You are on page 1of 6

MENJADI MANUSIA YANG BERKUALITAS

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17).

Menjelang dimulainya perdagangan bebas, masing-masing negara dan individu harus


berusaha menunjukkan kualitasnya, dan juga harus berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Bidang apapun yang sedang anda kerjakan, lakukanlah itu dengan tindakan yang terbaik.

Apasajakah yang dapat menjadikan anda menjadi manusia yang berkualitas? Saudara,
jawaban untuk pertanyaan ini ada dalam kitab kebenaran yakni Firman Tuhan. Sebab menurut
Yohanes 17:17 b bahwa “FirmanMu (Tuhan) adalah kebenaran”.

Saya akan memberikan 5 (lima) gelar Alkitab yang dapat menjamin saudara untuk
menjadi generasi yang berkualitas dan menjamin saudara juga untuk dapat melakukan yang
terbaik.
Mungkin adik-adik bertanya, mengapa gelar Alkitab yang diberikan? Saudara-saudara,
Amsal 2:6 berkata “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang
pengetahuan dan kepandaian”.

Raja Solaiman adalah manusia yang paling bijaksana yang pernah hidup di dunia ini.
Tidak ada tandingannya, ia hampir menguasai semua bidang ilmu. Apa komentarnya tentang
ilmu?

Amsal 1:7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan... “

Raja Solaiman mengatakan bahwa pengetahuan tanpa Tuhan adalah sia-sia. Setingggi
apapun pengetahuan anda jika di dalam dirimu tidak ada Tuhan, itu adalah sia-sia. (Baca
Pengkhotbah 1, 1).

Itulah sebabnya pada saat ini saya akan memperkenalkan kepada kita semua gelar-gelar
Alkitab dan dapat menjadikan kita menjadi menusia yang berkualitas.

Mari Kita lihat Gelar yang pertama:

1. BA.

Gelar ini bukanlah Bachelor of Arts (Sarjana Muda), tetapi adalah “Born Again”
(Dilahirkan Kembali).

Yohanes 3:3-5 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah”.
Nikodemus seorang anggota Sanhedrin, seorang yang terhormat, berpendidikan tinggi,
menurut Yesus belum layak disejajarkan dengan manusia yang berkualitas kecuali di harus
“dilahirkan kembali”.

Apa arti dilahirkan kembali? Nampaknya Nikodemus tidak berpendidikan tinggi itu tidak
mengerti artinya dilahirkan kembali, tidak heran Ia kemudian berkata:

“Bagaimana mugkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk ia masuk
kembali ke rahim ibunya dan dilahirkan lagi? Tetapi kemudian Yesus menerangkan arti
dilahirkan kembali itu kepada Nikodemus dengan berkata: “Dilahirkan kembali berarti menerima
Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan menjadikan Dia dalam hidupmu. Gelar inilah yang
pertama sekali yang harus saudara miliki agar dapat menjadi generasi yang berkualitas. Jadi,
buatlah Yesus menjadi Juruselamat pribadimu.

2. MA
Gelar ini bukanlah Master of Arts tetapi Marvelous Altered, yang berarti “Perubahan
hidup yang mengagumkan”.

Diceritakan mengenai dua sahabat karib yang tidak terpisahkan. Salah seorang
diantaranya adalah putra mahkota sementara seorang lain adalah seorang pemuda biasa.
Kedua orang muda ini mempunyai kebiasaan yang agak berbeda. Si putra mahkota lebih
suka melihat sesuatu dari segi negatif, sementara orang muda biasa selalu melihat dari
sudut positif (yang baik). Apa saja kejadian yang dialaminya atau yang dialami orang lain
yang dia ketahui, dia selalu mencatat dalam buku catatannya, “that’s good” (itu baik).
Suatu kali mereka berburu ke hutan, di hutan si putra mahkota meminta agar sahabatnya
tadi memasangkan peluru ke senapang putra mahkota, kemudian temannya itu
melakukannya.
Tidak lama setelah itu mereka melihat segerombolan binatang buruan, lalu dengan cepat
si putra mahkota
tadi mengambil senapangnya, kemudian membidikkan senapangnya ke arah buruannya,
tetapi
tiba-tiba pelatuk senapang tersebut mengenai jari tangannya dan putus. Kemudian
sahabatnya menuliskan dalam catatannya, “that’s good”. Tiba-tiba si putra mengamuk,
wah... that’s good? Mana mungkin ini bukan baik tetapi bad, kamu telah berbuat
kesalahan, kamu memasukkan peluru ke senapang saya tidak benar sehingga mengenai
jari tangan saya, sampai putus dan saya harus kehilangan sebuah jari tangan saya. Tapi
kamu masih bilang “that’s good”. Kamu akan saya penjarakan.

Singkat cerita si sahabat tadi pun dimasukkan ke dalam penjara. Tapi dia masih tetap
berkata dalam hati “that’s good”.

Beberapa waktu kemudian si pangeran berburu lagi ke hutan, kali ini dia ditemani oleh
beberapa pengawal istana. Tapi sangat disayangkan, di tengah hutan mereka bertemu
dengan manusia pemangsa manusia alias Canibal. Merekapun ditangkap, termasuk si
putra mahkota.

Kelompok Canibal inipun membawa mereka ke perkampungan mereka. Di sana banyak


orang-orang Canibal lainnya yang telah berkumpul, sebab mereka akan segera
mengadakan pesta pora.

Beberapa pemburu rombongan putra mahkota itupun diikat di kayu. Kini giliran si putra
mahkota, tetapi pada saat hendak mengikat putra mahkota itu para canibalpun heran.
Mereka berbisik satu sama lain, wah... peraturan nenek moyang kita mengatakan bahwa
kita tidak boleh memangsa orang yang tidak lengkap tubuhnya. Orang ini jari tangannya
tidak ada, jadi bagaimana? Pemimpin canibal itupun berkata, lepaskan saja dia.

Seperti mendapat durian runtuh, si putra mahkota pulang ke rumahnya. Di perjalanan dia
mengingat perkataan sahabatnya satu tahun yang lalu sewaktu dia kehilangan salah satu
jarinya, “that’s good”.

Dengan bergegas si putra mahkota pergi mengunjungi sahabat lamanya yang telah satu
tahun mendekam di penjara. Sahabatku, apa yang kamu katakan itu benar, “that’s good”.
Saya telah berdosa memasukkan engkau ke dalam penjara untuk satu tahun lamanya.

Kemudian si temannya itupun menjawab, oh tidak... Saya dipenjarakan, “that’s good”. Si


putra mahkota terheran-heran, kenapa kamu katakan bahwa kamu di penjara itu baik.
Maka jawab si pemuda itu dengan berkata enteng, “Sahabatku, sekiranya aku tidak
dipenjara, maka aku sudah mati dimakan oleh canibal itu”.

Sahabatku, kata putra mahkota itu: Saya yang salah dan kamu yang benar. Kamu selalu
melihat segala sesuatunya dari segi positif, sejak saat itu saya juga akan melakukan hal
yang sama, melihat segala sesuatu dari hal yang positif.

Saudara, inilah gelar yang kedua yang harus kita miliki yaitu, “perubahan hidup yang
mengagungkan, sama seperti putra mahkota itu”.

Alkitab mengatakan dalam 2 Korintus 5:17:


“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang”.

3. DD

Gelar yang ketiga ini bukanlah Doctor of Divinity tetapi Die Daily (Mati setiap hari).
Morris L. Venden dalam bukunya “95 Thesis on Righteosness by Faith” menceritakan:
Suatu kali seekor kalajengking ingin menyeberangi sungai. Dia bertemu dengan seekor
katak dan meminta bantuan untuk menyeberangkannya ke sebrang sungai dengan cara
menumpang di punggung katak itu.
Achh... nggak mau sahut si katak. Jika aku mengizinkan engkau naik ke punggungku,
nanti engkau akan menggigit aku, lantas akupun akhirnya mati.

Lho... mengapa aku harus berbuat begitu? Sahut kalajengking. Coba kau pikir, kalau aku
menggigitmu, kan itu berarti aku akan mati juga. Dan itu berarti bahwa kita berdua akan
mati, dan artinya aku tidak akan pernah berhasil menyeberangi sungai ini.

Baiklah, sahut si katak. Rupanya argumen si kalajengking masuk di akal juga. Kemudian
ia mempersilahkan si kalajengking naik ke punggungnya, setelah itu katakpun mulai
berenang dalam usahanya untuk menyeberangi sungai itu.

Kira-kira setengah perjalanan, tiba-tiba kalajengking menggigit si katak “Waw....


mengapa kamu melakukan hal itu, lihatlah sekarang kita berdua akan segera mati di
tengah-tengah sungai ini”.

Kemudian sahut si kalajengking itu sedih, “Sobat, aku tahu itu, tapi bagaimanalah, saya
tidak dapat menahannya, saya tidak dapat megendalikan diri, sebab itu sifatku”.
Kalajengking tadi berkata, “It’s my nature”.

Inilah yang merupakan dilema kita, Ny. Ellen White berkata, “Oleh karena dosa Adam,
sifat alami kita menjadi merosot dan kita tidak dapat membuat diri kita benar” (Step to
Christ, 62).

Untuk itulah kita perlu memiliki gelar yang ke tiga ini yaitu: DD (Die Daily) atau “Mati
setiap Hari” atau “Kita harus mematikan manusia/sifat lama kita” dalam upaya kita untuk
menjadi generasi yang berkualitas.

1 Korintus 15:31
“... Tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut”.

4. BS

Gelar ini berarti Bible Student atau Pelajaran Alkitab.

Nabi Hosea dalam Hosea 4:6 berkata: “Umatku binasa karena tidak mengenal Allah”.

Kenapa umat Allah tidak mengenal Allah? Jawabnya mereka tidak mau membaca
Alkitab.
Untuk menjadi generasi yang berkualitas dan sanggup melakukan yang terbaik, kita harus
menjadi seorang pelajar Alkitab. Karena Hanya Alkitab sajalah sumber ilmu pengetahuan
yang benar,.
5. PhD
Gelar ini bukan berarti Doctor of Philosophy, tapi Praying, Happy and and Devoted
Christian.

Allah menginginkan kita semua untuk menjadi orang Kristen yang suka berdoa, orang Kristen
yang selalu bersukacita dan orang Kristen yang setia.

Efesus 6:18 berkata “berdoalah setiap waktu di dalam Roh,,,”

Filipi 4:4 “bersukacitalah senantiasa”.

Efesus 6:10 “hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan”.

Para saudara sekalian, adapun maksud nasehat saya adalah: Tetaplah anda
berusaha untuk memiliki ke 5 gelar Alkitab yang telah kita pelajari ini, yaitu:

(1) BA, Yaitu Born Again (Lahir Kembali).

(2) MA, yaitu Marvellously Altered (memiliki perobahan hidup yang mengagumkan
).

(3) DD, yaitu Die Daily (mati setiap hari).

(4) BS, yaitu Bible Student (menjadi pelajar Alkitab)

(5) PhD, yaitu menjadi orang Kristen yang selalu Berdoa (Pray), Happy (Gembira),
dan Setia (Devoted).

Sehingga usaha anda untuk menjadi generasi yang berkualitas dan dalam berusaha untuk
melakukan yang terbaik itu dapat saudara gapai.

Dalam era globalisasi ini pendidikan anda ini tidak cukup. Kita harus menimba ilmu lebih
banyak lagi, tapi ingat carilah sekolah yang bukan hanya memberikan ilmu pengetahuan
duniawi tetapi juga Sekolah yang sanggup untuk memberikan ilmu Surgawi.

Sebab sekolah-sekolah sekarang ini lebih banyak hanya sekedar menawarkan ilmu
pengetahuan duniawi.

Secara khusus pada saat ini saya menawarkan kepada kita Sekolah Lanjutan Advent di
Martoba, Pematangsiantar, adalah tempat yang cocok untuk anda, sebab sekolah itu bukan
hanya menawarkan ilmu duniawi tetapi juga mempersiapkan anak-anak didiknya menjadi
menjadi warga negara Surga.

Akhirnya, saya berpesan, raihlah cita-citamu, milikilah 5 gelar Alkitabiah yang Tuhan
inginkan untuk saudara miliki. Inilah doa dan harapan kita. Amin

You might also like