You are on page 1of 126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dampak perubahan sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat

III. INDIKATOR
1. Mendeskribsikan hakekat perubahan sosial
2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk perubahan sosial

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menjelaskan hakekat perubahan sosial
2. Siswa mampu mencari contoh kasus di masyarakat tentang perubahan sosial
3. Siswa mampu menggolongkan bentuk-bentuk perubahan sosial sesuai kasus yang
diperoleh dari masyarakat

V. MATERI AJAR :
Pengertian dan bentuk-bentuk perubahan sosial

A. Pengertian Perubahan Sosial


Definisi persubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi antara lain sebagai berikut :
1. William F. Ogburn, menyatakan bahwa perubahan sosial budaya mencakup unsur –
unsur kebudayaan baik material maupun non material.
2. Selo Soemardjan, menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan –
perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masayarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai – nilai,
sikap, dan pola – pola perilaku kelompok dalam masyarakat.
3. John Lewis Gillin dan John Philips Gillin, menyatakan bawa perubahan sosial
budaya adalah suatu variasi dari cara – cara hidup yang diterima, yang disebabkan
oleh perubahan – perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, serta karena adanya definisi dan penemuan baru dalam
masyarakat.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial di dalam masyarakat.

B. Bentuk – bentuk Perubahan Sosial


1. Perubahan Progress dan Regress
a. Progress
Progress yaitu perubahan sosial yang membawa ke arah kemajuan sehingga bisa
menguntungkan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Contoh : Internet masuk desa, pemberantasan buta huruf.
b. Regress
Regress yaitu perubahan sosial yang membawa ke arah kemunduran, sehingga
kurang menguntungkan bagi masyarakat,
Contoh : peperangan yang mengakibatkan hancurnya fasilitas umum dan barang –
barang serta membinasakan kehidupan manusia.
2. Perubahan yang terjadi secara evolusi (lambat) dan revolusi (cepar)
a. Perubahan Evolusi (Lambat)
Perubahan evolusi merupakan perubahan yang berlangsung lambat, dan
umumnya tidak menimbulkan disintegrasi kehidupan.
Contohnya : Perubahan yang terjadi pada masyarakat yang terikat oleh tradisi
yang sangat kuat secara bertahap.
b. Perubahan Revolusi (Cepat)
Perubahan Revolusi adalah perubahan yang berlangsung dengan cepat dan
menyangkut dasar – dasar atau sendi – sendi pokok kehidupan masyarakat.
Dalam revolusi perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau
tanpa rencana.
Contoh : revolusi Perancis, revolusi Industri Inggris, revolusi kemerdekan
Indonesia
3. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan besar
a. Perubahan yang pengaruhnya kecil
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur –
unsur struktur yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi
masyarakat.
Misalnya : perubahan mode rambut dan pakaian secara keseluruhan karena tidak
mengakibatkan perubahan – perubahan pada lembaga – lembaga masyarakat
b. Perubahan yang pengaruhnya besar
Perubahan yang pengaruhnya besar merupakan yang mengakibatkan perubahan
pada lembaga – lembaga kemasyarakatan. Perubahan ini tidak hanya mengubah
masyarakat yang mengalaminya tetapi juga perubahan pada lembaga atau
organisasi yang ada dalam masyarakat itu.
Misalnya, tanah pertanian yang dialih fungsikan menjadi pabrik, akan mengubah
masyarakat sekitar berpindah pekerjaan yang semula bertani berubah menjadi
buruh pabrik. Hal ini juga akan merubah pola kehidupan masyarakat secara
keseluruhan baik hubungan kerja, sistem kepemilikan tanah dan hubungan
kekeluargaan.
4. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan
a. Perubahan yang direncanakan (dikehendaki)
Perubahan ini merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak – pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam
masyarakat.
Contoh : digantinya bahan bakar minyak dengan bahan bakar gas sehingga
masyarakat tidak tergantung dengan minyak tanah.
b. Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan ini merupakan perubahan yang berlangsung begitu saja dan di luar
jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat –
akibat sosial yang tidak diharapkan.
Contoh : Perubahan pola pergaulan masyarakat, pola perubahan mode pakaian,
akibat media massa yang berkembang pesat terutama televisi.

VI. METODE PEMBELAJARAN :


1. Metode struktural (mencari pasangan)
2. Diskusi
3. Ceramah bervariasi
4. Presentasi
5. Tanya jawab
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat ?
 Pengetahuan Prasyarat : Pengertian perubahan sosial dan bentuk-
bentuk perubahan sosial.
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi perubahan sosial, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Siswa di dalam kelas diberikan kartu berisi konsep atau topik
perubahan sosial di masyarakat
 Setiap siswa mendapat satu kartu
 Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya, Misalnya: pemegang kartu “regress” akan
berpasangan dengan pemegng kartu “contoh kasus regress”
 Setiap pasangan siswa mendiskusikan, menyelesaikan tugas secara
bersama-sama
 Masing-masing kelompok melakukan presentasi secara lisan hasil
diskusinya ke depan kelas.
 Kelompok yang lain menanggapi presentasi kelompok lain.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-saama
 Buatkan contoh perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
 Menyebutkan bentuk-bentuk perubahaan sosial yang ada di 10’
masyarakat dengan mengamati gambar/foto yang ditayangkan.
 Pemberian tugas individu untuk pertemuan selanjutnya mencari
contoh kasus perubahan sosial dan menjelaskannya menurut
pendapat siswa.

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
 Kartu konsep
 Gambar/foto
b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2009) Modul Sosiologi, Temanggung : Fokus
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Obyektif
Soal Obyektif :

1. Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga dalam masyarakat yang mempengaruhi
sistem, nilai, sikap dan pola perilaku masyarakat, dari pengertian di atas hakekat perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi pada…
A sikap masyarakat
B lembaga masyarakat
C keinginan masyarakat
D anggota masyarakat
E kelompok massyarakat
2. Perubahan adalah perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di
dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai –
nilai, sikap, dan pola – pola perilaku kelompok dalam masyarakat. Definisi ini
dikemukakan oleh
A John L.Gillin dan John P. Gillin
B Samuel Koening
C Selo Sumardjan
D Allan G. Johnson
E Max Weber
3. Perubahan yang begitu cepat dewasa ini, membuat seseorang menjadi berfikir pendek
untuk mencari kepuasan dengan mudah, sehingga menyebabkan seseorang tidak bisa
mengendalikan diri.
Di bawah ini adalah contoh-contoh disintegrasi perorangan karena perubahan, kecuali .
A perceraian
B pelacuran
C mabuk
D sakit ingatan
E bunuh diri
4. Perubahan yang terjadi secara lambat dan memerlukan waktu yang lama serta tidak
menimbulkan disintegrasi kehidupan disebut ….
A evolusi
B revolusi
C involusi
D mobility
E reformasi
5. Bentuk-bentuk perubahan yang pengaruhnya kecil terhadap unsur-unsur struktur
masyarakat dan tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat adalah ….
A proses industrialisasi pada masyarakat agraris
B proyek-proyek pembangunan pada masyarakat perkotaan
C digantinya sistem pemerintahan oleh penguasa
D dibangunnya lembaga-lembaga formal dalam masyarakat
E perubahan dalam mode pakaian dan potongan rambut
6. Perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu dalam
masyarakat disebut ….
A perubahan yang direncanakan
B perubahan yang tidak dikehendaki
C perubahan yang tidak direncanakan
D perubahan kemunduran
E perubahan kemajuan
7. Secara garis besar perubahan menyangkut hal – hal berikut, kecuali ….
A agama
B kelompok
C stratifikasi
D lembaga
E interaksi
8. Dalam suatu sistem kehidupan masyarakat perubahan dapat terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan sehingga mempengaruhi sistem tersebut yang meliputi nilai-nilai, sikap,
maupun pola perilakunya. Fakta ini menunjukkan bahwa ….
A masyarakat mudah dipengaruhi
B masyarakat terisolasi dari pengaruh luar
C masyarakat telah mengalami proses perubahan
D masyarakat mengalami stagnasi
E masyarakat adalah sekumpulan individu yang statis.
9. Kemiskinan dan pengangguran yang merajalela, kriminalitas yang tinggi dilihat dari
perkembangan masyarakatnya maka bentuk perubahan sosial tersebut termasuk...
A progess
B evolusi
C revolusi
D regress
E sengaja
10. Salah satu dampak yang tidak diakibatkan oleh adanya perubahan dalam masyarakat
adalah
A terjadinya kesenjangan budaya
B terjadinya kesenjangan
C menimbulkan ketidakseimbangan dalam hubungan
D mendatangkan bencana alam
E masyarakat mengalami disintegrasi

Rambu-rambu jawaban :

1. B 6. A
2. B 7. A
3. B 8. C
4. A 9. D
5. E 10. D

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      
Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-2
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dampak perubahan sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat

III. INDIKATOR
1. Menjelaskan teori-teori perubahan sosial
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menjelaskan teori-teori tentang perubahan sosial
2. Siswa mampu menngidentifikasikan contoh faktor-faktor yang mempengarui perubahan
sosial di masyarakat.
V. MATERI AJAR :
Teori-teori dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial

Teori – Teori Perubahan Sosial


1. Teori Evolusi (Evolutionany Theory)
Teori evolusi melihat perkembangan manusia sebagai proses yang sifatnya multilinear,
sebuah perkembangan yang muncul dengan suatu cara yang berbeda dalam masyarakat.
2. Teori Siklus (Cylical Theory)
Teori siklus memandang perkembangan masyarakat ibarat sebuah organisme atau
makhluk hidup. Di mana dalam teori ini ada masa kelahiran, masa anak – anak,
kedewasaan, dan kematian yang membentuk sebuah siklus.
3. Teori Fungsional (Functionalist Theory)
Teori fungsional adalah teori yantg memandang setiap elemen masyarakat memberikan
fungsi terhadap elemen masyarakat lainnya, sehingga perubahan yang muncul dalam
suatu masyarakat akan menimbulkan perubahan pada masyarakat yang lain.
4. Teori Linier atau perkembangan
Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju suatu titik
tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat kompleks
modern.
5. Teory Konflik (Conflict Theory)
Teori ini merupakan teori yang berasal dari pertentangan kelas antara kelompok
tertindas dan kelompok penguasa. Konflik akan menyebabkan terjadinya terjadinya
perubahan sosial di masyarakat.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan

1. Faktor Geografis
2. Faktor Teknologis
3. Faktor Ideologis
4. Faktor Kepemimpinan
5. Faktor Penduduk

 Faktor Geografis
Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami
perubahan. Adanya bencana alam : gempa bumi, banjir, temperatur yang terlalu tinggi
dan sebagainya, hal ini akam menpengaruhi manusia untk mengubah gaya hidup
mereka. Sedikit banyaknya sumber kekayaan alam akan menentukan jenis kehidupan
manusia yang akan dialami oleh kelompok orang tertentu.
Contoh : pada masyarakat pedesaan karena lahan pertanian semakin sempit, karena
disebabkan adanya pendirian pabrik, perumahan, hal yang akan menimbulkan
perubahan gaya hidup.
 Faktor Teknologis
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru akan mengakibatkan
perubahan yang sangat luas. Contoh penemuan di bidang informasi, komunikasi,
transportasi akan lebih memudahkan dalam berkomunikasi, menerima berbagai
informasi baik dari dalam maupun dari luar sehingga dapat mempengaruhi perubahan
yang berdampak positif maupun negatif.
 Faktor Ideologis
Ideologi dapat dijadikan alat untuk memelihara, tetapi akan juga membantu
mempercepat timbulnya perubahan jika keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai tidak
memenuhi tuntutan kebutuhan dalam masyarakat.
Contoh : munculnya komunisme dan sosialisme di banyak bangsa di dunia hanya dapat
berhasil apabila ideologi politik lama tidak mampu lagi memenuhi berbagai kebutuhan
orang-orang negara tersebut.
 Faktor Kepemimpinan
Adanya perubahan-perubahan, biasanya dipengaruhi oleh seorang pemimpin
kharismatik, karena pemimpin kharismatik memiliki/mampu menarik pengikutnya
dalam jumlah yang besar yang bergabung dalam gerakan.
Contoh: Gerakan reformasi di Indonesia dipengarui oleh pemimpin-pemimpin informal
yang menginspirasi mahasiswa dan masyarakat bergerak menuntut perubahan sistem
politik.
 Faktor Penduduk
Faktor kependudukan baik peningkatan maupun penurunan jumlah penduduk
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap perubahan .
Contoh : bertambahnya banyak pendudukan berdampak pada peningkatan
pengangguran, tindakan krimialitas, dsb. Upaya diadakan program KB, Transmigrasi,
inovasi teknik produksi di berbagai bidang kehidupan khusus sandang, pangan, dan
papan.
Pengurangan jumlah penduduk biasanya disebabkan berbagai bencana alam, wabah
penyakit, hal tersebut akan mengakibatkan perubahan penduduk dibentuknya organisasi
misalnya relawan-relawan, Tim SAR dll.

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Diskusi kelompok kecil


2. Ceramah bervariasi
3. Presentasi
4. Tanya jawab
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana kita menjelaskan perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat ?
 Pengetahuan Prasyarat : Teori-teori dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan sosial.
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi perubahan sosial, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Siswa di dalam kelas membentuk kelompok dan diberikan kartu
berisi teori atau contoh kasus perubahan sosial di masyarakat
 Setiap kelompok mendapat satu kartu
 Setiap kelompok mendiskusikan, menyelesaikan tugas secara
bersama-sama
 Masing-masing kelompok melakukan presentasi secara lisan hasil
diskusinya ke depan kelas.
 Kelompok yang lain menanggapi presentasi kelompok lain.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-saama
 Jelaskan contoh perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial di 10’
masyarakat..
 Pemberian tugas individu untuk pertemuan selanjutnya berbentuk
naskah mengamati faktor pendorong, penghambat dan sikap
masyarakat terhadap perubahan sosial.

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
 Kartu konsep
 Gambar/foto
b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2009) Modul Sosiologi, Temanggung : Fokus
 Koran, majalah, media massa lainnya
IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Uraian

Soal Uraian :
1. Jelaskan perubahan sosial menurut teori evolusi!
2. Berikan contoh perubahan sosial menurut teori siklus!
3. Jelaskan bagaimana faktor geografis dapat mempengaruhi terjadinya perubahan sosial!
4. Buatlah contoh kasus faktor penduduk yang dapat mempengaruhi perubahan sosial di
masyarakat!
5. Jelaskan dampak pergantian kepemimpinan dalam suatu negara terhadap perubahan
sosial!
Rambu-rambu jawaban :

1. Teori evolusi melihat perkembangan manusia secara bertahap sebagai proses yang
sifatnya multilinear, sebuah perkembangan yang muncul dengan suatu cara yang
berbeda.Masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan
erat dan kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang
terspesialisasi dan impersonal
2. Peubahan mode akan berkembang dan selalu muncul yang baru, tetapi suatu saat mode
yang lama (pernah ada) akan muncul kembali pada suatu saat, sehingga akan selalu
berulang-ulang seperti siklus.
3. Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami
perubahan. Adanya bencana alam : gempa bumi, banjir, temperatur yang terlalu tinggi
dan sebagainya, hal ini akam menpengaruhi manusia untk mengubah gaya hidup
mereka. Sedikit banyaknya sumber kekayaan alam akan menentukan jenis kehidupan
manusia yang akan dialami oleh kelompok orang tertentu.
4. Contoh : bertambahnya banyak pendudukan berdampak pada peningkatan
pengangguran, tindakan krimialitas, dsb. Upaya diadakan program KB, Transmigrasi,
inovasi teknik produksi di berbagai bidang kehidupan khusus sandang, pangan, dan
papan.
Pengurangan jumlah penduduk biasanya disebabkan berbagai bencana alam, wabah
penyakit, hal tersebut akan mengakibatkan perubahan penduduk dibentuknya organisasi
misalnya relawan-relawan, Tim SAR dll.
5. Pergantian kepemimpinan suatu negara akan membawa perubahan pda masyarakatnya
melalui kebijakan yang diterapkan. Seorang pemimpin yang otoriter akan membawa
masyarakat mencekam, tidak bersuara dan membatasi kretifitas. Sebaliknya Seorang
pemimpin yang demokratis akan membawa masyarakat mandiri, bebas berekspresi dsb.

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.


NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-3
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dampak perubahan sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat

III. INDIKATOR
Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu mencari contoh kasus di masyarakat tentang faktor pendorong dan
penghambat perubahan sosial
2. Siswa mampu mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat sesuai contoh
kasus perubahan sosial di masyarakat
3. Siswa mampu menjelaskan sikap masyarakat terhadap contoh kasus perubahan sosial
di masyarakat

V. MATERI AJAR :
Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial, sikap masyarakat terhadap perubahan
sosial

1. FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL


A. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Ditinjau dari Sumbernya:
I. FAKTOR INTERN
1. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk.
Besar kecil jumlah penduduk akan menentukan cepat lambatnya perubahan
sosial masyarakat. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan
menyebabkan terjadinya perubahan kemasyarakatan. Demikian juga dengan
berkurangnya penduduk di desa hal ini mungkin disebabkan adanya
urbanisasi ini akan mempengaruhi sistem pembagian kerja.
2. Penemuan – penemuan baru
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
menyebabkan berbagai perubahan – perubahan.
3. Pertentangan (konflik dalam masyarakat)
4. Pemberontakan atau revolusi
II. FAKTOR-FAKTOR EKSTERN
1. Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia.
2. Peperangan
3. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat lain
B. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Ditinjau dari Wujudnya:
a. Faktor idiil/ gagasan/ide yaitu perubahan sosial yang berwujud ide atau gagasan
yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Contoh:
penemuan istilah sosiologi oleh Auguste Comte, Gagasan menciptakan bahan
bakar yang ramah lingkungan.
b. Faktor Material yaitu perubahan sosial yang berwujud materi atau benda yang
dapat mendorong perubahan sosial dalam masyarakat. Contoh: Komputer
mempengaruhi efisiensi kerja, pesawat terbang mempengaruhi kecepatan
transportasi.

2. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL


Soerjono Soekanto (1982) menyebutkan ada delapan faktor yang menghambat
perubahan sosial, yaitu :
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak
mengetahui perkembangan yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat
tersebut.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat yang disebabkan oleh kehidupan
masyarakat yang tertutup
3. Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung
konservatif.
4. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (VESTED INTEREST). Orang selalu
mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa – jasanya.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
Masyarakat khawatir akan adanya unsur-unsur luar yang dapat menggoyahkan
integrasi dan menimbulkan perubahan pada aspek – aspek tertentu di dalam
masyarakat.
6. Prasangka terhadap hal – hal baru atau asing, sikap tertutup terhdap yang datang dari
barat, karena disebabkan pengalaman selama masa penjajahan, sehingga curiga dan
khawatir datangnya unsur – unsur budaya baru.
7. Hambatan yang bersifat idiologis
Setiap usaha perubahan pada unsur budaya rohaniah, biasanya diartikan dengan
usaha yang berlawanan dengan ideologis masyarakat yang sudah menjadi dasar
kehidupan masarakat tersebut.
8. Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah

3. SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN


a. Faktor-faktor yang mempengaruhi diterima atau ditolaknya unsur baru
1. Kebiasaan masyarakat dalam hubungan dengan masyarakat lain yang memiliki
kebudayaan yang berbeda. Masyarakat yang terbuka hubungannya dengan orang
dari beranekaragam kebudayaan, cenderung menghasilkan warga masyarakat
yang lebih mudah untuk menerima kebudayaan asing atau baru.
2. Suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah diterima jika tidak bertentangan
dengan ajaran agama yang dianut masyarakat. Hal ini disebabkan masuknya
unsur kebudayaan tesebut tidak akan merusak pranat-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur suatu masyarakat yang menentukan proses penerimaan unsur
kebudayaan baru. Struktur yang otoriter akan sukar menerima setiap unsur
kebudayaan baru, kecuali kebudayaan tersebut langsung atau tidak langsung
dirasakan manfaatnya oleh rezim yang berkuasa.
4. Suatu unsur kebudayaan baru lebih mudah diterima masyarakat kalau
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur baru tersebut. Misalnya, adanya prasarana jalan yang bias
dilewati sepeda sebagai alat angkut di suatu daerah terpencil menjadi landasan
bagi diterimanya sepeda motor secara lebih mudah.
5. Unsur baru yang terbukti mempunyai kegunaan konkret dan terjangkau
kebanyakan anggota masyarakat akan mudah diterima. Sebaliknya unsur baru
yang belum terbukti kegunaannya dan tidak terjangkau oleh kebnyakan anggota
masyarakat lebih sulit diterima.
b. Kecenderungan masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan
1. Unsur yang mempunyai fungsi vital dan sukar diterima oleh masyarakat.
2. Unsur yang dieproleh melalui proses sosialisasi sejak kecil dan sudah
terinternalisasi dalam diri anggota masyarakat.
3. Unsur kebudayaan yang menyangkut sistem keagamaan atau religi.
4. Unsur-unsur yang menyangkut ideologi atau falsafah hidup.

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode bola salju (snow balling)


2. Diskusi aktif
3. Ceramah bervariasi
4. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Mengapa perubahan sosial dapat terjadi di masyarakat?
 Pengetahuan Prasyarat : Faktor pendorong dan penghambat
perubahan sosial, sikap masyarakat terhadap perubahan sosial.
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi faktor-faktor pendorong
/penghambat dan sikap masyarakat terhadap perubahan sosial, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Guru memberikan tugas mencari contoh kasus tentang faktor
pendorong/penghambat perubahan sosial dan sikap masyarakat
terhadap contoh kasus perubahan sosial tersebut.
 Siswa di dalam kelas diminta untuk menjawab secara berpasangan
sesuai tugas yang diberikan masing-masing pasangan.
 Setelah siswa menyelesikan tuganya secara berpasangan kemudian
hasil diskusi pasangan tadi digabungkan dengan pasangan lainnya
yang membahas tema yang sama, misalnya; pasangan yang
membahas contoh kasus faktor pendorong perubahan sosial dengan
pasangan yang membahas contoh kasus faktor pendorong perubahan
sosial”
 Kelompok kemudian beranggotakan empat siswa mendiskusikan
secara bersama-sama seperti dalam kelompok dua siswa. Siswa
harus berdiskusi membuat kesepakatan jawaban dari tugas.
 Setelah kelompok berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap
kelompok digabungkan dengan satu kelompok yang lain, sehingga
sekarang kelompok terdiri dari delapan siswa
 Kelompok kemudian mendiskusikan secara bersama-sama seperti
dalam kelompok empat siswa. Siswa mengidentifikasi dan
menjelaskan kasus–kasus tersebut serta membuat kesepakatan
jawaban dari tugas.
 Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusinya ke
depan kelas.
 Kelompok yang lain menanggapi presentasi kelompok lain.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Buatkan contoh kasus faktor pendorong/penghambat perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat
 Menjelaskan/menyebutkan gambar/foto yang ditayangkan, faktor 10’
pendorong/penghambat serta sikap masyarakat terhadap perubahaan
sosial yang ada di masyarakat
 Pemberian tugas individu untuk pertemuan yang akan datang,
mencari contoh proses-proses perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
 Kartu pertanyaan
 Gambar/foto
b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2009) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes


Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :
1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                
Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Obyektif

Soal Obyektif

1. Perhatikan pernyataan beikut:


1. Konflik
2. Peperangan
3. Pertambahan penduduk
4. Bencana alam
Dari pernyataan di atas yang termasuk factor pendorong perubahan sosial dari dalam
adalah…
A 1 dan 2
B 1 dan 3
C 2 dan 3
D 2 dan 4
E 3 dan 4
2. Semua penemuan baru yang telah diakui, diterima, dan diterapkan di
masyarakat dinamakan …
A discovery
B teknologi
C inovasi
D modifikasi
E invention
3. Gambar di samping menunjukkan adanya ….

II P

III

A adanya beberapa penemuan menimbulkan satu jenis perubahan


P1
B satu jenis perubahan menyebabkan beberapa penemuan
P2
C penemuan baru yang mengakibatkan perubahan yang menjalar berbagai lembaga
kemasyarakatan
P3
D beberapa perubahan mengakibatkan beberapa perubahan
E penemuan baru yang memancar segala arah
4. Contoh penemuan baru yang pengaruhnya memancar ke segala bidang
kehidupan adalah ….
A kereta api
B radio
C mode pakaian
D mesin uap
E kapal terbang
5. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Pendidikan yang maju
2. Prasangka terhadap budaya asing
3. Sikap konsevatif
4. Sikap inklusif
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan factor yang menghambat perubahan sosial
adalah …
A 1 dan 2
B 1 dan 3
C 1 dan 3
D 2 dan 3
E 3 dan 4
6. Suatu perubahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan alam adalah
….
A gempa bumi
B peperangan
C konflik
D persaingan
E demonstrasi
7. Adanya keinginan untuk maju, sistem pelapisan juga terbuka
merupakan faktor ...
A proses perubahan
B jenis
C pendorong
D bentuk
E penghambat
8. Auguste Comte menemukan istilah sosiologi, James Watt menemukan
mesin uap hasil pemikiran tersebut merupakan factor pendorong perubahan sosial, dilihat
dari wujudnya adalah…
A spiritual
B materiil
C idiil
D konseptul
E intelektual
9. Berikut ini yang merupakan hasil kebudayaan yang sulit berubah
adalah…
A kepercayaan
B teknologi
C peralatan transportasi
D penemuan baru
E alat perang
10. Manakah di bawah ini yang termasuk faktor penghambat masyarakat
untuk berubah?
A adanya rasa tidak puas dengan situasi dan kondisi yang ada
B sadar akan kekurangan dalam kebudayaannya sendiri.
C tingkat kebutuhan masyarakat semakin bertambah.
D adanya rasa curiga terhadap unsur baru.
E sikap terbuka dari masyarakat

Rambu-rambu jawaban :

1. B 6. A
2. E 7. C
3. A 8. C
4. B 9. A
5. D 10. D

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-4 - 5
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dampak perubahan sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat

III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk proses perubahan sosial

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk proses perubahan sosial
2. Siswa mampu mencari contoh kasus di masyarakat bentuk proses perubahan sosial
3. Siswa mampu menggolongkan bentuk-bentuk proses perubahan sosial sesuai kasus
yang diperoleh dari masyarakat

V. MATERI AJAR :
Bentuk-bentuk proses perubahan sosial

A. Difusi (Difusion)
Disfusi adalah proses penyebaran unsur – unsur kebudayaan (ide – ide, keyakinan, hasil
– hasil kebudayaan, dsb) dari individu satu kepada individu lain, dari suatu golongan ke
golongan lain, atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan terjadinya difusi suatu
penemuan baru yang telah diterima masyarakat dapat diteruskan atau disebarkan pada
masyarakat luas.
Ada dua type dari difusi yaitu :
a. Difusi intra masyarakat (intra society siffusion), yaitu difusi unsur kebudayaan
antar individu / golongan dalam suatu masyarakat.
b. Difusi antar masyarakat (inter society diffusion), yaitu difusi unsur kebudayaan
dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

Difusi intra masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :


1. Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut mempunyai kegunaan
2. Ada tidaknya unsur – unsur kebudayaan yang mempengaruhi diterima atau tidak
diterimanya unsur – unsur yang baru
3. Suatu unsur yang baru berlawanan dengan fungsi unsur yang lama, kemungkinan besar
tidak akan diterima
4. Kedudukan dan peranan dari individu yang menemukan sesuatu yang baru
mempengaruhi apakah hasil penemuannya itu dengan mudah diterima atau tidak
5. Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut.

Difusi antar masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :


1. Adanya kontak antara masyarakat – masyarakat tersebut
2. Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut
3. Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut
4. Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang menyaingi unsur-unsur penemuan baru
tersebut
5. Peranan masyarakat yang menyebabkan penemuan baru tersebut
6. Paksaan dapat juga digunakan untuk menerima suatu penemuan baru

Masuknya unsur – unsur baru ke dalam suatu masyarakat dapat terjadi melalui :
1. Penetration pacifique (perembesan damai), yaitu masuknya unsur baru ke dalam suatu
masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan. Contohnya : masuknya kebudayaan Islam ke
dalam masyarakat Jawa.
2. Penetration violente (perembesan dengan kekerasan), yaitu masuknya unsur baru
kedalam suatu masyarakat dengan kekerasan atau paksaan sehingga kadang merusak
kebudayaan masyarakat penerima. Contoh ; masuknya kebudayaan barat ke masyarakat
Indonesia yang dibawa oleh kaun penjajah.
3. Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur – unsur kebudayaan ke atau dari dalam
masyarakat yang hidup berdampingan.
Simbiotik ada tiga macam yaitu:
a. Mutualistik, yaitu simbiosis yangs aling menguntungkan
b. Komensalisme, yaitu satu pihak untung dan pihak lain tidak untung tetapi juga
tidak rugi
c. Parasitistik, yaitu satu pihak untuk dan pihak lain menderita kerugian
Proses difusi dapat memperlancar proses perubahan karena difusi memperkaya dan
menambah unsur – unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan – perubahan
dalam kemasyarakatan atau bahkan penggantian lembaga kemasyarakatan lama dengan yan
baru. Orang- orang yang berperan dalam proses difusi adalah para pedagang, penyebar
agama, penjelajah yang menemukan benua baru.

B. Akulturasi
Akulturasi atau kontak kebudayaan merupakan proses yang timbul apabila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur – unsur
kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur – unsur kebudayaan itu lambat lain
duterima dan diolah ke dalam kebudayaannya tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian
kebudayaan asli. Misalnya gerak migrasi, gerak perpindahan dari suku bangsa di muka
bumi. Migrasi tentu menyebabkan pertemuan antara kelompok manusia dengan
kebudayaan yang berbeda – beda dan akibatnya bahwa individu dalam kelompok itu
dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing.
Akulturasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya. Contohnya bentuk bangunan
Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayan asli Indonesia dengan
kebudayaan India.
Proses akulturasi sudah ada sejak dulu kala dalam sejarah kebudayaan manusia, tetapi
akulturasi yang mempunyai sifat khusus timbul ketika kebudayaan bangsa di Eropa Barat
mulai menyebar ke semua daerah lain di muka bumi.

Bentuk – bentuk kontak kebudayaan yang dapat menimbulkan proses akulturasi :


a. Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat atau antara bagian – bagian saja dalam
masyarakat, dapat juga terjadi antara individu – individu dari dua kelompok.
b. Kontak dapat timbul antara golongan yang bersahabat dengan golongan yang
bermusuhan.
c. Kontak dapat timbul antara masyarakat yang menguasai dengan yang dikuasai
d. Kontak dapat timbul antara masyarakat yang jumlahnya sama besar (mayotitas-
mayoritas/minoritas-minoritas) atau berbeda (mayoritas-minoritas)
e. Kontak dapat terjadi antara aspek – aspek materiil dan non materiil dari kebudayaan
yang sederhana dengan yang komplek dan antara yang komplek dengan yang komplek
pula.

Bentuk – bentuk akulturasi sebagai berikut :


a. Substitusi. Unsur kebudayaan lama diganti unsur baru yang lebih memberikan
kegunaan bagi keperluan hidup masyarakatnya. Contoh ; sistem komunikasi tradisional
yang dulu kentongan, bedug diganti telepon, radio, atau pengeras suara.
b. Sinkretisme. Unsur lama masih berfungsi dan bercampur dengan unsr baru sehingga
membentuk sistem yang baru. Contoh; sinkretisme banyak terjadi dalam unsur
keagamaan
c. Adisi. Ditambahkannya unsur – unsur baru, unsur lama yang masih berlaku. Contoh;
ditemukan pupuk kimia tetapi pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos masih dipakai.
d. Dekulturasi. Adanya unsur tertentu hilang diganti unsur yang baru. Contoh ; adanya
mesin penggilingan padi mengakibatkan hilangnya tradisi menumbuk padi dengan
lesung.
e. Originasi. Masuknya unsur kebudayaan yang sama sekali baru sehingga menimbulkan
besar. Contoh: proyek listrik masuk desa.
f. Rejection (penolakan). Proses akulturasi yang terlalu cepat / dipaksakan sehingga
banyak masyarakat yang tidak siap menerima perubahan. Contoh: pemberontakan
bersenjata pada masa penjajaan, Gerakan Ratu Adil.

C. Asimilasi
Asimilasi terjadi pada kelompok masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda namun
hidupnya berdampingan, sehingga anggota dari kelompok tadi dapat bergaul dengan
sesamanya secara langsung dan akrab dalam waktu yang lama serta memungkinkan
kebudayaan kelompok tersebut saling berusaha mendekati satu sama lain untuk kemudian
secara lambat laun menyatu. Kebudayaan masing-masing berubah sifat dan wujudnya yang
khas menjadi kebudayaan campuran.
Proses asimilasi dapat berjalan lancar atau lambat tergantung dari faktor-faktor pendorong
dan penghambat berikut :

a. Faktor-faktor pendorong asimilasi, antara lain :


1. Toleransi antara kelompok-kelompok pendukung kebudayaan
2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. Sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran (amalgamasi)

b. Faktor-faktor penghambat asimilasi, antara lain :


1. Terisolirnya kehidupan kelompok
2. Kurangnya pengetahuan akan kebudayaan lain
3. Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan lain
4. Perasan bahwa kebudayaannya lebih tinggi dari kebudayaan lain
5. Perbedaan warna kulit dan ciri badaniah (Ras)
6. In-group feeling yang kuat
7. Golongan minoritas mendapat gangguan dari mayoritas
8. Perbedaan kepentingan (vested interest)

D. Akomodasi
Akomodasi dapat berarti keadaan atau proses. Sebagai keadaan, akomodasi menunjuk
kepada kondisi keseimbangan dalam hubungan-hubungan antara orang perorangan dan
kelompok-kelompok orang sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku
di masyarakat.
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan atau usaha-usaha untuk mencapai kestabilan interaksi .

Tujuan Akomodasi :
1. Mengurangi pertentangan
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan
3. Memungkinkan terjadinyan kerja sama
4. Mengusahakan terjadinya asimilasi.

Bentuk-bentuk akomodasi yang penting dalam mengendalikan konflik antara lain :


1. Toleransi : Keduabelah pihak yang bertikai saling menghormati pendapat masing-
masing pihak.
2. Kompromi : mengendalikan konflik dengan cara pihak-pihak yang saling bertikai
saling mengurangi tuntutannya.
3. Coercion: merupakan keadaan tanpa konflik yang terjadi karena perbedaan kedudukan
yang sangat tajam, satu pihak dalam kedudukan yang sangat kuat dan pihak dalam
kedudukan yang sangat lemah.
4. Konsiliasi : merupakan pengendalian konflik melalui lembaga-lembaga tertentu yang
memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan-keputusan di
antara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang mereka
pertentangkan.
5. Mediasi : apabila melalui konsiliasi keinginan-keinginan pihak-pihak yang bertikai
tidak dapat dipertemukan, maka dapat dilakukan mediasi, yaitu dengan menunjuk pihak
ketiga yang akan memberikan nasehat-nasehat tentang bagaimana sebaiknya
menyelesaikan pertentangan-pertentangan diantara mereka. Pihak ketiga tidak
berwenang mengambil keputusan, bahkan nasehat-nasehatnya tidak mengikat pihak
yang saling bertikai
6. Arbitrasi : pengendalian konflik melalui arbitrasi (perwasitan) hampir sama dengan
mediasi, hanya disini pihak yang saling bertikai dengan suka rela menerima atau
terpaksa menerima pihak ketiga yang ditunjuk oleh badan atau lembaga yang lebih
tinggi. Lebih daripada mediasi, dalam arbitrasi pihak ketiga berwenang mengambil
keputusan yang harus ditaati oleh pihak-pihak yang bertikai.
7. Stalemate : menghentikan pada suatu titik tertentu pada dua pihak yang sedang bertikai.
8. Ajudikasi : penyelesaian konflik melalui pengadilan.

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Observasi (pengamatan langsung)


2. Diskusi aktif
3. Ceramah bervariasi
4. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana bentuk proses perubahan sosial yang terjadi
di masyarakat?
 Pengetahuan Prasyarat : Bentuk-bentuk proses perubahan sosial
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi Bentuk-bentuk proses
perubahan sosial, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
sesuai sub indikator yang ada.
2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Guru memberikan tugas mencari contoh kasus tentang bentuk proses
perubahan sosial melalui pengamatan langsung (observasi).
 Siswa di dalam kelas diminta untuk mendiskusikan hasil
pengamatannya dalam kelompok
 Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan kasus–kasus tersebut serta
membuat kesimpulan jawaban dari tugas.
 Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusinya ke
depan kelas.
 Kelompok yang lain menanggapi presentasi kelompok lain.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
10’
 Buatkan contoh kasus bentuk proses perubahan sosial yang terjadi di
masyarakat
 Pertemuan ke-5 berikutnya ulangan KD 1

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2009) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes


Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :
1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Obyektif

Soal Obyektif

1. Proses penyebaran unsur– unsur kebudayaan dari orang perorang kepada orang lain dan
dari masyarakat ke masyarakat lain disebut ….
a. Difusi d. asimilasi
b. Discovery e. adisi
c. akulturasi
2. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain disebut
a. difusi intra masyarakat
b. intrasociety diffusion
c. penetration pacifique
d. difusi antar masyarakat
e. penetration violente
3. Cara suatu kebudayaan yang masuk dengan jalan damai disebut ….
a. difusi d. simbiotik
b. penetration pasifique e. asimilasi
c. penetration violente
4. Di bawah ini merupakan contoh penetration violente ….
a. perdagangan d. penjajahan
b. penyebaran agama e. pariwisata
c. penjelajahan
5. Proses masuknya unsur – unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang hidup berdampingan
dan saling menguntungkan disebut ….
a. simbiotik mutualisme
b. simbiotik komensalisme
c. simbiotik parasitisme
d. subsitusi
e. penetrasi
6. Dua buah budaya yang bertemu dan meleburkan diri tanpa menghilangkan budaya aslinya
disebut ….
a. asimilasi d. invention
b. akulturasi e. inovasi
c. adaptasi
7. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh proses akulturasi yaitu ….
a. bangunan Candi Borobudur
b. bangunan Candi Prambanan
c. bangunan Masjid Demak
d. bangunan Menara Kudus
e. upacara memandikan pusaka setiap tanggal 1 Asyura
8. Dalam sistem komunikasi yang dulu menggunakan kentongan sekarang diganti dengan
telepon merupakan contoh dari ….
a. adisi d. dekulturasi
b. substitusi e. originasi
c. sinkretisme
9. Salah satu contoh bentuk dekulturasi adalah ….
a. digantinya kentongan dengan telepon
b. ditemukannya mesin penggilingan padi
c. ditemukannya pupuk kimia tetapi pupuk kandang masih dipakai
d. proyek listrik masuk desa
e. gerakan ratu adil
10. Proses akulturasi yang terlalu cepat atau terlalu dipaksakan sehingga anggota masyarakat
tidak siap menerima perubahan disebut ….
a. rejection d. substitusi
b. originasi e. adisi
c. sinkretisme

Rambu-rambu jawaban :

1. A 6. B
2. D 7. E
3. B 8. B
4. D 9. D
5. A 10. A

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Soal Ulangan KD 1:

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat di bawah ini!

1. Dalam suatu sistem kehidupan masyarakat, perubahan dapat terjadi pada berbagai
lembaga-lembaga kemasyarakatannya sehingga mempengaruhi sistem tersebut yang
meliputi nilai-nilai, sikap maupun pola perilakunya. Fakta ini menunjukkan bahwa……..
A. masyarakat adalah sekumpulan individu statis
B. masyarakat telah mengalami proses perubahan sosial
C. masyarakat telah mengalami stagnasi
D. masyarakt terisolasi dari pengaruh luar
E. masyarakat mudah terpengaruh
2. Kebiasaan masyarakat mengadakan selamatan 40 hari wafatnya anggota keluarga mulai
berkurang. Sebagian masyarakat tidak lagi mengadakan selama 40 hari melainkan cukup 3
hari. Perubahan jumlah hari selamatan tersebut berlangsung lama dan bertahap, bentuk
perubahan sosial tersebut termasuk….
A. evolusi
B. revolusi
C. progress
D. regres
E. direncanakan
3. Perubahan mode pakaian, model rambut maupun model sepatu dianggap sebagai
perubahan yang pengaruhnya kecil karena……
A. hanya dialami oleh kelompok remaja
B. tidak merubah struktur sosial masyarakat
C. tidak mempengaruhi kebutuhan masyarakat
D. terjadi secara terus menerus
E. merubah perilaku kaum masyarakat
4. Terjadinya kesenjangan sosial, pengangguran yang merajalela, kemiskinan dan pendidikan
yang rendah sebagai akibat pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial……..
A. progres
B. regres
C. dikehendaki
D. tidak dikehendaki
E. evolusi
5. Perubahan sosial diartikan sebagai progres apabila mendatangkan……
A. peningkatan komoditas
B. pertumbuhan ekonomi rakyat
C. kemajuan bagi masyarakat luas
D. pemerataan pembangunan nasional
E. peningkatan pendapatan masyarakat
6. Perhatikan fator-faktor perubahan sosial di bawah ini;
1. Bertambahnya penduduk
2. Berubahnya lingkungan alam
3. Konflik di masyarakat
4. Adanya penemuan baru
5. Adanya assimilasi
Yang termasuk faktor penyebab perubahan sosial yang bersifat intern adalah……
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
7. Berikut ini yang bukan termasuk faktor pendorong perubahan sosial adalah….
A. toleransi terhadap perbuatan menyimpang
B. penduduk yang heterogen
C. adanya vested interest
D. stratifikasi sosial bersifat terbuka
E. kontak dengan budaya lain
8. Yang menjadi pendorong utama terhadap penemuan baru dewasa ini adalah……
a. kebutuhan masyarakat yang mendesak
b. berkembangnya lembaga-lembaga penelitian
c. kualitas yang tinggi dan kerja keras para ahli
d. persaingan yang semakin ketat dengan negara maju
e. semakin menipisnya sumber daya alam
9. Perhatikan kasus-kasus berikut:
1. akibat bencana alam banyak penduduk yang mengungsi
2. warga palestina banyak yang mengungsi untuk menghindari perang
3. penemuan bibit unggul berdampak pada hasil panen yang melimpah
4. persaingan yang tajam menuntut orang untuk semakin berkulitas
dari kasus di atas yang merupakan faktor pendorong dari luar masyarakat adalah…..
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

10. Salah satu faktor penghambat perubahan sosial adalah vested interest yang artinya…….
A. Pendidikan yang masih terbelakang
B. Hambatan yang bersifat ideologis
C. Masyarakat yang bersifat tradisional
D. Adanya kepentingan yang tertanam kuat
E. Rasa kuatir adanya ancaman
11. Dalam kenyataan perubahan sosial sering menghadapi hambatan, salah satu diantaranya
adalah……
A. Ketidakpuasan terhadap berbagai bidang kehidupan
B. Rasa takut akan terjadi kegoncangan
C. Toleransi terhadap perilaku menyimpang
D. Sistem stratifikasi bersifat terbuka
E. Pendidikan formal yang maju
12. Akhir-akhir ini Kantor Pos yang tadinya sibuk melayani jasa pengiriman surat maupun
paket mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena para konsumen mulai
beralih pada penggunaan telepon seluler dan jasa perbankan. Kasus yang terjadi pada
Kantor Pos merupakan akibat dari adanya perubahan pada faktor……
A. geografis
B. penduduk
C. ideologi
D. teknologi
E. kepemimpinan
13. Model berdandan remaja di perkotaan seperti pakaian dan model rambut yang di pakai
Agnes Monika cenderung mengikuti mode remaja jepang yang disebut “harajuku” yaitu
model yang berkiblat pada komik-komik jepang. Demikian pula yang terjadi di tahun
1980-an ketika kaum remaja mengikuti model rambut “Demi Moore”. Dari kasus
perubahan tersebut dapat disimpulkan bahwa di dunia mode telah mengikuti teori…..
A. evolusi unilineal
B. evolusi universal
C. evolusi multilineal
D. revolusi progresif
E. revolusi industri
14. Pengenalan tembakau dan senjata api oleh Columbus kepada suku Indian Apache,
kemudian dilanjutkan kepada suku Indian Cheroke sehingga suku Indian mengenal budaya
barat. Hal ini merupakan proses perubahan sosial karena faktor masuknya unsur asing
melalui…….
A. difusi
B. asimilasi
C. akulturasi
D. enkulturasi
E. sosialisasi
15. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh kecenderungan masyarakat mempertahankan
unsur lama karena diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil adalah…..
A. hubungan kekerabatan
B. upacara adat perkawinan
C. tata cara beribadah
D. makanan pokok
E. solidaritas kelompok
16. Masuknya teknologi canggih dari negara-negara maju ke Indonesia mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial sebagai akibat dari difusi dengan cara…..
A. penetration pasifique
B. penetration violente
C. cultural violente
D. penetration symbiotic
E. cultural lag

17. Suatu keadaan masyarakat yang tidak lagi mempedulikan nilai-nilai dan norma-norma
lama, namun demikian belum ada nilai baru yang bisa dijadikan pegangan dalam
kehidupan bersama. Keadaan ini sebagai akibat perubahan sosial yang dinamakan….
A. cultural lag
B. cultural shock
C. disintegrasi
D. anarkhi
E. anomie
18. Alasan terjadinya perubahan sosial dalam bidang ekonomi yang berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat adalah,........
A. ingin meningkatkan pendapatan perkapita
B. perasaan kecewa dengan hasil yang didapat
C. rasa tidak puas dengan kondisi yang berlangsung
D. kurangnya sumberdaya manusia dalam bidang ekonomi
E. kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan
19. Pada masa lalu, suami merupakan posisi yang dominan dalam hal ekonomi dalam
keluarga. Namun pada saat ini, suami tidak selalu mempunyai posisi dominan sejalan
dengan perkembangan emansipasi wanita yang mengubah tata hubungan sosial dalam
keluarga. Dilihat dari prosesnya bentuk perubahan sosial tersebut adalah…
A. progres
B. regres
C. revolusi
D. evolusi
E. terencana
20. Perhatikan pernyataan berikut:
1. Perebutan kekuasaan secara paksa
2. Gempa bumi di Padang
3. Peristiwa Rengasdengklok
4. Konferensi para Menteri Luar Negeri di Bali
Dari pernyataan tersebut yang merupakan faktor pendorong terjadinya perubahan sosial
dari dalam masyarakat adalah…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Rambu-rambu jawaban :

1. B 6. B 11. B 16. A
2. A 7. E 12. D 17. E
3. B 8. B 13. A 18. A
4. D 9. D 14. A 19. D
5. C 10. D 15. D 20. B
Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Program tindak lanjut :

- Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih


- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 65%

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-6
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dampak perubahan sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menganalisis dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat

III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi dampak positif dan negative dari perubahan sosial di masyarakat.
2. Memberikan contoh kasus dampak perubahan sosial yang terjadi di sekitar masyarakat

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu mengidentifikasi dampak positif dan negative dari perubahan sosial di
masyarakat
2. Siswa mampu mencari contoh kasus di masyarakat tentang dampak perubahan sosial

V. MATERI AJAR :
Dampak perubahan sosial

Pada dasarnya dasarnya perubahan sosial dapat memiliki dampak yang sifatnya positif
maupun negatif di dalam masyarakat.

A. Dampak Positif
Secara umum, dampak positif dari perusahaan sosial yang lebih maju dan lebih baik
dari keadaan sebelumnya. Secara spesifik bahwa perusahaan sosial memungkinkan
masyarakat untuk :
a. Memiliki nilai-nilai dan norma yang baru. Dalam hal ini, nilai-nilai dan norma-norma
sosial lama yang kurang sesuai dengan perkembangan zaman, digantikan oleh nilai-
nilai dan norma-norma sosial baru, yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan
jaman.
b. Memiliki struktur dan hubungan baru yang lebih manusiawi. Dalam hal ini, struktur
sosial lama yang didasarkan pada sistem stratifikasi sosial tertutup dengan relasi-relasi
kekuasaan non-demokratis, digantikan dengan struktur baru yang didasarkan pada
sistem stratifikasi sosial terbuka dan relasi kekuasaan demokratis.
c. Memiliki pranata-pranata sosial baru yang lebih memungkinkan mereka memenuhi
berbagai macam kebutuhan hidup sesuai dengan tuntunan perkembangan jaman.
Dalam hal ini meliputi, pranata kekerabatan, pranata ekonomi, pranata pendidikan,
pranata keilmuwan, pranata keagamaan dan pranata politik.
d. Menikmati berbagai kemajuan diberbagai bidang sosial, ekonomi, politik maupun
kebudayaan. Sehingga kualitas masyarakat makin sejajar dengan kemajuan yang
dicapai bangsa-bangsa lainnya.
Dampak positif perubahan sosial adalah peningkatan kualitas peradaban dan
taraf hidup masyarakat sesuai dengan gambaran mereka mengenai kehidupan bersama
yang lebih baik. Contoh nyata dampak positif perubahan sosial adalah modernisasi.

B. Dampak Negatif
Dampak negatif perubahan sosial umumnya terkait dengan kondisi-kondisi yang tidak
menguntungkan masyarakat, atau bahkan merusak kelangsungan masyarakat, akibat
berlangsungnya perubahan sosial.
Masyarakat merupakan suatu organisasi yang terdiri dari unsur-unsur yang merupakan
satu kesatuan, yang disebut suatu sistem. Apabila dalam suatu system salah satu unsurnya
tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan.
Ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat akan mengakibatkan
timbulnya disorganisasi sosial yang lama-kelamaan berubah menjadi disintegrasi sosial.
Kondisi-kondisi tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Adanya disorientasi nilai-nilai dan norma-norma lama, dalam hal ini, masyarakat tidak
lagi mempedulikan nilai-nilai dan norma-norma lama, tapi nilai-nilai dan norma-norma
baru belum terbentuk, kondisi ini disebut anomie.
b. Munculnya konflik nasional vertikal dan horizontal, bahkan mungkin kekerasan massa,
akibat adanya perbedaan kepentingan dalam menyikapi perubahan sosial.
c. Tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada, sebagai akibat
berlangsungnya konflik antara kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial.
d. Terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana akibat terjadinya
pencemaran tanah, air dan udara.
e. Munculnya krisis multidimensi (sosial, ekonomi, politik, budaya, keamanan)

Secara nyata proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
dapat kita lihat melalui :
1. Pergolakan daerah
Banyak hal yang menyebabkan timbulnya pergolakan di daerah, baik yang berkaitan
dengan latar belakang ekonomi, politik, kesenjangan sosial, ketidakadilan, etnis, agama
dan lain-lain. Sejak merdeka 17 Agustus 1945 lalu sampai sekarang Indonesia telah
beberapa kali mengalami perlawanan atau pergolakan daerah. Beberapa contoh
pergolakan daerah antara lain :
1. Pemberontakan PKI di Madiun
2. Pemberontakan DI/TII
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), PRRI,APRA
4. Gerakan separatisme di Nagroe Aceh Darussalam (GAM) dan di Papua
5. Beberapa kerusuhan di Kupang, Poso, Maluku dan Sampit.

2. Aksi Protes dan Demonstrasi


Aksi protes merupakan gerakan yang dapat dilakukan secara perorangan ataupun
bersama-sama untuk menyampaikan rasa tidak puas terhadap tindakan atau kebijakan
seseorang atau lembaga tertentu. Salah satu bentuk aksi protes adalah demonstrasi.
Contoh aksi protes yang pernah terjadi di Indonesia :
1. Mahasiswa dan masyarakat menuntut pembubaran PKI
2. Kaum buruh menuntut kenaikan upah dan tunjangan hari raya.
3. Tuntutan penghapusan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada masa orde
baru
4. Mahasiswa tahun 1998 menuntut reformasi
5. Beberapa kelompok sosial yang memprotes kenaikan BBM
Ditinjau dari sudut pandang sosiologi, aksi protes dan demonstrasi merupakan
alat control yang dapat membawa kearah perbaikan karena control dilakukan terhadap
lembaga pemerintah secara terbuka. Namun jika tidak terorganisasi dengan baik tidak
jarang aksi protes membawa kerugian bagi masyarakat. Contohnya ; timbul huru-hara.
Tindakan demikian menjurus kepada brutal dan bisa mengarah kepada disintegrasi
sosial.

3. Kriminalitas.
a. Kriminalitas atau tindakan kriminal ditandai dengan perilaku-perilaku menyimpang
yang cenderung melawan hukum atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Bentuk tindakan kriminal antara lain pembunuhan, perampokan, penculikan,
perkosaan, pemerasan, penipuan, korupsi, intimidasi dan lain-lain. Kriminalitas
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Persaingan atau pertentangan kebudayaan
2. Perbedaan ideology politik
3. Pertentangan masalah agama dan kesenjangan dibidang ekonomi.
4. Kepadatan dan komposisi kekayaan
5. Perbedaan distribusi kekayaan
6. Perbedaan kekayaan dan pendapatan

Secara umum, perilaku kriminal atau kejahatan dilihat dari perilakunya dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok ;
a. Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime)
Adalah kejahatan yang dilakukan oleh para penguasa dan pakar dalam
melakukan perannya. Banyak ahli mengatakan bahwa tipe kejahatann ini
merupakan dampak dari proses perkembangan ekonomi yang terlalu cepat yang
menekankan pada aspek material belaka. Misalnya : pada masa Orde Baru para
pejabat tinggi serta anak-anak pejabat banyak yang bertindak KKN.

b. Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime)


Adalah kejahatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang secara ekonomi
dan politik tergolong miskin. Umumnya tindakan mereka berkaitan dengan
pencurian, penjambretan, penganiayaan dan pembunuhan.

4. Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja semakin hari semakin meresahkan masyarakat dan telah
menjurus pada tindakan yang bersifat kriminal. Fuad Hasan mengartikan kenakalan
remaja sebagai perbuatan anti sosial yang dilakukan remaja yang bila dilakukan orang
dewasa dikategorikan sebagai tindakan kejahatan.
Pada masa remaja emosi seseorang masih labil, belum memiliki pegangan dan
dalam proses mencari jati diri, seorang remaja, manusia yang sedang mengalami masa
pembentukan kepribadian. Untuk itu perlu adanya perhatian yang lebih dari orang tua
agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang dapat merugikan masa depannya.

Kenakalan remaja umumnya ditandai oleh dua ciri berikut :


1. Adanya keinginan untuk melawan, seperti dalam bentuk radikalisme
2. Adanya sikap apatis yang biasanya disertai rasa kecewa terhadap kondisi
masyarakat

Secara umum, kenakalan remaja disebabkan oleh :


a. Disfungsi keluarga dalam arti hubungan antar keluarga kurang harmonis
b. Kurangnya pendidikan agama dan moral
c. Seringnya melihat peristiwa kekerasan
d. Lingkungan pergaulan yang senang melakukan tindakan kenakalan.
Kurangnya prestasi di sekolah dan di masyarakat baik dalam bidang akademik,
olahraga maupun kesenian.
Bentuk kenakalan remaja antara lain pemerasan, perkelahian, pencurian,
penggunaan narkoba dan sebagainya.

VI. METODE PEMBELAJARAN :


1. Kontekstual learning
2. Diskusi
3. Ceramah bervariasi
4. Presentasi
5. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Siswa
Waktu

I. Pendahuluan 5 menit
 Motivasi : Bagaimana dampak perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat ?

 Pengetahuan Prasyarat :
Pengertian perubahan sosial dan latar
belakang terjadinya perubahan sosial.

 Rambu – Rambu Belajar :


Siswa secara aktif mengkaji materi,
guru mengarahkan siswa untuk
mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

II. Kegiatan Inti


 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan 75 menit
di bahas dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Secara individu siswa mencari dampak perubahan sekolah
(konstektual learning)
 Setiap siswa maju ke depan dengan menguraikan dampak
perubahan sosial di wilayahnya, dampaknya berupa
dampak negatif dan positif.
 Secara klasikal mendiskusikan berbagai pengaruh
perubahan sosial baik pengaruh negatif maupun positif.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan
penguatan serta mengarahkan siswa kepada suatu
kesimpulan akhir.
III. 10 menit
Penutup
 Uji Kompetensi
- Mengapa dalam masyarakat terjadi perubahan
sosial ?
- Apakah dampak perubahan sosial secara
negatif?
 Tugas untuk pertemuan berikutnya membuat kliping
tentang dampak modernisasi dan globalisasi

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR


a. Alat dan Media
 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop

b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2009) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Uraian

Soal Uraian :

1. Sebutkan dampak positif dari perubahan sosial ?


2. Sebutkan dampak negatif dari perubahan sosial ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan disintegrasi sosial ?
4. Jelaskan sebab – sebab terjadinya pergolakan daerah di Indonesia ?
5. Jelaskan perbedaan antara tindakan kriminalitas dengan kenakalan remaja ! Berikan
contohnya !

Rambu-rambu jawaban :

1. Dampak positif perubahan sosial :


a. Memiliki nilai-nilai dan norma yang baru.
b. Memiliki struktur dan hubungan baru yang lebih manusiawi
c. Memiliki pranata-pranata sosial baru yang lebih memungkinkan mereka memenuhi
berbagai macam kebutuhan hidup sesuai dengan tuntunan perkembangan jaman.
d. Menikmati berbagai kemajuan diberbagai bidang sosial, ekonomi, politik maupun
kebudayaan.
2. Dampak negative perubahan sosial :
a. Adanya disorientasi nilai-nilai dan norma-norma lama, dalam hal ini, masyarakat tidak
lagi mempedulikan nilai-nilai dan norma-norma lama, tapi nilai-nilai dan norma-norma
baru belum terbentuk, kondisi ini disebut anomie.
b. Munculnya konflik nasional vertikal dan horizontal, bahkan mungkin kekerasan massa,
akibat adanya perbedaan kepentingan dalam menyikapi perubahan sosial.
c. Tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada, sebagai akibat
berlangsungnya konflik antara kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial.
d. Terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana akibat terjadinya
pencemaran tanah, air dan udara.
e. Munculnya krisis multidimensi (sosial, ekonomi, politik, budaya, keamanan)
3. Disintegrasi sosial adalah suatu kondisi masyarakat dimana unsur-unsur yang ada dalam
masyarakat tidak dapat menyatu dan tidak dapat berkembang secara harmonis.
4. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya pergolakan di daerah antara lain :
a. Kesenjangan ekonomi, politik, kesenjangan sosial
b. Diskriminasi atau ketidakadilan terhadap etnis, agama dan lain-lain.
c. Separatisme
d. Vested interest
5. Tindakan kriminal adalah tindakan yang dilakukan seseorang dengan melanggar aturan
hukum yang berlaku di masyarakat. Sedangkan kenakalan remaja adalah tindakan yang
dilakukan oleh remaja dan tindakan tersebut dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku dan juga kadang melanggar hukum yang berlaku, Menurut Fuad Hasan
mengartikan kenakalan remaja sebagai perbuatan anti sosial yang dilakukan remaja yang
bila dilakukan orang dewasa dikategorikan sebagai tindakan kejahatan.
Contoh : Perkelahian antar pelajar, membolos dsb.

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.
NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-7 - 9
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami dampak perubahan sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menganalisis dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat

III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi dampak positif dan negative dari modernisasi.
2. Memberi contoh kasus dampak modernisasi di masyarakat
3. Mengidentifikasi dampak positif dan negative dari globalisasi.
4. Memberi contoh kasus dampak globalisasi di masyarakat
5. Mengidentifikasi gagasan mengatasi memudarnya jati diri budaya bangsa
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa mampu mengidentifikasi dampak positif dan negative modenisasi di
masyarakat
2. Siswa mampu mencari contoh kasus dampak modernisasi di masyarakat
3. Siswa mampu mengidentifikasi dampak positif dan negative globalisasi di masyarakat
4. Siswa mampu mencari contoh kasus dampak globalisasi di masyarakat
5. Siswa mampu mengidentifikasi gagasan mengatasi memudarnya jati diri bangsa

V. MATERI AJAR :
Pengertian, dampak positif dan negatif modernisasi dan globalisasi

Modernisasi
A. Pengertian Modernisasi
Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pendapatnya tentang pengertian modernisasi
sebagai berikut.
a. Alex Inkeles
Modernisasi adalah sikap-sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap
masyarakat modern.
b. Astrid S. Susanto
Modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi
kemajuan.
pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat berlangsung.
c. Soerjono Soekanto
Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya emrupakan perubahan
sosial yan terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang
disebut sosial planning.
d. Schoorl
Tipologi masyarakat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu :
1) Masyarakat primitif,
2) Masyarakat desa di daerah pedalaman lama,
3) Masyarakat kota praindustri,
4) Masyarakat industri modern.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, secara umum pengertian modernisasi mencakup :
a. Proses perubahan sosial dari sistem yang bersifat tradisional menjadi lebih maju yang
ditandai dengan perubahan disegala bidang seperti mengganti tenaga manusia ke tenaga
mesin,
b. Perubahan teknologi dari yang sederhana (tradisional) ke teknologi yang lebih canggih.
B. Syarat-Syarat Modernisasi
Ada sejumlah syarat yang harus ada agar modernisasi bisa berlangsung. Menurut
Soerjono Soekanto syarat-syarat yang harus ada agar terjadi modernisasi adalah :
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan telah tertanam
kuat di kalangan pemegang kekuasaan maupun di kalangan masyarakat luas.. Hal ini
menghendaki suatu system pendidikan dan pengajaran yang terencana dan baik.
2. Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
Administrasi yang kacau ditambah pula dengan sistem birokrasi yang tidak sehat akan
meyulitkan pelaksanaan modernisasi.
3. Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada lembaga
atau badan tertentu, seperti BPS (Badan Pusat Statistik). Data yang baik dan lengkap
akan memudahakan penyusunan program.
4. Penciptaan suasana yang menyenangkan (favourable) bagi masyarakat terhadap
modernisasi, terutama lewat media massa. Hal ini dilakukan secara bertahap karena
berhubungan erat dengan system kepercayaan masyarakat.
5. Tingkat organisasi yang tinggi. Hal ini berarti menuntut disiplin yang tinggi.
Konsekuensinya adalah pengurangan kebebasan atau kemerdekaan. Tanpa organisasi
yang baik, mustahil modernisasi dapat terlaksana.
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial ( sosial planning). Apabila hal itu
tidak dilakukan, maka perencanaan akan terpengaruh oleh keuatan-kekuatan dari
kepentingan-kepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi kepentingan
suatu golongan kecil dalam masyarakat.

Orang melakukan modernisasi karena tedorong oleh keinginan-keinginan untuk:


1. Hidup lebih praktis dan lebih nyaman. Salah satu tujuan pembangunan taman-taman,
jalur hijau, jalan tol, pasar swalayan, jalan laying, dan sarana-sarana lainnya adalah
supaya hidup lebih nyaman.
2. Meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi. Hal ini misalnya dilakukan
dengan mekanisasi pertanian, komputerisasi, pendidikan dan pelatihan.
3. Mendapat sesuatu yang lebih banyak (nilai tambah), lebih bermutu, lebih bagus, lebih
hemat tenaga, dan lebih baik. Misalnya, pengunaan alat-alat modern dalam bidang
industri, kedokteran, perbankan, dan berbagi pelayanan umum lainnya.

C. Dampak Positif Modernisasi


Modernisasi merupakan bentuk perubahan unsur-unsur budaya tradisional menjadi
unsur-unsur budaya modern yang sesuai dengan perkembangan.
Dampak Positif Modernisasi adalah :
a. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa,
b. Tercapainya keadaan masyarakat yang lebih sejahtera,
c. Meningkatnya transportasi dan komunikasi,
d. Meningkatnya sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber daya
manusia.

D. Dampak Negatif Modernisasi


Dampak Negatif dari Modernisasi adalah :
a. Pudarnya pengetahuan tradisional.
b. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional.
c. Bergesernya nilai-nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan.
d. Melemahnya etos kerja tradisional.
e. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan remaja.
f. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan.
g. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi.

Globalisasi
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata global yang berarti secara umum dan keseluruhan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa globalisasi adalah proses masuknya ke
ruang lingkup dunia. Namun, secara umum globalisasi dapat berarti proses integrasi
bangsa-bangsa di dunia ke dalam sebuah system global yang melintasi batas-batas suatu
Negara.
Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem
organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah
untuk mengikuti system dan kaidah-kaidah tertentu yang sama, misalnya terbentuknya
PBB, OKI, ASEAN beserta hukum-hukum internasional seperti hak-hak asasi manusia
yang tertuang dalam Piagam PBB.
Pengertian globalisasi merupakan suatu proes penyebaran unsur-unsur baru atau hal-hal
baru, khususnya yang menyangkut tentang informasi secara mendunia melalui media cetak
dan elektronika. Globalisasi secara terbatas terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi
dibidang komunikasi dunia. Misalnya, dengan adanya televisi, internet dan sebagainya kita
dapat menyaksikan dan berkomunikasi langsung dengan orang dibelahan dunia lain dalam
waktu yang bersamaan. Dalam hal ini, globalisasi menjadikan dunia serasa sempit dan
batas-batas negara seolah terabaikan.

B. Faktor-Faktor Pendukung Munculnya Globalisasi


Globalisasi terbentuk akibat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
komunikasi internasional merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi terjadinya
perubahan sosial budaya. Akibat dari globalisasi adalah faktor nilai budaya luar yang
merupakan aspek-aspek modernisasi, meliputi:
a. Rasionalisasi,
b. Efisiensi dan produktivitas,
c. Keberanian bersaing, bertanggungjawab, dan keberanian menanggung risiko,
d. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan,
e. Patuh pada hukum,
f. Kemandirian,
g. Kemampuan melihat ke depan,
h. Keterbukaan,
i. Etos kerja.

Globalisasi mengundang pro dan kotra di kalangan masyarakat. Akan tetapi, terlepas adanya
pro dan kontra tersebut kemajuan IPTEK telah memaksa terjadinya globalisasi tanpa bisa
dicegah.
Adapun masyarakat yang menolak globalisasi adalah :
a. Individu / kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan,
b. Individu / kelompok masyarakat tertinggal yang terasing,
c. Individu / kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung mencurigai
globalisasi.
Sementara itu, masyarakat yang menerima globalisasi adalah :
a. Individu/kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah mapan,
b. Individu/kelompok masyarkaat perkotaan yang telah menikmati berbagai media
komunikasi dan informasi globalisasi,
c. Individu/kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki kecenderungan
terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi.

Unsur-unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah:


a. Teknologi tepat guna,
b. Pendidikan formal,
c. Unsur globalisasi yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Misalnya, pemakaian komputer, listrik masuk desa, dan sebagainya.

Unsur-unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah :


a. Teknologi yang rumit dan mahal,
b. Unsur budaya luar yang menyangkut ideologi, politik dan keagamaan,
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat.
Misalnya, peralatan pertanian modern yang mahal dan sukar pengoperasiannya.

C. Dampak Positif Globalisasi


a. Mempercepat proses pembangunan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
b. Menumbuhkan kinerja SDM yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi,
c. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap terhadap unsur-unsur pembaharuan.

D. Dampak Negatif Globalisasi


a. Terjadi goncangan budaya (cultural shock) yaitu warga masyarakat mengalamai
disorientasi dan frustasi karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat
globalisasi.
b. Terjadinya ketimpangan budaya (cultural lag), yaitu masuknya unsur-unsur globalisasi
tidak berlangsung secara serempak. Misalnya, masuknya teknologi baru sedemikian
hebat, tetapi masyarakat begitu lamban menyesuaikan keadaan yang baru, misalnya
kehadiran telepon umum sebagai sarana komunikasi umum sering mengalamai
kerusakan akibat ulah tangan jahil yang tidak mampu menerima teknologi baru sebagai
bentuk sarana komunikasi, melainkan dianggap sebagi mainan atau untuk iseng.
c. Pergeseran nilai-nilai budaya yang menimbulkan anomi, yakni suatu keadaan tanpa
nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan, sedangkan nilai dan norma yang
baru belum terbentuk. Anomi dapat mengakibatkan pergaulan bebas, konsumerisme,
dan aji mumpung.

Gagasan Untuk Mengatasi Memudarnya Jati Diri Bangsa

Di era globalisasi seperti saat ini, memudarnya jati diri bangsa tidak dapat
dihindari.Lambat namun pasti, globalisasi membawa perubahan yang besar dalam diri sebuah
masyarakat. Keinginan untuk maju dan penghidupan yang lebih baik, mendorong globalisasi
bergerak cepat. Cepatnya laju globalisasi, cepat pula memudarnya jati diri bangsa, apabila
pengaruh globalisasi diterima begitu saja tanpa adanya filter yang kuat. Oleh karena itu, perlu
adanya penyaring dan sikap yang tegas dalam menghadapi dampak globalisasi.

A. Meningkatkan Pemahaman tentang Bhinneka Tunggal Ika


Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam lambing negar Indonesia, yaitu burung
Garuda. Secara umum kalimat itu diartikan dengan berbeda-beda tetapi satu jua.
Maksudnya, Indonesia memang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan ras yang
berbeda tetapi perbedaan itu dapat disatukan di dalam Negara Indonesia. Kalau rasa
kebhinnekaan itu dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, tentunya rasa
kebangsaaan atau nasionalisme dapat juga dijaga.

B. Menggunakan Pancasila sebagai Filter Budaya Asing dan Kemajuan Iptek


Pancasila adalah dasar Negara Indonesia dan sekaligus pandangan hidup bangsa. Di dalam
sila-sila Pncasila terdapat kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang sudah
berurat akar. Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai itu merupakan jati diri bangsa yang menjadi
cita-cita moral yang perlu diwujudkan.
Dengan adanya tantangan globalisasi yang semakin menggila ini, Pancasila sapat
dimanfaatkan sebagi filter atau penyaring berbagi pengaruh yang ditimbulkan oleh
globalisasi. Tentunya, kita harus bersikap bijaksana dan mau membuka diri terhadap
globalisasi dan kemajuan iptek. Dalam hal ini, Pancasila dapat dijadikan ukuran atau filter
dalam penerimaan atau penolakan pengaruh globalisasi yang dapat memudarkan jati diri
bangsa Indonesia.

C. Sosialisasi Hasil Kebudayaan


Indonesia memiliki bermacam-macam hasil kebudayaan. Tiap daerah memiliki kebudayaan
daerah. Hasil-hasil kebudayaan daerah tersebut harus disosialisasikan pada setiap warga
ketika masih kecil. Dengan sosialisasi tersebut, warga tidak asing dengan kebudayaannya
sendiri. Dengan sosialisasi itu diharapkan proses pewarisan budaya terjadi. Proses
pewarisan budaya merupakan jaminan tetap diteruskannya jati diri bangsa.

D. Menggambarkan Tantangan-tantangan Gobal yang harus dihadapi Bangsa Indonesia


Globalisasi yang sedang melanda dunia ini tentunya menimbulkan berbagai dampak.
Dampak-dampak itu merupakan masalah atau tantangan tersendiri yang harus dihadapi
oleh bangsa Indonesia. Dengan mengetahui tantangan-tantangan ini dan menggambarkan
bagaimana bentuk-bentuknya, maka kita akan lebih mudah untuk menghadapi dan mencari
cara untuk mengatasi tantangan tersebut.

E. Memotivasi Bangsa Indonesia untuk Bersikap Kritis terhadap Perubahan


Perubahan belum tentu buruk. Sebagai warganegara kita harus dapat memilih mana yang
baik dan mana yang buruk. Setelah itu kita juga harus pandai-pandai menyikapi perubahan-
perubahan tersebut. Dengan sikap kritis dan bijak, kita dapat mengambil keuntungan dari
sikap perubahan-perubahan yang ada tanpa terjerumus atau terpengaruh oleh dampak
negatif yang ditimbulkannya.

VI. METODE PEMBELAJARAN :


1. Kontekstual learning
2. Diskusi
3. Ceramah bervariasi
4. Presentasi
5. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Siswa
Waktu
Pertemuan Ke- 7, Indikator 1 & 2
I. Pendahuluan 5 menit
 Motivasi : Apakah perbedaan masyarakat tradisional dan
masyarakat modern ?

 Pengetahuan Prasyarat :
Pengertian modernisasi dan syarat – syarat
modernisasi.

 Rambu – Rambu Belajar :


Siswa secara aktif mengkaji materi guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
sesuai sub indikator yang ada.

II. Kegiatan Inti 75 menit


 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan
dibahas dan mengingatkan tata tertib pembelajaran.
 Guru membentuk kelompok.
 Secara kelompok siswa berdiskusi mengenai akibat negatif dan
positif perkembangan modernisasi di Indonesia.
 Secara kelompok siswa membentuk laporan diskusi mengenai
situasi sosial yang terjadi di daerah sekitar setelah adanya
modernisasi, dengan menjelaskan akibat positif dan negatif dari
perkembangan modernisasi.
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian
 Siswa lain menilai hasil diskusi
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan
penguatan serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan.
III. 10 menit
Penutup
 Uji Kompetensi Lisan.
- Sebutkan dampak negatif dari modernisasi?
- Mengapa modernisasi suatu negara pasti akan
terjadi ?
 Memberikan tugas – tugas dan PR

Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Siswa
Waktu
Pertemuan Ke- 8, Indikator 3-5

I. Pendahuluan 5 menit
a. Memberi salam dan mengecek kesiapan
siswa
b. Motivasi : Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia ?

c. Pengetahuan Prasyarat :
Pengertian globalisasi dan contoh -
contohnya.

a. Rambu – Rambu Belajar :


Siswa secara aktif mengkaji materi guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
sesuai sub indikator yang ada.
II. 75 menit
Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pembelajaran yang akan
dibahas dan mengingatkan tata tertib pembelajaran.
 Guru membentuk kelompok, satu kelompok terdiri dari 4
sampai 5 orang, dan menentukan tema bagi tiap – tiap
kelompok.
 Secara kelompok siswa berdiskusi tentang tema – tema yang
telah ditentukan misalnya factor pendukung globalisasi,
dampak positif dan negatif globalisasi serta mengatasi
memudarnya jati diri bangsa sebagai akibat prosese
modernisasi dan globalisasi
 Secara kelompok siswa membuat kliping tentang globalisasi
dan mengulas kliping sesuai pendapat kelompok.
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil klipingnya di depan
kelas.
 Secara klasikal siswa mendiskusikan berbagai pengaruh
globalisasi yang ada dalam masyarakat dan bagaimana
mengatasinya.
 Guru memberi koreksi (jika perlu) dan mengarahkan siswa
kepada suatu kesimpulan akhir.

III. 10 menit
Penutup
 Mengapa dalam masyarakat terjadi goncangan budaya ?
 Mengapa masyarakat lamban dalam menerima globalisasi ?
 Pertemuan berikutnya (pertemuan ke-9) ulangan KD 2

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop

b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : pilihan ganda

Soal Pilihan Ganda :

A. Soal Indiktor 1 dan 2

1. Modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan.
Definisi modernisasi tersebut dikemukakan oleh ….
a. Alex Inkeles d. Soerjono Soekanto
b. Astrid Susanto e. Schoorl
c. Ogburn dan Nimkoff
2. Gejala – gejala modernisasi di Indonesia dapat dilihat dalam hal – hal berikut ini, kecuali
….
a. Perubahan Iptek d. Merebaknya poligami
b. Pembaharuan keagamaan e. Tumbuhnya partai politik
c. Pembaharuan sistem ekonomi
3. Berikut ini yang bukan merupakan ciri – ciri masyarakat modern adalah ….
a. Keterbukaan dan kesadaran menerima pengalaman – pengalaman baru
b. Bersikap demokratis dan menghargai keberagaman
c. Mempunyai perspektif ke depan
d. Menerima semua pengaruh dari luar
e. Memiliki pandangan ke masa depan
4. Menurut Schoorl Tipologi masyarakat dibagi menjadi 4, kecuali ….
a. Masyarakat primitif d. Masyarakat Nomaden
b. Masyarakat desa di pedalaman lama e. Masyarakat industri modern
c. Masyarakat kota pra industri
5. Sikap masyarakat yang cenderung mengadaptasikan diri dengan perubahan sosial budaya
disebut ….
a. Penyesuaian d. Konfrontasi
b. Ketidakpenyesuaian e. Harmonisasi
c. Persamaan
6. Perubahan sosial budaya memiliki saluran – saluran sebagai berikut, kecuali ….
a. Bidang pemerintahan d. Bidang pendidikan
b. Bidang norma dan nilai e. Bidang ideologi
c. Bidang ekonomi
7. Perhatikan pertanyaan di bawah ini !
1. Berpihak magis atau mistik
2. Berpikir rasional
3. Pembagian kerja secara mekanis
4. Pembagian kerja secara organis
Dari pernyataan di atas, yang merupakan ciri masyarakat modern ditunjukkan pada nomor
….
a. 1 dan 3 d. 2 dan 3
b. 1 dan 2 e. 1 dan 4
c. 2 dan 4
8. Faktor pendorong terjadinya modernisasi yang dapat menghasilkan nilai tambah adalah ….
a. Hidup nyaman dan praktis d. Menghilangkan kemiskinan
b. Dapat bersaing dengan Negara maju e. Meningkatkan efisiensi kerja
c. Menghasilkan barang yang bermutu

9. Contoh – contoh modernisasi di bidang sikap dan nilai adalah ….


a. Menerima tradisi bangsa barat
b. Menghargai waktu dan meningkatkan disiplin
c. Meniru tingkah laku orang barat
d. Menghargai tingkah laku orang barat
e. Menolak tradisi masyarakat desa
10. Syarat – syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. Cara berfikir ilmiah
b. Sistem administrasi yang baik
c. Cara berfikir irasional
d. Sentralisasi wewenang
e. Penciptaan suasana yang menyenangkan

B. Soal Indikator 3 dan 4 :

1. Proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia
disebut ….
a. Globalisasi d. Sosialisasi
b. Modernisasi e. Transformasi
c. Westernisasi
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1. Masyarakat yang belum mapan
2. Masyarakat tertinggal atau terasing
3. Masyarakat status sosial tidak mapan
4. Masyarakat dari generasi tua yang mencurigai globalisasi
5. Masyarakat yang terbuka terhadap perubahan
6. Masyarakat yang lebih menikmati komunikasi dan informasi
Berdasarkan pernyataan di atas, masyarakat yang menolak adanya globalisasi ditunjukkan
oleh nomor ….
a. 1, 2, dan 4 d. 3, 5, dan 6
b. 1, 3, dan 6 e. 4, 5, dan 6
c. 2, 3, dan 6
3. Unsur – unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai berkut, kecuali

a. Teknologi tepat guna
b. Teknologi yang rumit dan mahal
c. Pendidikan formal
d. Unsur – unsur yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
e. Unsur – unsur yang sesuai dengan kemampuan masyarakat
4. Berikut yang merupakan ciri-ciri sikap mental etos kerja masyarakat global adalah ….
a. Kuat pada nilai tradisional d. Berfikir rasional
b. Berfikir irasional e. Rendahnya produktivitas
c. Disiplin rendah
5. Salah satu ciri masyarakat konsumerisme pada masa globalisasi adalah ….
a. Gemar mengumpulkan barang berharga
b. Senang berkunjung ke tempat – tempat hiburan
c. Berpenampilan menarik yang mengundang kekaguman
d. Membelanjakan uang untuk keperluan yang belum waktunya
e. Selalu berkata jujur apa adanya
6. Contoh peristiwa politik yang menyebabkan meningkatnya globalisasi yaitu ….
a. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 / 1998
b. Jatuhnya pemerintahan Saddam Husain di Irak
c. Cepatnya penyebaran informasi karena kemajuan teknologi
d. Runtunya komunisme di Uni Soviet
e. Lepasnya Timor Leste dari Indonesia

7. Adanya globalisasi menyebabkan adanya suatu perubahan secara tiba – tiba di suatu
daerah. Keadaan ini disebut ….
a. Cultural lag d. Government less
b. Cultural shock e. Integrasi budaya
c. Transmisi kebudayaan
8. Contoh globalisasi di bidang ekonomi adalah ….
a. Jarak antar Negara semakin dekat d. Tidak ada Negara miskin
b. Adanya kesetaraan gender e. Pasar bebas
c. Komunikasi mudah dilaksanakan
9. Sikap masyarakat yang cenderung mempertahankan budaya lama sehingga sulit menerima
perubahan dinamakan ….
a. Moderat d. Eformatif
b. Revolusioner e. Konservatif
c. Progresif
10. Sikap manusia modern dalam menyikapi perubahan sosial adalah sebagai berikut, kecuali
….
a. Menerima hal – hal baru d. Menolak perubahan
b. Memiliki orientasi ke depan e. Memahami peranan di masyarakat
c. Bersikap adaptif

Rambu-rambu jawaban :

A. Indikator 1 dan 2 B. Indikator 3, 4 dan 5

1. B 6. B 1. A 6. D
2. D 7. C 2. A 7. B
3. D 8. C 3. B 8. E
4. D 9. B 4. D 9. E
5. A 10. C 5. D 10. D

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Soal Ulangan KD 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Salah satu dampak positif dari upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
adalah……..
A. meningkatnya penemuan baru
B. terbentuknya sikap individual
C. berkurangnya kesenjangan social
D. terjadinya disintegrasi social
E. banyaknya westernisasi di kalangan remaja
2. Salah satu dampak negative dari perubahan social yang disebabkan oleh
berkembangnya teknologi di desa adalah……
A. menurunnya solidaritas sosial karena system pertanian modern
B. melemahnya kehidupan religius karena listrik masuk desa
C. berkurannya interaksi primer karena adanya telepon seluler
D. meningkatnya konsumerisme karena iklan dalam media massa
E. meningkatnya kebutuhan hidup karena kemajuan zaman
3. Konflik antar suku atau kelompok social yang banyak terjadi di Indonesia bukan saja
karena kesenjangan social tetapi juga diperparah oleh perilaku anggota suku atau
kelompok social. Berikut perilaku yang dapat menyebabkan terjadinya konflik social
adalah……..
A. menghormati adat istiadat dan budaya suku yang lain
B. bekerjasama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan
C. menonjolkan perilaku primordialisme
D. bersaing sesuai dengan aturan hukum yang berlaku
E. berdiskusi dalam menyelesikan berbagai masalah kemasyarakatan
4. Aksi protes dan demontrasi yang akhir-akhir ini banyak dilakukan berbagai kelompok
masyarakat disebabkan oleh…….
A. kebebasan yang tidak terkendali
B. ketidakpuasan dan penyampaian aspirasi
C. bergesernya nilai-nilai social
D. pengaruh dari media massa
E. tingkat pendidikan yang semakin tinggi
5. Perhatikan peristiwa berikut:
1. Sekelompok remaja yang sedang pesta narkoba
2. Pemerintah menjual sebagian saham BUMN
3. Seorang pejabat yang menyalahgunakan keuangan Negara
4. Perampokan disertai tindakan kekerasan
5. Seorang bendahara suatu perusahaan yang membuat laporan palsu
Dari kasus di atas yang termasuk kejahatan kerah putih adalah……
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
6. Perhatikan perilaku remaja berikut:
1. Meniru gaya artis terkenal
2. Menonton konser musik
3. Membolos sekolah
4. Kebut-kebutan di jalan raya
5. Kursus bimbingan belajar sore hari
Dari perilaku di atas yang tergolong kenakalan remaja adalah……
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
a. 4 dan 5
7. Faktor utama yang mendorong munculnya modernisasi adalah……
A. berkembangnya iptek
B. terjadinya revolusi social
C. perubahan kondisi alam
D. perubahan system politik
E. meningkatnya kesejahteraan masyarakat
8. Perhatikan ciri-ciri masyarakat berikut:
1. Berpikir rasional
2. Berorientasi pada tradisi
3. Memiliki perencanaan
4. Sulit menerima kebudayaan baru
5. Percaya pada iptek
Dari data di atas yang termasuk ciri-ciri manusia modern adalah…..
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 2, 4 dan 5
9. Sebagai contoh dampak negative dari perubahan social yang disebabkan oleh
berkembangnya teknologi di desa adalah….
A. berkurangnya interaksi primer karena adanya telepon seluler
B. melemahnya kehidupan religius karena listrik masuk desa
C. menurunnya solidaritas social karena system pertanian modern
D. meningkatnya konsumerisme karena iklan di media massa
E. meningkatnya kebutuhan hidup karena kemajuan zaman
10. Modernisasi membawa pengaruh positif bagi berkembngnya masyarakat desa yaitu….
A. mengkonsumsi produk-produk import
B. masuknya budaya barat ke desa-desa
C. pemanfaatan teknologi pertanian
D. pembangunan pusat perbelanjaan
E. gaya hidup hedonis berkembang
11. Salah satu dampak berkembangnya industrialisasi adalah urbanisasi, berikut yang
menjadi factor pendorong (push factor) urbanisasi adalah…..
A. fasilitas yang memadai ada di kota
B. sempitnya lapangan pekerjaan di desa
C. jenis pekerjaan yang tawarkan di kota lebih banyak
D. nilai-norma di kota yang lebih longgar
E. persaingan yang tajam
12. Proses modernisasi yang membawa dampak negatif di bidang ekonomi adalah….
A. kesenjangan social
B. pencemaran lingkungan
C. sikap konsumtif
D. merebaknya korupsi
E. kenakalan remaja
13. Westernisasi merupakan dampak regres dari modernisasi yang nampak dari perilaku
berikut……
A. menggunakan teknologi modern
B. gaya hidup dan penampilan seperti orang barat
C. belajar tentang kebudayaan barat
D. rasional dalam mengambil keputusan
E. pertukaran kebudayaan
14. Memudarnya nilai-nilai kegotongroyongan sebagai akibat modernisasi dan globalisaasi
pada masyarakat di pedesaan dikarenakan…..
A. ditinggalkannya nilai-nilai religious
B. spesialisasi pekerjaan yang semakin menonjol
C. meningkatnya kesejahteran masyarakat desa
D. pemerataan tingkat pendidikan
E. berkembangnya paham materialism
15. Berkembangnya globalisasi di dunia ditandai dengan adanya…….
A. Berkembangnya kesejahteraan masyarakat
B. Tingkat persaingan yang semakin tinggi
C. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
D. Meningkatnya konsumerisme
E. Berkembangnya gaya hidup hedonis
16. Berikut yang bukan merupakan unsur-unsur kebudayaan yang sukar diterima
masyarakat adalah…
A. teknologi yang rumit dan mahal
B. nilai budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat
C. ideology politik
D. nilai-nilai keagamaan atau spiritual
E. teknologi tepat guna
17. Banyaknya kecelakaan transportasi di Indoneisa lebih banyak disebabkan karena factor
teknis yang berkaitan dengan kemampuan manusia dalam penggunaan teknologi tinggi
yang tidak dibarengi dengan adanya perubahan sikapa dari pengguna teknologi tersebut
seperti disiplin, kejujuran, etos kerja dll, kondisi demikian dapat disebut dengan….
A. keterkejutan budaya
B. disorganisasi
C. anomie
D. maladjustment
E. ketimpangan budaya
18. Dampak negative dari globalisasi yang berkaitan dengan perilaku adalah bergesernya
nilai dan norma, berikut yang menunjukkan perilaku pergeseran nilai adalah……
A. remaja yang rajin belajar menyongsong masa depan
B. sikap terbuka terhadap perubahan
C. pergaulan bebas di kalangan remaja
D. masyarakat desa mempertahankan seni tradisional
E. sopan dan hormat pada orang yang lebih tua
19. Perhatikan unsur-unsur budaya berikut:
1. Perdagangan bebas
2. Praktek samen leven
3. Sikap kompetitif
4. Berkembangnya Sekularisme dan rasialisme
5. Gaya hidup materialis dan hedonis

Unsur budaya di atas yang dapat mengancam eksistensi jati diri bangsaa yaitu…..
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 3, 4 dan 5
E. 2, 4 dan 5
20. Agar jati diri bangsa tidak terancam oleh derasnya arus globalisasi, maka kita harus
berpegang teguh pada system nilai budaya bangsa yaitu…..
A. adat istiadat nusantara
B. nilai-nilai sejarah nasional
C. nilai-nilai pancasila
D. budaya salah satu suku
E. ketetapan pemerintah

Rambu-rambu jawaban :

1. A 6. D 11. B 16. E
2. A 7. A 12. C 17. E
3. C 8. B 13. B 18. C
4. B 9. D 14. B 19. E
5. D 10. C 15. C 20. C

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Program tindak lanjut :

- Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih


- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 65%

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke- 10
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Lembaga Sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Menjelaskan hakekat lembaga sosial

III. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian lembaga sosial.
2. Menjelaskan fungsi, ciri dan syarat lembaga sosial
3. Menjelaskan proses pembentukan lembaga sosial

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menjelaskan hakekat lembaga sosial
2. Siswa mampu menjelaskan fungsi, ciri dan syarat lembaga sosial
3. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan lembaga sosial

V. MATERI AJAR :
Pengertian, fungsi, ciri, syarat, proses pembentukan lembaga sosial

A. Pengertian Lembaga Sosial

Beberapa definisi lembaga sosisal menurut para Sosiolog dan Antropolog :


Koentjaraningrat
Lembaga sosial adalah suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan
yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Lembaga sosial merupakan sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan
yang oleh masyarakat dipandang penting, atau sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan
yang berkisar pada kegiatan pokok manusia.
Bruce J. Cohen
Lembaga sosial merupakan sistem pola yang tersusun rapi dan secara berkala relatif
bersifat permanen serta mengandung perilaku tertentu yang pokok dan terpdu demi
pemuasan dan pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
Soerjono Soekanto
Lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan
hal-hal berikut :
1. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan mempengaruhi.
2. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan
kebutuhan hidup.
3. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat
berjalan dengan tertib dan teratur.

B. Fungsi Lembaga Sosial


Lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok
manusia pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertngkah
laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-maslah dalam masyarakat, terutama
yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakanan system pengendalian
social (social contriol). Artinya, system pengawasan masyarakat terhadap tingkah
laku anggota-anggotanya.

Secara umum, fungsi lembaga social dapat dibedakan atas dua bentuk, yakni ; fungsi
manifest dan fungsi laten.
1.1 Fungsi manifes yaitu fungsi lembaga sosial yang didasari yang menjadi harapan
banyak orang.
Contohnya :
- Lembaga keluarga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan internalisasi nilai –
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Keluarga melahirkan, mendidik, melindungi dan memelihara anggota
masyarakat yang baru.
1.2 Fungsi laten yaitu fungsi lembaga yang tidak didasari dan bukan menjadi tujuan
utama banyak orang atau fungsi yang tidak tampak dipermukaan dan tidak
diharapkan masyarakat tetapi ada.
Contoh :
Dalam lembaga keluarga perkawinan dijadikan sarana untuk menutup rasa malu
dan anggapan yang menyatakan bahwa orang yang tidak memihak dianggap tidak
laku.

C. Ciri-Ciri Lembaga Sosial


1. Memiliki Simbol sendiri
Setiap lembaga sosial memiliki simbol tersendiri yang digunakan untuk menandai
suatu kekhasan atau memberi ciri khusus dari setiap lembaga yang akan memberikan
identitas tertentu bagi anggota masyarakat yang terlibat didalamnya.
Contoh :
- Dalam lembaga keluarga terdapat simbul cincin kawin
2. Memiliki tata tertib dan tradisi
Lembaga ini memiliki tata tertib dan tradisi tertulis maupun tidak tertulis yang
dijadikan panutan bagi pengikutnya.
Contoh :
Dalam keluarga terdapat aturan tentang bagaimana menghormati ornag yang lebih tua
dan melindungi orang yang lebih muda.
3. Usianya lebih lama
Pada umumnya usia lembaga sosial lebih lama dibandingkan dengan usia orang
karena merupakan pewarisan dari generasi ke generasi.
Contoh : dalam keluarga , Pertunangan ataupun pewarisansudah ada sejak lama
hingga sekarang.
4. Memiliki alat perlengkapan
Lembaga sosial memiliki alat kelengkapan tertentu yang digunakan untuk
mewujudkan tujuan lembaga sosial tertentu.
Contoh : Dalam lembaga pendidikan; buku merupakan salah satu alat untuk
mencapai tujuan proses belajar mengajar
5. Memiliki ideologi, lembaga sosial memiliki ideologi sendiri. Ideologi atau
sistem gagasan mendasar yang dimiliki secara bersama dan dianggap ideal bagi
pendukung lembaga.
6. Memiliki tingkat kekebalan / daya tahan (lembaga yang sudah terbentuk tidak
akan lenyap begitu saja).
Contoh :
- Lembaga sosial dalam adat istiadat dijadikan pedoman bertingkah laku dalam
kehidupan masyarakat.

D. Syarat-Syarat Lembaga Sosial


Menurut Koentjaraningrat, aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan
untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu ;
1. Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang
hidup dalam ingatan maupun tertulis.
2. Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling
berhubungan menurut sisten norma tersebut.
3. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan
tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.
4. Mempunyai peralatan dan perlengkapan.
5. Sistem aktivitas itu dibiasakan atau didasarkan kepada kelompok-kelompok yang
bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.

Pembentukkan Lembaga Sosial

Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan


kehidupan bersama. Sebagaimana dikemukakan oleh Soerjono Soekanto bahwa tumbuhnya
lembaga sosial oleh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan, maka
dirumuskan norma-norma dalam masyarakat.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja. Namun, lama
kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Misalnya, dahulu di dalam jual beli, seorang
perantara tidak harus diberi bagian keuntungan. Akan tetapi, lama kelamaan terjadi kebiasaan
bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, dimana sekaligus ditetapkan siapa yang
menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual. Sejumlah norma-norma itulah yang disebut
lembaga sosial.
Namun, tidak semua norma-norma yang ada di masyarakat merupakan lembaga sosial.
Untuk menjadi sebuah lembaga sosial, sekumpulan norma mengalami proses yang panjang.
Menurut M.Z. Lawang (1985) proses tersebut dinamaka institusionalisasi atau pelembagaan,
yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau proses bagaimana suatu pola
perilaku yang mapan itu terjadi. Dengan kata lain, institusionalisasi adalah suatu proses
berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi atau lembaga yang
akhirnya harus menjadi patokan dalam kehidupan bersama.
Menurut H.M. Johson, bahwa suatu norma terlembaga (institutionalized) dalam suatu
sistem sosial tertentu apabila memenuhi tiga syarat sebagai berikut :
1. Sebagian besar masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebut.
2. Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial.
3. Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.

Dikenal empat tingkatan norma dalam proses pelembagaan yaitu:


1 Cara (usage) ; menunjuk pada suatu bentuk perbuatan
2. Kebiasaan (folkways); perbuatan yang diulang – ulang dalam bentuk yang sama
3. Tata kelakuan (mores) ; kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima
norma – norma pengatur.
4. Adat (customs) ; tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola – pola
perilaku masyarakat.
Supaya anggota suatu masyarakat mentaati norma – norma yang berlaku, diciptakan
suatu sistem pengendalian sosial (sosial control). Sistem pengendalian ini merupakan segala
upaya maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat agar selalu disesuaikan dengan nilai –
ilai dan kaidah – kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat
preventif dan represif.

Cara – cara Pengendalian Sosial


1) Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma – norma
kemasyarakatan.
2) Memberikan penghargan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma – norma
kemasyarakatan.
3) Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka
menyimpang atau menyeleweng dari norma – norma kemasyarakatan dan nilai – nilai yang
berlaku.
4) Menimbulkan rasa takut
5) Menciptkan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi yang tegas bagi para
pelanggar

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Tim siswa kelompok prestasi


2. Diskusi
3. Ceramah bervariasi
4. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Apakah hakekat lembaga sosial di masyarakat ?
 Pengetahuan Prasyarat : Pengertian lembaga sosial, fungsi, ciri dan
syarat lembaga sosial
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi lembaga sosial, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas
dan mengingatkan tata tertib pelajaran. 75’
 Siswa di dalam kelas dibagi kelompok dan diberi materi yang
berbeda-beda.
 Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan sampai semua
anggota kelompok memahami materi yang ditugaskan.
 Setiap kelompok mendapat kuis yang harus dikerjakan sendiri-
sendiri tidk boleh saling membantu..
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-saama. 10’
 Pemberian tugas individu untuk pertemuan selanjutnya menjawab
soal-soal latihan.

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
 Kertas kuis

b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Obyektif

Soal Obyektif

1 Ragam lembaga sosial yang ada pada suatu masyarakat tergantung pada ….
A. kebutuhan
B. kompleksitas
C. kerumitan
D. keanekaragaman
E. keunikan
2. Dibawah ini yang merupakan fungsi lembaga sosial, kecuali …
A. sebagai dinamisator dan mengembangkan kehidupan masyarakat
B. memiliki fungsi kontrol terhadap aktivitas-aktivitas kemasyarakatan
C. sebagai badan yang bergerak dalam masalah kemanusiaan
D. sebagai stabilisator dalam kehidupan bermasyarakat
E. sebagai norma pengikat dalam hubungan kemasyarakatan
3. Proses sejumlah norma menjadi lembaga sosial disebut …
A. institusionalisasi
B. adaptasi
C. sosialisasi
D. normalisasi
E. internalisasi
4. Hal yang menjadi titik tolak dari pembahasn mengenai lembaga sosial adalah …
A. konsekuensi dari pelaksanaan norma masyarakat
B. asal usul, muncul, berkembang, dan berubahnya norma
C. munculnya suatu kebudayaan serta perkembangannya
D. integrasi nilai, norma, dan kaidah sosial yang berlaku
E. kesatuan masyarakat dalam hubungan komunitas
5. Salah satu tujuan mempelajari lembaga sosial adalah …
A. mendapatkan pekerjaan layak sesuai dengan tuntutan masyarakat modern
B. mengetahuai akan hak dan kewajiban orang lain
C. pengetahuan tentang keserasian antarnorma dari berbagai bidang kehidupan
D. memperoleh gambaran tentang organisasi yang diminati masyarakat
E. menghubungkan fungsi lembaga dengan asosiasi yang ada di masyarakat
6. Agar norma dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat harus melalui suatu proses yang .........
A. dipaksakan
B. disosialisasikan
C. disertai sanksi
D. dilembagakan
E. diindahkan
7. Pranata tertutup biasanya dijumpai dalam masyarakat seperti …
A. rumah panti jompo
B. pemukiman orang baduy
C. sekte keagamaan tertentu
D. pegawai kantor catatan sipil
E. kehidupan di pasar
8. Pada dasarnya lembaga sosial yang tampak ditandai dengan adanya …
A. kebebasan individu berpindah-pindah
B. upaya memonopoli kesetiaan individu
C. ketidakpastian aturan yang berlaku
D. sangat longgarnya pengawasan anggota
E. kemampuan sistem dan struktur lembaga
9. Lembaga sosial terbentuk dengan tujuan
A. memperoleh keuntungan ekonomi
B. memberikan lapangan pekerjaan
C. menciptakan birokrasi
D. mengatur perilaku warga masyarakat
E. memenuhi kebutuhan masyarakat
10. Proses pelembagaan berlangsung tidak direncanakan, maksudnya adalah …
A. lembaga sosial terjadi secara tiba-tiba
B. proses pelembagaan ditentukan oleh konsensus
C. terbentuknya lembaga sosial berlangsung dengan sendirinya
D. lembaga sosial dapat direkayasa
E. terbentuknya lembaga sosial tergantung kebutuhan

Rambu-rambu jawaban :

1. A 6. D
2. C 7. C
3. A 8. E
4. B 9. E
5. C 10. E

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke- 11
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Lembaga Sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Mengklasifikasi tipe-tipe lembaga sosial

III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi tipe-tipe lembaga sosial.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial di masyarakat

V. MATERI AJAR :
Tipe-tipe lembaga sosial

Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Menurut Gillin dan Gillin (sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto: 1987), lembaga
sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Lembaga Sosial Dilihat dari Perkembangannya


1. Crescive Institution
Merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Lembaga sosial ini disebut lembaga primer. Contoh, lembaga hal milik, perkawinan,
agama, dan lain-lain.
2. Enacted Institution
Contoh, lembaga utang piutan, lembaga perdagangan, Merupakan lembaga sosial
yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. lembaga pendidikan, dan
lembaga swadaya masyarakat.
B. Lembaga Sosial Dilihat dari Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
1. Basic Institution
Merupakan lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertib dalam masyarakat. Contoh, keluarga, sekolah, Negara, dan lain-lain.
2. Subsidiary Institution
Merupakan lembaga sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh
masyarakat kurang penting. Contoh, kegiatan rekreasi.
C. Lembaga Sosial Dilihat dari Penerimaan Masyarakat
1. Approved atau Santioned Institution
Merupakan lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat. Contoh, sekolah,
perusahaan dagang, dan lain-lain.
2. Unsantioned Institution
Merupakan lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat tidak
mampu memberantasnya. Contoh, kelompok penjahat, pemeras, pencoleng, dan lain-
lain.

D. Lembaga Sosial Dilihat dari Penyebarannya


1. General Institution
Merupakan lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Contoh, Lembaga agama.
2. Restricted Institution
Merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu. Contoh,
lembaga agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
E. Lembaga Sosial Dilihat dari Fungsinya
1. Operative Institution
Merupakan lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh,
lembaga industri.
2. Regulative Institution
Merupakan lembaga sosial yang bertujuan mengawasi tata kelakuan yang ada dalam
masyarakat. Contoh, lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan , dan lain-lain.

VI. METODE PEMBELAJARAN :


1. Dua tinggal dua tamu
2. Diskusi
3. Ceramah bervariasi
4. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana proses pembentukan lembaga sosial di
masyarakat ?
 Pengetahuan Prasyarat : proses pembentukan lembaga sosial dan
tipe-tipe lembaga sosial
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi tipe-tipe lembaga sosial, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

2 Kegiatan Inti
75’
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Siswa di dalam kelas dibagi kelompok dan diberi tugas membahas
materi.
 Setiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan sampai semua
anggota kelompok memahami materi yang ditugaskan.
 Setiap kelompok mengirimkan 2 anggotanya untuk bertamu ke
kelompok lainnya, sementara yang ada dikelompok bertugas untuk
menerima tamu dari kelompok lain.
 Anggota kelompok yang bertamu kembali ke kelompok masing-
masing dan menyampaikan hasil temuannya kepada anggota.
 Kelompok mencocokkan dengan hasil kerja mereka dan mengambil
kesimpulan.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-saama
 Memberi contoh tipe-tipe lembaga sosial. 10’
 Pemberian tugas individu untuk pertemuan selanjutnya membuat
daftar fungsi dan peran lembaga sosial yang ada di masyarakat

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop

b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1
N Aspek yang dinilai Skor Nilai
Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang

b. Pedoman Kategori (Nilai)


16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Uraian

Soal Uraian :

1. Sebutkan dan jelaskan lembaga sosial berdasarkan kriteria tingkat penerimaan


masyarakat !
2. Sebutkan dan jelaskan lembaga sosial berdasarkan penyebarannya !
3. Apakah perbedaan antara Crescive Institution dengan Enacted Institution!
4. Berilah 2 contoh Basic Institution!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan sanctioned institution dan unsantioned institution !
Berikan contohnya!

Rambu-rambu jawaban:

1. Berdasarkan tingkat penerimaan masyarakat:


1. Approved atau Santioned Institution
Merupakan lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat. Contoh, sekolah, perusahaan
dagang, dan lain-lain.
2. Unsantioned Institution
Merupakan lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat tidak
mampu memberantasnya. Contoh, kelompok penjahat, pemeras, pencoleng, dan lain-lain.
2. Lembaga Sosial Dilihat dari Penyebarannya
1. General Institution
Merupakan lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh,
Lembaga agama.
2. Restricted Institution
Merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu. Contoh,
lembaga agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
3. perbedaannya
1. Crescive Institution
Merupakan lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Lembaga sosial ini disebut lembaga primer. Contoh, lembaga hal milik, perkawinan,
agama, dan lain-lain.
2. Enacted Institution
Contoh, lembaga utang piutan, lembaga perdagangan, Merupakan lembaga sosial yang
sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. lembaga pendidikan, dan lembaga
swadaya masyarakat.
4. Contoh basic institution yaitu keluarga, agama
5. Yang dimaksud dengan
1. Approved atau Santioned Institution
Merupakan lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat. Contoh, sekolah, perusahaan
dagang, dan lain-lain.
2. Unsantioned Institution
Merupakan lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat tidak
mampu memberantasnya. Contoh, kelompok penjahat, pemeras, pencoleng, dan lain-lain.

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.
NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke- 12 - 14
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Lembaga Sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Mendefinisikan peran dan fungsi lembaga sosial

III. INDIKATOR
1. Menguraikan peran dan fungsi lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat.
2. Menghubungkan peran dan fungsi antar lembaga sosial yang ada di masyarakat

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menguraikan peran dan fungsi lembaga keluarga
2. Siswa mampu menguraikan peran dan fungsi lembaga Agama
3. Siswa mampu menguraikan peran dan fungsi lembaga pendidikan
4. Siswa mampu menguraikan peran dan fungsi lembaga politik
5. Siswa mampu menguraikan peran dan fungsi lembaga ekonomi

V. MATERI AJAR :
Hubungan, Peran dan fungsi lembaga-lembaga sosial di masyarakat

A. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu, dan
kewajiban, serta peranannya masing – masing. Keluarga mempunyai aturan atau norma
yang harus ditaati oleh anggota keluarganya. Pranata keluarga adalah sistem norma yang
mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan lembaga keluarga.
Dalam kehidupan di masyarakat ita ada 3 macam bentuk keluarga, yaitu :
1. Keluarga Inti (keluarga batih, nuclear family) yang terdiri atas ayah, ibu dan anak –
anak yang belum menikah.
2. Keluarga Besar (Extended family) yang merupakan ikatan keluarga keluarga dalam
satu keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya.
3. Keluarga Poligamus terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang
kepala keluarga..
Selain itu menurut Clayton, di dalam sosiologi, keluarga biasanya dikenal atas :
1. Keluarga Konsanguinal, yaitu menekankan pada ikatan – ikatan darah seperti hubungan
antara seseorang dengan orangtuanya dianggap lebih penting daripada ikatan suami
atau istri.
2. Keluarga Konjungal, yaitu keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan
daripada ikatan dengan orang tua.
Ada 2 Tipe keluarga lain yaitu :
1. Keluarga Orientatasi adalah jika individual dilahirkan oleh pasangan suami istri
keluarga yang bersangkutan.
2. Keluarga Prorekreasi, yaitu keluarga yang dibentuk seseorang dengan jalan menikah
dan mempunyai keturunan.

Proses terbentuknya Keluarga


Proses terbentuknya keluarga harus melewati tahap-tahap yang harus dilalui oleh orang
yang akan membentuk lembaga keluarga. Secara umum, tahap-tahap dalam membentuk
lembaga keluarga adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pre Nuptual
Tahap ini merupakan tahap persiapan sebelum dilangsungkan perkawinan sesuai
dengan adat, kebiasaan, tata nilai, dan aturan dalam masyarakat yang bersangkutan.
Bentuknya misalnya dapat berupa pelamaran, pertunangan, penentuan hari perkawinan,
dan lain-lain.
2. Tahap Nuptual Stage
Tahap ini merupakan tahap inti dilangsungkannya perkawinan yang berupa kesepakatan
hidup bersama untuk membina sebuah keluarga sesuai dengan apa yang dicita-citaka.
3. Tahap Child Rearing Stage
Tahap ini merupakan proses pemeliharaan anak-anak sebagai tanggung jawab dari
sebuah keluarga untuk emmbesarkan dan mendewasakan anak-anak, sehingga tercapai
tujuan keluarga yang bahagia sesuai dengan tujuan yang diharapakan.
4. Tahap Maturity Stage
Merupakan tahap lanjut dimana anak-anak mereka dari buah perkawinannya sudah
melangkah dewasa dan siap melangsungkan perkawinan membentuk keluarga baru.

Susunan Keluarga :
Ada beberapa susunan keluarga (sistem keluarga) yang dianut oleh masyarakat yaitu :
1. Bentuk keluarga bilateral. Keluarga bilateral menghitung hubungan keluarga melalui
pihak ayah atau ibu.
2. Bentuk keluarga unilateral (unileal). Keluarga unilateral menghitung garis keluarga
dari satu pihak saja, yaitu ayah atau ibu. Dari garis ayah disebut patrilineal sedangkan
dari garis ibu disebut matrileneal.

Pada umumnya, lembaga keluarga mempunyai fungsi :


1. Fungsi Reproduksi. Artinya fungsi untuk menghasilkan keturunan atau generasi
penerus
2. Fungsi Sosialisasi, keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai
dengan harapan orangtua. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu
menerapkan nilai – nilai atau norma – norma masyarakat melalui keteladanan orangtua.
3. Fungsi Afeksi. Dalam keluarga dibutuhkan kehangatan, rasa kasih sayang, dan
perhatian antara anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia
sebagai mahluk berfikir dan bermoral.
4. Fungsi Ekonomi. Setiap keluarga mengatur eknominya dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan hidup. Sehingga sering disebut keluarga sebagai satu unit
ekonomi, karena di era modernisasi setiap anggita berperan mencari nafkah.
5. Fungsi pengawasan Sosial. Setiap anggota keluarga pada dasarnya saling melakukan
control atau pengawasa karena memiliki rasa tanggungjawab dalam menjaga nama baik
keluarga.
6. Fungsi Proteksi, yaitu fungsi perlindungan sangat dibutuhkan anggota keluarga,
terutama anak, sehingga anak merasa aman hidup di tengah – tenga anggota
keluarganya.
7. Fungsi pemberian status. Melalui perkawinan seseorang akan mendapatkan status atau
kedudukan baru di masyarakat yaitu sebagai suami atau istri.

Unsur – unsur Lembaga Keluarga


1. Pola Perilaku : afeksi, kesetiaan, tanggungjawab, rasa hormat, kepatuhan
2. Budaya Simbolis : mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara
3. Budaya Manfaat : rumah, apartemen, alat rumah tangga, kendaraan
4. Kode Spesialisasi : izin kawin, kehendak, keturunan, hukum perkawinan
5. Idiologi : cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, individualisme

B. Lembaga Agama
Agama merupakansuatu lembagaatau institusi penting yang mengatur kehidupan
manusia. Dalam hal ini, agama diartikan sebagai religion.Menurut Durkheim (1966) agama
adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal suci. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang yang
beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

Unsur Lembaga Agama


1. Kepercayaan adalah suatu prinsip yang dianggap benar dan tanpa keraguan.
2. Praktik keagamaan seperti berdoa, bersembahyang, berpiasa dan sedekah. Praktik
keagamaan berbeda dengan ritual keagamaan karena ritual keagamaan menyangkut
hubungan manusia dengan Tuhannya secara vertikal.
3. Simbol keagamaan dapat memberi tanda atau identitas agama yang dianut umatnya.
4. Umat adalah penganut agama masing-masing.
5. Pengalaman keagamaan.
Fungsi Agama
1. Sebagai pedoman hidup bagi individu atau kelompok.
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan
manusia dan manusia dengan Tuhannya.
3. Merupakan tuntunan tentang prinsip benar atau salah
untuk menghindari perilaku menyimpang.
4. Sebagai dorongan untuk merumuskan identitas moral.
5. Pedoman untuk mengungkapkan kebersamaan yang
mewajibkan untuk selalu berbuat baik dengan sesamanya dan lingkungan hidupnya.
6. Pedoman perasaan keyakinan, keberadaan, keindahan.
7. Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian
umat manusia

C. Lembaga Pendidikan

a. Pengertian Lembaga Pendidikan


Perhatian yang besar dari para ahli sosiologi ternyata juga tercurah kepada
lembaga pendidikan. Lembaga ini menangani masalah proses sosialisasi yang intinya
mengantarkan seseorang kepada suatu kebudayaan. Proses sosialisasi ini sebagain besar
dilaksanakan melalui lembaga tidak resmi seperti keluarga, kelompok sosial, dan
pergaulan hidup sehari-hari, sedangkan sebagian lagi dilaksanakan secara resmi melalui
lembaga pendidikan pformal atau persekolahan, mulai dari mjenjang pra-sekolah (TK),
Sekolah Dasar, sampai pendidikan tinggi. Biasanya baik pendidikan resmi maupun
yang tidak resmi penyelenggaraannyan diselaraskan dengan konteks keseluruhan
kebudayaan yang umum dan mengikuti suatu pola tertentu.

b. Faktor-faktor Kehidupan yang Menuntut Pendidikan


1) Meningkatkan Kebutuhan Hidup Manusia
2) Melajunya Pertumbuhan Penduduk
3) Berubahnya Dunia Pekerjaan
4) Tantangan dalam Pertumbuhan Ekonomi

c. Lingkungan Pendidikan

1) Lingkungan Pendidikan Keluarga


Lingkungan pendidikan dalam keluarga (lingkungan pendidikan informal) merupakan
bentuk yang sebenarnya dari konsep pendidikan seumur hidup. Dalam lingkungan ini
seseorang secara sadar atau tidak, disengaja atau tidak, memperoleh sejumlah
pengalaman yang berharga dari lingkunganya sejak lahir hingga mati.
Beberapa ciri yang berkaitan dengan proses pendidikan dalam keluarga antara lain :
a) Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa terikat oleh waktu dan tempat ;
b) Proses dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid, tetapi berlangsung antara
anggota keluarga ;
c) Tidak mengenal persyratan usia ; dan
d) Tidak menggunakan metode tertentu yang dikenal dalam dunia pendidikan
formal.

2) Lingkungan Pendidikan Sekolah


Sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang
diserahi kewajiban menjalankan tugas pendidikan. Perangkat ini ditata dan dikelola
secara formal (resmi) mengikuti suatu garis haluan yang pasti.
Berikut dikemukakan beberapa karakteristik pendidikan di sekolah :
a) Kegiatan belajar diselenggarakan di dalam kelas atau ruangan tertutup ataun
terpisah dari pergaulan masyarakat pada umumnya
b) Ada persyaratan usia dan pengelompokan usia ke dalam kelas atau jenjang
tertentu
c) Ada perbedaaan tugas yang tegas antara guru dengan siswa
d) Waktu belajarnya diatur dan dikendalikan dengan jadwal yang sudah dirancang
sebelumnya
e) Materi pelajaran disusun dalam kurikulum dan dijabarkan dalam sejumlah silabus
f) Materi pelajaran lebih banyak bersifat akademis intelektual dan berlelnjutan
g) Proses belajar diatur secara tertib, terkendalikan, dan terstruktur
h) Menggunakan metode penyampaian pelajaran yang sistematik
i) Ada sistem evaluasi belajar termasuk laporan hasil belajar
j) Ada penghargaan yang diberikan dalam bentuk ijazah atau surat tanda tamat
belajar dan berbagai macam sertifikat
k) Mempunyai anggaran pendidikan yang dirancang untuk kurun waktu tertentu
l) Masa studi dengan waktu tertentu.

3) Lingkungan Pendidikan Masyarakat di Luar Sekolah


Beberapa ciri pendidikan nonformal dapat dikemukakan sebagai berikut;
b) Program kegiatannya disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan warga
yang sifatnya mendesak.
c) Materi pelajarannya bersifat praktis-pragmatis dengan maksud dapat segera
dimanfaatkan.
d) Waktu belajarnya singkat, dalam arti dapat diselesaikan dengan cepat.
e) Tidak banyak memakan biaya.
f) Masalah usia tidak begitu dipersoalkan.
g) Tidak mengenal kelas atau jenjang secara ketat.
h) Pelaksanannya dengan suatun rencana yang teratur dan disengaja.
i) Tujuan pendidikan mengarah kepada diperolehnya lapangan kerja oleh para
warga didik atau meningkatkan pendapatan.
j) Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi para warga dan
lingkungannya.

Fungsi lembaga pendidikan :


1) Fungsi Manifes Pendidikan
a) Fungsi Utama Manifes Pendidikan
Fungsi manifes pendidikan merupakan fungsi yang tampak dan dapat dirasakan
manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Dua fungsi manifes pendidikan yang
utama adalah sebagai berikut.
(1) Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah
(2) Menolong orang untuk mengembngakan potensinya demi pemenuhan kebutuhan
pribadi dan pembangunan masyarakat.
Kedua fungsi ini saling berkaitan, tetapi tidaklah sama. Menjadi seseorang yang
memiliki pendidikan lengkap merupakan suatu hal yang sulit kecuali ia mampu
memperoleh nafkah. Di lain pihak seorang karyawan akan lebih dihargai jika
berpendidikan tinggi dan bukan sekadar memiliki keterampilan khusus.
b) Fungsi Tambahan Manifes Pendidikan
(1) Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
(2) Merangsang partisipasi demokratis melalui pengajaran keterampilan berbicara
dan mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional dan bebas.
(3) Memperkaya kehidupan dengan menciptakan kemungkinan untuk
berkembangnya cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan.
(4) Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan
berbagai kursus.
(5) Meningkatkan taraf kesehatan para pemuda bangsa melalui latihan olahraga.
(6) Menciptakan warga negara yang patriotik melalui pelajaran yang menggambarkan
kejayaan bangsa.
(7) Menunjang integrasi antara ras yang berbeda.
(8) Membentuk kepribadian, yaitu susunan unsur-unsur dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.

2) Fungsi Laten Pendidikan


Fungsi laten pendidikan merupakan fungsi yang tersembunyi. Dapat saja masyarakat
tahu akan adanya fungsi yang dimaksud, tetapi mereka tidak mau tahu atau seolah-olah
tidak tahu.
1. Perpanjangan masa ketidakdewasaan, dengan demikian menunda peralihan masa
kedewasaan anak.
Pelanjutan sekolah berarti menunda masuknya anak dalam dunia kerja, yang
menyebabkan ketergantungan pada keluarga.
2. Melunturnya budaya hormat dan berbakti kepada orang tua. Proses sosialisasi yang
terjadi pada anak tidak dapat diketahui dan dikontrol oleh keluarga.
3. Menjadi saluran mobilitas sosial dalam masyarakat. Seseorang yang berasal dari
lapisan bawah, melalui lembaga pendidikan dapat mengejar cita-cita menjadi
seorang professional dan dapat menempati lapisan atas.
4. Melemahnya pengawasan orang tua.
Dengan keluar daerah atau kota untuk melanjutkan pendidikan sehingga
membentuk lingkungan sendiri yang terpisah dari lingkungan keluarga, akan
menghilangkan control sosial keluarga terhadap anak.
5. Mempertahankan sistem kelas.
Dengan pendidikan yang diperoleh seseorang, orang dapat mempertahankan
sekaligus meningkatkan status sosial tersebut.
6. Tempat bernaungnya beberapa pendapat “kritis” di kampus.
Selama ini mahasiswa dianggap sebagai ujung tombak dalam kontrol sosial, terutama
dalam kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dengan banyaknya organisasi mahasiswa
yang bernaung dalam lembaga pendidikan, terutama universitas-universitas, maka budaya
kritis dapat dipertahankan.

D. Lembaga Politik
Kornblum (Sunarto, 2004:76) mendefinisikan intitusi politik sebagai perangkat
aturan dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
Contoh dari intitusi utama di bidang politik yang diajukannya ialah eksekutif, legislatif,
judikatif, militer, keamanan sosial (polisi), dan partai politik.
Lembaga eksekutif adalah lembaga pelaksana undang-undang yang biasanya
berupa Presiden dan para Menterinya beserta birokrasi pemerintahan. Lembaga legislatif
adalah lembaga pembuat undang-undang yang bisa mberbentuk DPR, Senat, DPD, atau
DPRD di daerah-daerah otonom. Lembaga yudikatif adalah lembaga penegak undang-
undang / hukum, yang di Indonesia berupa Mahkamah Agung, lembaga-lembaga peradilan
bawahan MA dan MK.
Negara merupakan organisasi politik, maka lembaga politik mengacu kepada aspek
organisasi sosila yang menangani masalah-masalah kebijaksanaan umum masyarakat
tentang suatu sistem hubungan sosial, tentang koordinasi dan pengaturan perilaku sejauh
tersebut ada hubungannya dengan pemeliharaan tata tertib umum.
Lembaga politik akan berkaitan dengan kehidupan politik. Kehidupan politik
menyangkut tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tertib
kehidupan, mulai dari tingkat lingkungan RT/RW sampai dengan lingkungan yang lebih
luar seperti negara dan antarnegara.

1. Kekuasaan dan Dominasi


Politik akan menentukan siapa yang memperoleh apa, bilamana, bagaimana. Dasar
kehidupan politik adalah persaingan untuk memiliki kekuasaan. Dalam kaitan berikut
ini akan dibahas mengenai kekuasaan dan dominasi.

Kekuasaan
Pada kekuasaan, seseorang dapat saja memaksakan kehendaknya terhadap pihak lain
biarpun tanpa mempunyai wewenang dan pihak lain tersebut terpaksa menaati
kehendak yang berkuasa walaupun tidak ada kewajiban baginya untuk berlaku
demikian. Situasi demikian tampak pada kasus penodongan atau pemerasan.
Suatu kewajiban dan wewenang yang telah dilaksanakan oleh penguasa memerlukan
serangkaian cara atau usaha untuk mempertahankannya. Adapun cara-cara yang dapat
dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan adalah sebagai adalah berikut :
a) menghilangkan segenap peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang
merrugikan kedudukan penguasa. Peraturan tersebut diganti dengan peraturan baru
yang akan menguntungkan penguasa. Keadaan ini biasanya terjadi kritikan ada
pergantian dari penguasa lama kepada penguasa baru;
b) Membangun sistem kepercayaan yang dapat memperkokoh kedudukan penguasa;
c) Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik; dan
d) Mengadakan konsolidasi secara horinzontal dan vertikal.

Dominasi
Situasi dominasi dapat diamati pada pola hubungan antara atasan dengan bawahan.
Dominasi memerlukan staff administrasi untuk melaksanakannya. Administrasi
memerlukan dominasi karena kekuasaan untuk memerintah staf harus dipegang oleh
seorang individu atau kelompok individu. Dari kasus ini Weber mengambil kesimpulan
bahwa dalam suatu kegiatan administrasi terdapat dominasi.
Suatu dominasi memerlukan keabsahan, yaitu pengakuan atau pembenaran masyarakat
terhadap dominasi itu agar penguasa dapat melaksanakan kekuasannya secara sah.
Weber membagi dominasi menjadi tiga jenis, sebagai berikut :

a) Dominasi Kharismatik
Dominasi ini keabsahan didasarkan kepada kharisma atau wibawa seseorang.
Seseorang itu menjadi berwibawa atau berkharisma karena adanya kepercayaan
yang besar dari para warga masyarakat kepadanya, misalnya karena sang
Pemimpin itu mempunyai kemampuan yang luar biasa dan sulit dicari
tandingannya. Dominasi kharismatik dimiliki oleh, misalnya para nabi, para kyai
atau tokoh agama, para raja yang adil, para pahlawan bangsa, para ilmuwan, dan
sebagainya.

b) Dominasi Tradisional
Dominasi keabsahannya didasarkan kepada tradisi. Penguasa dalam dominasi ini
cenderung melanjutkan tradisi-tradisi yang telah ditegakkan oleh pemimpin-
pemimpin sebelumnya. Pemimpin kharismatik memiliki kecenderungan untukm
memjadi tradisional jika proses peralihan kekuasaan atau kepemimpinan didasarkan
pada garis keturunan. Jadi, dominasi tradisional dapat diartikan sebagai dominasi
yang disebabkan oleh karena adanya warisan dari pemimpin sebelumnya yang
biasanya bersifat kharismatik.

c) Dominasi legal-rasional
Dominasi ini keabsahannya didasarkan kepada aturan hukum yang dibuat dengan
sengaja atas dasar pertimbangan rasional. Pemimpin ditunjuk atas dasar aturan
hukum yang jelas. Pemimpin itu pun wajib menjalankan kekuasaannya atas
bawahannya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Untuk dapat duduk
sebagai penguasa, seseorang harus memenuhi syarat tertentu yang mencakup segi
pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu. Syarat-syarat yang dimaksud ini pun
didasarkan atas peraturan atau hukum tertentu.

2. Proses Pembentukan Lembaga Politik


Terbentuknya suatu lembaga politik dalam arti terbentuknya suatu nation (negara)
dalam kerangka suatu negara, dapat dipercepat dengan berbagai cara berikut :
1) Mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga
masyarakat, misalnya pembangunan bendungan, irigasi, pabrik, dan sarana ibadah.
2) Menekankan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui pengajaran di
sekolah ataupun media massa.
3) Pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan partisipasi semua
golongan yang ada dalam masyarakat.
4) Mengadakan upacara pada kesempatan tertentu, seperti upacara pengibaran bendera
di sekolah.
Fungsi Lembaga Politik
Sebagai wujud nyata atau pelaksana dari kekuasaan, lembaga politik mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1) Melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan
legislatif.
2) Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui.
3) Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat sehubungan
dengan kepentingan tertentu dari warga masyarakat yang bersangkutan.
4) Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan, dan seterusnya.
5) Melindungi parawarga masyarakat atau warag negara dari serangan bangsa lain.
6) Memelihara kesiapsiagaan atau kewaspadaan dalam menghadapi bahaya.

E. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang menangani masalah kesejahteraan


material yaitu mengatur kegiatan atau cara – cara berproduksi, distribusi dan konumsi
barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat sehingga semua
laporan masyarakat mendapatkan bagian yang semestinya.
Kegiatan Pokok dalam Bidang Ekonomi
1. Kegiatan Produksi
Suatu usaha atau cara – cara menghasilkan barang dan jasa.
Macam – macam cara memproduksi:
a. Ekstraktif yaitu menghasilkan barang dengan cara mengambil langsung dari alam.
Contoh : pertambangan, berburu, nelayan, dll.
b. Agraris yaitu menghasilkan barang dengan cara mengolah tanah dan
memanfaatkan lingkungan .
Contoh : bercocok tanam, berternak, perikanan, dll.
c. Industri aitu menghasilkan barang dengan cara menglah bahan menyah
menjadi bahan setengah jadi atau mengolah bahan setengah jadi menjadi barang
jadi
Contoh : pabrik, tekstile, pabrik gula, dll
d. Jasa : yaitu kegiatan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh
orang lain
Contoh : perbankan, perhotelan, dll.

2. Kegiatan Distribusi
Suatu kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen (proses
pemasaran atau penjualan).
Dalam proses pemasaran terdapat unsur permintaan dan penawaran.
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli pada suatu saat dengan harga
tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan :
 Tingkat harga
 Kemampuan daya beli

Penawaran adalah sejumlah barang yang akan dijual pada suatu saat dengan harga
tertentu.
Faktor yang mempengaruhi penawaran :
 Tingkat permintaan
 Kemampuan produksi
 Tingkat harga

3. Kegiatan Konsumsi
Adalah kegiatan masyarakat dalam memakai, memanfaatkan atau menggunakan
barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya.
Faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya barang yang dikonsumsi tergantung
pada tingkah laku konsumen yaitu sbb:
a. konsumen merasa puas terhadap jenis barang tertentu
b. tingkat pendapatan (daya beli)
c. konsumen bertindak ceroboh
d. dalam rangka memenuhi adat istiadat
e. meniru orang lain

Fungsi lembaga ekonomi :


1. Fungsi Manifes
a. Pengaturan produksi barang dan jasa
b. Fungsi distribusi barang dan jasa
c. Fungsi konsumsi barang dan jasa

2. Fungsi Latent
a. terjadinya kerusakan pada lingkungan
b. terjadinya pencemaran udara, tanah dan air
c. habisnya lahan produktif karena untuk lahan industri dan pemukiman
d. terjadinya pola pemukiman yang semula menyebar kemudian pola pemukiman yang
menggerombol di dekat lokasi industri
e. terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat yang mengarah ke westernisasi

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Coopertif learning
2. Obsevasi
3. Diskusi
4. Presentasi

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 12, Tik 1, 2 dan 3
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana peran dan fungsi lembaga keluarga, agama
dan pendidikan di masyarakat ?
 Pengetahuan Prasyarat : peran dan fungsi lembaga keluarga, agama
dan pendidikan di masyarakat
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi peran dan fungsi lembaga
sosial, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub
indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas
dan mengingatkan tata tertib pelajaran. 75’
 Siswa di dalam kelas dibagi kelompok dan diberi tugas membahas
satu kasus perubahan peran dan fungsi lembaga sosial (keluarga,
agama dan pendidikan)
 hasil diskusi diprsentasikan di depan kelas
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-saama
 Memberi contoh pergeseran peran lembaga sosial.
 Pemberian tugas kelompok untuk pertemuan selanjutnya mengamati 10’
atau mengunjungi salah satu lembaga sosial di masyarakat (politik
atau ekonomi) dan kemudian menjelaskan peran dan fungsi dari
lembaga sosial tersebut.

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 13, Tik 4 dan 5
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana peran dan fungsi lembaga ekonomi dan
politik di masyarakat ?
 Pengetahuan Prasyarat : peran dan fungsi lembaga ekonomi dan
politik di masyarakat
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi peran dan fungsi lembaga
sosial, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub
indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Siswa di dalam kelas dibagi kelompok dan diberi tugas membahas
hasil pengamatan atau kunjungan tentang perubahan/pergeseran
peran dan fungsi lembaga sosial (ekonomi dan politik)
 Hasil diskusi diprsentasikan di depan kelas
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

Penutup
3  Menyampaikan kesimpulan bersama-saama
 Memberi contoh pergeseran peran lembaga sosial.
 Untuk pertemuan selanjutnya ulangan KD 3 10’

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
b. Sumber Belajar
 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,
Jakarta, Kencana.
 Soerjono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Rajawali Press
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung
 Koran, majalah, media massa lainnya
IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :1

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Obyektif dan uraian

Soal Uraian :

Soal pertemuan 12
1. Jelaskan perbedaan keluarga batih (inti) dengan keluarga luas
2. Sebutkan fungsi lembaga keluarga
3. Jelaskan yang dimaksud dengan unsur kegiatan ibadah dalam lembaga agama! Berikan
contohnya!
4. Jelaskan tiga macam lingkungan pendidikan yang ada di masyarakat!
5. sebutkan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat

Soal pertemuan 13
1. Jelaskan tiga aktivitas utama lembaga ekonomi!
2. Jelaskan sisten ekonomi liberal!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan kekuasaan!
4. Jelaskan sistem pemerintahan presidensial dengan parlementer!
5. Jelaskan fungsi lembaga politik!

Rambu-rambu jawaban :

Pertemuan 12 :

1. Keluarga Inti (keluarga batih, nuclear family) yang terdiri atas ayah, ibu dan anak – anak
yang belum menikah.
Keluarga Besar (Extended family) yang merupakan ikatan keluarga keluarga dalam satu
keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya.
2. Pada umumnya, lembaga keluarga mempunyai fungsi :
1. Fungsi Reproduksi
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Afeksi
4. Fungsi Ekonomi
5. Fungsi pengawasan Sosial
6. Fungsi Proteksi
7. Fungsi pemberian status
3. Unsur kegiatan ibadah merupakan kegiatan keagamaan dalam rangka menjalankan perintah
agama seperti berdoa, bersembahyang, berpuasa dan sedekah.
4. Lingkungan pendidikn keluarga, sekolah dan masyarakat
5. Fungsi Utama Manifes Pendidikan
Fungsi manifes pendidikan merupakan fungsi yang tampak dan dapat dirasakan
manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Dua fungsi manifes pendidikan yang utama
adalah sebagai berikut.
1. Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah
2. Menolong orang untuk mengembngakan potensinya demi pemenuhan kebutuhan
pribadi dan pembangunan masyarakat.
Fungsi Tambahan Manifes Pendidikan
1. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
2. Merangsang partisipasi demokratis melalui pengajaran keterampilan berbicara dan
mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional dan bebas.
3. Memperkaya kehidupan dengan menciptakan kemungkinan untuk berkembangnya
cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan.
4. Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai
kursus.
5. Meningkatkan taraf kesehatan para pemuda bangsa melalui latihan olahraga.
6. Menciptakan warga negara yang patriotik melalui pelajaran yang menggambarkan
kejayaan bangsa.
7. Menunjang integrasi antara ras yang berbeda.
8. Membentuk kepribadian, yaitu susunan unsur-unsur dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.

Pertemuan 13

1. Aktivitas lembaga ekonomi yaitu :


a. Pengaturan produksi barang dan jasa
b. Fungsi distribusi barang dan jasa
c. Fungsi konsumsi barang dan jasa
2. Sistem ekonomi yang memberi kebebasan kepada individu untuk berusaha mendapatkan
keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya
3. Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memperngaruhi orang lain
sehingga mengikuti sesuai yang diinginkannya.
4. Sistem pemerintahan presidensial adalah system pemerintahan yang dijalankan oleh
presiden sebagai penyelenggara pemerintahannya, sedangkan system pemerintahan
parlementer adalah penyelenggara pemerintahan oleh perdana menteri.
5. Fungsi Lembaga Politik
1. Melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan legislatif.
2. Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui.
3. Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat sehubungan
dengan kepentingan tertentu dari warga masyarakat yang bersangkutan.
4. Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan,
dan seterusnya.
5. Melindungi parawarga masyarakat atau warag negara dari serangan bangsa lain.
6. Memelihara kesiapsiagaan atau kewaspadaan dalam menghadapi bahaya.

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.
NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Soal Ulangan KD 3

1 Yang menjadi alasan utama mendasari pembentukan suatu keluarga adalah ….


A. pemenuhan dorongan seksual
B. untuk mendapatkan keturunan
C. melanggengkan tali persaudaraan
D. memperbanyak saudara
E. mempererat tali persaudaraan
2 Fungsi afeksional dari keluarga antara lain ….
A. memenuhi kebutuhan ekonomi
B. mendidik disiplin anak
C. melahirkan anak
D. memberi kasih sayang
E. membina keyakinan agama
3 Fungsi pokok pranata agama bagi pemeluknya dalam menentukan pilihan jalan hidup
adalah ..
A. tuntutan hidup bermasyarakat di dunia
B. pedoman berperilaku yang bersifat formal
C. menjadi pembenar tindakan manusia
D. memberi arah tujuan hidup manusia
E. sumber kebenaran yang bersifat mutlak
4 Untuk menghindari konflik maupun pertentangan antar umat beragama sebaiknya diatasi
melalui ….
A. mendirikan pengadilan agama di tingkat desa
B. saling menghormati intern umat beragama
C. membatasi hubungan antar umat beragama
D. permukiman sesuai pemeluk agama masing – masing
E. adanya sikap saling toleransi antar umat beragama
5 Mengajarkan tari gambyong kepada anak-anak SD dengan tujuan agar tarian tersebut tetap
eksis. Tindakan ini mengarah pada….
A. fungsi laten pendidikan
B. fungsi utama manifes pendidikan
C. fungsi tambahan manifes pendidikan
D. fungsi utama manifes kebudayaan
E. fungsi laten kebudayaan
6 Perhatikan pernyataan di bawah ini
1. Proses pendidikan yang berlangsung antar anggota keluarga
2. Tidak mengenal jenjang (kelas) secara ketat.
3. Materinya bersifat praktis-pragmatis.
4. Proses belajarnya di atas secara tertib, terkendali dan berstruktur
5. Mengarah kepada diperolehnya lapangan kerja.
Pernyatan di atas yang merupakan ciri pendidikan nonformal adalah nomer :
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 5
D. 3, 4, dan 4
E. 1, 4, dan 5
7 Pernyataan-pernyatan di bawah ini adalah proses pembentukan lembaga politik, kecuali….
A. mengadakan kegiatan yang dapat menjawab keinginan masyarakat
B. menekankan adanya persamaan nilai dan norma
C. membantu orang untuk mencari nafkah
D. pembentukan TNI
E. mengadakan upacara bendera di sekolah
8 Perhatikan pernyataan di bawah ini ini!
1. Melembagakan norma melalui undang-undang
2. Mengubah struktur sosial budaya
3. Mencerdaskan anak bangsa
4. Memelihara kesiapsiagaan dalam menghadapi musuh
Pernyataan – pernyataan di atas yang merupakan fungsi lembaga politik ada pada nomor .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
9 Fungsi pokok pranata ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
adalah …
A. mengatur kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi
B. melakukan kerjasama dalam bidang perdagangan dan industri
C. membentuk organisasi perekonomian rakyat
D. mengatur kegiatan import dan eksport
E. menentukan sistem ekonomi yang akan dianut
10 Kegiatan produksi dengan cara mengambil langsung dari alam disebut ….
A. agraris
B. bercocok tanam
C. ekstraktif
D. pertanian
E. industri

Rambu-rambu jawaban :

1. B 6. C
2. D 7. C
3. D 8. C
4. E 9. A
5. C 10. C

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Program tindak lanjut :

- Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih


- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 65%

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Mempraktekkan metode penelitian sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Merancang metode penelitian sosial secara sederhana

III. INDIKATOR
Merumuskan rancangan penelitian secara sederhana

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu mejelaskan landasan berpikir dalam penelitian sosial
2. Siswa mampu membedakan dan memilih jenis penelitian ilmiah yang sesuai dengan
bidang Sosiologi

V. MATERI AJAR :
Pengertian, sikap dan sifat seorang peneliti, jenis-jenis penelitian

A. Pengertian Penelitian
1. Pendapat para ahli tentang pengertian penelitian
Ada beberapa pendapat para ahli tentang penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Marzuki, penelitian adalah suatu usaha mengumpulkan, mencari, dan
menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
2. Supranto, penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati, dan sistematis.
3. Sutrisno Hadi, Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu
mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan
menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap
apa yang sudah ada, tetapi masih diragukan kebenarannya.
2. Kegunaan penelitian
1. memperkuat ilmu pengetahuan
2. membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan
3. Tiga syarat penelitian
Ada tiga syarat penting dalam mengadakan penelitian.
1. Sistematis.
2. Terencana.
3. Mengikuti konsep ilmiah..
4. Sebuah penelitian menurut Horton dan Hunt harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
1. Cermat
2. Tepat.
3. Sistematis
4. Dicatat.
5. Obyektif.
6. Dilakukan oleh orang yang berkompeten.
7. Dilaksanakan dalam kondisi yang terkendali
5. Sikap dan cara berpikir seorang peneliti
Sikap yang harus dimiliki seorang peneliti adalah:
1. Obyektif
2. Kompeten.
3. Faktual
B. Jenis-jenis Penelitian
Secara umum penelitian dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
1. Penelitian ditinjau dari Tujuan
Berdasarkan tujuannya penelitian digolongkan menjadi :
a. Penelitian Eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui/menggali secara luas tentang sebab-sebab sesuatu hal yang baru.
b. Penelitian Pengembangan (development research) yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam teori
atau hasil penelitian sebelumnya.
c. Penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran
hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Penelitian ditinjau dari Bidang ilmu
a. Penelitian Bidang Alam
Obyek penelitian ilmu alam yaitu obyek dunia yang riil.
b. Penelitian bidang Ilmu Sosial
Obyek penelitian ilmu sosial yaitu manusia dan gejala-gejala sosial
3. Penelitian ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya
a. Penelitian Laboratorium, penelitian yang lebih banyak dilakukan di dalam ruang
yaitu di laboratorium, biasanya penelitin dibidang ilmu alam.
b. Penelitian Kepustakaan (Perpustakaan), penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan referensi buku-buku di perpustakan.
c. Penelitian Lapangan, penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke
tempat atau obyek yang dijadikan sasaran penelitiannnya.
4. Penelitian ditinjau dari Metode
a. Penelitian Historik
Penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang terjadi pada mas lampau,
tujuannya adalah menyusun rekontruksi peristiwa masa lampau secara sistematis
dan obyektif.
b. Penelitian survey
Penelitian yang dilakukan untuk tujuan memperoleh informsi dan data yang
selanjutnya dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah peraktis
dalam kehidupan sehari-hari
c. Penelitian Ekseperimen
Penelitian yang dilakukan dengan teknik merekayasa atau mengontrol situasi
obyek alamiah menjadi situasi buatan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian
d. Penelitian Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan teknik pengamatan dan bertujuan untuk
memperoleh informai secara langsung dari obyek yang diamati
5. Penelitian ditinjau dari cara Pembahasannya
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang melukiskan, memaparkan dan melaporkan suatu keadaan obyek
atau peristiwa secara apa adanya
b. Penelitian Inferensial
Penelitian yang melukiskan, memaparkan peristiwa dan kemudian menarik
kesimpulan umum dari masalah yang diteliti
6. Penelitian berdasarkan kegunaannya
a. Penelitian Dasar (basic research), penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan informasi guna menyusun konsep, hubungan, teori sehingga
menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu masalah.
b. Penelitian Terapan (applied research), penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan informsi dan data yang dipergunakan untuk memecahkan
masalah-masalah tertentu.
7. Penelitian berdasarkan pendekatan dan data yang dikumpulkan
a. Penelitian kuantitatif, penelitian yang berusaha dan menekankan untuk
memperoleh besarnya jumlah data. Data yang diperoleh kemudian dirubah
dalam bentuk angka dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik
b. Penelitian Kualitatif, penelitian yang dilakukan untuk memperoleh kedalaman
data dengan memahami obyek yang diteliti.Teknik yang digunakan untuk
memeproleh data adalah wawancara dan observasi. Analisis data dengan cara
verstehen (pemahaman) yang biasanya dalam bentuk tulisan

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode Active knowledge sharing (bertukar pengetahuan)


2. Diskusi
3. Ceramah bervariasi
4. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana landasan berpikir dalam melakukan
penelitian ilmiah?
 Pengetahuan Prasyarat : Pengertian, sikap dan sifat seorang peneliti,
jenis-jenis penelitian
 Rambu – Rambu Belajar : Siswa secara aktif mengkaji materi
pengertian, sikap dan sifat peneliti, jenis-jenis penelitian, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.
2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 35’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Guru membagi kartu yang berisi pertanyaan dan setiap siswa
diminta untuk menjawabnya.
 Semua siswa diminta untuk berkeliling mencari teman lain yang
dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau
diragukan jawabannya
 Setelah semua siswa selesai menjawab dalam bentuk tertulis, siswa
diminta untuk duduk kembali
 Guru memeriksa jawaban siswa kemudian menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh siswa. Guru menjelaskan
dengan menggunakan jawaban dari siswa sebagai jembatan dalam
mengenalkan materi yang dibahas.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.
3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
5’
pemahaman mereka terhadap materi pengertian, sikap dan sifat
peneliti, jenis-jenis penelitian.
 Pemberian tugas kelompok untuk pertemuan selanjutnya mencari
topik atau masalah sosial untuk diteliti

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
 Kartu pertanyaan

b. Sumber Belajar
 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta,
LP3ES
 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Jaya
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Nursal Luth dan Daniel Fernandes, Sosiologi 1 Untuk SMA Kelas XII, Jakarta,
PT. Galaxy Puspa Mega
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes


Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :
1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI


Sekolah : SMA N 1 Candiroto
Kelas : XII-IPS
Semester :2

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk Tes : Tes tertulis
Bentuk Soal : Uraian

Soal uraian :

1. Apakah pengertian penelitian?


2. Sebutkan tiga syarat penting panelitian!
3. Mengapa seorang peneliti harus bersikap objektif?
4. Apakah perbedaan penelitian eksploratif dan penelitian verifikatif
5. Jelaskan perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif!

Rambu-rambu jawaban :

1. Penelitian adalah suatu usaha untuk mencari, menemukan, menganalisis,


mengembangkan atau memperluas, dan menggali lebih dalam tentang fakta-fakta
suatu masalah, serta menguji kebenaran terhadap fakta-fakta tersebut melalui
prosedur tertentu.
2. Tiga syarat penelitian yaitu:
a. Sistematis. Artinya, penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang
paling sederhana sampai yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif
dan efisien.
b. Terencana. Artinya, penelitian dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan
dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
c. Mengikuti konsep ilmiah. Artinya, mulai dari awal sampai akhir kegiatan,
penelitian dilakukan menurut cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip
memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Obyektif, artinya seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi
dengan fakta yang ada. Ia tidak boleh berlaku subyektif artinya memasukkan
pendapat pribadi yang dapat merubah dan mengurangi keabsahan hasil penelitian
4. Penelitian Eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui/menggali
secara luas tentang sebab-sebab sesuatu hal yang baru.
Penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Penelitian kuantitatif, penelitian yang berusaha dan menekankan untuk memperoleh
besarnya jumlah data. Data yang diperoleh kemudian dirubah dalam bentuk angka
dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik
Penelitian Kualitatif, penelitian yang dilakukan untuk memperoleh kedalaman data
dengan memahami obyek yang diteliti.Teknik yang digunakan untuk memeproleh
data adalah wawancara dan observasi. Analisis data dengan cara verstehen
(pemahaman) yang biasanya dalam bentuk tulisan

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.


NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : ke-2 - 4
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Mempraktekkan metode penelitian sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Merancang metode penelitian sosial secara sederhana

III. INDIKATOR
Merumuskan rancangan penelitian secara sederhana

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu mencari masalah atau topik penelitian sosial
2. Siswa mampu menyusun rancangan penelitian sosial sesuai dengan masalah atau topik
yang diperoleh
3. Siswa mampu menentukan metode dan teknik penelitian sesuai dengan tema yang
diteliti dengan tepat

V. MATERI AJAR :
Tahap-tahap penyusunan rancangan penelitian sosial
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah uraian yang berisi keseluruhan rencana kegiatan dan
prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam rangka memperoleh jawaban atas
pertanyaan penelitian.

1. MENENTUKAN TOPIK ATAU MASALAH PENELITIAN DAN JUDUL PENELITIAN

a. Menentukan Topik atau Masalah


Topik atau masalah adalah pokok permasalahan dari sutu penelitian. Kadang-
kadang topik atau masalah bisa diperoleh setelah kita melihat kenyataan di
masyarakat atau membaca buku-buku atau muncul setelah kita membaca hasil
penelitian orang lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik atau masalah
penelitian sebagai berikut:
a. Terjangkau oleh kemampuan peneliti
b. Masalah penelitian harus penting dan menarik untuk diteliti
c. Mempunyai kegunaan praktis dan teoritis
d. Harus didukung data yang cukup
e. Memungkinkan dengan dukungan dana yang ada.

b. Menentukan Judul penelitian


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian sbb:
a. Judul harus secara singkat, padat dan jelas
b. Judul harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti
c. Judul harus memuat variable-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian
d. Judul harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antar variable
e. Judul harus mengungkapkan obyek yang diteliti

2. LATAR BELAKANG MASALAH


Latar belakang masalah merupakan keterangan dan penjelasan tentang alasan
dipilihnya suatu masalah atau topik penelitian. Dalam latar belakang masalah peneliti
harus menjawab pertanyaaan mengapa masalah atau topik itu perlu diteliti dan apa yang
melatarbelakangi hal tersebut. Penjelasan terhadap latar belakang masalah harus
mengemukakan fakta-fakta yang memperkuat pentingnya topik atau maslakah yang
didasarkan pada pengamatan data awal (presurvey), studi kepustakaan atau dari
penelitian sebelumnya.

4. MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN


Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang mengungkapkan adanya
hubungan antar variable yang ingin ditemukan jawabannya malalui proses penelitian.
Karena berisi pertanyaan, maka rumusan masalah sering pula disebut pertanyaan
penelitian (research question). Pada umumnya suatu masalah muncul manakala terjadi
kesenjangan antara yang seharusnya (das sollen) dengan yang senyatanya (das sein).
Hal-hal yang perlu dipertimbangan dalam menyusun rumusan masalah yaitu:
1.Rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan
2.Rumusan masalah menggambarkan hubungan antar variable yang diteliti
3.Rumusan masalah mengungkapkan obyek penelitian
4.Rumusan masalah sebagi dasar dalam membuat hipotesis
5.Rumusan masalah akan menuntun dalam pencarian data
6.Rumusan masalah mencerminkan judul penelitian

4. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN


Tujuan penelitian adalah sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti melalui
penelitian yang dilakukan. Rumusan tujuan penelitian yang baik harus kosisten dengan
rumusan masalah. Kalau runusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya,
maka rumusan tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan.
Kegunaan penelitian dapat berupa:
a. Kegunaan praktis yaitu hasil penelitian dapat membantu dalam pemecahan masalah
sosial tertentu
b. Kegunaan teoritis yaitu dalam rangka mengembangkan teori baru, memperkuat
atau menolak teori lama yang dapat memperkaya pengembangan ilmu
pengetahuan.

5. KERANGKA TEORI
Kerangka teori atau studi kepustakaan merupakan kajian terhadap masalah
penelitian berdasarkan teori-teori atau buku-buku acuan. Kerangka teori merupakan
landasan secara teoritis dalam menjawab masalah yang sedang diteliti.
6. HIPOTESIS
Hipotesis secara harafiah diartikan sebagai dugaan sementara tentang
kemungkinan jawaban yang akan diperoleh oleh si peneliti. Dalam suatu penelitiam
hipotesis adalah suatu pertanyaan yang menghubungkan dua variable, jadi pertanyaan
dalam suatu hipotesis harus dinyatakan dengan jelas bagaimana hubungan antara
variable-variabel yang telah ditentukan.
Hipotesis dapat dibagi menjadi dua:
1. Hipotesis kerja atau alternatif (Ha) Yaitu semua hipotesis yang dibangun oleh si
peneliti. Contoh: Tingkat prestasi belajar siswa perempuan lebih tinggi dari pada
prestasi siswa laki-laki.
2. Hipotesis nol (Ho) yaitu ingkaran atau pernyataan terbalik dari hipotesis kerja.
Contoh: Tidak ada perbedaan antara prestasi belajar siswa perempuan dan siswa
laki-laki.

7. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk
memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian.
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berkaitan dengan bentuk penelitian yang ingin dilakukan. Jenis
penelitian berkaitan erat dengan masalah yang diteliti dan bagaimana teknik untuk
mengumpulkan data. Jenis penelitian apa yang akan kita pilih harus
mempertimbangkan kesesuaian dengan pendekatan penelian yang digunakan. Secara
umum ada dua pendekatan utama dalam penelitian sosial yaitu penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dalam arti sempit menunjuk suatu upaya pencatatan data
hasil penelitian dalam jumlah tertentu yng biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka-angka atau statistik. Dalam arti luas penelitin kuantitatif menunjuk pada
teknik penelitian ilmiah berdasarkan pola kerja statistik dengan mengumpulkan,
menyusun, meringkas dan menyajikan data-data dalam bentuk angka-angka atau
statistik dan selnjutnya menarik kesimpulan dan mengambil keputusan yang logis
dari pengohan data-data tersebut.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan pada
masalah proses dan makna atau persepsi. Penelitian ini diharapkan dapat
mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan memberi gambaran dan
pemahaman (deskribsi-analisis) yang teliti dan penuh makna. Pada tiap-tiap
obyek akan dilihat kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan serta tampilan
perilaku dan integrasinya sebagaimana dalam study kasus genetik (Muhadjir,
1966:243).
b. Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data dari obyek
penelitin. Dalam penelitian sosial teknik pengumpulan data yang digunakan
antara lain kuisioner atau angket, observasi, wawancara dan dokumenter.
2. Teknik Sampling
Sebelum proses pengumpulan data dilakukan kita terlebih dahulu menentukan
obyek atau sasaran penelitian yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian.
Populasi adalah keseluruhan individu yang dicakup dalam unit penelitian
(keseluruhan obyek yang menjadi pusat penelitian). Sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang sifat dn
karakteristiknya dapat mewakili populasi.
a. Langkah-langkah dalam pemilihan sample, yaitu:
1. Menentukan karakteristik populasi
2. Menentukan tehnik pemilihan sample
3. Menentukan besar sample
4. Memilih sample
b. Tujuan pengambilan sample;
1. Mengadakan reduksi (pengurangan) terhadap jumlah obyek yang diteliti,
artinya peneliti hanya mengambil sebagian populasi untuk mewakilinya.
2. Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian.
3. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi.
c. Tehnik pemilihan sample melalui beberapa cara yaitu sbb:
1. Teknik acak (random sampling) atau probabilitas
1. Sampel acak sederhana (Simple Random Sampling)
2. Sampel Sistematis (Systematic Sampling)
3. Sampel Stratifikasi (Stratified Sampling)
4. Sampel wilayah (Area Probability Sample)
5. Sampel Rumpun atau gugus sederana (Simple Cluster Sampling)
2. Teknik nonacak atau nonprobabilitas
1. Sampel bertujuan (purposive sampling)
2. Sampel Insindental (Insidental Sampling)
3. Sampel Bola Salju (Snow Ball Sampling)
4. Sampel kuota (Quota Sampling)

8. Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengolaan data yang diperoleh dari lapangan. Hasil
analisis merupakan jawaban dari pertanyaan masalah. Dalam analisis data perlu
menyesuikan dengan jenis penelitin dan pendekatan penelitian yang digunakan. Ada
dua teknik analisis data yaitu teknik analisis kuntitatif dan teknik analisis kualitatif.

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode problem based introduction (pembelajaran berdasarkan masalah)


2. Diskusi interaktif
3. Ceramah bervariasi
4. Study kepustakaan
5. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 2, Tik 1 dan 2
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana menyusun rancangan penelitian?
 Pengetahuan Prasyarat : Tahap-tahap penyusunan rancangan
penelitian.
 Rambu – Rambu Belajar : Siswa secara aktif mengkaji materi
tahap-tahap penyusunan rancangan penelitian, guru mengarahkan
siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan memberi informasi hal-hal yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
 Guru membagi kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan memberi tugas
berdiskusi memilih salah satu masalah atau topik penelitian yang
sudah disiapkan oleh setiap siswa untuk diteliti.
 Setiap kelompok membagi tugas masing–masing anggota untuk
mencari informasi dan menyelesaikan tugas pemecahan masalah,
misalnya ada yang mencari artikel atau bacaan yang relevan dengan
topik atau masalah yang akan diteliti, ada yang menyusun latar
belakang masalah, mencari laporan penelitian terdahulu, tujuan dan
manfaat penelitian.
 Setelah setiap siswa selesai menyelesaikan tugas, siswa kembali ke
kelompoknya masing-masing
 Setiap kelompok berdiskusi membahas penyusunan rancangan
penelitian sesuai dengan tahap-tahap penelitian sosial dalam bentuk
tertulis.
 Setelah semua kelompok selesai, setiap kelompok secara bergantian
mempresentasikan hasil diskusinya sementara kelompok yang lain
menanggapinya.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

Penutup
3
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi tahap-tahap rancangan 10’
penelitian sosial
 Pemberian tugas kelompok untuk menyusun proposal penelitian
dalam waktu 2 minggu

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 3, Tik 3
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana menyusun metode dan teknik rancangan
penelitian?
 Pengetahuan Prasyarat : Tahap-tahap penyusunan rancangan
penelitian (metode dan teknik penelitian)
 Rambu – Rambu Belajar : Siswa secara aktif mengkaji materi
tahap-tahap penyusunan rancangan penelitian, guru mengarahkan
siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan memberi informasi hal-hal yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
 Guru membagi kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan memberi tugas
berdiskusi menentukan metode dan teknik penelitian sosial sesuai
masalah atau topik penelitian yang sudah disiapkan oleh setiap siswa
untuk diteliti.
 Setiap kelompok berdiskusi membahas metode dan teknik
penyusunan rancangan penelitian sesuai dengan tahap-tahap
penelitian sosial dalam bentuk tertulis.
 Setelah semua kelompok selesai, setiap kelompok secara bergantian
mempresentasikan hasil diskusinya sementara kelompok yang lain
menanggapinya.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.

3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap metode dan teknik dalam rancangan 10’
penelitian sosial
 Pertemuan ke-4 berikutnya ulangan KD 4

VII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop

b. Sumber Belajar
 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta,
 LP3ES
 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Jaya
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Nursal Luth dan Daniel Fernandes, Sosiologi 1 Untuk SMA Kelas XII, Jakarta,
PT. Galaxy Puspa Mega
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung
 Laporan hasil penelitian

VIII. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

1. Diskusi
Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :
1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI


Sekolah : SMA N 1 Candiroto
Kelas : XII-IPS
Semester :2

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

2. Prospektus Proposal

Petunjuk penyusunan proposal penelitian :


1. Setiap kelompok memilih topik atau masalah sosial yang menarik untuk diteliti
2. Setiap topik atau masalah yang sudah dipilih untuk terlebih dahulu
dikonsultasikan dan mendapat feed back dari guru
3. Penyusunan proposal sesuai dengan sistematika urutan yang benar yaitu :

A. Bagian Pendahuluan berisi :


a. Halaman judul
b. Halaman pengesahan
c. Kata pengantar
d. Daftar isi
B. Bagian Isi Proposal (body of the paper) yang berisi :
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah (pre survey)
2. Permasalahan
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian sebelumnya
2. Kerangka Teori
3. Definisi konsep dan operasional
4. Hipotesis (kalau ada)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
2. Jenis Penelitian
3. Lokasi penelitian
4. Waktu Penelitian
5. Subjek Penelitian
6. Teknik Sampling
7. Teknik Pengumpulan Data
8. Teknik Analisa Data
C. Bagian penutup meliputi bahan-bahan penunjang seperti berikut.
a. Kepustakaan (daftar bacaan)
b. Lampiran
4. Penilaian proposal didasarkan pada sistematika penulisan, kelengkapan dan
kesesuaian isi diantara bagian-bagian di dalam proposal, kelengkapan data
pendukung dan keaslian hasil karya.
5. Tugas diketik secara rapi dan dikumpulkan dua minggu setelah tugas ini diberikan

Lembar Daftar Pengecekan (check list)

Kelengkapan Unsur Paraf


N Rancangan
Guru
o ada Tidak ada
1 Relevansi topik penelitian      
2 Judul penelitian      
3 Data presurvey      
4 Rumusan masalah      
5 Tujuan dan Kegunaan      
6 Penelitian sebelumnya      
7 Landasan Teori      
8 Definisi konsep dan operasional      
9 Hipotesis      
10 Jenis penelitian      
11 Populasi      
12 Teknik pengambilan sampel      
13 Teknik pengumpulan data      
14 Pedoman Pengumpulan data      
15 Analisis data      
Jumlah unsur      

Penilain terhadap tugas kelompok propektus proposal meliputi aspek :


1. Urutan atau sistematika penulisan
2. Kelengkapan unsur
3. Kesesuaian diantara unsur
4. Kelengkapan data pendukung
5. Keaslian/orisinilitas

LEMBAR PENILAIAN PROPEKTUS PROPOSAL

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :2

N Nama/kelompok Aspek yang dinilai Skor Nilai


o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Keterangan :

a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang

b. Pedoman Kategori (Nilai)


16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk Tes : Tertulis
Bentul Soal : Obyektif dan Uraian

Soal Obyektif :

1. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan topik adalah..........
A manyangkut kejadian masa lalu dan sekarang
B bahannya menyebar dan berhubungan dengan sumber
C pertimbangan wawasan penelitian
D bermanfaat secara luas bagi kehidupan masyarakat
E jelas menunjukkkan asal bidangnya
2 Judul penelitin adalah ”Pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap
prestasi belajar“ variabel yang akan diteliti adalah...........
A pengaruh kepribadian siswa
B pengaruh kepribadian siswa dan prestasi belajar
C kepribadian siswa yang tidak tenang
D prestasi belajar siswa
E pengaruh prestasi belajar
3. Masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas tujuannya……
A mempermudah dalam membuat hipotesis
B memberi gambaran cara pemecahannya
C memahami kesalahpahaman dengan asumsi umum
D mencakup sebanyak-banyaknya persoalan
E memberi ruang bahasan dan memberi arah program kerjanya.
4. Berikut yang dimaksud dengan hipotesis adalah............
A suatu kesimpulan yang tarafnya masih rendah
B hasil pengolahan data yang diperoleh dari lapangan
C konsep yang mendasar dalam langkah penelitian berikutnya
D jawaban penelitian yang jawabannya sudah diuji
E data yang diperoleh sesuai kenyataan sebenarnya
5. Perbedaan pokok atara teknik random dan non random sampling adalah......
A jumlah sampel yang diperlukan
B kesempatan menjadi sampel
C daerah yang dijadikan sampel
D kualitas sampel yang dipilih
E jenis sampelnya
6. Sampel yang dibentuk melalui ciri-ciri yang dimiliki populasi adalah merupakan
teknik sampling........
A double sampling
B purposive sampling
C sampling tetap
D random sampling
E stratified random sampling
7. Cara pegambilan sampel yang berdasarkan aturan-aturan tertentu, merupakan cara
pengambilan sampel yang disebut..........
A purposive sampling
B quota sampling
C fixed sampling
D stratified sampling
E random sampling
8. Tujuan pengambilan sampel adalah.......
A memudahkan jalannya penelitian
B mendapatkan hasil penelitian yang akurat
C menyederhanakan cara kerja
D menghemat biaya, waktu dan tenaga
E mendapatkan data yang lebih akurat
9. Suatu penelitian dianggap bermutu apabila...........
A selalu berpangkal tolak dari pemikiran jelas
B bermanfaat bagi diri sendiri
C berdasarkan kenyataan yang ada
D selalu berpangkal tolak dari permasalahan yang diteliti
E selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
10. Jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga disebut......
A populasi
B sampel
C variabel
D obyek
E sasaran

Rambu-rambu kunci jawaban :

1. D 6. B
2. B 7. D
3. B 8. D
4. A 9. E
5. B 10. A

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Soal Ulangan KD 4

A. Pilihlah jawaban di bawah ini yang paling benar!

1. Perhatikan langkah-langkah berikut:


1. Memilih topik/masalah
2. Menentukan tujuan
3. Merumuskan suatu masalah
4. Menentukan instrument
5. Menarik kesimpulan
Yang merupakan langkah-langkah awal dalam rancangan penelitian sesuai langkah-
langkah di atas adalah…
A. 1, 2 dan 3 D. 2, 3 dan 5
B. 1, 3 dan 4 E. 3, 4 dan 5
C. 2, 3 dan 4
2. Suatu penelitian harus menarik minat dan mampu untuk dilakukan oleh peneliti. Hal ini
merupakan syarat untuk menentukan…
A. judul penelitian
B. subyek penelitian
C. topik penelitian
D. obyek penelitian
E. teknik penelitian
3. Seorang peneliti ketika melakukan penelitian harus memiliki sikap obyektif artinya…
A. mencampuradukkan data dan opini
B. memisahkan pendapat pribadi dan fakta
C. berpikir secara konsisten
D. dilakukan dengan kompetensi
E. memadukan fakta dan data
4. Judul penelitian adalah “Pengaruh kenaikan harga kebutuhan pokok terhadap rakyat
kecil” variable yang akan di teliti adalah…
A. kenaikan harga dan tingkat pengangguran
B. pengaruh kenaikan harga dan rakyat miskin
C. kriminalitas dan kemiskinan
D. kebutuhn pokok dan ketersediaannya
E. kebijakan pemerintah dan implementasinya
5. Topik penelitian yang dipilih harus memenuhi persyaratan yaitu bermanfaat dan dalam
jangkauan peneliti. Persyaratan tersebut bertujuan agar penelitian…
A. dapat dilakukan dengan baik
B. dilaksanakan dalam waktu singkat
C. tidak mengeluarkan biaya
D. mengacu pada persyaratan akademis
E. dapat dipublikasikan ke masyarakat
6. Jika seorang responden memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dalam keseluruhan
populasi, pemilihan sampel dapat menggunakan…
A. berstrata
B. random
C. wilayah
D. kelompok
E. proporsi
7. Jika anda mengambil sampel dengan jumlah tertentu pada suatu kelompok, misalnya kelas
X : 300 orang, kelas XI : 200 orang, kelas XII : 100 orang, dengan alasan jumlah murid
kelas X jauh lebih banyak daripada kelas XI dan XII, anda telah menggunakan jenis
sampel…
A. random
B. proporsi
C. berstrata
D. cluster
E. snow ball
8. Apabila populasi terbagi atas tingkat-tingkat kelompok, pengambilan sampel tidak boleh
dilakukan secara acak. Setiap tingkatan harus terwakili. Teknik pengambilan sampel yang
sesui adalah…
A. random
B. berstrata
C. kelompok
D. tujuan
E. proporsi
9. Sebuah penelitian sosial mengambil subyek dari suatu kecamatan yang memiliki 10
kelurahan. Supaya representative setiap kelurahan diambil sampelnya. Cara pengambilan
sampel tersebut adalah…
A. purposive
B. cluster
C. stratified
D. quota
E. area
10. Tujuan pengambilan sampel adalah.......
A. memudahkan jalannya penelitian
B. mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat
C. menghemat waktu
D. menghemat biaya, waktu dan tenaga
E. mendapatkan data yang lebih akurat

B. Soal uraian

1. Jelaskan yang dimaksud dengan penelitian sosial!


2. Sebutkan syarat memilih topik yang baik!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan penelitian observasi!
4. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih teknik sampling!
5. Jelaskan yang dimaksud teknik pengambilan sampel quota!

Rambu-rambu kunci jawaban :

A. Pilihan ganda

1. A 6. B
2. C 7. B
3. B 8. B
4. B 9. E
5. A 10. B

B. Uraian

1. Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu mengisi kekosongan atau
kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah
ada, serta menguji

2. Syarat memilih topik yang baik antara lain :


a. Terjangkau oleh kemampuan peneliti
b. Masalah penelitian harus penting dan menarik untuk diteliti
c. Mempunyai kegunaan praktis dan teoritis
d. Harus didukung data yang cukup
e. Memungkinkan dengan dukungan dana yang ada.

3. Penelitian yang dilakukan dengan teknik pengamatan dan bertujuan untuk memperoleh
informai secara langsung dari obyek yang diamati

4. Hal-hal yang diperhatikan dalam memilih teknik sampling adalah


1. Homoginitas dan heterogenitas populasi
2. Banyak tidaknya variable ekstra
3. Perlu tidaknya melakukan analisis subkelompok
4. Tersedianya tidaknya tes statistik
5. Tenaga, biaya dan waktu

5. Teknik pengambilan sampel berdasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan terlebih
dahulu

Rancangan penilaian kognitif :

Skor Jawaban Uraian Jumlah


N Jumlah Nilai
Nama jawaban
o 1 2 3 4 5 Skor
benar PG
1                  
2                  
3                  
4                  
5                  
6                  
7                

Penskoran : Setiap soal uraian nilai maksimal 5.


Setiap soal PG nilai 1

NILAI = Nilai uraian ditambah PG kalikan 2 dibagi 7


25 + 10 x 2
7

Program tindak lanjut :

- Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih


- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 65%

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-5
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Mempraktekkan metode penelitian sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Merancang metode penelitian sosial secara sederhana

III. INDIKATOR
Menyusun rancangan metode pengumpulan data

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menyusun rancangan metode pengumpulan data
2. Siswa mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan metode pengumpulan data
yang disusun

V. MATERI AJAR :
Pengertian data, metode pengumpulan data, kelebihan dan kekurangan metode
pengumpulan data

A. Pengertian Data

a. Data Penelitian
Data merupakan sejumlah bukti dan fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan
tertentu. Data sangat berperan dalam penelitian. Pemecahan suatu masalah dalam
penelitian sangat bergantung pada keakuratan data yang diperoleh.
Jenis-jenis data:
1. Berdasarkan sifatnya, data dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
a. Data kuantitatif merupakan data bersifat angka, misalnya 1, 2, 3, 4, dan 5.
b. Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat.
2. Berdasarkan sumbernya data terdiri atas:
a. Data internal yaitu data yang menggambarkan keadaan dalam suatu organisasi.
b. Data eksternal yaitu data yang menggambarkan keadaan di luar organisasi
3. Berdasarkan waktu pengumpulannya terdiri dari:
a. Cross Section Data yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu untuk
menggambarkan data pada waktu itu
b. Time series data yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
4. Berdasarkan cara memperoleh data terdiri atas:
a. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden atau objek
yang diteliti.
b. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan lebih dahulu oleh orang lain
atau instansi diluar peneliti, walaupun data tersebut merupakan data asli.
B. Metode Pengumpulan Data
Pengumpuilan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan ( observasi) merupakan cara dan tehnik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena
yang ada pada objek penelitian.
Pengamatan dapat dibagi dua, yaitu berdasarkan cara pendekatannya dan
keterlibatannya.
a) Berdasarkan cara pendekatannya
1. Observasi langsung
2. Observasi tidak langsung
b) Berdasarkan keterlibatannya
1. Observasi partisipasi (Observation participation)
2. Observasi nonpartisipasi (Nonparticipnt observation)
c) Berdasarkan cara observasi
1. Observasi berstruktur
2. Observasi tak berstruktur
Observasi bisa dilakukan dengan beberapa cara anatara lain:
1. Catatan anekdot
2. Catatan berkala
3. Daftar cek (check list)
4. Skala nilai
Kelebihan Observasi adalah:
1. Dapat mencatat hal-hal perilaku, pertumbuhan dan sebagainya pada waktu kejadian
itu berlangsung atau sewaktu perilaku itu terjadi
2. Dapat memperoleh data dari subyek secara langsung, baik secara verbal atau tidak.
3. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung karena tingkah laku tersebut
dapat dilihat.
Kerugian observasi adalah:
1. Pengamat harus menunggu waktu yang tidak dapat ditentukan untuk melihat
tingkah laku yang diharapkan muncul dari obyek.
2. Pengamatan tidak bisa dilakukan untuk mengamati fenomena yang berlangsung
lama seperti perubahan masyarakat dari tradisional ke modern

2. Angket (Quisioner)
Angket merupakan cara mengumpulkan informasi melalui pertanyaan tertulis
untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
Pertanyaan yang dibuat dalam angket sedapat mungkin diarahkan pada
permasalahan, tujuan, dan hipotesis yang dietapkan.
Jenis angket
1. Berdasarkan cara menjawabnya, angket dibedakan menjadi 2 yaitu angket terbuka
dan tertutup.
a. Angket terbuka
b. Angket tertutup
c. Kombinasi angket terbuka dan tertutup
2. Berdasarkan dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi 2 yaitu angket
langsung dan tidak langsung.
3. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 4 yaitu angket pilihan ganda, isian,
checklist, dan rating scale.
Keuntungan teknik angket;
1. tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3. dapat dijawab oleh responden menurut kesempatan dan waktu yang tersedia
4. identits responden bisa dirahasiakan
5. bersifat standart semua responden mendpat pertanyaan yang sama
Kerugian teknik angket;
1. responden sering tidak teliti dalam menjawab pertanyaan
2. sering sekali sukar dicari validitasnya
3. kadang-kadang responden menjawab pertanyaan dengan tidak sebenarnya
4. jika dikirim lewat pos kemungkinan bisa tidak sampai
5. waktu pengembalian tidak sama

3. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan suatu bentuk kombinasi verbal semacam percakapan
yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara merupakan metode pengumpulan
data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan
pada masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian.
a. Jenis Wawancara
Berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara dibagi 3 yaitu sebagai berikut :
1. Wawancara berstruktur atau terpimpin (guided interview)
2. Wawancara tak berstruktur atau bebas (unguided interview)
3. Kombinasi bebas terpimpin
b. Teknik wawancara
Agar wawancara itu berhasil, perlu diperhatikan teknik wawancara sebagai
berikut.
1. Memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi jalannya wawancara, seperti cara
berpakaian, adat istiadat, dan bahasa yang digunakan.
2. Menciptakan suasana akrab
3. Membuat kerangka mengenai hal-hal yang perlu dipertanyakan
4. Mengarahkan wawancara pada permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian.
5. Menguasai materi yang diwawancarakan.
6. Mencatat semua jawaban responden yang dianggap penting
7. Jangan Menantang jawaban
8. Menunjukkan keramahan
9. Mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada responden
setelah wawancara selesai.
c. Faktor yang mempengaruhi wawancara
1. Pewawancara
2. Informan
3. Topik Penelitian
4. Situasi Wawancara
d. Sikap-sikap yang harus dimiliki pewawancara
1. Netral
2. Ramah.
3. Adil.
4. Hindari ketegangan.
Kelebihan :
1. Dapat diperoleh keterngan yang mendalam
2. Informsi diperoleh dengan cepat
3. Dijawab langsung oleh responden
4. Cara bertanya lebih fleksibel
5. Dapat menilai gerak-gerik, nada suara dan mimic responden
6. Informasi dapat dipercaya
Kelemahan :
1. Terdapat kesanksian jawaban
2. Terpengaruh kondisi pewawancara
3. Lebih banyak memerlukan biaya dan waktu
4. Tidak ada system baku dalam mencatat hasil wawancara
5. Kesulitan dalam mengolah hasil wawancara

4. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi
dari berbagai sumber, seperti buku yang memuat berbagai ragam kajian teori yang
sngat dibutuhkan peneliti, majalah, naskah, kisah sejarah, dan dokumen. Termasuk
di dalamnya adalah rekaman berita dari radio, televise dan media elektronik
lainnya.
Pengumpulan data malalui metode ini memiliki kelemahan sebagai berikut.
1. Informasi yang ada mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan penelitian karena
dikumpulkan orng lain.
2. sulit menilai akurasi informasi
3. Informasi sudah usang dan tidak relevan dengan situasi saat ini.
Namun demikian, penggunaan metode ini dinilai lebih murah dan praktis.

5. Analisis Media Massa


Analisis media massa adalah teknik mengumpulkan data dengan menganalisis
isi media masa. Media masa juga dapat menjadi sumber data seperti radio, surat
kabar, televisi, majalah, buletin, internet. Tidak semua berita dapat dijadikan bahan
pebelitian, berita harus benar-banar dipilih dan dianalisis sesuai dengan tujuan dan
kegunaan penelitian.
Berita-berita yang dapat dijadikan data antara lain;
1. berita aktual
2. mengandung wawasan ilmiah
3. tidak memihak
4. bersifat obyektif
Kelebihan analisis media massa adalah mudah di dapat dan biaya murah, materi
yang didapat sangat relevan dengan fakta sosial. Kelemahannya adalah berita yang
disajikan media kadang tidak obyektif karena berita yang dibuat sesuai dengan
sudut pandang dari masing-masing media massa.

VI. METODE PEMBELAJARAN :

1. Metode Jingsaw Learning


2. Diskusi
3. Comparative / membandingkan
4. Ceramah bervariasi
5. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana menyusun metode pengumpulan data?
 Pengetahuan Prasyarat : Pengertian data, metode pengumpulan data
dan kelebihan/kekurangan metode pengumpulan data.
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji materi metode pengupulan data, guru
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator
yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Siswa dibagi ke dalam kelompok sesuai jumlah metode
pengumpulan data yang ada ( 5 kelompok)
 Setiap kelompok mengambil satu kartu undian yang masing-masing
berisi tugas membahas metode pegumpulan data.
 Setiap kelompok mendiskusikan materi secara bersama-sama
 Setelah setiap kelompok selesai membahas, kemudian setiap
kelompok mengirimkan satu orang perwakilan untuk menyampaikan
apa yang mereka pelajari kepada kelompok yang lainnya
 Anggota kelompok yang lain menanggapi dan menanyakan hal-hal
yang belum diketahui kepada perwakilan kelompok lain tersebut.
 Setiap kelompok kemudian membandingkan kelebihan atau
kekurangan dari masing-masing metode pengumpula data
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan akhir.
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek 10’
pemahaman mereka terhadap materi metode pengumpulan data
 Tugas kelompok menyusun salah satu metode pengumpulan data
disesuaikan dengan rancangan penelitian yang telah disusun

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop
 Kartu undian

b. Sumber Belajar
 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta,
LP3ES
 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Jaya
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Nursal Luth dan Daniel Fernandes, Sosiologi 1 Untuk SMA Kelas XII, Jakarta,
PT. Galaxy Puspa Mega
 Tim MGMP (2009) Modul Sosiologi, Temanggung

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes

Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :


1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :2

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk Tes : Tertulis
Bentuk Soal : Uraian

Soal Uraian :
1. Apakah perbedaan data kualitatif dan data kuantitatif?
2. Apakah yang dimaksud dengan observasi partisipasi?
3. Sebutkan jenis-jenis teknik wawancara?
4. Apakah keuntungan dari pembuatan angket tertutup ?
5. Apakah yang harus dilakukan seorang peneliti agar wawancara dapat berjalan dengan
lancar?
Rambu-rambu jawaban:

1. Perbedaan data kualitatif dan data kuantitatif adalah:


Data kuantitatif merupakan data bersifat angka, misalnya 1, 2, 3, 4, dan 5.
Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat.
Misalnya, sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik. Data kualitatif
berperan untuk menjelaskan secara deskriptif suatu masalah

2. Observasi partisipasi (Observation participation) adalah pengamatan yang dilakukan


seorang peneliti dengan melibatkan diri ke dalam objek yang diteliti. Misalnya, untuk
mengetahui perilaku gelandangan, peneliti perlu berpura-pura berperilaku sebagai
gelandangan atau pengemis. Dengan cara demikian, peneliti dapat mengungkapkan
rahasia para pengemis dan gelandangan.

3. Jenis-jenis wawancara:
1. Wawancara berstruktur atau terpimpin (guided interview)
Adalah wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat daftar
pertanyaan yang kadang-kadang disertai jawaban alternative dari responden dengan
maksud agar pengumpulan data dapat lebih terarah kepada masalah, tujuan, dan
hipotesis. Dalam wawancara berstruktur, pewawancara terlihat dengan daftar
pertanyaan dan alternetif jawaban yang diperlukan.
Contoh:
Apakah anda setuju jika dalam meningkatkan interaksi sosial antara siswa baru dan
siswa lama perlu dilakukan masa orientasi (perkenalan)?
a. sangat setuju
b. setuju
c. ragu-ragu
d. kurang setuju
e. tidak setuju
2. Wawancara tak berstruktur atau bebas (unguided interview)
Wawancara itu merupakan wawancara yang dilakukan dengantanpa menyusun daftar
pertanyaan sebelumnya. Dalam melakukan wawancara, peneliti (siswa) mengajukan
beberapa pertanyaan yang tidak disertai alternative jawaban. Namun, pewawancara
perlu menandai atau mencatat garis besar yang perlu diwawancarakan, misalnya
sikap siswa baru dan siswa lama dalam interaksi sosial, jenis kegiatan dalam
interaksi sosial.
3. Kombinasi bebas terpimpin
Kombinasi wawancara berstruktur dan tidak berstruktur, pewawancara membuat
daftar pertanyaan yang akan disajikan, tetapi cara pengajuan bergantung pada
kebijakan pewawancara itu sendiri. Untuk pertanyaan yang kurang dimengerti,
pewawancara perlu menjelaskan agar orarng yang diwawancarai mudah mengerti.

4. Keuntungan teknik angket;


1. tidak memerlukan hadirnya peneliti.
2. dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3. dapat dijawab oleh responden menurut kesempatan dan waktu yang tersedia
4. identits responden bisa dirahasiakan
5. bersifat standart semua responden mendpat pertanyaan yang sama

5. Hal-hal yang harus diperhatikan agar wawancara berjalan dengan baik adalah:
1. Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap
informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam
seluruh keterangan dari responden baik yang menyenangkan atau tidak.
2. Ramah; artinya, pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si
responden.
3. Adil; artinya, pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan
sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden
bagaimanapun keberadaannya.
4. Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan,
jangan sampai responden merasa sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang,
responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara
untuk tidak menuliskan hasilnya.

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.


NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-6 - 9
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Mempraktekkan metode penelitian sosial

II. KOMPETENSI DASAR


Melakukan penelitian sosial secara sederhana

III. INDIKATOR
1. Menjelaskan langkah-langkah pengolahan data
2. Mempraktekkan proses analisis data kuantitatif dengan statistik
3. Mempraktekkan proses analisis data kualitatif
4. Mengidentifikasi perbedaan pengolahan dan analisis data kuantitatif dengan kualitatif
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah pengolahan data
2. Siswa mampu mempraktekkan proses analisis data kuantitatif dengan statistik
3. Siswa mampu Mempraktekkan proses analisis data kualitatif
4. Siswa mampu Mengidentifikasi perbedaan pengolahan dan analisis data kuantitatif
dengan kualitatif

V. MATERI AJAR :

A. Melaksanakan Pengolahan dan Analisis Data

Tahapan dalam pengolahan data meliputi : (1) editing, (2) pengkodean data/ koding (3)
tabulasi data (4) Mencari korelasi data, (5) analisis dan interpretasi data, dan (6) generalisasi
dan kesimpulan.
1. Editing
Pada tahap editing, data yang telah dikumpul melalaui daftar pertanyaan
(kuisioner) ataupun pada interview guide perlu dibaca kembali untuk melihat apakah
ada hal-hal yang masih meragukan dari jawaban responden. Jadi, editing bertujuan
untuk memperbaiki kualitas data dan menghilangkan keragu-raguan data.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengeditan data, antara lain sebagai berikut.
1. Kelengkapan dan kesempurnaan data
2. Kejelasan tulisan.
3. Pemahaman catatan
4. Konsistensi Data
5. Keseragaman Satuan yang digunakan dalam data (uniformitas data)
6. Kesesuain Jawaban
2. Pengkodean Data (Coding)
Setelah tahap editing selesai, maka data-data yang berupa jawaban-jawaban
responden perlu diberi kode untuk memudahkan dalam penganalisaan data. Hal ini
sangat penting artinya, apalagi jika proses pengolahan data dilakukan dengan computer.
Pemberian kode pada data dapat dilakukan dengan melihat jawaban dari jenis
pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner. Pengkodean data dapat dibedakan atas
berikut ini.
1. Pengkodean terhadap jawaban yang berupa angka
2. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan tertutup
3. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan semiterbuka
4. Pengkodean terhadap jawaban dari pertanyaan terbuka
3. Tabulasi Data (Tabulating)
Tabulasi merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara
memasukkan data ke dalam tabel. Tabulasi adalah penyajian data dalam bentuk tabel
atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. Hasil tabulasi data ini
dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian karena data-datanya yang diperoleh
dari lapangan sudah disusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami
maknanya.
Tabulasi data dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini.
1. Tabulasi langsung
2. Melalui Lembaran Kode (Code Sheet)
3. Tabel Frekuensi
4. Tabel Silang
4. Kegunaan Statistik
Pada dasarnya, pengolahan data dalam penelitian sosial tidak lepas dari
penggunaan statistik tertentu. Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam
penyusunan model, perumusan hipotesis, pengembangan alat dan instrument
pengumpulan data, penyusunan desain penelitian, penentuan sample, maupun dalam
analisis data.
B. Proses Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Kuantitatif
a. Mengelompokkan Data
Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif tidak
memerlukan perhitungan matematis. Sebaliknya, data kuantitatif memerlukan adanya
perhitungan secara matematis. Oleh sebab itu, data kuantitatif perlu diolah dan
dianalisis antara lain dengan statistic.
Untuk mengolah dan menganalisis data, ada dua macam statistik, yaitu statistik
deskriptif dan statistic inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis dan membuat generalisasi.
b. Kegiatan Awal dalam Mengelompokkan Data
Agar data dapat dikelompokkan secara baik, perlu dilakukan kegiatan awal sebagai
berikut.
1) Editing
2) Coding
3) Tabulating
c. Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data
mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam
teknik, misalnya distribusi frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat
(mean, median, modus).
1) Sebaran Frekuensi (distribusi Frekuensi)
Data hasil penelitian perlu disusun dan dihitung jumlahnya agar dapat
dilukiskan dalam tabel frekuensi.

Contoh :
Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Sosiologi
40 Siswa Kelas 3 IPS
Nilai f f kumulatif % % kumulatif
6 6 6 15 15
7 12 18 30 45
8 18 36 45 90
9 4 40 10 100

2. Ukuran Pemusatan (Tendensi sentral)

a) Rerata (mean)
Rerata atau mean adalah bilangan yang berasal dari jumlah seluruh skor dibagi
dengan banyak subjek.
Untuk data tunggal yang frekuensinya (f) lebih dari satu, digunakan rumus sebagai

berikut.

∑ fx
M= n M= mean
f = frekuensi
x = bilangan berturut-turut/data
n = banyaknya subjek (unit bilangan)
data kelompok :
∑ fx
M= n

b) Modus
Modus adalah skor paling banyak yang diperoleh subjek
Modus adalah ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu
perangkat data.
Rumus 1 Rumus 2

Mo = L +
{ fa+fafb }×i atau Mo = U -
{ fa+fbfb }×i
Keterangan :
Mo = modus
L = batas bawah nyata interval kelas yang mengandung modus
fa = Frekuensi yang ada diatas bilangan modus
fb = frekuensi yang ada di bawah bilangan modus
i = besarnya interval kelas
U = batas atas nyata interval kelas yang mengandung modus

Contoh :
(1) data Tunggal
Hasil ulangan mata pelajaran sosiologi dari 45 siswa kelas XI SMA sebagai
berikut.

Data Nilai Mata Pelajaran


Sosiologi Siswa kelas XI SMA
Nilai siswa Frekuensi
9 5
8 10
7 20
6 4
5 2
4 3
3 1

Bedasarkan data nilai tersebu, frekuensi paling banyak (mengandung modus)


adalah nilai 7.

(2) Data Kelompok

Perhitungan dengan Rumus 1 Perhitungan dengan Rumus 2

Mo =L +
{ fa+fafb }×i Mo = U -
{ fa+fbfb }×i
c) Median
Median adalah titik tengah yang membagi seluruh bilangan data menjadi dua bagian
sama besar. Hal ini berarti terdapat 50 % bilangan (data) berada di atas median dan
50 % bilangan (data) di bawah median.Cara mencari median dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

Rumus 1:
1

Md = L +
{ }
2
n−fcb
fi
×i→
jika dilihat dari bawah
Rumus 2 :
1

Md = U -
{ }
2
n−fca
fi
×i→
jika dilihat dari atas

Keterangan :
Md = median
L = batas bawah nyata bilangan yang m,engandung median
U = batas atas nyata bilangan yang mengandung median
n = banyaknya unit bilangan/data
fca = frekuensi kumulatif di atas bilangan yang mengandung median
fcb = frekuensi kumulatif di bawah bilangan yang mengandung median
fi = frekuensi bilangan yang mengandung median
i = interval
Contoh :
a) Data Tunggal
hasil ulangan mata pelajaran sosiologi dari 40 siswa kelas 3 IPS dibuat dalam tabel
distribusi frekuensi sebagai berikut.

Distribusi Nilai Siswa


nilai frekuensi Frekuensi kumulatif
Dari atas Dari Bawah
8 17 17 40
7 10 27 23
6 7 34 13
5 3 37 6
4 2 39 3
3 1 40 1

Hasil perhitungan dengan Rumus 1 : Hasil perhitungan dengan rumus 2


1 1

Md = L +
{ }
2
n−fcb
fi
×i
Md = U -
{ }
2
n−fca
fi
×i

= 6,5 +
{20−13
10 }×1 = 7,5 -
{20−17
10 }×1
= 6,5 + 0,7 = 7,20 = 7,5 – 0,3 = 7,20

b) Data kelompok

Hasil perhitungan dengan rumus 1: Hasil perhitungan dengan rumus 2:


1 1
n−fcb n−fca
2 2
Md = L+{ fi }x i Md = U-{ fi }x i

2. Pengolahan Data Kualitatif


a. Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari deskripsi yang
luas dan berlandaskan kukuh serta memuat penjelasan tentang suatu proses yang terjadi
dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif, kita dapat mengikuti dan memahami alur
peristiwa secara kronologis (berdasarkan urutan waktu), dapat menilai sebab akibat dalam
lingkup pikiran orang-orang setempat, serta mempeoleh penjelasan yang banyak dan
bermanfaat.
Data kualitatif apabila diolah berdasarkan ketentuan yang benar akan dapat membimbing
kita untuk memperoleh penemuan-penemuan yang tidak diduga dan dapat membentuk
kerangka teori baru.
b. Pengolahan data kualitatif secara garis besarnya akan menempuh tiga
alur kegiatan, sebagai berikut.
1. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses:
a. pemilihan data;
b. pemusatan perhatian pada penyederhanaan data;
c. pengabstrakan data; dan
d. transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data berlangsung terus-menerus selama pengumpulan data kualitatif
dilakukan. Reduksi data bukan merupakan bagian yang terpisahkan dari pengolahan
data, melainkan bagian dari pengolahan itu sendiri.
Dalam kegiatan reduksi data, dilakukan pemilihan-pemilihan tentang:
a. bagian data yang perlu dikode,
b. bagian data yang perlu dibuang, dan
c. pola yang harus dilakukan peringkasan.
Jadi, dalam kegiatan reduksi data dilakukan:
a. penajaman data,
b. penggolongan data,
c. pengarahan data,
d. pembuangan data yang tidak perlu, dan
e. pengorganisasian data untuk bahan penarikan kesimpulan.
Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa reduksi data tidak diartikan sebagai
pengubahan kepada hal yang kuantitatif. Akan tetapi, berupa kegiatan penyederhanaan
dan pengnubahan dalam bentuk lain dengan tujuan lebih mempermudah penarikan
kesimpulan.
Kegiatan reduksi data dapat dilakukan melalui:
a. seleksi data yang ketat;
b. pembuatan ringkasan atau uraian singkat; serta
c. menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan mudah dipahami.
2. Penyajian Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun
sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk teks naratif, bentuk matriks,
grfik, jaringan, dan bagan. Semuanya itu dirancang guna menggabungkan informasi
yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih.
Dengan cara seperti itu, pengolah data dapata melihat tentang segala hal yang
sedang terjadi dan dapat menentukan kesimpulan secara tepat.
3. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak permulaan penngumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentnang
segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu.
Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi
secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan perolehan data.
Penarikan kesimpulan dalam pengertian kegiatan ini adalah suatu kegiatan dalam
pembentukan konfigurasi yang utuh.

VI. METODE PEMBELAJARAN

1. Diskusi
2. Ceramah
3. Wawancara/interview
4. Obsevasi/pengamatan
5. Komparative/membandingkan

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 6, Indikator 1
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimana langkah-langkah dalam proses pengolahan
data?
 Pengetahuan Prasyarat : Teknik editing, koding, tabulating
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji langkah-langkah dalam proses
pengolahan data, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
sesuai sub indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Guru mengingatkan tugas yang sudah diberikan sebagai pekerjaan
rumah pada sub bab teknik pengumpulan data.
 Siswa membentuk kelompok dan mendiskusikan data-data yang
telah diperolehnya
 Setiap kelompok di bagi 3 kelompok kecil lagi, tugas masing-
masing kelompok sebagai editing, koding dan tabulating
 Setelah selesai kembali diskusi dalam kelompok besar untuk
melaksanakan langkah pengolahan data
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi post test kepada siswa secara random untuk mengingat 10’
kembali materi yang telah disampaikan
 Pemberian tugas mengumpulkan proposal penelitian.

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 7, Indikator 2
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimanakah proses pengolahan dan analisis data
kuantitatif?
 Pengetahuan Prasyarat : Mean, median dan modus
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mempelajari proses pengolahan dan analisis data
kuantitatif, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai
sub indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas 75’
dan mengingatkan tata tertib pelajaran.
 Guru mengingatkan tugas yang sudah diberikan sebagai pekerjaan
rumah.
 Guru membagi kelompok dan mendiskusikan hasil tabulating pada
pertemuan yang lalu
 Setiap kelompok di bagi 3 kelompok kecil lagi, tugas masing-
masing kelompok menghitung mean, median dan modus.
 Setelah selesai kembali dalam kelompok besar mendiskusikan
analisis dari data yang sudah diolah tersebut.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
10’
 Memberi post test kepada siswa secara random untuk mengingat
kembali materi yang telah disampaikan
 Tugas melakukan pengumpulan data di lapangan sesuai proposal
yang telah disusun.

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 8, Indikator 3 dan 4
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimanakah proses pengolahan dan analisis data
kualitatif?
 Pengetahuan Prasyarat : Reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan, perbedaan pengolahan dan analisis data kuantitatif
dengan kualitatif
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mempelajari proses pengolahan dan analisis data
kualitatif, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan sesuai
sub indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi pelajaran yang akan di bahas
dan mengingatkan tata tertib pelajaran. 75’
 Guru mengingatkan tugas yang sudah diberikan sebagai pekerjaan
rumah.
 Guru membagi kelompok dan mendiskusikan pengolahan dan
analisis data kualitatif serta perbedaannya dengan pengolahan dan
analisis data kuantitatif
 Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
 Guru mencatat dan memperbandingkan di papan tulis hasil diskusi
siswa perbedaan pengolahan dan analisis data kuantitatif dengan
kualitatif.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan.

3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi post test kepada siswa secara random untuk mengingat 10’
kembali materi yang telah disampaikan
 Pemberian tugas untuk menyusun laporan pengolahan dan analisis
data dengan baik sesuai tugas kelompoknya.
 Pertemuan berikutnya (pertemuan ke-9) ulangan harian.

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Media/ Alat :
1. LCD
2. Laptop
3. Plastik Transparansi
4. OHP

b. Sumber :
1. Metode Penelitian Sosial: Masri singarimbun
2. Sosiologi kelas XII IPS: Kun Maryati
3. Modul Sosiologi XII: Tim MGMP Kab. Temanggung
4. Buku bacaan ( jurnal, artikel, majalah, koran) yang relevan;
5. Internet

IX. PENILAIAN
a. Penilaian Non Tes
Penilaian terhadap tugas kelompok meliputi aspek;
1. Menyampaikan gagasan
2. Menanggapi gagasan
3. Menyampaikan kritik
4. Penguasaan pengetahuan
5. Presentasi
6. Kerjasama

LEMBAR PENGAMATAN

Sekolah :
Kelas :
Semester :

No Nama Siswa Aspek yang dinilai Nilai Total


. 1 2 3 4 5 6
(2) (2) (2) (2) (1) (1)
1.
2.
3.
4.
Dst
Keterangan :
Skala penilaian :
- Sangat Aktif :4
- Aktif :3
- Kurang Aktif :2
- Tidak Aktif :1

Penskoran : Nilai dikalikan bobot kemudian dijumlahkan, jumlah skor dibagi 4


Kriteri Penilaian : 9 - 10 : A D dan E perlu bimbingan
7 - 8 : B
5 - 6 : C
3 - 4 : D
1 - 2 : E

b. Penilaian Tes
Bentuk Tes : Tes tertulis
Soal tes : Pilihan Ganda

Soal Pilihan Ganda :

A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Yang dimaksud editing dalam pengolahan data adalah;


a. Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya
b. Memisahkan jawaban dari angket yang telah terkumpul
c. Mengklasifikasikan data yang telah ada
d. Menyusun data yang telah terkumpul
e. Proses memeriksa data yang telah terkumpul dari lapangan
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam editing adalah sebagai berikut, kecuali.......
a. kelengkapan data d. kesesuaian jawaban
b. kejelasan tulisan e. validitas data
c. keseragaman satuan data
3. Skor yang membatasi 50% frekuensi atas dengan 50% frekuensi bagian bawah
adalah..........
a. Presentil d. Mean
b. Kuartil e. Median
c. Modus
4. Tiga kegiatan awal dari analisis data secara berurutan adalah.........
a.Tabulating, analisis dan editing d. Editing, Processing, tabulating
b. Editing, coding dan tabulating e. Coding, analisis, tabulating
c.Coding, tabulating dan prediksi
5. Apabila peneliti sudah berhasil mengumpulkan data, langkah berikutnya adalah..........
a. mengolah dan menggandakan data
b. mengolah dan menganalisis data
c. menganallisis dan menyajikan data
d. mengorganisasikan dan menganalisis data
e. mengorganisasikan dan mengelompokkan data
6. Data yang perlu diberi kode biasanya berupa data..........
a. Lapangan d. primer
b. Kualitatif e. sekunder
c. kuantitatif
7. Skor yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam sekelompok data atau skor yang paling
banyak muncul dalam sekelompok data disebut.........
a. mean d. persentase
b. modus e. total skor
c. median
8. Data kualitatif tidak perlu pengolahan statistik karena.......
a. Datanya merupakan data sekunder
b. Tidak dapat diukur secara statistik
c. Masih harus ditafsirkan untuk dapat diolah secara statistik
d. Telah mempunyai makna untuk menafsirkan hasil penelitian
e. Diperoleh tanpa menggunakan angket
9. Data tentang jumlah kecelakan lalu lintas setiap hari selama dua pekan sebagai berikut: 6,
7, 5, 10, 12, 7, 7, 7, 6, 13, 6, 7, 9, 8, modus dan mediannya adalah…..
a. 6 dan 7 d. 6 dan 6, 6, 7
b. 7 dan 7 e. 7 dan 7, 8, 7
c. 6, 5 dan 7
10. Batas bawah dan batas atas nyata inteval nilai 80-84 adalah….
a. 80 dan 84. d. 79,5 dan 84,5
b. 79 dan 84,5 e. 79 dan 85
c. 79,5 dan 80

Rambu-rambu jawaban :

1. E 6. C
2. E 7. B
3. E 8. D
4. B 9. B
5. E 10. D

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      
6      
7      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Soal ulangan KD 5

A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Seorang peneliti melakukan penelitian tentang persepsi msyarakat terhadap program


pengentasan kemiskinan di desa. Peneliti tersebut mencatat data jumlah kelurga miskin di
kantor badan statistik daerah, maka data tersebut berdasarkan cara memperolehnya
disebut…
A. primer
B. sekunder
C. tersier
D. kuantitatif
E. kualitatif
2. Salah satu keuntungan pengamatan secara langsung dalam penelitian adalah…
A. memerlukan waktu untuk memperoleh hasil
B. dapat mengamati fenomena yang telah lama terjadi
C. dapat mensimulasikan keinginan pengamat
D. dapat mencatat hal-hal perilaku pada waktu kejadian
E. mendapatkan data yang akurat dan menyeluruh
3. Kegiatan berikut yang menunjukkan suatu kegiatan observasi partisipasi dalam penelitian
sosial adalah…
A. membaca di perpustakaan
B. percobaaan di laboratorium
C. mengamati perilaku anak-anak jalanan
D. hidup bersama anak-anak jalanan
E. mengadakan dailog dengan gelandangan
4. Pengumpulan data yang dilakukan dengan meyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden yang salah satu keuntungannya adalah
menghemat waktu dan tempat merupakan metode pengumpulan data yang berupa…
A. wawancara
B. observasi
C. dokumentasi
D. studi pustaka
E. kuesioner
5. Seorang peneliti akan melakukan pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Ia
mendapati bahwa responden yang akan diteliti tingkat pendidikannya masih rendah,
karena itu ia memutuskan untuk mengumpulkan data dengan teknik…
A. observasi dan interview
B. kuesioner dan observasi
C. kuesioner dan dokumentasi
D. kepustakaan dan tes
E. dokumentasi dan media massa
6. Untuk mempermudah dalam membuat tabel frekuensi maka peneliti harus membuat......
A. coding
B. turrus dan talli
C. coding shet
D. prosentase
E. tabulating
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam editing adalah sebagai berikut, kecuali.......
A. kelengkapan data
B. kejelasan tulisan
C. keseragaman satuan data
D. kesesuaian jawaban
E. validitas data
8. Skor yang membatasi 50% frekuensi atas dengan 50% frekuensi bagian bawah
adalah..........
A. presentil
B. mean
C. kuartil
D. median
E. modus
9. Tiga kegiatan awal dari analisis data secara berurutan adalah.........
A. tabulating, analisis dan editing
B. editing, coding dan tabulating
C. coding, tabulating dan prediksi
D. editing, processing, tabulating
E. coding, analisis, tabulating
10. Apabila peneliti sudah berhasil mengumpulkan data, langkah berikutnya adalah..........
A. mengolah dan menggandakan data
B. mengolah dan menganalisis data
C. menganallisis dan menyajikan data
D. mengorganisasikan dan menganalisis data
E. mengorganisasikan dan mengelompokkan data
11. Hunbungan antara dua variabel berbentuk korelasi apabila...........
A. saling mempengaruhi
B. kedua variabel sama sifat dan ukurannya
C. kedua variabel akibat dari beberapa faktor
D. variabel pertama menyebabkan variabel kedua
E. variabel pertama berbeda dengan variabel kedua
12. Data yang perlu diberi kode biasanya berupa data..........
A. lapangan
B. primer
C. kualitatif
D. sekunder
E. kuantitatif
13. Skor yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam sekelompok data atau skor yang paling
banyak muncul dalam sekelompok data disebut.........
A. mean
B. persentase
C. modus
D. total skor
E. median
14. Data kualitatif tidak perlu pengolahan statistik karena.......
A. datanya merupakan data sekunder
B. tidak dapat diukur secara statistik
C. masih harus ditafsirkan untuk dapat diolah secara statistik
D. telah mempunyai makna untuk menafsirkan hasil penelitian
E. diperoleh tanpa menggunakan angket
15. Tiga kegiatan awal ayng berurutan dalam proses analisis data adalah.....
A. editing, prosesing dan konklusi
B. tabulating, analisis dn konklusi
C. editing, coding dan tabulating
D. coding, tabulating dan prediksi
E. tabulating, analisis dn editing
16. Catatan informasi yang digunakan pada saat mengadakan observasi dalam penelitian sosial
disebut......
A. daftar cek
B. skala penilaian
C. catatan anekdot
D. angket
E. field note
17. Seorang peneliti yang datang ke sebuah tempat untuk berinteraksi dan mencari data lewat
perbincangan dengan orang-orang tanpa menentukan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
secara mantap disebut.....
A. wawancara tertutup
B. wwancara terbuka
C. wawancara terstruktur
D. wawancara tidak terstruktur
E. wawancara bebas
18. Keuntungan pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka adalah.....
A. mudah dilaksanakan
B. hasil segera dapat diumumkan
C. dapat mengubah data
D. hemat biaya daan waktu
E. banyak pembanding dalam memilih data
19. Analisis media massa dapat diperoleh dari sumber……
A. dokumen
B. surat kabar
C. buku paket
D. catatan kaki
E. skripsi
20. Penentuan informan dalam penelitian kualitatif tidak boleh asal-asalan. Salah satu yang
harus diperhatikan dari informan adalah......
A. informan menguasai topik yang diteliti
B. informan minimal lulus SMA
C. informan tidak buta huruf
D. informan mempunyai waktu
E. informan terlalu terlambat
21. Nilai yang membagi seluruh nilai dalam sekelompok data menjadi dua bagian sama besar
disebut.....
A. mean
B. frekuensi
C. median
D. interval
E. modus
22. Dalam metode penelitin kuantitatif, setelah masa pengumpulan data, maka kegiatan
selanjutnya adalah…..
A. perumusan masalah
B. pengumpulan dan analisis data
C. membuat tabel
D. menghitung modus
E. membuat kesimpulan
23. Jika interval nilai suatu data kelompok adalah 55-59, nilai tengah interval tersebut
adalah……
A. 55 D. 58
B. 56 E. 59
C. 57
24. Batas bawah dan batas atas nyata inteval nilai 80-84 adalah….
A. 80 dan 84. D. 79,5 dan 84,5
B. 79 dan 84,5 E. 79 dan 85
C. 79,5 dan 80
25. Data tentang jumlah kecelakan lalu lintas setiap hari selama dua pekan sebagai berikut: 6,
7, 5, 10, 12, 7, 7, 7, 6, 13, 6, 7, 9, 8, modus dan mediannya adalah…..
A. 6 dan 7 D. 6 dan 6
B. 7 dan 7 E. 7 dan 8
C. 5 dan 7

Rambu-rambu jawaban :

1. A 6. E 11. D 16. A 21. C


2. D 7. E 12. E 17. E 22. B
3. D 8. D 13. C 18. A 23. C
4. E 9. B 14. D 19. B 24. D
5. A 10. B 15. C 20. A 25. B

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 4

Program tindak lanjut :

- Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih


- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 65%

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Pertemuan : Ke-10 - 13
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Mempraktekkan metode penelitian sosial
II. KOMPETENSI DASAR
Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana

III. INDIKATOR
1. Menjelaskan tahap-tahap penyusunan laporan penelitian sosial
2. Menyusun laporan penelitian secara sederhana
3. Mempresentasikan hasil penelitian sederhana

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :


1. Siswa mampu menjelaskan tahap-tahap penyusunan laporan penelitian sosial
2. Siswa mampu menyusun laporan penelitian secara sederhana
3. Siswa mampu mempresentasikan laporan hasil penelitian sederhana

V. MATERI AJAR :

A. MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN

1. Syarat-Syarat Penulisan Laporan


1. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu akan ditujukan, misalnya
untuk sponsor, kalangan mahasiswa, masyarakat umu, atau untuk majalah. Cara
menulis artikel ilmiah atau bulletin, makalah, surat kabar akan berbeda aturannya
dengan menulis sebuah laoran penelitian walaupun masalah yang dikemukakan sama.
2. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti semua
kegiatan penelitian. Oleh karena itu, langkah demi langkah seyogyanya dikemukakan
secara jelas, termasuk alasan mengapa hal itu dilakukan.
3. Penulis laporan harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan
minat pembaca laporan tidaklah sama. Peneliti harus dapat meyakinkan pembaca
bahwa penelitian yang dilakukan itu penting. Oleh karena itu , dalam mengemukakan
hasil penelitian, peneliti harus menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah
dipahami pembaca.
4. Laporan penelitian merupakan elemen penting dalam proses kemajuan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, hal yang diperlukan dalam laporan penelitian adalah
kejelasan dan kemampuan meyakinkan para pembacanya. Penulisan laporan harus:
 Menggunakan bahasa yang komunikatif, baik, dan benar;
 Sistematis, yaitu langkah-langkahnya harus benar dan sesuai.

2. Bagian-Bagian Laporan Penelitian


Berikut ini disajikan seuah model format laporan penelitian yang dikemukakan oleh Borg
dan Gall.
1. Bagian Pendahuluan (preliminary materals) yang berisi :
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Daftar tabel
e. Daftar gambar/ilustrasi atau diagram-diagram
2. Bagian Isi Laporan (body of the paper) yang berisi :
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Permasalahan
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian sebelumnya
2. Kerangka Teori
3. Hipotesis
BAB III METODOLOGI
1. Pendekatan Penelitian
2. Jenis Penelitian
3. Subjek Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisa Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran atau rekomendasi

3. Bagian penutup meliputi bahan-bahan penunjang seperti berikut.


a. Kepustakaan
b. Lampiran
c. Indeks

B. MENYUSUN HASIL PENELITIAN

1. Bagian Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian biasanya telah disusun sebelum mengadakan penelitian.
Pada tahap pelaporan, rancangan penelitian tinggal diperbaiki atau disempurnakan.
Dalam rancangan penelitian, penulis menguraikan masalah penelitian, tinjauan pustaka,
dan metodologi yang digunakan.

2. Pembahasan dan Analisa Hasil Penelitian


Pada penelitian kualitatif, pembahasan hasil penelitian dilakukan secara
simultan dengan proses penelitian tersebut. Sementara itu, pada penelitian kuantitatif,
pembahasan hasil penelitian hanya dapat dilakukan setelah tahap pengolahan dan
analisis data itu sendiri. Pada bagian ini, peneliti menguraikan data-data yang
diperolehnya dalam bentuk uraian kalimat. Untuk memperkuat pernyataan, biasanya
disertakan pula tabel-tabel data atau grafik-grafik yang mendukung.
Bagian selanjutnya adalah penafsiran terhadap analisis data. Dalam bagian ini,
seorang peneliti harus melakukan penfsiran hubungan antardata yang kemudian
dibandingkan dengan hipoteisi (jika ada) yang telah dibuat.Perlu diingat disini bahwa
berbagai teknik analisis data, seperti statistic, hanya merupakan sarana dan bukan
tujuan sebuah penelitian.

3. Kesimpulan
Akhirnya, seorang peneliti harus dapat menafsirkan sebuah kesimpulan akhir
yang ditarik dari analisis yang telah dilakukan. Sebuah penelitian yang baik, pada
hakikatnya tidak berhenti pada kesimpulan apakah sebuah hipotesis diterima atau
ditolak, melainkan dilengkapi dengan sebuah evaluasi tentang penelitian itu sendiri.
Hasil penelitian yang dilengkapi dengan evaluasi yang jujur tentang kelemehan-
kelemahan penelitian akan membuat kesimpulan yang dihasilkan semakin dapat
diandalkan.

C. MERUMUSKAN KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam menarik kesimpulan peneliti dapat menggunakan logika deduktif dan induktif.
1. Kesimpulan dengan logika deduktif. Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses
berpikir yang dimulai dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses
pengambilan keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif, dimulai dengan teori yang digunakan,
kemudian teori tersebut dikaitkan dengan data yang diperoleh sehingga peneliti
memperoleh kesimpulan.
Contoh :
Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan
Premis 2 : hari ini langit mendung
Kesimpulan: maka hari ini akan hujan
2. Kesimpulan dengan logika induktif. Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang
spesifik sehingga dapat dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi
sebuah penelitian proses logika berpikir ini dapat digunkan untuk penelitian dengan
pendekatan kualitatif.

D. MELAKUKAN DISKUSI SEBELUM MENAMPILKAN LAPORAN

Tujuan dari kegiatan diskusi adalah untuk memperkuat isi laporan itu sendiri. Dari
diskusi tersebut, peneliti mungkin akan memperoleh banyak masukan tentang laporan
penelitian yang telah disusunnya. Dengan demikian, laporan penelitian yang nantinya akan
dipublikasikan adalah benar-benar laporan penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Jenis Diskusi
Umumnya, terdapat tiga jenis diskusi, yakni diskusi panel, simposium, dan seminar.
1. Diskusi Panel adalah sebuah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
membahas satu topik yang menjadi perhatian umum. Dalam diskusi ini, biasanya
dihadiskan beberapa pakar. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. Diskusi ini
bisa pula terjadi dalam siaran radio atau televisi.
2. Simposium adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran
mengenai suatu masalah. Simposium menghadirkan beberapa pembicara dengan
tinjauan yang berbeda-beda. Diskusi dilakukan setelah masing-masing pembicara
mengemukakan pendapatnya.
3. Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah
pimpinan ketua sidang. Ketua sidang ini biasanya seorang pakar yang memiliki
kompetensi dibidangnya. Seminar biasanya diakhiri dengan kesimpulan-kesimpulan
pendapat semua pesertanya.

Pelaksanaan Diskusi Kelas


Beberpa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi kelas adalah sebagai
berikut :
1. mengikutsertakan seluruh siswa dalam diskusi secara aktif
2. pembicaraan jangan sampai didominasi oleh beberapa orang saja
3. Ketertiban dalam diskusi perlu dijaga, agar setiap siswa bersedia untuk mendengarkan
apa yag sedang dibicarakan.
4. dalam berdebat perlu terarah, agar tidak dipakai untuk mencari menang sendiri.
5. Setiap peserta diberi kepercayaan untuk turut serta dalam diskusi.
6. dalam menyetujui dan menentang pendapat orang lain, para peserta diskusi harus
menjaga etika sopan santun.

Sebelum diskusi dimulai perlu diperhatikan hal-hal teknis berikut ini:


1. Pilihlah salah satu siswa untuk menjadi moderator atau pemimpin diskusi!
2. Pilihlah pulaseorang siswa untuk menjadi presenter (pemapar), yaitu orang yang
menyampaikan isi laporan yang akan didiskusikan!
3. Pilihlah pula seorang siswa untuk menjadi penanggap, yaitu orang yang menanggapi
dan membahas isi laporan.
4. Pilihlah pula seorang siswa untuk mejadi notulen, yaitu orang yang mencatat
pertanyaan, hal-hal penting selama diskusi, dan hasil-hasil diskusi.
5. Bila memungkinkan, bagikan makalah (laporan penelitian) kepada semua peserta
diskusi.

Manfaat Diskusi
Diskusi akan memberikan manfaat seperti beriku ini :
1. Memupuk siswa agar berani mengeluarkan pendapat dengan bebas tanpa ada tekanan
dari siapapun.
2. Membina siswa agar dapat berpikir secara kritis dan kreatif serta menumbuhkan inovasi
dalam dirinya.
3. Memupuk rasa toleransi dan menghargai pendapat orang lain.
4. Melatih siswa dalam mempraktikkan pengetahuan yang telah didapat di hadapan
teman-temannya.

E. MENGKOMUNIKASIKAN HASIL PENELITIAN SOSIAL SECARA SEDERHANA

1. Metode Mengkomunikasikan Penelitian Sosial


Untuk mengomunikasikan suatu hasil penelitian sosial, ada beberapa metode yang dapat
dilakukan, antara lain:
1. Pameran
2. Poster
3. Surat Langsung
4. Siaran Pers
5. Brosur
6. Seminar/Diskusi
7. Internet/Website
8. Papan Pengumuman
9. Buletin Sekolah
10. Spanduk
11. Iklan

2. Manfaat Hasil Penelitian Sosial

1. Manfaat Penelitian Bagi Siswa


a. Menambah wawasan
b. Menambah ketrampilan
c. Uji coba Penerapan Ilmu

2. Manfaat Penelitian Bagi Masyarakat


Penelitian sosial dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, antara lain sebagai
berikut:
a. Perencanaan Pembangunan
Hampir seluruh pembangunan, baik pembangunan fisik maupun pembangunan
mental dan spiritual memerlukan hasil penelitian sosial. Hal ini disebabkan oleh
pembangunan yang dilaksanakan hampir semuanya bermuara kepada kepentingan
masyarakat. Penelitian sosial dapat menjembatani antara kepentingan pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah atau swasta dan kepentingan masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan tidak terjadi
masalah yang menyangkut kemasyarakatan.
b. Bagi Masyarakat
Penelitian sosial dapat bermanfaat bagi masyarakat karena masyarakat dapat
mengenal watak dan kepribadian kelompok sosial tertentu serta nilai dan norma
yang berlaku pada masyarakat. Dengan mengenal watak, kepribadian, nilai, dan
norma pada suatu masyarakat tertentu, maka masyarakat lain dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dalam pergaulan hidup dengan kelompok masyarakat tersebut.
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian sosial dapat merangsang peneliti lain melakukan penelitian lanjutan,
dapat menyagkut penelitian sosial yang belum terungkap dalam penelitian sosial
yang telah dilakukan, dapat pula penelitian lain yang terkait dengan penelitian
sosial itu, seperti penelitian dampak lingkungan, perencanaan pembangunan jalan,
irigasi, dan listrik. Dengan demikian, penelitian sosial dapat merangsang pihak lain
melaksanakan penelitian lanjutan.

VI. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah
2. Seminar
3. Diskusi
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 10, Indikator 1 dan 2
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimanakah tahap-tahap menyusun dan sistematika
laporan penelitian?
 Pengetahuan Prasyarat : Tahap-tahap penyusunan dan sistematika
penulisan laporan penelitian
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji Tahap-tahap penyusunan dan
sistematika penulisan laporan penelitian, guru mengarahkan siswa
untuk mencapai tujuan sesuai sub indikator yang ada.

2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi tahap-tahap penyusunan dan 75’
sistematika penulisan laporan penelitian serta mengingatkan tata
tertib pelajaran.
 Guru membagi kelompok dan mendiskusikan tahap-tahap
penyusunan laporan penelitian.
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan
3
Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi post test kepada siswa secara random untuk mengingat 10’
kembali materi yang telah disampaikan
 Pemberian tugas menyusun laporan hasil penelitian sosial sederhana

ALOKAS
N
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
O
WAKTU
Pertemuan ke 11 dan 12, Indikator 3
1 Pendahuluan 5‘
 Salam, berdoa dan presensi
 Motivasi : Bagaimanakah mengkomunikasikan hasil laporan
penelitian?
 Pengetahuan Prasyarat : Teknik mengkomunikasikan hasil laporan
penelitian (seminar)
 Rambu – Rambu Belajar :
Siswa secara aktif mengkaji Teknik mengkomunikasikan hasil
laporan penelitian, guru mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan
sesuai sub indikator yang ada.
2 Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan garis besar materi Teknik mengkomunikasikan 75’
hasil laporan penelitian (seminar)serta mengingatkan tata tertib
pelajaran.
 Setiap kelompok mendiskusikan dan menyusun menyusun laporan
hasil penelitian.
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil laporan penelitiannya
dalam bentuk seminar.
 Guru memberikan koreksi (jika perlu) dan memberikan penguatan
serta mengarahkan siswa kepada suatu kesimpulan

3 Penutup
 Menyampaikan kesimpulan bersama-sama
 Memberi post test kepada siswa secara random untuk mengingat 10’
kembali materi yang telah disampaikan
 Pertemuan berikutnya ulangan harian (pertemuan ke-13)

VIII. MEDIA / ALAT DAN SUMBER BELAJAR

a. Alat dan Media


 OHP / transparansi hasil diskusi
 LCD
 Laptop

b. Sumber Belajar
 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3ES
 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Jaya
 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi 3, Jakarta : Gelora Aksara Pratama
 Nursal Luth dan Daniel Fernandes, Sosiologi 1 Untuk SMA Kelas XII, Jakarta, PT.
Galaxy Puspa Mega
 Tim MGMP (2010) Modul Sosiologi, Temanggung

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Non Tes


Penilain terhadap tugas kelompok meliputi aspek :
1. Keaktifan menggali sumber
2. Kemampuan bekerjasama
3. Keaktifan menyampaikan pertanyaan atau gagasan
4. Akurasi pertanyaan
5. Kemampuan menanggapi pertanyaan

PENILAIAN KETERAMPILAN BERDISKUSI

Sekolah : SMA N 1 Candiroto


Kelas : XII-IPS
Semester :2

N Aspek yang dinilai Skor Nilai


Nama
o 1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                

Keterangan :
a. Pedoman Penskoran :
4 : Sangat Baik Skor Tertinggi : 4 x 5 = 20
3 : Baik Skor Terendah : 1 x 5 = 5
2 : Cukup
1 : Kurang
b. Pedoman Kategori (Nilai)
16 - 20 : Sangat baik : A
11 - 15 : Baik : B
6 - 10 : Cukup : C
1 - 5 : Kurang : D

b. Penilaian Tes
Bentuk Tes : Tertulis
Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian

Soal Pilihan Ganda :

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Tindakan atau proses memindahkan suatu informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, figur, dan sebagainya
disebut.......
a. komunikasi d. Pengumuman
b. Pemberitahuan e. komunikan
c. komunikator
2. Pameran, poster, surat langsung, siaran pers, dan brosur dalam rangka penelitian sosial
merupakan bagian dari metode mengomunikasikan......
a. hubungan masyarakat d. Informasi sosial
b. Hubungan sosial e. hasil penelitian
c. informasi masyarakat
3. Media komunikasi yang oleh organisasi atau orang dipakai sebagai sarana promosi yang
disebarkan oleh orang atau instansi tertentu disebut......
a. Pameran d. buletin
b. Brosur e. surat langsung
c. Poster
4. Untuk mengomunikasikan penelitian sosial, sebuah brosur berisi.........
a. judul penelitian, inti sari hasil penelitian, lokasi, dan kesimpualan
b. tema, waktu, lokasi, dan denah penelitian
c. judul penelitian, tema, waktu, dan lokasi penelitian
d. judul penelitian, uraian detail, lokasi, dan kesimpulan
e. judul penelitian, uraian sekedarnya, lokasi, dan denah penelitian
5. Dalam sebuah laporan penelitian keterangan mengenai latar belakang permasalahan yang
diangkat dalam penelitian terdapat pada bagian.....
a. kesimpulan d. pendahuluan
b. analisis data e. abstrak
c. metode penelitin
6. Tiga hal pokok yang terdapat dalam bagian akhir suatu laporan penelitin adalah...........
a. implikasi penelitian, rangkuman dan abstrak
b. saran penelitian, rangkuman dan abstrak
c. rangkuman singkat, implikasi penelitian dan saarn untuk penelitin selanjutnya
d. implikasi penelitian, metode penelitian
e. metode penelitian, analisis data dan saran penelitian
7. Laporan penelitian harus sistematis artinya....
a. penulis harus mengungkapkan apa adanya dan tidak mengada-ngada
b. tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan
c. segala informasi yang tertulis dapat mengungkapkan sesuatu secara jernih
d. selalu dapat menerima pembaharuan dan kebenarannya dapat diuji
e. tulisan harus benar berdasarkan aturan yang baku
8. Lampiran, indeks dan daftar pustaka dalam laporan penelitian merupakan unsur dari
bagian.....
a. pendauluan d. metode penelitian
b. kata pengantar e. penutup
c. isi laporan
9. Hal-hal yang membahas secara lengkap dan terperinci cara-cara mengumpulkan dan
mengolah data pada bagian.....
a. pendahuluan d. hasil dan pembahasan
b. landasan teori e. kesimpulan dan saran
c. metodologi penelitian
10. Jika laporan penelitian ditujukan kepada masyarakat umum, maka bentuk laporan
sebaiknya berupa....
a. artikel ilmiah d. brosur
b. monografi e. makalah
c. desertasi

Rambu-rambu jawaban :

1. A 6. C
2. C 7. E
3. B 8. E
4. A 9. C
5. D 10. D

Rancangan penilaian kognitif :

N Jumlah
Nama Siswa Nilai
o Pilihan Benar
1      
2      
3      
4      
5      

Keterangan : NILAI = Jumlah Pilihan Benar X 10

Soal Ulangan KD 6

Soal Uraian :

1. Mengapa dalam menyusun laporan harus komunikatif dan sistematis?


2. Sebutkan isi bagian pendahuluan dalam penyusunan laporan penelitian!
3. Sebutkan yang termasuk bagian penutup laporan penelitian!
4. Sebutkan yang termasuk bagian isi laporan penelitian!
5. Apakah manfaat penelitian bagi masyarakat?

Rambu-rambu kunci jawaban :


1. Dalam menyusun laporan penelitian harus ditulis sesuai denga urutan yang benar
(sistematis), sehingga akan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Setelah membaca
laporan pembaca akan dapat member masukan dan sran terhadap kekurangan laporan.
2. Bagian pendahuluan (preliminary materals) antara lain berisi :
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Daftar table
e. Daftar gambar/ilustrasi atau diagram-diagram

3. Bagian penutup berisi :


a. Kepustakaan
b. Lampiran
c. Indeks

4. Isi laporan mencakup :


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Permasalahan
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian sebelumnya
2. Kerangka Teori
3. Hipotesis
BAB III METODOLOGI
1. Pendekatan Penelitian
2. Jenis Penelitian
3. Subjek Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisa Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran atau rekomendasi

5. Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah :


Penelitian sosial dapat bermanfaat bagi masyarakat karena masyarakat dapat mengenal
watak dan kepribadian kelompok sosial tertentu serta nilai dan norma yang berlaku pada
masyarakat. Dengan mengenal watak, kepribadian, nilai, dan norma pada suatu masyarakat
tertentu, maka masyarakat lain dapat dengan mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan
hidup dengan kelompok masyarakat tersebut.

Rancangan penilaian kognitif :

Jumlah
N Skor Jawaban Nilai
Nama Skor
o
1 2 3 4 5
1                
2                
3                
4                
5                
6                
7                
Penskoran : Setiap soal nilai maksimal 10.
NILAI = Nilai maksimal setiap soal dijumlah kemudian dikalikan 2

Program tindak lanjut :

- Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih


- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya
kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat
pencapaiannya lebih dari 65%

Temanggung,

Mengetahui Guru Sosiologi


Kepala Sekolah

You might also like