You are on page 1of 11

Pengertian Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap
mata dan dirasakan
dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kriya, dan desain. Seni rupa
murni mengacu kepada
karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain
lebih menitikberatkan fungsi
dan kemudahan produksi.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai
perkembangan dunia seni
modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya
dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.1 Bidang seni rupa 1.1 Seni rupa murni1.2
Desain1.3 Kriya
Seni rupa murni
- Seni lukis
- Seni grafis
- Seni patung
- Seni instalasi
- Seni pertunjukan
- Seni keramik
- Seni film
- Seni koreografi
- Seni fotografi
Desain
- Arsitektur
- Desain grafis
- Desain interior
- Desain busana
- Desain produkKriya
- Kriya tekstil
- Kriya kayu
- Kriya keramik
- Kriya rotan(sumber : wikipedia)
LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE
Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali
lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.

Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh
yang diperhalus melalui estetika.

Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari
menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi
dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan
sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin
memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui
media ungkap yang disamarkan.
http://www

.telukbone.org Menggunakan Joomla! Generated: 16 March, 2010, 05:10S


Pengertian Seni Musik
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi,
budaya dan selera
seseorang. Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Dalam beberapa
dasawarsa terakhir, dunia
musik mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang.
Contohnya musik
triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik pop yang ringan
dan enak didengar.
Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou Frou, Sneaker Pimps dan Lamb. Ada
juga hip-hop rock yang
diusung oleh Linkin Park. Belum lagi dance rock dan neo wave rock yang kini sedang in. banyak
kelompok musik baru
yang berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The Killers, The
Bravery dan masih
banyak lagi. (Selengkapnya...)
LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE
http://www.telukbone.org Menggunakan Joomla! Generated: 16 March, 2010, 05:25
PENGERTIAN SENI (II)
Oleh : Bratasena
SENI. PENGERTIAN SENI
SENI. Definisi seni yaitu penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa
manusia,
dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat
ditangkap oleh
indera pendengar (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan
perantaraan
gerak (seni tari, drama).
SENI MUSIK. Seni musik (instrumental art) adalah bidang seni yang
berhubungan dengan
alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat musik tersebut. Bidang ini
membahas cara
menggunakan instrumen musik. Masing-masing alat musik memiliki nada
tertentu. Di
samping ada seni musik, ada seni vokal dan musik instrumentalia. Seni musik
dapat
disatukan dengan seni instrumental atau seni vokal. Seni instrumentalia adalah
seni suara
yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik, sedangkan seni vokal
adalah
melagukan syair yang hanya dinyanyikan dengan perantaraan oral (suara saja)
tanpa
iringan intrusmen musik.
KOMUNITAS. Ada banyak definisi yang menjelaskan tentang arti komunitas.
Tetapi
setidaknya definisi komunitas dapat didekati melalui; pertama, terbentuk dari
sekelompok
orang; kedua, saling berinteraksi secara sosial di antara anggota kelompok itu;
ketiga,
berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam diri mereka atau di
antara
anggota kelompok yang lain; keempat, adanya wilayah-wilayah individu yang
terbuka untuk
anggota kelompok yang lain. Komunitas Seni Musik adalah kumpulan
sekelompok orang
yang saling berinteraksi dan mempunyai kesamaan dan kebutuhan akan (ber)
kesenian
musik ***
Referensi:  Ensiklopedi Indonesia/ PT Ikhtiar Baru/Van Hoeve Jakarta/Jilid
V hal 3080
dan 3081. Pak Dhe BrataFoto: id.wikipedia.7val.com
 
Dicetak pada : 2010-03-16 11:27:42 1
http://www.SeniBudayaOnline.com
dunia blog

dunianya para bloggers

SEKILAS TENTANG SENI DRAMA DAN TEATER

Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak,
bereaksi dan sebagainya: dan “drama” berarti: perbuatan, tindakan. Mengenai seni drama,
terdapat beberapa pengertian yang mewakili arti dari drama itu sendiri. Pertama, drama
adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat dalam pentas) yang
menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar dan
penonton. Kedua, menurut Moulton, drama adalah “hidup yang dilukiskan dengan gerak”
(life presen in action).

Terdapat berbagai jenis tafsiran orang yang mengartikan teater sebagai “gedung
pertunjukan”, ada yang mengartikannya sebagai “panggung” (stage). Secara estimologis
(asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium). Dalam arti luas: teater adalah
segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya wayang orang,
ketoprak, ludruk, srandul, membai, randai, mayong, arja, rangda, reog, lenong, topeng,
dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya. Dalam arti sempit: drama, kisah hidup dan
kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak,
dengan media percakapan, gerak dan laku dengan atau tanpadekor (layer dan
sebagainya), didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa
musik, nyanyian dan tari.

Antara drama dan teater ini adalah bagian dari seni pertunjukan. Edi Setyawati
berpendapat bahwa “seni pertunjukan adalah sesuatu yang berlaku dalam waktu. Suatu
lokasi mempunyai artinya hanya pada waktu suatu pengungkapan seni berlangsung
disitu. Hakekat seni pertunjukan adalah gerak, adalah perubahan keadaan. Karena itu
substansinya terletak pada imajinasi-imajinasi serta prosesnya sekaligus. Suatu daya
rangkum adalah sarananya, suatu cekaman rasa adalah tujuan seninya, keterampilan
teknis adalah bahannya.

Menurut RMA. Harymawan, bahwa di Indonesia terdapat sejarah naskah dan pentas,
antara lain:

1. Sebelum Abad ke-20: tak ada naskah dan pentas. Yang ada ialah
naskah-naskah cerita rakyat dan kisah-kisah yang turun-temurun
disampaikan secara lisan oleh ayah kepada anak. Drama-drama
rakyat, istana, keagamaan, di arena, di bawah atap atau lapangan
terbuka
2. Permulaan Abad ke-20: karena pengaruh drama barat dan cara
pemanggungannya (staging), timbul bentuk-bentuk drama baru:
komedi stambul/ istana/ bangsawan, tonil opera, wyang orang,
ketoprak, ludruk dan lain-lain. Tidak menggunakan naskah
(improvisatoris), tetapi menggunakan pentas: panggungnya berbingkai
3. Zaman Pujangga Baru: muncul naskah drama asli yang dipakai oleh
pementasan amatir. Rombongan professional tidak menggunakannya.
4. Zaman Jepang: sensor Sendebu sangat keras, diharuskan
menggunakan naskah. Rombongan professional terpaksa belajar
membaca. Perkumpulan amatir tidak kaget karena terdiri atas kaum
terpelajar. Bagi para professional merupakan kemajuan, namun
sayang karena keinsyafan.
5. Zaman Kini: rombongan professional membuang naskah kembali.
Organisasi amatir setia pada naskah, sayang sering mengabaikan
pengarang, penyadur atau penyalinnya.

Setelah kemerdekaan, muncul dimana-mana di seluruh pelosok tanah air


perkumpulan drama amatir, baik itu kaum awam, setengah awam, maupun ahli.
Sedangkan masalah mengenai drma akan berkisar pada hal-hal berikut: pertama, naskah.
Pementasan yang berulang-ulang dirasa kurang adanya senthan repertoar asing. Maka
naskah ditambah dengan bumbu repertoar asing dalam proses salinan dan saduran.
Kedua, pemain: banyak pementasan yang mengalami kegagalan. Karena kurangnya
latihan ataupun hanya ingin jual tampang plus minimnya usia dan pengalaman, menjadi
hambatan bagi pementasan. Ketiga, stage: di Indonesia telah bermunculan pelbagai
gedung-gedung pertunjukan. Di sini peran dari tempat teater akan menentukan watak
pertunjukan itu sendiri. Keempat, penonton: masyarakat cukup mempunyai minat. Hal ini
yang mendorong munculnya berbagai perkumpulan drama.

Sedangkan untuk bentuk-bentuk teater, antara lain:

1. Yang lahir dalam lingkungan desa: kegiatannya yang terikat erat oleh persoalan
kehidupan sehari-hari dalam desa, yaitu adat dan agama. Contoh: pada kehidupan
teater Bali.
2. Yang lahir di Keraton: pertunjukan dilakukan pada upacara-upacara tertentu dan
para pelakunya adalah keluarga bangsawan.
3. Yang tumbuh di kota-kota: ia lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya
kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan
baru.
4. Yang diberi predikat madern atau kontemporer: ia menampilkan peranan manusia
bukan sebagai tipe namun sebagai individu

fungsi Seni

Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni telah
disadari keberadaannya. Sehingga perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni
semakin dapat dirasakan.

Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang berdaya guna dalam kehidupan
mereka. Bahkan seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan manusia:

1.Fungsi Individual/ fungsi pribadi


Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:
Seni murni (fine art/ pure art)
Seni terapan (useful art/ applied art)

Pengelompokan tersebut berdasarkan fungsi seni bagi kehidupan seorang seniman. Berdasarkan teori
tersebut, maka fungsi seni bagi seorang individual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Manusia homo sapien telah mengenal alat-alat kehidupan sehari-hari. Dari peninggalannya dapat diketahui
bahwa manusia zaman itu telah mengenal dan mempelajari dunia fisik. Mereka berusaha membuat benda-
benda terapan.

Manusia disebut homo faber, artinya ia memiliki emosi dan kecakapan untuk berekspresi pada keindahan dan
pemakaian benda-benda. Sifat sensitif yang dimiliki oleh seseorang memberi reaksi terhadap penciptaan
benda yang indah dengan nilai artistik. Pada penciptaan suatu benda seseorang selalu mempertimbangkan
dan menghadirkan aspek kehidupan.

Di abad teknologi kehadiran aspek seni dalam pembuatan benda-benda fungsional tidak dapat diabaikan.
Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik. Karena itu segi kenyamanan menjadi hal
yang penting.

Peradaban manusia terus maju. Penciptaan-penciptaan manusia juga ikut berkembang dengan pesat.

Contoh-contoh seni yang dapat memenuhi kebutuhan fisik antara lain:


a. Seni bangunan
b. Seni furniture
c. Seni pakaian (tekstil)
d. Seni kerajinan, dan sebagainya.

Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Emosional

Mengapa manusia bisa marah, sedih, gembira, haru, iba, cinta dan benci? Manusia dapat merasakan semua
itu karena dalam dirinya terkandung dorongan emosional. Dan situasi emosi akan muncul bila ada
rangsangan dari luar, rangsangan tersebut akan membentuk suatu asosiasi dan tanggapan. Dari tanggapan
inilah lalu timbul refleksi yang berupa perasaan marah, benci, sedih, kasihan, haru dan sebagainya.

Pengalaman-pengalaman individual yang terus terjadi setiap saat bisa diungkapkan lewat bahasa seni.
Masalah cinta, perkawinan, kelahiran dan kematian atau rasa suka cita bisa menjadi pengalaman individu
yang direkam dalam karya seni. Karena itu biasanya digunakan sebagai ekspresi diri dalam berkarya, apalagi
pada seni modern yang tidak lagi kolektif sifatnya.

Fungsi pribadi seni ada beberapa permasalahan yang biasanya menjadi pusat perhatian manusia, antara lain:

Eksprei psikologis:
Cinta
Kematian
Masalah spiritual
Ekspresi estetik

2.Fungsi Sosial
Sebenarnya seluruh karya seni memiliki fungsi sosial karena selalu ada interaksi antara karya seni dan
pemirsanya. Senirupa bisa menjadi sarana untuk penyampaian protes, pujian dan kritik.

Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Rekreasi


Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Komunikasi
Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Pendidikan
Fungsi Sosial Seni dalam Bidang Keagamaan

Buku Approaches to Art in Education tulisan Laura H. Chapman (1978) menguraikan setiap karya seni
memiliki fungsi, apakah yang personal, social, physical, political, religious, educational, dan economic.

Dari sisi lain ditemukan adanya 3 pengelompokan:


yang difungsikan untuk mengekspresikan gagasan atau memecahkan problema tertentu. Setiap gagasan atau
problema mempersyaratkan dipilihnya karya seni yang sesuai untuk gagasan dan problema tersebut.

Yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Yang dimaksud di sini antara lain adalah kebutuhan
menyatakan identitas katakanlah yang nasional; kemudian kebuthan akan seremoni. Masing-masingnya
mempersyaratkan hadirnya karya seni dengan karakteristik tertentu.

Yang difungsikan dengan memberikan ciri kontekstual. Konteks dimaksud memberikan fungsi tertentu kepada
karya seni bersangkutan. Karya seni yang digunakan dalam upacara keagamaan akan memperoleh fungsi
yang lain apabila ditempatkan dalam suatu museum. Bendera yang berkibar pada tiangnya akan memiliki arti
yang berbeda apabila digunakan sebagai penutup peti jenazah.

You might also like