You are on page 1of 15

Kegiatan Belajar II

Identifikasi Proses Komunikasi

Kompetensi dasar: Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi.


Sub kompetensi: Identifikasi Proses Komunikasi Di Tempat Kerja.
Indikator: Setelah mempelajari pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian tehnik berkomunikasi.
2. Membedakan komunikasi verbal dan nonverbal.
3. berkomunikasi dengan penyela dan macam rekan kerja.

Uraian Materi:
A. Tehnik Komunikasi
Seseorang dapat dikatakan terampil berkomunikasi apabila terampil berbicara, terampil
membaca, terampil mendengarkan dan terampil menulis. Keterampilan berkomunikasi
ditempat kerja akan menunjang dan memperlancar segala usaha atau kegiatan ditempat
kerja.
Tehnik berkomunikasi terdiri dari 4 macam:
1. Tehnik berbicara dan bertanya efektif
2. Tehnik mendengarkan secara aktif
3. Tehnik membaca efektif
4. Tehnik menulis efektif

Tehnik Berbicara Dan Bertanya Efektif


Didalam kehidupan sehari-hari, kita harus berbicara di depan umum, kelompok
masyarakat, individu, dan lain sebagainya. Untuk dapat melaksanakan berbicara secara
aktif dan efektif, kita memerlukan prinsip-prinsip tehnik berbicara. Yang dimaksud
dengan efektif itu adalah berbicara secara menarik dan jelas sehingga dapat dimengerti
dan mencapai tujuan yang diharapkan didalam berkomunikasi.
Berbicara baik akan menghasilkan buah pikiran yang positif untuk memecahkan
masalah dalam pergaulan antar manusia. Dengan berbicara seseorang akan berusaha
mengeluarkan pendapatnya, ide-ide, isi hati, serta pikiran yang terkandung didalam
jiwanya. Dengan berbicara orang akan mampu melahirkan gagasan dibidang ilmu
pengetahuan, tehnik, kebudayaan dan lain sebagainya.
Untuk dapat berbicara aktif dan efektif, kita sangat memerlukan prinsip dan tehnik
berbicara. Memerlukan prinsip-prinsip tehnik berbicara. Berbicara aktif dan efektif
adalah berbicara secara menarik, jelas, dapat dimengerti dan mencapai tujuan di dalam
berkomunikasi. Di dalam tehnik berbicara sebaiknya berlangsung di dalam keadaan
saling pengertian, saling menghargai, serta sikap saling memberi tanggapan, agar
berhasil di dalam pelaksanaan berkomunikasi.
Tehnik berbicara di dalam berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara komunikator
dan komunikan kepada pesan/message yang dipercakapkan. Secara sederhana tehnik
berbicara di dalam komunikasi secara aktif dan efektif, sebagai berikut:
a. Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan
b. Berbicara diiringi dengan bantuan gerak gerik
c. Menyesuaikan situasi dengan lawan berbicara

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 1


d. Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik
e. Menggapai setiap reaksi, saran, usul dari lawan bicara

Di dalam pembicaraan hendaklah dapat mengendalikan luapan emosi, bersikap sopan


selama berbicara. Prinsip-prinsip berbciara yang perlu dipelajari yaitu:
a. Prinsip Berbicara Efektif
Berbicara efektif itu prinsipnya adalah berbicara seperlunya, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Prinsip berbicara efektif harus memperhatikan
tatacara dan adat sopan santun yang berlaku di lingkungan masyarakat, agar dalam
pembicaraannya dapat berjalan dengan lancar.
Berbicara yang efektif akan menghasilkan buah pikir positif untuk memecahkan
permasalahan dalam pergaulan antara manusia. Agar dapat berbicara dengan efektif
kita perlu mengetahui prinsip-prinsipnya, di antaranya:
1) Memberi kesempatan berbicara kepada lawan bicara
2) Menatap bergantian secara sopan
3) Berbicara secara jelas, mengerti dan jangan berbisik
4) Menghayati pokok-pokok pembicaraaan yang akan disampaikan
Berbicara yang efektif hendaknya mengemukakan ide-ide, pandangan-pandangan
pemikiran tentang bahan pembicaraan yang akan dibicarakan dalam bentuk tujuan-
tujuan. Dalam penyampaian pesan/massage berikanlah dengan penuh perhatian
kepada komunikan yang diajak bicara. Gagasan dan ide-ide yang dipilih secara
tepat, akan menjadikan pembicaraan yang efektif.

b. Prinsip Motivasi
Yang dimaksud prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk
membangkitakan minat bicara terhadap seseorang, kelompok, dan umum.
Sedangkan prinsip motivasi yang efektif adalah berbicara secara efektif yang dapat
membangkitkan minat para pendengar. Apabila para pendengar, berminat mau
mendengarkan pembicaraan, maka pembicaraan tersebut akan mendatangkan
respon yang baik secara umpan balik (feed back).
Berbicara dengan prinsip motivasi adalah sebagai berikut:
1) Memberikan dorongan
Berbicara dengan memberikan dorongan yaitu dengan cara mengutarakan
pentingnya bahan yang akan dibicarakan.
2) Menokohkan
Menokohkan seseorang atau para pendengar menimbulkan rasa senang dan
membesarkan hatinya.
3) Dorongan ingin mengetahui
Cara ini dipergunakan karena pada dasarnya setiap manusia itu selalu
mempunyai dorongan ingin mengetahui baik yang menyangkut dirinya, maupun
hal-hal lainnya.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 2


c. Prinsip Perhatian
Prinsip perhatian ialah pemutusan pikiran pada suatu masalah atau obyek tertentu.
Berbicara dengan prinsip perhatian akan berhasil apabila pembicaraan dapat
menarik perhatian para pendengar. Agar pendengar mau memperhatikan dengan
baik, maka seseorang pembicara harus mampu menarik perhatian, diantaranya
sebagai berikut:
1) Hal-hal yang aneh
Apabila seseorang pembicara dapat memberikan contoh-contoh yang aneh,
maka para hadirin akan terpukau perhatiannya. Pada dasarnya orang tertarik
pada hal-hal yang aneh.
2) Hal-hal yang lucu
Hal-hal yang lucu juga akan menarik perhatian. Untuk mendapatkan hal-hal
yang lucu seseorang harus menuntun terlebih dahulu jalan pikiran
pendengarnya.
3) Hal-hal yang sekonyong-konyong terjadi
Hal-hal yang sekonyong-konyong dapat terjadi dapat menarik perhatian hadirin.
4) Hal-hal yang mencolok (dominan)
Cara ini dapat digunakan untuk menarik perhatian pendengar, pokok
pembicaraan yang penting pengucapannya harus dilambatkan atau dikeraskan.
5) Hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan
Pendengar akan tertarik perhatiannya apabila ada pembicaraan yang
menyangkut kepentingannya dan kebutuhannya. Oleh karena itu di dalam bicara
agar dapat menimbulkan perhatian, maka pokok pembicaraannya selalu
dikaitkan dengan kepentingan dan kebutuhannya.

d. Prinsip Keindraan
Pembicaraaan akan mudah ditangkap dan dimengerti oleh para pendengar, apabila
dilaksanakan sedemikan rupa. Di dalam prinsip ini, seyogyanyalah apabila
berbicara didepan umum dengan menggunakan alat peraga yang lengkap. Alat-alat
peraga adalah merupakan alat bantu di dalam pelaksanaan bicara dengan prinsip
keindraan.
Alat-alat peraga yang berhubungan dengan prinsip keindaraan itu adalah sebagai
berikut:
1) Over Head Projector
OHP adalah proyektor yang dapat memantulkan tulisan atau gambar ke layar
putih. Tulisan atau gambar, terlebih dahulu ditulis pada transparansi (lembar
yang berwarna bening) atau lembaran plastik bening dengan menggunakn
spidol. Tulisan pada transparansi sebaiknya:

a. Ringkasan dari uraian materi yang akan dibicarakan


b. Bagan-bagannya
c. Grafik
d. Gambar-gambarnya
e. Definisinya

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 3


2) Film
Di dalam memberikan ceramah dengan menggunakan film yang penting adalah
adanya diskusi dan mengambil kesimpulannya setelah film itu diputar.
3) Tape recorder
Pembicara dapat menggukan media berupa tape recorder, tape recorder diputar
sebagaian, didiskusikan dan diambil kesimpulannya.

e. Prinsip Pengertian
Prinsip pengertian menghendaki adanya hal-hal yang mudah dimengerti, mudah
dihafal atau mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Oleh karena itu apabila
mengemukakan sesuatu hal. Harus diusahakan uraiannya agar mudah dimengerti.
Di dalam prinsip pengertian, hendaknya pembicara memperhatikan hal-hal berikut
ini:
1) Uraian dari keseluruhan menuju bagian-bagian, kembali keseluruhan
Penerapan dalam praktek adalah menguraikan pokok bahasan secara sistematis,
setelah dijelaskan satu persatu pokok bahasannya. Setelah selesai menjelaskan
pokok-pokok bahasannya dibuatlah ringkasannya dan akhirnya disimpulkan
secara singkat.
2) Uraian pembicaraan sistematis dan logis
Sistematis artinya uraian pembicaraan selalu tidak menyimpang dari pokok
bahasannya. Selain harus sistematis juga urutannya harus logis. Maksudnya
logis adalah uraian pokok bahasannya umum menuju yang khusus atau dari
yang khusus menuju bahasan yang umum.
3) Membuat ungkapan-ungkapan yang kongkrit
Membuat ungkapan-ungkapan yang kongkrit, sangat penting sekali untuk
memudahkan di dalam menghayati dan mengingat terhadap persoalan yang
dibicarakan oleh komunikator. Ungkapan-ungkapan yang kongkrit tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Memberikan memo tehnik (cara untuk menghapal)
b) Memberika contohnya
c) Memberikan ilustrasi
d) Memberikan suatu perbandingan
e) Memberikan hal-hal yang berlawanan

f. Prinsip Ulangan
Prinsip ulangan menghendaki hal-hal yang perlu diulang, agar permasalahan lebih
meresap ke dalam hati pendengar, sehingga permasalahan tersebut mudah diingat
selalu. Untuk seorang komunikator, hendaknya hal-hal atau permasalahan yang
paling penting cara penyampainnya perlu diulang-ulang.
Agar pembicaraan dapat berlangsung efektif, ketika pembicara memulai
memberikan penjelasannya, hendaknya komunikator mempunyai persiapan-
persiapan tentang hal-hal yang akan dibicarakannya. Di dalam masalah ini, sangat
penting sekali sebab banyak pembicara di dalam menyampaikan permasalahannya,
kurang begitu lancar bahkan tidak dimengerti tujuannya.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 4


Oleh karena itu, persiapan di dalam penyajian pembicaraan dan penutupnya di
dalam komunikasi lisan, sebagi berikut:

1) Persiapan penyajian dan penutup pembicaraan


a. Periapan
Persiapan dalam pembicaraan umumnya mencakup masalah:
 Pengetahuan
 Sistematikanya (urutannya)
 Tujuannya
 Tempat dan waktunya

b. Penyajian materi
Didalm penyajian materi, hendaknya memuat tentang:
(1) Pendahuluan
 Motivasi yang menarik perhatian
 Tujuannya
 Ruang lingkupnya
(2) Isi pembicaraan
Isi pembicaraan adalah mengenai pembahasan masing-masing acara
yang telah disebutkan di dalam ruang lingkup penyajian. Pembahasan
yang akan disampaikan oleh seseorang pembicara/komunikator,
hendaknya:
• Jelas
• Menarik
• Lancar
• Tertuju
• Dipahami
c. Penutup pembicaraan
Di dalam penutup pembicaraan yang disampaikan seseorang
pembicara/komunikator, hendaknya berisi atau memuat tentang:
(1) Ringkasnnya materi yang dibahas
(2) Memberikan motivasi kembali kepada para pendengar/komunikan
(3) Memberikan harapan, saran-saran, ajakan, dan lain sebagainya.

2) Sistematika penyajian dan penutup pembicaraan


Agar di dalam penyajian dan penutup pembicaraan lebih jelas, di bawah ini
dibuat sistematikanya. Disini diuraikan prakteknya agar nanti tidak mendapat
kesulitan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan pembicaraan
Pendahuluian di dalam pembicaraan adalah sangat penting sekali, jika sebab
pendahuluannya tidak menarik perhatian para pendengarnya, maka
pembicaraan selanjutnya tidak akan lancar. Agar pembicaraan lebih menarik
dan lancar, sebaiknya di dalam pendahuluan pembicaraan memuat hal-hal
sebagai berikut:

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 5


1) Motifasi yang menarik
Usaha untuk menarik minat para pendengar ialah dengan cara
mengemukakan pentingnya isi ceramah atau gunanya nanti didalam
praktik sehari-hari atau untuk kepentingan masa depan pendengar
sendiri.
2) Mengutarakan topik
Topik yang akan dibicarakan terlebih dahulu harus dapat memberikan
gambaran umum dan selanjutnya komunikator akan membicarakan
permasalahan secara khusus.
3) Tujuan
Selain berisi motivasi, isi pendahuluan hendaknya mengemukakan
tentang maksud dan tujuan pembicaraan.
4) Ruang lingkup
Isi pendahuluan harus mengemukakan ruang lingkup pembicaraannya
yaitu batas-batas pembahasan yang akan dibicarakan.

b. Isi pembicaraan
Isi pembicaraan adalah merupakan badan atau batang tubuh suatu ceramah
di dalam pembicaraan suatu masalah. Di dalam isi pembicaraan masing-
masing pokok bahasan harus dijelaskan satu persatu secara sistematis.
Seorang komunikator di dalam menguraikan isi dari suatu pembicaraannya
hendaknya:
1) Lancar atau tidak tidak ada gangguan
2) Harus menarik perhatian pendengar
3) Urainnya harus jelas, mudah ditangkap, dimengerti dan dihayati
4) Urainnya harus mengesankan dan menggunakan alat peraga
5) Pembahasan harus tertuju atau terarah kepada tujuan

c. Penutup pembicaraan
Pembicaraan yang baik adalah yang tepat waktunya artinya dapat ditutup
sesuai dengan waktu yang disediakan. Di dalam penutup pembicaraan perlu
dikemukakan hal-hal yang penting yaitu:
1) Ada ringkasannya
2) Ada motivasi kembali
3) Ada saran pembicara kepada pendengar
4) Ucapan terima kasih dan minta maaf kepada para pendengar

3) Alat bantu dalam penyajian pembicaraan


Pembicara yang hanya disampaikan dengan kata-kata tanpa alat bantu alat
peraga hasilnya diresapi para pendengar sebesar ± 15% saja. Maka dari itu bila
berbicara atau memberikan ceramah di depan umum, hendaknya
mempergunakan alat-alat bantu yaitu alat peraga yang lengkap.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 6


Di dalam mempergunakan alat bantu, seperti alat-alat peraga, seorang
pembicara terlebih dahulu harus menyiapkan hal-hal berikut:

a) Gambar-gambar atau bagan-bagan yang ditulis pada karton manila


b) Alat-alat peraga yang nyata atau alat peraga yang sebenarnya
c) Alat-alat peraga tiruan atau palsu
d) Slide proyektor, film projektor, OHP dan lain sebagainya

PENGGUNAAN TRANSPARENCY MAKER


Mesin ini biasanya digunakan untuk membuat transparansi yang akan dipakai
dalam presentasi, seminar atau rapat untuk diletakkan diatas OHP. Transparansi
ada dua jenis yaitu:
1. Intra Red, dengan ciri-cirinya:
a) Salah satu sudutnya terpotong
b) Warna transparansi tidak bening (agak buram)
c) Tulisan atau gambar tidak dapat dihapus
d) Harus menggunakan alat transparancy maker waktu menulis atau
menggambar
2. Write On, dengan ciri-cirinya:
a) Transparansi warnanya bersih atau bening
b) Lembar transparansi bisa langsung ditulis dan
c) Dapat dihapus
Cara menggunakan transparancy maker, yaitu:
1. Tulis atau ketik materi yang akan dipersentasikan diatas kertas HVS ukuran
kuarto, 2 cm dari atas dan bawah, kanan dan kiri
2. Kemudian kertas difotokopi dengan mesin fotokopi Xerox
3. Hasil fotokopi letakkan di atas lembar transparansi dan yang terpotong
sudutnya diletakkan di kanan atas
4. Atur tombol terang/gelap hasil yang diinginkan
5. Tempatkan materi/bahan di tengah mesin dan masukkan dengan sedikit
didorong ke dalam.

PENGGUNAAN OHV (OVER HEAD PROJECTOR)


OHV adalah alat yang diperlukan dalam mempersentasikan sesuatu atau
memberi penjelasan secara visual, misalnya disaat rapat, seminar dan lain-lain.
Keunggulan OHP, antara lain:
1. Gambar/tulisan dapat diperbesar dengan perbandingan 1,5 sampai 2 kali dari
aslinya
2. Terdapat tombol pengatur fokus pencahayaan

Film
Alat audio visual yang baik adalah film, karena dengan film tersebut mendekati
kejadian yang sesunggunhnya, dimana gambar-gambar bergerak seperti aslinya.
Dalam memberikan ceramah dengan film yang penting adalah adanya diskusi
yang menyimpulkan setelah film diputar.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 7


Tape Recorder
Pembicaraan dapat pula menggunakan tape recorder, tape di putar sebagian
didiskusikan kemudian disimpulkan.

GAYA BAHASA PENYAJIAN DALAM BERBICARA


Sebaiknya seorang komunikator yang akan melaksanakan pembicaraan
mempunyai gaya bahasa di dalam berbicara. Gaya berbicara itu adalah
merupakan cara-cara penampilan diri di depan umum. Penampilan diri yang
baik termasuk gerak-gerik, mimik air muka, cara berpakaian, suaranya, sikap
badan dan lain sebagainya.
Untuk dapat berbicara baik dan benar di hadapan kelompok tertentu, sebaiknya
komunikator mempersiapkan bahan atau materi yang akan dibicarakan. Bahkan
selain persiapan, seorang komunikator seorang komunikator harus dapat
memilih gaya berbicara di dalam penyampaiannya. Gaya bahasa penyajian
dalam berbicara bermacam-macam, misalnya ada yang tenang, ada yang berapi-
api dan lain sebagainya.
Gaya bahasa dalam berbicara itu dengan mengutamakan nada suara, iramanya,
penekannya pada masalah yang penting dengan cara memperlambat,
memperkeras, dan alunan suara yang memikat. Secara lebih terperinci gaya
bahasa berbicara itu adalah sebagai berikut:
a) Gerak gerik
Air muka dan gerak badan, tangan, kepala harus disesuaikan dan harus
mengikuti isi pembicaraan. Gerak-gerik pada waktu berbicara sebaiknya
wajar saja dan jangan dibuat-buat
b) Pakaian
Pakaian yang akan dipergunakan atau dipakai di depan umum, sebaiknya
yang rapi, lengkap tetapi sopan. Pakaian rapi artinya mengenakan pakaian
terlihat wajar, teratur dan serasi. Pakaian yang lengkap artinya sesuai
dengan apa yang semestinya. Sedangkan pakaian yang sopan adalah pakaian
yang pantas dipakai menurut etika berpakaian.
c) Sikap jiwa
Sikap jiwa yang diperlukan seorang komunikator pada waktu berbicara
adalah yang tegas dan jangan ragu-ragu. Dalam sikap jiwa yang mantap,
terutama untuk menghilangkan kegugupan pada bicara didepan umum.
d) Suara
Suara dalam berbicara hendaknya jelas dan kata-katanya tepat. Disamping
suaranya harus jelas juga jangan monoton (satu nada). Begitu juga pada
waktu berbicara diharapkan suaranya cukup keras, jelas, bersemangat dan
berirama.
e) Pandangan mata
Pada waktu berbicara pandangan mata harus menyeluruh dan cara
melihatnya harus berpindah-pindah. Dalam hal ini pembicara jangan grogi,
sehingga pembicaraan dapat dilakukan dengan lancar.
f) Sikap badan

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 8


Pada waktu berbicara hendaknya tegak, tetapi tidak kaku dan dapat terlihat
dengan jelas oleh pendengarnya. Sikap badan yang baik, dengan sikap
badan yang correct akan menambah kewibawaan seorang pembicara.

g) Air muka dan tangan


Air muka (mimik) dan gerak tangan (pantomimik) pembicara harus
mengikuti isi pembicaraan.
h) Tulisan
Bila pembicara terpaksa harus menulis di papan tulis,maka tulisannya harus
jelas dan cukup besar agar mudah terbaca oleh semua hadirin.

Untuk mengetahui kecakapan hidup dan kemampuan di depan umum,


diperlukan penilaian sebagai hasil pengamatan dari seorang penilai. Adapun
kegiatan-kegiatan yang harus dinilai oleh penilai kepada pembicara yaitu
persentase, sebagai berikut:
a. Pendahuluan (penilaian 10%)
b. Teknik penyajian (penilaian 57%)
c. Penutup (penilaian 7%)
d. Tertib berbicar (penilaian 6%)
e. Gaya berbicara (penilaian 20%)

Agar lebih jelas coba lihat contoh blangko daftar penilaian (checking list)
dibawah ini.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 9


DAFTAR PENILAIAN KECAKAPAN BERBICARA

Sekala Nilai
No. Kegiatan Yang Dinilai
Ditentukan Diperoleh
Penadhuluan (10%)
1. Motivasi 4
2. Pengutaraan maksud/tujuan 3
3. Pengutaraan lingkup 3

Penyajian (57%)
1. Penguasaan materi 7
2. Kesesuaian materi dan tingkat pengetahuan 7
3. Kelancaran penyajian 8
4. Kejelasan uraian 8
5. Penggunaan kata/tata bahasa 7
6. Tujuan pembicaraan 7
7. Penggunaan alat perga/media 7
8. Pembagianwaktu 7

Penutup (7%)
1. Ringkasan dan kesimpulan 4
2. Motivasi kembali 3

Gaya Berbicara (20%)


1. Pandangan mata 4
2. Gerak gerik air muka dan tangan 4
3. Suara dan ucapan 4
4. Ketegasan 4
5. Semangat 4

Tertib Berbicara (6%)


1. Cara berpakaian 3
2. Cara berdiri dan sikap badan 3

Berdasarkan susunan daftar tersebut, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:


1. Pendahuluan (10%)
2. Penyajian (57%)
3. Penutup (7%)
4. Gaya brbicara (20%)
5. Tertib berbicara (6%)
Perhitungan nilai akhir kecakapan berbicara di depan public adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah yang ditentukan = 100
2. Jumlah nilai yang diperoleh = ……
Nilai yang diperoleh
3. Nilai akhir = Nilai yang ditentukan X 100% = ……

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 10


Komunikasi sebagai dasar dari setiap usaha antara manusia untuk
menyampaikan berita, pesan, informasi ataupun penugasan dengan diperoleh
saling pengertian antara pihak yang berkomunikasi untuk menyampikan pesan,
berita dan sebagainya itu bisa dilakukan dengan cara lisan. Komunikasi lisan
pada umumnya berlangsung saling berhadapan (face to face) baik antar personal
maupun antar kelompok. Komunikasi lisan lebih mudah dan cepat disampaikan,
biayanya lebih murah dan feed backnya dapat dengan segera diperoleh dari
komunikan. Pada komunikasi lisan secara efektif, pembicaraan komunikator
harus jelas, logis, dapat dimengerti dan dapat dipahami.

DASAR BERKOMUNIKASI LISAN YANG EFEKTIF


Dasar komunikasi lisan adalah berbicara dan mendengar. Dalam berbicara, terdapat
pembicara sebagai komunikator dan pendengar sebagai komunikan. Atau sebaliknya,
pendengar bisa menjadi pembicara dan pembicara bisa menjadi pendengar. Tujuan
berbicara adalah agar pendengar mengerti dan yakin tentang apa yang diucapkan,
kemudian dapat memberikan tanggapan, sehingga pembicaraan dapat lebih hidup.

Ucapkan kata-kata dalam kalimat dengan suara yang jelas dan nada yang enak didengar.
Suara yang terlalu lemah maupun yang terlalu keras akan mengganggu pembicaraan
terutama bagi pihak pendengar. Dalam suatu pertemuan, setiap peserta hendaknya ikut
aktif dalam pembicaraan dan janganlah memotong pembicaraan sehingga ada yang tidak
kebagian bicara karena tidak cukup waktu. Rahasia pandai bercakap-cakap adalah pandai
berbicara, pandai bertanya, dan pandai mendengarkan.

Pada umumnya, orang lebih senang berbicara, dari pada mendengarkan pembicaraan
orang lain. Keterampilan mendengarkan pembicaraan orang lain merupakan suatu seni
tersendiri. Orang lain yang sedang berbicara hendaklah didengarkan dengan cermat dan
seksama, disaring, lalu dipilih, dan ditarik kesimpulan tentang pokok masalah yang
dibicarakan.

Seorang yang pandai mendengarkan pembicaraan orang lain disebut pendengar yang
baik. Praktik komunikasi lisan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Komunikasi antar perorangan, yaitu praktik berbicara prorangan, baik secara resmi
(formal) maupun yang tidak resmi (informal).
2. Komunikasi kelompok, yaitu praktik penyampaian informasi dalam kelompok,
misalnya diskusi, seminar, kongres, ceramah, berpidato dan lain-lain.
3. Komuikasi massa, yaitu hubungan masyarakat yang menjalankan fungsi dan tugas
penerangan di dalam bidang dan jajaran masing-masing, misalnya kampanye, rapat
dan lain-lain.
4. Komunikasi antar pribadi (interprsonal communication), yaitu komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan
R. Wayne Pace (1979) bahwa “interpersonal communication is communication
involving two or more people in a face to face setting”.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 11


5. Komunikasi publik (public communication) biasa disebut komunikasi pidato,
komunikasi kolektif, komunikasi retorik, public speaking dan komunikasi hayalan
(audience communication). Apapun namanya, komuikasi publik menunjukkan suatu
proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi
tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.

Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi inter personal (pribadi), karena


berlangsung secara tatap muka, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang cukup
mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing.
Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara contineu. Dapat
diidentifikasi siapa yang berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya. Interaksi antara
sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas. Hal ini
disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah khalayak relatif
besar. Sumber seringkali tidak dapat mengidentifikasi satu-persatu pendengarnya.
Ciri lain yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak
berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe
komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum,
khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah dan semacamnya.
Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi bisa digolongkan komunikasi masa
bila dilihat pesannya yang terbuka. Tetapi terdapat beberapa kasus tertentu dimana
pesan yang disampaikan terbatas pada segmen khalayak tertentu, misalnya
penghargaan, sentiaji, diskusi panel, seminar dan rapat anggota.karena itu komunikasi
publik bisa juga disebut komunikasi kelompok bila dilihat dari segi tempat dan
situasi.
6. Komunikasi massa (mass communication) terdapat berbagai macam pendapat tentang
pengertian komunikasi massa. Ada yang menilai dari segi khalayaknya, dari segi
medianya dan ada pula dari sifat pesannya.

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 12


TIPE KOMUNIKASI

MACAM-MACAM KOMUNIKASI
Berbicara langsung
1. Dari segi jarak
Berbicara tidak langsung

Sarana/Media Berbicara melalui telepon


2.
Berbicara melalui radio
Berbicara melalui TV

Berbicara dalam simposium


Berbicara dalam simposium
Berbicara dalam diskusi panel
Berbicara dalam seminar
Berbicara dalam lokakarya
Dari segi tujuan Berbicara dalam rapat kerja
3. pertemuan Berbicara dalam konfrensi
Berbicara dalam kongres
Berbicara dalam santiaji
Berbicara dalam penataran
Berbicara dalam kelas
Berbicara dalam wawancara
Berbicara dalam wawancara

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 13


Test Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat (A, B, C, D dan E)!

1. Faktor paling utama dalam komunikasi lisan adalah....


a. Abjad
b. Suara dan bunyi
c. Getaran
d. Kata-kata
e. Angka-angka

2. Tinggi rendahnya suara disebut....


a. Pita suara
b. Getaran
c. Bunyi
d. Nada
e. Suara

3. Suara dari huruf hidup adalah....


a. e d e n m
b. j e s k q
c. ng ny nk ex di
d. b e g o p
e. a i u e o

4. Besar kecilnya suara disebut....


a. Bunyi
b. Volume
c. Konsonan
d. Nada
e. Vokal

5. Cacat vokal, antara lain adalah....


a. Perak (parau)
b. Nada
c. Bunyi
d. Merdu
e. Getaran

6. Prinsip berbicara yang dapat memberikan dorongan untuk membangkitkan minat seorang
pendengar adalah....
a. Prinsip motifasi
b. Prinsip keindraan
c. Prinsip ulangan
d. Prinsip perhatian
e. Prinsip pengertian

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 14


7. Teknik membuka pembicaraan dengan menggunakan kata-kata yang lucu adalah....
a. Teknik penggunaan data
b. Teknik mengajukan pertanyaan
c. Teknik bertanya
d. Teknik anekdok
e. Teknik mengemukakan kejadiana yang aneh

8. Cara penampilan diri dalam berbicara disebut....


a. Gaya berbicara
b. Isi pembicaraan
c. Memberi kesimpulan
d. Teknik berbicara
e. Memberikan ilustrasi

9. Alat bantu yang menyerupai aslinya adalah....


a. Bagan
b. Alat-alat tiruan
c. Overhead projector
d. Skema
e. Slide

10. Alat bantu, yang merupakan benda nyata adalah....


a. Bunga plastik
b. Slide
c. Gambar-gambar
d. Buah tiruan
e. Contoh bagan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!!


1. Jelaskan pengertian komuniksi lisan
2. Sebutkan 2 macam komunikasi lisan berdasarkan
3. Sebutkan 3 media komunikasi lisan
4. Sebutkan 3 tujuan bicara
5. Sebutkan 2 gaya bahasa dalam berbicara

C. Praktek:
2. Praktekkan komunikasi inter personal bersama temanmu, cari tema yang menarik
yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.
3. Buatlah keliping tentang komunikasi masa

Identifikasi Komunikasi, SMKN 1 Mtr Page 15

You might also like