDAHULUAN
Permasalahan
Di samping beberapa potensi yang dapat dijadikan bekal dalam melanjutkan
pembangunan pendidikan lima tahun ke depan, masih ditemui beberapa permasalahan.
Permasalahan tersebut harus bisa diatasi dalam kurun waktu 2010--2014.
Pembangunan pendidikan telah berhasil meningkatkan angka partisipasi
pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Namun, jika dilihat dari
kemerataan akses masih terdapat disparitas antarprovinsi, antarkabupaten, dan antarkota
yang ditunjukkan dengan adanya APK atau APM yang cukup lebar pada semua jenjang
pendidikan. Rasio guru terhadap siswa juga menunjukkan disparitas antarprovinsi.
Angka literasi secara nasional sudah cukup tinggi, yaitu 95%, tetapi masih ada 11
provinsi yang angka literasinya masih di bawah 95%. Disparitas juga terjadi pada
indikator pendidikan lainnya, seperti persentase guru SD berkualifikasi S-1/D-4.
Disparitas berbagai indikator kinerja pembangunan pendidikan merupakan permasalahan
yang perlu dihilangkan. Oleh karena itu, kewenangan dan tanggung jawab pemerintah
Alternatif Penyelesaian
Walaupun disparitas tersebut tidak terlalu besar, tetapi jika dihitung jumlah
absolut penduduk usia 13–15 tahun angkanya cukup signifikan. Oleh karena itu,
kebijakan terobosan pembangunan prasarana dan sarana pendidikan secara massal yang
telah dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun yang lalu perlu dilanjutkan dengan
menitik-beratkan pembangunan pada provinsi dan kabupaten dengan angka partisipasi
pendidikan yang masih rendah, dan dengan memperhatikan disparitas akses pendidikan
antara daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
Oleh
SUSANA MURWATI
PRODI S2 MP (ROMBEL C2)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009