You are on page 1of 4

Emanuel Ario Bimo

XI IPA 7 / 7

Penyakit Batu Ginjal

Batu ginjal pada saluran kemih adalah timbunan keras zat padat yang membatu di saluran pembuangan
air seni. Gejala khasnya rasa nyeri yang mencengkram, bisa ringan sampai berat (nyeri hebat) karena
batu-batu keluar bersama air seni melalui saluran air seni atau menyumbat ginjal. Sekitar 10 persen batu
ginjal berasal baik dari masalah metabolisme keseluruhan yang mempengaruhi seluruh tubuh maupun
dari masalah struktural (anatomis) atau metabolisme ginjal itu sendiri. Masalah struktural (cacat bawaan
dan juga cacat yang didapat, luka dan penyempitan) menyebabkan kesulitan berkemih dan infeksi
bakteri. Sekitar 2 persen batu ginjal diakibatkan kista medular di tengah ginjal, yang mengganggu aliran
air seni. Kista-kista dan cacat structural ini harus didiagnosa dengan sinar-X dan ultrasound (USG).
Masalah metabolik meliputi sistinuria (cacat bawaan yang mengakibatkan jumlah besar asam amino
sistin dikeluarkan dalam air seni), dan asidosis (keadaan patologik akibat akumulasi asam dalam darah),
dimana penyimpangan kimia asam-basa mengakibatkan perubahan pada daya larut kalsium dan fosfor,
dua zat kimia yang biasanya membentuk batu. Penyakit-penyakit metabolisme umum yang
berhubungan dengan batu ginjal termasuk encok, hiperparatiroidisme,dan penyerapan usus yang tak
normal.

Encok bisa mengakibatkan kelebihan asam urat di dalam air seni. Batu asam urat bisa juga terjadi selama
perawatan tertentu untuk encok, kecuali perhatian benar-benar diperketat untuk meyakinkan bahwa
asam urat tidak menyumbat air seni. Hiperparatiroidisme adalah penyakit endokrin yang ditandai oleh
tingkat kalsium yang tinggi dalam darah dan kelebihan pengeluaran kalsium dalam air seni. Biasanya
disebabkan tumor kecil ringan di kelenjar paratiroid (letaknya di belakang kelenjar tiroid di leher),
penyakit ini dapat disembuhkan dengan mudah lewat operasi.

Penyerapan garam dari asam oksalat di usus yang berlebihan biasanya terjadi pada orang-orang dengan
daerah permukaan usus yang berkurang, baik akibat penyakit maupun prosedur operasi, seperti operasi
pengangkatan lambung yang digunakan untuk merawat radang usus regional. Usus-usus mereka tidak
bisa menyerap lemak dengan normal, dan kalsium diikat dalam cairan usus. Ini memungkinkan usus
yang tersisa untuk menyerap jumlah besar oksalat, yang terikristalisasi menjadi batu. Walau jarang,
pemakaian berlebihan soda bikarbonat dan susu untuk melegakan kelebihan asam lambung bisa
mengantar kepada penyerapan kalsium dan pembentukan batu kalsium.

Sisa 90 persen dari seluruh penyakit batu adalah tidak diketahui asalnya (idiopatik), dihasilkan oleh
sejenis ketidakseimbangan dalam kekuatan biokimia di air seni terakhir itu sendiri. Penyakit batu
idiopatik mempengaruhi semua umur, pada kasus lebih serius, akhirnya mengakibatkan kegagalan ginjal
yang meningkat. Untungnya, penyakit batu bisa diobati, disembuhkan, dan dicegah. Walau persentase
kasus-kasus serius sangat rendah, total jumlah penderita batu ginjal tinggi, dan pasien dalam jumlah
cukup besar memerlukan dialysis ataupun pencangkokan setiap tahun, membuat penyakit batu ginjal
masalah kesehatan masyarakat yang penting dan mahal.

Di seluruh dunia, timbulnya penyakit kencing batu di area geografis tertentu secara kasar berimbang
dengan protein dalam menu mereka. Orang Eskimo, yang menunya terutama lemak, dan Indian
Amazon, yang menunya betul-betul sayuran, jarang mendapat batu ginjal. Walau hubungan protein
dengan penyakit ini tidak terlalu dipahami, protein bisa berperan dalam pembentukan batu dengan
meningkatkan keasaman air seni, dan meningkatkan pengeluaran air seni yang mengandung asam urat,
fosfor dan kalsium.

Peran konsumsi garam dalam penyakit batu ginjal belum diselidiki menyeluruh, tetapi ada hubungan
langsung antara jumlah garam yang dimakan dengan jumlah kalsium yang dikeluarkan dalam air seni.
Nyeri pada batu ginjal dan saluran kemih disebut kolik, karena seringkali muncul sebentar-sebentar,
akibat peregangan ureter dan pelvis ginjal saat batu menyumbat aliran normal air seni. Nyeri ini sangat
menyakitkan di saat bergerak (dan masih menyakitkan meskipun tidak bergerak), dan biasanya tidak ada
gejala lain.
Namun, dalam kasus batu ginjal, bisa terdapat penggembungan usus (perut kembung), mual, dan
muntah-muntah. Batu tersebut mungkin mengganggu lapisan ginjal dan pipa-pipanya, mengakibatkan
adanya darah di dalam air seni (hematuria) yang hanya bisa dilihat lewat mikroskop (mikrohematuria)
atau kadang-kadang cukup banyak untuk mewarnai air seni dengan jelas (gross hematuria ).

Penyumbatan dapat menyebabkan infeksi dan hal ini dapat menjadi komplikasi batu ginjal yang paling
serius. Infeksi menyebabkan getar menggigil dengan demam tinggi dan merupakan keadaan darurat
serius yang memerlukan perhatian medis segera di ruang darurat rumah sakit. Karena kandung kemih
mungkin tidak terpengaruh, tidak ada gejala-gejala lain, seperti sering membuang air seni, atau rasa
terbakar waktu membuang air seni.

Nyeri batu ginjal tanpa komplikasi bukan masalah serius jika sakitnya masih bisa ditangani. Tanpa
adanya infeksi, beberapa penderita batu ginjal bisa dengan aman menunggu berminggu-minggu atau
bahkan berbulan-bulan untuk membiarkan batu kecil itu keluar (seperti yang dilakukan kebanyakan
orang). Nyeri batu ginjal biasanya sebentar-sebentar, dan setiap episode mendorong batu tersebut
sepanjang perjalanan dan menyebabkan nyeri yang biasanya mulai di panggul, tetapi mungkin dirasa
sebagai bergerak-gerak ke depan dan turun ke paha dan testis. Saat batu itu mencapai ureter (saluran
air seni) bagian bawah, kandung kemih mungkin terganggu dan terjadi frekuensi buang air kecil yang
meningkat. Akhirnya, begitu batu memasuki kandung kemih, sakit itu berhenti dan batu tersebut
biasanya cepat dikeluarkan sewaktu buang air kecil berikutnya.

Batu-batu bisa juga keluar dari tubuh setelah pecah menjadi bagian-bagian kecil yang mirip kerikil
atau butiran pasir besar, yang berbeda-beda komposisi kimia dan warnanya. Butir-butir kecil ini
(kecil dibanding dengan masalah yang mereka buat), hanya mewakili sebagian dari batu ginjal. Batu-
batu dalam tubuh terdiri dari kristal-kristal yang terkumpul dalam barisan zat gula-protein, yang
seringkali terpecah-belah begitu kristal-kristal dikeluarkan. Air seni itu sendiri mungkin tampak
normal ketika dilihat di bawah cahaya karena, walau satu ginjal tersumbat, ginjal lainnya mengganti
dengan menghasilkan air seni normal dalam jumlah banyak. Pemeriksaan dengan mikroskop penting
untuk mengidentifikasi sumber sakit, dan analisa kimia batu-batu yang keluar menentukan
komposisi mereka. Penyakit batu ginjal idiopatik yang tidak menimbulkan gejala apa-apa mungkin
tidak sengaja ditemukan dalam foto rontgen atau sonogram (ultrasonografi, USG) abdomen yang
dilakukan untuk penyakit lain yang tidak berhubungan.

Bahkan dengan terapi diet standar, beberapa orang bisa mengeluarkan banyak batu yang
menyakitkan dan akhirnya beralih ke obat-obatan farmasi. Walau beberapa orang lebih memilih
menderita 1 batu setiap 3 atau 4 tahun (asalkan tidak disertai infeksi dan komplikasi), yang lain lebih
suka meminum obat setiap hari. Rangkaian tindakan yang paling tepat harus diputuskan sendiri oleh
setiap penderita.

Kunci untuk penanganan yang bijaksana dari penyakit ini adalah pemeriksaan teliti aktivitas batu.
Penyakit batu tidak aktif sering terjadi: mungkin hanya sekali saja seseorang mengalaminya, atau
dalam 20 tahun berikutnya timbul batu yang kedua, namun bisa juga terjadi lebih sering. Batu-batu
bisa dengan mudah diawasi dan jika tidak mengalami pertumbuhan berarti dan tidak menimbulkan
gejala-gejala, perawatan mungkin tidak diperlukan. Dalam beberapa kasus, batu mungkin sementara
menyumbat ginjal untuk sehari-dua hari sebelum keluar dan, dengan berjalannya waktu, tubuh
menyesuaikan diri dengan pembentukan batu dan memungkinkan batu di ureter tanpa ada
penyumbatan. Batu yang betul-betul menghalangi ginjal, mengakibatkan nyeri yang menetap dan
mengancam gangguan fungsi ginjal, harus dirawat.
Jika batu itu cukup rendah letaknya, dekat kandung kemih, batu itu bisa dicapai melalui sitoskop
dengan pipa kecil berujung keranjang untuk dimasukkan ke tubuh, yang menangkap batu itu dan
mengeluarkannya. Walau teknik ini menyembuhkan mayoritas besar kasus ini, teknik ini gagal pada
minoritas yang penting, dan trauma prosedur ini mungkin memerlukan operasi lanjutan.

Jika batu itu letaknya tinggi (pada atau dekat rongga pinggul), sebuah pipa mungkin bisa dimasukkan
di bawah pengaruh obat penghilang rasa sakit lokal, melalui kulit dan otot ke dalam ginjal itu sendiri
dan batu itu dikeluarkan. Ini memerlukan peninggalan pipa itu di tempatnya untuk beberapa lama
dan, walau lebih aman daripada operasi, infeksi ,dan pendarahan masih mungkin terjadi. Jika batu
itu terhenti di tengah ureter atau di ginjal dan tidak bisa dicapai dengan cara lain, operasi selama ini
telah menjadi satu-satunya cara pengambilan paling sukses. Sebagai alternatif dari operasi,
perawatan gelombang kejut bawah air terbukti sebagai cara tanpa-operasi yang sangat efektif dan
aman untuk menghancurkan batu: gelombang kejut kuat yang dialirkan sementara pasien setengah
terendam di bak air khusus memecahkan batu. Walau gelombang-gelombang ini kadang-kadang
mengakibatkan kerusakan ginjal bagian dalam (dan mengakibatkan hipertensi), pemecah batu
setempat untuk batu yang di dekat kandung kemih dan dapat dicapai dengan sitoskop telah
mengurangi resiko tersebut. Sejalan dengan majunya teknologi penghancur batu, dokter-dokter
mungkin suatu hari dapat memenuhi sumpah Hippokratik, yang berjanji 'untuk tidak memotong
batu'.
Obat Rumah dan Terapi Alternatif Bagi mayoritas penderita batu ginjal, mengurangi protein dalam
makanan dan menambah konsumsi cairan (untuk meningkatkan aliran air seni) adalah semua yang
diperlukan untuk menangani kondisi mereka. Tingkat pembatasan protein yang perlu belum
ditentukan (begitu pula dengan keperluan protein minimum yang disepakati bersama), tetapi
tingkat konsumsi yang aman dan cukup tampaknya adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat tubuh
bagi orang dewasa sehari. Pengurangan ini cenderung melindungi fungsi ginjal dan menurunkan
kolesterol.

Karena pengurangan pengeluaran kalsium juga dianjurkan, pembatasan garam, atau paling tidak
menghindari konsumsi garam tinggi, juga bijaksana, karena ini membatasi kehilangan kalsium.
Menangkap batu yang keluar untuk analisis kimia adalah bantuan penting dalam diagnosa,
perawatan, dan pencegahan. Kecilnya kristal-kristal mungkin memerlukan penyaringan air seni
melalui jaring yang baik untuk menemukan mereka.

Pencegahan Analisa batu yang dikeluarkan mungkin bisa mengenali zat-zat kimia tertentu seperti
kalsium, yang bisa dihilangkan dari menu. Dengan mengkonsumsi lebih banyak cairan, aliran air seni
bisa ditingkatkan untuk mengencerkan konsentrasi zat-zat pembentuk batu. Seringkali keluaran air
seni paling sedikit 2,28 liter sehari diperlukan. Konsumsi air yang meningkat harus mengencerkan air
seni sehingga menjadi bening tanpa warna kuning yang biasa menandainya.

Riset sedang dilakukan untuk mengisolasi pencegah batu alami dalam tubuh.
Pencegah-pencegah ini, yang biasanya mencegah pengendapan mineral dan pembentukan batu bila
air seni sangat terkonsentrasi (seperti pada dehidrasi), juga dihasilkan dan dikeluarkan oleh sel-sel
yang melapisi kandung kemih dan sistem air seni untuk mencegah batu jika ada luka (bila tidak,
kerusakan di daerah ini akan merangsang pembentukan batu). Jika para pencegah alami ini bisa
diisolasi dan peran mereka lebih dimengerti, mereka bisa digunakan untuk mencegah terjadinya
batu ginjal.

You might also like