Professional Documents
Culture Documents
1
Rujukan utama dari pemaparan ini adalah
buku
”Mafaatih Tadabburil Qur’an wa an Najaah
fiil Hayaat”
tulisan Dr. Khalid bin Abdul Karim Al
Laahim.
(Buku ini diterjemahkan dengan judul ”Kunci-kunci
Tadabbur Al Qur’an” diterbitkan oleh Pustaka An Naba’).
2
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
Materi ini akan memaparkan pentingnya tadabbur
Al Qur’an bagi seorang muslim. Masalah ini
akan dipaparkan dalam lima sudut pandang
berikut :
1. Janji Allah dan rasul-Nya
2. Penyesalan ahli neraka
3. Makar musuh-musuh Islam
4. Tadabbur Al Qur’an sbg sumber kekuatan.
5. Solusi keterpurukan ummat
3
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
1. Janji Allah dan Rasul-Nya
QS Al Isra ayat 9
: أما إن نبيكم صلى هللا عليه وسلم قد قال: وعن عمر رضي هللا عنه قال
"إن هللا يرفع بهذا الكتاب أقواما ويضع به آخرين
Dari Umar ra, ia berkata : Nabi kalian telah berkata
Sesungguhnya dengan Al Qur’an ini Allah mengangkat
suatu kaum dan merendah yang lainnya.[Shohih Muslim]
قال رسول هللا صلى هللا عليه: وعن عثمان رضي هللا عنه قال
"خيركم من تعلم القرآن وعلمه: "وسلم
Dari Utsman ra, ia berkata : Rasulullah bersabda : ”Yang
terbaik diantara kalian adalah yang belajar dan
mengajarkan Al Qur’an” [Shohih Bukhari] 4
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
2. Penyesalan Ahli neraka
QS Al Furqaan ayat 27-29.
Ayat-ayat ini memberikan informasi penting
tentang hal-hal yang disesalkan oleh ahli
neraka (merupakan sebab terjatuhnya
mereka ke dalam neraka) yaitu : tidak
mengikuti rasulullah, dan tersesat dari
Al Qur’an.
5
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
3. Makar musuh-musuh Islam
QS Al An’am ayat 26
QS Fushilat ayat 46
Diantara strategi musuh islam untuk
mengalahkan ummat islam adalah dengan
mencegahnya dari mentadabburi ayat Al
Qur’an, dan mereka sendiri berpaling dari
mendengarkan Al Qur’an.
6
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
4. Al Qur’an sebagai sumber kekuatan para nabi dan para
pembela risalah kenabian.
" إن من كان قبلكم رأوا القرآن رسائل من ربهم فكانوا: قال الحسن بن علي
" يتدبرونها بالليل ويتفقدونها في النهار
]At-Tibyan An Nawawi[ 7
Urgensi Tadabbur Al Qur’an
5. Solusi Keterpurukan Ummat.
" إذا ت__بايعتم_ ب__ا__لعينة وأ_خذتم_ أذنابا__لبقر ورضيتم_ ب__ا__لزرع وتركتم_ ا__لجه_اد س__لط
_” هللا__ عليكم_ ذال ال_ ي__نزعه_ ح_تىت__رجع_وا إ__لىدينكم
[Hadits Shohih,Abu Dawud]
• Solusinya adalah dengan kembali kepada Agama
Islam, yaitu kembali mempelajari sumber Agama Islam,
memahami, dan mengamalkan.
• Diantara bentuk jihad yang Allah perintahkan kepada
kaum muslimin adalah berjihad dengan Al Qur’an
sebagaimana Allah sebutkan dalam Surat Al Furqan
ayat 52.
8
Makna dan Ciri
Tadabbur Al Qur’an
9
Makna Tadabbur Al Qur’an
Tadabbur Al Qur’an adalah perenungan dan
percermatan ayat-ayat Al Qur’an untuk
dapat memahami makna, hikmah, ataupun
maksudnya
11
Ciri Tadabbur Al Qur’an
Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan tanda tadabbur Al
Qur’an :
1. Menyatunya hati dan fikiran ketika membaca Al
Qur’an, dibuktikan dengan berhenti karena takjub dan
mengagumi makna yang terkandung.
2. Menangis karena takut kepada Allah
3. Bertambahnya kekhusyuan
4. Bertambahnya iman, diantaranya diketahui dengan
pengulangan ayat secara spontan.
5. Merasa bahagia dan gembira
6. Gemetar karena rasa takut yang kemudian diikuti oleh
rasa harap dan ketenangan.
7. Sujud sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.
12
Pemahaman salah tentang
tadabbur Al Qur’an
“Bahwa tadabbur alqur’an adalah susah dan hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang tertentu.”
Pemahaman ini salah dengan perhatikan nash dan atsar sbb:
13
Kunci Tadabbur Al Qur’an :
1. Hubbul qur’an /Mencintai Al Qur’an
2. Ahdaaf qiraatil qur’an
3. Al qiyaamu bil qur’an
4. An takuunal qiraah fiillail
5. An takuunal qiraah hifzhan
6. At tikraar al usbuu’i lilqur’an
7. Tikraarul ayaat
8. Rabthul aayat bil ma’ani
9. At tartiil
10. Al Jahru bil qira’ah
14
Cinta Al Qur’an
A. Hati sebagai sarana untuk memahami dan berfikir.
[menunjukkan urgensi pentingnya kecintaan terhadap Al
Qur’an untuk dapat mentadabburinya.]
Nash – nash yang menunjukkan hati sebagai sarana untuk
berfikir dan memahami :
QS Al Kahfi ayat 57 ; QS Al Hajj ayat 46 ; QS Al Ahzaab ayat 4
B. Hati manusia berada di tangan Allah
[menunjukkan pentingnya memohon kepada Allah untuk
diberikan kecintaan pada Al qur’an]
Nash-nash yang menunjukkan hal ini :
QS Al Anfaal ayat 24 ; QS Al Kahfi ayat 57 ; QS Al A’raaf ayat 146
15
Cinta Al Qur’an
• C. Tanda kecintaan pada Al qur’an
1. Senang bermuamalah dengan Al qur’an
2. Mampu untuk duduk bersama al qur’an tanpa merasa jenuh/bosan.
3. Rindu terhadap al qur’an ketika terhalang untuk dapat bermu’amalah
dengannya.
4. Banyak membicarakan al qur’an dan yakin terhadap pelajaran dari Al
qur’an dan merujuk kepada Al qur’an ketika ada permasalahan hidup
baik kecil ataupun besar.
5. Menta’ati Al qur’an baik perintah maupun larangan.
• "ال يسأل عبد عن نفسه إال بالقرآن فإن كان يحب: قال أبو عبيد
“القرآن فإنه يحب هللا ورسوله
• Abu ‘Ubaid berkata : “ Tidak seseorang bertanya kepada
dirinya kecuali terhadap Al Qur’an. Bila ia mencintai Al
Qur’an maka ia mencintai Allah dan Rasul-Nya”
• [Mushonnaf ibnu abi syaibah]
16
Cinta Al Qur’an
• D. Sarana memperoleh Cinta Al Qur’an
1. Tawakkal dan meminta pada Allah
ta’ala.
– 2. Banyak membaca tulisan terkait
keagungan Al qur’an dalam Al qur’an,
As Sunnah maupun perkataan Salaf
Ash Sholih.
– 3. Bergaul dengan lingkungan
yang cinta atau perhatian terhadap Al
Qur’an.[QS Al Furqaan a28-29]
17
Menyempurnakan Tujuan
A. Pendahuluan
Dalam sebuah amal terdapat dua jenis niyat yang perlu dihadirkan :
1. Niyat secara umum. Untuk jenis ini maka semua amal kita haruslah hanya
ditujukan sebagai ibadah atau persembahan kepada Allah ta’ala.
2. Niyat yang khusus terkait amal tertentu. Untuk jenis ini maka tujuan/niyat
dapat muncul dalam beberapa bentuk.
Contoh :
- Berdakwah
Niyat ikhlas secara umum adalah untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan niyat khususnya
diantara “mengeluarkan orang lain dari gelapnya kekufuran dan maksiyat kepada terangnya
tauhid dan keimanan”
- Menuntut ilmu
Niyat ikhlas secara umum adalah untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan niyat khususnya
diantaranya untuk “mengangkat kebodohan dari diri kita dan juga dari orang lain”
18
Menyempurnakan Tujuan
• B. Urgensi menghadirkan tujuan/niyat dalam membaca
Al Qur’an.
• Balasan dari amal kita bergantung dari tujuan/niyat kita dengan amal
tersebut.
• " إنما األعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى: ' “ قال النبي [Muttafaq ‘alaihi]
• " من تدبر القرآن طالبا الهدى منه تبين له طريق الحق: “ قال ابن تيمية رحمه هللا
[Al Aqiidah Al Waasitiyah]
• " فإذا استمع العبد إلى كتاب هللا تعالى وسنة نبيه ' بنية صادقة على ما يحب: قال القرطبي
وجعل في قلبه نورا، “هللا أفهمه كما يجب
• [Tafsiir Al Qurthubi]
21
Membaca Al Qur’an untuk Amal
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan niyat
mengamalkannya.
• Dengan memperhatikan kandungannya. Apabila ada
perintah maka ia berusaha melaksanakan dan
menghiasi dirinya dengan hal itu, apabila ada larangan
maka ia berjuang menjauhinya
23
Membaca Al Qur’an untuk Pahala
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan tujuan untuk
mendapatkan pahala atau keutuamaan yang dijanjikan
oleh Allah ta’ala.
عن ابن مسعود رضي هللا عنه قال قال رسول هللا
"من قرأ حرفا من كتاب هللا فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها: صلى هللا عليه وسلم
"ال أقول الم حرف ولكن ألف حرف والم حرف وميم حرف
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an
maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak
mengatakan Alif laam miim satu huruf, namun alif satu
huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf. (H.R
Tirmidzi, Hasan Shohih)
24
Membaca Al Qur’an sebagai
Penyembuh
• Yaitu membaca Al Qur’an dengan tujuan memperolah
penyembuhan rohani dan jasmani.
• Al Qur’an adalah obat bagi hati dari berbagai penyakit syahwat dan
syubhat. Al Qur’an dapat pula digunakan dalam bentuk ruqyah
untuk mengobati penyakit-penyakit jasmani.
ور َو ُه ًدى ُ
د ص
ُّ ال يفِ ا م
َ ِّ ل اءفَ ش
ِ وَ مْ ُ
ك ِّ
ب َّر ِّن م ٌ
ة َ
ظ ع
ِ ْ
َّوم م ُ
ك ْ
ت اءجَ ْ
د َ
ق ُاس َّ
ن ال ا ه
َ ي
ُّ ََيا أ
ِ
َ َو َرحْ َم ٌة لِّ ْلم ُْؤ ِم ِن
ين
Hai manusia, sesungguhnya telah datang pelajaran dari Rabbmu, dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada, serta petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman”(QS Yunus:57)
"خير الدواء القرآن: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: قال
Dari Ali, berkata Rasulullah : “Sebaik-baik obat adalah Al Qur;an”
(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah)
25
Membaca Al Qur’an dalam Sholat
Malam
• Malam hari, terutama akhir malam, merupakan waktu yang paling
utama untuk berdzikir dan mentadabburi ayat Al Qur’an.
ُّك َم َقا ًما َّمحْ مُو ًدا َ ك َع َسى أَن َي ْب َع َث
َ ك َرب َ ََّو ِم َن اللَّي ِْل َف َت َهجَّ ْد ِب ِه َنا ِف َل ًة ل
“dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan. Mudah-mudahab Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji.”(QS Al Israa:79)
"[[[ ورجلآ[تاه[ هللا، ال[ حسد إ[[الف[[[يا[ثنتينرجلآ[تاه[ هللا[[[ ا[[لقرآ[نف[[[ه[و ي[[قوم[ ب[[[ه[ آ[ناء ا[[ل[يلوآ[ناء ا[[لنه[ار
" ما[[الف[[[ه[و ي[[نفقه[ آ[ناء ا[[لليلوآ[ناء ا[[لنه[ار
:”Tidak boleh hasad kecuali dalam dua hal; seseorang yang telah Allah
beri (pemahaman) Al Qur’an, lalu ia membacanya dalam sholat di
malam dan siang hari. Dan seseorang yang Allah beri harta dan ia
menginfakannya malam dan siang hari.
26
Mengulang Bacaan Al Qur’an
• Semakin sering kita membaca Al Qur’an dan mentadabburinya
maka akan semakin kuta tertanam makna-makna Al Qur’an dalam
hati.
• Untuk itu para salafus shalih membiasakan membaca Al Qur’an dan
bersemangat memperbanyak bacaannya dan terus menerus
mengulangnya.
Ibnul Qayyim berkata : “ Inilah kebiasaan salaf,
yaitu mengulang-ulang ayat hingga
shubuh”(Miftaah Daarus Sa’adah)
Imam Nawawi : “Sebagian kaum salaf bermalam
dengan membaca satu ayat semalaman atau
sebagian besar dari waktu malam, mereka
bertadabbur ketika membacanya.”(Al Adzkar:50)
27
Menghafal Al Qur’an
• Menghafal lafadz-lafadz Al Qur’an adalah sarana untuk
menghafal makna-makna Al Qur’an dan memanfaatkannya
dalam kehidupan.
• Perumpamaan penghafal al qur’an dengan yang tidak
menghafal ibarat dua orang dalam perjalanan. Yang pertama
berbekal roti sedangkan yang kedua berbekal tepung. Yang
pertama dapat memakan bekalnya kapan saja, sedangkan
yang kedua harus melakukan berbagai persiapan terlebih
dahulu.
ين أُو ُتوا ْال ِع ْل َم
َ ور الَّ ِذ
ِ ص ُد ٌ َب ْل ه َُو آَ َي
ٌ ات َب ِّي َن
ُ ات ِفي
”ِAl qur’an adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang yang diberi ilmu.(QS Al Ankabut : 49)
28
Tartil dan Menjaharkan Bacaan
• Membaca ayat Al Qur’an secara perlahan
dan tidak tergesa-gesa. Dengan
memperhatikan potongan ayat,
permulaan, dan kesempurnaan makna.
• Memperbaiki dan mengeraskan bacaan.
ورتل القرآن ترتيال
“Dan bacalah Al Qur’an secara perlahan-
lahan”(QS.Muzammil : 4)
29