Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam dikenal adanya dana sosial yang bertujuan untuk
membantu kaum dhuafa. Sumber utama yang bertujuan untuk tersebut
meliputi zakat, infak, dan shodaqoh, serta dapat ditambahkan wakaf dan dana
investasi kebajikan. Dalam konsep Agama Islam, zakat wajib dibayarkan oleh
umatnya yang telah mampu dengan batas umur tertentu, sedangkan, infak dan
shodaqoh lebih bersifat sukarela. Dana zakat merupakan sumber dana yang
potensial untuk dikembangkan. Sedangkan wakaf dimaksudkan sebagai dana
abdi dan produktif untuk jangka panjang. Umat mayoritas di Indonesia adalah
beragama Islam dan jika separuh dari jumlah tersebut membayar zakat, maka
dapat dibayangkan jumlah dana yang terkumpul.
Disisi lain dikenal dengan adanya pajak sebagai salah satu pos
pendapatan utama di Indonesia. Dengan demikian, disiilah letak dilema,
banyak para wajib pajak yang juga merupakan wajib zakat harus membayar
pajak dengan jumlah yang sama. Namun, sejak dikeluarkan Undang-Undang
tentang zakat Nomor 38 Tahun 1999 serta aturan-aturan yang melengkapinya,
maka bukti setoran zakat yang dikeluarkan oleh Badan Amil Zakat dan
1
Lembaga Amil Zakat resmi dapat diperhitungkan sebagai pengurang jumlah
setoran pajak penghasilan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Alokasi zakat dan wakaf di BAZ dan LAZ
Zakat yang sudah dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat atau Badan
Amil Zakat haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan mustahiq,
sebagaimana digambarkan daam Al-quran surat At-taubah ayat 60, karena itu
Lembaga Amil Zakat harus dikelola dengan amanah dan jujur, transparan dan
professional.
4
3. Sebagai pilar jama’i antara kelompok aghniya yang hidup
berkecukupan hidupnya dengan para mujahid yang waktunya
sepenuhnya untuk berjuang dijalan Allah.
4. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana
ataupun prasarana yang harus dimiliki umat islam
5. Menjadi pilar etika bisnis yang benar, karena zakat tidak akan
diterima dari harta yang didapatkan dengan cara yang bathil.
Struktur organisasi Badan Amil Zakat terdiri dari tiga bagian, yaitu
Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas, dan Badan Pelaksana. Kepengurusan
Badan Amil Zakat tersebut ditetapakan setelah melalui tahapan sebagai
berikut:
1
http://usweulpe.blogspot.com/2008/11/pengelolaan-zakat-melalui-baz-dan-laz.html
5
1. Membentuk tim penyeleksi yang terdiri atas unsur ulama,
cendekia, tenaga profesional, praktisi pengelola zakat, Lembaga
Swadaya Masyarakat terkait, dan pemerintah.
6
dan shodaqoh.
4. Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan kerjanya kepada ketua umum.
3. Merencanakan pengembangan
pengumpulan dana pendayagunaan dana BAZ
5. Mempertanggungjawabkan segala
kegiatannya kepada pengurus harian
5. Menyediakan pertanggungjawaban
dana BAZ, infak, dan shodaqoh.
5. Mempertanggungjawabkan segala
kegiatan kepada ketua pengurus harian
9
3. Menerima dan memberi pertimbangan
dan saran mengenai penyaluran. Pendistribusian,
pendayagunaan dan pengembangan ZIS.
2. Perkoperasian
4. Program kesehatan
5. Panti Asuhan
6. Sarana Peribadatan
a. Amanah
b. Profesional
c. Transparan
10
Sistem kontrol yang baik akan terjadi jika jiwa transparansi dalam
pengelolaan dana umat dapat dilaksanakan. Sebab kemudahan akses
para muzaki untuk mengetahui bagaimana dananya diolahkan akan
menambah rasa percaya terhadap lembaga.
11
2. Menyusun laporan tahunan termasuk laporan keuangan.
2. Jika peringatan telah diberikan sebanyak tiga kali dan tidak ada
perbaiikan, pembentukan Badan Amil Zakat tersebut ditinjau ulang serta
pemerintah dapat membentuk kembali Badan Amil Zakat dengan susunan
pengurus baru, sesuai dengan susunan pengurus baru, sesuai mekanisme yang
berlaku.
12
3. Daerah Kabupaten atau Kota, dilakukan oleh Bupati atau
Walikota atas usul Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi.
13
1. Segra melakukan kegiatan sesuai dengan progaram kerja yang
telah dibuat
BAB III
PENUTUP
15
lulus seleksi. Dan Struktur organisasi Badan Amil Zakat terdiri dari tiga
bagian, yaitu Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas, dan Badan Pelaksana.
DAFTRAR PUSTAKA
16
17