Professional Documents
Culture Documents
Tahun : 2007
Versi :0
Sambungan
Learning Outcomes
Paku Keling
Cara pemasangan :
bahan baku dipanaskan hingga memijardimasukkan dalam
Lubang ditekan sehingga terbentuk bagian kepala dari
paku keling
selama proses penekanan m paku keling = m lubang
Jarak pemasangan paku keling = disamakan dengan jarak
baut
Perhitungan Sambungan dengan Paku Keling
2 macam sambungan :
Sambungan beririsan satu
Sambungan beririsan kembar
e
S2
P
• mempunyai satu bidang geser
• biasanya S1 = S2 , bila S1 S2 ambil S terkecil
• ada momen sekunder karena eksentrisitas sebesar e
• akibat momen sekunder = p.e akan membengkok
bidang geser
S 1
1/2 P
S 2
P
S 3
1/2 P
• mempunyai 2 bidang geser
• biasanya S2 < 2S1, diambil harga yang terkecil
• tidak terjadi momen sekunder
• sambungan konstruksi yang baik
Kerusakan Sambungan
Disebabkan karena :
• Pembebanan terlalu besar paku patah akibat
geseran.
• Tekanan besar dinding lubang rusak.
Kemampuan Sambungan
• keruntuhan geser
1
beririsan tunggal : P d2
4
1 1
beririsan kembar : P 2 x d 2 d 2
4 2
P beban yang diizinkan
d paku keling
keruntuhan tumpu
P S d tu
90-4,5=85,5
90
2,54 cm
2.09cm
90
20,9cm
2,54 cm
85,5
I II
85,5-20,9 =
85,5 64,6
26t
20,9
171 41,6
20,9
85,5
64,4
40 80 80 80
I II
Potongan -: An = 171 x 9 – 1 x 20 x 9 = 1539 – 180 =
1359 mm2 = 13,59 cm2
Potongan -: An = 1539–2 x 20 x 9 +
40 2 x 9
1539 - 360 86,12
4 x 41,8
1265 mm 12,65 cm
2 2
2,57 cm
3,07 cm
10
3,07 cm
105
110
II I
105-25,7 =
73,9
105
40t
51,4 25,7
210
25,7
40 105-25,7 =
105
80 80 80 79,3
II I
Pot - : An = 210 x 10 – 20 x 10 = 21002
– 200 = 1900mm2
40 x10
= 19 cm2 4 x 51,4
Pot -: An = 2100 - 2 x 20 x 10 +
13t
l1 40t
l2
13t sisa
13t
beban
13t
40 - 13
= 27t
M 1
= 13 x l 1
= 13 x 2,54 = 33,02t cm M = 13 x l 2 = 13 x 3.07
2
= 39,9 lt cm
l = l2 – l1 = 3,07 – 2,54 = 0,53 mm < 6 mm (Berarti banyak
paku keling tidak perlu ditambah dengan n)
Besarnya daya dukung paku keling dihitung sebagai berikut
:
Untuk sambungan bagian kaki tegak adalah sambungan
irisan kembar
1
P d2
2
1
x 2 2 x 0,8 x 1600
2
8046 kg Dipakai
P d P = 6400 kg
1 x 2 x 2 x 1600
6400kg
Ada 4 paku keling, maka gaya yang dapat dipikul ialah 4 x
6400 = 25600 kg = 25,6 t > 13 t (OK)
Pada kaki mendatar ada 8 paku keling yang selain memikul
gaya geser akibat gaya geser 13 t juga memikul momen
akibat perpindahan ½ bagian dari gaya total 26 t kekampuh
sambungan yang disertai momen sebesar M1 = 33,02 t cm.
Akibat momen 33,02 t timbul gaya aksial pada paku keling
Jadi paku keling selain memikul gaya geser juga memikul
gaya aksial, maka terjadi
1 2 1,5 2
• Gaya aksial pada paku keling adalah sebagai berikut :
Bagian
bawah
40 1
V2 x V1 V1
120 3
80 80 80
1
v1 M V1 x 240 V1 x 80 24 v1 2,67 V1
v2 40 80 3
26,67 V1 t cm
33020
M1 33020 V1 1238 kg
80 40 V2 26,67
V1
Paku keling yang paling tepi yang memikul gaya aksial yang
paling besar ( yang paling berbahaya ).
Kedelapan paku keling menerima beban geser 13 t ,
sehingga tiap paku keling memikul gaya geser sebesar
13000
1625 kg.
8
/ 4 d 2 3,143
1625 1625
1 517 kg / cm 2
/ 4 d 2 3,143
i 3942 1,56 x 517 2
756 kg / cm 2 1600 kg / cm 2 (OK)
Jadi 4 paku keling 20 pada kaki tegak dan 8 paku keling
20 pada kaki mendatar pada batang 90.90.9 adalah
cukup kuat.
Meyelidiki kekuatan paku keling 20 mm pada batang
110.110.10
Pada kaki vertikal gaya yang dipikul tinggal 40 – 13 = 27 t,
karena beban sebesar 13 t hanya dipindahkan ke kampuh
sambungan kaki horizontal dan terjadi pula momen sebesar
39,91 t cm.
Sambungan pada kaki vertikal adalah sambungan irisan kembar
v2 40 80
80 40 V2
V1
Sudah dihitung di depan
M = 26,67 V1
M2 = 39910 kg cm 39910
1496 kg
M = M2 26,67 V1 = 39910 V1 26,67
1496 1496
1
/2 d 2
3,143
476 kg / cm 2
1625 1625
1
/2 d2 3,143
517 kg / cm 2
802 kg
cm 2 1600 kg cm 2 (OK)
c). Menyelidiki kekuatan pelat penyambung
bawah
190 230
190
13t
20 mm
40 80 80 80 40
320
Ditinjau A pada Pot - : 230 190 40
20 mm
x 40 x 4 2 2
x 1mm 0,1 cm
20 320 2 8
13000
tr 713 kg cm 2 0,75 x 1600
18,24
1200 kg cm 2 (ok)
Mencari An.ef profil T dan profil atau
1/2 d 1/2 d
Untuk mencari An.ef profil atau identik dengan cara
mencari profil kanal [ yang tertangkup ].
t t
1/2 d 1/2 d
t t
Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Tahun : 2007
Versi :0
Sambungan Baut
Learning Outcomes
Kekuatan Baut
Cek terhadap kekuatan geser ζ
Cek terhadap kekuatan tumpuan σtumpu
Dimana :
d = diameter baut
P = jumlah penampang baut
ζ = tegangan geser baut
Sambungan Baut 1 penampang
t1
t2 S diambil terkecil dari t1 dan t2
t1
t2 S diambil terkecil dari 2 t1 atau t2
t1
Ntumpu = d1 .s.σtumpu
Dimana
d1 = diameter lubang = diameter baut + 1 mm
s = tebal pelat yang paling kecil dari
– pelat yang disambung
– pelat penyambung
Akibat M
y
s1
Px
1
s1 s
s x M = L.e
s L 2
s
s1
Px 3
e
Akibat L
Dipikul 3 baut (arah y)
Py = L/3
P = PX 2 P Y 2
Sambungan Baut
Learning Outcomes
• Baut Hitam
• Tegangan Geser Ijin
Baut Hitam
4.6
merk
Pengertian diameter nominal dan diameter
kern :
Diameter nominal adalah diameter yang tercantum
pada nama perdagangan
misalnya M12 artinya diameter nominal (dn) = 12
mm
dn
• Untuk baut tidak diulir penuh, diameter
nominal adalah diameter terluar dari
batang baut
• Untuk baut ulir penuh, diameter inti dapat
ditulis rotasi dk
dk
• Diameter yang digunakan untuk
menghitung luas penampang
– Baut tidak di ulir penuh
A baut = ¼ π dn2