Professional Documents
Culture Documents
1
Kedelapan kecerdasan ini kemudian berkembang hingga akhirnya menjadi
sepuluh kecerdasan, yaitu:
9. Intelegensi eksistensial (Perkembangan lebih lanjut dari 8)
10. Intelegensi spiritual.
2
mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam
pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya umumnya
bersifat rasional.
Bach, Beethoven, atau Brahms, dan juga pemain gamelan Bali atau
penyanyi cerita epik Aceh, semuanya mempunyai kecerdasan ini.
Kecerdasan musikal juga dimiliki orang yang peka nada, dapat
menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan
yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman
tertentu.
3
• Kecerdasan kelima, kinestetik-jasmani, adalah kecerdasan fisik.
Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan
kete-rampilan dalam menangani benda.
4
berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya
sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya.
6
2. Judul buku: Kecerdasan Majemuk (Terjemahan)
Pengarang: Howard Garder (2003).
Batam: Interaksara.
KECERDASAN MUSIK
Menurut Gardner, terdapat kaitan biologis pada keerdasan tertentu.
Seseorang yang mempunyai reaksi yang kuat pada suara tertentu dan
kemajuannya yang cepat dalam memainkan instrumen, menunjukkan bahwa
dia secara biologis dipersiapkan untuk keterampilan itu, atau dapat dikatakan
bahwa orang tersebut memiliki kecerdasan musik. Bukti telah menyatakan
bahwa keterampilan musik merupakan suatu kecerdasan, yaitu bahwa bagian
tertentu dari otak berperan penting dalam persepsi dan produksi musik.
Daerah in imempunyai karakteristik terletak di belahan otak sebelah kanan.
Walaupun kepekaan tertentu kemampuan musik terhadap kerusakan otak
tergantung pada sejauh mana pelatihan dan perbedaan individual yan glain,
terdapat bukti yang jelas untuk “amusia” yaitu kehilangan kemampuan untuk
membedakan atau mengekspresikan suara musik.
KECERDASAN KINESTETIK
Keterampilan kinestetik atau gerakan badan merupakan suatu kecerdasan
karena dapat diuji. Pengendalian gerak badan terletak di korteks motoris,
dengan setiap belahan otak mendominasi atau mengendalikan gerakan badan
7
yang berada di sisi berlawanan. Pada oran gyang tidak kidal, dominasi dari
gerakan itu ditemukan dalam belahan otak kiri.
KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA
Kekuatan intelektual untuk melakukan deduksi dan pengamatan
menggambarkan salah satu bentuk dari kecerdasan logika matematika. Ada
dua fakta penting mengenai kecerdasan logika-matematika. Pertama, dalam
diri orang berbakat, proses dari penyelesaian masalah sering berlangsung
sangat cepat. Contohnya, seorang ilmuwan yang sukses memikirkan banyak
variabel sekaligus dan membuat sejumlah hipotesis yang masing-masing
dievaluasi dan kemudian diterima atau ditolak secara bergantian.Kedua,
Penyelesaian suatu masalah dapat disusun sebelum penyelesaian itu
diutarakan.
KECERDASAN LINGUISTIK
Keterampilan linguistik merupakan suatu kecerdasan karena dapat dibuktikan
secara empiris. Daerah spesifik dari otak “Daerah Broca” bertanggung jawab
untuk menghasilkan kalimat yang benar secara tata bahasa. Seseoran gyang
mengalami kerusakan di daerah ini dapat memahami kata-kata dan kalimat
cukup baik tetapi mengalami kesulitan menyusun kata-kata menjadi kalimat.
KECERDASAN RUANG
Menyelesaikan masalah ruang diperlukan untuk navigasi dan dalam
penggunaan sistem pencatat peta. Jenis lain ditunjukkan dalam visualisasi
benda yang dilihat dari sudut berbeda dan dalam permainan catur. Seni visual
juga memanfaatkan kecerdasan ini dalam menggunakan ruang. Otak bagiab
kanan terbukti tempat paling penting untuk pemrosesan ruang. Kerusakan di
otak kanan bagian belakang menyebabkan kerusakan kemampuan
menemukan jalan ke satu tempat, mengenali wajah atau pemandangan, atau
memperhatikan rincian yang halus.
8
KECERDASAN ANTAR PRIBADI
Kecerdasan antar pribadi dibangun antara lain atas kemampuan untuk
mengenali perbedaan; secara khusus perbedaan besar dalam suasana hati,
temperamen, motivasi dan kehendak. Dalam bentuk lain, kecerdasan ini
memungkinkan orang dewasa yang keterampilan membaca kehendak dan
keinginan orang lain, bahkan ketika keinginan itu disembunyikan.
9
3. Judul Buku: Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan,
Pengarang: Martini Jamaris (2010)
Jakarta: Yayasan Penamas Murni.
Pengertian Inteligensi
Pengertian intelegensi merupakan interaksi aktif antar kemampuan yang
dibawa sejak lahir dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkugan yang
menghasilkan kemampuan individu untuk memperoleh, mengingat dan
mengunakan pengetahuan, mengerti makna dari konsep kognkrit dan konsep
abstrak, memahami hubungan-hubungan yang ada antara objek, peristiwa, ide
dan kemampuan dalam menerapkan semua hal tersebut di atas untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Teori-teori Inteligensi
Menurut Paik (http://www.personality-research.org/paik.html) menjelaskan
teori inteligensi berdasarkan nature of intelligence. Isa menjelaskan bahwa
pada hakikatnya teori inteleigensi di bagi ke dalam dua klasifikasi sebagai
berikut.
Teori inteligensi yang dibagun berdasarkan keyakinan bahwa inteligensi
seseorang berasal dari satu kemampuan umum yang disebut generala
intelligence yang dikenal sebagai factor g. Tokoh-tokoh psikologi yang
meyakini factor tersebut adalah Wysenck, Galton, Jensen dan Spearman.
11
kebudayaan ) dan crystallized intelligence (berkaitan dengan menggemukakan
pengalaman-pengalaman yang sebelumnya, berkaitan dengan pendidikan dan
kebudayaan, inteligensi ini menigkat secara kesenambungan)
13
Wachsler preschool and primary scale of intelligence (WPPSI)
Penyebaran Skor IQ dalam Kurva Normal
Lihat http://www.iqcomparisonsite.com/IQBasics.aspx. dan http://www.tushar-
mehta.com/excel/charts/normal_distribution/images/normal
Kecerdasan Emosi
Konsep ini dikembangkan oleh bebrapa tokoh diantaranya Haward Gardner
(Harvard), Peter Salovey (Yale) dan John 'Jack' Mayer (New Hampshire) dan
terutama oleh Daniel Goleman pada tahun 1995. Ide dari Goleman ini
dikomunikasikan oleh Chapman (2000-2009) menurutnya Emotional
Intelligence secara kuat berkaitan dengan konsep kasih sayang, saling
memeprhatikan dan spiritual yang perlu ada di dalam lingkungan kerja serta
multiple itelligences yang dapat menukur kapasitas emosi serta nilai-nilai yang
diyankini individu yang terefleksi dalam prilakunya.
Spiritual Intelligence
Spirituality berkaitan dengan apa yang paling penting dalam pengalaman
maunsia yaitu berbagai kemampuan dan keeteramilan dalam
memverydayakan seseorang untuk hidup secara harmonis dengan nilai hidup
14
yang tinggi dan bergeser dari ketidak mampuan untuk menjawab ke arah
tujuan hidup yang jelas (Bowell,2010) yang meliputi :
• Hati yang terbuka dan fleksibel
• Enthusiasm
• Kesadaran terhadap pengalaman saat ini dan kehadiran Tuhan
• Penghargaan penerapan nilai-nilai agama.
• Berpedoman terhadap nilai-nilai tradisional dan keragaman etnik.
• Diantara tokoh-tokoh yang membicarakan SQ adalah :Zohar dan
marshall (1997) , Robert Emmons (2000) dan Frances Vaughan (2002).
16
dari topik yang sudah dipilih. Kelangkaan informasi ini bias mendorong kita
mengubah titik berat penulisan. Rencana kita juga bias berubah jika aspek-
aspek tertentu tulisan berjalan lebih mulus ketimbang aspek lain.
Bagaimana Inteligensi Berkorelasi dengan Pengalaman
Teori triarkis mengenai inteligensi juga menekankan bagaimana
pengalaman terdahulu bias berinteraksi dengan semua jenis komponen
pemrosesan informasi. Artinya, masing-masing dari kita menghadapi tugas-
tugas dan situasi-situasi yang dengannya kita memiliki berbagai tingkat
pengalaman. Tugas-tugas ini biasanya mulai dari tugas baru sepenuhnya di
mana kita tidak memiliki pengalaman sedikitpun, sampai tugas yang sangat
kita kenal di mana, yang kita kuasai memiliki sebuah pengalaman luas dan
mendalam. Ketika sebuah tugas semakin dikenal akrab, banyak aspek tugas
menjadi otomatis. Mereka hanya memerlukan sedikit upaya sadar untuk
menentukan langkah berikutnya dan bagaimana mengimplementasikan
langkah selanjutnya. Sebuah tugas yang baru menuntut inteligensi yang
berbeda dari tugas yang di dalamnya prosedur-prosedur otomatis
dikembangkan.
Menurut teori triarkis, tugas-tugas yang relative baru-seperti
mengunjungi luar negeri, menguasai topik baru, atau menguasai sebuah
bahasa asing- menuntut lebih banyak inteligensi seseorang. Sebuah tugas
yang sepenuhnya tidak dikenal bisa menuntut begitu banyak sampai-sampai
individu jadi kewalahan. Sebagai contoh, ketika kita sedang mengunjungi luar
negeri, mungkin kita tidak akan mendapatkan keuntungan dari mengikuti
sebuah kursus dengan pokok soal abstrak yang tidak dikenal dan diajarkan
dalam bahasa yang tidak kita mengerti. Tugas-tugas yang paling menstimulasi
intelektual adalah tugas-tugas yang sangat menantang dan menuntut, namun
tidak sampai membuat partisipan kewalahan.
Bagaimana Inteligensi berkorelasi dengan Dunia Eksternal
Teori triarkis juga mengusulkan bahwa berbagai komponen inteligensi
yang dialikasikan kepada pengalaman menjalankan tiga fungsi di konteks
dunia nyata. Fungsi pertama adalah pengadaptasian diri kita dengan
lingkungan sekitar. Fungsi kedua adalah pembentukanlingkungan untuk
17
menciptakan lingkungan baru. Fungsi ketiga adalah memilih lingkungan baru.
Kita menggunakan adaptasi ketika mempelajari lika-liku de sebuah lingkungan
baru dan berusaha memahami bagaimana caranya untuk berhasil. Contoh,
ketika kita pertama kali menginjakkan kaki di sebuah kampus, kita lalu
berusaha menggunakan aturan-aturan ini untuk berhasil di lingkungan baru,
kita juga mulai membentuk lingkungan sendiri. Mungkin kita akan
memutuskan jurusan apa yang akan diambil nantinya dan aktivitas apa yang
akan dilakukan selama kuliah, bahkan kita bias membentuk perilaku individu-
individu di sekitar kita. Namun jika kita tidak sanggup beradaptasi atau
membentuk lingkungan agar cocok dengan kita, mungkin kita akan memilih
lingkungan lain.
Menurut teori triarkis, manusia bisa mengaplikasikan inteligensi mereka
di banyak jenis persoalan. Contoh, beberapa orang mungkin lebih cerdas
untuk menyelesaikan masalah-masalah akademik yang abstrak, yang lain
mungkin lebih cerdas untuk menghadapi masalah-masalah praktis yang
konkret. Seorang pribadi yang cerdas tidak harus sempurna di semua
aspek.Sebaliknya, individu yang cerdas mengetahui kekuatannya dan bisa
mengompensasi atau memperbaiki kelemahan mereka. Contoh, seseorang
yang kuat di bidang psikologi, namun tidak di bidang fisika mungkin memilih
sebagai proyek fisikanya penciptaan tes kecerdasan fisika. Intinya adalah
memanfaatkan sebagian besar kekuatan anda dan menemukan cara-cara
untuk memperbaiki atau minimal nyaman dengan kelemahan anda. Sternberg
sudah melakukan studi yang komprehensif untuk mengetes validitas teori
triarkis dan manfaatnya di dalam perbaikan performa tugas. Sternberg
memprediksi bahwa pencocokan intruksi dan penilaian siswa dengan
kemampuan mereka akan mengarah pada peningkatan performa.
KECERDASAN
Para ahli membagi kecerdasan dalam 3 garis besar:
1) Kemampuan memperoleh pengetahuan
2) Kapasitas berfikir dan alasan abstrak
3) Kemampuan memecahkan beberapa masalah
(Louis, Subotnik, Breland, & Lewis, 2000; Sattler, 2001)
19
Robert Sternberg (Sternbers, 2000, 2003a, 2003b; Sternberg & Grigorenko,
2000), ahli beberapa sifat lainnya, menggambarkan 3 Jenis atau tipe
kecerdasan :
Kemampuan Grup
20
Tipe kemampuan grup di Sekolah Dasar ada dalam tiga bentuk, Grup antara
kelas, Grup dalam kelas & Joplin plan.
~ Grup antara kelas, yaitu: membagi siswa secara pasti kedalam level, seperti
tinggi, sedang, dan bawah, contoh: Sebuah sekolah dengan 75 orang siswa
membagi mereka ke dalam 3 level dalam satu kelas dengan prestasi siswa
yang prestasinya tinggi, sedang dan prestari rendah.
~ Grup dalam kelas, yaitu: membagi siswa ke dalam kelas dalam subgrup
didasarkan pada nilai membaca atau matematika, contoh: Guru di level 4
memiliki 3 grup pembaca berdasarkan kemampuan membaca.
~ Joplin plan, yaitu: membentuk grup kembali melintasi perbedaan level,
contoh: Guru dari level yang berbeda,menempatkan siswa dalam kelas
membaca yang sama.
21