Professional Documents
Culture Documents
Uraian Materi:
A. Tehnik Komunikasi
Seseorang dapat dikatakan terampil berkomunikasi apabila terampil berbicara, terampil
membaca, terampil mendengarkan dan terampil menulis. Keterampilan berkomunikasi
ditempat kerja akan menunjang dan memperlancar segala usaha atau kegiatan ditempat
kerja.
Tehnik berkomunikasi terdiri dari 4 macam:
1. Tehnik berbicara dan bertanya efektif
2. Tehnik mendengarkan secara aktif
3. Tehnik membaca efektif
4. Tehnik menulis efektif
b. Prinsip Motivasi
Yang dimaksud prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk
membangkitakan minat bicara terhadap seseorang, kelompok, dan umum.
Sedangkan prinsip motivasi yang efektif adalah berbicara secara efektif yang dapat
membangkitkan minat para pendengar. Apabila para pendengar, berminat mau
mendengarkan pembicaraan, maka pembicaraan tersebut akan mendatangkan
respon yang baik secara umpan balik (feed back).
Berbicara dengan prinsip motivasi adalah sebagai berikut:
1) Memberikan dorongan
Berbicara dengan memberikan dorongan yaitu dengan cara mengutarakan
pentingnya bahan yang akan dibicarakan.
2) Menokohkan
Menokohkan seseorang atau para pendengar menimbulkan rasa senang dan
membesarkan hatinya.
3) Dorongan ingin mengetahui
Cara ini dipergunakan karena pada dasarnya setiap manusia itu selalu
mempunyai dorongan ingin mengetahui baik yang menyangkut dirinya, maupun
hal-hal lainnya.
d. Prinsip Keindraan
Pembicaraaan akan mudah ditangkap dan dimengerti oleh para pendengar, apabila
dilaksanakan sedemikan rupa. Di dalam prinsip ini, seyogyanyalah apabila
berbicara didepan umum dengan menggunakan alat peraga yang lengkap. Alat-alat
peraga adalah merupakan alat bantu di dalam pelaksanaan bicara dengan prinsip
keindraan.
Alat-alat peraga yang berhubungan dengan prinsip keindaraan itu adalah sebagai
berikut:
1) Over Head Projector
OHP adalah proyektor yang dapat memantulkan tulisan atau gambar ke layar
putih. Tulisan atau gambar, terlebih dahulu ditulis pada transparansi (lembar
yang berwarna bening) atau lembaran plastik bening dengan menggunakn
spidol. Tulisan pada transparansi sebaiknya:
e. Prinsip Pengertian
Prinsip pengertian menghendaki adanya hal-hal yang mudah dimengerti, mudah
dihafal atau mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Oleh karena itu apabila
mengemukakan sesuatu hal. Harus diusahakan uraiannya agar mudah dimengerti.
Di dalam prinsip pengertian, hendaknya pembicara memperhatikan hal-hal berikut
ini:
1) Uraian dari keseluruhan menuju bagian-bagian, kembali keseluruhan
Penerapan dalam praktek adalah menguraikan pokok bahasan secara sistematis,
setelah dijelaskan satu persatu pokok bahasannya. Setelah selesai menjelaskan
pokok-pokok bahasannya dibuatlah ringkasannya dan akhirnya disimpulkan
secara singkat.
2) Uraian pembicaraan sistematis dan logis
Sistematis artinya uraian pembicaraan selalu tidak menyimpang dari pokok
bahasannya. Selain harus sistematis juga urutannya harus logis. Maksudnya
logis adalah uraian pokok bahasannya umum menuju yang khusus atau dari
yang khusus menuju bahasan yang umum.
3) Membuat ungkapan-ungkapan yang kongkrit
Membuat ungkapan-ungkapan yang kongkrit, sangat penting sekali untuk
memudahkan di dalam menghayati dan mengingat terhadap persoalan yang
dibicarakan oleh komunikator. Ungkapan-ungkapan yang kongkrit tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Memberikan memo tehnik (cara untuk menghapal)
b) Memberika contohnya
c) Memberikan ilustrasi
d) Memberikan suatu perbandingan
e) Memberikan hal-hal yang berlawanan
f. Prinsip Ulangan
Prinsip ulangan menghendaki hal-hal yang perlu diulang, agar permasalahan lebih
meresap ke dalam hati pendengar, sehingga permasalahan tersebut mudah diingat
selalu. Untuk seorang komunikator, hendaknya hal-hal atau permasalahan yang
paling penting cara penyampainnya perlu diulang-ulang.
Agar pembicaraan dapat berlangsung efektif, ketika pembicara memulai
memberikan penjelasannya, hendaknya komunikator mempunyai persiapan-
persiapan tentang hal-hal yang akan dibicarakannya. Di dalam masalah ini, sangat
penting sekali sebab banyak pembicara di dalam menyampaikan permasalahannya,
kurang begitu lancar bahkan tidak dimengerti tujuannya.
b. Penyajian materi
Didalm penyajian materi, hendaknya memuat tentang:
(1) Pendahuluan
Motivasi yang menarik perhatian
Tujuannya
Ruang lingkupnya
(2) Isi pembicaraan
Isi pembicaraan adalah mengenai pembahasan masing-masing acara
yang telah disebutkan di dalam ruang lingkup penyajian. Pembahasan
yang akan disampaikan oleh seseorang pembicara/komunikator,
hendaknya:
• Jelas
• Menarik
• Lancar
• Tertuju
• Dipahami
c. Penutup pembicaraan
Di dalam penutup pembicaraan yang disampaikan seseorang
pembicara/komunikator, hendaknya berisi atau memuat tentang:
(1) Ringkasnnya materi yang dibahas
(2) Memberikan motivasi kembali kepada para pendengar/komunikan
(3) Memberikan harapan, saran-saran, ajakan, dan lain sebagainya.
b. Isi pembicaraan
Isi pembicaraan adalah merupakan badan atau batang tubuh suatu ceramah
di dalam pembicaraan suatu masalah. Di dalam isi pembicaraan masing-
masing pokok bahasan harus dijelaskan satu persatu secara sistematis.
Seorang komunikator di dalam menguraikan isi dari suatu pembicaraannya
hendaknya:
1) Lancar atau tidak tidak ada gangguan
2) Harus menarik perhatian pendengar
3) Urainnya harus jelas, mudah ditangkap, dimengerti dan dihayati
4) Urainnya harus mengesankan dan menggunakan alat peraga
5) Pembahasan harus tertuju atau terarah kepada tujuan
c. Penutup pembicaraan
Pembicaraan yang baik adalah yang tepat waktunya artinya dapat ditutup
sesuai dengan waktu yang disediakan. Di dalam penutup pembicaraan perlu
dikemukakan hal-hal yang penting yaitu:
1) Ada ringkasannya
2) Ada motivasi kembali
3) Ada saran pembicara kepada pendengar
4) Ucapan terima kasih dan minta maaf kepada para pendengar
Film
Alat audio visual yang baik adalah film, karena dengan film tersebut mendekati
kejadian yang sesunggunhnya, dimana gambar-gambar bergerak seperti aslinya.
Dalam memberikan ceramah dengan film yang penting adalah adanya diskusi
yang menyimpulkan setelah film diputar.
Agar lebih jelas coba lihat contoh blangko daftar penilaian (checking list)
dibawah ini.
Sekala Nilai
No. Kegiatan Yang Dinilai
Ditentukan Diperoleh
Penadhuluan (10%)
1. Motivasi 4
2. Pengutaraan maksud/tujuan 3
3. Pengutaraan lingkup 3
Penyajian (57%)
1. Penguasaan materi 7
2. Kesesuaian materi dan tingkat pengetahuan 7
3. Kelancaran penyajian 8
4. Kejelasan uraian 8
5. Penggunaan kata/tata bahasa 7
6. Tujuan pembicaraan 7
7. Penggunaan alat perga/media 7
8. Pembagianwaktu 7
Penutup (7%)
1. Ringkasan dan kesimpulan 4
2. Motivasi kembali 3
Ucapkan kata-kata dalam kalimat dengan suara yang jelas dan nada yang enak didengar.
Suara yang terlalu lemah maupun yang terlalu keras akan mengganggu pembicaraan
terutama bagi pihak pendengar. Dalam suatu pertemuan, setiap peserta hendaknya ikut
aktif dalam pembicaraan dan janganlah memotong pembicaraan sehingga ada yang tidak
kebagian bicara karena tidak cukup waktu. Rahasia pandai bercakap-cakap adalah pandai
berbicara, pandai bertanya, dan pandai mendengarkan.
Pada umumnya, orang lebih senang berbicara, dari pada mendengarkan pembicaraan
orang lain. Keterampilan mendengarkan pembicaraan orang lain merupakan suatu seni
tersendiri. Orang lain yang sedang berbicara hendaklah didengarkan dengan cermat dan
seksama, disaring, lalu dipilih, dan ditarik kesimpulan tentang pokok masalah yang
dibicarakan.
Seorang yang pandai mendengarkan pembicaraan orang lain disebut pendengar yang
baik. Praktik komunikasi lisan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Komunikasi antar perorangan, yaitu praktik berbicara prorangan, baik secara resmi
(formal) maupun yang tidak resmi (informal).
2. Komunikasi kelompok, yaitu praktik penyampaian informasi dalam kelompok,
misalnya diskusi, seminar, kongres, ceramah, berpidato dan lain-lain.
3. Komuikasi massa, yaitu hubungan masyarakat yang menjalankan fungsi dan tugas
penerangan di dalam bidang dan jajaran masing-masing, misalnya kampanye, rapat
dan lain-lain.
4. Komunikasi antar pribadi (interprsonal communication), yaitu komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan
R. Wayne Pace (1979) bahwa “interpersonal communication is communication
involving two or more people in a face to face setting”.
MACAM-MACAM KOMUNIKASI
Berbicara langsung
1. Dari segi jarak
Berbicara tidak langsung
6. Prinsip berbicara yang dapat memberikan dorongan untuk membangkitkan minat seorang
pendengar adalah....
a. Prinsip motifasi
b. Prinsip keindraan
c. Prinsip ulangan
d. Prinsip perhatian
e. Prinsip pengertian
C. Praktek:
2. Praktekkan komunikasi inter personal bersama temanmu, cari tema yang menarik
yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.
3. Buatlah keliping tentang komunikasi masa