You are on page 1of 11

Teori- Teori Belajar

Kelompok 1
Khoiruroziqin Desmariansah(06081011001)
Firmansyah (06081011008)
Slamet Prayogi (06081011031)
Teori – Teori Belajar
• Teori Belajar Jean Piaget
• Teori Belajar Ausubel
• Teori Belajar Vygotsky
Teori Belajar Jean Piaget
• Dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup
tahun 1896-1980.
• Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi
perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih
tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
• Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara
baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.
• Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak
seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif
sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini
berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui
tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
• Piaget membagi skema yang digunakan anak
untuk memahami dunianya melalui empat
periode utama yang berkorelasi dengan dan
semakin canggih seiring pertambahan usia:
– Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
– Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
– Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
– Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai
dewasa)
Implikasi Teori Belajar Jean Piaget
• Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental
anak tidak sekedar pada produknya.
• Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak
yang penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan
aktif dalam kegaiatan pembelajaran.
• Tidak menekankan pada praktek-praktek yang
diarahkan untuk menjadikan anak-anak seperti orang
dewasa dalam pemikirannya.
• Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam
kemajuan perkembangan
Teori Belajar Ausubel
• Belajar dikatakan bermakna (meaningful) jika informasi
yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan
struktur kognitif yang dimiliki peserta didik sehingga
peserta didik dapat mengaitkan informasi barunya dengan
struktur kognitif yang dimilikinya.
• Ausubel juga menyatakan bahwa agar belajar bermakna
terjadi dengan baik dibutuhkan beberapa syarat, yaitu :
(1). Materi yang akan dipelajari harus bermakna secara
potensial, (2). Anak yang akan belajar harus bertujuan
melaksanakan belajar bermakna sehingga mempunyai
kesiapan dan niat untuk belajar bermakna.
Klasifikasi belajar menurut Ausubel dan BELAJAR
Robinson 1969, dalam Ratna Wilis (1989, 111)

BERMAKNA HAPALAN

Materi Materi disajikan


disampaikan dalam bentuk final
dalam bentuk final
SECARA PENERIMAAN
Siswa menghapal Siswa
materi yang memasukkan
disajikan materi ke dalam
struktur kognitif
SISWA DAPAT
MENGASIMILASI
MATERI PELAJARAN
Materi ditemukan Siswa
oleh siswa menemukan
materi

SECARA PENEMUAN
Siswa menghapal Siswa
materi memasukkan
materi ke dalam
struktur kognitif
Implikasi Teori Belajar Ausubel
• Dalam menerapkan teori Ausubel dalam pembelajaran,
guru dianjurkan untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi
awal siswa. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa ada
satu factor yang sangat mempengaruhi belajar yaitu
pengetahuan yang telah diterima siswa.
• pengajaran dengan menggunakan peta konsep.
Penerapan peta konsep dalam pembelajaran dapat
dilakukan untuk menguji dan mengetahui penguasaan
siswa terhadap pokok materi yang akan diberikan, serta
untuk mengetahui konsep esensial apa saja yang perlu
diajarkan.
Teori Belajar Vygotsky
• Teori ini memberi penekanan pada hakekat sosiokultural
dari pembelajaran. Vygotsky menyatakan bahwa
pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau
belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari
namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan
kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of
proximal development daerah terletak antara tingkat
perkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai
kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.
Implikasi Teori Belajar Vygotsky
• Dikehendaki setting kelas berbentuk pembelajaran
kooperatif antar siswa, sehingga siswa dapat
berinteraksi di sekitar tugas-tugas dan saling
memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah
afektif dalam zona of proximal development.
• Dalam pengajaran ditekankan scaffolding sehingga
siswa semakin lama semakin bertanggung jawab
terhadap pembelajarannya sendiri.
Sekian dan Terima Kasih

You might also like