You are on page 1of 58

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi umum Lembaga Pemasyarakatan

Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa disebut dengan LAPAS

atau LP merupakan tempat untuk melakukan pembinaan

terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Sebelum

dikenal istilah lapas di Indonesia, Lapas lebih dikenal dengan istilah penjara.

Lembaga Pemasyarakatn merupakan Unit Pelaksana Teknis dibawah

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia (Dahulu Departement Kehakiman). Pemasyarakatan dinyatakan

sebagai suatu sistem pembinaan terhadap para pelanggar hukum dan

sebagai suatu pengejawantahan keadilan yang bertujuan untuk mencapai

reintegrasi sosial atau pulihnya kesatuan hubungan antara Warga Binaan

Pemasyarakatan dengan masyarakat.

Penghuni Lembaga Pemasyarakatan tidak hanya berisikan narapidana

(napi) namun dapat pula diisi oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

bisa juga yang statusnya masih tahanan1, maksudnya orang tersebut masih

berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan bersalah atau tidak

oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang menangani pembinaan narapidana dan

1
Dikenal lima jenis tahanan yang dapat ditempatkan dalam Lapas itu sendiri yaitu A1 (Tahanan polisi),
A2 (Tahanan penuntut umum), A3 (Tahanan Pengadilan Negeri), A4 (Tahanan Pengadilan Tinggi), A5
(Tahanan Mahkamah Agung)

1
tahanan di lembaga pemasyarakatan di sebut dengan Petugas

Pemasyarakatan, atau dahulu lebih di kenal dengan istilah sipir penjara.

Konsep pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman DR.

Sahardjo pada tahun 1962 dan kemudian ditetapkan oleh Presiden Sukarno

pada tanggal 27 April 1964 dan tercermin didalam Undang-Undang Nomor 12

tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Sistem pemenjaraan yang sangat menekankan pada unsur balas

dendam dan penjeraan yang disertai dengan lembaga "rumah penjara"

secara berangsur-angsur dipandang sebagai suatu sistem dan sarana yang

tidak sejalan dengan konsep rehabilitasi dan reintegrasi sosial, agar

Narapidana menyadari kesalahannya, tidak lagi berkehendak untuk

melakukan tindak pidana dan kembali menjadi warga masyarakat yang

bertanggung jawab bagi diri, keluarga, dan lingkungannya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka sejak tahun 1964 sistem

pembinaan bagi Narapidana dan Anak Pidana telah berubah secara

mendasar, yaitu dari sistem kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan.

Begitu pula institusinya yang semula disebut rumah penjara dan rumah

pendidikan negara berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan berdasarkan

Surat Instruksi Kepala Direktorat Pemasyarakatan Nomor J.H.G.8/506

tanggal 17 Juni 1964.

2
Sistem Pemasyarakatan merupakan satu rangkaian kesatuan

penegakan hukum pidana, oleh karena itu pelaksanaannya tidak dapat

dipisahkan dari pengembangan konsepsi umum mengenai pemidanaan.

Narapidana bukan saja obyek melainkan juga subyek yang tidak berbeda dari

manusia lainnya yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan atau

kekhilafan yang dapat dikenakan pidana, sehingga tidak harus diberantas.

Suatu hal yang seharusnya diberantas yaitu faktor-faktor yang dapat

menyebabkan narapidana berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum,

kesusilaan, agama, atau kewajiban-kewajiban sosial lain yang dapat

dikenakan pidana.

Pemidanaan adalah upaya untuk menyadarkan narapidana atau anak

pidana agar menyesali perbuatannya dan mengembalikannya menjadi warga

masyarakat yang baik, taat kepada hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai moral,

sosial dan keagamaan, sehingga tercapai kehidupan masyarakat yang aman,

tertib, dan damai. Anak yang bersalah pembinaannya ditempatkan di

Lembaga Pemasyarakatan Anak. Penempatan anak yang bersalah ke dalam

Lembaga Pemasyarakatan Anak, dipisah-pisahkan sesuai dengan status

mereka masing-masing yaitu Anak Pidana, Anak Negara, dan Anak Sipil.

Perbedaan status anak tersebut menjadi dasar pembedaan pembinaan yang

dilakukan terhadap mereka.

Lembaga Pemasyarakatan sebagai ujung tombak pelaksanaan asas

pengayoman merupakan tempat untuk mencapai tujuan tersebut di atas

3
melalui pendidikan, rehabilitasi, dan reintegrasi. Sejalan dengan peran

Lembaga Pemasyarakatan tersebut, maka tepatlah apabila Petugas

Pemasyarakatan yang melaksanakan tugas pembinaan dan pengamanan

Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Undang-undang ini ditetapkan

sebagai Pejabat Fungsional Penegak Hukum. Sistem Pemasyarakatan

disamping bertujuan untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan

sebagai warga yang baik juga bertujuan untuk melindungi masyarakat

terhadap kemungkinan diulanginya tindak pidana oleh Warga Binaan

Pemasyarakatan, serta merupakan penerapan dan bagian yang tak

terpisahkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam sistem pemasyarakatan, narapidana, anak didik

pemasyarakatan, atau klien pemasyarakatan berhak mendapat pembinaan

rohani dan jasmani serta dijamin hak-hak mereka untuk menjalankan

ibadahnya, berhubungan dengan pihak luar baik keluarga maupun pihak lain,

memperoleh informasi baik melalui media cetak maupun elektronik,

memperoleh pendidikan yang layak dan lain sebagainya. Untuk

melaksanakan sistem pemasyarakatan tersebut, diperlukan juga

keikutsertaan masyarakat, baik dengan mengadakan kerja sama dalam

pembinaan maupun dengan sikap bersedia menerima kembali Warga Binaan

Pemasyarakatan yang telah selesai menjalani pidananya. Selanjutnya untuk

menjamin terselenggaranya hak-hak tersebut, selain diadakan Unit

Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang secara langsung melaksanakan

4
pembinaan, diadakan pula Balai Pertimbangan Pemasyarakatan yang

memberi saran dan pertimbangan kepada Menteri mengenai pelaksanaan

sistem pemasyarakatan dan Tim Pengamat Pemasyarakatan yang memberi

saran mengenai program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di

setiap Unit Pelaksana Teknis dan berbagai sarana penunjang lainnya.

Sama halnya dengan daerah-daerah yang tersebar di Indonesia,

Sulawesi-Selatan tepatnya di Makassar pun memiliki lembaga

pemasyarakatan yang berdomisili di Jalan Sultan Alauddin No.191 Gunung

Sari Makassar. Lembaga pemasyarakatan Klas I makassar memiliki luas

tanah 94.069 m2 yang status pemilikannya adalah hak milik, sedangkan luas

bangunan seluruhnya 29.610 m2.

Adapun visi dan misi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar yaitu:

VISI:

 Terwujudnya Lapas Klas I Makassar

 Tangguh dalam pembinaan

 Prima dalam pelayanan

 Unggul dalam pengamanan

MISI:

 Meningkatkan pelayanan serta terwujudnya suasana aman dan tertib

menuju tercapainya warga binaan yang serta berakhlak mulia,

berguna bagi keluarga, bangsa dan negara.

5
Adapun proses masuknya narapidana/anak didik pemasyarakatan

kedalam Lembaga pemasyarakatan yaitu:

a. Alur Masuknya Napi

Narapidana/anak didik pemasyarakatan Petugas Portir

(Tahanan / Napi Baru / Napi Pindahan) Karupam

(Kepala Regu Pengamanan)

Perawatan
Bendaharawan Rutin Pembinaan
Pendaftaran
Kalapas
KPLP
(Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan)

Blok/kamar
b. Alur Keluarnya Napi
Blok / Kamar KPLP / KARUPAM PORTIR

Keluar / bebas2

B. Bidang-bidang kerja dan peran masing-masing bidang


2
Keluar atau bebasnya dikarenakan pertama selesai menjalani pidana / bebas, kedua izin luar biasa
(adanya kematian, menjadi wali nikah, ahli waris sakit untuk dirujuk), ketiga proses integrasi (CMB,
CMK, PB, CB, Asmilasi), keempat dipindahkan kelapas atau UPT lain

6
a. Bidang kegiatan kerja

Bidang kegiatan kerja merupakan salah satu bidang yang

tercakup dalam struktur organisasi lembaga permasyarakatan. Bidang

kegiatan kerja membawahi 3 seksi kegiatan kerja yaitu :

1. Seksi bimbingan kerja (BIMKER)

Tugas dari seksi bimbingan kerja adalah memberikan

bimbingan kerja berupa kegiatan keterampilan, kerajinan tangan

kepada para warga binaan LAPAS sebagai bekal bagi mereka agar

para warga binaan memiliki keahlian khusus (skill). Tujuan yang ingin

dicapai dari program ini adalah agar para warga binaan dapat hidup

mandiri dan memiliki manfaat dengan keahliannya masing-masing

setelah masa tahanannya selesai.

2. Seksi sarana kerja

Tugas dari seksi sarana kerja adalah menyiapkan segala

macam bahan dan alat yang dibutuhkan dalam mengerjakan

berbagai kegiatan kerja.

3. Seksi Pengelolaan hasil kerja

Tugas dari seksi pengelolaan hasil kerja adalah memasarkan

produk yang dihasilkan dari kegiatan kerja. Produk kegiatan kerja

merupakan hasil dari kreativitas para warga binaan.

b. Bidang pembinaan

7
Mengkoordinasikan pembinaan narapidana dalam lingkungan LP

dengan melaksanakan registrasi, membuat statistik serta dokumentasi

sidik jari, memberikan bimbingan kemasyarakatan, mengurus

kesehatan dan perawat sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar

para napi siap dikembalikan kemasyarakat. Bidang pembinaan terbagi

atas tiga seksi yaitu

- seksi bidang pembinaan masyarakat

Menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan di bidang fisik,

mental dan rohani serta meningkatkan pengetahuan asimilasi

narapidana atau anak didik sesuai peraturan maupun petunjuk

yang berlaku dalam rangka pelaksanaan sebahagian tugas

pemasyarakatan.

- seksi bidang registrasi dan

Melaksanakan pencatatan dan membuat statistik serta

dokumentasi narapidana dan anak didik sesuai dengan data dalam

rangka pelaksanaan tugas pemasyarakatan.

- seksi bidang perawatan.

Melaksanakan pengurusan kesehatan bagi narapidana dan anak

didik serta memberikan perawatan dengan menyediakan fasilitas

pengobatan, konsumsi makanan dalam rangka pemeliharaan dan

8
peningkatan kesehaan dan kesejahteraan narapidan dan anak

didik.

c. Bidang administrasi, keamanan dan tata tertib

Bidang administrasi keamanan dan tata tertib (KAMTIB) merupakan

salah satu bidang yang tercakup dalam suatu struktur organisasi

lembaga pemasyarakatan. Bidang keamanan dan tata tertib terdiri dari

2 kasie yaitu:

1. Kasie Pelaporan

Tugas dari Kasie Pelaporan adalah melaksanakan tugas pelaporan

keamanan dan tata tertib secara berkala. Berdasarkan laporan harian

berita acara yang dibuat oleh Satuan Pengamanan yang bertugas

sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka

menegakkan keamanan dan ketertiban.

2. Kasie Keamanan

Tugas dari Kasie Keamanan adalah menyelenggarakan tugas

pengamanan dan ketertiban dengan mengatur atau memuat jadwal

tugas penggunaan perlengkapan pengamanan dan penempatan

petugas juga sesuai aturan dan petunjuk yang berlaku agar tercipta

suasana aman dan tertib lingkungan LAPAS.

9
d. Bidang Tata Usaha

Bidang Tata Usaha merupakan salah satu bidang yang tercakup

dalam suatu struktur organisasi lembaga permasyarakatan. Bagian ini

memiliki tugas untuk melakukan urusan kepegawaian, keuangan, dan

umum. Oleh karena itu segala urusan kepegawaian, keuangan dan

umum dilakukan di bagian ini. Dalam pelaksanaan tugasnya bidang

Tata Usaha dibagi dalam 3 bagian yaitu:

1. Bagian Umum

Bagian umum bertugas menginventarisasi (penataan dan

pengawasan peralatan kantor), pemeliharaan inventaris dan

pembuatan laporan inventaris.

2. Bagian Kepegawaian

Bagian kepegawaian bertugasmenganalisa data kepegawaian dan

usulan-usulan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai.

3. Bagian Keuangan.

Bagian keuangan bertugas membuat daftar gaji pegawai, membuat

laporan BAP keuangan, membuat SK kenaikan gaji berkala,

membuat SKPP pegawai.

10
KALAPAS

KPLP

KEGIATAN KERJA
PEMBINAAN KAMBTIB TATA USAHA

SEKSI PENGELOLAAN
SEKSI REGISTRASI
KERJA KASIE PELAPORAN BAGIAN KEPEGAWAAIAN

SEKSI BIMBINGAN
SEKSI PERAWATAN KASIE KEAMANAN BAGIAN KEUANGAN
KERJA

BAGIAN UMUM
SEKSI SARANA
SEKSI BIMPAS
KERJA

C. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis rumuskan yaitu:

a. Tugas-tugas apa sajakah yang dilaksanakan oleh bidang Kegiatan

Kerja, Pembinaan, Administrasi Keamanan dan Tata Tertib, dan Tata

Usaha dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar?

b. Bagaimana mekanisme pelaksanaan masing-masing tugas dari bidang

Kegiatan Kerja, Pembinaan, Administrasi Keamanan dan Tata Tertib

dan Tata Usaha dalam Lembaga Permasyarakatan Klas I Makassar?

c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan masing-

masing dari tugas bidang Kegiatan Kerja, Pembinaan, Administrasi

Keamanan dan Tata Tertib dan Tata Usaha?

11
BAB II

HASIL DAN MEKANISME MAGANG BULAN PERTAMA

A. Mekanisme Magang

Proses pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi Hukum (KKN-PH)

angkatan IV tahun 2010 ini dibagi atas 2 (dua), yaitu Program kerja Internal

dan Program Kerja Eksternal. Program Kerja Internal difokuskan pada proses

magang di instansi lokasi KKN-PH secara individual setiap mahasiswa.

Sedangkan Program Kerja Eksternal difokuskan pada aktivitas kelompok.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut terbagi dalam dua jenis, yaitu

Kegiatan Wajib yang bersifat sosialisasi produk-produk hukum dan Kegiatan

Pilihan yang jenis kegiatannya diserahkan langsung ke masing-masing

kelompok untuk merancangnya.

Secara teknis, proses dan mekanisme magang yang dilaksanakan

pada bulan pertama ini oleh mahasiswa KKN-PH yang berlokasi di Lembaga

Pemasyarakatan Klas I Makassar adalah sebagai berikut :

1. Hari kerja adalah 6 (enam) hari, yaitu hari senin sampai sabtu

2. Setiap mahasiswa yang magang di Lembaga Pemasyarakatan Klas I

Makassar tidak diadakan perpindahan unit kerja (Rolling) melainkan

setiap kelompok memfokuskan pada masing-masing bidang atau bagian

unit kerja di Lembaga Permasyarkatan itu sendiri yang dimana dari 16

12
orang peserta KKN yang melaksanakan magang dibagi dalam 4 Tim

kerja, yaitu:

Bidang Kegiatan Kerja

Tim I : - Arwan

- Bambang Sulistiono

- Sarah Mahardika

- Ayu Amalia

Bidang Pembinaan

Tim II : - Muh. Nur Udpa

- Muh. Riswan Amir

- Andi Nur Auliyah

- Harma Satriana D

Bidang Administrasi, Keamanan dan Tata Tertib

Tim III : - Ario Putra

- Bayu Saputra

- Rahmi Mayasari

- Jenni Rante Allo

13
Bidang Tata Usaha

Tim IV : - Andi Suryawan A

- Irfandi

- Yuyun Astuti

- Meldyasti R.

3. Dalam Pelaksanaan Magang ini, MPL tidak mengadakan perpindahan unit

kerja (Rolling).

4. Jadwal Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 5 juli sampai 13 juli

2010 dan berlangsung dari jam 08.00 – 12.00 WITA.

B. Hasil dan Temuan

Selama kegiatan magang dilakukan, peserta KKN PH memperoleh

Hasil dan temuan mengenai tugas-tugas yang dilakukan oleh setiap bidang

atau bagian dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar, Adapun

tugas-tugas dari bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut :

BIDANG KEGIATAN KERJA

1. Kepala Bidang Kegiatan Kerja yang dibawahi langsung oleh

I.B.Ardana

Uraian Tugas :

 Menyusun

14
 Memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani

 Menyelenggarakan latihan olahraga

 Melaksanakan kegiatan asimilasi, pembebasan bersyarakat (PB), cuti

menjelang bebas (CMB), cuti mengunjungi keluarga (CMK), dan izin

khusus narapidana

 Melaksanakan ketatausahaan seksi bimbingan kemasyarakatan

 Melaksanakan ketatausahaan seksi bimbingan kemasyarakatan

 Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan

1.1. Seksi Bimbingan Kerja yang dibawahi oleh Drs. Hamzah

Laptur

Tugas Pokok Dan Fungsi :

 Memberikan bimbingan dan petunjuk dalam rangka memberikan

keterampilan kepada narapidana/anak didik dalam lingkungan

lembaga pemasyarakatan.

Uraian Tugas :

 Menyusun rencana kerja seksi bimbingan kerja

15
 Melaksanakan instruksi atasan dan memberikan bimbingan kerja

kepada narapidana/anak didik.

 Memberikan keterampilan dari narapidana yang menonjol sebagai

tutor sesame narapidana/anak didik dalam pembuatan barang-barang

produksi.

 Memberikan penilaian pelaksanaan pekerja bawahan.

 Melakukan bimbingan pegawai bawahan.

 Melaksanakan ketatausahaan dalam seksi bimbingan kerja.

 Melakukan pengawasan melekat (waskat).

 Menyusun laporan seksi bimbingan kerja.

1.2. Seksi Pengelolaan Hasil Kerja yang dibawahi oleh Andi Nur Ali

SH

Tugas, tanggung jawab dan wewenang :

 Mengelola hasil kerja narapidana

 Melapor pada KaBid kegiatan kerja tentang hasil produksi

 Menerima hasil produksi dari seksi bimbingan kerja

 Memasaran hasil produksi

16
 Menyimpan tabanas narapidana

1.3. Seksi Sarana Kerja

BIDANG PEMBINAAN

Tugas pokok dari bidang pembinaan itu sendiri yaitu:

 menetapkan rencana kerja bidang pembinaan napi

 mengkoordinasikan pelaksanaan tugas registrasi dan membuat

statistic serta dokumentasi sidik jari

 mengkoordinasikan pemberian bimbingan kemasyarakatan

 mengkoordinasikan pengurusan kesehatan dan memberikan

perawatan bagi napi

 melakukan, mengesahkan penilaian pelaksanaan pekerjaan pejabat

bawahan

 melakukan pembinaan pegawai dalam lingkungan bidang pembinaan

napi

 mengkoordinasikan ketatausahaan dalam lingkungan bidang

pembinaan napi

17
 menyiapkan bahan tanggapan RASTAP A-B dan LHP sebagai bahan

petunjuk penyelenggaraan masalah

 melakukan pengawasan melekat dalam lingkungan bidang pembinaan

napi

 melakukan tindak lanjut yang tertuang dalam LHP

 melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KAKANWIL

 menyiapkan dan menyusun laporan bidang pembinaan napi

1. Mekanisme pelaksanaan tugas dari bidang pembinaan

Bidang pembinaan sendiri terbagi atas beberapa seksi yaitu seksi bimbingan

pemasyarakatan, seksi registrasi, dan seksi perawatan itu sendiri.

a. SEKSI BIMBINGAN PEMASYARAKATAN.

Menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan di bidang fisik, mental dan

rohani serta meningkatkan pengetahuan asimilasi narapidana atau anak

didik sesuai peraturan maupun petunjuk yang berlaku dalam rangka

pelaksanaan sebahagian tugas pemasyarakatan

Tugas seksi bimbingan pemasyarakatan itu sendiri terbagi dalam tiap-

tiap bagian, adapun pembagiannya yaitu:

 Menyusun rencana kerja seksi bimbingan kemasyarakatan

18
 Memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani

 Menyelenggarakan latihan olahraga

 Melaksanakan kegiatan asimilasi, pembebasan bersyarakat (PB), cuti

menjelang bebas (CMB), cuti mengunjungi keluarga (CMK), dan izin

khusus narapidana

 Melaksanakan ketatausahaan seksi bimbingan kemasyarakatan

 Melaksanakan ketatausahaan seksi bimbingan kemasyarakatan

 Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan

 Yang dibawahi langsung oleh Drs. Parman Seran

 Menghitung tahap pembinaan

 Menyusun program usul PB/CMB

 Mengurus administrasi usul PB/CMB

 Mengantar napi yang mendapatkan SK PB/CMB

 Melaksanakan kegiatan olahraga dan kesenian

 Yang dibawahi langsung oleh Suwandi, Amd. Ip, S.H.

 Membuat pengantar surat jaminan/pernyataan keluarga WBP

19
 Mengisi kartu pembinaan

 Melayani permohonan izin luar biasa

 Mengkoordinir kegiatan WBP

 Notulis TPP

Yang dibawahi langsung oleh Martha Karabua

 Menghitung tahap pembinaan

 Menginventaris surat masuk/keluar

 Mengantar napi yang mendapatkan SK PB/CMB

 Membuat laporan bulanan

Yang dibawahi langsung oleh Abd. Haris, S.H.

 Mengurus pembinaan rohani islam terhadap WBP

 Mengadakan koordinasi dengan pihak departement agama dan

lembaga dakwah Islam

 Menyelenggarakan latihan olahraga

 Mengantar napi yang mendapatkan SK PB/CMB

 Menghitung tahap pembinaan

20
 Membuat laporan bulanan

Yang dibawahi langsung Andi Moh. Hamka, S. Hi., M.H.

 Melayani konsultasi interpersonal WBP

 Membuat pengantar LITMAS

 Mencatat pelanggaran WBP

 Mengisi kartu pembinaan

 Menyelenggarakan latihan olahraga

Yang dibawahi langsung oleh Sira Te’dang Patendean, S.Psi

 Mengurus pendidikan Paket A dan Paket B

 Mengelola perpustakaan dalam lapas

 Menyelenggarakan latihan olahraga

 Menghitung tahap pembinaan

Yang dibawahi langsung oleh Budi Prayitno

Bidang pembinaan sendiri mengenal TPP atau Tim Pengamat

Pemasyarakatan. Secara terperinci tugas TPP yaitu memberikan

saran dan pertimbangan kepada KaLapas mengenai:

21
a. Bentuk dan program pembinaan napi/anak didik pemasyarakatan

b. Penilaian/evaluasi terhadap pelaksanaan program pembinaan

napi/anak didik pemasyarakatan

c. Penerimaan keluhan dan pengaduan dari napi/anak didik

pemasyarakatan

d. Pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum oleh napi/anak didik

pemasyarakatan, untuk diambil tindakan cepat dan tepat. Serta

masalah lain yang timbul dalam pelaksanaan pembinaan napi

Dalam melaksanakan tugasnya, TPP memiliki fungsi sebagai

a. Merencanakan dan melaksanakan persidangan-persidangan

b. Melaksanakan tata tertib administrasi persidangan, invetarisasi dan

dokumentasi

c. Membuat rekomendasi dan risalah sidang TPP kepada KaLapas

d. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan pembinaan napi/anak didik

pemasyarakatan.

Pemberian Asimilasi, cuti menjelang bebas (CMB), cuti menjenguk keluarga

(CMK), pembebasan bersyarat (PB), cuti bebas, dan izin khusus narapidana

22
diberikan berdasarkan hasil pertimbangan TPP (Tim Pengamat

Pemasyarakatan).

b. SEKSI REGISTRASI.

Melaksanakan pencatatan dan membuat statistic serta dokumentasi

narapidana dan anak didik sesuai dengan data dalam rangka pelaksanaan

tugas pemasyarakatan.

Uraian Tugas :

a. Menyusun rencana kerja seksi registrasi.

b. Melaksanakan pencatatan napi dan anak didik baru yang diterima

pengadilan Negri

c. Melaksanakan pencatatankunjungan keluarga sesuai dengan prosedur

yang berlaku

d. Melaksanakan pencatatan data napi atau anak didik yang akan

dikeluarkan

e. Membuat usulan remisi bagi napi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

f. Membuat statistic dan dokumentasi sidik jari napi dan anak didk

g. Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan

23
h. Melaksanakan bimbingan pegawai bawahan

i. Melaksanakan ketatausahaan dalam seksi registrasi

j. Melakukan pengwasan melekat (Waskat)

k. Menyusun laporan seksi registrasi

c. SEKSI PERAWATAN

Melaksanakan pengurusan kesehatan bagi narapidana dan anak didik

serta memberikan perawatan dengan menyediakan fasilitas pengobatan,

konsumsi makanan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan

kesehaan dan kesejahteraan narapidan dan anak didik.

Uraian Tugas :

a. Menyusun rencana kerja seksi perawatan

b. Mengurus kesehatan napi dan anak didik

c. Memberikan pakaian dan perlengkapan inventaris

d. Menyelenggarakan pengawasan makanan

e. memberikan penilaian pelaksanan pekerjaan pegawai bawahan

f. melakukan bimbingan pegawai bawahan

g. melaksanakan ketatausahaan dalam seksi perwatan

24
h. melakukan pengawasan melekat (Waskat)

i. Menyusun laporan seksi perawatan.

Seksi keperawatan sendiri terbagi lagi dalam dua bagian yaitu bagian

kesehatan dan bagian dapur. Adapun uraian tugas tersebut yaitu:

- bagian kesehatan

 memeriksa napi atau tahanan yang baru masuk lapas

 memberikan pelayanan kesehatan terhadap napi yang sakit

 memberikan rujukan kepada napi yang sakit apabila di anggap perlu

kerumah sakit luar atau dokter

 memeriksa napi yang meninggal dalam lapas

 membuat surat keterangan kematian

 memeriksa kesehatan napi secara berkala

 memeriksa napi yang akan mengikuti sidang pengadilan baik sebagai

saksi maupun terdakwa

 memeriksa dan membuat keterangan sehat bagi napi yang akan di

usul untuk memperoleh PB, CMB.

 memeriksa contoh menu makanan napi yang sudah masak

25
 memeriksa BAMA mental napi yang baru masuk

 melaksanakan konseling untuk tes CD, 4, napi narkoba untuk

menentukan adanya penyakit HIV/AIDS.

yang dibawahi oleh Dr.Hj.Vonny Ramli

 memeriksa napi/tahanan yang baru masuk lapas

 memberikan pelayanan kesehatan terhadap napi yang sakit

 memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada napi yang sakit

 memberikan rujukan kepada napi yang sakit gigi apabila di anggap

perlu kerumah sakit gigi/dokter ahli gigi

 memeriksa kesehatan gigi napi secara berkala

 memeriksa contoh menu makanan napi yang sudah masak

 membuat permintaan obat-obatan dan alat yang sesuai dengan

kebutuhan

yang dibawahi oleh Drg. Asmena Sanusi

 memberikan pelayanan kesehatan bagi napi/tahanan yang sakit

 memeriksa kesehatan napi/ tahanan yang baru masuk lapas

26
 memeriksa contoh menu makanan napi yang sudah masak

 mengurus adm. napi yang di rujuk kerumah sakit luar/dokter ahli

 mendampingi napi yang dirujuk kerumah sakit luar

 memeriksa kesehatan napi secara berkala

 merawat napi yang di opname di bangsal kesehatan lapas

 mengontrol napi yang di rawat di rumah sakit luar

 mengurus pengadaan obat-obatan

 membuat laporan bulanan

yang dibawahi oleh Muhammad Syukur

 memberikan pelayanana kesehatan kepada napi yang sakit

 memeriksa kesehatan napi/ tahanan yang baru masuk lapas

 mencatat jumlah napi yang berobat setiap hari

 mencatat penggunaan obat-obatan

 mambuat permintaan obat-obatan yang di butuhkan setiap bulan

 memeriksa contoh menu makanan napi yang sudah masak

27
 memeriksa kesehatan napi secara berkala

 mendampingi napi wanita yang di rujuk kerumah sakit luat/dokter

ahli

 merawat napi yang di opname dibangsal kesehatan lapas

 melakukan tes kehamilan bagi napi wanita yang baru masuk apabila

di anggap perlu

 membuat laporan bulanan

yang dibawahi oleh Erawati Amk

 memberikan pelayanan kesehatan kepada napi yang sakit

 memeriksa kesehatan napi / tahanan yang baru masuk lapas

 mencatat jumlah napi yang berobat setiap hari

 mencatat penggunaan obat-obatan

 membuat permintaan obat-obatan yang dilakukan setiap bulan

 memeriksa contoh menu makanan napi yang sudah masak

 memeriksa kesehatan napi secara berkala

28
 mendampingi napi wanita yang dirujuk kerumah sakit luar/dokter

ahli

 merawat napi yang diopname dibangsal kesehatan Lapas

 melakukan tes kehamilan bagi napi wanita yang baru masuk yang

apabila dianggap perlu

 melakukan pemeriksaan TB apabila ada gejala-gejal penyakit

tersebut

 melakukan tes VCT apabila dianggap perlu

 membuat laporan bulanan

Yang dibawahi oleh Delcaria Amir, AMK, SKm

Bagian Dapur

 Menerima BAMA mentah yang bar masuk dan mencatat jumlah

kebutuhan

 Membuat manajer bon setiap hari

 Membuat administrasi bahan makanan napi

 Mengawasi pelaksanaan pembagian makanan

 Mengurus penerimaan beras dari bulog

29
 Mengawasi alat-alat perlengkapan dapur

 Menyediakan contoh makanan

 Mencatat dan melaporkan jumlah seluruh pemakaian jenis BAMA

yang digunakan setiap bulan

 Mengawasi kebersihan dapur

Yang dibawahi oleh Djamaluddin

 Mengawasi napi yang bekerja didapur

 Mengawasi pengolahan bahan makanan

 Mengawasi pembagian makanan

 Menerima BAMA yang masuk dan mencatat jenis dan jumlahnya

 Mengawasi perlengkapan dapur

 Mengawasi kebersihan dapur

Yang dibawahi oleh Cht. liling Padang

 mengawasi napi yang bekerja di dapur.

 mengawasi pengolahan bahan makanan.

 mengawasi pembagian makanan

30
 menerima BAMA yang masuk dan mencatat jenis dab jumlahnya.

 mengawasi perlengkapan dapur.

 mengawasi kebersihan dapur.

Yang bibawahi oleh H.M.Yasim

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dari bidang

pembinaan

Faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanaan tugas dari bidang pembinaan

adalah sebagai berikut:

1. Seksi Registrasi

a. Faktor penghambat

 Khusus untuk bagi napi anak-anak tidak dapat di tempatkan

di lapas khusus anak-anak, hal ini di sebabkan agar orang

tua dapat menjenguk anaknya.

 Terkadang putusan pengadilan maupun upaya hukum

lainnya terlambat dikirim ke lapas

b. Faktor pendukung

31
Proses pelaksanaan tugasnya dibantu oleh komputer, yang baru

diperoleh beberapa bulan ini.

2. Seksi BIMPAS

a. Faktor Penghambat

Adanya sebagian keluarga dari napi yang tidak ingin memberikan

surat jaminannya yang di karenakan oleh factor ketidak

harmonisan keluarga dari napi tersebut sehingga tidak dapat

diberikan CMK.

3. Seksi Perawatan

a. Faktor Penghambat

 Kurangnya fasilitas seperti laboratorium dan alat medis

lainnya sehingga apabila ada napi yang sakit harus di rujuk

ke rumah sakit.

 Kurangnya Sumber Daya Manusia seperti dokter spesialis

dan perawat.

b. Faktor Pendukung

32
 LAPAS telah mendapatkan kemudahan dengan adanya

kebijakan 5 Mentri atau JAMKESMAS untuk narapidana

yang akan menjalani perawatan secara medis di rumah sakit

umum..

 Terpenuhinya peralatan dasar dalam melakukan perawatan

Medis.

BIDANG ADMINISTRASI, KEAMANAN dan TATA TERTIB

Tugas pokok bidang administrasi keamanan dan tata tertib (KAMTIB) :

a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian

tugas pengamanan.

b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan

yang bertugas serta menyiapkan laporan berkala dibidang keamanan

dan menegakkan tata tertib.

Dalam Mekanisme pelaksanaan tugas bidang administrasi keamanan dan

tata tertib (KAMTIB) terdiri dari dua seksi bagian yaitu sebagai berikut :

1. Seksi keamanan

Seksi keamanan mempunyai tugas yaitu menyelenggarakan tugas

pengamanan dan ketertiban dengan mengatur atau membuat jadwal

tugas penggunaan perlengkapan pengamanan dan penempatan

33
petugas juga sesuai aturan dan petunjuk yang berlaku agar tercipta

suasana aman dan tertib lingkungan LAPAS.

Adapun tugas dari Seksi keamanan yaitu terdiri dari beberapa bagian yaitu :

a) Yang di bawahi Drs. Luluk Kuncoro, S.H

- Mengatur rencana kerja seksi keamanan.

- Mengatur jadwal tugas penjagaan lewat KPLP.

- Melakukan pengawasan dan pengurusan surat perlengkapan

keamanan.

- Melakukan penelitian isi laporan dari petugas blok Napi.

- Melakukan pengaturan, pengontrolan pos-pos jaga dalam

kebersihan keindahan sekitar blok napi.

- Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai bawahan.

- Melakukan bimbingan pegawai bawahan.

- Melaksanakan ketatausahaan dalam seksi keamanan.

- Melakukan pengawasan melekat.

- Menyusun laporan seksi keamanan.

b) Yang di bawahi oleh Abdul Manaf, S.Sos

- Membuat jadwal/roster tugas di bidang keamanan

- Membuat BAP Napi yang melakukan pelanggaran

- Merawat/menyimpan senjata api dan amunisi serta sarana

keamanan lainnya

34
- Membuat laporan kepemilikan/pemakaian senjata api dan amunisi

ke :

a. Kapoltabes

b. Kapolda

- Menyiapkan papan nama/identitas narapidana di tiap-tiap blok

kamar

c) Yang dibawahi oleh Arman, S.H

- Membuat laporan berkala di bidang keamanan dan ketertiban

 Pelanggaran melarikan diri/ tertangkap kembali

 Gangguan keamanan ketertiban

 Penggeledahan

 Daftar : Nama-nama penghuni, warga binaan yang

mendapat izin keluar LAPAS.

- Membuat resume harian penjagaan

- Menyiapkan sarana administrasi keamanan.

2. Seksi pelaporan

Seksi pelaporan mempunyai tugas melaksanakan tugas pelaporan

keamanan dan tata tertib secara berkala. Berdasarkan laporan harian

berita acara yang dibuat oleh Satuan Pengamanan yang bertugas

sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka

menegakkan keamanan dan ketertiban.

35
Seksi pelaporan dalam menjalankan tugasnya terdiri dari beberapa bagian

yaitu :

a) Yang dibawahi oleh Drs. Rasbil.

- Menyusun rencana kerja seksi pelaporan dan tata tertib.

- Menerima laporan hariandan berita acara dari satuan pengamanan

yang bertugas.

- Menyusun laporan berkala di bidang keamanan dan tata tertib

LAPAS.

- Menjaga, memelihara, dan menegakkan keamanan dan ketertiban

LAPAS.

- Memberikan penilaian pelaksanaan pekerjaan bawahan.

- Melakukan ketatausahaan dalam seksi pelaporan dan tata tertib.

- Melaksanakan ketatausahaan dalam seksi pelaporan dan tata

tertib.

- Melakukan pengawasan melekat.

- Menyusun laporan seksi pelaporan dan tata tertib.

b) Yang dibawahi oleh Ernawati

- Menerima laporan harian dari kesatuan pengaman serta berita

acara penggunaan alat / inventaris pelaporan & tata tertib.

- Menyusun laporan harian tentang keamanan & tata tertib.

- Memeriksa surat-surat lain kunjungan narapidana, mengantar

keluarga narapidana yang melakukan kunjungan.

36
- Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas tahun lalu.

c) Yang di bawahi oleh Hj. Hajiah

- Menyusun rencana kerja seksi pelaporan & tata tertib

- Menyusun laporan harian tentang keamanan & tata tertib

- Membantu pengurusan narapidana apabila dikunjungi diluar

lembaga pemasyarakatan.

- Membuat laporan bulanan.

STRUKTUR BIDANG ADMINISTRASI KAMTIB

SALIM WORETMA S.PD

LULU KUNCORO.SH DRS. RASBIL

ABD. MANAF S.SOS ERNAWATI

ARMAN. SH HJ. HAJIAH

Faktor-Faktor Penghambat & Pendukung

1. Seksi Keamanan

Faktor Penghambat

- Adanya tumpang tindih dalam hal pengamanan dengan bidang

lain.

37
- Kurangnya koordinasi antara bidang KPLP dengan bidang

KAMTIB.

Faktor pendukung

- Adanya arahan dari kepala bidang

- Adanya laporan dari KPLP untuk menindaklanjuti narapidana yang

melakukan pelanggaran.

2. Seksi Pelaporan

Faktor Penghambat

- Lamanya Berita Acara Pemeriksaan dibuat sehingga menghambat

dalam proses pembuatan laporan.

- Lamanya pembuatan surat perintah pemeriksaan atas surat Berita

Acara Pemeriksaan.

Faktor Pendukung

- Adanya arahan dari kepala bidang

- Laporan dari seksi keamanan.

BIDANG TATA USAHA


Adapun Tugas pokok dari Bagian Tata Usaha adalah:

1. Melakukan perencanaan di bidang kepegawaian, keuangan, tata

usaha dan rumah tangga.

2. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang dan kepala KPLP

38
3. Mengkoordinasikan tugas-tugas bidang kepegawaian, subbagian

umum dan subbagian keuangan.

4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan laporan badan lingkungan

bagian tata usaha agar tepat waktu, benar dan tepat.

5. Melakukan pengawasan melalui kepala sub bidang kepegawaian,

sub bidang umum dan sub bidang keuangan tentang pelaksanaan

bagian masing-masing.

Yang dikepalai oleh Victor Teguh P, Bc.IP,S.Sos,M.H

Bagian Tata Usaha membawahi 3 subbagian yang masing-masing

mempunyai tugas yaitu:

a. Bagian Umum

1. Membuat rencana kerja sub bagian umum.

2. Bertanggung jawab atas gudang beras dan penyimpanan barang-

barang.

3. Mengadakan inventarisasi barang-barang milik Negara

4. Melaksanakan administrasi panitia lelang bahan makanan napi.

5. Mengurus jatah makan beras/ BAMA napi dan membuat

laporannya.

39
Yang di Kepalai oleh Fatimah Saleh, M.Si.

b. Bagian Kepegawaian

1. Menganalisa data kepegawaian dan usulan-usulan untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan kerja.

2. Format kepegawaian

3. Penerimaan kepegawaian

4. Mutasi kepegawaian

5. Pensiun dan pemberhentian pegawai.

6. Hukuman jabatan

7. Cuti pegawai

8. Tata naska dan sistematik pegawai

9. Kesejahteraan pegawai

10. Membuat laporan absensi pegawai

11. Membuat jadwal apel pagi/siang

12. Membuat jadwal upacara.

Yang dikepalai oleh Muh. Amir, S.H.

40
c. Bagian keuangan

1. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai

2. Mengkoordonasikan pembayaran DIPA.RKA_AL

3. Menandatangani surat perintah pembayaran (SPM)

4. Menandatangani surat permintaan pembayaran (SPP).

5. Memberikan penilaian kepada staf-stafnya

6. Menandatangani DP3.

Yang dikepalai oleh Tahang, S.Sos.

STRUKTUR BIDANG TATA USAHA

KEPALA TATA USAHA

VICTOR TEGUH P.BC.IP.S.Sos,M.H.

KEPALA BAGIAN UMUM KPL BAG. KEPEGAWAIAN KEPALA BAG. KEUANGAN


Fatimah Saleh, M.Si Muh. Amir, S.H. Tahang, S.Sos.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dari bidang

pembinaan

1. Faktor Penghambat

41
 Keterbatasan sarana dan prasarana

Sarana yang ada merupakan saranan dan prasarana yang lama

tapi masih layak pakai, misalnya jumlah komputer masih sedikit

ada 3 buah yang hanya berpentium 3 (kemampuan mengolah data

rendah), tetapi dari sisi pelaksanaan tugas para pegawai masih

melaksanakan tugasnya secara maksimal.

 Kemampuan SDM terbatas

Masih perlu melaksanakan pelatihan-pelatihan keuangan, tata

kearsipan dan komputer.

 Penambahan pegawai baru setiap tahunnya tidak menentu.

 Rasio antara pegawai dan penghuni tidak seimbang.

Kalau dirasiokan jumlah penghuni dan pegawai yaitu 466:126.

Berarti 1 pegawai mengawasi 3 warga binaan. Dan seharusnya

rasio pegawai keamanan harus ada 84 orang tetapi yang ada

hanya 51 orang di luar pejabat. Dan rasio antara pegawai

keamanan dan staff adalah 51:59 yang seharusnya pegawai

keamanan harus lebih banyak daripada pegawai keamanan.

 Anggaran operasional terbatas.

42
2. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dari pelaksanaan tugas bagian Tata Usaha yaitu

harus didukung oleh pegawai-pegawai yang cerdas dan disiplin,

dengan cara:

 Meningkatkan jumlah kehadiran dengan cara melaksanakan apel

pagi dengan ini pegawai termotivasi untuk hadir tepat waktu.

 Melaksanakan diklat mandiri dengan melibatkan pejabat-pejabat

struktural kaitannya dengan tugas fungsi masing-masing bidang.

Kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan kepada

pegawai dan peningkatan kemampuan staf.

 Setiap bulan mengagendakan breefing staf dan setiap harinya

meningkatkan koordinasi pelaksanaan antar bidang.

 Melaksanakan kegiatan rekreasi pegawai dengan tujuan

mempererat silaturahmi.

C. Rekomendasi

Dari hasil magang yang telah kami lakukan selama bulan I, masih

banyak kendala-kendala yang mempengaruhi kinerja Pejabat dan Pegawai

Lembaga Pemasyrakatan Klas I Makassar. Oleh karena itu, kami selaku

43
mahasiswa KKN-PH yang melaksanakan magang di Lembaga

Pemasyarakatan Klas I Makassar, merekomendasikan kepada pihak-pihak

yang terkait dalam hal-hal sebagai berikut :

Pemerintah :

1. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang yang memadai dalam

pelaksanaan tugas tiap unit di Lembaga Pemasyarakatan Klas I

Makassar,

2. Peningkatan dana operasional pegawai LAPAS yang kami anggap masih

sangat minim di Lembaga Pemayarakatan Klas I Makassar

Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar :

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam hal ini Pegawai

LAPAS khususnya pelaksanaan pelatihan-pelatihan/diklat mengenai

keuangan, tata kearsipan dan komputer.

2. Penambahan jumlah pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar

khususnya pegawai keamanan.

44
3. Peningkatan kesejahteraan pegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas I

Makassar.

BAB III

PROGRAM KERJA

A. Penyuluhan Hukum Mengenai Hak-Hak Tersangka dan Narapidana.

 Nama Kegiatan

Penyuluhan Hukum mengenai Hak-Hak Tersangka, Terdakwa dan Terpidana

 Latar Belakang

Cukup banyak kasus pelanggaran terhadap hak-hak tersangka,

terdakwa dan terpidana terjadi di Negara kita. Seorang warga yang

digeledah, ditangkap, ditahan dan dipenjara namun kemudian terungkap

fakta bahwa dia tidak bersalah. mungkin masih segar dalam ingatan kita

mengenai berita dari media massa terkait kasus salah tangkap di Jombang

atau mungkin banyak kasus sejenis lainnya.

Penyimpangan dan pelanggaran ini selain karena kurang

profesionalnya aparat penegak hukum dalam menjalankan kewenangannya,

juga karena masyarakat belum sepenuhnya paham akan hak-haknya baik

sebagai tersangka dan terpidana.

45
Hal inilah yang kemudian memicu mahasiswa KKN-PH yang berlokasi

di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar untuk melakukan penyuluhan

hukum dan sosialisasi mengenai “Hak-Hak Tersangka, Terdakwa dan

Terpidana”.

 Rumusan Masalah

- Apa-apa saja yang mencakup mengenai hak-hak dari tersangka

- Apa-apa saja yang mencakup mengenai hak-hak dari terdakwa, dan

- Apa-apa saja yang mencakup mengenai hak-hak dari terpidana itu

sendiri?

 Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Jumat, 23 Juli 2010

Waktu : Pukul 08.00 sampai selesai

Tempat : Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar

 Penyuluh/ Nara Sumber

- Dosen Fak. Hukum Unhas

- Mahasiswa peserta KKN PH

 Sasaran Suluh

 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar

 Penanggung Jawab

46
Ketua Panitia : Sarah Mahardika

Sekretaris : Andi Nur Auliyah

Bendahara : Ayu Amalia

Seksi Acara : Ario Putra M.(koordinator)

Meldyasti Randha

Muh. Nur Udpa

Bambang Sulistiono

Seksi Konsumsi : Harma Sartriana ( Koordinator )

Yuyun Astuti

Irfandy

Seksi Perlengkapan : Rahmi ( Koordinator )

Jenny Rante Allo

Bayu Saputra

Andi Suryawan

Seksi Dokumentasi : Riswan ( Koordinator )

Arwan Arsyad

 Deskripsi Hasil Yang Hendak Dicapai

Dengan diadakannya penyuluhan hukum ini, diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan pemahaman kepada Warga Binaan Lembaga

Pemasyarakatan Klas I Makassar ketika menghadapi masalah hukum

selanjutnya.

B. Penyuluhan Hukum Mengenai Seks Bebas dan Narkoba

47
 Nama Kegiatan

Penyuluhan Hukum mengenai “Seks Bebas dan Narkoba”

 Latar Belakang

Akhir-akhir ini kita semakin sering disuguhi dengan berita-berita di

media, baik itu media elektronik maupun media massa, tentang maraknya

kasus seks bebas dan peredaran narkoba. Terbukti dengan diungkapnya

beberapa kasus besar tentang seks bebas dan peredaran narkoba di

Indonesia. Contoh nyata yang dapat kita lihat saat ini yaitu mengenai kasus

video mesum yang mirip artis beserta kasus-kasus selebriti yang diduga

menggunakan obat terlarang tersebut.

Tentunya tidak hanya pada selebriti saja, kasus tersebut begitu

mudah kita dapatkan dikehidupan sekitar. Khususnya di kalangan remaja,

kasus-kasus seks bebas dan narkoba juga banyak dijumpai. Oleh sebab

itulah, perlunya menjadi prioritas pemberantasan kasus-kasus tersebut.

Berbagai cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kasus seks bebas dan

narkoba.

Hal inilah yang kemudian memicu mahasiswa KKN-PH yang berlokasi

di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar untuk melakukan penyuluhan

hukum dan sosialisasi yang bertemakan “Seks bebas dan Narkoba.”

 Rumusan Masalah

1. Apa akibat yang ditimbulkan dari seks bebas dan penyalahgunaan

narkoba di kalangan remaja?

48
2. Aturan hukum apa saja yang menjerat pelaku-pelaku seks bebas dan

narkoba

Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Kamis, 29 Juli 2010

Waktu : Pukul 09.00 sampai selesai

Tempat : SMK Negeri 8 Makassar

 Penyuluh/ Nara Sumber

- Dosen Fak. Hukum Unhas

- Mahasiswa peserta KKN PH

 Sasaran Suluh

Siswa-siswi SMK Negeri 8 Makassar

 Penanggung Jawab

Ketua Panitia : Bambang Sulistiono

Sekretaris : Rahmi Mayasari

Bendahara : Ayu Amalia

Seksi Acara : Muh Nur Udpa ( Koordinator )

Ario Putra

Sarah Mahardika

Meldyasti Randha

Seksi Konsumsi : Andi Nur Auliyah ( Koordinator )

Jenni Rante Allo

49
Andi Suryawan

Seksi Perlengkapan : Bayu Saputra ( Koordinator )

Irfandy

Yuyun Astuti

Harma Satriana

Seksi Dokumentasi : Riswan ( Koordinator )

Arwan Arsyad

 Deskripsi Hasil Yang Hendak Dicapai

Dengan maraknya seks bebas dan penyalahgunaan narkoba

khususnya di kalangan remaja, diharapkan dengan penyuluhan ini akan

timbul kesadaran dan rasa takut tentang bahaya seks bebas dan

penyalahgunaan Narkoba sehingga mampu mengurangi jumlah kasus seks

bebas dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

C. Penyuluhan Hukum Mengenai Kekerasan Antar Pelajar

 Nama Kegiatan

Penyuluhan Hukum mengenai “Kekerasan Antar Pelajar”

 Latar Belakang

Tidak dipungkiri lagi bahwa kekerasan antarpelajar kian marak dilakukan di negeri

tercinta kita ini. Salah satu bukti nyata yang dapat menjadi pertimbangan yaitu ketika

kami mewancarai salah satu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas I

Makassar, yang berstatuskan siswa sekolah menengah atas, membunuh salah satu

seniornya akibat kekerasan yang terus menerus dia dapatkan di sekolahnya

tersebut.

50
Sekolah yang awalnya didirikan untuk menimbah ilmu, tidak lagi berdiri sebagai

mestinya. Sekolah kini menjadi momok yang sangat menakutkan oleh beberapa

kalangan. Atas dasar tersebutlah yang memicu kami, mahasiswa kkn-ph yang

berlokasi di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar untuk melakukan

penyuluhan hukum yang bertemakan “Kekerasan antarpelajar”

 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat yaitu:

- Dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dari kekerasan

antarpelajar bagi siswa itu sendiri maupun lingkungan sekitar?

- Aturan-aturan apa saja yang menjerat pelaku kekerasan antarpelajar?

 Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Rabu, 4 Agustus 2010

Waktu : Pukul 08.30 sampai selesai

Tempat : SMA Negeri 8 Makassar

 Penyuluh/ Nara Sumber

- Dosen Fak. Hukum Unhas

- Mahasiswa peserta KKN PH

 Sasaran Suluh

Siswa-siswi SMA Negeri 8 Makassar

 Penanggung Jawab

Ketua Panitia : Arwan Arsyad

51
Sekretaris : Yuyun Astuti

Bendahara : Ayu Amalia

Seksi Acara : Andi Nur Auliyah ( Koordinator )

Ario Putra

Sarah Mahardika

Muh. Nur Udpa

Seksi Konsumsi : Rahmi ( Koordinator )

Jenny Rante Allo

Irfandy

Bambang Sulistiono

Seksi Perlengkapan : Meldyasti Randha ( Koordinator )

Andi Suryawan

Bayu Saputra

Seksi Dokumentasi : Riswan ( Koordinator )

 Deskripsi Hasil Yang Hendak Dicapai

Beubahnya tujuan awal dari didirikannya sekolah sebagai tempat menimbah

ilmu menjadi tempat mendapatkan kekerasan, diharapkan dengan akan

dilaksanakannya penyuluhan ini timbul kesadaran dan sikap menolak

mengenai seluruh tindakan kekerasan antar pelajar. Sehingga dengan

adanya kesadaran disertai dengan penolakan diharapkan dapat mengurangi

tingkat presentase kekerasan antarpelajar.

D. Bakti Sosial

52
 Nama Kegiatan

Bakti sosial

 Latar Belakang

Manusia diciptakan di dunia dengan sifat sosial, saling membutuhkan satu sama

lain. Manusia pun diciptakan dengan berbagai tingkat kesejahteraan yang berbeda

satu sama lain, tidak hanya ada manusia yang bergelimang harta dan berkucupan

saja tapi terdapat pula golongan-golongan orang yang tak berpunya. Namun,

kekayaan yang didapatkan selama ini, tentunya hanya menjadi barang titipan dari

Sang Maha Kuasa. Mengingat itu semua, maka tentu wajib hukumnya bagi kita

semua untuk saling berbagi satu sama lain.

Atas dasar tersebutlah yang memicu kami, mahasiswa kkn-ph yang berlokasi di

Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar untuk melakukan Bakti sosial yang

diprioritaskan akan dilaksanakan bagi orang-orang yang kurang mampu.

 Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : 9 Agustus 2010

Waktu : 10.00 WITA

Tempat : Panti Asuhan

 Penanggung Jawab

Ketua Panitia : Bayu Saputra

Sekretaris : Jenni Rante Allo

Bendahara : Ayu Amalia

Seksi Acara : Irfandy ( Koordinator )

53
Ario Putra

Muh. Nur Udpa

Meldyasti Randha

Seksi Konsumsi : Sarah Mahardika ( Koordinator )

Harma Satriana

Yuyun Astuti

Bambang Sulistiono

Seksi Perlengkapan : Rahmi Mayasari ( Koordinator )

Andi Suryawan

Andi Nur Auliyah

Seksi Dokumentasi : Riswan ( Koordinator )

Arwan Arsyad

E. Buka Puasa Bersama

 Nama Kegiatan

Buka puasa bersama

 Latar Belakang

Bulan Ramadan merupakan bulan yang tentunya paling ditunggu-tunggu oleh

seluruh umat muslim diseluruh dunia. Bulan dimana pahala-pahala yang akan

didapatkan akan dilipatgandakan. Bulan Ramadhan tentunya identik dengan

kegiatan puasa tentunya.

Keakraban yang mulai memudar akibat pemisahan-pemisahan lokasi KKN-PH

Unhas dan semakin dekatnya Bulan Ramadan merupakan beberapa faktor yang

dapat dijadikan pertimbangan untuk dilaksanakannya buka puasa bersama ini.

54
 Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : 14 Agustus 2010

Waktu : 18.00 wita

Tempat : Hotel Clarion

 Penanggung Jawab

seluruh peserta KKN-PH Universitas Hasanuddin angkatan IV

55
BAB IV

PENUTUP

Dalam rangka menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku

perkuliahan, maka diadakanlah Kuliah Kerja Nyata Profesi Hukum (KKN-PH) untuk

lebih melihat realita yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu KKN-PH ini

dilaksanakan dalam 2 program kerja yaitu program kerja bulan I dan bulan II.

Program kerja yang dilaksanakan pada bulan I, lebih difokuskan pada

pelaksanaan magang di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Makassar. Lembaga ini

merupakan salah satu lembaga yang dibawahi oleh Departemen Hukum dan HAM

yang menjadi lokasi KKN-PH tahun 2010. Mekanisme magang yang dilakukan

adalah mahasiswa KKN-PH dibagi dalam empat tim kerja yaitu bagian kegiatan

kerja, pembinaan, administrasi keamanan dan tata tertib (KAMTIB), dan tata usaha.

Sesuai dengan petunjuk Mitra Pengendali Lapangan (MPL) mekanisme

pemagangan ini tidak diadakan perpindahan unit kerja (Rolling) tetapi menfokuskan

pada masing-masing bagian.

Untuk pelaksanaan program kerja di bulan ke II, kegiatan dibagi dalam 2

(dua) jenis, yaitu kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Kegiatan wajib merupakan

kegiatan sosialisasi hukum dalam bentuk penyuluhan hukum. Sedangkan kegiatan

56
pilihan merupakan kegiatan yang menggambarkan interdisiplin ilmu. Adapun

kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Kegiatan Wajib

1. Penyuluhan Hukum di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Klas I Makassar

dengan tema “ Hak-Hak Tersangka dan Narapidana”.

2. Penyuluhan Hukum di SMK Negeri 8 Makassar dengan tema “ Seks Bebas dan

Narkoba”.

3. Penyuluhan Hukum di SMA Negeri 8 Makassar dengan tema “ Kekerasan

Antar Pelajar”.

Kegiatan Pilihan

1. Bakti Sosial

2. Buka Puasa

Dengan program kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat dan dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, Instansi

Mitra, Perguruan Tinggi, dan khususnya bagi mahasiswa itu sendiri.

57
58

You might also like