You are on page 1of 15

KONSEP, TINGKAT TERANG, SPEKTRUM,

DAN ZODIAK BINTANG

TUGAS PAPER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kosmografi


Yang dibina oleh Bapak Soetjipto

Oleh :
Wahyu Wardani
106351400649

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN GEOGRAFI
Maret 2009
A. Konsep Bintang
Pengertian bintang dalam organisasi.org
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan
memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi
adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti
pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan
jupiter.
Pengertian bintang dalam www.g-excess.com
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan
memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi
adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti
pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan
jupiter.
Pengertian bintang dalam www.indomp3z.us
Bintang adalah adalah benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri dan
terdiri atas gas pijar. Matahari merupakan salah satu bintang biasa berukuran
sedang dari kira-kira 1020 bintang yang ada di jagad raya. Matahari adalah
bintang yang paling dekat dengan bumi (jaraknya 150 juta km). Bintang kedua
yang terdeka dari bumi adalah Alpha Centa (jaraknya 48.000 miliar km).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa bintang
merupakan seluruh benda angkasa yang dapat memancarkan cahayanya sendiri
yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, sehingga menimbulkan variasi warna yang
berbeda-beda. Karena cahaya yang ditimbulkan atau dihasilkan oleh suatu bintang
semuanya berasal dari sebuah reaksi kimia (reaksi fusi), sehingga menghasilkan
spektrum-spektrum tampak berupa cahaya yang bervariasi warnanya. Variasi
warna yang ditimbulkan oleh suatu bintang semuanya tergantung dari atom-atom
yang ada di bintang tersebut, dimana reaksi dari atom yang berbeda akan
menghasilkan unsur yang berbeda yang memiliki sifat yang berbeda pula.

B. Tingkat Terang Bintang (Luminositas)


Kecerlangan intrinsik bintang bisa kita lihat dari pancaran energinya.
Semakin besar energi yang dipancarkan, maka bintang tersebut akan semakin
terang. Bagi para astronom luminositas didefinisikan sebagai jumlah energi yang
dipancarkan bintang setiap detik pada permukaan seluas 1 cm2 kesegala arah.
Karena letak bintang yang sangat jauh tentunya tidak mungkin pengamat
pergi ke bintang untuk mengetahui berapa jumlah energi yang dipancarkan
tersebut. Untuk itu pertama-tama kita harus mengetahui energi total yang diterima
pengamat tiap detik pada permukaan seluas 1 cm2. Energi yang diterima pengamat
ini bisa didapatkan dari cahaya yang diamati. Sehingga luminositas bisa didapat
dari hubungan: E = L/4(pi)d2.
Jarak ke bintang bisa diketahui dari hubungan paralaks trigonometri untuk
bintang-bintang dekat : d = 1/p. Cara lain untuk menentukan jarak bintang-bintang
jauh adalah dengan menggunakan hubungan modulus jarak dan kuat cahaya
bintang. Pada bintang-bintang jauh pengamat bisa mengetahui magnitudo semua
bintang saat pengamatan. Sebelumnya kita terlebih dahulu harus mengetahui kelas
spektrum bintang yang kita amati, sehingga magnitudo mutlak bintang yakni kuat
cahaya yang diandaikan diamati dari jarak yang sama yakni 10 pc bisa didapatkan.
Magnitudo mutlak bintang ditentukan dengan mengasumsikan magnitudo mutlak
bintang yang diamati sama dengan magnitudo mutlak bintang-bintang dekat yang
kelas spektrumnya sudah diketahui. Maka jarak bisa diperoleh dari hubungan : m -
M = -5 -5 log d
Untuk kasus bintang ganda, jarak antara kedua bintang bisa diketahui dari
tan sudut yang terbentuk antara kedua bintang dengan pengamat dengan a adalah
setengah sumbu besar. Dengan mengetahui jarak, pengamat sudah bisa
menentukan berapa jumlah energi yang dipancarkan bintang setiap detik pada
permukaan luas 1 cm2.
Dalam tingkat terang bintang dikenal Klasifikasi Yerkes yang disebut juga
sebagai klasifikasi MKK dari inisial para pengembangnya pada tahun 1943, yaitu
William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan dan Edith Kellman dari
Observatorium Yerkes. Klasifikasi ini mendasarkan diri pada ketajaman garis-
garis spektrum yang sensitif pada gravitasi permukaan bintang. Gravitasi
permukaan berhubungan dengan luminositas yang merupakan fungsi dari radius
bintang.
Klasifikasi Yerkes atau kelas luminositas membagi bintang-bintang ke dalam
kelas berikut :
0 maha maha raksasa (hypergiants) (penambahan yang dilakukan
belakangan)
I maharaksasa (supergiants)
o Ia maharaksasa terang
o Iab kelas antara maharaksasa terang dan yang kurang terang
o Ib maharaksasa kurang terang
II raksasa terang (bright giants)
III raksasa (giants)
IV sub-raksasa (subgiants)
V deret utama atau katai (main sequence atau dwarf)
VI sub-katai (subdwarfs)
VII katai putih (white dwarfs)

C. Spektrum Bintang
Dalam astronomi, bintang dikelompokkan berdasarkan spektrumnya.
Pengelompokan berdasarkan spektrum ini dilakukan karena spektrum bintang
memberikan informasi yang sangat banyak, mulai dari temperatur sampai unsur-
unsur yang terdapat dalam bintang. Spektrum adalah hasil dari pembiasan
gelombang elektromagnetik (contohnya cahaya). Pada dasarnya cahaya yang kita
temukan sehari-hari - yang berwarna putih/bening - adalah gabungan dari
berbagai warna. Warna-warna ini yang menunjukkan tingkat energi: merah
menghasilkan energi yang paling rendah dan ungu menghasilkan energi paling
tinggi.
Berdasarkan rumus
E = hf = hc/A
E = energi, h = konstanta Planck, f = frekuensi, c = kecepatan cahaya dan A =
panjang gelombang,
maka gelombang berenergi besar memiliki frekuensi yang besar, dan
sebaliknya panjang gelombangnya kecil. Informasi semacam ini yang diturunkan
dengan berbagai pendekatan fisika, sehingga dalam penerapannya di Astronomi,
spektrum bintang itu sangat penting.

Gambar 1. Spektrum Tampak

Antara 1911 dan 1949, 400.000 bintang didaftarkan ke dalam katalog


Henry Draper (dinamai menurut sang penyandang dana dan perintis penelitian
spektroskopi fotografi Amerika, Henry Draper). Cannon dan Maury kemudian
menyadari adanya sebuah keteraturan dalam semua garis-garis spektral (tidak
hanya hidrogen) jika penggolongan bintang-bintang tersebut diurutkan menjadi O,
B, A, F, G, K, M. Kelas lainnya dihilangkan karena ditemukan bahwa beberapa di
antaranya sebenarnya merupakan kelas yang sama. Dengan kualitas spektrogram
yang lebih baik memungkinkan penggolongan ke dalam 10 sub-kelas yang
diindikasikan oleh sebuah angka arab (0 hingga 9) yang mengikuti huruf.
Pada mulanya urutan pola spektrum ini diduga karena perbedaan susunan
kimia atmosfer bintang. Tetapi kemudian disadari bahwa urutan tersebut
sebenarnya merupakan urutan temperatur permukaan bintang, setelah pada tahun
1925, Cecilia Payne-Gaposchkin berhasil membuktikan hubungan tersebut.
Bintang-bintang kelas O, B, dan A seringkali disebut sebagai kelas awal,
sementara K dan M disebut sebagai kelas akhir. Sebutan ini muncul di awal-awal
abad 20, karena A dan B terletak di awal urutan alfabet, sementara K dan M di
akhir, tetapi kemudian berkembang teori bahwa bintang mengawali hidup mereka
sebagai bintang kelas awal yang sangat panas dan secara gradual mendingin
menjadi bintang kelas akhir teori ini sama sekali salah karena menurut teori
evolusi bintang Evolusi bintang dimulai dan ditentukan oleh massa awan
pembentuk bintang dan massa bintang. Makin besar massanya maka evolusinya
makin cepat untuk meninggalkan tahap deret utama .
Pengelompokan bintang dengan kelas spektral seperti klasifikasi Morgan -
Keenan. Lihat gambar:

Gambar 2. Klasifikasi Bintang Kelas Spektral


Bintang kelas O adalah bintang yang panas, berwarna biru. Bintang kelas
M merupakan bintang yang dingin. Matahari termasuk kedalam bintang dengan
kelas G, warnanya kuning. Perlu dicatat, klasifikasi seperti ini tidak ada
hubungannya dengan ukuran bintang. Jadi bintang kelas O belum tentu ukurannya
sangat besar. Dengan melakukan observasi spektroskopi - yaitu pengamatan
bintang khusus pada spektrumnya - didapatkan panjang gelombang cahaya yang
dipancarkan bintang. Dengan rumus yang tadi, bisa diketahui berapa energinya.
Dengan menerapkan hukum Termodinamika bisa diketahui kaitan antara energi
dengan temperatur.
Klasifikasi MK ini diterapkan dalam diagram yang disebut Diagram
Hertzprung - Russel. Diagram ini dikembangkan oleh Astronom bernama Ejnar
Hertzsprung dan Henry Norris Russell sekitar tahun 1910, dan bermanfaat dalam
mempelajari evolusi bintang, yakni proses lahir, berkembang dan matinya
bintang.
Gambar 3. Diagram Hertzprung Russel (HR)
Berikut ini adalah daftar kelas bintang dari yang paling panas hingga yang
paling dingin (dengan massa, radius dan luminositas dalam satuan Matahari) :
Warna Garis-garis
Kelas Temperatur Massa Radius Luminositas
Bintang Hidrogen

30,000 -
O Biru 60 15 1,400,000 Lemah
60,000 K

10,000 -
B Biru-putih 18 7 20,000 Menengah
30,000 K

7,500 - 10,000
A Putih 3.2 2.5 80 Kuat
K

6,000 - 7,500 Kuning-


F 1.7 1.3 6 Menengah
K putih

5,000 - 6,000
G Kuning 1.1 1.1 1.2 Lemah
K

3,500 - 5,000
K Jingga 0.8 0.9 0.4 Sangat lemah
K

2,000 - 3,500 Hampir tidak


M Merah 0.3 0.4 0.04
K terlihat

Di bawah ini disajikan ciri-ciri dari tiap kelas berdasarkan penampakan


garis-garis serapan pola spektrumnya (bukan pada warna atau temperatur-
efektifnya), yaitu:
A. Kelas O
Bintang kelas O adalah bintang yang paling panas, temperatur
permukaannya lebih dari 25.000 Kelvin. Bintang deret utama kelas O merupakan
bintang yang nampak paling biru, walaupun sebenarnya kebanyakan energinya
dipancarkan pada panjang gelombang ungu dan ultraungu. Dalam pola
spektrumnya garis-garis serapan terkuat berasal dari atom Helium yang terionisasi
1 kali (He II) dan karbon yang terionisasi dua kali (C III). Garis-garis serapan dari
ion lain juga terlihat, di antaranya yang berasal dari ion-ion oksigen, nitrogen, dan
silikon. Garis-garis Balmer Hidrogen (hidrogen netral) tidak tampak karena
hampir seluruh atom hidrogen berada dalam keadaan terionisasi. Bintang deret
utama kelas O sebenarnya adalah bintang paling jarang di antara bintang deret
utama lainnya (perbandingannya kira-kira 1 bintang kelas O di antara 32.000
bintang deret utama). Namun karena paling terang, maka tidak terlalu sulit untuk
menemukannya. Bintang kelas O bersinar dengan energi 1 juta kali energi yang
dihasilkan Matahari. Karena begitu masif, bintang kelas O membakar bahan bakar
hidrogennya dengan sangat cepat, sehingga merupakan jenis bintang yang
pertama kali meninggalkan deret utama (lihat Diagram Hertzsprung-Russell).
Contoh : Zeta Puppis

Spektrum dari bintang kelas O5V


B. Kelas B
Bintang kelas B adalah bintang yang cukup panas dengan temperatur
permukaan antara 11.000 hingga 25.000 Kelvin dan berwarna putih-biru. Dalam
pola spektrumnya garis-garis serapan terkuat berasal dari atom Helium yang
netral. Garis-garis Balmer untuk Hidrogen (hidrogen netral) nampak lebih kuat
dibandingkan bintang kelas O. Bintang kelas O dan B memiliki umur yang sangat
pendek, sehingga tidak sempat bergerak jauh dari daerah dimana mereka
dibentuk, dan karena itu cenderung berkumpul bersama dalam sebuah asosiasi
OB. Dari seluruh populasi bintang deret utama terdapat sekitar 0,13 % bintang
kelas B.
Contoh : Rigel, Spica

Spektrum dari bintang kelas B2II


C. Kelas A
Bintang kelas A memiliki temperatur permukaan antara 7.500 hingga
11.000 Kelvin dan berwarna putih. Karena tidak terlalu panas maka atom-atom
hidrogen di dalam atmosfernya berada dalam keadaan netral sehingga garis-garis
Balmer akan terlihat paling kuat pada kelas ini. Beberapa garis serapan logam
terionisasi, seperti magnesium, silikon, besi dan kalsium yang terionisasi satu kali
(Mg II, Si II, Fe II dan Ca II) juga tampak dalam pola spektrumnya. Bintang kelas
A kira-kira hanya 0.63% dari seluruh populasi bintang deret utama.
Contoh : Vega, Sirius

D. Kelas F
Bintang kelas F memiliki temperatur permukaan 6000 hingga 7500
Kelvin, berwarna putih-kuning. Spektrumnya memiliki pola garis-garis Balmer
yang lebih lemah daripada bintang kelas A. Beberapa garis serapan logam
terionisasi, seperti Fe II dan Ca II dan logam netral seperti besi netral (Fe I) mulai
tampak. Bintang kelas F kira-kira 3,1% dari seluruh populasi bintang deret utama.
Contoh : Canopus, Procyon

Spektrum dari bintang kelas F2III


E. Kelas G
Bintang kelas G barangkali adalah yang paling banyak dipelajari karena
Matahari adalah bintang kelas ini. Bintang kelas G memiliki temperatur
permukaan antara 5000 hingga 6000 Kelvin dan berwarna kuning. Garis-garis
Balmer pada bintang kelas ini lebih lemah daripada bintang kelas F, tetapi garis-
garis ion logam dan logam netral semakin menguat. Profil spektrum paling
terkenal dari kelas ini adalah profil garis-garis Fraunhofer. Bintang kelas G adalah
sekitar 8% dari seluruh populasi bintang deret utama.
Contoh : Matahari, Capella, Alpha Centauri A

Spektrum dari bintang kelas G5III


F. Kelas K
Bintang kelas K berwarna jingga memiliki temperatur sedikit lebih dingin
daripada bintang sekelas Matahari, yaitu antara 3500 hingga 5000 Kelvin. Alpha
Centauri B adalah bintang deret utama kelas ini. Beberapa bintang kelas K adalah
raksasa dan maharaksasa, seperti misalnya Arcturus. Bintang kelas K memiliki
garis-garis Balmer yang sangat lemah. Garis-garis logam netral tampak lebih kuat
daripada bintang kelas G. Garis-garis molekul Titanium Oksida (TiO) mulai
tampak. Bintang kelas K adalah sekitar 13% dari seluruh populasi bintang deret
utama.
Contoh : Alpha Centauri B, Arcturus, Aldebaran

Spektrum dari bintang kelas K4III


G. Kelas M
Bintang kelas M adalah bintang dengan populasi paling banyak. Bintang
ini berwarna merah dengan temperatur permukaan lebih rendah daripada 3500
Kelvin. Semua katai merah adalah bintang kelas ini. Proxima Centauri adalah
salah satu contoh bintang deret utama kelas M. Kebanyakan bintang yang berada
dalam fase raksasa dan maharaksasa, seperti Antares dan Betelgeuse merupakan
kelas ini. Garis-garis serapan di dalam spektrum bintang kelas M terutama berasal
dari logam netral. Garis-garis Balmer hampir tidak tampak. Garis-garis molekul
Titanium Oksida (TiO) sangat jelas terlihat. Bintang kelas M adalah sekitar 78%
dari seluruh populasi bintang deret utama.
Contoh : Proxima Centauri, Antares, Betelgeuse

Spektrum dari bintang kelas M0III

Spektrum dari bintang kelas M6V


D. Zodiak Bintang
Zodiak (dari kata Yunani Zoodiacos Cyclos yang artinya Lingkaran
Hewan) adalah sebuah sabuk khayal di langit dengan lebar 18° yang berpusat
pada lingkaran ekliptika, tetapi istilah ini dapat pula merujuk pada rasi-rasi
bintang yang dilewati oleh sabuk tersebut, yang sekarang berjumlah 13. Dipercaya
awal mula konsep ini berasal dari peradaban Lembah Sungai Eufrat kemungkinan
hanya dengan enam rasi, Taurus, Cancer, Virgo, Scorpio, Capricornus, dan Pisces,
yang kemudian dipecah menjadi 12 karena penampakan tahunan 12 kali Bulan
purnama pada bagian-bagian berurutan dari sabuk tersebut.

Gambar 1. Langit Bintang (Celestial Sphere) atau Lingkaran Ekliptika


Lingkaran Ekliptika adalah garis khayal yang ada di bola langit. Jika
diamati dari bumi, semua benda tatasurya (planet, Bulan dan Matahari) beredar di
langit mengelilingi lingkaran ekliptika. Keistimewaan dari kedua belas zodiak
dibanding rasi bintang lainnya adalah semuanya berada di wilayah langit yang
memotong lingkaran ekliptika. Jadi dapat disimpulkan zodiak adalah semua rasi
bintang yang berada disepanjang lingkaran ekliptika. Rasi-rasi bintang tersebut
adalah:
Gambar 2. Urutan Zodiak
1. Capricornus: Kambing laut, Matahari berada di depan rasi ini selama 21
Jan - 16 Feb (26 hari)
2. Aquarius: Pembawa Air, Matahari berada di depan rasi ini selama 16 Feb -
11 Mar (24 hari)
3. Pisces: Ikan, Matahari berada di depan rasi ini selama 11 Mar - 18 Apr (38
hari)
4. Aries: Domba, Matahari berada di depan rasi ini selama 18 Apr - 13 Mei
(25 hari)
5. Taurus: Kerbau, Matahari berada di depan rasi ini selama 13 Mei - 22 Jun
(40 hari)
6. Gemini: Si Kembar, Matahari berada di depan rasi ini selama 22 Jun - 21
Jul (29 hari)
7. Cancer: Kepiting, Matahari berada di depan rasi ini selama 21 Jul - 10 Ags
(20 hari)
8. Leo: Singa, Matahari berada di depan rasi ini selama 10 Ags - 16 Sep (37
hari)
9. Virgo: Gadis Perawan, Matahari berada di depan rasi ini selama 16 Sep -
31 Okt (45 hari)
10. Libra: Timbangan, Matahari berada di depan rasi ini selama 31 Okt - 23
Nov (23 hari)
11. Scorpius: Kalajengking, Matahari berada di depan rasi ini selama 23 Nov -
18 Des (25 hari)
12. Sagitarius : Si Pemanah, Matahari berada di depan rasi ini selama 18 Des -
21 Jan (34 hari)
Berdasarkan penemuan baru yang menemukan rasi bintang baru yang
bernama Ophiucus yang berarti pawang ular, maka kemungkinan susunan
zodiakpun berubah. Berdasarkan perhitungan, Ophiucus berada di tanggal 29
Nov-18 Desember. Dengan adanya zodiak baru ini artinya seluruh tanggal dalam
12 sistem zodiak ikut bergeser. Ophiuchus ditemukan kemudian setelah rasi
bintang zodiak klasik yang ada sejak zaman Babilonia yang merupakan penemuan
modern. 12 Bintang zodiak (13 menurut para astronom) adalah rasi terdekat
dengan orbit Bumi. Zodiak sebuah bulan dalam kalender sebenarnya adalah rasi
bintang yang saat itu paling dekat dengan Matahari jika dilihat dari Bumi.
Berikut ini adalah perubahan tanggal zodiak tersebut.
1. Capricornus 21 Jan - 16 Feb (26 hari)
2. Aquarius 16 Feb - 11 Mar (24 hari)
3. Pisces 11 Mar - 18 Apr (38 hari)
4. Aries 18 Apr - 13 Mei (25 hari)
5. Taurus 13 Mei - 22 Jun (40 hari)
6. Gemini 22 Jun - 21 Jul (29 hari)
7. Cancer 21 Jul - 10 Ags (20 hari)
8. Leo 10 Ags - 16 Sep (37 hari)
9. Virgo 16 Sep - 31 Okt (45 hari)
10. Libra 31 Okt - 23 Nov (23 hari)
11. Scorpius 23 Nov - 29 Nov (6 hari)
12. Ophiuchus 29 Nov - 18 Des (19 hari)
13. Sagitarius 18 Des - 21 Jan (34 hari)
DAFTAR RUJUKAN

Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft


Corporation. All rights reserved
http://blog.360.yahoo.com/blog-z0yPWug4a6NVUQOj_kM-?cq=1
http://cosmicemission.wordpress.com/2007/06/15/kelas-spektrum-bintang/
http://dhetya.multiply.com/journal/item/28/Ditemukan_bintang_zodiak_ke_13_Op
hiuchu_rasi_zodiak_direvisi
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080417210424AAqX2Ox
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_bintang
http://langitselatan.com/2007/07/09/begini-cara-kerja-bintang-bagian-1-
gravitasi-dan-tekanan-gas/
http://organisasi.org/daftar-nama-shio-cina-zodiak-bintang-astrologi-batu-
berdasarkan-tanggal-tahun-lahir
http://organisasi.org/pengertian-definisi-meteor-meteorit-komet-satelit-bintang-
planet-pendidikan-dasar-astronomi-tata-surya-fisika
http://simplyvie.com/2006/12/20/mengenal-bintang/
http://simplyvie.wordpress.com/2007/11/09/metode-penentuan-jarak/
http://warnadunia.com/ilmu-astronomi-akhir-riwayat-bintang/
http://www.g-excess.com/id/pengertian/bintang_tata_surya.html
http://www.indomp3z.us/showthread.php?t=82223

You might also like