You are on page 1of 6

Saatnya Semarang Punya Taman Lalu Lintas

Pengenalan rambu-rambu lalu lintas sejak dini layak diberikan pada anak-anak setingkat PAUD,
TK, dan SD. Demikian imbauan Bapak Kompol Sugiyanto bersama Polwan Ditlantas Polda
Jateng di hadapan anak-anak SD Gebangsari 3-4 Semarang baru-baru ini dalam acara bertajuk
‘’Polisi Sahabat Anak’’.

Dari imbauan tersebut, maka tidak ada salahnya Kota Semarang mulai memikirkan tentang
taman lalu lintas. Mengingat pertumbuhan pembangunan cukup pesat dan rata-rata investor
memiliki bangunan ruko-ruko.

Mari kita cermati dari hunian Banyumanik sampai ke segala penjuru kota. Kita akan dihadapkan
banyaknya pembangunan ruko. Terlepas setelah membangun ruko nantinya akan ada pembelinya
atau tidak, bukan menjadi masalah. Pembangunan ruko-ruko ini nampaknya bersaing dengan
Indomart dan Alfamart.

Dari sekian pembangunan ruko, mengapa tidak ada satu pun investor yang membangun taman
lalu lintas untuk anak-anak agar nantinya diharapkan para generasi memiliki kesadaran berlalu
lintas. Lebih-lebih sekarang ini, tiap jam kerja hampir semua ruas jalan di Semarang dipenuhi
kendaraan roda dua.

Dalam upaya menumbuhkan pemahaman dan kesadaran serta ketaatan pada peraturan lalu-lintas,
maka ada baiknya Pemkot Semarang melalui Dinas Perhubungan membangun taman lalu-lintas.
Sebagai contoh yang pernah penulis ketahui, yaitu di Kota Bandung dan Sragen.

Mengapa perlu diadakan pembangunan taman lalu-lintas untuk anak-anak? Karena taman lalu-
lintas merupakan bentuk Study Action Plain bagi anak-anak dalam rangka pembekalan dari
aspek pendidikan dini. Tujuannya supaya memiliki kesadaran dan peningkatan pemahaman
berlalu-lintas yang baik.

Sarana bermain berlalu-lintas tersebut sekaligus sebagai sarana pembelajaran di usia dini.
Mereka kelak setelah dewasa dapat menjadi pengguna jalan yang taat lalu-lintas dan sopan.
Kendaraan yang harus dipersiapkan antara lain: sepeda, sepeda motor kecil, mobil-mobilan dan
sebagainya yang dipandu petugas. Sekali-kali ada polisi atau polwannya.

Jadi mobil-mobilan tidak hanya ada di Simpanglima. Karena di sana hanya merupakan
permainan. Tidak diikuti pembelajaran berlalu-lintas. Lokasi bisa di Karangrejo Banyumanik
atau Taman Halhamera dan sebagainya. Saya yakin taman lalu-lintas ini pasti banyak
penggemarnya. Semoga para investor terinspirasi untuk membangun taman lalu-lintas di Kota
Semarang.
PENDAHULUAN
Mengajari sejak dini kepada anak-anak mengenai tanda dan peraturan tata tertib
lalu lintas sangat baik. Diharapkan juga anak-anak akan mengingatkan orangtua
mereka untuk mematuhi tanda - tanda rambu lalu lintas. Jadi pada saat dewasa
anak-anak sudah terbiasa mematuhi tanda dan rambu lalu lintas. Pada masa anak
duduk di Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, pengenalan itu dapat dilakukan di
sekolah atau mengunjungi Taman Lalu Lintas. Pada saat ini sudah ada dua Taman
Lalu Lintas di Indonesia, yaitu di Jalan Belitung Nomor 1 Bandung, dan di Bumi
Perkemahan Parmuka, Cibubur, Jakarta Timur. Taman Lalu Lintas di Jalan Belitung
Nomor 1 Bandung tersebut bernama Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani, berisikan
kereta api mini lengkap dengan rambu-rambu lalu lintas, kolam renang, kolam
pancing, mobil-mobilan dan sepeda mini. Mengajari anak displin lalu lintas sejak
dini pasti ada manfaatnya, namun perlu diimbangi dengan ketegasan terhadap
pelanggar lalu lintas. Paling tidak jika benar-benar terwujud bisa mengurangi,
bahkan menghilangkan kemacetan lalu lintas yang selalu menyesakkan dada kita

Belakangan ini, kematian karena kecelakaan meningkat di negara manapun di


dunia. Di negara maju kematian karena lalu lintas menempati urutan pertama dan
bahkan menggeser penyebab kematian karena gangguan kesehatan. Oleh karena
itulah dengan diresmikannya Taman Lalu Lintas ini, sekali lagi merupakan Investasi
untuk memajukan tingkat kesadaran akan taat berlalu Lintas yang dengan
sendirinya akan mengurangi tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas,

latar belakang dibangunnya taman ini adalah situasi dan kondisi lalu lintas di Indonesia yang makin
semerawut dan mengkhawatirkan. Mulai dari kemacetan, pelanggaran, hingga terjadinya kecelakaan lalu
lintas Hal itu disebabkan dari ketidaksadaran sebagian masyarakat pengguna lalu lintas akan peraturan
dan disiplin berlalu lintas. “Apalagi setiap tahun kecelakaan lalu lintas memakan korban 15.000 orang,
dan korbannya dari tahun ke tahun makin banyak,” ujar Sunarno.

Karena itu, lanjutnya, pembelajaran tata tertib dan disiplin berlalu lintas perlu dilakukan sejak usia anak-
anak atau usia muda. “Dengan penerapan disiplin sejak dini, diharapkan prilaku berlalu lintas generasi
mendatang, atau generasi 10 tahun ke depan, akan lebih baik daripada generasi kita sekarang. Tapi ini
bukan dimaksudkan untuk berdisiplin berlalu lintas aja, tapi membangun disiplin dalam bermasyarakat
dan bernegara, karena sikap disiplin tidak cuma tercermin dari prilaku berlalu lintas saja,” ungkap
Sunarno. “Kami berharap konsep ini menjadi gerakan nasional, yakni membangun disiplin berlalu lintas
sejak dini

Mengingat pentingnya penegakan disiplin sejak dini kepada anak-anak bangsa


terutama disiplin dalam penggunaan jalan, perlu dibangun sarana Taman Lalu
Lintas yang indah dan asri. Diharapkan, sarana Taman Lalu Lintas ini dapat yang
tentu saja diarahkan dalam upaya meningkatkan disiplin berlalu lintas

Taman Lalu Lintas Saka Bhayangkara ini merupakan pemikiran yang komprehensip dan integral
dalam upaya menegakkan disiplin ber-lalulintas yang merupakan salah satu program dunia
“Global City Road” yang ditujukan untuk mengurangi tingkat kematian dari kecelakaan
lalulintas

Taman Lalu Lintas adalah sebagai wadah untuk memberikan pendidikan


pemahaman, sekaligus tempat bermain bagi anak-anak sebagai generasi penerus
bangsa terutama dalam meningkatkan disiplin berlalu lintas dengan metode belajar
sambil bermain, dan belajar sambil bergembira

Fasilitas
Taman lalu lintas ini diciptakan sebagai sebuah tempat belajar dan memahami peraturan-peraturan, tata
tertib serta disiplin berlalu lintas sejak dini, khususnya kepada anak-anak, pelajar dan pramuka. Belajar
sambil bermain, adalah pola yang diterapkan di Taman ini. Karena itu, bagi balita pun ada tempat khusus,
di mana tersedia alat bermain sesuai dengan usia mereka.

Di Taman tersebut anak-anak akan diajak mengenal rambu-rambu lalu lintas di seluruh lokasi dengan
mengendarai mobil mini yang dikemudikan oleh petugas. Mereka akan mendapat penjelasan dengan
gaya menarik, tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan peraturan lalu lintas

Taman Lalu Lintas benar-benar disiapkan dengan segala kabutuhan yang berkaitan dengan berlalu
lintas. Bahkan miniatur tempat-tempat khusus, seperti musium, monas, gedung MPR dan tempat
peribadatan pun tersedia di sana. Anak-anak. juga akan dibawa ke miniatur stasiun kereta api, di mana
mereka akan disuguhi pengetahusn sopan santun, antre, tidak berdesak-desakan dan membeli karcis di
loket. “Taman semacam ini nantinya akan dikembangkan di seluruh provinsi, sehingga menjadi prototipe
yang sama seperti kondisi lalu lintas di daerah tersebut. Untuk fasilitas dan content, itu disesuaikan
dengan kondisi daerah,” paparnya

Taman lalu lintas Cibubur yang terbuka untuk umum ini juga dilengkapi dengan peralatan yang berkaitan
dengan lalu lintas. Selain bangunan-bangunan dan jalan serta simbol-simbol rambu lalu lintas, juga
disediakan alat simulasi transport, seperti sepeda mini, sepeda tandem, kereta api mini, bis mini, fankart
dan permainan aktif anak-anak. Selain itu dilengkapi pula dengan komunikasi internal dan eksternal, tata
suara plus public address, menara pengawas, alat peringatan perlintasan kereta api dan masih banyak
lagi. “Taman lalu lintas gratis, silahkan bila ada pihak yang mau memanfaatkannya. Meski ini non-proft,
namun untuk naik kereta api atau gokart itu ada biayanya,” jelas Sunarno.

audio visual edukatif yang khusus di buat untuk anak TK dan SD. “Game simulasi Honda ini
sangat menarik dan edukatif untuk anak-anak agar lebih mudah belajar tata tertib lalu lintas”
menurut Iman Hariyatno saat mengunjungi stand Honda. Selain stand Honda, terdapat stand
lainnya seperti pembuatan Sim Keliling, Mobil Pintar, Pustaka Warta Kota, Pujasera dan stand
lainnya yang juga ikut meramaikan acara ini. “Acara seperti ini sangat menarik untuk anak-anak,
menanamkan disiplin berlalu lintas sejak dini, menammbah pengetahuan tata tertib lalu lintas
serta menumbuhkan sikap berani dalam berkarya” hal ini disampaikan Dedy salah seorang Guru
dari Jakarta Islamic School.

Bentuk Taman lalu Lintas Saka Bhayangkara, tampak seperti "Jakarta Mini". Di dalamnya
terdapat miniatur Monas, Stasiun Gambir, Gedung DPR MPR, Masjid, Gereja, halte dan
sebagainya. Juga terdapat banyak persimpangan yang telah dilengkapi dengan rambu-rambu lalu
lintas. Karena jalan-jalan di taman ini dibuat seperti kondisi lalu lintas Jakarta, diharapkan anak-
anak mudah mengerti.

Kesan Pengunjung :
Harga tiket untuk memasuki kawasan perkemahan adalah 6.000 rupiah per orang. Bila membawa
kendaraan roda empat, Anda harus pula membayar biaya tambahan 8.000 rupiah. Letak Taman
Lalu Lintas Saka Bhayangkara, diresmikan pertengahan April 2007 oleh Ibu Negara, ini berada
di bagian barat bumi perkemahan. Untuk masuk ke sana, Anda diwajibkan membayar 1.000
rupiah per orang untuk biaya kebersihan.

Taman ini lumayan luas, lebih dari 5 hektare. Di dalamnya dibangun lintasan-lintasan
menyerupai jalan raya, lengkap dengan rambu-rambu dan lampu lalu lintas, serta lintasan kereta
api mini yang mengelilingi taman. Di dalamnya juga tersedia areal bermain dengan pohon-pohon
yang rimbun. Bila sudah lelah, Anda dapat beristirahat di kursi atau ayunan yang disediakan di
setiap sudut taman sambil menikmati makanan dan minuman yang Anda bawa dari rumah, atau
didapat dari kantin di sana

Fun Car. Mobil mungil ini—disewa 5.000 rupiah per 10 menit—berbahan bakar bensin (atau
solar?), dan cuma punya dua pedal: gas dan rem. Akmal menyetir sementara Faiq duduk di
sebelahnya. Mereka menyusuri jalanan di taman itu dengan riang, berusaha menaati rambu:
berhenti ketika lampu lalu lintas menyala merah, lalu kembali menginjak gas saat lampu berubah
hijau.

Di sana anak-anak bisa naik sepeda tandem, mobil mini, sepeda kayuh, sambil
muterin taman tersebut sembari mengenal tanda lalu lintas yang ada di sepanjang
jalan di sana. Tiket masuknya-pun relatif murah. Namun jangan lupa kalau mau ke
sana sebaiknya pagi atau sore hari, biar ga panas.

Ada miniatur gedung-gedung yang ada di Jakarta, seperti monas, gedung DPR/MPR,
masjid, gereja, pos polisi, kantor polisi. Yang menarik, pasti ada pak polisinya juga
loh, dan mereka berpatroli di jalanan naik mobil patroli mini, kita yang melanggar
ditilang..tapi ini cuma main-main sih nilangnya.
Aneka permainan menarik, seperti sepeda tandem, mobil mini, sepeda kayuh,
kereta-keretaan, disediakan pengelola untuk menarik minat si kecil. Salah satu
permainan yang menarik perhatian pengunjung dan banyak dipadati adalah fun car.
Satu mobil bisa memuat dua orang penumpang. Untuk memainkannya, pengunjung
harus membeli tiket lagi seharga Rp5.000.

Setelah itu mulai keliling melihat2 Taman Lalulintas. Semua rambu, lampu lalulintas
seperti keadaan sesungguhnya. Semua harus taat, walau hanya naik sepeda
(seperti Merah harus berhenti, rambu dilarang kekanan ya gak boleh, dst). Kalo
dilanggar, ada pak polisi yang memperingatkan

Disini ada 4 wahana utama yaitu: Kereta Api, Bus Mini (yang dicat Kuning Merah
mirip Transjakarta / Busway), Fun Car dan Bersepeda.

Mulai lah kejadian2 'menarik' berikutnya:


1. Anak2 (dan ibu-ibunya tentunya) mulai berebut naik kereta. Kenapa?
Karena tidak ada tempat antrian keretanya. Pintu keluar dan masuk tidak jelas....
Dan biasa, budaya antri tidak ada... ibu2 mengajak anaknya berebut seperti takut
ketinggalan kereta Lebaran.

2. Dari naik kereta, pindah naik 'busway'. Rombongan menunggu di 'halte' kecil
untuk 2 buah Bus Mini berkapasitas sekitar 15 Orang (Bus ini mirip Mobil Keliling di
Ancol or Taman Mini, tapi lebih kecil).
Di tengah terik panas, kita harus menunggu sekitar 15 menit untuk jadwal
berikutnya.
Ah, akhirnya itu bis datang... tiba2 ...gruduk-gruduk, ibu2 dan anak2nya dari arah
lain berhamburan masuk ke bis, tanpa menghiraukan ibu2 dan anak2 lain yang
sudah menunggu 15menit di 'halte' panas..... (Emang gue pikirin, yang penting gue
dan anak gue naik)...
Sedih deh anak saya dan anak2 lain yang sudah menanti 15menit yang panas, tidak
kedapatan naik karena diserobot Ibu2 dari arah lain (Contoh yang "baik" buat anak2
banget gak seehhh !!??).

3. Gagal naik busway, terakhir dicoba naik Funcar (sejenis Go Cart dengan mesin
kecil). Tidak ada tempat antrian, tidak ada tempat berteduh. Anak2 silakan
menunggu dekat lampu lalu lintas. Polisi hanya bilang "Pak, anaknya jangan suruh
nunggu tempat panas, kasian" .... Kasian mana?? Kepanasan or nunggu lama,
diselak orang??

Mobil pertama datang (gantian sama orang sebelumnya). Kita sudah menunggu di
baris paling depan, eh tiba2... Zlup... Seorang ibu dari belakang menaruh anaknya
di mobil tsb. Pertanyaan yang sangat sulit saya jawab "Papah, kok bukan aku yang
naik???".
Mobil kedua datang, 3-4 orang tua berlari2 ingin naruh anaknya. Saya bilang "Saya
sudah nunggu disini dari tadi, kasian anak saya". Eh jawabannya "Iya, saya salah
tadi nunggu di belakang" Gubrak... So What? Salah anda ngantrinya di belakang.

Akhirnya Anak saya naik itu Fun Car. Putar2 kurang lebih 15 menit, kembali ke
tempat semula. Bak datang naik mobil ke tempat naik Kuda di ITB - Bandung,
semua orang tua langsung mengerubung... "Gantian saya pak... gantian-
gantian".....

Walah, piye iki...

Taman Lalu lintas, yang saya kira bisa mengajarkan anak-anak tentang lalu lintas...
ternyata sangat mencerminkan hal sesungguhnya.
1. Polisi mengatur lalu lintas
2. Rambu lalu lintas harus dipatuhi

Tapi dilain sisi:


1. Fasilitas Publik tak terawat
2. Tidak ada tempat Antri dan menunggu Public Transport yang layak.
3. Tidak ada Budaya Antri, karena orang Jakarta mayoritas gak mau sama dengan
bebek yang baris... Mereka lebih suka jadi Banteng yang hobi menyeruduk...
4. Generasi Tua tetap mewariskan kebiasaan buruknya kepada anak2nya... tak
peduli bahwa saingannya adalah anak kecil....

Pelajaran yang mungkin bisa saya jelaskan ke anak saya:


"That's a real life in small version my son. You have to preare, and will face the
MUCH BIGGER and UGLY ONE. You have to be ready and try correct it a little bit
with your good habit. Be a good example for them, DO NOT Follow them".

Saat berkendara di jalan raya, sangat mudah ditemui pengendara yang


mengendarai sepeda motor atau mobil dengan seenaknya sendiri. Tanda-tanda dan
rambu lalu lintas seakan-akan tidak berlaku bagi mereka. Rasanya, kalaupun jalan
keluarnya dapat ditemukan penyebabnya tidak bisa diselesaikan dalam satu
generasi. Diperlukan waktu sedikitnya dua generasi, terutama bila pihak kepolisian
tidakmbisa

You might also like