Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana
dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah
makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain
di lingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain di
lingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal (bahasa tubuh dan
isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
Model komunikasi yang digunakan Allah dalam Alqur’an merupakan model komunikasi
yang beragam. Yang dianggap mampu mempengaruhi manusia secara umum dan berlaku
sepanjang masa.
RUMUSAN MASALAH
KOMUNIKASI
A. Pengertian Komunikasi
Banyak ahli yang mengemukakan pandangannya tentang komunikasi. Antara satu dengan
yang lainnya memiliki perbedaan, hal ini karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga
sedikit berbeda. Beberapa definisi komunikasi dapat disebutkan di bawah ini:
2. Stoner, Freeman, dan Gilbert mengartikan komunikasi sebagai prosses yang dipergunakan
oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat transmisi pesan simbolik.
3. Newman dan Summer mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini,
atau emosi melalui kata-kata, surat-surat simbol-simbol, atau pesan.1
4. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun
kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah
bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya.2
5. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain.3
B. Fungsi Komunikasi
1
Pengantar Manajemen, Amirullah Haris Budiyono, Hal 282
2
http://bandono.web.id/2007/06/11/makalah-komunikasi/
3
Manajemen, T, Hani Handoko, Hal 272
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak
komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi Informatif
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif ini, yaitu:
a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu
mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga
dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun
demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
b. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada
kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan
yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan
yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
3. Komunikasi horizontal
4
http://klikandy.blogspot.com/2008/10/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi.html
Seperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari lingkungannya.
Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi dariluar (eksternal). Informasi
dari luar perlu dipelajari agar organisasi dapat berjalan memperoleh pengalaman dan
memperbaiki hubungannya dengan masyarakat lingkungannya.
Komunikasi vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs
instruction, yaitu pelaksanaan perintah-perintah pekerjaan, member pejelasan tentang kebiasaan
dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan, kritik,
ataupun garapevine (kabar dari mulut ke mulut atau desas-desus).
Komunikasi horizontal, dapat terjadi antar karayawan atau pejabt setingkat yang dapat
terjadi seperti dalam konferensi, ceramah, pertemuan informal.
a. Fungsi integratif, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam
organisasi.
b. Fungsi interaktif, yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat sikap agar individu atau
bagian organisasi dapat mengadakn penyesuaian baik antar subsistem dalam organisasi
ataupun dunia lingkungannya.
Agar proses komunikasi dapat mencapai sasarannya, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagi berikut:
Jika individu menyampaikan suatu pesan, informasi ataupu gagasan kepada individu lain
secara baik, maka diperlukan suatu niatan dan motivasi yang baik pula. Adapun persyaratan yang
harus dipenuhi adalah:
a. Adanya kesiapan, artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu penyampian dan
salurannya harus dipersiapkan terlebih dahulu secra matang.
b. Kesungguhan, artinya apapun wujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus
disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan oleh
komunikan dari bahasa verbal maupun nonverbal.
c. Kepercayaan diri, artinya jika individu mempunyai percaya diri maka hal ini akan sangat
berpengaruh pada cara penyampaiannya dan bagi penerimanya.
d. Ketenangan, artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan disampaikan, individu
harus bersikap tenang, tidak emosi maupun memancing emosi penerima, karena dengan
adanya ketenangan maka informasi akan lebih jelas, baik dan lancer.
e. Keramahan, artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan komunikasi,
karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan menimbulkan perasaan tenang,
senang dan aman bagi penerima.
f. Ksederhanaan, artinya di dalam informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa,
pengungkapan dan penyampaiannya.
Pada suatu ketika bisa jadi individu akan berdiri sebagai komunikan atau yang menerima
pesan atau informasi. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
a. Dapat menerima masukan dari individu lain, artinya setiap masukan yang diberikan individu
lain harus dapat diterima secara terbuka dan tenang. Meskipun kadangkala masukan tersebut
sangat menyakitkan atau kurang enak, namun masukan tersebut harus diterima.
d. Mampu menyeleksi atau memilih pesan atau informasi yang memberikan manfaat dan
menggunakan.
Peertanyaan bagus tentang hal ini adalah, “Mengapa komunikasi gagal?” komunikasi
gagal karena ada faktor-faktor penghambat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan Persepsi
Ini adalah salah satu hambatan komunikasi yang umum dijumpai. Perbedaan bahasa
sreing kali berkaitan erat dengan perbedaan dalam persepsi individu. Cara mengatasi perbedaan
persepsi dan bahasa pesan harus dijelaskan sehingga dapat dipahami oleh penerima yang
mempunyai pandangan berbeda.
2. Reaksi Emosional
Reaksi emosional mempengaruhi cara kita memahami pesan orang lain dan cara kita
mempengaruhi orang lain dengan pesan kita sendiri. Jika kita berada pada lingkungan yang
mengancam kekuasaan kita, maka kita akan memberikan reaksi dengan mempertahankan diri
atau agresif. Pendekatan terbaik untuk berhubungan dengan emosi adalah menerimanya sebagai
bagian dari proses komunikasi dan mencoba untuk memahaminya ketika emosi menimbulkan
masalah.
Kita sering berpendapat bahasa lisan dan tulisan sebagai medium utama komunikasi,
tetapi pesan yang kita kirimkan dan kita terima amat dipengaruhi faktor nonverbal seperti,
gerkan tunuh, pakaian, ekspresi wajah, gerakan mata, dan sentuhan badan. Kunci untuk
menghilangkan ketidakkonsistenan dalam komunikasi adalah mewaspadai dan berjaga-jaga agar
komunikasi nonverbal selaras dengan pesan verbal.5
Komunikasi tidak hanya ilmu yang dipelajari di kelas perkuliahan semata. Bahkan
komunikasi sendiri sebenarnya telah diajarkan oleh Sang Pencipta, Allah SWT, melalui kitabnya
Al Qur’an tentang bagaimana pentingnya komunikasi bagi umat manusia. Prinsip-prinsip
komunikasi dalam Islam yaitu:
1. Qaulan Balighan yaitu komunikasi yang disampaikan kepada mereka sampai jiwa mereka
bergetar sehingga bisa berpengaruh terhadap perubahan afeksi pada pribadi yang diajak
bicara.
2. Qaulan Maisuran yaitu bahasa yang disampaikan menggembirakan mereka memberikan
harapan bagi kemajuan dan perbaikan.
5
Manajemen, Stoner, Hal 219-221
3. Qaulan Layinan yaitu bahasa yang disampaikan secara lemah lembut. Biasanya ditujukan
bagi orang-orang yang kasar dan pemarah atau raja yang keras hati seperti Fir’aun. Mereka
yang tidak mudah menerima kebenaran.
4. Qaulan Kariman yaitu perkataan yang disampaikan penuh rasa kasih sayang serta tidak kasar
seperti yang digunakan oleh seorang anak saleh kepada kedua orang tuanya.
5. Qaulan Sadida yaitu kalimat-kalimat yang ”meruntuhkan kemudian membangunnya
kembali”. Artinya jika seorang pemimpin berhadapan dengan bawahan yang melakukan
kesalahan maka dia wajib meluruskan dan memberikan saran untuk memperbaiki kesalahan
tersebut melalui petunjuk-petunjuk yang benar.
6. Qaula Sodikon yaitu berbicara secara jujur apa adanya, yang hitam katakan hitam bukan abu-
abu.
Metode dakwah Islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sebenarnya telah
menerapkan prinsip komunikasi. Keberhasilan dakwah tidak bisa dilepaskan dari penerapan cara
komunikasi Rasulullah SAW yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat itu. Oleh karena
itu, Nabi Muhammad SAW sangat pantas ditiru bukan hanya karena ahlak dan budi pekertinya
semata melainkan kehandalannya dalam berkomunikasi. Beliau layak menjadi teladan bagi para
pemimpin dan manajer kapanpun dan dimanapun.6
6
http://akhmadfarhan.wordpress.com/2009/02/25/komunikasi-dalam-islam/
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses yang dipergunakan oleh manusia
untukbarbagi lewat arti pesan simbolik. Proses komunikasi pentingbagi manajer karenahal ini
membuat merekka dapat melaksanakan fungsi manajemn yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian. Aktivitass komunikasi, terutama komunikasi lisan, menyita
sebagian besar waktu manajer. Selain itu komunikasi dalam organisasi meliputi 4 fungsi yaitu :
fungsi informative, fungsi regulative, fungsi persuasive, fungsi integrative.
Berkomunikasi dalam organisasi harus memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan
diatas sehingga antara komunikator dan komunikan terdapat suatu pemahaman yang baik.
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi adalah perbedaan persepsi, perbedaan bahasa,
perasaan emosional, ketidakkonsistenan komunikasi verbal dan nonverbal, dan kecurigaan.
Banyak diantaranya hambatan ini dapat diatasi dengan menggunakan bahasa yang sederhana,
langsung, berusaha untuk berempati dengan penerima. Menghindari gangguan, mewaspadai
emosi seseorang dan tingkah laku nonverbal, serta bersikap jujur dan dapat dipercaya.mendorong
umpan balik dan mengulang pesan seseorang dapat juga bermanfaaat.
Islam juga mengajarkan komunikasi yang baik yaitu terdapat pada al Qur’an yang
merupakan firman Allah SWT dengan memperhatikan prinsip-prisip yang sudah dilaskan diatas.
Komunikasi yang baik menurut islam ini dapat kita lihat ketika nabi Muhammad SAW
melakukan dakwah dengan metode komunikasi. Keberhasilan dakwah tidak bisa dilepaskan dari
penerapan cara komunikasi Rasulullah SAW yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat
itu.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson James L, dkk, Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 1996.
http://bandono.web.id/2007/06/11/makalah-komunikasi/
http://klikandy.blogspot.com/2008/10/fungsi-komunikasi-dalam-organisasi.html
http://akhmadfarhan.wordpress.com/2009/02/25/komunikasi-dalam-islam/