You are on page 1of 11

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana
dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah
makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain
di lingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain di
lingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal (bahasa tubuh dan
isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

Dakwah Nabi-Nabi terdahulu sukses. Karena mereka mampu memahami keadaan


kaumnya, tahu bagaimana cara menyampaikan risalahnya sehingga kaumnya rela menerima
risalah yang dibawanya. Walaupun juga ada yang menolak. Nabi Muhammad dilahirkan di
tengah kaumnya yang penyair dan ditengah banyaknya sastrawan yang lahir saat itu. Maka
Beliau pun diberi mukjizat Alqur’an yang gaya bahasanya tidak dapat tertandingi.

Model komunikasi yang digunakan Allah dalam Alqur’an merupakan model komunikasi
yang beragam. Yang dianggap mampu mempengaruhi manusia secara umum dan berlaku
sepanjang masa.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa komunikasi itu?


2. Apa fungsi dan tujuan komunikasi?
3. Seperti apa komunikasi dalam organisasi?
4. Seperti apa model komunikasi dalam pandangan Islam?
TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian/definisi dari komunikasi.


2. Untuk memahami fungsi dan tujuan komunikasi.
3. Untuk mengetahui bentuk atau proses komunikasi dalam organisasi.
4. Untuk mengetahui komunikasi dalam pandangan Islam.
PEMBAHASAN

KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi

Banyak ahli yang mengemukakan pandangannya tentang komunikasi. Antara satu dengan
yang lainnya memiliki perbedaan, hal ini karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga
sedikit berbeda. Beberapa definisi komunikasi dapat disebutkan di bawah ini:

1. Gatewood dan Taylor mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan


informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.

2. Stoner, Freeman, dan Gilbert mengartikan komunikasi sebagai prosses yang dipergunakan
oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat transmisi pesan simbolik.

3. Newman dan Summer mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini,
atau emosi melalui kata-kata, surat-surat simbol-simbol, atau pesan.1

4. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun
kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah
bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya.2

5. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain.3

B. Fungsi Komunikasi

1
Pengantar Manajemen, Amirullah Haris Budiyono, Hal 282
2
http://bandono.web.id/2007/06/11/makalah-komunikasi/
3
Manajemen, T, Hani Handoko, Hal 272
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak
komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:

1. Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system pemrosesan informasi. Maksudnya,


seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik, dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.

Orang-orang dalam tataran menajemen mebutuhkan informasi untuk membuat suatu


kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi. Sedangkan
karyawan (bawahan) membuthkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan social dan
kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

2. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif ini, yaitu:

a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu
mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga
dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun
demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:

1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah

2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi

3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai


pribadi
4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

b. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan
yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

3. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan
yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat


dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan
oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini
akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
terhadap organisasi.4

C. Komunikasi Dalam Organisasi

Ada tiga arah umum komunikasi dalam organisasi, yaitu:

1. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah

2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas

3. Komunikasi horizontal
4
http://klikandy.blogspot.com/2008/10/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi.html
Seperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari lingkungannya.
Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi dariluar (eksternal). Informasi
dari luar perlu dipelajari agar organisasi dapat berjalan memperoleh pengalaman dan
memperbaiki hubungannya dengan masyarakat lingkungannya.

Komunikasi vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs
instruction, yaitu pelaksanaan perintah-perintah pekerjaan, member pejelasan tentang kebiasaan
dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan, kritik,
ataupun garapevine (kabar dari mulut ke mulut atau desas-desus).

Komunikasi horizontal, dapat terjadi antar karayawan atau pejabt setingkat yang dapat
terjadi seperti dalam konferensi, ceramah, pertemuan informal.

Fungsi komunikasi dalam organisasi ini adalah:

a. Fungsi integratif, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam
organisasi.

b. Fungsi interaktif, yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat sikap agar individu atau
bagian organisasi dapat mengadakn penyesuaian baik antar subsistem dalam organisasi
ataupun dunia lingkungannya.

D. Teknik Komunikasi Dalam Organisasi

Agar proses komunikasi dapat mencapai sasarannya, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagi berikut:

1. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi.

2. Periksa tujuan komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan psikis orang lain dalam berkomunikasi.

4. Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara.


5. Dalam merencanakan komunikasi, berkonsultasilah kepada pihak lain agar memperoleh
dukungan.

6. Komunikasikanlah hal-hal yang berharga saja.

7. Komnikasikan pesan-pesan secara singkat.

8. Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang dikomunikasikan.

9. Jadilah pendengar yang baik.

1. Komunikator yang Baik

Jika individu menyampaikan suatu pesan, informasi ataupu gagasan kepada individu lain
secara baik, maka diperlukan suatu niatan dan motivasi yang baik pula. Adapun persyaratan yang
harus dipenuhi adalah:

a. Adanya kesiapan, artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu penyampian dan
salurannya harus dipersiapkan terlebih dahulu secra matang.

b. Kesungguhan, artinya apapun wujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus
disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan oleh
komunikan dari bahasa verbal maupun nonverbal.

c. Kepercayaan diri, artinya jika individu mempunyai percaya diri maka hal ini akan sangat
berpengaruh pada cara penyampaiannya dan bagi penerimanya.

d. Ketenangan, artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan disampaikan, individu
harus bersikap tenang, tidak emosi maupun memancing emosi penerima, karena dengan
adanya ketenangan maka informasi akan lebih jelas, baik dan lancer.

e. Keramahan, artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan komunikasi,
karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan menimbulkan perasaan tenang,
senang dan aman bagi penerima.
f. Ksederhanaan, artinya di dalam informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa,
pengungkapan dan penyampaiannya.

2. Komunikan yang Baik

Pada suatu ketika bisa jadi individu akan berdiri sebagai komunikan atau yang menerima
pesan atau informasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:

a. Dapat menerima masukan dari individu lain, artinya setiap masukan yang diberikan individu
lain harus dapat diterima secara terbuka dan tenang. Meskipun kadangkala masukan tersebut
sangat menyakitkan atau kurang enak, namun masukan tersebut harus diterima.

b. Mampu memahami secara baik pesan-pesan atau masukan yang diberikan.

c. Mampu menggabungkan informasi atau pesan yang diberikan dengan pengetahuan,


kemampuan dan pendapat pribadi.

d. Mampu menyeleksi atau memilih pesan atau informasi yang memberikan manfaat dan
menggunakan.

e. Mampu menyampaikan kembali pesan-pesan yang masuk, setelah diolah, kemudian


disampaikan kembali kepada individu/komunikan.

E. Hambatan-Hambatan pada Komunikasi dan Cara Mengatasinya

Peertanyaan bagus tentang hal ini adalah, “Mengapa komunikasi gagal?” komunikasi
gagal karena ada faktor-faktor penghambat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan Persepsi

Ini adalah salah satu hambatan komunikasi yang umum dijumpai. Perbedaan bahasa
sreing kali berkaitan erat dengan perbedaan dalam persepsi individu. Cara mengatasi perbedaan
persepsi dan bahasa pesan harus dijelaskan sehingga dapat dipahami oleh penerima yang
mempunyai pandangan berbeda.
2. Reaksi Emosional

Reaksi emosional mempengaruhi cara kita memahami pesan orang lain dan cara kita
mempengaruhi orang lain dengan pesan kita sendiri. Jika kita berada pada lingkungan yang
mengancam kekuasaan kita, maka kita akan memberikan reaksi dengan mempertahankan diri
atau agresif. Pendekatan terbaik untuk berhubungan dengan emosi adalah menerimanya sebagai
bagian dari proses komunikasi dan mencoba untuk memahaminya ketika emosi menimbulkan
masalah.

3. Ketidakkonsistenan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Kita sering berpendapat bahasa lisan dan tulisan sebagai medium utama komunikasi,
tetapi pesan yang kita kirimkan dan kita terima amat dipengaruhi faktor nonverbal seperti,
gerkan tunuh, pakaian, ekspresi wajah, gerakan mata, dan sentuhan badan. Kunci untuk
menghilangkan ketidakkonsistenan dalam komunikasi adalah mewaspadai dan berjaga-jaga agar
komunikasi nonverbal selaras dengan pesan verbal.5

F. Komunikasi dalam Islam

Komunikasi tidak hanya ilmu yang dipelajari di kelas perkuliahan semata. Bahkan
komunikasi sendiri sebenarnya telah diajarkan oleh Sang Pencipta, Allah SWT, melalui kitabnya
Al Qur’an tentang bagaimana pentingnya komunikasi bagi umat manusia. Prinsip-prinsip
komunikasi dalam Islam yaitu:

1. Qaulan Balighan yaitu komunikasi yang disampaikan kepada mereka sampai jiwa mereka
bergetar sehingga bisa berpengaruh terhadap perubahan afeksi pada pribadi yang diajak
bicara.
2. Qaulan Maisuran yaitu bahasa yang disampaikan menggembirakan mereka memberikan
harapan bagi kemajuan dan perbaikan.

5
Manajemen, Stoner, Hal 219-221
3. Qaulan Layinan yaitu bahasa yang disampaikan secara lemah lembut. Biasanya ditujukan
bagi orang-orang yang kasar dan pemarah atau raja yang keras hati seperti Fir’aun. Mereka
yang tidak mudah menerima kebenaran.
4. Qaulan Kariman yaitu perkataan yang disampaikan penuh rasa kasih sayang serta tidak kasar
seperti yang digunakan oleh seorang anak saleh kepada kedua orang tuanya.
5. Qaulan Sadida yaitu kalimat-kalimat yang ”meruntuhkan kemudian membangunnya
kembali”. Artinya jika seorang pemimpin berhadapan dengan bawahan yang melakukan
kesalahan maka dia wajib meluruskan dan memberikan saran untuk memperbaiki kesalahan
tersebut melalui petunjuk-petunjuk yang benar.
6. Qaula Sodikon yaitu berbicara secara jujur apa adanya, yang hitam katakan hitam bukan abu-
abu.
Metode dakwah Islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebenarnya telah
menerapkan prinsip komunikasi. Keberhasilan dakwah tidak bisa dilepaskan dari penerapan cara
komunikasi Rasulullah SAW yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat itu. Oleh karena
itu, Nabi Muhammad SAW sangat pantas ditiru bukan hanya karena ahlak dan budi pekertinya
semata melainkan kehandalannya dalam berkomunikasi. Beliau layak menjadi teladan bagi para
pemimpin dan manajer kapanpun dan dimanapun.6

6
http://akhmadfarhan.wordpress.com/2009/02/25/komunikasi-dalam-islam/
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses yang dipergunakan oleh manusia
untukbarbagi lewat arti pesan simbolik. Proses komunikasi pentingbagi manajer karenahal ini
membuat merekka dapat melaksanakan fungsi manajemn yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian. Aktivitass komunikasi, terutama komunikasi lisan, menyita
sebagian besar waktu manajer. Selain itu komunikasi dalam organisasi meliputi 4 fungsi yaitu :
fungsi informative, fungsi regulative, fungsi persuasive, fungsi integrative.
Berkomunikasi dalam organisasi harus memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan
diatas sehingga antara komunikator dan komunikan terdapat suatu pemahaman yang baik.
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi adalah perbedaan persepsi, perbedaan bahasa,
perasaan emosional, ketidakkonsistenan komunikasi verbal dan nonverbal, dan kecurigaan.
Banyak diantaranya hambatan ini dapat diatasi dengan menggunakan bahasa yang sederhana,
langsung, berusaha untuk berempati dengan penerima. Menghindari gangguan, mewaspadai
emosi seseorang dan tingkah laku nonverbal, serta bersikap jujur dan dapat dipercaya.mendorong
umpan balik dan mengulang pesan seseorang dapat juga bermanfaaat.
Islam juga mengajarkan komunikasi yang baik yaitu terdapat pada al Qur’an yang
merupakan firman Allah SWT dengan memperhatikan prinsip-prisip yang sudah dilaskan diatas.
Komunikasi yang baik menurut islam ini dapat kita lihat ketika nabi Muhammad SAW
melakukan dakwah dengan metode komunikasi. Keberhasilan dakwah tidak bisa dilepaskan dari
penerapan cara komunikasi Rasulullah SAW yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat
itu.
DAFTAR PUSTAKA

Budiono Haris Amirullah, Pengantar Manajemen, Yogayakarta: Graha Ilmu, 2004.

Stoner, James A. F, dkk, Manajemen Jilid 2, Jakarta: PT. Prenhallindo, 1996.

Gibson James L, dkk, Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1996.

Handoko T. Hani, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE, 2003.

http://bandono.web.id/2007/06/11/makalah-komunikasi/

http://klikandy.blogspot.com/2008/10/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi.html

http://akhmadfarhan.wordpress.com/2009/02/25/komunikasi-dalam-islam/

You might also like